BAB 2 Arus Kas

47
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. Keputusan-keputusan yang diambil oleh individu- individu, pemerintah, badan usaha lain ditentukan dalam penggunanya pada sumber daya yang dimiliki suatu bangsa. Tujuan utama akuntansi adalah untuk mencatat, melaporkan dan menginterpretasikan data-data ekonomi untuk digunakan sebagai pengambil keputusan. Ada banyak definisi dan pengertian akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Akn tetapi, akuntansi pada umumnya merupakan system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.Berikut merupakan penjelasan pengertian akuntansi dari berbagai sudut pandang. Siegel dan Marconi (1989), mendifinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu

description

BAB 2 Arus Kas

Transcript of BAB 2 Arus Kas

Page 1: BAB 2 Arus Kas

1

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan

ekonomi dan sistem sosial kita. Keputusan-keputusan yang diambil oleh individu-

individu, pemerintah, badan usaha lain ditentukan dalam penggunanya pada sumber

daya yang dimiliki suatu bangsa. Tujuan utama akuntansi adalah untuk mencatat,

melaporkan dan menginterpretasikan data-data ekonomi untuk digunakan sebagai

pengambil keputusan.

Ada banyak definisi dan pengertian akuntansi yang ditulis oleh para ahli

dan peneliti yang merupakan pakar dibidang akuntansi. Akn tetapi, akuntansi pada

umumnya merupakan system untuk menghasilkan informasi keuangan yang

digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis.

Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan

yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas

bisnis dan ekonomi.Berikut merupakan penjelasan pengertian akuntansi dari

berbagai sudut pandang.

Siegel dan Marconi (1989), mendifinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin

jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai

masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal

dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan Komite Terminologi

AICPA (The Committee on Terminology of the American Institute of Certified

Public Accountans) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :

“akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpestasian hasil proses tersebut”.

Disamping itu, Accounting Principle Board (APB) System Statement No.4

mendefinisikan akuntansi sebagai berikut :

“akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif”.

Page 2: BAB 2 Arus Kas

2

Cakupan akuntansi dari definisi diatas tampak terbatas. Perspektif yang

lebih luas ditawarkan oleh American Accounting Association (AAA), definisi

akuntansi sebagai berikut :

“proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomik untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pengguna informasi.”

Di samping itu, dari sudut bidang studi, akuntansi dapat diartikan sebagai

“seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.”

Yang terbaru, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep

informasi kuantitatif, yaitu :akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah

menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai

entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam proses pengambilan

keputusan-keputusan ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara alternatif-

alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun dalam tindakan.

Thacker (1979) menyimpulkan secara umum bahwa terdapat dua point penting yang

terkandung dalam definisi tersebut, antara lain :

a. Sebagai pusat kepentingan dari berbagai organisasi akuntansi (perusahaan

bisnis), informasi akuntansi disini adalah informasi yang berhubungan dengan

perusahaan.

b. Informasi akuntansi adalah hal yang paling vital dalam kegiatan bisnis

perusahaan. Digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam organisasi (para

manajer, orang-orang yang konsen terlibat dalam perusahaan). Disisi lain

digunakan sebagai pengambilan keputusan diluar perusahaan (investor yaitu

orang yang menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan utnuk

mengharapkan keuntungan, kreditor yaitu orang-orang yang mempunyai hutang

(owes) pada sebuah perusahaan, atau pada pihak lain).

Dari beberapa definisi diatas, dapat dilihat bahwa akuntansi pada dasarnya

juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori akuntansi

memiliki hubungan yang bersifat defenitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu

struktur akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu,

maka secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan

Page 3: BAB 2 Arus Kas

3

yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,

penguraian, penggabungan, pengiktisaran dan penyajian data keuangan dasar yang

terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara

tertentu, untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah organisasi yang memiliki

garis dan staf personel, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang

melibatkan pendanaan, penginvestasian, dan pengambilan keputusan operasional.

Pemakai eksternal meliputi sejumlah kelompok pemegang saham, kreditor,

karyawan, analis keuangan dan para agen pemerintah.

Perumusan teori akuntansi timbul karena adanya kebutuhan untuk

memberikan logika penalaran tentang apa yang dilakukan oleh akuntan. Dengan kata

lain perubahan prinsip akuntansi terjadi terutama karena adanya berbagai upaya yang

dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah akuntansi dan merumuskan

kerangka teoritis untuk praktik akuntansi. Oelh karena itu, pemahaman terhadap

teori memainkan peranan penting dalam perumusan teori akuntansi.

2. SiklusAkuntansi

Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuranm

pelaporan informasi ekonomi. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:16) dalam

bukunya Teori Akuntansi Proses Akuntansi adalah proses pengolahan data sejak

terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar

terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses

pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data

yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat

menghasilkan informasi laporan keuangan. Siklus akuntansi secara sederhana dapat

adalah sebagai berikut :

a. Pencatatan data ke dalam dokumen sumber/ bukti transaksi.

b. Perjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi ke dalam jurnal (buku

harian)

c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet ke kredit dari jurnal

ke akun Buku Besar.

d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek

keseimbangan Buku Besar.

Page 4: BAB 2 Arus Kas

4

e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahnya pada Neraca

Saldo dan jurnal penyesuaian disatukan dalam neraca lajur.

f. Membuat ayat-ayat penutup itu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat

penutup.

g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan

Modal dan Neraca.

Keterangan :

1. Bukti Transaksi

Transaksi adalah aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap

posisi harta keuangan perusahaan, seperti menjual, membeli, membayar gaji,

serta membayar biaya-biaya lainnya.Bukti transaksi adalah suatu bukti yang

menerangkan terjadinya suatu kejadian yang dapat diukur dengan satuan uang

dan mempengaruhi kekayaan suatu perusahaan. Bukti-bukti asli yang dapat

mendukung setiap terjadinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk-

bentuk lain (misalnya : nota-nota dari Bank (nota debet atau nota kredit), serta

bukti pengiriman/ penerimaan barang).

2. Buku Harian (Jurnal)

Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal).Jurnal adalah

suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Proses pencatatan mengikuti lima

langkah berikut ini :

Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya.

Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut

dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau

modal)

Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan

atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.

Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3. Buku Besar

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang

mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi.Buku besar

merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/ rugi. Klsifikasi

Buku Besar yang dipergunakan dalam perusahaan adalah :

Page 5: BAB 2 Arus Kas

5

Buku Besar Umum (buku besar induk): semua perkiraan yang ada dalam

suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha

dan modal.

Buku Besar Pembantu (buku besar tambahan): sekelompok rekening

yang khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang

berfungsi memberi informasi yang lebih mendetail.

4. Neraca Saldo

Neraca saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada setiap perkiraan di

buku besar. Pada kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama.

Jika tidak, maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum

atau dari buku besar.Hal itu berarti kita harus menelusuri ulang kebelakang

sampai ditemukan kesalahannya. Dalam neraca saldo terdapat hamper semua

perkiraan pendapatan dan beban yang mempunyai pengarh lebih dari satu

periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang

belum disesuaikan.Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.

5. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk

menyesuaiakan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan

sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.Tujuan dari pembuatan jurnal

penyesuaian adalah agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan

modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan agar akun-akun nominal,

yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan

menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Perkiraan-perkiraan yang memerlukan

penyesuaian antara lain ialah :

Biaya-biaya yang masih harus dibayar

Pendapatan yang masih harus diterima

Biaya-biaya dibayar dimuka

Pendapatan yang diterima dimuka

Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain

Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)

Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih

Persediaan barang dagangan

Neraca Lajur

6. Neraca Lajur

Page 6: BAB 2 Arus Kas

6

Neraca lajur adalah kumpulan dari perkiraan mulai dari neraca saldo, jurnal

penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, Harga Pokok Produksi (pada

perusahaan industri), Perkiraan Rugi/ laba dan Neraca.Neraca Lajur sebenarnya

hanya memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan.

7. Jurnal Penutup

Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk

menutup rekening-rekening nominal/ sementara.Akibat penutupan ini maka

rekening-rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.

8. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada

suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

keuangan. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)

terdapat lima jenis laporan keuangan, yaitu :

Laporan Laba/ Rugi: digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan

mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu.

Laporan perubahan modal : digunakan untuk mengetahui apakah modal

perusahaan bertambah atau berkurang dalam satu periode tertentu.

Neraca : digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut

pada akhir periode tersebut (mengetahui jumlah harta, utang dan modal

perusahaan dalam satu periode tertentu).

Laporan Arus Kas : digunakan untuk mengetahui berapa pertambahan

ataupun pengurangan kas perusahaan dalam satu periode tertentu.

Catatan atas Laporan Keuangan : digunakan untuk menjelaskan secara

rinci atau detail mengenai keadaan perusahaan.

Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo stelah penutupan. Neraca

saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan

penjumlahan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan.

Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur,

neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai

sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada

pada posisi yang seimbang utnuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca

saldo setelah penutupan diberi tanggal per-akhir periode akuntansi dimana

laporan tersebut dibuat. Isi perkiraan neraca saldo setelah penutupan adalah nilai

Page 7: BAB 2 Arus Kas

7

sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca : aktiva, kewajiban dan

modal. Di dalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti pendapatan,

beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah

ditutup.

Apabila digambarkan siklus akuntansi akan tampak sebagai berikut :

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi

3. Metode Pencatatan Akuntansi

Definisi moetode pencatatan akuntansi dalam buku yang berjudul Akuntansi

Pengantar Pendekatan Terpadu mendefinisikan dngan dua cara menurut Achmad

Tjahjono dan Sulastiningsih (2003:42) :

a. Cash Basic atau dasar kas adalah pendapaan hanya akandilaporkan apabila

benar-benar diterima dalam bentuk tunai. Demikian juga dengan beban

dilaporkan hanya jika beban sunggguh-sungguh dikeluarkan secara tunai.

b. Acrual Basic atau dasar akrual adalah melaporkan pendapatan itu diperoleh tanpa

mempertimbangkan kapan uang tunai akan diteima. Demikian juga dengan

beban akan dilaporkan pada saat terjadinya tanpa menunggu pengeluaran uang

tunai yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan diatas, metode akuntansi yang digunakan penulis

adalah metode pencatatan acrual basic, karena sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan di Kantor Kecamatan Semarang Barat.

4. Kebijakan dan Perubahan Akuntansi

Page 8: BAB 2 Arus Kas

8

Perusahaan-perusahaan perlu membuat pilihan diantara berbagai metode

akuntansi dalam mencatat transaksi yang menyiapkan laporan keuangan mereka.

Pilihan ini, yang dituntut oleh akuntansi berterima umum, mempresentasikan

kebijakan akuntansi suatu perusahaan. APB dalam opini 22, Disclosure of Acceding

Politicies (April, 1972), paragraf 6 mendefinisikan kebijakan akuntansi sebagai

berikut :

“kebijakan akuntansi dari sebuah pelaporan entitas adalah prinsip akuntansi spesifik dan metode penerapan prinsip tersebut yang oleh manajemen entitas dipandang paling tepat untuk menyajikan posisi keuangan, perubahan dalam posisi kuangan, dan hasil operasi dengan sewajarnya sesuai prinsip akuntansi berterima umum dan karenanya diadopsi untuk penyajian laporan keuangan”.

Perusahaan juga membuat perusahaan akuntansi sebagai bagian kebijakan

akuntansi mereka. Keyakinan umum adalah bahwa perusahaan membuat perubahan

akuntansi untuk memoles masalah kinerja. Literatur akuntansi menjelaskan

perubahan-perubahan dalam prinsip dan estimasi akuntansi dalam pengertian

keinginan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu seperti perataan laba, atau

pengurangan biaya keagenan berkaitan dengan pelanggan perjanjian utang. Sebuah

rangkuman hasil riset yang menunjukkan bahwa semakin ketat perjanjian utang,

perusahaan akan lebih cenderung mengendorkan ketatnya batasan perjanjian melalui

perubahan akuntan yang tepat.

