BAB 2 dan 3 hormon

download BAB 2 dan 3 hormon

of 33

Transcript of BAB 2 dan 3 hormon

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    1/33

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Hormon Tumbuhan

    Kata hormon berasal dari kata kerja bahasa Yunani yang berarti “merangsang”.

    Ditemukan pada semua organisme multiseluler, Hormon  adalah sinyal kimia

    yang mengkoordinasi bagian-bagian suatu organisme. Sebagaimana pertama kali

    didefinisikan oleh ahli fisiologi hewan, hormon adalah suatu senyawa yang

    dihasilkan oleh salah satu bagian tubuh dan kemudian diangkut kebagian tubuh

    yang lain, dimana hormon tersebut akan memiu respons-respons di dalam sel dan

     jaringan sasaran. Karakteristik penting lain dari suatu hormon adalah bahwa

     pembawa pesan kimiawi ini hanya dibutuhkan dalam konsentrasi yang sangat

    keil untuk menginduksi perubahan besar dalam suatu organisme.

    !ambar ". Koleoptil yang sedang tumbuh diterangi dengan cahaya dari satu sisi,

    maka koleoptil akan melengkung menuju arah datangnya cahaya itu.

    1. Penelitian mengenai bagaimana tumbuhan tumbuh mendekati cahaya

    membawa ada enemuan hormon tumbuhan! "ain" "ebagai ro"e".

    Konsep pembawa pesan kimiawi pada tumbuhan munul dari serangkaian

     perobaan klasik mengenai bagaimana batang berespon pada ahaya. #umbuhan

    rumah yang ditempatkan di dekat jendela akan tumbuh menjadi sumber ahaya.

    $ika anda memindahkan tubuhan tersebut, maka tumbuhan itu akan segera

    3

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    2/33

    mengorientasi kembali pertumbuhannya sampai daunnya menghadap jendela.

    %ertumbuhan tunas mendekati ahaya disebut #ototroi"me  & phototropism'

     positif, pertumbuhan menjauhi ahaya fototropisme negatif dalam hutan atau

    ekosistem alamiah lainnya dimana tumbuhan bisa tumbuh bergerombol,

    fototropisme akan mengarahkan pertumbuhan benih menuju matahari yang

    merupakan sumber tenaga untuk fotosintesis.

    (ekanisme apakah yang memungkinkan respon adaptif ini) Sebagian besar 

    informasi mengenai tropisme kita peroleh setelah meneliti benih rumput

    khususnya oat &gandum'. #unas dari benih rumput terbungkus didalam suatu

     pembungkus yang disebut koleptil, yang akan tumbuh lurus ke atas jika benih itu

    ditanam pada tempat yang gelap atau jika benih tersebut ditengai seara seragam

    dari segala penjuru. $ika koleoptil yang sedang tumbuh itu diterangi dengan dari

    satu sisi, maka koleoptil akan melengkung menuju arah datangnya ahaya itu

    &!ambar "'. *espon ini disebabkan oleh petumbuhan sel-sel yang tidak seimbang

     pada sisi koleoptil yang berlawanan+ sel-sel yang lebih gelap memanjang lebih

    epat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi yang lebih terang &!ambar '.

    !ambar . $ototroi"me.  Koleoptil bibit gandum tumbuh mendekati arah

    cahaya, karena sel-sel pada sisi yang lebih gelap pada organ tersebut memanjang 

    lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi yang lebih terang.

    4

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    3/33

    eberapa perobaan terdahulu mengenai fototropisme telah dilakukan pada

    akhir abad kesembilan belas oleh harles Darwin dan anak laki-lakinya, /ranis.

    (ereka mengamati bahwa benih rumput dapat membengkok ke arah ahaya

    hanya jika ujung koleoptil sudah ada &!ambar 0'. $ika ujung itu dibuang, koleoptil

    tidak akan membengkok. enih itu juga tidak akan menuju ahaya jika ujungnya

    ditutupi dengan suatu tudung yang buram+ baik tudung transparan yang

    ditempatkan pada ujung itu maupun pelindung buram yang ditempatkan agak jauh

    dibawah koleoptil tidak bisa menegah respons fototropik. 1jung koleoptil itulah,

    menurut kesimpulan Darwin yang bertanggung jawab atas penginderaan ahaya.

     2amun, respons pertumbuhan yang sesungguhnya, pembengkokan koleoptil ,

    terjadi dibawah ujung koleoptil tersebut. harles dan /ranis Darwin mengajukan

    hipotesis yang menyatakan bahwa suatu sinya ditransmisikan ke arah bawah dari

    ujung ke daerah pemanjang pada koleoptil tersebut. eberapa dekade berikutnya,

    %eter oysen-$ensen dari Denmark menguji hipotesis ini dan menunjukkan

     bahwa sinyal itu merupakan suatu sejenis substansi yang mobil. oysen-$ensen

    memisahkan ujung dari bagian koleoptil yang lain dengan menggunakan potongan

    gelatin, yang akan menegah kontak seluler namun melewatkan bahan kimia.

    enih ini berprilaku normal, membengkok menuju sumber ahaya. 2amun, jika

    ujung itu dipisahkan dari koleoptil bagian bawah dengan menggunakan suatu

    rintangan yang impermeabel, tidak ada respons fototropik yang terjadi.

