BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf ·...

64
BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Sejarah PT. Bank CIMB Niaga Tbk 1 CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai- nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online. Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri. Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir 1 https://www.cimbniaga.com/, diakses pada 01 januari 2017. 44

Transcript of BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf ·...

Page 1: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

BAB 1V

PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

A. Sejarah PT. Bank CIMB Niaga Tbk1

CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank

Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-

nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga

dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di

tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar

domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan

perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai

masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam

penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang

pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.

Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan

untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank

dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi

katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri.

Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi

pemegang saham mayoritas CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir

1https://www.cimbniaga.com/, diakses pada 01 januari 2017.

44

Page 2: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad

(CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group

Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan

Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham

berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk

mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform

universal banking.2

Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham

mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas

LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini

berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008

sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.

Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group)

dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger)

sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single

Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan

ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada

bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga. Kesepakatan

Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada

bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana

Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan

SuratPersetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi

2Ibid

Page 3: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam

CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti

dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.3

Berdirinya CIMB Niaga di Kabupaten Jember juga serentak pasca

Kesepakatan Penggabungan CIMB Niaga dan LippoBank (merger) sudah

diresmikan. Kantor atau tempat dimana Bank CIMB Niaga terletak di Jalan

Diponegoro Nomor 33-34. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk

menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul,

CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk

menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-

nilai inti CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa

depan yang sangat menjanjikan.

B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk

Dalam usahanya dalam mengembangkan bisnis dari bidang perbankan, PT

Bank CIMB Niaga Tbk memiliki visi dan misi serta nilai-nilai dasar, sebagai

berikut :4

1. Visi

Menjadi Perusahaan ASEAN yang terkemuka.

3Ibid 4Buku Panduan Umum PT. Bank CIMB Niaga Tbk, 2016, hlm 15

Page 4: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2. Misi

Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu

sebagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan

kawasan utama lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN

dan hubungannya dengan kawasan lain.5

3. Nilai-Nilai Dasar (C-H-E-S-I)6

“Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu

sebagai perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan

kawasan utama lainnya, serta mendukung percepatan integrasi ASEAN

dan hubungannya dengan kawasan lain.”, yaitu sebagai berikut :

a. C = Customer-centric

Hadir untuk melayani nasabah serta menjual produk dan layanan yang

diinginkan nasabah

b. H = High Performance

Bekerja keras dan tepat sasaran untuk nasabah, sesama karyawan dan

pemangku kepentingan lainnya

c. E = Enabling People

Mendorong seluruh pihak di CIMB Niaga untuk berpikiran luas dan

memastikan seluruh karyawan memiliki kemampuan untuk

memberikan nilai tambah

d. S = Strength in Diversity

5Ibid 6Ibid, hlm. 20

Page 5: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Menghargai perbedaan budaya, perbedaan perspektif dan mengakui

setiap perbedaan sebagai potensi kekuatan

e. I = Integrity

Jujur, terhormat dan professional dalam segala hal yang dilakukan

karena Perusahaan dari waktu ke waktu secara periodik melakukan

evaluasi Visi, Misi danNilai-Nilai Perseroan.

C. Struktur Organisasi CIMB Niaga Tbk

Untuk Struktur Organisasi, kami tuangkan struktur organisasi secara umum.

Yaitu struktur organisasi Bank CIMB Niaga. Karena bank CIMB Niaga yg

berlokasi di Jalan Diponegoro No. 33-34 Jember ini, merupakan Kantor Cabang.

Sedangkan Kantor Pusat Bank CIMB Niaga berada di Graha Niaga / Niaga Tower

Jalan Jendral Sudirman Kav. 58 Jakarta Selatan.7 Kantor cabang Bank CIMB

Niaga tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Namun struktur Organisasi Bank

Niaga dari kantor pusat ke kantor cabang saling berkesinambungan, jadi kantor-

kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah indonesia merupakan divisi-divisi

yang tersebar dari struktur organisasi dibawah struktur organisasi kantor pusat.

Adapun Struktur Organisasi adalah sebagai berikut :

7Hasil wawancara dengan Yana Andriani, Customer Service PT. Bank CIMB Niaga Tbk,

pada tanggal 27 Februari 2017

Page 6: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Tabel 1. Struktur Organisasi Bank CIMB Niaga

Sumber : Data Primer, Diolah, 2017

Page 7: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

D. Logo Bank CIMB Niaga

Tabel 2. Logo Bank CIMB Niaga

Sumber : Data Sekunder, Diolah, 2017

E. Produk-Produk Bank CIMB Niaga Tbk8

1. Produk Tabungan Usaha CIMB Bank Niaga

Produk ini merupakan fasilitas simpanan yang ditawarkan bank dalam

mata uang rupiah. Penarikan tabungan dapat dilakukan setiap saat,

menggunakan media atau fasilitas yang ditentukan dan diperunukkan bagi

nasabah, baik nasabah perorangan maupun lembaga atau perusahaan.

Untuk nasabah perorangan hanya membutuhkan Surat Ijin Usaha dan foto

copy identitas (KTP), sedengkan nasabah perusahaan atau lembaga

dibutuhkan AD/ART, Pengesahan dari menteri kehakiman, SIUP, NPWP,

Semua Copy Identitas Manajemen yang tercantum dalam AD/ART.

2. Produk Deposito Berjangka CIMB Bank Niaga

Produk ini merupakan layanan dalam bentuk simpanan berjangka yang

pengambilannya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Untuk

menabung dalam bentuk deposito berjangka, terdapat berbagai pilihan

mata uang.

8Buku Panduan Umum PT.Bank CIMB Niaga Tbk, Op.cit, hlm. 35-37.

Page 8: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

3. Produk Deposit On Call CIMB Bank Niaga

Produk ini merupakan layanan simpanan dalam jangka waktu satu minggu.

CIMB Bank Niaga menyediakan pilihan mata uang untuk produk ini, yaitu

Dollar Amerika dan Rupiah. Dengan produk ini, nasabah diperbolehkan

menarik simpanannya setelah dana mengendap di bank paling tidak

selama tiga hari.

4. Produk Rekening Giro CIMB Bank Niaga

Layanan Rekening Giro dapat memudahkan nasabah untuk melakukan

transaksi bisnisnya, karena produk ini tersedia dalam mata uang rupiah

maupun valas. Rekening Giro juga dilengkapi dengan fasilitas cek dan

bilyet giro, sehingga sangat membantu aktivitas bisnis nasabah. Selain itu,

nasabah juga mendapatkan laporan rekening koran secara berkala.

5. Program Pinjaman Special Lending Usaha Kecil Menengah (UKM)

CIMB Bank Niaga

Salah satu layanan yang dikembangkan oleh perusahaan ini adalah

mendukung pengembangan dan pembangunan Usaha Kecil Menengah.

Layanan tersebut ditawarkan oleh CIMB Niaga melalui berbagai program

kemitraan, diantaranya adalah peluncuran program kerjasama dengan

berbagai BPR atau BPD untuk membiayai kegiatan usaha UKM,

meluncurkran program kerjasama dengan berbagai koperasi, seperti KPN

RI maupun Koperasi Karyawan untuk pembiayaan kegiatan koperasi itu

sendiri maupun anggotanya, peluncuran program pinjaman untuk

pensiunan yang dilakukan melalui kerjasama dengan PT. Pos Indonesia

maupun perusahaan-perusahaan dana pensiunan, mendukung pembiayaan

Page 9: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

program-program kemitraan misalna inti-plasma, serta meluncurkan

pembiayaan untuk sektor agribisnis melalui kredit program.

6. Produk Pembiayaan Mikro CIMB Bank Niaga

Produk ini dikenal juga dengan istilah Microfinance atau Mikrolaju, yang

ditujukan untuk membiayai kegiatan usaha mikro, sehingga para

pengusaha mikro dapat mendapatkan fasilitas pinjaman dari CIMB Niaga.

Saat ini, produk Mikro CIMB Niaga tersedia dalam beberapa paket, yaitu

Mikro Madya Loan, Kredit Mikro Utama, maupun Rahn.

F. Prosedur Pemberian Kredit di Bank CIMB Niaga Tbk

Pada penelitian kali ini, penulis memfokuskan pada rumusan masalah yang

diangkat. Karena pemberian kredit kaitannya kerjasama antara :

1. Bank CIMB Niaga selaku Kreditur dengan BPR atau BPD selaku

Debitur.

2. Bank CIMB Niaga selaku Kreditur dengan Koperasi Karyawan selaku

Debitur.

Page 10: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

a. Prosedur Pemberian Kredit kepada BPR9

1. Permohonan Kredit BPR

Kriteria BPR yang dibiayai :

a. BPR memiliki total score minimal “82” berdasarkan perhitungan Tingkat

Kesehatan (TKS) internal CIMB Niaga atas Laporan Keuangan 2 tahun

terakhir dan bulan terakhir.

b. BPR membukukan laba dengan ketentuan :

1. Untuk nasabah baru membukukan laba dalam 2 tahun terakhir;

2. Untuk nasabah existing membukukan laba dalam 2 tahun

terakhir, namun jika salah satu diantaranya mengalami kerugian

maka dalam bulan berjalan terakhir harus membukukan laba,

dan memenuhi ketentuan “minimum 3 bulan terakhir

membukukan laba” berturut-turut.

c. Penilaian Manajemen BPR berdasarkan surat keterangan/pernyataan dari

BPR atas hasil pemeriksaan BI terakhir minimal “Cukup Sehat”.

d. Ketentuan NPL yang harus dipenuhi :

1.) NPL Net maksimal 4,75%.

2.) Ketentuan Trend NPL terhadap seluruh portofolio BPR :

a). NPL Net 0 – 3% tidak dilakukan evaluasi peningkatan

trend NPL.10

b). NPL Net > 3% – 4,75% dilakukan evaluasi peningkatan

trend NPL 6 bulan terakhir (maksimal range 1,5%).

9Hasil wawancara dengan Ibu Yani, Staf Operation Credit Administration, PT. Bank

CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 februari 2017 10Ibid

Page 11: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Jika suatu BPR membiayai Enduser umum dan pegawai, batasan NPL per

segmentasi pembiayaan BPR mengikuti ketentuan portofolio yang lebih dominan

(≥ 60%) :

a. NPL Net maks. 1,5% untuk pembayaran khusus pegawai

tetap dengan sistem potong gaji.

b. NPL Net maks. 4,75% untuk pembiayaan umum

Catatan: NPL per segmentasi dibagi dengan portofolio

segmentasi itu sendiri.

3.) Rasio CAR BPR minimal 9% setelah menerima fasilitas atau

1% di atas ketentuan standar BI.

4.) Tidak mempunyai kredit bermasalah pada bank lain (harus

Kolektibilitas 1), termasuk pengurus dan pemegang saham BPR

dengan kepemilikan ≥ 10% berdasarkan BI Checking terbaru.

5.) BPR telah beroperasi minimal selama 3 tahun.

6.) Khusus untuk BPR berbentuk Perusahan Daerah (PD), telah

beroperasi minimal selama 2 tahun.