Badan pengatur akuntansi telah mencoba membatasi kemampuan

manajemen untuk menggunakan perubahan akuntansi guna meningkatkan atau

menurunkan laba bersih. Sejak tahun 1970, APB No.20 telah menetapkan bahwa

perubahan akuntansi harus diperlakukan sebagai sebuah perubahan efek kumulatif,

perubahan dalam laba bersih periode terjadinya perubahan dan pengngkapan dalam

catatan efek pengadopsian prinsip akuntansi yang baru terhadap laba sebelum laba

luar biasa dan laba bersih dari perubahan periode. SEC melalui Accounting Release

No. 177 menentukan bahwa perubahan akuntansi dibuat untuk memperoleh metode

akuntansi yang lebih baik, dengan menggunkan pertimbangan bisnis yang masuk

akal dalam pemilihannya. Sementara kedua pengumuman tersebut bertindak sebagai

mekanisme pengendalian, tidak menghilangkan kemampuan manajemen untuk

meningkatkan atau menurunkan laba melalui perubahan akuntansi.

5. Tujuan Akuntansi

Page 9: BAB 2 Arus Kas

9

FASB meyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan ditujukan kepada

pemegang saham, investor dan kreditur. Lebih lengkapnya FASB (1980) dalam

SFAC No.1 menyatakan :

“Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur yang sekarang dan yang potensial serta para pemakai lain dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan keputusan serupa secara resional.”

Perlu dicatat bahwa tujuan akuntansi adalah berhubungan dengan fungsi

akuntansi historis. Tujuan akuntansi pada umumnya dibagi ke dalam tiga bagian,

bagian-bagian tersebut meliputi: (1) informasi untuk pengambilan keputusan, (2)

pengguna informasi, dan (3) informasi yang bermanfaat.

Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna

informasi untuk pengambilan keputusan, terutama oleh pelaku bisnis. Dimana

informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan

ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan

dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan

yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan

keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi

kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut

secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai

kebutuhan akan kas.

Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-

transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun

manufaktur.Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau

pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus informasi akuntansi keuangan dari

perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan

usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh

perusahaan pada suatu periode tertentu.

Informasi akuntansi yang banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil

dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut undang-undang atau

Page 10: BAB 2 Arus Kas

10

peraturan (statutory).Selain itu, informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan

oleh manajemen perusahaan kecil dan menengah dalam penggunaan informasi

akuntansi sangat terbatas sekali.Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi terutama

pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara

lain pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam

penyusunan pelaporan keuangan.

Informasi bagi Pengguna

Kegunaan informasi akuntansi telah diuraikan secara ringkas diatas.Juga

telah dijelaskan bahwa pihak yang memerlukan informasi akuntansi yang dapat

berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Akuntansi menyediakan cara untuk

mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-maca individu

dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik perusahaan perlu

mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa

datang. Bagi pemilik, informasi itu dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia

akan tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan tersebut, atau

menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di tempat lain. Bagi calon

pemilik untuk memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan

tersebut.

Disisi lain, pihak kreditur ingin mengetahui perkembangan perusahaan

setelah pinjaman diberikan. Bank harus selalu menilai kemampuan perusahaan

mengembalikan pinjaman untuk memutuskan apakah harus memberi tambahan

pinjaman atau menarik pinjaman yang telah diberikan. Bagi calon kreditur,

informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi

sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.

Badan-badan pemerintah sangat berkenaan dengan kegiatan keuangan

perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya.Kantor pajak

berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa

kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan.Pegawai dan serikat pekerjaannya sangat

tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang memperkerjaannya.

Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil

akhir akuntansi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan

kegiatan perusahaan atau biasa disebut dengan manajemen perusahaan.Jenis

informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai

Page 11: BAB 2 Arus Kas

11

dengan besarnya perusahaan.Manajemen sebuah perusahaan kecil mungkin hanya

membutuhkan informasi akuntansi yang sedkit saja.Semakin besar perusahaan,

semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung

engan kegiatan sehari-hari. Tetapi, walupun demikian, ia harus mendapatkan

informasi yang tepat pada waktunya mengenai berbagai aspek yang terdapat dalam

perusahaan tersebut.

Tujuan Pemakai

Setiap kelompok pemakai laporan keuangan memiliki tujuan yang berbeda-

beda untuk pelaporan keuangan.Sebagai contoh, para manager dan auditor mereka

seringkali berbeda pendapat tentang tujuan yang tepat untuk akuntansi. Misalnya,

manager dari banyak perusahaan yang kecil bersama dengan auditor merek telah

diketahui merasa bahwa proses penetapan standar dipengaruhi tujuan-tujuan

perusahaan yang lebih besar. Jika seseorang mengambil gagasan untuk

memproduksi serangkaian laporan tujuan khusus, orang harus memilih informasi

yang relevan dari berbagai model ramalan dan keputusan untuk pemakai. Sangat

mungkin untuk menentukan model keputusan mana yang sedang digunakan dengan

mencari bagaimana pemakai sebenarnya mengambil keputusan dan informasi apa

yang mereka inginkan. Akan tetapi prosedur ini mungkin tidak menuntun pada hasil

yang terbaik karena pemakai dibatasi oleh informasi akuntansi yang sekarang

tersedia.Demikian pula mereka mungkin tidak menggunakan model terbaik

berdasarkan informasi yang disediakan untuk mereka.

Pertanggung jawaban

Laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan merupakan salah

satu kesulitan lain dalam penetapan-penetapan tujuan untuk pelaporan keuangan

adalah bahwa pemakai hanyalah salah satu sisi dai persamaan informasi. Informasi

mempunyai potensi untuk mempengaruhi perilaku baik pemakai maupun

pemasoknya.Oleh karena itu kedua belah pihak harus dipertimbangkan dalam

transmisi informasi tersebut. Dengan perkataan lain, seseorng harus

memperhitungkan juga tujuan pemasok selain tujuan penerima. Jika tidak ada yang

lain orang harus mempertimbangkan biaya penyediaan informasi. Yuji Ijiri berusaha

menghimpun berbagai pihak yang bersangkutan dalam suatu model pertanggung

Page 12: BAB 2 Arus Kas

12

jawaban yang di dalamnya ia menggambarkan adanya akuntor, akuntee dan akuntan.