    !ambar 0. %erobaan awal mengenai fototropisme

    5

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    4/33

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    5/33

    tumbuh membengkok ke arah ahaya karena adanya konsentrasi yang lebih tinggi

    dari bahan kimia perangsang-pertumbuhan pada sisi gelap koleoptil tersebut. 5ent

    memilih nama 8uksin &ahasa Yunani9  Auxin, “meningkatkan”' untuk menamai

     pembawa pesan kimiawi, atau hormon, ini. 8uksin kemudian dimurnikan, dan

    strukturnya ditemukan oleh Kenneth #himan dan koleganya di alifornia :nstitut

    of #ehnologi. Setelah penemuan ini ditemukan juga hormon-hormon tumbuhan

    lainnya.

    %. Hormon tumbuhan membantu koordina"i ertumbuhan& erkembangan&

    dan re"on" terhada "timulu" lingkungan.

    (engulas kelompok hormon tumbuhan yang penting9 auksin, sitokinin-

    sitokinin &sesungguhnya merupakan sebuah kelas yang terdiri dari bahan-bahan

    kimia yang masih berhubungan', giberelin &juga kelas dari bahan kimia yang

    mirip' asam abisat, dan etilen. %ada tabel tersebut juga dimasukkan oligosakarin

    dan brasinosteroid sebagai ontoh kelompok hormon”baru” yang ditemukan oleh

     para peneliti. Seara umum, hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan

    dengan ara mempengaruhi pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel.

    eberapa hormon juga memperantarai respons fisiologis jangka-pendek tumbuhan

    terhadap stimulus lingkungan.

    (asing-masing hormon memiliki efek ganda, yang bergntung pada efek 

    kerjanya, tahapan perkembangan tumbuhan, dan konsentrasi hormon. %erhatikan

    di tabel " bahwa semua hormon tumbuhan merupakan molekul yang relatif keil.

    %eredarannya dari sel ke sel sering kali melibatkan aliran yang melewati dinding

    sel, suatu jalur yang menghambat pergerakan molekul besar. 6ormon tumbuhan

    dihasilkan dalam konsentrasi yang sangat keil, tetapi hormon dalam jumlah yang

    sangat sedikit saja bisa berdampak sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ tumbuhan. :ni menyiratkan bahwa sinyal hormonal tersebut

    harus diperkuat dengan ara tertentu. Suatu hormon bisa bekerja dengan ara

    mengubah ekspresi gen, mempengaruhi akti;itas en

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    6/33

    *eaksi terhadap suatu hormon umumnya tidak selalu bergantung pada jumlah

    absolut hormon tersebut dibandingkan terhadap ketergantungannya pada

    konsentrasi relatifnya terhadap hormon lain. Keseimbangan hormonallah, dan

     bukan hormon-hormon yang ekerja sendirian, yang mengontrol pertumbuhan dan

     perkembangan tumbuhan. %engamatan pada fungsi hormon berikut ini akan

    menjelaskan interaksi-interaksi ini.

    a. Auk"in

    :stilah auksisebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bhan

    kimiayang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksi

    sesungguhnya memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun pada dikotil.

    8uksin alamiah di ekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang

    dinamai a"am indoa"etat  &indoasetic acid , IAA'. Selain auksin alamiah ini,

     beberapa senyawa lain, termasuk beberapa senyawa sintetik, memiliki akti;itas

    auksin digunakan khusus untuk :88. (eskipun auksin mempengaruhi beberapa

    aspek perkembangan tumbuhan, salah satu funsinya yang palin penting adalah

    merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang.

    Auk"in dan eman'angan "el. (eristem apikal suatu tunas merupakan tempat

    utama sintesis auksin. Karena auksin dari apeks tunas bergerak turun ke daerah

     pemanjangan sel &lihat ab 0=', hormon akan merangsang pertumbuhan sel-sel

    tersebut. 8uksin berpengaruh hanya pada kisaran konsentrasi tertentu, yaitu

    sekitar ">-?  sampai ">-0  (. %ada konsentrasi yang lebih tinggi, auksin bisa

    menghambat pemanjangan sel. 6al ini barangkali disebabkan oleh tingginya le;el

    auksin yang menginduksi sintesi hormon lain, yaitu etilen, yang umumnya bekerja

    sebagai inhibitor pertumbuhan tumbuhan akibat pemanjangan sel.

    Keepatan auksin menuruni batang dari apeks tunas sekitar "> mm per jam @  jauh lebih epat untuk untuk ukuran difusi, meskipun lebih lambat dari pada

    translokasi pada floem. 8uksin kelihatannya diedarkan langsung melalui jaringan

     parenkima, dari satu sel ke sel berikutnya. 8uksin berpindah hanya dari ujung

    tunas ke pangkalnya, bukan dengan arah sebliknya. #ranspor auksin searah ini

    disebut transpor polar. #ranspor polar tidak memiliki kaitan sama sekali dengan

    grafitasi, karen auksin bergerak ke arah atas pada perobaan dimana suatu segmen

     batang atau potongan koleoptil ditempatkan terbalik. #ranspor polar auksin

    8

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    7/33

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    8/33

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    9/33

     pada jagung &Fea mays'. Setelah mempelajari beberapa fungsi sitokinin,

     perhatikan bahwa hormon-hormon ini diperkuat atau diperlemah oleh hormon-

    hormon lain, khususnya auksin.