7.) BPR dengan sistem Konvensional atau Syariah (BPRS).

8.) BPR mengikuti program penjaminan Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS).

9.) BPR berlokasi di wilayah kerja kantor cabang Business Unit

(Micro Linkage).

Page 12: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2. Pengajuan berkas-berkas11

Pengajuan proposal kredit hendaklah yang berisi antara lain :

a. Tujuan Pemberian Kredit

b. Profil BPR / BPD, berisi sejarah, lokasi BPR/BPD, Managemen,

Sekilas tentang Kegiatan BPR/BPD,

c. Kerjasama dengan bank, selain Bank CIMB Niaga.

3. Analisa Laporan Keuangan12

Selanjutnya proposal kredit dilampiri dengan berkas-berkas yang telah

dipersyaratkan seperti :

1. Anggaran Dasar / Akta Pendirian dan perubahan-perubahannya

sampai dengan terakhir;

2. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak), SIUP (Surat Izin Usaha

Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan);

3. KTP (Kartu Tanda Penduduk) pengurus & Pemegang saham;

4. Sertifikasi Direksi;

5. CV (Curriculum Vitae) pengurus;

6. Laporan Keuangan per Desember, 2 tahun terakhir (per Desember

2010 & Desember 2011) dan 1 bulan terakhir (Lapbul). Jika asset

BPR telah mencapai 10 milyar atau lebih, maka BPR wajib

menyerahkan laporan keuangan tahunan audited. Tetapi jika lap.

audited masih dalam proses, bisa menggunakan Lapbul;

7. TKS (Tingkat Kesehatan Bank) 2 tahun terakhir & 3 bulan terakhir;

11Ibid 12Ibid

Page 13: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

8. Laporan Hasil pemeriksaan Bank Indonesia 2 tahun terakhir;

9. Surat pernyataan bermaterai dari BPR tentang nilai manajemen,

berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia terakhir, minimal

”Cukup Sehat” atau cukup dengan rekapitulasi nilai managemen yang

terdapat di lembar halaman belakang Laporan Hasil Pemeriksaan

Bank Indonesia;

10. Rencana Kerja terbaru;

11. Rekening Bank : Giro/Tabungan 3 Bulan terakhir;

12. Bukti Pembayaran premi LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Periode

terakhir;

13. Copy SHM (Sertifikat Hak Milik), (untuk fasilitas Pinjaman Rekening

Koran);

4. Struktur Kredit pemberian Fasilitas kredit pada BPR13

a. Jenis Fasilitas:

1) Pinjaman Rekening Koran (PRK).

2) Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Executing on

liquidation basis, dengan tujuan pembiayaan BPR untuk

penerusan pinjaman kepada Enduser.

3) Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Channeling/Joint

Financing/Asset Buy, dengantujuan pembiayaan Enduser

untuk keperluan usaha atau lainnya.

13Hasil wawancara dengan Bapak Dudung Sindhu Wibowo, Kepala Cabang Bank CIMB

Niaga Jember, pada tanggal 27 februari 2017

Page 14: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

b. Plafond per BPR:

1) Plafond Pinjaman Rekening Koran maksimal 1 kali modal

inti, setinggi‐tingginya Rp 5 milyar.

2) Plafond Pinjaman Transaksi Khusus sesuai hasil evaluasi

Business Unit dengan maksimal Total Plafond,adalah :

a. Maksimal 10 kali modal inti untuk BPR dengan Net

NPL ≤ 2,50% dan CAR** min.12%).

b. Maksimal 5 kali modal inti untuk BPR lainnya (Nett

NPL ≤ 4,75%, CAR** min. 9%).

Catatan:

a) Perhitungan total plafond dengan memperhitungkan

fasilitas yang sedang diajukan,fasilitas existing di

CIMB Niaga dan fasilitas dari Bank lain.

b) Nilai CAR BPR adalah setelah menerima fasilitas dari

CIMB Niaga.

c. Limit Plafond Per End User14:

1. Enduser Umum, maksimal Rp 350 juta dengan ketentuan:

1) Pembiayaan maksimal Rp 150 juta:

a.) Jaminan tanah dan/atau bangunan dengan coverage

min. 100% dari plafond pinjaman; atau

b.) Jaminan kendaraan dengan coverage min. 125% dari

plafond pinjaman.

14Ibid

Page 15: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2) Pembiayaan > Rp 150 juta s.d. Rp 350 juta

Jaminan tanah dan/atau bangunan dengan coverage

min. 100% dari plafond pinjaman.

2. Enduser Pegawai Negeri Sipil, maksimal Rp 200 juta (RITI 80%).

3. Enduser Calon Pegawai Negeri Sipil, maksimal Rp 75 juta (RITI

80%).

4. Enduser Pegawai, maksimal Rp 200 juta (RITI 40%).

5. Enduser Pensiunan, maksimal Rp 350 jt (RITI 80%)

6. Khusus Asset Buy, fasilitas pinjaman Enduser di BPR telah berjalan

minimal 1 tahun dengan kolektibilitas “Lancar”.

Jangka Waktu Fasilitas :

a. Pinjaman Rekening Koran maksimal 1 tahun

b. Pinjaman Transaksi Khusus maksimal 5 tahun, kecuali untuk

enduser PNS/CPNS dan Pensiunan denganskema potong

gaji/uang pensiun maksimal 10 tahun.

d. Covenant (syarat-syarat yang dipenuhi oleh BPR atau BPD jika

pinjaman telah disetujui dan dicairkan)15

Covenant Umum adalah sebagai berikut :

a. BPR menyerahkan laporan‐laporan yang disyaratkan oleh Bank CIMB

Niaga secara periodik, yaitu:

1) Business Plan (RKAT) tahunan.

15Ibid

Page 16: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2) Laporan keuangan bulanan yang dikirim ke BI/OJK.

3) Laporan keuangan tahunan, selambat‐lambatnya 120 hari

setelah tanggal pelaporan.Khusus untuk BPR dengan Asset ≥

10 Milyar berupa laporan keuangan audited.

b. BPR menyerahkan copy bukti pembayaran premi penjaminan LPS.

c. BPR menjaga total score minimal “82” berdasarkan perhitungan

Tingkat Kesehatan (TKS)internal CIMB Niaga.

d. BPR mempertahankan Ratio NPL Net maksimal 4,75%.

e. BPR memberikan ijin kepada CIMB Niaga untuk sewaktu‐waktu

melakukan pemeriksaanke BPR.

Covenant Internal (dari Bank CIMB Niaga) adalah sebagai berikut :

a. Paling lambat 2 minggu setelah pencairan dilakukan

pemeriksaan ke BPR dengan data 100% Enduser sesuai yang

dicairkan.

b. Dilakukan pemeriksaan ke BPR dengan data minimal 50%

Enduser, paling lambat 4bulan sekali oleh Business Unit

dan/atau Credit Administration.

Page 17: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

e. Jaminan16

a.) Fasilitas Pinjaman Rekening Koran :

1.) Penjaminan melalui approved asuransi kredit dengan

coverage minimal 75% dari plafond pinjaman dan Cash

Coll minimal 75% dari plafond pinjaman yang tidak terkait

2.) Subrogasi; atau

3.) R/E dengan coverage minimal 100% Market Value dan

Cash Coll minimal 10%, dari plafond pinjaman, atau

4.) R/E dengan coverage minimal 125% Market Value dari

plafond pinjaman.

b.) Fasilitas Perjanjian Transaksi Khusus

1.) Perjanjian Transaksi Khusus Executing

a) Untuk Enduser PNS (Pegawai Negeri Sipil), CPNS

( Calon Pegawai Negeri Sipil) , pegawai, dan

pensiunan dengan skema potong gaji/pensiun:

b) Dana mengendap (cash coll) sebesar 1 kali

angsuran, berupa T/D atau blokir rekening giro.

c) Piutang Enduser sebesar 100% dari O/S BPR.

d) Penjaminan melalui approved asuransi kredit atau

asuransi jiwa kredit dengan coverage sesuai dengan

ketentuan internal.

2.) Untuk Enduser umum:

16Ibid

Page 18: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

a) Dana mengendap (cash coll) sebesar 5% dari

plafond per penarikan untuk BPR dengan NPL Net

≤ 3,0%, atau sebesar 10% dari plafond

perpenarikan untuk BPR dengan NPL Net > 3,0%

s.d 4,75%, berupa T/Datau blokir rekening giro.

b) Piutang Enduser sebesar 100% dari O/S BPR.

c) Penjaminan melalui approved asuransi kredit

dengan coverage sesuai dengan ketentuan internal.

3.) Perjanjian Transaksi Khusus Channeling/Joint

Financing/Asset Buy

a) Untuk Enduser PNS, CPNS, pegawai, dan

pensiunan dengan skema potong gaji/pensiun:

a. Dana mengendap (cash coll) sebesar

1 kali angsuran, berupa T/D atau

blokir rekening giro.

b. Penjaminan Enduser melalui

approved asuransi jiwa kredit dengan

coverage sesuai dengan ketentuan

internal.

b) Untuk Enduser umum:

a.) Tanah dan/atau bangunan Enduser

dengan coverage minimal 100% atau

Page 19: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

b.) Kendaraan Enduser dengan coverage

minimal 125%.

Catatan:

Yang dimaksud coverage sesuai dengan ketentuan internal

pada asuransi adalah ketentuan internal sesuai dengan Tiering

masing-masing BPR.17

b. Prosedur Pemberian Kredit kepada Koperasi Karyawan18

1. Permohonan Kredit Koperasi Karyawan

Kriteria Koperasi Karyawan yang dibiayai :

a) Koperasi Karyawan yang anggotanya merupakan karyawan dari suatu

perusahaan, baik perusahaan swasta maupun BUMN / BUMD;

b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia / Koperasi Pegawai Negeri

yang anggotanya merupakan CPNS / PNS;

c) Koperasi Simpan Pinjam yang anggotanya tidak spesifik di segmen

tertentu, melainkan umum. Seperti pedagang, pengusaha, dan lain-

lain;

d) Koperasi Karyawan berbadan hukum, dan sudah mendapatkan

pengesahan dari dinas / kemenkop;

e) Koperasi Karyawan memiliki perijinan yang diperlukan dan NPWP;

f) Koperasi Karyawan telah berjalan minimal 5 tahun dalam usaha

simpan pinjam dan tidak memiliki tagihan macet ke anggota. Bila

17Ibid 18Hasil wawancara dengan Ibu Yani, Staf Operation Credit Administration, PT. Bank

CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 februari 2017

Page 20: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

terdapat tagihan macet, nilainya tidak lebih dai 1% dan Marketing bisa

menjelaskan alasan kredit macet tersebut;

g) Anggota masih aktif, terlihat dari jumlah simpanan anggota yang terus

bertambah;

h) Rapat Anggota Tahunan dilakukan secara rutin, maksimal 5 (lima)

bulan setelah buku ditutup;

i) Rapat Anggota Tahunan harus mencantumkan :

1.) Rencana Kerja termasuk rencana pengajuan pembiayaan pada

perbankan.

