Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

download Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

of 98

Transcript of Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    1/98

    BAB I

    LATAR BELAKANG

    1. Situasi Keadaan Umum

    Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah

    Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga

    Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.7!."#$ %a &

    47,!" Km'(, terdiri dari luas daratan '."7)."') %a dan sawah '.*#!.)7$ %a dengan

    ketinggian dari permukaan laut '+! meter.

    Topograi Kecamatan Teluknaga meliputi -

    /aerah sawah

    /aerah pantai

    /ataran rendah dengan ketinggian antara '+! meter diatas permukaan laut

    /aerah tambak

    0ilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah kecamatan

    Teluknaga dipantai utara kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah ker1a '.4$". *##

    %a &!) km'( terdiri dari luas daratan2".)$*.)) %a dan sawah ".'#.*!# %a dengan

    ketinggian dari permukaan laut '+! meter. Temperatur wilayah Puskesmas Tegal

    Angus cukup panas, yaitu rata rata antara !)3 + !7 3

    0ilayah ker1a Puskesmas Tegalangus

    terdiri dari /esa Binaan yaitu -

    " /esa 5emo

    ' /esa Pangkalan

    ! /esa Tan1ung Burung

    4 /esa Tan1ung Pasir

    * /esa Tegal Angus

    /esa 6uara

    Batas+batas wilayah Puskesmas Tegal Angus adalah sebagai berikut -

    "

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    2/98

    Batas tara - laut 1awa8 /K9 :akarta

    Batas ;elatan -Kota Tangerang8Bandara ;oeta

    Batas Timur -Kecamatan Kosambi

    Batas Barat- -/esa Kali Baru Kec Pakuha1i

    Puskesmas Tegal Angus terletak di kompleks kantor desa Tegal Angus di :l. ;A

    5A;

    :65A%

    P>N//

    K

    :65A

    %

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    3/98

    B@A5

    AN@;'.$! #,!7$ ',#)) 4. !.!"

    4 TAN:N@PA;9

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    4/98

    tersedia ;/6 &sumber daya manusia( yang cukup untuk menggerakkan pembangunan.

    Akan tetapi ;/6 bidang kesehatan masih sangat kurang di wilayah ker1a Puskesmas

    Tegal Angus sehingga diharapkan Puskesmas dapat terus meningkatkan ker1asama lintas

    sektoral untuk menyesuaikan program puskesmas dengan keadaan penduduk di wilayah

    ker1anya.

    Klasiikasi 1umlah penduduk berdasar 1enis kelamin di wilayah ker1a Puskemas

    Tegal Angus dilihat pada tabel '.' dibawah ini -

    Tabel 1.%. Klasi(ikasi #umlah penduduk be"dasa"kan #enis kelamin

    N= />;A8K>5

    :umlah Penduduk

    5aki+

    lakiPerempuan

    :65A%

    " Pangkalan $.$' $."$# ".$7"

    ' Tan1ung Burung !.#7" !.7$! 7.7*4

    ! Tegal Angus 4.$") 4.*$ #.!7$

    4 Tan1ung Pasir 4.#$# 4.74# #.7!$

    * 6uara ".7#4 ".7!) !.*'4

    5emo !.!*$ !."## .**7

    :65A% '7.)4 '.'"$ *!.$''

    9su gender men1adi penting saat ini karena arah pembangunan mulai diarahkan

    sesuai dengan populasi 1enis kelamin. Pembangunan kesehatan 1uga sudah kearah isu

    gender dengan membuat laporan indicator kesehatan sesuai 1enis kelamin. /ata

    berdasarkan 1enis kelamin seperti yang termuat dalam laporan proil kesehatan ini

    diharapkan dapat membantu membuat kebi1akan sesuai kebutuhan gender. ;eperti

    terlihat pada table di atas 1umlah penduduk laki+laki lebih banyak dari penduduk

    perempuan. Kondisi ini menuntut perhatian khusus karena saat ini tingkat partisipasi

    terhadap program kesehatan di puskesmas lebih banyak perempuan baik sebagai sasaran

    kesehatan seperti bumil,bulin maupun sebagai kader kesehatan. Program+program seperti

    K9A+KB dan gii identik dengan ibu+ibu &perempuan( padahal peran laki+laki 1uga

    dibutuhkan. /i lain pihak, kesehatan pengembangan seperti usaha kesehatan ker1a

    mungkin perlu dikembangkan mengingat lebih banyak laki+laki yang beker1a bandingkan

    perempuan.

    4

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    5/98

    1.%. S,sial dan Ek,n,mi

    /i wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya asli

    Tangerang dan budaya ina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan

    sekitarnya. :umlah pemeluk agama di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat

    dilihat pada tabel '.! di bawah ini -

    Tabel 1.% Jumlah Pemeluk A$ama di ila!ah ke"#a Puskesmas Te$al An$us Th %&1'

    N,. A$ama Jumlah Pemeluk

    1 9slam 4#'!'

    % Budha !"$!

    - Kristen 77"

    ' Khatolik ')!

    Khonghucu *'

    / %indu !

    ;umber - Kantor ;tatistik Puskesmas Tegal Angus,')""

    ;eperti terlihat pada tabel diatas bahwa komposisi pemeluk di wilayah ker1a

    Puskesmas Tegal Angus di dominasi oleh pemeluk agama 9slam dan Budha. Kehidupan

    agama di wilayah ini ber1alan dengan harmonis. %al ini dibuktikan dengan adanya tempat

    ibadah agama lain selain 9slam yaitu adanya klenteng di pemukiman penduduk. %ari raya

    9mlek dan pertun1ukkan barongsai yang merupakan kebudayaan penduduk keturunan

    ina pun dapat diterima dengan baik. ;ehingga kehidupan sosial penduduk di wilayah

    ker1a Puskesmas Tegal Angus ber1alan dengan baik. Kehidupan sosial yang harmonis

    merupakan salah satu kekuatan dalam pembangunan kesehatan karena dapat melibatkan

    masyarakat dalam kegiatan pembangunan kesehatan.

    5apangan peker1aan penduduk di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus cukup

    beragam, hal ini berhubungan dengan geograis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat

    persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah

    :akarta.

    Tabel 1.- Lapan$an peke"#aan penduduk

    No. 5apangan Ker1a Penduduk :umlah

    ". Petani pemilik "!!"

    '. Petani penggarap )!

    *

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    6/98

    !. Buruh 4*#'

    4. Nelayan !$

    *. Pedagang !7!

    . 9ndustri rakyat "!*!

    7. Buruh industri "!7*7

    $. Pertukangan 4")#

    #. PN; '''

    "). TN98P=5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    7/98

    Jml pddk

    53.822 jiwa

    Jml pddk miskin

    31.898 jiwa

    (59.3 %)

    ;umber - Kantor ;tatistik Kabupaten Tangerang dan /ata :amkesmas Puskemas Tegal Angus,

    ')"4

    :umlah penduduk miskin yang masih cukup besar menun1ukkan kondisi ekonomi

    penduduk di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus masih belum berubah seperti tahun+

    tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada graik dibawah ini.