    Pengontrolan Pembelahan Sel dan (i#eren"ia"i Sel. Sitokinin dihasilkan

    didalam jaringan-jaringan yang tumbuh seara aktif, khususnya di dalam akar,

    embrio, dan buah. Sitokinin yang dihasilkan pada akar akan menapai jaringan

    sasarannya dengan ara bergerak naik sepanjang tumbuhan itu dalam getah Cilem.

    ersama-sama dengan auksin, sitokinin merangsang pembelahan sel dan

    mempengaruhi jalur diferensiasi.

    %engaruh sitokinin pada sel-sel yang tumbuh pada kultur jaringan memberikan

     petunjuk mengenai bagaimana kelompok ini berfungsi di dalam suatu tumbuhan

    yang utuh. Ketika sepotong jaringan parenkhima dari batang dibiakkan tanpa

    sitokinin, sel-sel itu akan tumbuh sangat besar tetapi tidak membelah diri. $ika

    hanya sitokinin saja yang ditambahkan ke dalam kultur, tidak akan ada pengaruh

    apapun. 2amun, jika sitokinin ditambahkan bersama-sama dengan auksin, sel-sel

    akan membelah. *asio sitokinin terhadap auksin mengontrol diferensiasi sel.

    Ketika konsentrasi kedua hormon itu hampir sama, massa sel akan terus

     bertambah namun tetap sebagai kalus yang tidak berdiferensiasi. $ika sitokinin

    lebih banyak dari auksin, tunas batang akan berkembang dari kalus tersebut. $ika

    auksin lebih pekat dibandingkan dengan sitokinin, akar akan terbentuk. 8dalah hal

    yang sangat luar biasa bahwa ekspresi gen dapat dikontrol sedemikian ekstensif 

    hanya dengan memanipulasi konsentrasi dua sinyal kimia tersebut.

    Kontrol Dominasi 8pikal. Kita dapat melihat interaksi lain dari sitokinin dan

    auksin dalam mengontrol dominasi apikal, kemampuan tunas terminal untuk 

    menekan perkembangan tunas aksiler. %ada kasus ini, kedua hormon tersebut bekerja antagonistik. 8uksin yang ditranspr turun dari tunas terminal akan

    menekan dari tunas aksiler supaya tidak tumbuh, yang menyebabkan suatu tunas

    memanjang dengan meniadakan perabangan lateral. $ika tunas itu dipotong

    tumbuhan bisa berabang banyak. 2amun demikian, sitokinin yang memasuki

    sistem tunas dari akar akan menghalangi kerja auksin dengan ara memberikan

    sinyal ke tunas aksiler untuk memulai pertumbuhan. 8uksin tidak dapat menekan

    tunas ini jika tunas telah tumbuh.

    11

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    10/33

    c. )iberelin

    Satu abad yang lalu, petani padi di 8sia mengamati beberapa benih yang

    tumbuh luar biasa tinggi disawahnya. Sebelum bibit padi ini dewasa dan

     berbunga, padi tumbuh sedemikian tinggi dan kurus sehingga roboh. Di $epang,

    kelainan pola pertumbuhan ini dikenal sebagai bakanae, atau “penyakit benih

     bodoh”. %ada tahun "34, B.Kurosawa seorang saintis $epang, menemukan bahwa

     penyakit itu disebabkan oleh fungi dari genus !ibberella &!ambar 4'. %ada tahun

    "30>-an, saintis $epang telah meyakini bahwa fungi menyebabkan

     pemanjanganbtang padi seara berlebihan dengan ara mensekresi suatu bahan

    kimia yang diberi nama giberelin. %ara saintis akhirnya mengetahi dan

    mempelajari giberelin setelah %D ::. Selama 0> tahun belakangan, saintis telah

    mengidentifikasi lebih dari ?> giberelin yang berbeda yang ditemukan seara

    alamiah dalam tumbuhan, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dalam setiap

    spesies tumbuhan. enih padi yang jelek, kelihatannya, menderita kelebihan dosis

     pengatur pertumbuhan yang biasanya ditemukan dengan konsentrasi yang lebih

    rendah pada tumbuhan lain. !iberelin memiliki berbagai pengaruh terhadap

    tumbuhan yaitu9 pemanjangan batang, petumbuhan buah dan perkeambahan.

    d. A"am Abi"at

    6ormon yang kita pelajari sejauh ini adalah auksin, sitokinin, dan giberelin

    yang pada umumnya adalah untuk merangsang pertumbuhan tumbuhan.

    Sebaliknya, terdapat masa pada kehidupan tumbuhan yang sangat menguntungkan

    apabila tumbuhan memperlambat pertumbuhan dan mengambil suatu keadaan

    dorman &“istirahat”'. 6ormon asam absisat &abscisic acid , ABA', yang dihasilkan

     pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan

     primordia daun untuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunasyang dorman selama musim dingin. 6ormon tersebut juga menghambat

     pembelahan sel kambium pembuluh. Dengan demikian, 88 tersebut membantu

    mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim dingin dengan ara

    menghentikan pertumbuhan primer dan skunder.