2.) Persetujuan pada pengurus untuk “menjadikan jaminan utang

atas aset atau kekayaan koperasi”. Apabila tidak tersedia, maka

dapat dibuatkan RAT (Rencana Anggota Tahunan) Luar Biasa

untuk mengakomodir kedua poin tersebut diatas.

j) Koperasi Karyawan tidak termasuk dalam DHN (Daftar Hitam

Nasional) dan hasil checking IDI (Informasi Debitur Individual)

lancar (kolektibilitas 1) dalam 2 tahun terakhir.

k) Dalam 2 (dua) tahun terakhir, koperasi karyawan membukukan laba

dan bermodal positif.

l) Koperasi Karyawan memiliki sistem administrasi dan managemen

pembiayaan yang tertib.

m) Koperasi merupakan satu-satunya koperasi karyawan (atau satu-

satunya yang berjenis simpan pinjam) di perusahaan induk.

Page 21: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2. Pengajuan berkas-berkas19

Pengajuan proposal kredit hendaklah yang berisi antara lain :

a. Tujuan Pemberian Kredit

b. Profil Koperasi, berisi sejarah, lokasi Koperasi, Sekilas

tentang Kegiatan Koperasi

c. Kerjasama dengan bank, selain Bank CIMB Niaga.

3. Analisis Laporan Keuangan20

Analisa Laporan Keuangan, proposal kredit dilampiri dengan berkas-

berkas yang telah dipersyaratkan seperti :

1.) Anggaran Dasar Koperasi, pendirian dan perubahan-perubahannya

sampai dengan terakhir

2.) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), SIUP (Surat Izin Usaha

Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Koperasi.

3.) RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2 tahun terakhir

4.) Laporan Keuangan 2 tahun terakhir (Neraca & Laba/Rugi)

5.) Rekening Bank : Giro/Tabungan 3 Bulan terakhir

6.) Susunan pengurus yang disahkan & dilegalisir Dinas Koperasi

setempat

7.) Copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) pengurus dan pengawas.

19Ibid 20Ibid

Page 22: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

8.) Daftar Anggota Koperasi (yang berisi Nama, Nomor Induk Pegawai,

Unit Kerja, Tanggal lahir, Umur, Masa Kerja, Gaji terakhir – THP

(Take Home Pay)

9.) Menyerahkan daftar piutang (paling lambat sebelum penandatanganan

Perjanjian Kredit dan Pengikatan).

4. Struktur Kredit21

a. Jenis Fasilitas : Pinjaman Transaksi khusus

b. Tujuan penggunaan : Modal kerja koperasi karyawan untuk

disalurkan kepada anggota (karyawan) sebagai pinjaman multiguna.

c. Plafond Koperasi karyawan :

1.) Plafond disesuaikan, sehingga exposure ( resiko

yang timbul) Koperasi karyawan maksimal 10%

dari total outstanding Koperasi Karyawan.

2.) Apabila tidak terpenuhi data perusahaan induk,

maka plafond maksimal 5 milyar, untuk Koperasi

karyawan existing, penambahan hanya bersifat top

up sesuai fasilitas yang diterima dalam 3 tahun

terakhir.

d. Plafond per Enduser :

1.) Plafond per Enduser maksimal Rp 100 juta

21Hasil wawancara dengan Bapak Dudung Sindhu Wibowo, Kepala Cabang Bank CIMB

Niaga Jember, pada tanggal 27 februari 2017

Page 23: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

2.) Plafond per Enduser dapat maksimal Rp 200 juta,

jika perusahaan induk seperti BUMN, existing

debitur bank dengan track record lancar,

Perusahaan swasta ( top 20 industri masing-

masing), Bank ( top 20 berdasarkan asset),

Multinational company.

e. Jangka waktu :

1.) Jangka waktu koperasi karyawan maksimal 6

(enam) tahun, termasuk availability period

maksimal 1 (satu) tahun;

2.) Tenor per penarikan maksimal 5 (lima) tahun atau

jatuh tempo kredit 1 (satu) tahun sebelum Enduser

pensiun (mana yang lebih dulu).

f. Tingkat suku bunga/ bagi hasil dan margin : sesuai dengan

kebijakan terakhir direktur / Chief / Head of Bisnis terkait.

5. Syarat Penarikan22

a. Penarikan dapat dilakukan per batch sesuai dengan jangka waktu

kredit enduser, dengan penarikan minimal Rp 100 juta/ hari (

kecuali bila LCU ( Loan Commitment Unused)kurang dari Rp 100

juta).

22Ibid

Page 24: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

b. Koperasi karyawan menyerahkan :

a) Surat permohonan pencairan pinjaman;

b) Daftar definitif dalam bentuk soft copy;

c) Daftar definitif dalam bentuk hard copy yang telah

ditandatangani pejabat berwenang di kopkar;

d) Intruksi transfer dana dan daftar penerima transfer;

e) CAR ( Cash Acknowledge Recipt) atau tanda terima uang;

f) Dokumen kredit enduser, untuk dokumen enduser ini tidak

diperkenankan adanya TBO ( To Be Obtained).

c. Setiap penarikan dilakukan melalui media internal memo dan

mendapat persetujuan minimal Business Manager.

d. Covernote dari perusahaan jiwa kredit

e. Business Unit melakukan:

a) Pengecekan data pada daftar definitif sesuai dengan :

1.) RAC yang ditentukan oleh bank; dan

2.) Copy dokumen kredit enduser yang diisyaratkan.

b) Pengecekan gaji enduser

c) Verifikasi by phone dengan personalia terhadap kebenaran

gaji enduser sebesar 10% dari total enduser dalam 1 kali

penarikan.

Catatan : syarat ini dapat dihapus apabila telaha da tanda

tangan personalia di daftar definitif.

d) Verifikasi by phone oleh Business Unit kepada 100% calon

enduser sesuai daftar definitif yang akan dilakukan pencairan,

Page 25: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

atas kebenaran data pengajuan pinjaman dan disetujui oleh

area manager.

6. Condition of Precedent( Kondisi yang harus dipenuhi)23

a. Koperasi karyawan membuka rekening Escrow guna menampung

pencairan pinjaman dan pembayaran angsuran;

b. Koperasi karyawan dan CIMB Niaga menandatangani Perjanjian

Kredit;

c. Bank memperoleh commitment letter dari personalia, dan personalia,

dan personalia tersebut telah diverifikasi oleh Business Unit;

d. Koperasi menyerahkan dokumen berkaitan dengan pemberian fasilitas

kredit;

e. Koperasi menyerahkan daftar nama dan contoh tanda tangan penjabat

yang berwenang mewakili Koperasi karyawan;

f. Standing Instruction kepada bank untuk pendebetan rekening Escrow(

dan/atau dituangkan di dalam Perjanjian Kredit) dengan tujuan :

a) Pencairan pinjaman ke rekening Enduser;

b) Pembayaran angsuran koperasi.

7. Covenant (Syarat-syarat yang harus dipenuhi jika pinjaman

disetujui)24

a. Koperasi karyawan menyerahkan:

23Ibid 24Ibid

Page 26: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

a) Laporan Rapat Anggota Tahunan dan Rencana Kerja

Tahunan, maksimal 60 hari setelah Rapat Anggota Tahunan

tahun berjalan;

b) Laporan keuangan ( best effort Audited) untuk koperasi

dengan asset Rp 10 M)

c) Laporan bulanan daftar perubahan anggota ( jika terdapat

mutasi/resign/Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan).

b. Koperasi karyawan memberikan ijin kepada bank untuk sewaktu-

waktu melakukan pemeriksaan

c. Koperasi karyawan memberitahukan kepada bank apabila :

a) Terdapat perubahan struktur/penggantian pengurus dan/atau

pengawas koperasi karyawan (maksimal 1 bulan setelah

kejadian)

b) Terdapat penggantian personalia ( maksimal 1 bulan setelah

kejadian)

c) Terdapat kondisi yang dapat menyebabkan terhentinya

pemotongan gaji enduser, seperti mutasi, meninggal dunia,

mengundurkan diri / di PHK(Pemutusan Hubungan Kerja) (

maksimal 2 minggu setelah kejadian).

d. Apabila terdapat mutasi karyawan/ mengundurkan diri/

PHK(Pemutusan Hubungan Kerja), koperasi karyawan harus segera

melaporkan kepada bank dan karyawan tersebut harus melunasi sisa

pinjaman atau terdapat komitmen pemotongan gaji dari personalia di

tempat baru;

Page 27: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

e. Fasilitas yang belum ditarik oleh koperasi karyawan akan di freezed,

apabila :

a.) Terdapat tunggakan angsuran;

b.) Terdapat unfavourable info;

c.) Net income menjadi negatif;

d.) Koperasi karyawan memilih NPL lebih dari 1% atas

portofolio pembiayaannya kepada anggota yang

menggunakan sistem potong gaji.

f. Covenant Internal, bank setiap bulan melakukan pengecekan atas :

a.) Hasil pemotongan gaji enduser langsung ditransfer ke

oleh personalia ke rekening Escrow koperasi karyawan di

bank maksimal 1 hari kerja setelah tanggal gajian;

b.) Pemenuhan kewajiban koperasi, dimana jika terjadi

tunggakan 1 kali angsuran, Business Unit akan segera

melakukan pengecekan dan merumuskan langkah

selanjutnya, yang dituangkan dalam bentuk memo.

g. Bank melakukan pemeriksaan dengan ketentuan :

a.) Maksimal 1 bulan setelah pencairan dilakukan pemeriksaan on

the spot sebesar 100% dari Enduser yang dicairkan;

b.) Maksimal 1 bulan setelah pencairan dilakukan verivikasi by

phone kepada enduser secara random sebesar 10% dari jumlah

enduser yang dicairkan.

c.) Setiap 6 bulan dilakukan pemeriksaan periodik secara sampling

minimal 50% dari total enduser.

Page 28: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

8. Jaminan25

a. Fidusia tas tagihan Koperasi karyawan ke enduser sebesar 100% dari

plafond;

b. Cash collateral ( kredit yang diberikan dengan jaminan setoran tunai)

minimal 1x angsuran (pokok+bunga), dalam bentuk blokir (hold)giro;

c. Asuransi jiwa kredit selama jangka waktu kredit, dengan ketentuan

minimal:

a) Coverage 100% akibat meninggal dunia;

b) Coverage minimal 75% akibat PHK;

c) Coverage minimal 75% akibat kredit macet diluar

meninggal/PHK.

25Ibid

Page 29: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Perbedaan prosedur pemberian kredit pada BPR dan Koperasi Karyawan adalah :

Tabel 3. Perbedaan Prosedur Pemberian Kredit

BPR Koperasi Karyawan

BPR proses kreditnya disalurkan pada

nasabah siapa saja atau biasa disebut

enduser tidak mengkategorikan jenis-jenis

nasabahnya.

Koperasi Karyawan proses

kreditnya hanya disalurkan kepada

karyawan perusahaan tertentu yang

memiliki koperasi. Dan hanya

karyawan yang termasuk di dalam

anggota koperasi perusahaan yang

bersangkutan.