    G"a(ik 1.- Jumlah penduduk dan #umlah penduduk miskin di ila!ah ke"#a

    Puskesmas Te$al An$us tahun %&&* %&1'

    2009 2010 2011 2012 2013 2014

    52851 51858 49344 53831 53444 53822

    23403 23869 23403 2340331918 31898

    Jumlah Penduduk dan jumlah enduduk !iskin

    di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus2009 -2014

    Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin

    ;umber - Kantor ;tatistik Kabupaten Tangerang D /ata :amkesmas Puskemas Tegal

    Angus, ')"4

    6asih banyaknya penduduk miskin di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat

    men1adi hambatan dalam pembangunan kesehatan. =leh karena itu ker1asama lintas

    sektoral perlu terus di tingkatkan, dalam hal ini pembangunan ekonomi harus 1uga

    ditingkatkan. Kesehatan masyarakat tidak hanya men1adi tanggung1awab sektor

    7

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    8/98

    kesehatan tetapi berbagai actor dimana salah satu actor yaitu actor ekonomi 1uga

    berperan penting dalam pembangunan kesehatan.

    1.-. Pendidikan

    Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap dan

    perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat berperan

    dalam pembangunan kesehatan. ;arana pendidikan yang ada di wilayah ker1a Puskesmas

    Tegal Angus seperti terlihat pada table dibawah ini -

    Tabel 1.' Sa"ana Sek,lah di 2ila!ah Ke"#a Puskesmas Te$al An$us

    N3

    NA4A5ESA

    JU4LA6 SEK3LA6

    PAU5T

    K

    R

    A

    S

    5

    4

    IS4P

    4T

    SS4A

    S4

    K

    4

    A

    " Pangkalan " ' ) * " ' " ) " )

    '

    Tan1ung

    Burung " ) ) ' " ) ) ) ) )

    ! Tegal Angus ) " ) ' ' ' " " ) )

    4 Tan1ung Pasir ) ' ) ' " ) " ) ) )

    * 6uara ) ) ) ! ) ) ) ) ) )

    5emo ) ) ) ! ) ) ) ) ) )

    PUSKES4A

    S 1 - & 1% ' % % 1 & &

    Tingkat pendidikan di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari

    1umlah *!.$'' penduduk hanya sebagian kecil yang mengeyam pendidikan seperti yang

    terlihat pada tabel di bawah ini -

    Tabel 1. Penduduk 1& tahun keatas menu"ut #en#an$ Pendidikan di ila!ah ke"#a

    Puskesma s Te$al

    An$us Tahun %&1'

    :umlah penduduk

    yang tidak8belum

    $

    No. :en1ang Pendidikan :umlah

    ". Tidak 8 belum tamat ;/ "'*#$

    '. ;/869 "*7!$

    !. ;5TP86T; 4))

    4. ;5TA86A !)"

    *. AK8/iploma "*#

    . niersitas "!)

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    9/98

    pernah sekolah dan tidak8belum tamat ;/ masih cukup besar yaitu "'.*#$ 1iwa atau '!.*

    C dari 1umlah penduduk. %al ini merupakan tantangan dalam pembangunan kesehatan,

    pelaksanaan program+program puskesmas harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan

    dari penduduk yang men1adi sasaran agar lebih diterima.

    Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari angka melek huru, yang diukur

    dari persentase penduduk usia ") th keatas yang bisa membaca dan menulis. Berdasarkan

    data dari BP; Kecamatan Teluk Naga angka melek huru di wilayah ker1a Puskesmas

    adalah #",)*C untuk laki+laki dan $7,")C untuk perempuan. Angka melek huru ini

    meningkat dari tahun ')"! sebelumnya seperti terlihat dari diagram di bawah ini.

    G"a(ik 1.' An$ka 4elek 6u"u( penduduk usia 1& th keatas di ila!ah ke"#a

    Puskesmas Te$al An$us %&&* + %&1'

    2009 2010 2011 2012 2013 20140

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    A"is Title

    ;umber - Kantor ;tatistik Kecamatan Teluk Naga, ')"4

    #

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    10/98

    Penurunan angka melek huru baik pada laki+laki maupun perempuan di tahun ')"4

    merupakan suatu hambatan dalam pembangunan kesehatan terutama program puskesmas

    yang memerlukan partisipasi masyarakat seperti KB6 , desa siaga maupun perekrutan

    kader+kader kesehatan.

    1.'. Situasi 5e"a#at Kesehatan

    1.'.1. An$ka Kematian

    An$ka kematian ba!i pe" 1&&& kelahi"an hidup

    Angka kematian bayi &AKB( adalah 1umlah kematian bayi di

    bawah satu tahun pada setiap "))) kelahiran hidup. Angka ini merupakan

    indikator yang sensitie terhadap ketersediaan, pemanaatan pelayanan

    kesehatan terutama pelayanan perinatal, disamping 1uga merupakan

    indikator terbaik untuk menilai pembangunan sosial ekonomi masyarakat

    secara menyeluruh

    TAB>5 ". :umlah Kematian Bayi di Puskesmas Tegal Angus.

    ;umber- data program K9A puskesmas Tegal Angus , ')"4

    @ambaran mengenai tingkat kesehatan masyarakat dapat

    ditun1ukkan dengan Angka Kematian Bayi &AKB(,di Puskesmas Tegal

    ")

    TA6UN Jumlah Kematian Ba!i

    %&&* *

    %&1&

    %&11 "

    %&1% !

    %&1- 4

    %&1' 4

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    11/98

    Angus tahun ')"4 ter1adi kesamaan angka kematian bayi seperti terlihat

    pada table di atas. Tiga kasus kematian bayi ini terdiri dari 4 bayi laki+laki.

    Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kematian bayi seperti

    baik dari aktor ibu seperti pendataan ibu hamil risiko tinggi untuk

    menskrining kemungkinan bayi dengan risiko tinggi, kelas ibu balita di

    tiap desa untuk meningkatkan pengetahuan ibu, maupun dari aktor bayi

    seperti pelacakan kasus kematian sehingga dapat mencegah kasus

    tersebut berulang, penyuluhan kepada masyarakat untuk memberi

    imunisasi lengkap kepada bayi dan balita untuk mencegah kematian

    karena penyakit ineksi, deteksi dini bayi dan balita risiko tinggi seperti

    BB5

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    12/98

    G"a(ik 1. Jumlah kematian ba!i dan balita di ila!ah ke"#a Puskesmas Te$al

    An$us th %&&* +%&1'.

    2009 2010 2011 2012 2013 2014

    6

    4

    2

    4

    2

    0

    5

    6

    1

    3

    4 4

    2 2

    1

    3 3

    1

    Grafk #ematian $ayi dan $alita Puskesmas Tegal Angus2009 - 2014

    lahi ma!i "a#i ma!i "ali!a ma!i

    Sumber : Data Program KIA Puskesmas Tegal Angus,214!

    An$ka kematian ibu pe" 1&&.&&& kelahi"an hidup

    Angka kematian ibu &AK9( adalah 1umlah kematian ibu pada masa

    kehamilan, persalinan dan nias pada setiap ")).))) kelahiran hidup. Angka

    kematian ibu ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku

    hidup sehat, status gii dan kesehatan ibu,kondisi kesehatan lingkungan serta

    tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu bersalin dan masa

    nias.

