BAB 2 DATA DAN ANALISA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... ·...
Transcript of BAB 2 DATA DAN ANALISA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2... ·...
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 TINJAUAN UMUM (MANDATORIS)
2.1.1 SUMBER DATA
Dalam melakukan proyek tugas akhir diperlukan pencarian data dan
informasi yang seakurat mungkin dan harus dapat dipertanggung jawabkan,
semuanya diperoleh dari berbagai sumber antara lain:
2.1.1 Wawancara, Humas Taman Margasatwa Ragunan (Bpk.Bambang
Wahyudi)
2.1.2 Survey lapangan, mengamati kegiatan pengunjung di Taman Marga-
satwa
Ragunan, dan memotret lokasi termasuk memotret satwa.
2.1.3 Survei masyarakat melalui kuisioner
2.2 DATA PENYELENGGARA
2.2.1 Latar Belakang dan Sejarah Taman Margasatwa Ragunan
Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau
taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan,
dan dipertunjukkan kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun
binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan, riset, dan tempat konservasi
untuk satwa terancam punah. Binatang yang dipelihara di kebun binatang
sebagian besar adalah hewan yang hidup di darat, sedangkan satwa air dipeli-
hara di akuarium.
Pengertian taman satwa (kebun binatang) menurut Perhimpunan
Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) adalah :
“Suatu tempat atau wadah yang berbentuk taman dan atau ruang terbuka hijau
dan atau jalur hijau yang merupakan tempat untuk mengumpulkan, memeli-
hara kesejahteraan dan memperagakan satwa liar untuk umum dan yang
diatur penyelenggaraannya sebagai lembaga konservasi ex-situ. Satwa liar
5
6
yang dikumpulkan dalam wadah taman satwa adalah satwa liar yang dilindun-
gi dan tidak dilindungi oleh Peraturan Perundang-undangan, dan akan dipertah-
ankan.kemurnian jenisnya dengan cara dipelihara, ditangkarkan diluar habi-
tat aslinya.” Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Men-
hut-II/2006 tentang lembaga konservasi, kebun binatang adalah :
“Suatu tempat atau wadah yang mempunyai fungsi utama sebagai lembaga
konservasi yang melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan berb-
agai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa dalam
rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana
perlindungan dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabili-
tasi dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan,
penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sarana
rekreasi yang sehat.”
Nama Brand : Taman Margasatwa Ragunan
Logo Brand :
Alamat : Jl. Harsono No.1, Pasar Minggu, Indonesia
Telepon : +62 21 78847114
Taman Margasatwa Ragunan merupakan Taman Margasatwa yang terdapat
di wilayah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, indonesia. Taman Margasatwa
Ragunan memiliki luas sekitar 140 hektar dan didirikan pada tahun 1864.
Di dalamnya, ada bermacam koleksi yang terdiri dari 295 spesies serta 4040 spesi-
men. Ragunan pernah ditutup sementara kira-kira tiga minggu sejak tanggal 19
september 2005 dikarenakan hewan-hewan didalamnya ada yang terinfeksi flu
burung. Akan tetapi di buka kembali pada 11 oktober. Kebun binatang ragunan
merupakan kebun binatang pertama di indonesia. Kebun binatang ini didirikan
ditahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang artinya tanaman serta itu,
7
kebun binatang. Terdapat pada tanah seluas 10 hektar di lokasi Cikini, Jakarta pusat sebagai
pemberian seorang pelukis ternama indonesia, Raden Saleh. Kala planten en dierentu-
in dikelola oleh perhimpunan penyayang flora serta fauna batavia yang tergabung dalam
culturule vereniging planten en dierentuin at batavia. Pada tahun 1949, nama Planten En
Dierentuin diubah menjadi kebun binatang cikini serta pada tahun 1969 dipindah-
kan ke lokasi Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah
DKI Jakarta menghibahkan tempat seluas 30 hektar sebagai tempat tinggal untuk
kebun binatang ini. Gubernur dki jakarta Ali Sadikin membuka Taman Margasatwa
Ragunan pada 22 juni 1966. Taman Margasatwa Ragunan pada tahun 1974 Taman
Margasatwa Ragunan dipimpin oleh Benjamin Galstaun direktur pertama waktu
itu. Pada tahun 1983 berubah namanya menjadi Badan Pengelola Kebun Binatang
Ragunan. Pada tahun 2001 berubah lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragu-
nan, Tahun 2009 berubah menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasat-
wa Ragunan.
Pada tahun 2010 namanya berubah menjadi BLUD ( Badan Layanan Umum
Daerah ) Taman Margasatwa Ragunan. Saat ini luas Taman Margasatwa Ragunan
mencapai 147 Hektar dengan koleksi satwa 2101 ekor satwa dari 220 spesies.
Pada Tahun 2015 BLUD Taman Margasatwa Ragunan berubah namanya
2.2.2 Survey Lapangan
Gambar 1: Billboard Pintu Utama Pintu Utara
8
Gambar 2: Patung Selamat Datang Pintu Utara
Gambar 3: Kolam Satwa Pelikan Pintu Utara
Gambar 4: Pusat Primata Schmutzer
9
Gambar 5: Tiket Masuk Taman Margasatwa Ragunan
Gambar 6: Loket Masuk Taman Margasatwa Ragunan
Gambar 7: Loket Masuk Taman Margasatwa Ragunan
10
Gambar 8: Loket Masuk Taman Margasatwa di Pintu Lainnya
Gambar 9: Loket Masuk di Pintu Lainnya
Gambar 10: Desain Signage Petunjuk Arah Satwa dll
11
Gambar 11: Loket Masuk Parkiran
Gambar 12: Area Parkiran
Gambar 13: Area Parkiran Khusus Wanita
12
Gambar 14: Fotografi Satwa di Ragunan, Memotret
Untuk Mempelajari Tingkah Laku Satwa Ragunan
13
2.2.3 Satwa Endemik Indonesia di Taman Margasatwa Ragunan
Satwa endemik Indonesia adalah beberapa satwa asli asal Indonesia yang
turut menjadi penghuni Taman Margasatwa Ragunan, satwa-satwa ini dipelihara
dan dilindungi secara khusus di Taman Margasatwa Ragunan demi kelangsun-
gan hidup satwa-satwa asli Indonesia dimasa yang akan datang, diantaranya
adalah:
1. Orang Utan (Pongo Pygmaeus)
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : Primata
Suku : Pongidae
Marga : Pongo
Jenis : Pongo Pygmaeus
Distribusi
Sumatera Utara dan Kalimantan
Habitat
Hutan Tropis dataran rendah sampai perbukitan 2000m, daerah sungai dan
pegunungan
Pakan
Buah, menyukai durian, daun, kulit kayu, bunga, biji-bijian, dan telur burung
14
2. Harimau Sumatera (Panthera Trigis Sumatera)
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : carnivora
Suku : validae
Marga : Panthera
Jenis : Panthera Trigis Sumatera
Distribusi
Sumatera
Habitat
Hutan Tropis, padang rumput, dan daerah terbuka yang dekat dengan air
Pakan
Ikan, monyet, babi hutan, rusa, kambing, anak kerbau. Jika terpaksa juga akan
memakan kadal, katak, tikus, dan hewan kecil lainnya. Sehari memakan seki-
tar6-7 kg daging.