Cara pencairan bank: BPR menggunakan

daftar nominatif dan daftar definitif.

Daftar nominatif adalah dafar yang

berisi siapa saja yang akan mengajukan

pinjaman kepada BPR.

Daftar Definitif adalah daftar dimana

BPR memberikan pinjaman terlebih

dahulu kepada enusernya, terus

mendapatkan rembes dari BANK Niaga

dengan syarat sudah 3 bulan berjalan dan

lancar pembayarannya.

Cara pencairan bank : Koperasi

karyawan hanya menggunakan

daftar nominatif. Dimana hanya

anggota koperasi saja yang

meminjam kepada koperasi,

kemudian koperasi meminjam

kepada bank.

Sumber : Data Primer, Diolah, 2017

II. Gambaran Umum Kasus

Bank dalam usahanya dalam melaksanakan kegiatannya haruslah sangat

memperhatikan kepentingan debiturnya. Pemberian kredit oleh bank kepada

masyarakat atau debitur merupakan kegiatan bank yang sangat menjanjikan

keuntungannya bagi bank.

Dalam proses pemberian kredit bank harus secara tepat menerapkan prinsip

kehati-hatian. Namun pada pelaksanaannya kegiatan perjanjian kredit tak jarang

menimbulkan masalah dan kerugian bagi bank.

Page 30: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Pada Proses Pemberian Kredit kepada debitur banyak kasus yang terjadi

yang merugikan bagi Bank CIMB Niaga :

A. BPR

1. Terjadinya fidusia ulang yang dilakukan oleh pihak BPR. BPR

dalam perjalanannya dalam rangka menjalankan sistem bisnisnya

yaitu salah satunya sebagai bank mikro pemberi kredit tidak lepas

dari kebutuhan modal kerja. Dan untuk memenuhi kebutuhan

modal kerja, BPR biasanya mendapatkan suntikan dana dari

pemegang saham atau dari Bank Umum pemberi kredit modal

kerja. Yang beresiko terjadinya penjaminan fidusia ulang adalah

perolehan kredit modal kerja dari bank umum. Biasanya BPR

bekerjasama dengan beberapa Bank Umum pemberi modal kerja.

Pada umumnya, pemberian kredit modal kerja oleh Bank Umum

kepada BPR hanya dengan jaminan Fidusia Piutang Lancar. Pada

saat bersamaan / tertentu, BPR memperoleh pinjaman tersebut.

Daftar pinjaman fidusia yang diserahkan kepada Bank umum,

dibuat sama. Sesuai informasi BPR, hal itu dilakukan dengan

alasan tidak repot atau, piutang lancar mereka hanya terbatas dalam

daftar fidusia piutang lancar yg diserahkan kepada Bank Umum

tersebut. Karena sisa piutang end user yang lainnya ada indikasi

pembayaran tidak lancar. Sedangkan para Bank Umum yang

memperoleh daftar penjaminan Fidusia dari BPR, tidak punya

Page 31: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

kewenangan atau tidak mengetahui secara mendalam apakah daftar

tersebut juga pernah dijaminkan di bank lain.

2. Fraud / pelanggaran atau penyalahgunaan dana pencairan yang

tidak sesuai peruntukan yang dilakukan oleh debitur.

3. Pencairan kepada end user (nasabah) tidak sesuai dengan daftar

definitif / nominatif yang diserahkan ke CIMB Niaga. Misalnya :

a. Jumlah Nominal kredit end user tidak sama dengan yang ada di

daftar definitif. (Lebih Besar atau Lebih Sedikit)

b. Jangka waktu kredit tidak sesuai dengan yang ada di daftar

definitif/nominatif. (Sudah Lunas namun masih di mintakan

reuimbursment)

c. Pinjaman fiktif (Hanya pinjam KTP end user), dana

dimanfaatkan oleh pihak lain.

d. Piutang end user kepada BPR, tidak lancar namun pada daftar

definitif diakui lancar.

4. Kondisi keuangan BPR yang tidak stabil, dalam periode tertentu

mengalami kerugian. Sehingga kemampuan bayar BPR kepada

Bank tidak stabil.

5. Kondisi NPL BPR semakin meningkat seiring kemampuan bayar

end user berkurang.26

26Hasil wawancara dengan Bapak Dudung Sindhu,Kepala Cabang Bank CIMB Niaga

Jember, pada tanggal 20 oktober 2016

Page 32: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

B. Koperasi Karyawan27

1. Fraud / Pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus koperasi. Dana

kredit yang dipinjam dari Bank Umum, tidak sesuai

peruntukkannya. Biasanya dana kredit tersebut digunakan untuk

kepentingan koperasi, semisal mengikuti Tender. Sehingga saat

tender tidak dimenangkan oleh koperasi tersebut. Koperasi

kesusahan bayar.

2. Fraud / Pelanggaran yang dilakukan oleh Pengurus Koperasi

dengan cara memutar dana pembayaran angsuran kredit dari para

anggota sehingga tidak di bayarkan ke Bank. (Disalahgunakan

secara pribadi atau bersama-sama pengurus lainnya).

3. Daftar Nominatif yang diserahkan ke bank tidak sesuai dengan

kredit yang diajukan oleh anggota koperasi. Biasanya oleh

pengurus di mark up menjadi lebih tnggi daripada yang diminta.

Sehingga jika bank ACC kreditnya, jumlah hutang yang sesuai

diserahkan kepada anggota koperasi yang meminjam. Sisa uangnya

digunakan oleh pengurus secara pribadi. Sehingga ada

kemungkinan pada saat tertentu koperasi “kurang bayar” angsuran

ke bank, Karena angsuran anggota koperasi yang meminjam ke

koperasi, sesuai dengan pinjaman yang diajukan pada saat awal

permohonan kredit. Sedangkan lebihan dari angsuran pinjaman,

oleh oknum pengurus tersebut tdk dilakukan pembayaran.

27 Ibid

Page 33: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

4. Anggota koperasi yang mutasi ke daerah lain, biasanya tidak

menginformasikan kepada koperasi yang menaungi areanya bahwa

yang bersangkutan masih mempunyai pinjaman di area tempat

kerja sebelumnya. Sehingga koperasi area lama yang bersangkutan

bekerja, tidak bisa membayar angsuran yang bersangkutan ke bank.

Karena anggota koperasi tersebut tidak melakukan pembayaran

angsuran. Masalah lain yang biasa timbul, koperasi area baru

tersebut tidak mau mengurusi pinjaman anggota koperasi dari area

yang lain, karena dianggap keuntungan masih masuk ke koperasi

lama.

Dari beberapa kasus yang terjadi di Bank CIMB Niaga, penulis memilih

kasus terjadinya penjaminan ulang terkait dengan fidusia yang objek jaminannya

adalah piutang yang terjadi pada salah satu debitur Bank Niaga yaitu BPR SAJ.

Pada jaminan fidusia yang objek jaminannya berupa piutang, debitur

menjaminkan ulang obyek jaminan fidusia untuk jaminan fidusia piutang lainnya.

Debitur disini salah satunya adalah BPR SAJ. BPR SAJ sudah menjalin

kerjasama yang baik cukup lama dengan Bank CIMB Niaga. Dalam perjalanan

bisnisnya BPR SAJ memperoleh tambahan modal kerja dari Bank CIMB Niaga,

secara bertahap sesuai kebutuhan. Pada saat tertentu BPR ini mengajukan

penarikan kredit beberapa milyar sesuai plafond yang disetujui Bank CIMB

Niaga. Penarikan kredit tersebut memiliki beberapa persyaratan (Drawdown

Condition). Salah satunya penilaian atas TKS (Tingkat Kesehatan Bank), yang

mana sesuai aturan internal Bank CIMB Niaga, untuk nilai Tingkat Kesehatan

Page 34: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Bank BPR diatas atau sama dengan 95,00 tidak perlu dijaminkan asuransi kredit.

Pada saat beberapa kali melakukan penarikan kredit, BPR SAJ pada laporan

keuangannya, Tingkat Kesehatan Bank selalu mencapai 95,00 ke atas. Sehingga

oleh CIMB Niaga tidak dijaminkan asuransi kredit. Karena dirasa dengan

penilaian cukup teliti, BPR SAJ mempunyai track record lancar dalam

pembayaran dan laporan keuangan setiap bulan cukup baik dan stabil, sehingga

kecil kemungkinan BPR tersebut tidak bisa melakukan pembayaran angsuran ke

Bank.

Pada saat usulan penambahan plafond baru, BPR SAJ ini dinilai cukup

sehat dari sisi laporan keuangan dan mampu bayar serta tidak ada Bad Info

pengurus atau pemegang sahamnya, sehingga permohonan kredit sejumlah Rp. 10

Milyar di ACC oleh Bank CIMB Niaga. Setelah proses persetujuan kredit selesai,

dilanjutkan proses pengikatan kredit. Dengan Pinjaman sebesar Rp. 10 Milyar,

BPR SAJ menjaminkan piutang lancarnya sebesar 125% dari plafond yang

disetujui yaitu sebesar Rp. 12,5 Milyar. Karena kebutuhan kredit cukup tinggi,

Pada saat yang sama BPR SAJ bekerjasama dengan beberapa Bank Umum

pemberi modal kerja. Pada umumnya, pemberian kredit modal kerja oleh Bank

Umum kepada BPR hanya dengan jaminan Fidusia Piutang Lancar. Daftar

pinjaman fidusia yang yang diserahkan kepada Bank umum, dibuat sama. Sesuai

informasi BPR, hal itu dilakukan dengan alasan tidak repot atau, piutang lancar

mereka hanya terbatas dalam daftar fidusia piutang lancar yg diserahkan kepada

Bank Umum tersebut. Karena sisa piutang end user yang lainnya ada indikasi

pembayaran tidak lancar. Sedangkan para Bank Umum yang memperoleh daftar

penjaminan Fidusia dari BPR, tidak punya kewenangan atau tidak mengetahui

Page 35: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

secara mendalam apakah daftar tersebut juga pernah dijaminkan di bank lain.

Peraturan atau kesepakatan dalam perjanjian kredit tidak mengatur mengenai

pengecekan secara mendalam bahwa Bank berhak mengetahui apakah Daftar

Fidusia Piutang yang dijaminkan tersebut dijaminkan juga ke Bank lain.

Permasalahan muncul, bahwa telah terjadi penjaminan fidusia ulang atas

objek jaminan piutang pada saat BPR SAJ tingkat kemampuan bayarnya

berkurang dan terlihat dari laporan keuangan per bulan terlihat terdapat kerugian

yang terus meningkat dari bulan per bulan, dan pada saat penulis menulis masalah

ini. Kerugian BPR tersebut mencapai Rp. 1 Milyar. Angka yang cukup besar

untuk BPR. Maka BPR SAJ melakukan wanprestasi. Saat terjadi wanprestasi atau

terjadi kredit macet terhadap Bank CIMB Niaga, objek jaminan berupa piutang

tersebut harus diuangkan atau dicairkan pada saat pelaksanaan eksekusi jaminan

fidusia. Dengan diuangkannya objek jaminan tersebut diketahui bahwa ternyata

piutang-piutang telah dijaminkan terhadap beberapa bank yang lain.28

Masalah terjadi karena data yang diberikan BPR berupa Nomor PK,

Kolektibilitas atau keterangan lancar atau tidak lancarnya kredit dan lain-lain

hanya diketahui pihak BPR saja (Sistem internal BPR). Jadi, Bank CIMB Niaga

tidak tahu bahwa data yang diberikan oleh pihak BPR itu tidak valid karena

merasa bukan kewenangannya.