    ;eperti halnya Angka Kematian Bayi &AKB( tingkat kesehatan

    masyarakatpun dapat ditun1ukkan dengan Angka Kematian 9bu &AK9(, :umlah

    kematian ibu bersalin yang tercatat di Puskesmas Tegal Angus pada tahun

    ')"4 ). ;alah satu cara yang paling eekti untuk menurunkan angka

    kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan terlatih di asilitas kesehatan. Persalinan oleh tenaga kesehatan di

    Puskesmas Tegal Angus sudah mencapai taget yaitu")) C. Akan tetapi dalam

    rangka upaya menurunkan 1umlah kematian ibu , pemeriksaan kehamilan di

    tenaga kesehatan 1uga perlu terus ditingkatkan. ntuk mencegah kematian ibu

    hamil dan ibu nias perlu terus dilakukan dengan melakukan pemeriksaan

    AN "ante natal #are( dan PN "post natal #are$sesuai standar.

    1.'.%. An$ka Kesakitan

    "'

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    13/98

    Sepuluh Besa" Pen!akit

    Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit &5B"( Puskesmas

    Tegal Angus didapatkan gambaran pola penyakit yang ter1adi di

    Puskesmas Tegal Angus pada tahun ')"! menurut golongan semua umur

    seperti graik berikut ini -

    G"a(ik 1./ Sepuluh Besa" Pen!akit Puskesmas Te$al An$us th %&1'

    3341213

    159825$3

    143110$4

    956210$

    58$519

    Jumlah

    Jumlah

    ;umber - /ata sureillance Puskesmas Tegal Angus,')"4

    Penyakit terbanyak adalah penyakit+penyakit menular seperti

    9;PA,disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular

    &PT6( yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah myalgia. 6asih

    banyaknya penyakit dalam sepuluh besar penyakit tahun ')"4 dikarenakan

    kurang spesiiknya diagnose pada saat pemeriksaan dan kurangnya

    komunikasi antara petugas pemeriksa dengan petugas yang menginput data.

    saha perbaikan yang dilakukan antara lain memasang kode diagnose 9/ E

    di setiap tempat pemeriksaan dan koordinasi antara petugas pemeriksa dan

    petugas penginput data.

    1.'.-. Pen!akit 4enula"

    A)P (Acute Flaccid Paralysys)Rate

    Poliomyelitis ditargetkan untuk eradikasi. ;ureilans yang

    sangat sensiti untuk a#ute %la##&' paral(s&s &AFP(, termasuk

    penyelidikan kasus langsung, dan pengumpulan spesimen sangat

    penting untuk mendeteksi irus polio liar sirkulasi dengan tu1uan akhir

    pemberantasan polio. ;ureilans AFP 1uga penting untuk

    "!

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    14/98

    mendokumentasikan tidak adanya sirkulasi irus polio untuk sertiikasi

    bebas polio. 9ndonesia telah mempertahankan status bebas polio yang

    se1ak tahun '))*, namun usaha gigih diperlukan untuk

    mempertahankan status ini. ;ureilans terus+menerus diperlukan untuk

    mempersempit kesen1angan kekebalan dan memastikan pemantauan

    sureilans memadai di setiap proinsi.

    AFP

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    15/98

    memeriksakan dahaknya di puskesmas ru1ukan yaitu Puskesmas Teluk

    Naga. ;ehingga banyak kendala yang dihadapi pasien seperti masalah

    1arak, waktu dan biaya untuk ke puskesmas ru1ukan. Akibatnya banyak

    pasien tersangka yang tidak ter1aring dan 1umlah pasien dengan BTA

    positi selalu kurang dari target. Pada tahun ')"4 ini 1umlah pasien TB

    Paru dengan BTA positi masih kurang dari target yaitu '' pasien dari

    target 4) orang. Akan tetapi ter1adi peningkatan 1umlah pasien BTA

    positi dari tahun sebelumnya seperti yang terlihat pada graik dibawah

    ini.

    G"a(ik 1.7 5ata pasien TB di puskesmas Te$al An$us %&&* +%&1'

    2009 2010 2011 2012 2013 2014

    $

    2016

    2$

    46

    40

    30

    86

    11

    22

    %ata Pasien T$ di Puskesmas Tegal Angus2009 - 2014

    %&' psi!i *em"uh

    ;umber - Program TB Puskesmas Tegal Angus, ')"4.

    Angka kesembuhan yang kecil salah satunya disebabkan oleh

    tidak adanya pemeriksaan dahak di Puskesmas Tegal Angus, sehingga

    pasien BTA positi yang telah selesai tidak memeriksaan dahak di akhir

    pengobatan sehingga hanya tercatat sbagai pasien dengan pengobatan

    "*

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    16/98

    lengkap. ;ebab lainnya karena /rop =ut pengobatan yang disebabkan

    oleh 1arak yang 1auh dari puskesmas, malas atau bosan berobat.

    Namun begitu dengan berbagai upaya kita lakukan untuk

    meningkatkan pencapaian target seperti motiasi ke pasien untuk patuh

    pengobatan maupun pemeriksaan dahak, kun1ungan rumah pasien TB

    Paru yang tidak datang berobat &mangkir(, penyuluhan ke P6=

    &pengawas minum obat( untuk memantau kepatuhan berobat pasien TB

    Paru. ;alah satu upaya menanggulangi tidak ada laboratorium

    pemeriksaan dahaka adalah pemeriksaan laboratorium yang lebih

    sederhana yaitu iksasi dahak sehingga pasien tidak perlu ke

    puskesmas ru1ukan, yang diru1uk slide hasil iksasi dahak.

    Pneum,nia Balita

    Penyakit 9;PA merupakan penyakit yang sering ter1adi pada

    anak. >pisode penyakit batuk+pilek pada Balita di 9ndonesia

    diperkirakan !+ kali per tahun, ini berarti seorang Balita rata+rata

    mendapat serangan batuk pilek sebanyak ! sampai kali setahun. 9;PA

    merupakan salah satu penyebab utama kun1ungan pasien di sarana

    kesehatan yaitu sebanyak 4)C + )C kun1ungan berobat di Puskesmas

    dan "*C + !)C kun1ungan berobat di bagian rawat 1alan dan rawat

    inap rumah sakit.

    Program pengendalian penyakit 9;PA di 9ndonesia dimulai

    tahun "#$4, bersamaan dengan dilancarkannya pengendalian penyakit

    9;PA di tingkat global oleh 0%=. ;e1ak tahun "##), pengendalian

    penyakit 9;PA menitikberatkan kegiatannya pada penanggulangan

    pneumonia pada Balita. Pemerintah 9ndonesia telah berkomitmenuntuk mencapai 6illennium /eelopment @oals &6/@s( bidang

    kesehatan yang salah satunya adalah menurunkan '8! kematian balita

    pada rentang waktu antara "##)+')"*. Apabila angka kematian yang

    disebabkan oleh pneumonia dapat diturunkan secara bermakna, maka

    dampaknya terhadap pencapaian 6/@s akan besar pula.

    Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia

    lima tahun &Balita( di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan

    "

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    17/98

    penyakit lain seperti A9/;, 6alaria dan ampak. /i dunia, dari # 1uta

    kematian Balita lebih dari ' 1uta Balita meninggal setiap tahun akibat

    pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap menitnya. /ari

    lima kematian Balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia /i

    9ndonesia berdasarkan hasil

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    18/98

    G"a(ik 1.8 Penemuan Kasus Pneum,nia di Puskesmas Te$al An$us

    laki+laki peempuan jumlah0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    6000

    2$15 2554

    5269

    2$2 25552$

    131 100 231

    jumlah "ali!a sasaan pneumnia "ali!a

    penemuan pneumnia "ali!a

    Kendala yang dihadapi dalam penegakan diagnosis pneumonia

    sulit ditegakkan karena pasien anak yang tidak kooperati, masyarakat

    menganggap penyakit 9;PA sebagai penyakit biasa sehingga tidak

    berobat ke puskesmas. paya yang dilakukan untuk meningkatkan

    penemuan pneumonia balita antara lain melatih petugas 6TB; untukpenegakan diagnosis pneumonia, penyuluhan di posyandu dan desa

    mengenai ge1ala khas dan bahaya dari pneumonia sehingga masyarakat

    memeriksakan diri ke puskesmas.

    96; dan %9I8A9/;

    96; adalah penyakit yang penularannya terutama melalui

    hubungan seksual. /iagnosis 96; di puskesmas dtegakkan melalui

    pendekatan sidrom atau pemeriksaan laboratorium. Puskesmas TegalAngus belum memiliki laboratorium sehingga diagnosis dilakukan

    "$

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    19/98

    melalui pedekatan sindrom yaitu mendiagnosis pasen dari ge1ala+ge1ala

    yang dialami dan actor risiko yang dimiliki. :umlah pasien 96; di

    puskesmas Tegal Angus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya,

    seperti yang terlihat pada graik dibawah ini

    G"a(ik 1.* Jumlah pasien I4S dan 6I9:AI5S di Puskesmas Te$al An$us

    2011 2012 2013 2014

    3$

    106

    205

    51

    0 0 0 1

    Jumlah Pasien &!' dan (&)*A&%' di Puskesmas Tegal Angus

    ,M* -,./',*

    :umlah pasien 96; telah dilakukan ker1asama lintas program

    melalui skrining pasien dibalai pengobatan umum dan poli K9A+KB.

    Penanganan pasien dengan memberikan terapi antibiotic yang adekuat,

    memskrining actor risiko untuk %9I8A9/;, memberikan penyuluhan

    tentang penggunaan kondom, seks yang aman dan pemberian kondom

    untuk kelompok risiko tinggi sudah baik. sedangkan terdapat " pasien

    %9I8A9/; di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus seperti terlihat pada

    graik diatas. paya yang dilakukan untuk menurunkan 1umlah pasien%9I8A9/; yaitu dengan melakukan penyuluhan pada rema1a dan

    kelompok resiko tinggi.

    /iare

    /iare adalah penyakit yang sering ter1adi di msyarakat,yang

    banyak menyerang semua golongan umur . Kasus diare mengalami

    penurunan dibanding tahun sebelumnya seperti terlihat seperti graik

    dibawah ini.

    "#

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    20/98

    G"a(ik 1.1& Jumlah pasien dia"e di Puskesmas Te$al An$us %&1& +%&1'

    20102011

    20122013

    2014

    0

    200

    400600

    800

    1000

    509

    1$1

    94$905

    608

    Jumlah pasien

    ;umber - /ata Program /iare Puskesmas Tegal Angus, ')"4

    Angka ini disebabkan perilaku masyarakat yang BAB sudah pada

    tempatnya dan seringnya penyuluhan diare, ker1asama lintas program

    dengan promkes untuk mengubah kebiasaan BAB, dengan kesling untuk

    penyuluhan pembuatan 1amban sehat di setiap rumah serta ker1asama lintas

    sektoral untuk pembanguan 6K umum yang dilakukan dari dana PNP6

    dan 5;6.

    Kusta

    Kusta adalah penyakit kulit kronis yang menyerang sara terutama

    sara tepi. Kerusakan sara ini dapat menimbulkan kecacatan permanen

    1ika terlambat ditangani. :umlah pasien kusta di puskesmas Tegal Angus

    dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 1.7 Jumlah pasien kusta di Puskesmas Te$al An$us %&1& + %&1'

    Tipe

    pasien

    %&1& %&11 %&1% %&1- %&1'

    /iobat

    i

    ;elesai

    beroba

    t &

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    21/98

    4B * "! "! # * ! * ! 4 !

    ;umber - /ata Program Kusta Puskesmas Tegal Angus, ')"4

    Pada tahun ')"4 tidak ter1adi penurunan 1umlah pasien yang

    selesai berobat dari tahun sebelumnya. untuk itu perlu dilakukan upaya

    untuk meningkatkan angka penemuan kasus baru seperti skrining yang

    lebih ketat di lintas program seperti dibalai pengobatan umum, pusling,

    poli K9A atau pustu, skrining kontak surey dan school surey. Pada tahun

    ')"4 kelompok perawatan diri &KP/( di Puskesmas Tegal Angus yaitu

    KP/ ;ehat Bersama mengalami kema1uan yang cukup pesat. ;elain

    menga1arkan cara merawat diri kepada pasien kusta untuk menghindari

    kecacatan 1uga sudah mulai dilakukan pemberdayaan ekonomi untukmeningkatkan pendapatan pasien seperti pemberian modal untuk menanam

    kangkung, beternak bebek dan pemberian keterampilan pembuatan

    aksesories.

    Pen!akit menula" !an$ dapat di;e$ah den$an imunisasi

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    22/98

    G"a(ik 1.11 Pen!akit !an$ dapat di;e$ah den$an imunisasi di

    puskesmas Te$al An$us th %&1'

    0 0 0 0 0 0 0

    Penyakit menular yang daat di+egah

    dengan imunisasi di uskesmas Tegal Angus th 2014

    ;umber - /ata ;ureilans Puskesmas Tegal Angus, ')"4

    ;alah satu upaya untuk mengendalikan penyakit+penyakit seperti diatas adalah

    program desa .n&+ersal /&l' Immun&0at&on&9(. Pencapaian .n&+ersal /&l'

    Immun&0at&on&9( pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan imunisasi

    secara lengkap pada kelompok bayi, imunisasi secara lengkap tersebut meliputi

    TN, %epatitis, ampak dan Pertusis. 9ndikator yang dipakai untuk mengukur

    cakupan pencapaian 9 adalah campak. Bila cakupan 9 dikaitkan dengan

    batasan suatu wilayah, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya

    tingkat kekebalan masyarakat dan bayi &er' &mmun&t(( terhadap penularan

    penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi &P/!9(. Pada tahun ')"4 target desa

    9 sudah mencapai "))C. paya yang sudah dilakukan dengan melakukan

    penyuluhan bumil,bulin dan swepping imunisasi.ampak masih merupakan

    penyakit yang paling banyak ter1adi diantara kasus P/!9 seperti terlihat pada table

    dibawah ini-

    Tabel 1.* P,la Kasus P5-I di iala!ah PK4 Te$al An$us

    Tahun TN 6epatitis >ampak Pe"tusis

    '))# ) ) )

    ')") ) ) '' )

    ')"" ) ) )

    ')"' ) ) "' )

    ')"! ) ) ! )')"4 ) ) ) )

    ''

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    23/98

    ;umber -/ata Program 9munisasi Puskesmas Tegal Angus ,')"4

    Penyakit campak adalah yang paling banyak ter1adi, akan tetapi

    pada tahun ')"4 mengalami penuruna dari tahun+tahun sebelumnya. upaya

    yang dilakukan dengan sosialisasi kepada masyrakat untuk memberikan

    imunisasi lengkap pada bayi dan balita, adanya crash program campak

    untuk memberikan imunisasi campak pada balita berusia # +*# bulan

    yang belum diimunisasi dan sweeping imunisasi campak sudah ber1alan

    dengan baik.