Ijiri menjelaskan sebagai berikut (Hendriksen dan Van Breda,2000) :

“Suatu kerangka dasar berdasarkan pertanggung jawaban, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu sistem arus informasi yang adil diantara akuntor dan akuntee. Berdasarkan hubungan pertanggung jawaban yang mendasari, akuntee mempunyai hak tertentu untuk mengetahui, pada saat yang sama kerangka dasar ini mengakui bahwa akuntor juga mempunyai hak untuk melindungi rahasia. Lebih banyak informasi mengenai akuntor tidak selalu lebih baik. Mungkin lebih baik dari sudut pandang akuntee tetapi tidak demikian halnya darin keseluruhan hbungan pertanggung jawaban.”

6. Postulat Akuntansi

Postulat Akuntansi terdiri dari :

a. Postulat Entity

Akuntansi mencatat hasil kegiatan operasi dari suatu entity (lembaga,

perusahaan, organisasi) yang terpisah dan dibedakan dari pemilik. Menurut

konsep ini kita bias menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan

pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang

terpisah dari pemiliknya. Berdasarkan pengertian ini maka yang menjadi objek

dan perhatian dari akuntansi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah

kejadian yang dialamai suatu lembaga, entity, atau perusahaan bukan gabungan

dengan pribadi pemiliknya.Konsep ini disebut konsep Firm Oriented.

Dari sisi lain konsep entity yang dilihat dari kepentingan ekonomi dari

beberapa konsumen laporan keuangan suatu entity bukan dari kegiatan

administrasi lembaga tadi. Pengertian ini disebut User Oriented.Dalam konsep

ini yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan keuangan adalah para

pemakai. Informasi apa yang diinginkan pemakai itulah yang dilaporkan dalam

laporan keuangan. Untuk mengetahui apa yang diinginkan para pemakai laporan,

perlu diketahui :

1.) Kepentingan para pemakai laporan;

2.) Sifat-sifat dari pemakai laporan.

Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosial, AKuntansi

Lingkungan, Akuntansi Sumber Daya Manusia, dan lain-lain. Dalam bidang ini

yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang diinginkan para pemakai laporan

keuangan bukan tentang apa maunya teori akuntansi.

b. Postulat Going Concern

Page 13: BAB 2 Arus Kas

13

Going Concern disebut juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa

perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian

proyek, perjanjian, dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap

tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi di masa yang akan dating.

Perusahaan diangggap akan hidup beroperasi untuk jangka waktu yang tidak

terbatas.

Postulat ini memberikan pembenaran terhadap penilaian asset secara

historical cost dan book value bukan current value atau liquidation value. Dalam

asumsi ini seolah dinyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan

keuangan didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi

atau dijual sehingga nilai-nilai yang tercantum di dalam laporan keuangan bukan

nilai likuidasi atau nilai dari asset atau utang dari perusahaan yang akan

dibubarkan. Dalam kenyataan nilai asset perusahaan yang sudah berhenti dan

menunggu akan dibubarkan umumnya berbeda atau jauh lebih rendah

dibandingkan dengan nilai aset dari perusahaan yang masih terus beroperasi dan

lancer. Postulat ini juga membenarkan metode alokasi akuntansi seperti

pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme maupun amortisasi

selama masa penggunaannya atau selama perusahaan berjalan.

Postulat going concern ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong

agar manajer bersikap forward looking, melihat jauh ke depan dan investorpun

dengan pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya

dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus-menerus agar ia

mendapatkan value added dari kinerja perusahaan.

c. Postulat Unit of Measure

Postulat ini yang disebut juga monetary unit postulate menganggap bahw

setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang

seragam. Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter.

Pistulat ini menimbulkan dua keterbatasan akuntansi berikut ini :

1) Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran

moneter (uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang bersifat non

moneter (misalnya kilogram, meter, luas, jumlah, space) sehingga akuntansi

dianggap hanya informasi yang: kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit,

dan berorientasi masa depan. Namun, saat ini para ahli terus berupaya agar

Page 14: BAB 2 Arus Kas

14

informasi yang diberikan oleh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek-

aspek kualitatif melalui berbagai instrument laporan.

2) Keterbatasan yang kedua adalah terkandung dalam unit moneter itu sendiri

yang sifatnya atau nilainya berfluktuasi karena tergantung pada kemampuan

daya belinya (purchasing power). Sehingga dalam teori-teori tradisional

postulat stable monetary unit adalah bagian dari postulat akuntansi.

Kenyataannya adalah bahwa daya beli uang itu tidak stabil karena dimakan

oleh inflasi sehingga informasi keuangan yang disajikannya kehilangan

relevansi, maka muncullah yang dikenal dengan akuntansi inflasi atau

menggunakan metode penilaian current cost.

d. Postulat Accounting Period

Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi itu memegang postulat

going concern, namun posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahannya yang

harus dilaporkan secara periodic atau kurun waktu tertentu, bisa per bulan, per

semester atau per tahun. Dapat menggunakan tahun kalender, tahun fiscal atau

tahun lain (business year). Postulat ini menerapkan konsep accrual accounting

dan cash accounting.Akuntansi memakai accrual basis bukan cash basis. Setiap

penyusunan laporan keuangan perlu dicatat yang accrual dan yang deferral,

seperti: biaya dibayar di muka, biaya terutang, pendapatan yang jatuh tempo,

pendapatan yang diterima di muka, dan penyusutan, kendatipun belum

direalisasikan melalui kas.

7. Prinsip Dasar Akuntansi

Banyak pihak baik komite maupun perseorangan yang memberikan

prinsip dasar akuntansi tersebut. Antara satu dengan yang lain kadang memiliki

perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat

tersebut.

Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar yaitu :

a. Dasar Akrual

Artinya bahwa dalam menyusun laporan keuangan pengakuan transaksi

didasarkan pada kejadian atau peristiwa bukan didasrkan pada transaksi kas

b. Kelangsungan Usaha

Page 15: BAB 2 Arus Kas

15

Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa entity yang dimaksud

akan terus melanjutkan usahanya, dalam asumsi dasarnya tidak ada maksud

untuk melakukan likuidasi.