28Ibid

Page 36: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

III. Perlindungan Hukum Bagi Kreditur dalam Eksekusi Jaminan Fidusia

atas Objek Jaminan berupa Piutang yang dijaminkan ulang.

Perjanjian kredit adalah suatu kegiatan pinjam meminjam uang antara pihak

bank selaku kreditur dan pihak lain selaku debitur atau biasa disebut dengan

nasabah. Dimana perjanjian kredit ini menimbulkan hak dan kewajiban bagi para

pelaku yang melaksanakan perjanjian. Dalam menjalankan prinsip kepastian

hukum, disebutkan bahwa di dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia Nomor 42

Tahun 1992 mengambil prinsip pendaftaran jaminan fidusia. Dapat diketahui dari

pasal 12, dari pasal tersebut juga mencerminkan asas publisitas yaitu tujuan dari

pendaftaran tersebut adalah untuk memberikan kepastian hukum terhadap pemberi

dan penerima fidusia maupun pihak ketiga.

Perjanjian kredit biasanya memiliki kesepakatan janji-janji tertentu yang

mengikat antara debitur dan kreditur. Dimana kreditur dapat memiliki posisi yang

kuat dan ketika sudah didaftarkan juga nantinya akan mengikat pihak ketiga.

Perjanjian kredit memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Perjanjian kredit sebagai alat bukti bagi kreditur dan debitur yang

membuktikan adanya hak dan kewajiban timbal balik antara bank

sebagai kreditur dan debitur. Hak debitur adalah menerima

pinjaman dan menggunakan sesuai tujuannya dan kewajiban

Debitur mengembalikan hutang tersebut baik pokok dan bunga

sesuai waktu yang ditentukan. Hak kreditur untuk mendapat

pembayaran bunga dan Kewajiban kreditur adalah meminjamkan

Page 37: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

sejumlah uang kepada Debitur, dan kreditur berhak menerima

pembayaran kembali pokok dan bunga.

2. Perjanjian kredit dapat digunakan sebagai alat atau sarana

pemantauan atau pengawasan kredit yang sudah diberikan, karena

perjanjian kredit berisi syarat dan ketentuan dalam pemberian

kredit dan pengembalian kredit. Untuk mencairkan kredit dan

penggunaan kredit dapat dipantau dari ketentuan perjanjian kredit.

3. Perjanjian kredit merupakan perjanjian pokok yang menjadi dasar

dari perjanjian ikutannya yaitu perjanjian pengikatan jaminan.

Pemberian kredit pada umumnya dijamin dengan benda-benda

bergerak atau benda tidak bergerak milik Debitur atau milik pihak

ketiga yang harus dilakukan pengikatan jaminan.

4. Perjanjian kredit hanya sebagai alat bukti biasa yang membuktikan

adanya hutang Debitur artinya perjanjian kredit tidak mempunyai

kekuatan eksekutorial atau tidak memberikan kekuasaan langsung

kepada Bank atau kreditur untuk mengeksekusi barang jaminan

apabila Debitur tidak mampu melunasi hutangnya.29

Bagi kreditur, unsur perlindungan hukum dan kepastian hukum merupakan

asas yang memberikan jaminan yang kuat dalam suatu perjanjian kredit. Di dalam

suatu perekonomian yang baik, perlindungan hukum dan kepastian hukum

merupakan suatu keharusan.Bentuk Perlindungan Hukum dibagi menjadi dua

bentuk, yaitu Perlindungan Hukum Preventif dan Perlindungan Hukum Represif.

29Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Alfabeta CV, 2014,

hlm.129-130.

Page 38: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

III. 1. Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan hukum preventif bagi kreditur dilakukan untuk mencegah

terjadinya perbuatan atau tindakan merugikan yang dilakukan oleh pihak debitur.

Dalam hal ini ditekankan upaya hukum yang dilakukan kreditur untuk

mempertahankan hak-hak dari debitur dalam perjanjian kredit. Jadi upaya hukum

yang dilakukan oleh kreditur dilakukan sebelum perjanjian kredit disahkan.

Wujud dari perlindungan hukum ini berupa Peraturan Perundang-undangan dan

Perjanjian.

a. Pasal 1320 KUH Perdata

Perjanjian kredit pada dasarnya dibuat oleh para pihak yang bersepakat

melakukan perjanjian kerja sama. Hal ini juga berlaku terhadap perjanjian kredit

untuk jaminan fidusia. Dasar yang paling penting adalah pasal 1320 KUH

Perdata, dikatakan penting karena dari pasal tersebut awal mula dimana debitur

dan kreditur bersepakat. Kesepakatan antara bank dan debiturnya haruslah

dituangkan dalam sebuah perjanjian tertulis, dimana tujuan dari perjanjian tertulis

ini untuk melindungi hak-hak dan terikatnya para pihak yang melakukan

perjanjian. Syarat-syarat suatu perjanjian menurut pasal 1320 KUH Perdata yaitu :

1. Kesepakatan para pihak yang mengikatkan dirinya

Kehendak dari para pihak baik satu orang atau lebih yang

bersepakat untuk melakukan perjanjian tanpa ada paksaan;

2. Kecakapan

Merupakan kemampuan dari pihak-pihak yang bersepakat dalam

perjanjian dimana mereka dapat melakukan suatu perbuatan

Page 39: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

hukum. Dimana perbuatan hukum tersebut menimbulkan suatu

akibat hukum;

3. Ada Hal Tertentu

Merupakan prestasi atau objek perjanjian. Prestasi sendiri adalah

segala sesuatu yang menjadi kewajiban bagi debitur dan

kreditur;

4. Kausa Halal

Merupakan isi perjanjian itu sendiri, dimana isi perjanjian tidak

boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan ke empat unsur diatas adalah hal-hal yang sangat penting di

dalam bentuk suatu perjanjian tertulis. Terutama dalam pelaksanaan proses

pemberian perjanjian kredit sangat dianjurkan untuk membuat akta otentik agar

mengantisipasi kerugian di masa depan.

b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Pasal 1 ayat 11)

Pasal 1 ayat 11 menyebutkan :

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga.”

Page 40: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Dalam pasal tersebut, disebutkan bahwa terkandung kewajiban untuk

mengembalikan pinjaman. Berdasarkan ketentuan tersebut jika dijabarkan bahwa

kredit hanya diberikan kepada debitur yang dipercaya mampu mengembalikan

kreditnya. Agar memperoleh keyakinan yang tepat, sebelum memberikan kredit

Bank harus melakukan penilaian secara tepat terkait watak, kemampuan, modal,

jaminan dan prospek usaha dari debiturnya. Bank Niaga harus secara tepat dan

teliti mengambil langkah sebelum melaksanakan proses pengkreditan.

c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Pasal 29 ayat (3) )

Pasal 29 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, yaitu :

“Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya,

bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan

bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan

dananya kepada bank.”

d. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Pasal 12 ayat 1)

Pasal 12 UUJF menyebutkan :

“Pendaftaran Jaminan fidusia sebagaimana dimaksud

dalam pasal 11 ayat (1) dilakukan pada Kantor

Pendaftaran Fidusia.”

Pengaturan mengenai jaminan fidusia terkait perjanjian kredit disebutkan

dalam pasal 12 yang menegaskan bahwa untuk memberikan kepastian hukum

terhadap kreditur maupun debitur jaminan fidusia harus didaftarkan. Tujuannya

untuk mengetahui adanya dan juga keadaan suatu objek jaminan fidusia yang

berupa benda (piutang) agar tercegah dari terjadinya fidusia ulang. Fungsi lain

Page 41: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

dari pendaftaran ini adalah untuk memenuhi asas prefensi, dimana kedudukan

Bank Niaga didahulukan selaku pihak kreditur atas pembayaran piutangnya.

e. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Pasal 17)

Pasal 17 UUJF menyebutkan :

“Pemberi Fidusia dilarang melakukan fidusia ulang

terhadap Benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia

yang sudah terdaftar.”

Di dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa fidusia ulang tidak

diperkenankan untuk fidusia yang sudah didaftarkan. Ini merupakan pengaturan

yang melindungi hak dari kreditur. Berdasarkan acuan dari pasal ini, Bank

mengikuti aturan pasal 17 ini guna untuk menekan segala bentuk kerugian.

III. 2. Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif baru dilakukan pada saat pelaksanaan

perjanjian berlangsung khususnya pada waktu terjadinya wanprestasi. Dalam hal

ini lebih ditekankan pada upaya kreditur untuk mencari penyelesaian dalam

rangka mempertahankan hak-haknya serta upaya kreditur untuk membuktikan

bahwa perbuatan merugikan atau wanprestasi yang dilakukan oleh debitur benar-

benar menimbulkan kerugian pada kreditur.

Page 42: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

a. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Pasal 29 ayat 1)

Pasal 29 ayat 1 UUJF menyebutkan :

(1). Apabila debitor atau Pemberi Fidusia cidera janji,

eksekusi terhadap Benda yang menjadi obyek Jaminan

Fidusia dapat dilakukan dengan cara:

a. pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud

dalam pasal 15 ayat (2) oleh Penerima Fidusia;

b. penjualan Benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia

atas kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui

pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya

dari hasil penjualan;

c. penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan

kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan

cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang

menguntungkan para pihak.

b. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Pasal 28)

Kemudian di dalam pasal 28 Undang-Undang Jaminan Fidusia juga memberikan

pengaturan yaitu:

“Apabila atas benda yang sama menjadi objek jaminan

fidusia lebih dari 1 (satu) perjanjian jaminan fidusia,

maka hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27, diberikan kepada pihak yang terlebih

dahulu mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran

Fidusia.”

Berdasarkan ketentuan pasal 28 apabila terjadi pelanggaran wanprestasi

maka Bank Niaga haruslah dapat membuktikan bahwa siapa dulu yang melakukan

pendaftaran di kantor Pendaftaran Fidusia. Maka sangat pentinglah bahwa objek

Page 43: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

jaminan fidusia wajib untuk didaftarkan, karena merupakan pedoman bukti paling

kuat apabila debitur ingkar janji.