    5emam Be"da"ah 5en$ue &penyelidikan epidemiologi( untuk memeriksa

    lingkungan tempat tinggal pasien kemudian dilakukan ogging untuk

    memberantas nyamuk Aedes Aegypti sehingga dapat mencegah penularan

    /B/. ;emua pasien yang tercatat ditangani sesuai prosedur sehingga

    prosentase pasien /B/ ditangani "))C.

    Penemuan kasus /B/ berdasarkan laporan kader, bidan desa

    dan masyarakat dengan surat keterangan dari rumah sakit. ntuk

    meningkatkan penemuan kasus perlu dilakukan sosialisasi tentang

    penanganan /B/ agar setiap pasien /B/ dapat ditangani sesuai prosedur

    termasuk ogging. ntuk mencegah ter1adi dan penularan /B/ 1uga

    dilakukan pembinaan lingkungan seperti pemeriksaan rumah bebas 1entik

    dan pembentukan kader 1umantik &1uru pantau 1entik(.

    )ila"iasis

    0ilayah ker1a puskesmas Tegal Angus yang men1adi daerah

    endemis ilariasis adalah Tan1ung Burung. Pasien ilariasis di Tan1ung

    '!

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    24/98

    Burung adalah pasien lama, pasien baru ditemukan pada tahun ')") di

    /esa 6uara tetapi meninggal Karena Pneumonia. Tidak ditemukan pasien

    baru pada ')"4. Namun wilayah Puskesmas Tegal Angus masih

    melakukan pemberantasan ilariasis dilakukan dengan pengobatan massal

    ilariasis selama * tahun berturut+turut, yang memasuki tahun ke+* pada

    tahun ')"4 ini. paya yang perlu terus ditingkatkan adalah 1umlah

    penduduk yang meminum obat ilariasis saat pengobatan massal

    1.'.'. Status Gi?i

    Ba!i Ba"u Lahi" 5itimban$

    Berat bayi saat lahir merupakan salah satu unsur penting yang

    menentukan status kesehatan bayi selan1utnya. Bayi yang lahir dengan

    berat lahir yang lebih rendah atau lebih besar dari normal mempunyai

    risiko penyakit dan kematian yang lebih tinggi. =leh karena itu setiap bayi

    yang lahir harus ditimbang untuk menilai actor risiko tersebut. /i

    Puskesmas Tegal Angus semua bayi yang lahir hidup akan ditimbang

    seperti yang terlihat pada graik dibawah ini -

    G"a(ik 1.1% Ba!i ba"u lahi" !an$ ditmban$ tahun %&1'

    pankalan !anjun "uun !eal anus !anjun pasi muaa lem

    334

    161194 193

    66

    141

    334

    161194 193

    66

    141

    $ayi $aru ,ahir yang ditimang th 2014

    jml "a#i lahi jml "a#i di!im"an

    '4

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    25/98

    Ba!i Be"at Lahi" Rendah

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    26/98

    G"a(ik 1.1' Gi?i baik0 ku"an$ dan bu"uk pada balita di ila!ah Puskesmas

    Te$al An$us

    20140

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    6000

    $000

    8000

    9000

    100009044

    5244

    32$4

    jumlah "ali!a p#eksi jumlah "ali!a iil jumlah "ali!a di!im"an

    Pencapaian angka balita yang ditimbang belum "))C karena ditemukan beberapa

    kendala seperti ibu yang malas datang ke posyandu, anak yang sedang sakit atau tidur

    pada saat penimbangan dan ibu yang beker1a. saha yang dilakukan untuk meningkatkan

    angka cakupan antara lain sosialisasi hari penimbangan agar warga yang punya balita

    mengetahui 1adwal penimbangan, pemberian P6T pada saat penimbangan untuk menarik

    minat balita dan sweeping ke rumah balita yang tidak datang pada saat penimbangan.

    '

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    27/98

    %asil rata+rata bulan penimbangan balita tahun ')"4 seperti terlihat pada graik dibawah

    ini H

    G"a(ik 1.1 Rata "ata penimban$an balita tahun %&1'

    1104

    550 539 48$

    268326

    1033

    536 504 466

    260 313

    1 41 6 15 11 5 2

    jml "ali!a di!im"an jml ii "aik

    jml ii kuan jml ii "uuk

    @ii buruk merupakan masalah kesehatan yang besar karena mengganggu tumbuh

    kembang balita sehingga banyak upaya yang dilakukan untuk menuntaskan balita gii

    buruk. Perkembangan ;tatus gii balita di wilayah ker1a Puskesmas Tegal Angus dapat

    dilihat pada graik di bawah ini -

    G"a(ik l.1/ Jumlah Kasus Gi?i Balita 5i ila!ah PK4 Te$al An$us

    '7

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    28/98

    2010 2011 2012 2014

    2304

    3485331$ 32$4

    108 30

    303

    84106 134 103 82

    "ali!a di!im"an "ali!a ii kuan "ali!a ii "uuk

    ;umber - Bulan Penimbangan Balita Tahun ')") L ')"4

    /ari tabel diatas dapat diperoleh gambaran adanya perubahan 1umlah balita yang gii

    buruk men1adi lebih sedikit dibanding dengan tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan

    adanya keaktian dan konsennya petugas gii untuk meningkatkan status gii bayi dan

    balita diwilayah ker1anya dengan ker1a sama kader dan orang tua balita, melalui kegiatan

    penyuluhan, pos gii dan klinik gii . Akan tetapi ter1adi peningkatan balita gii kurang.

    %al ini patut diwaspadai agar balita gii kurang ini dapat diinterensi sehingga tidak

    men1adi gii buruk.

    Penanggulangan balita gii buruk dapat dilakukan melalui beberapa interensi yang

    dilakukan pada saat skrinning kasus, antara lain penyuluhan indiidu dan konseling

    pengetahuan tentang pola asuh keluarga dan P6T dalam rangka peningkatan keluarga

    sadar gii serta Pemberian 6akanan Tambahan &P6T(, baik P6T Pemulihan untuk balita

    gii buruk.

    1.. Sa"ana Sanitasi 5asa"

    Tabel 1.1& 6asil Pen;apaian Sasa"an P",$"am Pen!ehatan Lin$kun$an di

    Kabupaten Tan$e"an$ Tahun %&11+%&1-

    No ;asaranTahun ')"" Tahun ')"' Tahun ')"!

    Target

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    29/98

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    30/98

    N

    =

    K>A6ATA

    N

    P;K>;6A

    ;

    :65A%

    K>5AN@>5=5AAN A9< 596BA%

    K>5A6959K9

    K>5A%AT

    :65 C :65 C

    :6

    5 C

    " PAN@KA5ANT>@A5

    AN@;4,"!'

    ",)!

    *

    !#.

    4'$ ).7 '' '."

    'TAN:N@

    B

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    31/98

    1./.%. Kelua"$a Tn. Rahman

    Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    32/98

    Tn.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    33/98

    1amban umum yang ber1arak ")) meter dari depan rumah. /apur Tn.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    34/98

    sedang beker1a.