APB Statement No.4 memberikan Sembilan prinsip dasar akuntansi sebagai berikut :

1) The Cost Principle

Menurut pendapat ini cost principle atau disebut juga acquisition cost atau

historical cost adalah dasar penilaian yang tepat untuk mencatat perolehan

barang, jasa, biaya, harga pokok, dan equity. Dengan perkataan lain, setiap

perkiraan dinilai berdasarkan harga pertukarannya pada tanggal perolehan.

APB Statement No.4 mendefinisikan Cost sebagai berikut.

Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uang dari kas yang

dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan,

jasa yang diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang

dan jasa yang diterima atau akan diterima.

Cost dapat dibagi: expired dan unexpired. Unexpired cost atau asset adalah

semua yang akan dibebankan kepada produksi dari penghasilan yang akan

datang. Expired cost adalah pengurangan dari penghasilan sekarang atau

dibebankan ke laba ditahan.

Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat nilai

uang/kemampuan daya beli yang tidak stabil sehingga bisa terjadi kemungkinan

kesalahan pembaca dalam membaca laporan keuangan yang disajikan secara cost

principle.

2) The Revenue Principle

Prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengukuran dan pengakuan revenue

sebagai salah satu elemen penyusunan laporan laba rugi. Ketiga aspek itu

dijelaskan sebagai berikut :

a. Sifat dan Komponen dari Revenue

Pada umumnya revenue telah ditafsirkan sebagai :

1. Arus kas net asset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa;

2. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada langganan;

3. Produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang

dan jasa oleh perusahaan selama periode tertetu.

Perbedaan itu timbul akibat perbedaan pandangan terhadap apa yang

dianggap termasuk dalam revenue.

Page 16: BAB 2 Arus Kas

16

Adapun dua pandangan tentang revenue, yaitu sebagai berikut :

1. Secara luas revenue dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan

kegiatan investasi. Termasuk revenue ialah seluruh perubahan net asset

yang timbul dari kegiatan produksi dari laba rugi yang berasal dari

penjualan aktiva dan investasi.

Sikap ini dianut oleh Accounting Terminology Bulletin No.2 yang

menjelaskan definisi revenue sebagai berikut :

Revenue berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur

dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang

dan jasa yang disiapkan untuk mereka.Juga termasuk laba dari penjualan

atau pertukaran asset (kecuali surar berharga), hak deviden dari investasi

dan kenaikan lainnya pada equity pemilik kecuali yang berasal dari modal

dan penyesuaian modal.

2. Secara sempit revenue hanya yang berasal dari kegiatan produksi, tidak

termasuk Laba Rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap. Definisi ini

membedakan istilah revenue dengan Laba Rugi. AAA pada tahun 1957

mendefinisikan net income sebagai berikut :

Kelebihan revenue dibandingkan dengan biaya yang dibebankan

ditambah dengan Laba Rugi perusahaan lainnya yang berasal dari

penjualan, pertukaran, atau penggantian asset lainnya.

b. Pengukuran Revenue

Revenue diukur menurut produk atau jasa yang ditukar dengan cara transaksi

yang objektif atau istilah akuntansinya arm’s-length transaction.

Nilai disini dapat berupa :

1. Net Cash atau Equivalent

2. Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterima sebagai

imbalan perukaran barang dan jasa yang diserahkan perusahaan kepada

langganannya.

Dari nilai ini ada dua penafsiran yang muncul :

Potongan harga (cash discount) dan pengurangan lain dari harga

tetap seperti Rugi Piutang Ragu. Hal ini perlu disesuikan untuk

menghitung net cash yang sebenarnya atasa nilai diskonto uang

yang diklaim yang harus dikurangi untuk menghitung revenue.

Page 17: BAB 2 Arus Kas

17

Pendapat ini bertentangan dengan anggapan bahwa cash discount

dan Rugi Piutang Ragu dianggap sebagai biaya.

Untuk transaksi yang bukan melalui kas, nilai tukarnya dianggap

sama dengan nilai pasar wajar dari jumlah yang akan diterima

yang paling mudah dan paling jelas dapat dihitung.

c. Bukti Pengakuan Revenue

Secara umum diakui bahwa revenue dan laba diakui sepanjang tahap (siklus)

operasi, yaitu selama masa diterima, diproduksi, dijual, dan ditagih.

Karena sukar melalukukan alokasi untuk periode siklus ini, akuntan

menggunakan prinsip realization principle yang merupakan kejadian kritis

dalam periode siklus pengakuan revenue dan income.

Prinsip realisasi ini diartikan sebagai berikut :

Perubahan dalam asset atau kewajiban yang telah dianggap terjadi dan

objektif sebagai jaminan penyelesaisan transaksi tertentu. Saat penyelesaian

terletak pada kejadian transaksi pertukaran yang dilakukan diantara pihak-

pihak yang independen atau dilakukan diantara pihak-pihak yang independen

atau dilakukan secara praktik dagang yang sudah diatur, atau berdasarkan

surat perjanjian yang dianggap sudah pasti.

Permasalahannya adalah masalah penyelesaian perubahan tadi.AAA

Committee on Concepts and Standart-External Reporting memberikan

kriteria untuk pengakuan revenue dan income.

B. Pengertian Sistem

Pendekatan sistem dengan menekankan pada prosedur, mendifinisikan sistem

berbagai suatu jaringan kinerja dari prosedur-prosedur yang saling berhungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu.Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen mendefinisikan

sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri

sendiri-sendiri. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah

di dalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem

(Ardiansyah, 2002).

Pengertian Sistem menurut Cole yang dikutip oleh Hariningsih dalam bukunya

Sistem Informasi Akuntansi (2006:2) adalah sebagai berikut :

Page 18: BAB 2 Arus Kas

18

“Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.”

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan

dari berbagai unsur atau bagian yang saling berkaitan dengan bekerjasama untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sistem memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai

komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem

(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah

(process), dan sasaran sutu tujuan (goal). Adapun jenis penjelasan dari karakteristik

suatu sistem diatas adalah sebagai berikut :

a. Komponen sistem (Components)

Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen

atau elemen sistem dapat berupa sub sistem atau beberapa bagian sistem.

b. Batas sistem (Boundary)

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan

sistem lainnya.Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu

kesatuan.

c. Lingkungan luar sistem (Environments)

Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem.Lingkungan

luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

d. Penghubung sitem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya.

Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa sub sistem berintregasi dan

membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (Input)

Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasl dari lingkungan.

f. Keluaran sistem (Output)

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan.

g. Pengelolaan sistem (Process)

Bagian dari sistem yang mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran sistem (Objectives) atau tujuan (Goal)

Page 19: BAB 2 Arus Kas

19

Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem ini dibuat atau

ada.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

C. Pengertian Komputerisasi

Komputerisasiberasal dari kata komputer yang artinya menghitung.Tetapi

apabila kita tinjau dari kata tersebut dengan fungsi komputer dewasa ini kita melihat

ketidakcocokan dimana komputer sekarang dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan.

Secara umum komputer dapat diartikan serangkaian atau sekelompok mesin elektronika

yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang saling bekerjasama  serta

membentuk suatu  sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem kerja ini kemudian dapat

digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis berdasarkan

urutan instruksi atau program yang telah diberikan kepadanya.

Komputerisasi merupakan proses revolusi penggunaan komputer.

Menurut Teguh Wahyono (2004:49) mendefinisikan arti komputerisasi adalah kegiatan

pengelolaan data yang dilakukan sebagian besarnya menggunakan komputer sebagai alat

bantu. Sedangkan menurut Mohammad Faisal Amir (2006:10) menjelaskan bahwa

komputerisasi merupakan satu metode pengolahan data dengan komputer sebagai alat

utama.Dan Nana Mulyana (2004:5) mempertegas definisi computer adalah suatu sistem

elektronika yang bekerja secara otomatis untuk mengolah data secara cepat, tepat dan

akurat serta dapat menerima, menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi

berdasarkan instruksi atau program yang diberikan.

Menurut pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa komputerisasi merupakan

pekerjaan manusia yang mempunyai arti penting sebagai alat bantu dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan dan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi atau

perusahaan.

Kegiatan komputerisasi merupakan sebuah kegiatan pengelolaan data yang

sebagian besar prosesnya menggunakan komputer guna menghasilkan informasi yang

berkualitas bagi manajemen dalam rangka membantu pegambilan keputusan strategis

bagi perusahaan. Proses kompterisasi ini melibatkan manusia sebagai pengatur dan

pengoperasi, komputer sebagai perangkat utama dan sebuah program aplikasi yang

secara khusus menangani prose pengolahan data yang dimasukkan untuk menjadi

informasi. Program aplikasi tersebut disesuiakan dengan keperlan masing-masing

bagian.

Page 20: BAB 2 Arus Kas

20

D. Laporan Arus Kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (statement of cash flow) merupakan laporan arus kas

masuk dan arus kas keluar utama dari perusahaan selama satu periode.Laporan arus

kas menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas

operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar deviden.

Laporan arus kas adalah salah satu dari laporan keuangan dasar. Laporan ini

berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam

merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan di masa depan. Laporan ini juga

berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba

perusahaan.Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan membayar utangnya yang telah jatuh tempo.

Laporan arus kas melaporkan melalui tiga jenis aktivitas, antaralain :

a. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow operating activities) adalah arus kas

dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih.

b. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow investing activities) adalah arus kas

dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak lancer.

c. Arus kas dari aktivitas pembiayaan (cash flow from financing activities) adalah

arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan.

Arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya disajikan terlebih dahulu,

lalu diikuti dengan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan. Total

arus kas bersih dari aktivitas tersebut merupakan kenaikan atau penurunan bersih kas

selama periode berjalan. Saldo kas pada awal periode ditambahkan dengan kenaikan

atau penurunan bersih kas dan setelah itu saldo kas akhir periode dilaporkan, Saldo

kas pada akhir laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan dalam neraca.

Berikut bentuk laporan arus kas :

Page 21: BAB 2 Arus Kas

21

Tabel 2.1 Laporan Arus Kas

2. Tujuan Laporan Arus Kas

Di USA setelah keluarnya FASB Statement No. 95 sudah menjadi

kewajiban perusahaan untuk melaporkan Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

menggantikan Laporan Perubahan Modal Kerja dengan konsep fund.Laporan

Perubahan Modal Kerja ini masih berlaku di Indonesia.

Sampai saat in PAI tahun 1986 masih mengandalkan Laporan Posisi

Keuangan ini sebagai bagian dari laporan utama di samping Neraca dan Laporan

Laba Rugi. Sedangkan dalam PSAK No.2 penyajian laporan arus kas sesuai denan

persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai

bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian

laporan keuangan.Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak

material. Laporan arus kas ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan

terutama dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola dana dan keuangan dan

jasa berguna untuk menganalisi laporan keuangan. Sesuai PSAK No.2 penyajian

laporan arus kas dimulai pada tahun buku 1 Januari 1995 atau sebelumnya.

Tujuan menyajikan Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi yang

relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu

perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor,

kreditor, dan pemakai lainnya untuk :

Page 22: BAB 2 Arus Kas

22

a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan

datang

b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajibannya membayar

deviden dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern

c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas

d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan

lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu

3. Keunggulan Laporan Arus Kas

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba, dan informasi mengenai

laba merupakan indikator yang baik untuk menentukan atau menilai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Laporan arus kas

dibutuhkan karena :

a. Kadangkala ukuran laba tida menggambarkan kondisi perusahaan yang

sesungguhnya;

b. Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat

diperoleh lewat laporan ini;

c. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas perusahaan di masa

mendatang.

Dalam beberapa kasus, ukuran laba (net income) tidak memberikan

gambaran yang akurat mengenai hasil kinerja perusahaan yang sesunggguhnya

selama periode tertentu. Ketika perusahaan melaporkan beban non kas (non cash

outlay expenses) yang besar, seperti beban penyisihan piutang ragu-ragu dan

penyusutan aktiva tetap, ukuran laba mungkin akan memberikan gambaran yang

suram mengenai hasil kondisi operasional perusahaan. Beban non kas yang besar ini

akan membuat laba bersih seolah-olah menjadi tampak kecil, padahal beban-beban

tersebut diakui tanpa adanya pengeluaran uang kas. Sebaliknya, perusahaan dengan

tingkat pertumbuhan laba yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin

bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan kas jangka pendeknya. Hal ini dikarenakan bahwa laporan laba rugi

disusun atas dasar akrual (bukan dasar kas), yaitu melalui sebuah proses

penandingan antara beban dengan pendapatan, sehingga angka laba yang dihasilkan

tidak identik dengan besarnya uang kas yang tersedia.