Membahas hal “wanprestasi” tidak terlepas dari masalah “pernyataan

lalai” (ingebrekke stelling) dan “kelalaian” (verzuim). Pengertian dari wanprestasi

adalah “ pelaksanaan kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau dilakukan

tidak menurut selayaknya”. Kalau begitu seorang debitur disebutkan dalam

keadaan wanprestasi, apabila dia dalam melakukan pelaksanaan prestasi

perjanjian yang telah lalai sehingga “terlambat” dari jadwal waktu yang

ditentukan atau dalam melaksanakan prestasi tidak menurut

“sepatutnya/selayaknya.30

Wanprestasi debitur pada prinsipnya dapat dikategorikan dalam tiga hal yaitu:31

1. Apabila debitur tidak membayar jumlah utang kepada bank berdasarkan

perjanjian kredit sesuai waktu yang telah ditetapkan.

2. Debitur pemberi fidusia lalai dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar

utang kepada bank dan cukup hanya dibuktikan dengan lewatnya waktu yang

ditentukan dalam perjanjian tanpa adanya surat teguran dari juru sita.

3. Wanprestasi tidak diatur dalam akta perjanjian jaminan fidusia namun cukup

diatur dalam perjanjian pokoknya.

30M. Yahya Harahap, Segi-segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung,1986, hlm. 60. 31H. Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia yang Didambakan, Alumni, Bandung,

2004, hlm. 198.

Page 44: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

IV. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Kreditur dalam Eksekusi

Jaminan Fidusia atas Objek Jaminan berupa Piutang yang dijaminkan

ulang

IV. 1 Pelaksanaan Perlindungan Hukum Preventif

Untuk membahas permasalahan hukum antara PT. Bank CIMB Niaga dan

pihak debitur, maka penulis menggunakan teori Lawrence M. Friedman untuk

menjawab dan menganalisis permasalahannya sebagai berikut :

Sebelum memberikan kredit kepada debitur Bank Niaga harus meyakini

secara tepat bahwa debiturnya itu sanggup untuk mengembalikan pinjaman sesuai

dengan ketentuan pasal 1 ayat 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perbankan dimana harus dianalisis cecara tepat modal, watak, sampai prospek

usaha dari debiturnya.

Bank Niaga dalam pelaksanaannya melakukan perjanjian kredit dengan

membuat akta otentik. Ditandatanganinya perjanjian kredit tersebut, maka saat itu

pula di hadapan Notaris fidusia piutang didaftarkan bersama Akta Jaminan

Fidusia, kemudian proses selanjutnya adalah mendapatkan Sertifikat Jaminan

Fidusia Piutang. Pihak Debitur menyerahkan daftar fidusia piutang yang berisi

piutang lancar dari end user (nasabah pihak debitur) yang mengajukan kredit di

BPR. Bank Niaga juga tidak hanya memberikan kredit piutang kepada BPR saja,

melainkan juga koperasi. Dimana prosedur Perjanjian Kreditnya juga sama

dengan BPR. Namun pada koperasi, yang dapat melakukan pengajuan kredit

hanya koperasi karyawan. Koperasi karyawan dalam perjalanannya dalam rangka

Page 45: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

menjalankan sistem bisnisnya yaitu salah satunya unit simpan pinjam. Kredit pada

Unit simpan pinjam ini hanya berlaku untuk Karyawan Perusahaan tersebut (Baik

Karyawan Tetap, Tidak tetap maupun pensiunan dari perusahaan tersebut). Dan

untuk memenuhi kebutuhan modal kerja untuk simpan pinjam tersebut, Koperasi

karyawan biasanya mendapatkan suntikan dana dari simpanan anggota atau dari

Bank Umum pemberi kredit modal kerja. Dalam usahanya memberikan kredit,

Bank Niaga sudah memenuhi syarat-syarat yang ada pada Undang-Undang

Jaminan Fidusia pasal 11.32

Namun pada pelaksanaannya, di dalam praktek selalu saja terjadi

ketidakserasian antara peraturan perundang-undangan dengan pelaksanaannya.

Pihak Bank Niaga selaku kreditur sudah melaksanakan prosedur pendaftaran

fidusia ke kantor fidusia sesuai dengan syarat-syarat yang ada pada Undang-

Undang Jaminan Fidusia. Namun yang bermasalah disini adalah pihak debitur

yang melakukan wanprestasi dimana data daftar piutang yang diajukan pada

pihak Bank Niaga dijaminkan ulang terhadap bank lain.

Pasal 17 menyatakan bahwa:

“Pemberi fidusia dilarang melakukan fidusia ulang

terhadap benda yang menjadiobjek jaminan fidusia yang

sudah terdaftar”.

Dengan adanya ketentuan di dalam pasal ini, maka debitur dilarang untuk

melakukan penjaminan fidusia secara berulang.

32Ibid

Page 46: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Kemudian di dalam pasal 28 Undang-Undang Jaminan Fidusia juga memberikan

pengaturan yaitu :

“Apabila atas benda yang sama menjadi objek jaminan

fidusia lebih dari 1 (satu) perjanjian jaminan fidusia,

maka hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27, diberikan kepada pihak yang

terlebihdahulu mendaftarkannya pada Kantor

Pendaftaran Fidusia.”

Berpedoman dengan pasal di atas, dalam kasus yang terjadi kali ini

menurut narasumber yang bersangkutan menjelaskan bahwa pada kenyataannya

BPR SAJ (debitur) dapat memberikan daftar piutang dan melakukan perjanjian

kredit penjaminan lebih di satu Notaris. Jadi tidak dapat diketahui bank mana

yang lebih dahulu melakukan pendaftaran akta jaminan fidusia. Kemudian apabila

terjadi eksekusi, baru diketahui bahwa fidusia yang berupa piutang itu telah

dijaminkan ulang terhadap bank-bank lainnya.

Status kepemilikan terkait fidusia berupa piutang, kreditur sebagai pihak

penerima fidusia piutang berkedudukan sebagai pemegang dari jaminan, kreditur

disini adalah pihak Bank Niaga sendiri. Penerima fidusia piutang berkedudukan

sebagai pemilik dari jaminan, sehingga punya hak untuk menguasai bukti

kepemilikan benda jaminan, dapat melaksanakan pengawasan terhadap objek

jaminan, dapat meminta laporan terkait objek jaminan tentang perubahan status

piutang dari pihak ketiga secara berkala, serta dapat melarang pemberi fidusia

untuk melakukan peralihan objek jaminan fidusia.33

Maka, kreditur penerima fidusia piutang sebagai pemegang jaminan,

sedangkan kewenangan sebagai pemilik yang dipunyainya adalah kewenangan

33Oey Hoey Tiong, Fiducia sebagai Jaminan Unsur-Unsur Perikatan, Jakarta, Gahlia

Indonesia, 1985, hlm. 48-49.

Page 47: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

yang masih berhubungan dengan jaminan itu sendiri, dikarenakan objek jaminan

berupa fidusia tidak secara langsung dibawah kekuasaannya.34

Pihak bank selaku kreditur merupakan pihak yang melakukan proses

Perlindungan hukum untuk melindungi hak-haknya dan kepentingannya. Dalam

usahanya memberikan penjaminan bank, Bank Niaga telah menerapkan prinsip

yang ada di dalam UUJF dimana pihak kreditur melakukan prosedur pendaftaran

fidusia sesuai ketentuan yang berlaku. Pendaftaran fidusia di kantor fidusia

sekarang sudah berupa pendaftaran online, sehingga memudahkan dalam hal

kepengurusan. Pendaftaran fidusia online diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2015.

Di dalam pasal 1 PP Nomor 21 Tahun 2015 menyebutkan :

“Permohonan pendaftaran Jaminan Fidusia, permohonan

perbaikan sertifikat Jaminan Fidusia, permohonan

perubahan sertifikat Jaminan Fidusia, dan pemberitahuan

penghapusan sertifikat Jaminan Fidusia diajukan oleh

Penerima Fidusia, kuasa atau wakilnya kepada Menteri

melalui sistem pendaftaran Jaminan Fidusia secara

elektronik.”

Permohonan pendaftaran fidusia dapat dilakukan pengajuan dalam kurun

waktu paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal pembuatan akta Jaminan

Fidusia seperti pada ketentuan pada pasal 4. Maka permohonan pendaftaran

fidusia yang sudah memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dapat

dibuktikan dengan didapatnya dari bukti pendaftarannya.

Pemohon atau sebagai pendaftar melakukan pembayaran melalui bank

persepsi berdasarkan dari bukti pendaftaran. Pendaftaran Jaminan fidusia baru

34Ibid

Page 48: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

dicatat secara elektronik apabila pemohon sudah melakukan pembayaran. Jaminan

fidusia ada atau terbit pada tanggal yang sama dengan tanggal Jaminan Fidusia

dicatat. Sertifikat jaminan fidusia kemudian ditandatangani secara elektronik oleh

pejabat pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Lalu langkah berikutnya adalah

Sertifikat Jaminan Fidusia dapat dicetak pada tanggal yang sama dengan tanggal

Jaminan fidusia yang telah dicatat.

Dengan dilakukannya pendaftaran fidusia piutang di Kantor Pendaftaran

Fidusia maka masyarakat dapat mengetahui objek-objek jaminan fidusia telah

dibebani jaminan fidusia atau belum. Dengan menganut asas publisitas maka bank

dapat memperoleh kepastian hukum terkait objek piutang yang telah dibebani

jaminan fidusia.

Namun, harus diperhatikan lagi sebelum mendaftakan ke Kantor

Pendaftaran Fidusia, Bank Niaga dalam pembuatan Akta Jaminan Fidusia dengan

seksama menerapkan unsur penting syarat-syarat sahnya perjanjian yakni pasal

1320 KUH Perdata. Terutama kausa halal, dimana isi pokok perjanjian harus

menguntungkan bagi kedua belah pihak yang melaksanakan perjanjian.

Fasilitas diartikan secara sederhana sebagai sarana untuk mencapai tujuan.

Ruang lingkupnya adalah terutama sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor

pendukung. Seringkali terjadi suatu peraturan sudah diberlakukan, padahal

fasilitasnya belum tersedia lengkap. Peraturan yang semula bertujuan untuk

memperlancar proses, malah mengakibatkan kemacetan dan masalah. Dalam

melaksanakan tugasnya ini, pemberian fasilitas dalam pelaksanaan perlindungan

hukum oleh bank adalah staf-staf yang berkompeten dalam bidangnya.

Page 49: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Jadi di dalam bank ada staff marketing, dimana mereka berkemampuan

untuk menentukan pemberian kredit dengan tahapan-tahapan analisis kredit

dimana mereka dapat menentukan kemampuan bayar dari pihak debitur.35 Dengan

adanya pembagian staf-staf di dalam bank diharapkan memperlancar dan

mempermudah bank untuk melakukan pengawasan dalam rangka perlindungan

hukum untuk dirinya sendiri. Dengan adanya fasilitas atau sarana maka akan lebih

mudah aparat penegak hukum melaksanakan tugasnya, karena fasilitas tersebut

dapat berupa tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang

baik, peralatan yang memadai.

Penegakan hukum dapat dilaksanakan dan diterapkan dengan baik

dikarenakan faktor penting yaitu masyarakat itu sendiri. Mengenai warga

masyarakat ini tidak lepas dari masalah derajat kepatuhan yang menjadi salah satu

indikator berlakunya hukum yang bersangkutan. Derajat kepatuhan ini

dipersempit menjadi derajat kepatuhan warga masyarakat terhadap hukum.