3. Rusa Bawean (Axis Kuhli)
15
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : Artiodaclya
Suku : Cervidae
Marga : Axis
Jenis : Axis Kuhli
Distribusi
Terbatas di Pulau Bawean Indonesia
Habitat
Hutan perbukitan, kadangkala di perbukitan jati
Pakan
Sebagaian besar rusa memakan rumput atau daun, tunas, ranting,
bunga, buah umbi, dan tanaman.
Reproduksi
Lama kehamilan selama 7-8 bulan, biasanya melahirkan anak sebanyak
2 ekor. Melahirkan disebuah tempat tersembunyi dimana induk akan
memberi makan dan menyusui anaknya sampai cukup kuat berjalan
bersama kelompoknya. Lama hidup selama 10-15 tahun lamanya.
4. Babi Rusa (Babyrousa Babyrussa)
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : Artiodaclya
Suku : Suidae
16
Marga : Babyrousa
Jenis : Babyrousa Babyrussa
Distribusi
Terbatas di Pulau Bawean Indonesia
Habitat
Hutan perbukitan, kadangkala di perbukitan jati
Pakan
Sebagaian besar rusa memakan rumput atau daun, tunas, ranting, bunga, buah
umbi, dan tanaman.
Reproduksi
Lama kehamilan selama 7-8 bulan, biasanya melahirkan anak sebanyak 2 ekor.
Melahirkan disebuah tempat tersembunyi dimana induk akan memberi makan dan
menyusui anaknya sampai cukup kuat berjalan bersama kelompoknya. Lama hidup
selama 10-15 tahun lamanya.
5. Kanguru Walablaru Abu (Thylogale Brunii)
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : Marsupialia
Suku : Macropodidae
Marga : Axis
Jenis : Thylogale Brunii
Distribusi
Tersebar di bagian Timur Laut Papua
17
Habitat
di Hutan
Pakan
Rumput dan makanan hijau lainnya, juga buah buahan.
Reproduksi
Kanguru betina mempunyai kantong depan, lubang mengarah kedepan (atas).
Tempat puting dan kelenjar susu adalah tempat anaknya dibesarkan. Lama hidup
biasanya mencapai 20 tahun.
6. Landak Jawa (Hystrix Javanicus)
Klasifikasi
Kelas : Mamalia
Bangsa : Rodentia
Suku : Cervidae
Marga : Histrycidae
Jenis : Hystrix Javanicus
Distribusi
Pulau Jawa
Habitat
Semua tipe hutan, semak-semak, dan padang rumput.
Pakan
akar, umbi-umbian, tumbuhan muda
Reproduksi
Hewan ini hidup bisa sangat lama mencapai 27 tahun lamanya.
18
7. Curik Bali/ Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi)
Klasifikasi
Kelas : Aves
Bangsa : Passeriformes
Suku : Cervidae
Marga : Sturnidae
Jenis : Leucopsar Rothschildi
Distribusi
Hanya terdapat di ujung barat daya Kepulauan Bali
Habitat
di daerah hutan, dataran rendah yang biasanya relatif kering
Pakan
buah-buahan dan serangga
Reproduksi
Lebih suka bersarang di pohon mati, bertelur 2-4 butir, dan masa pengeraman
biasanya 12-14 hari lamanya. Kedua induknya mengerami dan merawat
anak-anaknya sampai anaknya bisa meninggalkan sarangnya sekitar 21-28 hari.
8. Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisae Minor)
19
Klasifikasi
Kelas : Aves
Bangsa : Passeriformes
Suku : Paradisaeidae
Marga : Paradisae
Jenis : Paradisae Minor
Distribusi
Terbatas di barat dan di utara Papua Nugini, Irian
Habitat
di daerah pinggiran hutan, hutan dataran rendah dan hutan pegunungan
Pakan
buah-buahan dan serangga
Reproduksi
Bersarang diatas pohon, sarangnya berbentuk seperti mangkok atau kubah.
Bertelur sebanyak 1-2 butir, inkubasi selama 17-21 hari. Anaknya akan mening-
galkan sarang saat berusia 17-30 hari.
9. Komodo (Varanus Komodoensis)
Klasifikasi
Kelas : Reptilia
Bangsa : Squamata
Suku : Varanidae
Marga : Varanus
Jenis : Varanus Komodoensis
20
Distribusi
Terbatas di Pulau Komodo, P. Padar, P. Rinca, dan bagian Flores bagian barat.
Habitat
Hutan terbuka, daerah pantai, dan daerah perbukitan sampai 735m, dan hutan
yang sangat kering.
Pakan
Pemangsa dan pemakan bangkai, kambing, rusa, babi hutan, kerbau, kuda. Anak
komodo memakan serangga, tikus, dan anak burung.
Reproduksi
Bertelur 20 butir dan telur akan diletakkan di tunggul pohon serta didalam tanah.
Pengeraman akan dilakukan secara alami selama 8-10 bulan lamanya. Siap
kawin saat berusia 5-6 tahun, dan lama hidupnya cukup lama yaitu sampai 50-60
tahun lamanya.