    12

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    11/33

    e. Etilen

    %ada awala abad ke->, jeruk dimatangkan dengan “memeram” buah dalam

    lumbung yang dilengkapi dengan kompor minyak tanah. %etani buah yakin bahwa

     panas itulah yang mematangkan buah itu, akan tetapi kompor baru yang

     pembakarannya lebih bersih tidak menyebabkan buah menjadi matang. %ara ahli

    fisiologi tumbuhan kemudian mempelajari bahwa pematangan dalam lumbung

    sesungguhanyasesungguhnya disebabkan oleh etilen, yaitu suatu gas hasil

    samping pembakaran minyak tanah. %ara peneliti kemudian menunjukkan bahwa

    tumbuhan menghasilkan etilennya sediri sebagai hormon, dan hormon ini memiu

     berbagai ragam respons selain pematangan buah. Btilen berbeda dari hormon

    tumbuhan lainnya karena hormon etilen berwujud gas. Btilen berdifusi kedalam

    tumbuhan melalui ruangan udara antara sel-sel. Btilen yang terlarut dapat masuk 

    dari satu sel ke sel lain melalui simplas.

    Selain perannya sebagai inhibitor pertumbuhan, etilen juga dikaitkan dengan

     berbagai proses penuaan pada tumbuhan, pematangan buah dan ambisi &gugurnya

    daun'.

    *. Anali"i" tumbuhan mutan menambah da#tar 'eni" hormon dan #ung"inya.

    Selama beberap dekade para penelti meneliti homon tumbuhan terutama

    dengan mengaplikasikannya kebagian tanaman yang utuh atau kultur jaringan,

    dan kemudian mengukur pengaruhnya pada pertumbuhan dan perkembangan.

    eberapa tahun belakangan, para peneliti mulai meneliti biologi molekuler dari

    sintesis dan fungsi hormon dengan ara menganalisis mutan yang tumbuh atau

     berkembang seara abnormal. Sebagai ontoh, pada suatu mutan ;arietas tomat,

     buahnya gagal menjadi matang. %ara peneliti melaak mutasi tomat  yang tidak 

     pernah matang   hingga pada gen yang seara normal mengkode protein yang berfungsi sebagai reseptor etilen. 2yatanya, mutan buah tomat yang tidak pernah

    matang itu adalah “tuli” terhadap etilen. Dengan ara mempelajari notasi ini dan

    notasi yang lain, para peneliti mulai menguraikan jalur transduksi sinyal yang

    menghubungkan sinya hormonal ke respons seluler.

    Selain meningkatkan pemahaman kita mengenai akti;itas hormon tumbuhan

    yang telah mantap &auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat, dan etilen', analisis

    13

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    12/33

    mutan juga telah menghantarkan pada penemuan kelas hormon baru. dua

    ontohnya adalah oligosakarin dan brasinosteroid.

    +ligo"akarin  &oligosaccaharin' adalah gula berantai pendek yan dilepaskan

    dari dinding sel melalui kerja en

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    13/33

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    14/33

     juga mempengaruhi perkembangan sel darah putih dan beberapa jenis sel

    lain seperti fibroblas.

    eberapa perobaan menunjukkan bahwa faktor pertumbuhan

     bekerja di dalam tubuh hewan dan juga dalam biakan. (isalnya,

    menyuntikkan faktor pertumubuhan yang disebut faktor pertumbuhan

    epidermal &epidermal growth factor, B!/' ke dalam janin menit akan

    memperepat perkembangan epidermal. Selain itu, sebuah kelompok 

     peptida yang yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan mirip insulin

    &insulin-like growth factor , :!/', yang dihasilkan oleh hati sangat penting

     bagi perkembangan rangka.

    /aktor pertumbuhan yang lain, yaitu transforming growth factor 

    !/' dapat meningkatkan kekuatan sinapsis di antara neuron-neuron

     pada otak hewan dewasa.

    b. Pro"talglandin 2P)3

    %rostalglandin adalah asam lemak yang termodifikasi, yang

    seringkali diturunkan dari lipid membran plasma. %rostaglandin

    dipertemukan pertama kali ditemukan pada komponen semen yang

    dihasilkan oleh kelenjar prostat manusia. %rostalglandin pada semen

    merangsang kontraksi otot polos dinding uterus, sehingga membantu

    mengirimkan sperma ke telur.

    %rostalglandin dikeluarkan oleh sebagian besar jenis sel ke dalam

    airan interstisial. %rostalgandin berfungsi sebgai regulator lokal yang

    mempengaruhi sel-sel di sebelahnya dengan berbagai ara. %rostalglandin

     juga berfungsi sebagai regulator lokal dalam meknisme pertahanan

    ;ertebrata. erbagai prostaglandin turut menginduksi demam dan

     peradangan, serta meningkatkan sensasi rasa sakit, sebagai kontribusi bagi

    tubuh sedang dalam keadaan bahaya.Dua prostalglandin dengan molekul yang sangat mirip, yaitu

     prostalglandin B &%!B' dan prostalglandin/ &%!/', mempunyai pengaruh

    yang berlawanan pada sel otot polos pada dinding pembuluh darah yang

    mengaliri paru-paru. %!B menyebabkan otot berelaksasi, yang melebarkan

     pembuluh darah dan mendorong pengikatan oksigen oleh darah. %!/

    memberikan sinyal ke otot untuk berkontraksi, yang menyempitkan

     pembuluh dan mengurangi aliran darah yang melalui paru-paru. Sinyal

    16

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    15/33

    kimiawi %!B dan %!/ bekerja seara antagonis. %ergeseran konsentrasi

    relatifnya turut berkontribusi terhadap penyesuaian homeostasis dari

    waktu ke waktu yang dilakukan oleh hewan untuk menghadapi dan

    mengatasi situasi yang berubah-ubah. %enggunaan sinyal-sinyal yang

     bekerja seara antagonis sebagai penyeimbang merupakan mekanisme

    regulasi umum dalam kondisi saraf dan kimia tubuh.