Page 23: BAB 2 Arus Kas

23

Tidaklah mengherankan apabila sebuah perusahaan bonafit, dengan tingkat

pertumbuhan laba yang besar, namun mengalami kesulitan dalam hal tingkat

likuiditas. Seringkali, perusahaan yang tergolong bonafit membelanjakan kelebihan

uang kasnya yang tidak terpakai dalam kegiatan operasional dengan cara melakukan

investasi maupun ekspansi.

Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas

berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.Informasi apapun yang kita

ingin ketahui mengenai kinerja perusahaan maupun organisasi selama periode

tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas ini.Laporan arus kas kas juga

dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis apakah rencana perusahaaan dalam

hal investasi maupun pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.

Ingat kembali bahwa laporan keuangan utama terdiri atas laporan laba rugi,

laporan laba ditahan (untuk perusahaan perseroan), neraca, dan laporan arus

kas.Laporan laba rugi menunjukkan besarnya jumlah laba bersih, dan tidak

menunjukkan jumlah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi.Laporan laba ditahan

menunjukkan besarnya deviden tunai yang diumumkan oleh investee kepada

investor sepanjang periode berjalan, bukan besarnya deviden tunai yang

dibayarkan.Neraca komparatif menunjukkan besarnya penambahan aktiva tetap yang

terjadi selama periode berjalan, namun tidak menunjukkan bagaimana penambahan

aktiva tetap tersebut dibiayai.Demikian juga, dalam neraca komparatif menunjukkan

adanya penambahan jumlah lembar saham biasa yang beredar dari penurunan jumlah

utang obligasi tersebut dibiayai. Dengan laporan arus kas, informasi mengenai dari

mana saja sumber penerimaan kas dan untuk apa saja kas dikeluarkan akan tersaji

secara rinci.

4. Pelaporan Arus Kas

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas keluar

perusahaan selama periode.Laporan arus kas ini memberikan informasi yang

berguna mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas

operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar deviden. Laporan

arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang

telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan di masa

yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh kreditor dan investor dalam

menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

Page 24: BAB 2 Arus Kas

24

(keuntungan).Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pembayaran kas diklasifikan

menurut tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.

Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai

penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau

pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama.Penerimaan kas

lainnya berasal dari pendapatan bunga, deviden, dan sebagainya.Sedangkan arus kas

keluar meliputi pembayaran untuk membeli barang dagangan, membayar gaji/upah,

beban pajak, bunga, beban utilitas, sewa, dan sebagainya.Perlu diperhatiakan disini,

kas yang diterima dari pendapatan bunga dan deviden tidaklah dikategorikan sebagai

aktivitas investasi, melainkan aktivitas operasi.Seluruh akun pendapatan dan beban

yang merupakan komponen penentu laba bersih menggambarkan (identik dengan)

aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan bunga dan deviden dilaporkan dalam

laporan laba rugi sebagai pendapatan lain-lain yang kan mempengaruhi besarnya

lba/rugi bersih, sehingga kas yang diterima dari pendapatan bunga dan deviden akan

dilaporkan dalam laporan arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas investasi.

Yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah membeli atau menjual

tanah, bangunan, dan peralatan.Sedangkan aktivitas pembiayaan meliputi transaksi-

transaksi yang di mana kas diperoleh atau dibayarkan kembali ke pemilik dan

(investor) dan kreditor.Sebagai contoh, kas bersih yang diterima dari penerbitan

saham (sekuritas modal) atau obligasi (sekuritas utang), pembayaran untuk membeli

kembali saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk menebus kembali utang

obligasi, dan pembayaran deviden tunai.Jadi, yang termasuk ke dalam aktivitas

pembiayaan adalah meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan utang jangka

panjang maupun ekuitas (modal) perusahaan.Pembayaran utang lancar tidak

tergolong sebagai aktivitas pembiayaan, melainkan aktivitas operasi.

Beberapa aktivitas investasi dan pembiayaan tidak mempengaruhi arus kas

perusahaaan (non cash investing and financing activities). Sabagai contoh dari

aktivitas investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi arus kas adalah

penerbitan saham biasa atau surat utang dalam rangka pembelian aktiva tetap,

konversi obligasi menjadi saham biasa, pertukaran aktiva tetap, dan penerbitan

saham biasa untuk ditukar dengan saham preferen konvertibel.

5. Metode Pembuatan Laporan Arus Kas

1. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Page 25: BAB 2 Arus Kas

25

Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode tidak langsung

pada umumnya lebih murah dan lebih efisien dari paa metode langsung.Selain

itu, apabila digunakan metode langsung, maka metode tidak langsung juga harus

digunakan untuk menyusun tambahan rekonsiliasi laba bersih dengan arus kas

dari operasi.

Untuk mengumpulkan data bagi keperluan arus kas, semua penerimaan

kas dan pengeluaran kas selama periode berjalan harus dianalisis.Walaupun

demikian, prosedur ini sangat mahal dan memakan waktu.Pendekatan yang lebih

efisien adalah menganalisis perubahan akun neraca non kas.Logika dari

pendekatan ini adalah bahwa perubahan pada setiap akun neraca (termasuk kas)

dapat dianalisisengan melihat perubahan akun neraca lainnya.

Setiap perubahan akun kas menghasilkan perubahan dalam satu atau

lebih akun neraca non-kas.Yaitu, jika akun kas berubah, maka akun kewajiban,

ekuitas pemegang saham, atau aktiva non kas jua harus berubah.