2.2.4 Fasilitas Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan juga menyediakan beberapa fasilitas yang
pengunjung bagi keluarga, dimana keluarga bisa menikmatinya untuk bersantai,
bermain bersama, dan bersenang-senang menikmati liburan di Taman Margasat-
wa Ragunan, diantaranya adalah:
1. Gajah Tunggang
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.5.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : Dekat dengan Pintu Barat
Waktu : Hari minggu dan hari besar
21
4. Bendi
2. Unta Tunggang
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.5.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di Sebelah Pintu Timur
Waktu : Hari minggu dan hari besar
3. Kuda Tunggang
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.3.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di Taman Satwa Anak didekat Pintu Utara
Waktu : Hari minggu dan hari besar
22
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.3.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di sebelah Timur panggung anak-anak
Waktu : Hari minggu dan hari besar
5. Pentas Satwa
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.3.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di dekat kandang gajah tunggang
Waktu : Hari minggu dan hari besar
6. Taman Satwa Anak
Loket Buka : Pk. 08.00 - 18.00
Harga Tiket : Rp.1.500/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di dekat Pintu Masuk Utara
Waktu : Hari minggu dan hari besar
23
7. Kereta Keliling
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.5.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di Sebelah Pintu Timur
Waktu : Hari minggu dan hari besar
8. Terowongan Orang Utan
Loket Buka : Pk. 10.00 - 17.00
Harga Tiket : Rp.3.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di sebelah Pintu Masuk Gerbang Timur
Waktu : Hari minggu dan hari besar
9. Perahu Bebek
24
Loket Buka : Pk. 10.00 - 15.00
Harga Tiket : Rp.15.000/ orang (3 tahun keatas)
Lokasi : di Danau Taman Perahu, Pintu Masuk Gerbang Timur
Waktu : Hari minggu dan hari besar
10. Museum Satwa
Loket Buka : Pk. 10.00 - 17.00
Harga Tiket : Sudah termasuk ke Museum Schmutzer
Lokasi : di Pusat Primata Schmutzer
Waktu : Setiap Hari
11. Waktu Pemberian Makan Gorilla
Ada salah satu hal menarik yang dapat kita saksikan Pusat Primata
Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan, yaitu adalah waktu pemberian makan
satwa gorilla pada pk.09.00, pk.12.00, pk.14.30, dan pk.15.00. Menu yang telah
disediakan oleh petugas yang bertugas di tempat satwa Gorilla adalah seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Ini adalah hal yang menarik, dimana
anak-anak kecil akan sangat antusias gembira bila melihat gorilla yang sedang
makan, hal ini juga sebagai pembelajaran edukasi tentang tingkah laku gorilla
kepada anak-anak kecil, termasuk semua orang yang sangat penasaran ingin
melihat bagaimana gorilla berperilaku menyambut makanannya hadir.
25
12. Program Pemandu Wisata
Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan dapat menggunakan
jasa pemadu wisata (tour guide) yang mempunyai wawasan mengenai
satwa terutama satwa-satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan.
Sebagian besar yang menggunakan jasa pemandu biasanya adalah rom-
bongan dari sekolah-sekolah, PAUD, TK sampai SD. Rasa keinginta-
huan yang besar anak-anak kecil tentang dunia satwa adalah sebuah
proses pembelajaran yang sangat cocok bila mereka dibimbing sambil
berekreasi di Taman Margasatwa Ragunan oleh pemandu wisata khusus
yang telah disediakan pihak pengelola Ragunan.
2.2.5 Tujuan dan Fungsi Taman Margasatwa Ragunan
Pendirian kebun binatang atau taman margasatwa harus seizin
Menteri Kehutanan dan mendapatkan rekomendasi dari pemerintah
daerah setempat serta PKBSI (Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh
Indonesia). Dimana Ragunan juga memiliki beberapa fungsi pokok
sebagai sebuah Taman Margasatwa, diantaranya adalah:
1. Sebagai fungsi konservasi
- Menangkarkan satwa-satwa diluar habitatnya
- Melindungi satwa yang terancam dalam kepunahan
- Menjaga kemurnian genetik
- Tempat penitipan satwa milik Negara
2. Sebagai sebuah sarana pendidikan & edukasi
- Sarana pendidikan dalam hal pengetahuan & pengembangan
ilmu teknologi
26
3. Penelitian
- Laboratorium hidup sebagai sarana pendidikan
4. Rekreasi
- Sarana rekreasi bagi tujuan wisata masyarakat yang banyak
mengandung unsur pendidikan
5. Daerah Resapan Air
- Sebagai lahan terbuka hijau, Taman Margasatwa Ragunan memiliki
area resapan air yang cukup luas juga sebagai fungsi daerah resapan
air bagi lahan terbuka hijau Ibukota Jakarta.
2.2.6 Visi dan Misi Taman Margasatwa Ragunan
2.2.6.1 Visi Taman Margasatwa Ragunan
Mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan sejajar dengan kebun
binatang di kota-kota besar di Negara maju yang dihuni oleh satwa yang
sejahtera.
2.2.6.2 Misi Taman Margasatwa Ragunan
1. Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati habitatnya.
2. Meningkatkan Kepedulian masyarakat terhadap satwa dalam rangka
sosialisasi konservasi eks-situ.
3. Meningkatkan kerjasama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan
luar negeri.
4. Meningkatkan hubungan antar daerah/negara melalui program tukar-
menukar satwa antar kebun binatang dalam dan luar negeri.
5. Meningkatkan pelestarian dan keindahan fauna – flora sebagai suatu
ekosistem yang terpadu.
6. Meningkatkan Taman Margasatwa Ragunan sebagai wilayah resapan air
dan pengendalian run off melalui pembuatan dan pendalaman danau.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut sangat didukung dengan etos
kerja yang professional, perencanaan dan strategi yang matang serta SDM
yang mumpuni.
27
2.2.7 Letak Geografis
Taman Margasatwa Ragunan di daerah Pasar Minggu, sekitar
20 km dari pusat kota Jakarta. Ia berada di ketinggian 50 m di atas
permukaan laut dengan curah hujan 2300 mm, suhu 27 C dan kelem-
baban 60% Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas tanah latosol
merah seluas 147 ha. Terdapat 3 Pintu Masuk Utama di Taman Marga-
satwa Ragunan, yaitu:
1. Pintu Masuk Gerbang Utara, dari arah Tanah Abang
2. Pintu Masuk Gerbang Barat, dari arah Cilandak
3. Pintu Masuk Gerbang Timur, dari arah Depok
2.2.8 Struktur Organisasi
Stuktur Organisasi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa
Ragunan Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta diatas
adalah berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No.135 Tahun 2009.
28
2.2.9 Partner
2.2.9.1 Taman Safari Indonesia Cisarua
Tujuan wisata dunia fauna. Seperti namanya, taman safari ini terletak di
Bogor, tepatnya di desa Cibeureum, Cisarua. Disebut taman Safari I karena mer-
upakan satu bagian dengan Taman Safari II yang terletak di daerah Prigen.
Gambar 15: Logo Taman Safari Indonesia Cisarua
Taman Safari Indonesia Cisarua adalah taman suaka margasatwa yang
terletak di Jalan Taman Safari, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Taman Safari Cisarua adalah taman safari terbesar
di Indonesia (yang lainnya adalah Taman Safari Prigen II, dan Taman Safari
Bali). Lokasinya berada di lingkungan beriklim sejuk tepat di lembah kaki
gunung Pangrango Bogor. Diresmikan pada tahun 1990 oleh menteri Pariwisata
yaitu Soesilo Soedarman, Taman Safari Cisarua memiliki luas sekitar 168 hektar
dan hingga kini sudah memiliki koleksi lebih dari 2500 satwa. Taman Safari
Cisarua memiliki keunikan bidandingkan taman margasatwa lainnya yang ada di
Indonesia yaitu setiap pengunjung dapat berkeliling mengamati satwa dengan
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan yang sudah disediakan oleh
pihak pengelola. Bahkan kini ide konsep taman safari telah berkembang dengan
adanya kegiatan safari malam, yaitu pengunjung dapat melihat langsung
bagaimana kegiatan satwa-satwa beraktifitas saat malam hari.