    *. Sinyal imiawi Berkaitan dengan Protein /e"etor Se"i#ik di dalam

    atau ada Permukaan Sel Target

    $umlah regulator lokal yang sudah diketahui dalam ilmu pengetahuan

    mungkin merupakan bagian keil dari jumlah total yang ada dalam dunia

    hewan. Suatu sinyal kimiawi tertentu dapat mempengaruhi sel-sel target

    yang berbeda di dalam seekor hewan seara berbeda-beda. 8tau bisa juga

    mempengaruhi spesies hewan yang berbeda seara berbeda pula. Salah

    satu ontoh yang paling nyata adalah tiroksin, yaitu hormon kelenjar 

    tiroid. %ada manusia dan ;ertebrata lain, tiroksin bertanggung jawab dalam

    metabolisme. 8kan tetapi, tiroksin juga memainkan peranan beragam

    dalam perkembngan hewan. #iroksin memiu perkembangan seekor katak 

    dewasa dari tahapan keebong, dengan ara resorpsi ekor keebong itu dan

     perubahan morfologis lain selama metamorfosis katak.

    Kerja sebuah sinyal dimulai ketika sinyal tersebut berikatan dengan

    sebuah reseptor spesifik. %rotein reseptor bisa tertanam di dalam membran

     plasma sel target itu atau bisa juga berada di dalam sel target itu &gambar 

    4' .

    17

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    16/33

    !ambar 4. ara sel berkomunikasi

    (olekul sinyal merupakan ontoh dari ligan, yaitu molekul keil yang

     berikatan seara spesifik dengan molekul yang lebih besar, yang umumnya

     protein. %engikatan sinyal kimiawi dengan protein reseptor memiu

     berbagai peristiwa kimiawi di dalam sel target sehingga menyebabkan

     perubahan dalam perilaku sel tersebut. Keragaman respons sel target

    terhadap sinyal kimiawi bergantung pada sifat dan iri sel-sel target serta

     pada jumlah dan afinitas protein reseptor itu pada permukaan sel atau di

    dalam sel target &gambar G' . sel-sel dikatakan tidak responsif terhadap

    sinyal tertentu jika sel itu tidak mempunyai reseptor yang tepat. Suatu

    sinyal kimiawi memiu perubahan dalam sel-sel target melalui salah satu

    dari dua mekanisme umum, tergantung pada apakah sinyal itu berikatan

    dengan protein permukaan atau memasuki sel target.

    18

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    17/33

    !ambar G. Satu sinyal kimiawi, pengaruh yang berbeda-beda

    ,. Sebagian Be"ar Sinyal imiawi Berikatan dengan Protein Membran

    Pla"ma& mengawali -alur Tranduk"i Sinyal

    (ayoritas sinyal kimiawi sebagian besar neurotransmitter, faktor 

     perumbuhan, sebagian besar hormon, termasuk (S6 tidak mampu

    menembus membran plasma sel target. (S6 adalah hormon perangsang

    melanosit yang disekresi oleh kelenjar pituitari pada dasar otak. (elanosit

    adalah sel-sel kulit khusus yang mengandung warna oklat gelap, melanin,

    dalam organel sitoplasmik yang disebut sebagai melanosom. Ketika (S6

    ditambahkan ke airan interstisial yang mengelilingi sel-sel yang

    mengandung pigmen itu, melanosom menyebar. 8kan tetapi, penyuntikan

    langsung (S6 ke dalam masing-masing melanosit tidak menginduksi

     penyebaran melanosom.

    *eseptor sinyal tersebut adalah kompoen jalur tranduksi sinyal

    & signal-transductin pathway' yang mengubah sinyal kimiawi ekstra seluler 

    menjadi respon intraseluler yang spesifik, sehingga mengubah perilaku sel

    target.

    4. Hormon Steroid& Hormon Tiroid& dan Beberaa /egulator 0okalMema"uki +rgan Target dan Berikatan dengan /e"etor Intra"eluler

    %ada gambar ?, menunjukkan hormon steroid yang menembus

    membran sel targetnya dan berikatan dengan protein reseptor dalam

    sitoplasma. Kompleks hormon reseptor mempunyai konformasi yang tepat

    untuk berikatan dengan situs tertentu pada D28. Kompleks itu diangkut

    dalam nukleus dan berikatan dengan siklus regulasi tertentu di sepanjang

    daerah dari genom sel target itu. %engikatan kompleks hormone reseptor 

    ke situs-situs tersebut dapat menginduksi atau menekan ekspresi gen-gen

    19

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    18/33

    spesifik. ontoh hormon molting artropoda, yaitu Ecdysone adalah steroid

    yang memiu sintesis en

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    19/33

    6ormon tyroid yang mengatur metabolisme. Kelenjar ini menjadi

     besar pada berudu sebelum metamorfosis menjadi katak 

    Kelenjar pankreas menghasilkan en

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    20/33

    0. 8nnelida

    Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion

    supraoesofagus, ganglion suboesufagus dan ganglion ;entral. 2euro

    hormon pada aing tanah banyak diselidiki peran neurohormon pada

    annelida ialah dalam fungsi9

    a. #umbuh dan regenerasi

     b. #ransformasi somatik berkenaan dengan reproduksi

    . %emotongan ganda dan perkembangan seksual

    d. (enentukan iri-iri kelamin luar &sekunder'

    e. %enyembuhan luka

    7. (ollusa

    Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. %ada

    molluska terdapat pula kelenjar endokrin seperti pada ;ertebrata.