    % =lah raga Keluarga Tn.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    35/98

    berwarna putih. 5ampu terdapat di ' kamar tidur, "

    ruang tamu, dan " di dapur.

    . 6K Tidak terdapat sarana 6K

    /. ;umber Air /alam kesehariannya Tn.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    36/98

    sendiri. Anak terakhir laki+laki bernama Tn. Narslim berusia ') tahun belum

    menikah, belum beker1a dan masih tinggal satu rumah.

    Tabel 1.1/ An$$,ta kelua"$a Tn. Sai!an

    N, Nama Status

    Kelua"$

    a

    Jenis

    Kelamin

    Usia Pendidika

    n

    Peke"#aa

    n

    Pen$hasilan

    1 Tn. ;aiyan ;uami 5aki L laki *) tahun ;/ Petani

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    37/98

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    38/98

    tempe, telur, ayam dan ikan. Tn. ;aiyan dan anaknya memiliki kebiasaan merokok

    dan mengaku sering merokok didalam rumah. Tn. ;aiyan mengaku mencuci

    tangan sebelum dan sesudah makan dan kadang mengggunakan sabun. Tn. ;aiyan

    dan Ny. 6urni mengaku 1arang melakukan olahraga.

    /alam segi kesehatan, Tn. ;aiyan sering mengeluhkan nyeri sendi namun

    tidak mau ke dokter dan Ny. 6urni memiliki riwayat darah tinggi. Ny. 6urni

    kontrol ke dokter untuk darah tinggi nya 1ika mempunyai uang. Anak Tn. ;aiyan

    1arang sakit, kadang mengeluhkan batuk pilek sa1a. Biasanya apabila sakit mereka

    berobat dengan obat dari warung dan apabila sakit tambah parah baru ke

    puskesmas aatau ke dokter. :arak puskesmas dari rumah Tn. ;aiyan cukup 1auh.

    Tn. ;aiyan memiliki motor untuk transportasi. Tn. ;aiyan tidak melakukan

    imunisasi untuk anak+anaknya.

    Tabel 1.17 )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. Sai!an

    N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan

    1 Kebiasaan 6erokok Tn. ;aiyan dan anaknya memiliki kebiasaanmerokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah

    atau saat sedang beker1a.

    % =lah raga Keluarga Tn. ;aiyan tidak ada yang memiliki

    kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

    pernah melakukan olahraga.

    - Pola 6akan Ny. 6urni memasak sendiri untuk makan keluarga,menu makanan yang sering dimakan adalah sayur

    bayam, tahu, tempe, telur, ayam dan ikan.

    ' Pola Pencarian

    Pengobatan

    Apabila sakit, mereka membeli obat warung.

    Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke

    dokter terdekat atau ke Puskesmas.

    6enabung Keluarga Tn. ;aiyan tidak memiliki kebiasaan

    !$

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    39/98

    menabung

    / Aktiitas sehari+hari

    a Tn. ; beker1a sebagai petani. 9a berangkat

    beker1a pukul ).)) 09B dan kembali

    sesukanyab Ny. 6urni beker1a sebagai pembantu rumah

    tangga dari pagi hingga siang

    Tabel 1.18 )akt," Ekste"nal Kelua"$a Tn. Sai!an

    N, K"ite"ia Pe"masalahan

    1. 5uas Bangunan 5uas rumah M * m'

    %.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    40/98

    rumah tetangga. /isamping rumah terdapat kandang ayam

    dan kotorannya berserakan. /i lingkungan sekitar

    rumah keluarga Tn. ;aiyan masih banyak sampah

    yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang

    peduli dengan lingkungannya.

    Pe"masalahan Kelua"$a Tn. Sai!an

    4asalah 4edis

    " Penyakit hipertensi yang diderita oleh istri Tn. ;aiyan

    4asalah N,n 4edis

    " Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah

    ' Ketidaktersediaan 1amban keluarga

    ! Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik

    4 Pengelolaan sampah yang kurang baik

    * Ketidaktersediaan air bersih

    Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah

    7 Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

    $ Kebiasaan merokok di dalam rumah

    # Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga

    1./.'. Kelua"$a N!.Anih

    Keluarga binaan ketiga adalah keluarga Ny.Anih yang memiliki tiga orang

    anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga tersebut

    tercantum dalam tabel

    Keluarga Ny.Anih tinggal di Kampung ;ukasari

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    41/98

    menikah dengan suami nya yaitu Tn. >di dan tinggal satu rumah dengan Ny.Anih.

    Anak kedua laki+laki bernama Armansyah berusia $ tahun dan masih duduk di

    bangku ;ekolah /asar. ;aat ini Ny.6ia sedang mengandung anak pertama, usia

    kehamilannya sekitar bulan.

    Tabel 1.1* An$$,ta kelua"$a N!. Anih

    N, Nama Status

    Kelua"$

    a

    Jenis

    Kelamin

    Usia Pendidika

    n

    Peke"#aa

    n

    Pen$hasilan

    1 Ny. Anih 9stri Perempuan !4 tahun ;/ Tukang

    cuci

    pakaian

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    42/98

    keluarga berkumpul, diruangan tersebut tidak terdapat 1endela hanya memiliki

    pintu yang langsung mengakses ke bagian belakang rumah.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    43/98

    asin. 6enantu Ny. Anih memiliki kebiasaan merokok dan mengaku sering merokok

    didalam rumah. Ny. Anih mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan

    mengggunakan sabun. dan Ny. Anih mengaku 1arang melakukan olahraga.

    /alam segi kesehatan, Ny. Anih memiliki masalah kesehatan dalam sebulan

    terakhir ini, yaitu maag tetapi mengaku sudah mengobat maag nya ke klinik terdekat

    yaitu di klinik dr. 6aman. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari

    warung dan apabila sakit tambah parah baru ke puskesmas. :arak puskesmas dari

    rumah Ny. Anih cukup 1auh.

    Tabel 1.%& )akt," Inte"nal Kelua"$a N!. Anih

    N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan

    1 Kebiasaan 6erokok Tn. >di menantu Ny.Anih memiliki kebiasaan

    merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah

    atau saat sedang beker1a.

    % =lah raga Keluarga Ny. Anih tidak ada yang memiliki

    kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

    pernah melakukan olahraga.

    - Pola 6akan Ny. /arti memasak sendiri untuk makan keluarga,

    menu makanan yang sering dimakan adalah sayur

    bayam, tahu, tempe, telur dan ikan asin.

    ' Pola Pencarian

    Pengobatan

    Apabila sakit, mereka membeli obat warung.

    Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke

    dokter terdekat atau ke Puskesmas.

    6enabung Keluarga Ny. Anih tidak memiliki kebiasaan

    menabung

    / Aktiitas sehari+hari

    c Ny.Anih beker1a sebagai tukang cuci. 9a

    berangkat beker1a pukul )$.)) 09B dan

    kembali pukul "4.)) 09B

    d Ny. 6ia hanya sebagai ibu rumah tanggae Tn. >di beker1a sebagai buruh pabrik

    4!

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    44/98

    Tabel 1.%1 )akt," Ekste"nal Kelua"$a N!. Anih

    N, K"ite"ia Pe"masalahan

    1. 5uas Bangunan 5uas rumah 4 M 4 m'

    %.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    45/98

    rumah tetangga..