2.2.9.2 Kebun Binatang Surabaya (KBS)
Didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus
1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun
Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K.
Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial
H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal
cukup. Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian
29
pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo, dan pada
tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang
baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ atau
Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Gambar 16: Logo Kebun Binatang Surabaya (KBS)
Kebun Binatang Surabaya (KBS) saat ini berlokasi di Surabaya
Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia,
terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. KBS memiliki berbagai jenis
binatang tropis. Selain itu terdapat pula Aquarium, karantina toxidemi
dan ruang nokturama (binatang malam). Didalamnya terdapat lebih
dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri lebih dari 4300-an bina-
tang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia
yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, Pisces. KBS memiliki visi
dan misi adalah konservasi, pendidikan, penelitian dan rekreasi.
Gambar 17: Pintu Masuk Kebun Binatang Surabaya (KBS)
30
2.2.9.3 Kebun Binatang Gembira Loka
Gambar 18: Logo Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka
berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan
sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide terse-
but direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir.
Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten kemudian memilih
lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling
ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang
Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta
di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk
Gambar 19: Pintu Masuk Gembira Loka Jogja
31
memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa
sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh
Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari
masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan
oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan
Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11
tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA
Paku Alam VIII, maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru
benar-benar dapat direalisasikan.
Gambar 20: Suasana Kebun Binatang Gembira Loka
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku
Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan
Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan
dinilai memiliki kecintaan terhadap alam & minat yang besar terhadap
perkembangan Gembira Loka. ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang
tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti
mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncakn-
ya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap,
sehingga pengunjung Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang.
32
2.2.10 Wawancara Nara Sumber
Wawancara yang dilakukan adalah sebanyak dua kali pertemuan,
pertemuanpertama pada tanggal 24 Maret 2015, dan pertemuan kedua dilanjutkan
pada tanggal 27 Maret 2015. Berikut adalah hasil wawancara langsung bersama
nara sumber yaitu Bapak Wahyudi Bambang Prihantoro, dimana beliau menjabat
sebagai Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan :
1. Apa arti logo Ragunan?
Figur perwakilan dari satwa-satwa yang mewakili kelas primata, mamalia, aves,
dan reptilia. Untuk kelas primata diwakili oleh gorilla dan orang hutan, untuk
mamalia diwakili oleh gajah dan harimau sumatera, untuk aves diwakili oleh elang
bondol, dan reptilia diwakili oleh komodo. Satwa-satwa tersebut adalah icon dari
Taman Margasatwa Ragunan.
2. Mengapa Taman Margasatwa ini dinamakan Ragunan?
Ragunan sebenarnya adalah nama kelurahan didaerah Ragunan itu sendiri, dan asal
mula nama tersebut berasal dari nama tokoh masyarakat bernama Raden Jaya Wira-
gunan, beliau adalah sesepuh dari warga masyarakat di kelurahan Ragunan yang
sangat dihormati sekali.
3. Apa visi misi Ragunan secara umum?
Menjadi Taman Margasatwa Ragunan yang modern yang dihuni oleh satwa-satwa
yang sejahtera, dan dapat disejajarkan dengan taman margasatwa di kota-kota besar
di dunia.
4. Menurut pandangan bapak, satwa apa saja yang biasanya menjadi idola/
favorit Bagi para pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan?
Gajah, gorilla, harimau, dan jenis-jenis ular. Gajah menjadi satwa paling di favorit-
kan oleh para pengunjung lokal, namun bagi para pengunjung dari luar negeri,
orang hutan, harimau sumatera, dan komodo adalah tujuan utama satwa yang
paling diminati untuk dikunjungi.
5. Siapakah yang biasanya paling banyak/ paling sering ditemui sebagai pen-
gunjung di Taman Margasatwa Ragunan pada umumnya?
33
Menurut data kami, adalah pengunjung remaja dan dewasa, sisanya 30% adalah
anak-anak. Dewasa atau orang tua lebih sering mengajak anak-anaknya untuk
berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan.
6. Selain sebagai tempat wisata keluarga, apa saja yang menjadi fungsi dari
Ragunan secara nyata terhadap para satwa?
Konservasi, pelestarian, dan perlindungan terhadap para satwa langka dari kepuna-
han.
7. Apakah Ragunan selama ini pernah mengadakan suatu acara atau event
tertentu yang sekaligus sebagai mdeia promosi Taman Margasatwa Ragunan?
Iya pernah, contohnya adalah pameran satwa tentang Ragunan. Yang secara rutin
dilakukan Ragunan adalah parade satwa yang diadakan setiap akhir bulan satu kali.
8. Menurut bapak, seberapa penting peranan desain grafis dalam membantu
promosi Ragunan dan sebagai visual identitas Ragunan?
Sangat penting, karena grafis adalah kesan pertama yang ditangkap oleh mas-
yarakat mulai dari logo, visual, atau identitas-identitas satwa. Bila desain grafisnya
menarik dan baik maka akan sangat membantu sekali dalam media promosi dan
menarik perhatian masyarakat. Ragunan sangat menghargai sekali desain grafis,
bahkan Ragunan sangat terbuka dalam bidang seni desain grafis bila ada yang mau
menyumbangkan ide, pikiran, atau karya untuk kemajuan perkembangan Ragunan.
9. Menurut Bapak, logo Ragunan saat ini apakah sudah mencerminkan
tentang arti yang sebenarnya dari Ragunan itu sendiri, dan apakah sudah
membawa arti dari visi dan misi Ragunan itu sendiri?
Sementara ini sudah menunjukkan semangat yang baik, karena satwa di desain
sebagai visual yang menggambarkan desain yang modern. Bentuk desain yang
menarik anak-anak, karena anak-anak itu sendiri akan membawa keluarga untuk
berkunjung ke Ragunan, adalah suatu keberhasilan bila Ragunan telah berhasil
membawa anak-anak untuk tertarik datang ke Ragunan bersama dengan orang tua
dan keluarganya. Namun logo saat ini masih harus lebih sederhana lagi, karena logo
saat ini masih terlalu ramai dan kurang sederhana, diharapkan agar logo Ragunan
suatu saat nanti bisa mengarah pada logo yang lebih fun & mencerminkan kegembi-
raan, kesenangan.