    Kelenjar tersebut misalnya kelenjar optik pada topus. %ada sejenis

    siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada o;otestis

    diperepat. $ika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi

    sperma. Bkstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari ontoh

    diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel

    neurosekresi yang menghasilkan hormon &neurohormon'. 2eurohormon

    dari tentakel merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang

     perkembangan telur. %ada otopus proses kedewasaan juga diatur oleh

    sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi pertumbuhan o;arium dan

    testes. $adi hubungan ganglion otak-kelenjar optikgonade pada otopus

    sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada ;ertebrata.

    =. rustaea &udang-udangan'

    (ekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleksdan sangat erat hubungannya dengan sistem saraf dan ganglionnya.

    Diantaranya hormon yang penting adalah9

    a. eberapa 2eurohormon #angkai (ata #erdapat beberapa

    neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya pada

    tangkai mata9

    i. 6ormon %igmen *etina

    ii. Kromatorotrofin

    iii. 6ormon 6iperglikemik 

    22

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    21/33

    i;. 6ormon :nhibitor ;arium

    ;. 6ormon :nhibitor %engelupasan &(oulting'

     b. rgan Y

    . Kelenjar 8ndrogen %ada $antan

    d. ;arium4. Serangga

    6ampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak 

    dan ganglia lainnya yang dapat ditemukan pada protoserebrum,

    tritoserebrum, ganglion suboesofagus dan ganglia ;entral. %ada

    serangga, terdapat hormon  Ecdysone. 6ormon  Ecydsone  merangsang

     perubahan atau pergantian kulit serangga. 6ormon ini bekerja antagonis

    dengan $6. Bdysone disekresi dari sepasang kelenjar endokrin, yang

    disebut sebagai kelenjar protoraks, terletak di belakang kepala. %roduksi

     Ecdysone  dikontrol oleh hormon otak &brain hormone, 6'. 6

    dihasilkan oleh sel-sel neurosekresi dalam otak. 6ormone tersebut

    mendorong perkembangan dengan ara merangsang kelenjar protoraks

    untuk mensekresikan ecdysone.

    6ormon otak dan  Ecdysone diseimbangkan oleh hormone ju;enile

    &ju;enile hormone, $6' hormon ketiga dalam system ini. $6 disekresikan

    oleh sepasang kelenjar keil persis di belakang otak, yaitu orpora allata.

    6ormon ju;enile menyebabkan karakteristik lar;a tetap dipertaankan.

    6ormon ju;enile &$6' yang disekresikan oleh korpus allatum, akan

    menentukan hasil pergantian kulit. %ada konsentrasi 6ormon ju;enile

    &$6' yang relati;e tinggi, pergantian kulit yang dirangsang oleh ekdison

    akan menghasilkan tahapan lar;a sekali lagi. Dengan demikian, $6

    menghambat metamorphosis. 8kan tetapi ketika kadar $6 turun di

     bawah konsentrasi abang batas tertentu, maka pupa akan terbentuk pada

     pergantian kulit &yang dirangsang oleh ecdyson' berikutnya. Serangga

    yang sudah dewasa akan keluar dari pupa.

    23

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    22/33

    !ambar 3. *egulasi hormonal pada perkembangan serangga

    8. H+/M+N PA(A MAN9SIA

    6ormon adalah suatu senyawa organik yang dihasilkan oleh

    kelenjar tertentu dan berfungsi untuk mengaktifkan suatu proses fisiologis

    dalam tubuh &metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan,

    reproduksi,dan lain-lain'. Kelenjar yang menghasilkan hormon dinamakan

    dengan kelenjar endokrin. 6ormon dikeluarkan sebagai akibat darirangsangan stimulasi saraf seara langsung kepada kelenjar yang ook.

    24

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    23/33

    !ambar ">. (ekanisme Bndokrin

    6ormon merupakan senyawa steroid ataupun senyawa potein.

    erdasarkan senyawanya, hormon dapat digolongkan menjadi tiga

    kelompok yaitu 9

    • 6ormon @ hormon dari asam amino, misalnya tiroksin, triiodotironin,

    adrenalin, nonadrenalin.

    • 6ormon @ hormon peptide dan protein, misalnya paratiroid, hormon

     pertumbuhan, insulin, gluagon.

    • 6ormon @ hormon steroid, misalnya kortikosteroid dan hormon

    kelamin &androgen, estrogen, dan progesterone'

    %engaturan sekresi hormon dipengaruhi oleh beberapa faktor 

    antara lain, a' /aktor Saraf yang terjadi pada bagian medulla dimana

    kelenjar suprarenal mendapat rangsangan dari saraf otonom. leh karena

    itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.b' /aktor Kimia terkait dengan

    susunan bahan kimia atau hormon lain di dalam aliran darah

    mempengaruhi sekresi hormon tertentu.