    Pe"masalahan kelua"$a N!. Anih

    Kelua"$a N!.Anih

    4asalah 4edis

    " @astritis

    4asalah N,n 4edis

    " Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah

    ' Kurangnya pengetahuan keluarga tentang klasiikasi sampah dan proses

    pemusnahannya.

    ! Ketidaktersediaan 1amban keluarga

    4 Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik

    * Bangunan semi permanen dengan dinding berbahan bambu

    Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah

    7 Kebiasaan merokok di dalam rumah

    1./.. Kelua"$a Tn. 5ulata

    Keluarga binaan keempat adalah keluarga Tn. /ulata yang memiliki tiga

    orang anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Ketiga anggota keluarga

    tersebut tercantum dalam tabel

    Keluarga Tn. /ulata tinggal di Kampung ;ukasari

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    46/98

    berusia !# tahun dan memiliki dua anak perempuan berusia "4 tahun dan "7

    tahun, tidak tinggal satu rumah. Anak kedua laki+laki bernama rahman berusia '#

    tahun sudah menikah dengan nurhatika berusia '7 tahun dan sudah memiliki anak

    berusia 4 tahun, tidak tinggal satu rumah.Anak ketiga perempuan bernama rahwati

    berusia '7 tahun sudah menikah dengan arsin berusia '$ tahun dan belum

    memiliki anak, tidak tinggal satu rumah.Anak ke empat bernama rasida berusia '*

    tahun sudah menikah dengan didi berusia '7 tahun dan memiliki anak berusia 4

    tahun, tinggal satu rumah namun suami dan anak rasida, didi tidak tinggal satu

    rumah.

    Tabel 1.%1 An$$,ta kelua"$a Tn. 5ulata

    N, Nama Status

    Kelua"$

    a

    Jenis

    Kelamin

    Usia Pendidika

    n

    Peke"#aa

    n

    Pen$hasilan

    1 Tn. /alata ;uami 5aki L laki ** tahun ;/ Pedagang

    air

    ti 9stri Perempuan *) tahun ;/ 9bu

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    47/98

    ;umber air bersih didapatkan dari menyaring air yang keluar dengan menggunakan

    kaus kaki. Kadang+kadang keluarga Tn. /ulata 1uga mengambil air dari sumur umum

    yang digunakan bersama tetangg+tetangga lainnya. Air bersih tersebut di gunakan

    untuk mandi, masak dan minum sisa air bekas limbah rumah tangga di buang di depan

    rumah tanpa adanya aliran khusus dan hanya resapan ke tanah.

    /i depan rumah terdapat sawah yang cukup luas miliki kakak Ny >ti,

    disebelah kanan rumah pasien terdapat kandang ayam yang berukuran sekitar * M '

    meter, kotoran ayam tersebut sering dibersihkan ' hari sekali, dikandang ayam

    tersebut 1uga sebagai tempat 1emuran pakaian

    Keluarga Tn. /ulata mengatakan bahwa tidak terbiasa melakukan cuci tangan

    sebelum makan atau sesudah beraktiitas setelah selesai membersihkan rumah dan

    hanya sesekali sa1a menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga

    Tn. /ulata terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan yang di taruh di

    dalam mangkuk kecil setelah selesai makan.

    ntuk pembuangan sampah sendiri dibuang di ke lahan kosong. ;ampah

    ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu membakarnya disamping rumah

    Tn /ulata dekat dengan kandang ayam Tn /ulata. Keluarga Tn /ulata mengetahui

    ada dua tempat sampah yang disediakan namun keluarga Tn /ulata tidak mengetahui

    penggolongan sampah padahal tempat sampah yang telah disediakan ada dua tempat

    sampah organik dan non organik.ntuk siang hari hingga malam keluarga Tn. /ulata

    menggunakan lampu sebagai penerangan.

    Keluarga Tn./ulata memiliki pola makan sebanyak ! kali dalam sehari.

    Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayuran, tahu, temped dan ikan. Tn.

    /ulata memiliki kebiasaan merokok dan mengaku sering merokok didalam rumah.

    Tn. /ulata mengaku tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan

    hanya menggunaka air di dalam mangkuk.Tn. /ulata dan Ny. >ti mengaku 1arang

    melakukan olahraga.

    /alam segi kesehatan, Tn. /ulata dan Ny. >ti memiliki masalah kesehatan

    dalam seperti pada Tn /ulata sering merasa kesemutan di kaki sebelah kiri dari

    pinggang hingga u1ung ibu 1ari dan Ny >ti memiliki riwayat hipertensi tidak

    terkontrol dan Ny >ti sering merasa sakit kepala dan kaku pada lehernya dan

    mengaku sering mengalami penyakit saluran pernapasan seperti batuk dan pilek

    terutama pada musim hu1an. Biasanya apabila sakit mereka berobat dengan obat dari

    warung dan apabila sakit tambah parah baru ke klinik terdekat lalu baru ke

    47

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    48/98

    puskesmas. :arak puskesmas dari rumah Tn. /ulata cukup 1auh. Tn. /ulata memiliki

    motor untuk transportasi.

    Gamba"1. 5enah Rumah Kelua"$a Tn. 5ulata

    Keterangan -

    " tempat pembakaran sampah kamar tidur 99

    ' tempat 1emuran 7 ruang tamu G ruang t

    ! kandang ayam $ kamar mandi

    4 teras # dapur

    * kamar tidur 9

    Tabel 1.%- )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. 5ulata

    N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan

    1 Kebiasaan 6erokok Tn. dulata memiliki kebiasaan merokok ini

    dilakukan di dalam dan di luar rumah atau saat

    sedang beker1a.

    % =lah raga Keluarga Tn. dulata tidak ada yang memiliki

    4$

    94

    $

    4

    8

    2

    ! 6

    5

    3

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    49/98

    kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

    pernah melakukan olahraga.

    - Pola 6akan Ny. ;ani memasak sendiri untuk makan keluarga,

    menu makanan yang sering dimakan adalah sayur,

    tahu, tempe, telur dan ikan

    ' Pola Pencarian

    Pengobatan

    Apabila sakit, mereka membeli obat warung.

    Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke

    dokter terdekat lalu ke Puskesmas.

    6enabung Keluarga Tn. /ulata tidak memiliki kebiasaan

    menabung

    / Aktiitas sehari+hari + Tn. /ulata beker1a sebagai pedagang air. 9aberangkat beker1a pukul )$.)) 09B dan

    kembali sekitar pukul "7.)) 09B

    + Ny. >ti hanya sebagai ibu rumah tangga

    + An.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    50/98

    -. Ientilasi Tidak terdapat entilasi di tiap ruangan di dalam

    rumah.

    '. Pencahayaan

    c. Terdapat 1endela pada ruang tamu namun tidak

    dapat dibuka.d. Terdapat * buah lampu di dalam rumah, 5ampu

    terdapat di ' kamar tidur, " ruang tamu, " kamar

    mandi dan" di dapur.

    /. ;umber Air /alam kesehariannya Tn. /ulata menggunakan air

    sanyo namun disaring dan air sumur umum

    7. ;aluran pembuangan

    limbah

    Air 5imbah rumah tangga di buang ke saluran air

    namun air saluran tidak ber1alanan dengan baik

    8. Tempat pembuangan

    sampah

    ;ampah rumah tangga dibuang di ke lahan kosong.