Hukum ini tidak dapat dipaksakan berlakunya di dalam segala hal,

sebaiknya penerapannya dihematkan jika ada sarana lain yang lebih efektif.

Dalam penerapannya di dalam kasus ini, masyarakat yang menentukan adalah

pihak debitur yang menentukan hukum atau peraturan yang sudah ditentukan oleh

Undang-Undang sudah dilaksanakan dengan baik oleh pihak kreditur atau belum.

Di dalam kasus ini, yang membuat ketidakseimbangan antara peraturan dan

pelaksanaan di dalam praktek adalah pihak debitur, dimana dalam pelaksanaan

perjanjian kredit pihak debitur melakukan tindakan wanprestasi yaitu melakukan

35Wawancara dengan Bapak Fajar Aditama, Staf Loan Document Safe Keeping, PT. Bank

CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 Februari 2017

Page 50: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

penjaminan ulang fidusia yang objeknya berupa piutang yang jaminannya di

jaminkan ulang di bank lain. Sehingga pelaksanaan perjanjian kredit menjadi

bermasalah dikarenakan pihak debitur yaitu disini BPR tidak mematuhi atau

melanggar dari perjanjian yang ada.

IV.2 Pelaksanaan Perlindungan Hukum Represif

Dengan dibuatnya peraturan perundang-undangan, maka tujuan dari

peraturan tersebut adalah untuk memberi perlindungan hukum terutama dari segi

sanksi apabila bertentangan atau dilakukannya pelanggaran yang tidak sesuai

dengan ketentuan undang-undang. Dengan diterapkannya sanksi didalam undang-

undang maka membuat kepatuhan masyarakat akan hukum lebih terorganisir. Dua

pasal hukum yang mengatur sanksi yang terkait aturan jaminan fidusia yaitu

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Pasal 29) Di dalam pasal ini

menerangkan sanksi kepada debitur yang ingkar janji akan prestasinya atau biasa

disebut dengan wanprestasi yaitu dengan cara :

i. Pelaksanaan titel eksekutorial dimana disebutkan di

dalam pasl 15 ayat (2) UUJF dijabarkan bahwa

Sertifikat Jaminan Fidusia punya kekuatan

eksekutorial. Dimana Surat Jaminan Fidusia dapat

dilaksanakan sebagai putusan pengadilan yang

berkekuatan hukum tetap;

ii. Penjualan benda atau objek jaminan dengan cara

dilelang;

Page 51: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

iii. Penjualan dibawah tangan oleh pemberi dan

penerima fidusia berdasarkan dari kesepakatan.

Bank dalam usahanya melindungi haknya dengan menganut pasal tersebut

dijadikannya dasar untuk mengatasi segala pelanggaran atau ingkar janjinya

debitur terhadap bank.Karena belum ada yang mengatur secara pasti bagaimana

eksekusi terhadap objek jaminan fidusia yang berupa piutang. Namun dalam hal

jaminan fidusia berupa piutang, bank baru mengetahui indikasi jaminan yang

didaftarkan ulang setelah dilakukannya eksekusi yang mengharuskan

dilaksankannya pencairan atas jumlah piutang debitur yang menjadi kredit macet.

Setelah dilakukannya pencairan piutang baru diketahui bahwa jaminan fidusia

tidak hanya dijaminkan pada satu kreditur saja.

Kemudian di dalam pasal 28 Undang-Undang Jaminan Fidusia juga

memberikan pengaturan yaitu:

“Apabila atas benda yang sama menjadi objek jaminan

fidusia lebih dari 1 (satu) perjanjian jaminan fidusia,

maka hak yang didahulukan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27, diberikan kepada pihak yang terlebih

dahulu mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran

Fidusia.”

Berdasarkan pasal tersebut dalam hal usahanya untuk melindungi bank

selanjutnya bahwa bank niaga harus bisa membuktikan bahwa jaminannya sudah

didaftarkan terlebih dahulu di kantor Pendafaran fidusia dan dapat membuktikan

secara tepat bahwa ia adalah kreditur yang diutamakan atau didahulukan.

Page 52: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

V. Faktor-Faktor yang Menjadi Hambatan Bagi Kreditur dalam

Pelaksanaan Perlindungan Hukum dalam Eksekusi Jaminan Fidusia

atas Objek Jaminan berupa Piutang yang dijaminkan ulang

Proses pelaksanaan perlindungan hukum pastinya tidak semua berjalan

mulus. Walaupun dari segi substansi tidak ada masalah, bahkan Bank Niaga

selaku penegak hukum untuk melindungi dirinya sendiri sudah mengantisipasi

berbagai hal dalam upaya dalam pemberian kredit jaminan agar tidak merugikan

haknya namun dalam pelaksanaan di lapangan selalu saja terjadi ketidakserasian

antara Das Sollen dan Das Sein. Hambatan- hambatan dalam pelaksanaan

perlindungan hukum bagi kreditur adalah sebagai berikut :

V.1 Faktor-faktor Hambatan Pelaksanaan Perlindungan Hukum Preventif

a. Surat Daftar Piutang Belum Memenuhi Standar Baku

Surat Daftar Piutang masih belum memenuhi syarat standar baku di dalam

pembuatannya. Ini melanggar salah satu syarat di dalam KUH Perdata yakni pasal

1320 yang menyebutkan adanya kausa halal. Isi dari perjanjian pokok tidak

memenuhi standar baku. Di dalam undang-undang juga tidak menyebutkan terkait

standar baku pembuatan Surat Daftar Piutang. Hal yang terjadi pada kasus bank

niaga ini adalah :36

1. Surat Daftar Piutang disiapkan sendiri oleh pihak BPR;

2. Tidak menyebutkan pihak ketiga yang berhutang kepada debitur;

36Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Gani, Loan Document Safe Keeping Head, PT.

Bank CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 Februari 2017

Page 53: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

3. Tidak ada pernyataan atau klausul piutang sudah dijaminkan di

bank lain atau tidak;

4. Surat Daftar Piutang dibuat dan ditandatangani oleh kreditur. Jadi

baru disahkan apabila dilakukannya pendaftaran saja. Tetapi Surat

Daftar Piutangnya dibuat dibawah tangan.

5. Daftarnya dari BPR yang diserahkan kepada bank CIMB niaga itu

tidak ada pernyataan bahwa objek jaminan yang berupa piutang

tersebut sudah dijaminkan ulang.

6. Faktor kesengajaan dan unsur ketidaksengajaan dari pihak BPR.

Jadi daftar-daftar dari en user besar kemungkinan baik secara

sengaja terinput seperti yang dijaminkan pada fasilitas yang

dibiayai oleh Bank / kreditur lain.

Maka pemberi fidusia tidak dapat memberikan kepastian hukum dan

perlindungan hukum bagi penerima fidusia. Karena Surat Daftar Piutang tidak

dapat dipertanggungjawabkan kevalidan datanya, Surat Daftar Piutang tersebut

dibuat, ditandatangani sendiri oleh pihak BPR. . Sesuai informasi BPR, hal itu

dilakukan dengan alasan tidak repot atau, piutang lancar mereka hanya terbatas

dalam daftar fidusia piutang lancar yg diserahkan kepada Bank37. Isi dari Surat

Daftar Piutang dapat diingkari oleh debitur karena dibuat secara sepihak dan tidak

dapat dibuktikan kevalidan pembuatannya.

b. Bank kurang Menerapkan Prinsip Kehati-hatian

37 Hasil wawancara dengan Bapak Arthajaya, Staff BPR SAJ, pada tanggal 27 Februari

2017

Page 54: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Di dalam penjaminan kredit antara Bank Niaga dengan BPR, terdapat salah

satu kasus yang sampai hari ini masih dalam proses penanganan yaitu BPR SAJ

melakukan banking dengan Bank Niaga, selama proses berlangsung kegiatannya

berjalan dengan piutang yang lancar, kemudian saat dilakukannya pencairan 1

Milyar, ia mendapatkan Tingkat Kesehatan Bank 95,8% jadi penjaminannya tanpa

ada asuransi.

Ini merupakan ketentuan internal dari bank, jadi melihat kembali kepada

bentuk perjanjiannya. Dengan bukti Tingkat Kesehatan Bank bagus, pencairannya

lancar jadi bank percaya, punya keyakinan penuh terhadap BPR SAJ tidak akan

macet. Namun menurut peneliti, bank kurang mengantisipasi kejadian yang akan

datang, sehingga mendatangkan kerugian sendiri terhadap bank. Bank kurang

menerapkan prinsip kehati-hatian.

Syarat untuk mendapatkan Asuransi penjaminan kredit oleh Bank CIMB Niaga

untuk BPR berupa nilai TKS pada saat pencairan adalah sebagai berikut38 :

1. Lebih atau sama dengan dari 95,00%, tidak mendapatkan asuransi karena

dianggap kondisi keuangan baik dan memenuhi syarat pemberian kredit

yang baik, karena BPR dianggap kondisi keuangannya akan tetep stabil

sampai pinjaman lunas;

2. Kurang dari 95% sampai dengan 92%, dengan asuransi (dibayar oleh

bank, disetujui dengan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman);

3. Kurang dari 91,90% sampai dengan 82%, dengan asuransi (dibayar oleh

BPR).

38Ibid

Page 55: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Berdasarkan ketentuan tersebut, salah satu BPR yang berkerja sama

dengan Bank Niaga adalah BPR SAJ. BPR SAJ dianggap lancar dan tidak ada

indikasi kredit macet, namun seiring berjalannya waktu BPR SAJ mulai batuk-

batuk atau diindikasi kredit macet. karena pada saat pencairan tidak diasuransikan,

sehingga tidak bisa diklaimkan asuransi. Permohonan persetujuan Pengcoveran

Asuransi tidak boleh lebih dari 3 bulan sejak dinyatakan asuransi menyetujui

pencoverannya dan mulai berlakunya asuransi setelah dilakukan pembayaran

premi sebesar jangka waktu kredit.39

Adapun Ketentuan Jumlah Pembayaran Premi Pencoveran Asuransi Kredit

BPR40.:

1. Tertanggung : Bank CIMB Niaga

2. Debitur Tertanggung : BPR / BPD

3. Plafond : Sesuai Persetujuan CIMB Niaga

4. Coverage : 70% dari Nilai Pertanggungan (Plafond)

5. Ganti Rugi : 70% dari Nilai Kerugian dari Nilai pertanggungan

(termasuk bunga dan denda/pinalty)

6. Biaya pertanggungan : *Asuransi Askrindo (berbeda-beda tiap lembaga

asuransi)

39Ibid 40Wawancara dengan Ibu Lindung Raga Sukma, Staf Loan Document Safe Keeping, PT.