    6ipotalamus memegang peranan yang sangat penting dalam

     pengaturan system endokrin dan system saraf. 6ipotalamus menerima

    informasi dari system saraf melalui tubuh dan bagian otak, kemudian

    mengatur system endokrin untuk menanggapi kondisi lingkungan. 6ormon

    yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresi dari sel @ sel

    neurosekretori. (aam @ maam kelenjar endokrin pada manusia antara

    lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan o;um atau

    testis.

    25

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/mekanisme-endokrin.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    24/33

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    25/33

     perkembangan,

    reproduksi dan reaksi

    terhadap stress serta

    tingkah laku

    "' 6ipofisis

    anterior 

    %ada

    lekukan

    tulang

    selatursika

    !6 I S#6

    &6ormon

    somatotrof'

    %ertumbuhan sel tubuh

    dan menstimulasikan

     pertumbuhan tulang

    #S6 &hormone

    tiroid'

    (engontrol sekresi

    hormon oleh kelenjar 

    tiroid

    8#6 &hormone

    adrenokortil

    kotropik '

    (erangsang produksi

    glukokortikoid

    /S6 &/olikel

    stimulating6ormon'

    • %ada wanita 9

    untuk menstimulasikan

     produksi estrogen

    dan

     perkembangan

    folikel pada

    o;arium.

    • %ada %ria 9

    merangsang

    terjadinyaspermatogenesis

    untuk 

    menghasilkan

    sperma.

    E6 &Euteini

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    26/33

    %rolaktin (embantu proses

     persalinan dan

    menstimulasi sekresi air 

    susu.

    ' 6ipofisis

    :ntermediet

    %ada

    lekukan

    tulang

    selatursika

    (S6

    &(elanoyte

    Stimulating

    6ormone'

    (engatur pigmentasi dan

    mempengaruhi warna

    kulit.

    0' 6ipofisis

    %osterior 

    %ada

    lekukan

    tulang

    selatursika

    ksitosin (enstimulasikan

    kontraksi sel otot polos

     pada rahim wanita hamil

    selama melahirkan dan

    merangsang kontraksi sel

     @ sel kontraktil dari

    kelenjar susu agar  mengeluarkan air susu.

    8D6 &8nti

    Deureti

    6ormon'

    (enegah pembentukkan

    urin dalam jumlah banyak 

    dan meningkatkan

    tekanan darah dengan

    menyempitkan pembuluh

    darah.

    2. elen'ar Tiroid : kelen'ar gondok 

    28

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    27/33

    !ambar "0. Kelenjar #iroid

    Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan

    dibawah jakun dan terdiri atas dua buah lobus berfungsi sebagai pengatur 

    metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, terdiri dari asam amino

    yang mengandung yodium. $enis hormon dan fungsi dari hormon yang

    dihasilkan kelenjar #iroid dapat dilihat pada table berikut9

    Hormon $ung"i : Peran

    #iroksin (engatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik,

     perkembangan mental, kematangan seks, danmengubah glikogen menjadi gula dalam hati serta

     pendistribusian air dan garam mineral.

    #riodotironin (engatur metabolisme, dan kegiatan system saraf.

    Kalsitonin (enjaga kesetimbangan kalsium didalam darah dengan

    memperepat penyerapan kalsium oleh tulang.

    29

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/struktur-tiroid.jpghttps://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/struktur-tiroid.jpghttps://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/kelenjar-tiroid.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    28/33

    !ambar "7. struktur #iroid dan bagiannya

    *. elen'ar Paratiroid : Anak )ondok 

    Kelenjar paratiroid terletak dibagian belakang kelenjar tiroid,

    kelenjar ini berjumlah empat buah kelenjar ini menghasilkan hormon %#6&%arathyroid 6ormone' yang berfungsi meningkatkan serta mengendalikan

    kadar kalsium dalam darah dan fosfat &%70A' dalam darah.

    ,. elen'ar Timu" : acangan

    !ambar "=. Kelenjar #imus

    Kelenjar ini hanya dijumpai pada anak @ anak usia di bawah "?

    tahun. Kelenjar ini terletak didekat tulang dada dan berwarna kemerah @ 

    merahan, kelenjar ini terdiri atas lobus. Kelenjar ini menghasilkan

    6ormon #hymosin yang berfungsi sebagai perangsang perkembangan

    dari limfosit # untuk menghasilkan kekebalan &imunitas' tubuh.

    4. elen'ar Adrenal : Anak gin'al

    30

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/timus.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    29/33

    !ambar "4. Kelenjar 8drenal

    Kelenjar 8drenal berjumlah dua buah dan terdapat pada bagian

    atas ginjal kelenjar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan

    medula suprinalis, berikut penjelasan peran dan fungsinya.

    Bagian Hormon $ung"i

    Korteks !lukokortikoid (eningkatkan kadar glukosa dalam

    darah melalui perubahan glikogen

    dalam hati menjadi glukosa dalam

    darah.

    8ndrogen ekerja sama dengan hormon yangdihasilkan gonad untuk menentukan

    sifat dan karakter kelamin sekunder.

    (ineralkortikoid (engatur ;olume darah, tekanan

    darah, serta kadar natrium &2aA' dan

    kalium &K A' dalam darah.

    (edula

    Suprenalis

    8drenalin &epineferin' (embantu metabolisme dengan

    mengubah glikogen dalam otot

    menjadi glukosa dalam darah.