34
10. Pada saat wawancara pertama kali Bapak pernah mengatakan bahwa
orang hutan adalah ikon resmi dari Taman Margasatwa Ragunan?
- Karena orang hutan adalah satwa asli Indonesia
- Keberhasilan Ragunan dalam melakukan pelestarian orang hutan sangat baik dan
Ragunan saat ini malah mengkoleksi banyak orang hutan.
- Sebagai salah satu upaya menjaga orang hutan sebagai satwa asli asal Indonesia,
karena beberapa waktu yang lalu pernah sempat ada klaim atau pengakuan dari
Negara tetangga mengenai orang hutan yang mengatakan bahwa orang hutan
adalah berasal dari negaranya bukan dari Indonesia. Dengan menjadikan orang
hutan sebagai ikon utama Ragunan, maka orang hutan akan tetap terjaga sebagai
satwa asli milik Indonesia.
11. Siapakah yang meresmikan orang hutan sebagai maskot dari Ragunan
saat ini?
Bapak Gubernur Fauzi Bowo, pada tahun 2010.
12. Lalu apakah semua satwa di Ragunan akan diperlukan sama seperti satwa
yang lainnya, atau hanya kepada orang hutan saja yang diperlukan istimewa
sebagai maskot?
Tidak, karena semua satwa di Ragunan akan diperlukan sama istimewanya dalam
hal perawatan, penjagaan, dan pelestarian. Setiap jenis satwa sudah ada petugas ahli
yang bertugas secara profesional dalam perawatan dan penjagaan satwa. Ragunan
juga memiliki fasilitas klinik satwa, dan karantina yang cukup memadai dan cukup
lengkap dalam hal fasilitas.
13. Apakah menurut Bapak, Ragunan perlu adanya sebuah perancangan
ulang identitas visual (membuat logo desain penunjang secara visual/ grafis)
yang bisa membuat Ragunan memiliki semangat baru dan menjadi Taman
Margasatwa yang modern sesuai dengan keinginann visi dan misi Ragunan
(berkesempatan menjadi Taman Margasatwa yang sejajar dengan Taman
Margasatwa di kota-kota besar lainnya di dunia)?
Iya perlu, karena menurut saya desain adalah sesuatu yang berkembang dan setiap
perkembangan mencirikan sebuah semangat baru dan inovasi yang akan
berdampak baik bagi kemajuan Ragunan pada akhirnya.
35
14. Selama ini saya melihat, Ragunan tampaknya sudah mulai melakukan
pembenahan kearah yang lebih baik dari sisi pelayaan, kebersihan, keindahan
taman, dan sebagainya. Apakah menurut Bapak, Ragunan saat ini sudah
cukup baik daripada tahun-tahun sebelumnya?
Bila melihat kebelakang, Ragunan sudah memiliki perkembangan yang lebih baik
daripada tahun-tahun sebelumnya. Namun bila kita melihat kedepan, Ragunan
masih jauh dari sempurna. Ragunan merasa bisa jauh lebih baik lagi kedepannya,
segala sesuatu hal yang dilihat kedepan untuk maju adalah sesuatu yang baik
dengan harapan kedepannya Ragunan akan semakin baik, dan semakin baik lagi.
Maka dari itu Ragunan terbuka sekali dengan masukan-masukan dari masyarakat,
Ragunan membuka fasilitas kritik dan saran yang akan terus di evaluasi oleh pihak
Ragunan untuk melakukan perbaikan diri secara berkala kedepannya dan memper-
tahankan segala sesuatu yang telah menjadi lebih baik.
15. Apakah Ragunan pernah mengadakan kerjasama dengan Taman Marga-
satwa lainnya?
Ya pernah, Ragunan menganggap Taman Margasatwa lainnya adalah partner.
Saling membantu, saling tukar menukar informasi, saling menginspirasi, saling
memajukan satu sama lain dalam hal sebagai referensi kemajuan atau inovasi-ino-
vasi dalam hal-hal yang baru demi perkembangan satu sama lainnya. Bahkan Ragu-
nan juga pernah melakukan studi banding keluar negeri dengan Taman Margasatwa
diluar Negeri lainnya untuk belajar dan bertukar informasi.
16. Apakah harapan jangka panjang Bapak mengenai Ragunan di waktu 5
tahun sampai 10 tahun kedepan?
Ragunan menjadi Taman Margasatwa yang modern, dan harus diimbangi oleh
sumber daya manusia yang modern, fasilitas yang modern.
- Satwa, satwa harus selalu sejahtera.
- dari sisi masyarakat, masyarakat sekarang sudah modern. Memiliki gaya-gaya
modern, dari sisi individual yang baik (membuang sampah tidak sembarangan).
Tidak menggangu satwa, idak memberi makan satwa tanpa izin, tidak merusak
tanaman/ taman. Gaya masyarakat modern, bisa menghargai alam ini dan menjaga
alam ini dengan tidak merusaknya, sekalipun segmentasinya adalah masyarakat
menengah ke bawah.
36
2.2.11 Kuisioner Masyarakat
Kuisioner dilakukan terhadap 100 orang sebagian besar dari keluarga dan
sisanya adalah orang dewasa belum menikah & remaja. Mereka adalah orang-orang
yang pernah pergi mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan. Kuisioner ini lebih
di fokuskan kepada orang tua suami isteri yang sudah menikah dan mempunyai
anak (keluarga), maka dari itu kuisioner kebanyakan disebarkan dari rumah ke
rumah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Apakah anda pernah pergi berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan?
YA 100 orang (ya)
TIDAK 0 orang (tidak)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
2. Seberapa sering anda pergi ke Taman Margasatwa Ragunan?
sering, satu bulan 3-4 kali 1 orang
Tidak begitu sering, satu bulan 1 kali
sesekali waktu, bila ingin pergi kesana
2 orang
97 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
3. Kapan biasanya anda pergi berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan?
hari biasa, senin-jumat
akhir pekan, sabtu - minggu
hari libur anak sekolah
hari libur kantor
3 orang
48 orang
37 orang
12 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
37
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
4. Bersama siapa saja anda pergi ke Taman Margasatwa Ragunan?
liburan bersama keluarga
bersama suami atau isteri saja
sendirian saja
bersama teman
65 orang
5 orang
0 orang
30 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
5. Apa yang menjadi alasan utama anda pergi ke Taman Margasatwa Ragu-
nan, selain untuk refreshing menghilangkan kejenuhan?
karena ingin mengajak & menyenangkan anak berlibur
karena harga tiket masuknya murah
karena jaraknya dekat dengan
rumah/ aksesnya mudah
alasan lainnya
44 orang
34 orang
11 orang
11 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
6. Bagaimana menurut pandangan anda mengenai Taman Margasatwa
Ragunan saat ini?