Bank CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 Februari 2017

Page 56: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Tabel 4. Struktur Organisasi Bank CIMB Niaga

Jangka Waktu Rate Premi

Kurang dari 1 tahun 0,59%

Antara 1 sampai 2 tahun 1,26%

Antara 2 sampai 3 tahun 1,94%

Antara 3 sampai 4 tahun 2,61%

Antara 4 sampai 5 tahun 2,84%

Sumber : Data Primer, Diolah, 2017

7. Sistem Pertanggungan : Proporsional Basis

c. Tidak dilakukannya Proses Pengecekan yang baik oleh Bank

Bank dalam pelaksanaan proses pemberian kredit kepada debitur, tidak lepas dari

proses penganilisaan kredit. Terkait dengan larangan fidusia ulang yagng disebutkan pada

pasal 17 UUJF,Tujuan dari analisa kredit yang dilakukan oleh pihak bank ini

adalah :

1. Untuk mengetahui dan dapat membuktikan bahwa kebutuhan dana yang

akan dimintakan atau diajukan sebagai permohonan kredit sesuai atau tepat

jumlahnya.

2. Untuk membuktikan apakah laporan daftar piutang debitur valid atau tidak.

3. Untuk memastikan Repayment Capacity calon debitur.

Page 57: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

4. Untuk menentukan besar/kecilnya kredit diberikan berdasarkan TKS atas

tingkat kesehatan dari pihak debitur atau BPR.

Namun yang menjadi permasalahan disini adalah objek jaminannya yang

diserahkan adalah berupa piutang, maka bank kesusahan membuktikan atau

melakukan pengecekan terhadap surat daftar piutang yang diserahkan BPR. Selain

hal tersebut dari pihak Bank Niaga sendiri belum ada ketentuan atau prosedur

mengenai kewenangan terkait pengecekan dari objek jaminan itu sendiri sebelum

disetutujuinya Perjanjian Kredit dengan debitur.

d. Penjaminan Kreditnya di Asuransikan Jiwa41

Untuk mengatasi kredit macet pihak BPR sekarang melakukan

pengasuransian terhadap perjanjian kreditnya. Namun yang BPR gunakan adalah

asuransi jiwa. Jika terjadi masalah, asuransi baru mau mengklaim jika ada yang

meninggal. Padahal yang menjadi masalah sebenarnya disini adalah dari

pelunasan kredit yang macet atau bermasalah yang tidak terbayar dapat

diselesaikan melalui asuransi. Namun, asuransi baru mau membayar jika ada yang

meninggal. Jadi sebenarnya BPR mengalami kerugian sendiri jika menggunakan

asuransi jiwa. Karena ia masih tetap bertanggungjawab sendiri untuk melunasi

hutang-hutangnya. Terlebih lagi apabila nasabahnya tidak meninggal tapi nasabah

tersebut tidak melunasi hutangnya pada debitur.

41Ibid

Page 58: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

V.2 Faktor-faktor Hambatan Pelaksanaan Pelindungan Hukum Represif

a. Lemahnya Perlindungan Hukum dari Pelaksanaan Eksekusi

Akta jaminan fidusia yang dibuat oleh notaris mempunyai kekuatan hukum

yang besar. Kemudian apabila sudah sampai pada tahap dikeluarkannya atau

diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia akan lebih kuat lagi kekuatan

hukumnya. Karena Sertifikat Jaminan Fidusia mempunyai kekuatan eksekutorial

yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum

yang tetap.

Pasal 15 ayat (2) UUJF menyebutkan :

“Sertifikat Jaminan fidusia sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama

dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap.”

Dasar hukum pasal 15 ayat (2) UUJF menjelaskan bahwa titel eksekutorial

merupakan hak bagi pihak kreditur untuk melakukan eksekusi atas objek jaminan

fidusia saat debitur atau pemberi fidusia melakukan wanprestasi atau cidera janji.

Namun belum ada pengaturan lebih jelas terkait pelaksanaan eksekusi dengan

objek jaminan yang berupa piutang.

Baru diketahuinya fidusia yang dijaminkan ulang itu apabila telah

dilakukannya pencairan dari piutang itu sendiri dan dilaksanakannya kegiatatan

eksekusi. Jadi, baru terbukti bahwa fidusia yang berupa piutang telah dijaminkan

ulang di kreditur lain, sekaligus membuktikan kemampuan bayar dari pihak ketiga

sudah melunasi hutangnya pada debitur, atau BPR tidak melaporkan pelunasan

Page 59: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

piutang dari end usernya kepada pihak Bank atau kreditur. Hal ini mengakibatkan

Bank Niaga mengalami kerugian dalam pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia

karena harus bersaing dengan kreditur-kreditur lainnya untuk memperjuangkan

haknya dikarenakan penjaminan fidusia piutang ulang.42

VI. Upaya dalam Mengatasi Faktor-Faktor yang Menjadi Hambatan dari

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Kreditur dalam Eksekusi

Jaminan Fidusia atas Objek Jaminan berupa Piutang yang dijaminkan

ulang

VI.1 Upaya dalam Mengatasi Faktor-Faktor yang Menjadi Hambatan dari

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Preventif

a. Bank Memilah Daftar definitif yang diserahkan debitur saat akan

mengajukan kredit. Terutama memilah jangka waktu.

Jatuh tempo fasilitas pinjaman end user ke BPR boleh lebih dulu dari jatuh

tempo fasilitas pinjaman BPR ke PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, dengan

ketentuan :

Pengelompokan tenor yang bersesuaian, yaitu :43

a) 01 bulan s/d 12 bulan = 12 bulan

b) 13 bulan s/d 24 bulan = 24 bulan

c) 25 bulan s/d 36 bulan = 36 bulan

d) 37 bulan s/d 48 bulan = 48 bulan

e) 49 bulan s/d 60 bulan = 60 bulan

42Ibid 43Ibid

Page 60: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

Artinya untuk pinjaman end user dilakukan pengelompokan jangka waktu,

misal pinjaman end user yang hanya 1 tahun, pinjaman BPR ke Bank juga

seharusnya 1 tahun juga. Beriringan dengan lunasnya pinjaman end user ke BPR.

Serta Sebagai bukti end user tersebut lancar, hendaknya saat menyerahkan

daftar definitif, diserahkan juga laporan kolektibilitas atau laporan angsuran per

end user yang membuktikan bahwa end user tersebut benar-benar lancar

pembayaran angsuran.

b. Melakukan Update Daftar Fidusia Piutang

Bank belum memiliki prosedur kewenangan terkait dengan pengecekan

objek jaminan sebelum disetujuinya dari suatu perjanjian kredit dan peraturan

perundang-undangan juga belum ada yang mengatur terkait pengecekan objek

jaminan fidusia sebelum dilaksanakan perjanjian kredit, sehingga dalam

usahanya untuk melindungi haknya maka Bank Niaga mempunyai prosedur

kewenangan berupa Mensyaratkan kepada BPR agar setiap 3 bulan sekali

menyerahkan update daftar fidusia piutang yang dijaminkan di CIMB Niaga,

dengan syarat :

a) Mengganti end user yang berkolektibilitas diatas 1 menjadi

hanya end user berkolektibilitas 1 (lancar) saja.

b) Mengganti end user yang telah lunas dengan end user baru yang

pinjaman masih ada (current) dan lancar.

c) Sebagai bukti end user tersebut lancar, hendaknya saat

menyerahkan daftar update piutang, diserahkan juga laporan

kolektibilitas atau laporan angsuran per end user yang

Page 61: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

membuktikan bahwa end user tersebut benar2 lancar

pembayaran angsuran.

d) Setiap periode tertentu, misal 4 bulan sekali. Bank melakukan

verifikasi atas daftar piutang yang diserahkan oleh BPR, dengan

tujuan memastikan bahwa end user tersebut tidak fiktif dan

pembayaran lancar.

c. Perjanjian Pinjaman Menggunakan Asuransi Kredit dan Subsidi Bunga

Murah dari pemerintah terhadap Bank pemberi pinjaman

BPR Disyaratkan pada perjanjiannya untuk pinjaman yang diambil

menggunakan asuransi kredit. Kepada BPR disyaratkan untuk pinjaman yang

diambil oleh CIMB Niaga, hendaknya kredit tersebut dijaminkan kreditnya pada

asuransi kredit (meliputi asuransi Jiwa), jika dirasa mahal dari sisi biaya

administrasi terhadap end user, hendaknya pembayaran dibagi secara prorate

antara BPR dan end user yang dihitung secara amortiasi sepanjang jangka waktu

kredit, sehingga jika dikemudian hari ada macet pembayaran, bisa dilakukan

klaim asuransi.

Subsidi Bunga Murah dari pemerintah terhadap Bank pemberi pinjaman,

(karena sampai hari ini, pemberian subsidi bunga murah hanya kepada Bank

Pemerintah / Plat Merah) agar dana yang dijual lagi sebagai kredit modal kerja,

bisa diterima murah juga oleh BPR. Sehingga BPR tidak terlalu memberatkan end

user jika terdapat pencadangan biaya asuransi kredit.

Page 62: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

VI.2 Upaya dalam Mengatasi Faktor-Faktor yang Menjadi Hambatan dari

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Represif

Bank memberikan kesempatan kepada BPR untuk Penyelesaian secara

administratif dan Penyelesaian secara Hukum

Pelaksanaan dari eksekusi jaminan fidusia memiliki kendala dimana fidusia

piutang baru diketahui dijaminkan ulang apabila pada saat eksekusi tersebut

piutang haruslah dicairkan terlebih dahulu baru diketahui bahwa objek jaminan

tersebut telah dijaminkan ulang terhadap Bank Umum lainnya. Dikarenakan

belum ada peraturan lebih lanjut terkait pelaksanaan eksekusi yang objek

jaminannya berupa piutang, maka Bank Niaga menyelesaikan dengan cara BPR

diberi kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan, dengan jalan

restukturisasi kredit.

Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan BPR dalam

kegiatan perkreditan terhadap Debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi

kewajibannya, yang dilakukan melalui:44

a.) Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan jadwal

pembayaran kewajiban Debitur atau jangka waktu;

b.) Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau

seluruh persyaratan Kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadual

pembayaran, jangka waktu, dan/atau persyaratan lainnya sepanjang

tidak menyangkut perubahan maksimum plafon Kredit; dan/atau

44Ibid

Page 63: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan

c.) Penataan kembali (restucturing), yaitu perubahan persyaratan Kredit

yang menyangkut penambahan fasilitas Kredit dan konversi seluruh

atau sebagian tunggakan angsuran bunga menjadi pokok Kredit baru

yang dapat disertai dengan penjadualan kembali dan/atau persyaratan

d.) Bank terhadap BPR untuk Dilakukan penyelesaian hukum (langkah

terakhir yang ditempuh)45

1) Melalui Panitia Urusan Piutang Negara;

2) Melalui badan peradilan;

3) Melalui arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian Sengketa

45Hasil wawancara dengan Bapak Agus Priyono, staff Marketing Officer, PT. Bank

CIMB Niaga Tbk, pada tanggal 27 Februari 2017

Page 64: BAB 1V PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Lokasi Penelitian A ...repository.ub.ac.id/3282/5/BAB IV.pdf · B. Visi Misi dan Nilai Nilai Bank CIMB Niaga Tbk Dalam usahanya dalam mengembangkan