     2onadrenalin

    &norepineferin'

    (enaikan tekanan darah dengan jalan

    merangsang serabut otot di dalam

    dinding pembuluh darah untuk 

     berkontraksi.

    5. elen'ar Pineali" 2 Ei#i"e 3

    Kelenjar pinealis terletak di dekat otak, tepatnya diatas otak keil

    & erebellum '. Kelenjar ini sangat keil sebesar biji kaang eris. Kelenjar 

    31

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/adrenalin.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    30/33

    ini menghasilkan 6ormon (elatonin yang berfungsi dalam pengaturan

    hubungan suhu tubuh dengan tidur.

     

    !ambar "G. Eetak Bpifise didalam hipofisis

    6. elen'ar Pankrea" : 0angerhan"

    !ambar "?. Kelenjar %ankreas

    Kelenjar ini terdapat di dekat usus " jari dan hati. Didalam

     pankreas terdapat pulau @ pulau langerhans, pulau langerhans ini

    mengandung sel @ sel endokrin yaitu sel alfa yang menghasilkan hormon

    glukagon dan sel beta yang menghasilkan hormon insulin , berikut akan

     penjabaran di dalam table fungsi dan bagiannya.

    32

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/pancreas.jpghttps://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/05/bagian-otak.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    31/33

    Bagian Sel Hormon $ung"i dan Peranan

    Sel alfa !lukagon (engubah glikogen menjadi glukosa

    Sel beta :nsulin (engubah gula darah & glukosa ' menjadi gula

    otot & glikogen ' di hati sehingga mengurangi

    kadar gula dalam darah.

    ;. elen'ar elamin : )onad

    !ambar "3. Kelenjar !onad

    Kelenjar kelamin terbagi atas dua yaitu kelenjar kelamin pada

    wanita dan pada pria berikut akan penjelasan dalam tabel bagian dan

    fungsinya.

    elamin Hormon $ung"i dan Peranan%ria #estosterone (enentukan iri pertumbuhan kelamin

    sekunder pada pria.

    5anita %rogesterone %enebalan dinding rahim &endometrium'

    agar siap menerima sel telur yang sudah

    mengalami pembuahan.

    Bstrogen %roses pembentukan dan pematangan

    sel o;um &sel telur' serta pengatur irri

    kelamin sekunder pada wanita.

    BAB III

    PEN9T9P

    33

    https://alkafyuone.files.wordpress.com/2013/06/gonad-hormon.jpg

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    32/33

    *.1 ESIMP90AN

    Setiap makhluk hidup memiliki irri-iri yaitu mengalami

     pertumbuhan dan perkembangan. %ada saat memasuki fase pertumbuhan

    dan perkembangan diperlukan hormon untuk memiu dan memperepat

    fase-fase pertumbuhan dan perkembangan.

    6ormon &dari ahasa Yunani, hormon, berarti “merangsang”'

    adalah sinyal kimiawi yang disekreksikan ke dalam airan tubuh, paling

    sering ke dalam darah, dan mengkomunikasikan pesan-pesan yang bersifat

    mengatur di dalam tubuh. 6ormon bisa menapai semua bagian tubuh,

    tetapi sel-sel tertentu saja, yaitu sel-sel target, yang memiliki kemampuan

    untuk memberikan respons terhadap sinyal tersebut. Dengan demikian,

    hormon tertentu yang bersirkulasi dalam aliran darah akan menimbulkan

    respons spesifik, suatu perubahan dalam metabolisme, misalnya dari sel-

    sel target terseleksi, sementara jenis-jenis sel lain akan mengabaikan

    hormon tersebut. leh karena itu, hormon penting dipelajari dalam

    kehidupan karena hal tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

    nyata karena memiliki berbagai banyak manfaat yang diperlukan bagi

    tumbuhan, hewan, dan manusia.

    *.% SA/AN

    erdasarkan uraian pembahasan bahwasanya pembahasan sistem

    hormone pada berbagai jenis kelenjar endrokin dalam tubuh sangatlah

     banyak dan komplek yang memiliki manfaat bagi tubuh tersebut oleh

    karena dalam memahaminya perlu sangat dalam dan luas. Selain itu pada

    sistem endokrin ditemukan berbagai maam gangguan dan kelainan yang

    dapat ditimbulakan dari berbagai faktor, seperti ;irus, ataupun kesalahan

    mengkonsumsi makanan, bahkan faktor gaya hidup atau kebiasaan. 1ntuk 

    itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktifitas dengan baik.

    D8/#8* %1S#8K8

    ampbell,*eee-(ithell. >>7.  iologi Edisi Kelima !ilid "ua.

    $akarta9Brlangga.

    34

  • 8/18/2019 BAB 2 dan 3 hormon

    33/33

    ampbell,*eee-(ithell. >>7.  iologi Edisi Kelima !ilid #iga.

    $akarta9Brlangga.

    Kimball, $ohn 5. "3?0.  iologi Edisi Kelima !ilid "ua. ogor9

    :nstistute %ertanian ogor.https9IIpustakabiolog.files.wordpress.omI>""I">Isistem-endokrin-

    klp-3.pdf  . Diakses pada tanggal 0> 2o;ember >"= pukul >G.>>

    5:.

    https://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdfhttps://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdfhttps://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdfhttps://pustakabiolog.files.wordpress.com/2011/10/sistem-endokrin-klp-9.pdf