sudah sangat baik 27 orang
belum begitu baik, masih perlu perbaikan
alasan lainnya
73 orang
0 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
7. Apakah anda pernah mengetahui atau mengingat dengan pasti bentuk
visual dari desain logo Taman Margasatwa Ragunan?
ya, saya mengetahui & mengingat logo Taman Margasatwa Ragunan
Pernah melihatnya, tetapi tidak mengingatnya sama sekali
tidak mengetahuinya sama sekali
15 orang
67 orang
18 orang
38
8. Menurut anda, bagaimana logo Taman Margasatwa Ragunan?
sangat baik
masih kurang/ tidak bagus
rancu/ meragukan, yang mana logo yang asli karena terdapat dua logo ragunan
tidak pernah melihatnya/ tidak mengingatnya sama sekali
alasan lainnya
30 orang
35 orang
14 orang
19 orang
2 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
9. Saat berada di dalam area Taman Margasatwa Ragunan, masalah/ kenda-
la apa yang pernah anda alami atau rasakan?
keselitan mencari tempat satwa tertentu
petunjuk arah suatu tempat & peta yang tidak banyak membantu
sulitnya memahami penjelasan tentang keterangan satwa
masalah dalam hal pelayanan
alasan lainnya
14 orang
19 orang
15 orang
12 orang
17 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
10. Apa kesan anda setelah mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan?
menyenangkan
menambah wawasan mengenai dunia satwa
biasa saja/ tidak menyenangkan
jawaban versi anda
35 orang
52 orang
11 orang
2 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
39
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
11. Sebutkan satu jenis satwa apa saja yang menurut anda paling menarik
untuk dilihat di Taman Margasatwa Ragunan?
singa & harimau
gajah
jerapah
pelikan/ burung/ unggas
orang hutan
32 orang
23 orang
9 orang
17 orang
15 orang
rusa 1 orang
jawaban versi anda 3 orang
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
12. Sebutkan satu jenis satwa saja yang menurut anak anda (berusia 4-11
tahun) paling menarik untuk dilihat atau paling disenangi di Taman Marga-
satwa Ragunan?
Hanya 36 orang yang memiliki anak berusia 4-11 tahun, dan menjawab pertanyaan ini.
Sisanya sebanyak 52 orang tidak menjawab pertanyaan karena belum berkeluarga atau
usia anaknya bukan 4-11 tahun.
singa & harimau
gajah
jerapah
pelikan/ burung/ unggas
orang hutan
5 orang
16 orang
1 orang
3 orang
9 orang
rusa 1 orang
unta 1 orang
40
2.3 TINJAUAN KHUSUS
2.3.1 Teori Branding
Brand pada dasarnya adalah perpaduan antara seni dan sains untuk men-
yampaikan sebuah janji, yang dibuat perusahaan kepada audience-nya, sebagai
perwujudan nilai dan emosi dari perusahaan tersebut. Melalui janji ini, perusahaan
berusaha menjalin ikatan dengan pelanggannya secara emosional, baik dari segi
pemenuhan kebutuhan, loyalitas, dan dukungan yang terus menerus.
Dengan kata lain, perusahaan pada intinya berusaha untuk menjadi seperti
pelanggannya, mengadopsi sifat-sifatnya - keren, agresif, cerdas, bijak, peduli
lingkungan - sebagai upaya perusahaan untuk menjadi cerminan mereka. Sama
seperti konsep sosiologi yang mengatakan bahwa orang akan berteman dan bergaul
dengan orang-orang yang sifatnya sama. Dengan demikian perusahaan bisa
memenuhi janjinya dengan menjual produk atau servis yang cocok dengan
sifat-sifat/ kriteria tersebut.
2.3.2 Teori Logo
Menurut Dave Holland dan Daniel Surya dalam bukunya yang berjudul
Brand Cookbook, logo adalah sebuah tanda grafis atau simbol yang berbeda dari
yang lain memiliki ciri khas nya sendiri yang berfungsi sebagai pembeda dan harus
mampu mewakili sebuah brand. Logo memiliki artian secara lebih spesifik yaitu :
1. Logo mudah diingat oleh target audience.
2. Logo sederhana dan memiliki keunikan grafis.
3. Logo mampu mewakili sebuah brand.
4. Pentingnya menjaga konsistensi.
5. Logo harus flexible, mampu diterapkan di media apa saja.
2.3.3 Teori Gestalt
Gestalt adalah sebuah istilah psikologi yang memiliki arti “kesatuan yang
utuh”. Hal ini berdasarkan pada teori persepsi visual yang dikembangkan oleh
psikologi Jerman di tahun 1920-an, bernama Kurt Koffka yang lahir di Berlin,
41
18 Maret 1886. Teori ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana orang-
orang cenderung untuk mengatur unsur visual dalam kelompok atau
keutuhan terpadu ketika prinsip-prinsip tertentu diterapkan. Berikut beberapa
prinsip dari teori gestalt adalah :
1. Similarity
Similarity terjadi ketika benda terlihat menyerupai atau mirip satu dengan
lainnya. Orang-orang sering melihat dan menganggap mereka sebagai satu
kelompok atau penggabungan dari dua buah pola.
2. Countinuation
Countinuation adalah kelanjutan yang terjadi ketika mata kita dipaksa
untuk bergerak melalui satu obyek dan terus ke obyek lainnya.
3. Clousure
42
Clousure adalah penutupan yang terjadi ketika sebuah obyek tidak lengkap
atau jarak tidak sepenuhnya tertutup. Jadi cukup dari bentuk yang ditunjuk-
kan, akan melihat keseluruhan dengan mengisi bentuk atau bagian yang
hilang.
4. Proximity
Proximity atau kedekatan yang terjadi ketika elemen ditempatkan berdekatan.
Mereka cenderung dianggap sebagai sebuah kelompok yang membentuk
menjadi sebuah kesatuan. Gambar diatas adalag Teori Gestalt Proximity,
Logo Unilever. Sumber : http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-ge
stalt-dalam-desaingrafis.html (26 februari 2012, 15:19).
2.3.4 Teori Semiotika
Menurut Agus Sachari (2000:48) semiotika biasa diartikan sebagai ilmu
tanda, yang berasal dari bahasa Yunani semeion, atau yang berarti tanda. Dua
tokoh utama perintis semiotika dalam linguistik adalah Charles Sanders Pierce
(1839-1914) dan Ferdinand de Saussure (1853-1931). Pierce adalah seorang ahli
filsafat dan ahli logika yang berdomisili di Jerman, sedangkan Saussure adalah
ahli linguistik umum dan tinggal di Perancis.