Data tambahan juga diperoleh dengan menganalisis laporan laba-rugi

dan data pendukung lainnya.Sebagai contoh, karena laba bersih atau rugi bersih

pada suatu periode di tutup ke laba ditahan, maka perubahan akun laba ditahan

dapat dijelaskan sebagian oleh laba bersih atau rugi bersih yang dilaporkan pada

laporan laba-rugi.Tidak ada aturan bahwa akun neraca arus kas dianalisis.

Walaupun demikian, akan lebih efisien untuk menganalisis akun dalam urutan

terbalik sebagaimana tampak pada neraca, Jadi, analisi laba ditahan menyediakan

titik awal untuk menentukan arus kas dari aktivitas operasi, yang merupakan

bagian pertama dari laporan arus kas.

2. Laporan Arus Kas Metode Langsung

Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan adalah sama baik

menurut metode langsung maupun tidak langsung. Selain itu, metode langsung

dan tidak langsung akan melaporkan jumlah arus kas yang sama dari aktivitas

operasi. Akan tetapi, metode itu berbeda dalam menyajikan bagaimana data arus

kas dari aktivitas operasi diperoleh, dianalisis dan dilaporkan.

6. Penyebab Arus Kas

Page 26: BAB 2 Arus Kas

26

Sejak pertengahan tahun 1970 an, pemerintah terhadap infromasi arus kas

memiliki pertumbuhan yang berfaedah, agar badan akuntansi di seluruh negara saat

ini mengharuskannya.Untuk memperluas lingkup informasi arus kas adalah

melakukan ketidakjelasan melebihi pendapatan danpengukuran modal

kerja.Beberapa melihat modal bersih arus kas sebagai indikasi atas keberhasilan

suatu entitas “keberhasilan kinerja”.Kas dari operasi meupakan esensi dari

pendapatan berdasarkan basis kas.Banyak pendukung arus kas berisi pendapatan

akrual tidak bisa dipercaya.Karena beberapa keputusan arbitrasi harus dibuat dalam

perhitungan tersebut.Sebaliknya, mereka memelihara kas dari operasi secara konkrit,

karena itu jumlahnya dapat dipercaya.Jadi, teori akuntansi melihat pendapatan

sebagai suatu ukuran atas kinerja dengan menghargai suatu penyelidikan entitas

untuk tambahan-tambahan dari nilai total sumberdaya. Informasi arus kas sepanjang

suatu periode dapat menyediakan lebih detail suatu manfaat evaluasi dari kinerja ini,

tetapi hal ini akan menyesatkan untuk memandangnya sebagai indikasi dari

kinerjanya sendiri. Pengukuran terhadap pendapatan dari operasi bersih arus kas,

walaupun berdasarkan pada beberapa transaksi yang sama merupakan pengganti dari

variabel-variabel yang berbeda. Karena manfaat dari biaya historis, beberapa

informasi arus kas dilihat sebagai suatu kekuatan perhitungan terhadap distorsi

akibat inflasi.Uang masuk untuk pembayaran-pembayaran actual dimulai dari harga

khusu untuk periode yang diberikan.Walaupun hal ini benar, ketika membandingkan

pernyataan arus kas dari tahun yang berbeda, rupiah masih butuh untuk

menyesuaikannya dengan berbagai variasi dalam kekuatan pembelian.Oleh karena

itu, perubahan dalam nilai tidak melibatkan pergerakan kas diabaikan.Neraca masih

pada biaya historis.Informasi arus kas bukanlah penyelesaian dari masalah karena

dengan perubahan harga.Hal ini bukanlah subtitusi untuk informasi berdarkan pada

dasar nilai saat ini.

E. Pengertian Pemrograman

1. Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk

pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antar muka

grafis dalam Microsoft Windows. Aplikas yang dihasilkan Visual Basic berkaitan

erat dengan windows itu sendiri sehinggga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara

kerja windows.

Page 27: BAB 2 Arus Kas

27

Dalam pemrograman Visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut

sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang

sama dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya, seperti misalnya Objek,

Property dan Event.

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan

sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development

Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem

operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).

Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan

menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan

cepat, Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual

Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara

kerjanya yang berbeda.

Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan

komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-

program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API,

tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.

2. Microsoft Access 2007

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data komputer

relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis

data dengan kapasitas yang besar.Aplikasi ini menggunakan mesin basis

dataMicrosoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang

intuitif sehingga memudahkan pengguna.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle

Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para

pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan

perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang

mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang

sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek,

tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi

objek.

Komponen Utama (Object)

Page 28: BAB 2 Arus Kas

28

1. Table

Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan

sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas :

a. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

b. Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati

bagian baris.

2. Query ( SQL / Structured Query Language )

Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan

untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query

dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. DDL (Data Definition Language) digunakan untuk membuat atau

mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel

dan sebagainya.

b. DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk manipulasi database,

seperti : menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil

informasi yang diperlukan dari database.

3. Form

Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan

data (output), memeriksa dan memperbaharui data.

4. Report

Form digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak

data secara efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: BAB 2 Arus Kas

29

Andi,2003; “Panduan Aplikasi Sistem Akuntansi Online Berbasis Komputer”, Semarang: Wahana Komputer.

Harahap,Sofyan Syafri, 2007; “Teori akuntansi”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Ikhsan, Arfan & Suprasto, Herkulanus Bambang, 2008; “Teori akuntansi & Riset

multiparadigma”, Yogyakarta: Graha IlmuHery,SE, 2009; “Pengantar Akuntansi II”, Jakarta: Bumi Aksara.Suryana, Taryana, 2009; “Visual Basic”, Yogyakarta: Graha Ilmu.Harahap,Sofyan Syafri, 2013; “Teori akuntansi-Edisi Revisi”, Jakarta: Rajawali Pers.http://www.drogpatravel.biz/2012/11/pengertian-visual-basic-menurut-para.htmlhttp://milikyosep.blogspot.com/2011/07/pengertian-komputerisasi.htmlhttp://trisaputro1996.blogspot.com/2012/11/pengertian-microsoft-access.htmlTeguh Wahono, 2004; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs”,

[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]Mohammad Faisal Amir, 2006; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs”,

[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]Nana Mulyana, 2004; History of the Internet, WWW, IRC, and MUDs”,

[http://exposeanak.blogspot.com/2010/01/komputerisasi.html]