Menurut Pierce, logika adalah mempelajari bagaimana orang bernalar,
berpikir, berkomunikasi dan memberi makna apa yang ditampilkan oleh alam
kepada orang lain melalui tanda. Pemaknaan tanda bagi Pierce bisa berarti sangat
luas, baik dalam linguistik maupun „tanda-tanda‟ lain yang bersifat umum,
sedangkan de Saussure lebih banyak menekankan kepada „tanda-tanda‟ sebagai
43
bahwa tanda-tanda linguistik mempunyai kelebihan dari sistem semiotika yang
lainnya. Pierce menghendaki teori semiotik dapat bersifat umum dan dapat
diterapkan pada segala macam hal yang berhubungan dengan tanda.
Menurut Pierce via Agus Sachari, secara prinsip ada tiga hubungan yang
berkaitan dengan tanda, yaitu:
1) Ikon : yaitu hubungan tanda dengan acuannya yang berupa hubungan
kemiripan (contoh: peta, logo, lambang pemerintahan).
2) Indeks : yaitu hubungan tanda karena memiliki kedekatan eksistensi
(contoh: rambu-rambu lalu lintas).
3) Simbol : yaitu hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional atau
kesepakatan bersama (contoh: anggukan kepala tanda setuju).
John Fiske via Lizard Wijanarko, “Pemanfaatan dan Penerapan
Semiotika”, (www.ahlidesain.com, 10 Januari 2012, www.ahlidesain.com/pe-
manfaatan-dan-penerapan-semiotika.html), menyatakan bahwa semua komu-
nikasi melibatkan tanda (sign) dan kode (codes). Tanda adalah artefak atau
tindakan yang merujuk pada sesuatu pesan yang lain di luar tanda itu.
Maka dalam pembuatan signage termasuk adalah didalamnya penerapan
akan teori semiotika yang harus tepat akan pesan dan tujuannya. Ses-
ungguhnya seorang desainer harus melakukan sebuah proses penyampaian
komunikasi yang ditujukan kepada target audience melalui karya desain yang
akan dihasilkan. Desain nantinya akan membawa sebuah pesan verbal dan visual
secara kreatif dan efektif kepada konsumen/ target audience, dengan harapan
makna pesan dapat tersampaikan dengan baik. Tanda verbal berupa pesan
verbal (ucapan) yang terwakili baik suara atau tulisan, sedang tanda
non-verbal (visual) berupa gambar yang terangkai yang membawa
pesan yang juga terkait dengan pesan yang disampaikan.
2.3.5 Teori Tipografi Modern
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf
yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah
modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil
44
yang disebut counter stroke. Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern
dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans,
Century Gothic dan lain sebagainya.
Gambar 19: Salah Satu Contoh Font Sans Serif
Dalam sebuah buku Cashvertising, Drew Eric Whitman mengutip sebuah
studi mengenai sebuah font yang dicetak di atas kertas pada tahun 1986, ditemukan
dari peserta secara efektif memahami isi dari setiap paragraf yang diatur dengan
menggunakan jenis font Sans-Serif, dibandingkan dengan 67 % yang diatur meng-
gunakan jenis font Serif Typeface. Mereka yang membaca paragraf dengan font
Sans-Serif mengatakan, bahwa mereka membutuhkan waktu lebih untuk kembali
mundur dan memahami bacaan yang dibacanya. Sans Serif dikenali karena kurang-
nya ornamen dalam jenis huruf ini. Dengan semakin berkembangnya internet dan
teknik percetakan, sans serif seringkali digunakan dalam desain karena jenis huruf
ini mudah dibaca hampir di semua ukuran. Sans serif paling efektif dalam menyam-
paikan informasi dengan cepat dan jelas pada pembaca tanpa memberikan emosi
atau memicu pandangan. Desainer juga telah mengadopsi kesederhanaan sans serif
untuk menciptakan rasa minimalis atau modern jika relevan dengan desain dalam
sebuah desain yang ingin memberikan kesan modern.
2.3.6 Teori Pengembangan Gambar Modern
Pengembangan gambar yang modern adalah mengembangkan atau menbah
bentukan yang nyata atau realis berdasarkan imajinasi, gagasan atau ide dari kreati-
vitas si penggambar. Jenis Pengembangan gambar modern adalah :
Gambar Stilasi
adalah jenis penggambar penyederhanaan bentuk dengan tidak meninggalkan
sebuah karakter aslinya.
45
Gambar Deformasi
adalah cara menggambar bentuk yang bersifat analitis, memisahkan
unsur-unsur dengan tidak menggalkan komposisi.
Gambar Transformasi
adalah cara menggambar bentuk yang menggabungkan atau memindah-
kan unsur-unsur bentuk benda yang satu dengan yang lainnya.
2.3.7 Referensi Gaya Fotografi
Joel Sartore adalah seorang fotografer, pembicara, penulis, guru, dan
kontributor 20 tahun untuk majalah National Geographic. Keunggulan nya adalah
rasa humor dan etos kerja yang luarbiasa didalam dunia fotografi. Tugas Joel telah
membawanya ke setiap benua dan lingkungan yang paling indah dan menantang di
dunia, dari tinggi Arktik ke Antartika. Sederhananya, Joel adalah sebuah misi untuk
mendokumentasikan spesies yang terancam punah dan langka untuk menunjukkan
layak diselamatkan dunia.
Gambar 21: karya fotografi Joel Sartore
Minatnya di alam dimulai pada masa kanak-kanak, ketika ia belajar tentang merpati
penumpang yang terakhir dari salah satu Time-Life buku gambar ibunya. Sejak saat
itu dia dikejar oleh berbagai spesies termasuk serigala, beruang, musk lembu,
singa, gajah dan beruang kutub. Tugas National Geographic pertama memperke-
nalkannya kepada fotografi alam, dan juga memungkinkan dia untuk melihat
dampak manusia terhadap lingkungan. Dalam kata-katanya Joel mengatakan,
"adalah bodoh untuk berpikir bahwa kita dapat menghancurkan satu spesies dan
ekosistem demi satu dan tidak mempengaruhi
46
kemanusiaan. Ketika kita menyimpan spesies, kita benar-benar menyelamatkan diri
kita sendiri. " Joel telah menulis beberapa buku termasuk diantaranya: Portraits of
Amerika Endangered Species, dan Under Big Red Sky.
Selain pekerjaan yang telah dilakukan untuk National Geographic, Joel
telah memberikan kontribusi untuk Audubon Magazine, Geo, Time, Life, News-
week, Sports Illustrated dan berbagai proyek buku. Joel dan karyanya telah menjadi
subyek dari beberapa siaran nasional termasuk National Geographic Explorer, NBC
Nightly News, NPR Weekend Edition dokumenter selama satu jam. Ia juga seorang
kontributor di CBS Sunday Morning Show dengan Charles Osgood. Joel selalu
senang untuk kembali dari perjalanannya di seluruh dunia ke rumahnya di Lincoln,
Nebraska di mana dia tinggal bersama istrinya Kathy dan tiga anak-anak mereka.
Sudah sangat banyak karya fotografi dari Joel Sartore yang mendunia, beberapa
diantara karya hebat fotografi Joel Sartore dapat ditemukan di http://www.joelsar-
tore.com/. Karya fotografi Joel Sartore sangat cocok dijadikan sebagai pembelaja-
ran dan referensi dalam pengambilan foto wildflife secara natural, dan menangkap
moment foto dengan ketapatan waktu, yang menghasilkan foto-foto bercerita men-
genai interaksi satwa. Nantinya fotografi akan digunakan sebagai salah satu media
komunikasi pelengkap desain sebagai tambahan informasi mengenai satwa, tentun-
ya dikemas dengan gaya fotografi yang menarik perhatian.
2.3.8 Teori Mengenai Warna
Tina Sutton dan Bride Whelan didalam bukunya yang berjudul “The Com-
plete Colour Harmony”, mengatakan bahwa warna bersifat simple namun kom-
pleks. Warna memberikan arti yang berbeda-beda kepada setiap orang yang berbe-
da-beda mulai dari usia orang tersebut apakah dia anak-anak, remaja, dewasa,
bahkan termasuk didalam kebudayaan yang berbeda-beda warna akan memiliki arti
yang berbeda pula. Beberapa penjelasan mengenai warna yang akan digunakan:
Warna Kuning
Merupakan wakil dari benda-benda yang bersifat cahaya, momentum dan
mengesankan kebahagiaan, keceriaan, dan hati-hati. Akan digunakan sebagai
warna yang menggambarkan playful, ada keceriaan dan kebahagiaan.
47
Warna Merah
Warna yang menggambarkan kekuatan, hasrat, tujuan, semangat,
perjuangan. Warna yang akan menimbulkan semangat dan gairah.
Warna Hijau
Merupakan kesimbangan dan keselarasan. Membangkitkan ketenan-
gan, dan identik dengan pertumbungan lingkungan, pasukan perda-
maian, kepuasan, dan alami. Sebagai warna tentang keseimbangan alam
menggambarkan sekali bagaimana tujuan Taman Margasatwa didirikan
sebagai sebuah tempat habitat satwa terutama satwa yang dilindungi,
dan memberikan kesan pertumbuhan dan berkaitan erat dengan
lingkungan hidup.
Warna Orange
Menggambarkan musim gugur, warna kehangatan. Digunakan sebagai
warna yang memberikan kesan kehangatan di Taman Margasatwa,
seakan-akan memberikan ucapan selamat datang dan persahabatan
kepada pengunjung.
Warna Ungu
Warna kesetiaan. Digunakan sebagai warna kesetiaan turut menjaga
satwa dan kepedulian terhadap habitat Satwa di Taman Margasatwa.
Warna Putih
Kedamaian, menggambarkan sesuatu yang kebersihan, kesempurnaan,
keamanaan, persatuan. Sebagai warna persatuan akan kesempurnaan
menjaga kedamaian hidup berdampingan antara sesama makhluk
hidup, manusia dengan satwa dan alam lingkungannya.
Warna Biru
Menimbulkan sebuah kesan komunikasi akan dalamnya sesuatu, sifat
yang tak terhingga, kepercayaan, loyalitas, kreativitas. Sebagai warna
yang akan mewakili kepercayaan pengunjung akan pelayanan.
48
Menurut Erick Erickson perkembangan psikologis anak pada usia 4-7
tahun berada pada fase yaitu :
- Inisiatif, rasa bersalah. Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam
segala hal, pada usia ini anak akan mengalami perkembangan terutama juga
menyukai hal-hal yang berbau fantasi.
- Inferioriti, Rajin. Pada usia ini anak sudah mulai mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Termotivasi untuk belajar, namun masih kurang teliti dan masih membutuhkan
perhatian dan bimbingan ke arah yang baik. Rasa keingintahuan yang besar untuk
belajar dan mengenal sesuatu didalam dunianya.
Playful menurut Thesaurus, yaitu berarti funny, fun loving, menyenangkan,
penuh cinta, dan kasih sayang. Warna-warna playful sangat cocok bagi anak-anak
berusia 4-7 tahun, karena karakteristik anak dalam usia ini adalah anak-anak yang
ceria, memiliki kepolosan yang jujur, rasa kasih sayang, keingintahuan akan dunia
luar yang sangat tinggi, anak-anak yang suka sekali bermain, proses pertumbuhan,
dan memiliki imajinasi yang kuat akan sesuatu.
Maka warna-warna yang akan digunakan pada desain nantinya adalah
#b25aa3
#00a589
#b25aa3 #b25aa3 #b25aa3 #b25aa3
#f16572 #94a93b #a07db8 #56b962
#e5559e #ea5483 #008db8 #899a39 #bd9cc9
#f37e7b #d8e269 #f38ab1 #3288c4 #c2da67
#9079b7 #db88b9 #f89d68 #69bd75 #7c9bd0
#e16a97 #30bdda #b67292 #e87ca9 #ffd234
#5b6ba8 #cfcf45 #4b7cbc #31b9b2 #bd90c1
49
#e0cc20 #5da8dc #f79a74 #328db7 #367fbd
#248cc4 #fde130 #fde84a #9c95c8
#c54f7e #31aedc #d75363
2.3.9 Analisis SWOT
Strenght
- Sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat Jakarta bahkan Indonesia.
- Memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
- Tempat wisata yang memiliki kelengkapan koleksi satwa endemik Indonesia.
- Merupakan tempat wisata edukasi yang mendidik terutama bagi anak-anak.
Weakness
- Banyaknya logo membuat kerancuan mana logo Ragunan yang asli.
- Logo yang terlalu ramai dan rumit membuat sulit untuk diingat.
- Signage yang kurang memberikan informasi yang tepat dan jelas.
- Turunan desain Taman Margasatwa yang kurang konsisten.
Opportunity
- Memiliki kegiatan wisata keliling untuk sekolah-sekolah.
- Sangat terbuka untuk kegiatan pendidikan.
- Cukup menarik dan menyenangkan untuk wisata keluarga dan anak.
- Memiliki fasilitas yang lengkap.
- Kegiatan rutin setiap bulan yaitu parade satwa.
Threat
- Saat ini Ibukota Jakarta sudah banyak sekali referensi tempat-tempat
hiburan yang modern.
50