    ;ampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup

    banyak lalu dibakar.

    *. 5ingkungan sekitarrumah /i samping kiri rumah terdapat rumah tetangga. /ilingkungan sekitar rumah keluarga Tn./ulata masih

    banyak sampah yang berserakan dikarenakan

    penduduk sekitar kurang peduli dengan

    lingkungannya.

    Pe"masalahan kelua"$a Tn. 5ulata

    Kelua"$a Tn. 5ulata

    4asalah 4edis

    ".%ipertensi

    '.Kesemutan

    4asalah N,n 4edis

    ".Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah

    '.Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik

    !.Ketidaktersediaan air bersih

    4.Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah

    *)

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    51/98

    *.Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

    .Kebiasaan merokok di dalam rumah

    7.Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga

    $.Kurangnya pengetahuan mengenai kalsiikasi sampah dan proses

    pembakarannya

    1././. Kelua"$a Tn. U#an$

    Keluarga binaan kelima adalah keluarga Tn. 1ang yang memiliki * orang

    anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kelima anggota keluarga

    tersebut tercantum dalam tabel "."!.

    Keluarga Tn. 1ang tinggal di Kampung ;ukasari

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    52/98

    ' An.Abel Anak Perempuan "! tahun ;/ +

    Tn. 1ang berproesi sebagai tukang o1ek dengan pendapatan tidak menentu,

    namun diperkirakan bisa mencapai

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    53/98

    Gamba" 1./ 5enah Rumah Kelua"$a Tn. U#an$

    /i rumah Tn. 1ang tidak terdapat 0 &1amban(. ntuk buang air besar

    &BAB( mereka melakukannya di 1amban di kali depan rumahnya. Keluatga Tn.

    1ang mandi di kamar mandi dekat sumur bersama di belakang rumahnya. /apur

    Tn. 1ang terdapat kompor yang menggunakan gas. ;umber air untuk mencuci

    didapatkan dari sumur air yang diambil dari sumur umum yang berada di belakang

    rumahnya, 1arak sekitar ! meter. dari rumah. Air sumur umum berwarna 1ernih dancukup baik untuk mandi dan mencuci. Keluarga Tn. 1ang minum dengan

    menggunakan air isi ulang yang dibeli. ;aluran air limbah rumah tangga di buang

    ke empang di belakang rumah yang ber1arak hanya ") meter dari rumahnya.

    ntuk pembuangan sampah sendiri dibuang ke pinggir. ;ampah ditumpuk terlebih

    dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.

    Keluarga Tn. 1ang memiliki pola makan sebanyak ' kali sampai ! kali

    dalam sehari. Biasanya menu yang biasa dimakan adalah sayur berkuah, tahu,

    tempe, telur, ayam dan ikan. Tn. 1ang dan anaknya memiliki kebiasaan merokok.

    Tn. 1ang mengaku mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan kadang

    mengggunakan sabun. Tn. 1ang dan Ny. 6asnah mengaku 1arang melakukan

    olahraga.

    /alam segi kesehatan, Tn. 1ang sering mengeluhkan kaku pada ototnya

    namun tidak mau ke dokter, karena terkadang bsia sembuh sendiri, dan

    menganggap itu hanya kelelahan. Ny. 6asnah dan kedua anaknya terkadang

    *!

    Pin!u

    ama 1

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    54/98

    mengalami batuk pilek, namun ketika sudah parah baru dibawa ke puskesmas. Tn.

    1ang mengikuti 1adwal imunisasi untuk anak+anaknya di sekolah.

    Tabel 1.%7 )akt," Inte"nal Kelua"$a Tn. U#an$

    N, )akt," Inte"nal Pe"masalahan

    1 Kebiasaan 6erokok Tn. 1ang dan anaknya memiliki kebiasaan

    merokok saat di rumah maupun di tempat beker1a

    % =lah raga Keluarga Tn. 1ang tidak ada yang memiliki

    kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

    pernah melakukan olahraga.

    - Pola 6akan Ny. 6asnah memasak sendiri untuk makan

    keluarga, menu makanan yang sering dimakan

    adalah sayur bayam, tahu, tempe, telur, ayam dan

    ikan.

    ' Pola Pencarian

    Pengobatan

    Apabila sakit, mereka membeli obat warung.

    Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke

    dokter terdekat atau ke Puskesmas.

    6enabung Keluarga Tn. 1ang tidak memiliki kebiasaan

    menabung

    / Aktiitas sehari+hari

    c. Tn. ; beker1a sebagai tukang o1ek. 9a

    berangkat beker1a pukul )7.)) 09B dan

    kembali sesukanya

    d. Ny. 6asnah beker1a sebagai buruh pabrik, dan

    kembali di sore hari

    Tabel 1.%8 )akt," Ekste"nal Kelua"$a Tn. U#an$

    N, K"ite"ia Pe"masalahan

    1. 5uas Bangunan 5uas rumah $ M * m'

    %.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    55/98

    dan dapur.

    -. Ientilasi Terdapat entilasi di ruang tamu depan.

    '. Pencahayaan

    Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 4 berwarna

    putih. 5ampu terdapat di ' kamar tidur, " ruang tamu,

    dan " di dapur.

    . 6K Tidak terdapat sarana 6K

    /. ;umber Air /alam kesehariannya Tn. 1ang menggunakan air

    sumur umum untuk mencuci dan mandi, namun

    menggunakan air isi ulang yang dimasak kembali

    untuk dikonsumsi

    7. ;aluran pembuangan

    limbah

    Air 5imbah rumah tangga di buang ke empang di

    belakang rumah yang ber1arak ") meter

    8. Tempat pembuangan

    sampah

    ;ampah rumah tangga dibuang di pinggir kali.

    ;ampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup

    banyak lalu dibakar.

    *. 5ingkungan sekitar

    rumah

    /i samping kanan terdapat rumah tetangga.

    /isamping kiri rumah terdapat 1alan umum kecil /i

    lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. 1ang masih

    banyak sampah yang berserakan dikarenakan

    penduduk sekitar kurang peduli dengan

    lingkungannya.

    Pe"masalahan kelua"$a Tn. Uu#an$

    Kelua"$a Tn. U#an$

    4asalah 4edis

    ".Keluarga Tn. 1ang sering mengalami batuk pilek

    4asalah N,n 4edis

    '.Kurangnya pencahayaan dan entilasi udara di dalam rumah

    **

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    56/98

    !.Ketidaktersediaan 1amban keluarga

    4.Ketidaktersediaan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang baik

    *.Pengelolaan sampah yang kurang baik

    .Ketidaktersediaan air bersih

    7.Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah

    $.Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

    #.Kebiasaan merokok

    ").Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga

    ;ebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan

    menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data+data penderita ")

    penyakit terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.

    Kemudian inormasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa

    setempat. ;etelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan obserasi masing+

    masing keluarga binaan di Kampung ;uka ;ari, /esa Pangkalan terdapat berbagai

    area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu-

    "

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    57/98

    "$ Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

    "# Kebiasaan merokok di dalam rumah

    ') Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pada keluarga

    '" Kurangnya pengetahuan tentang 1enis 1enis sampah dan pengolahannya.

    ".7. Penetapan Area 6asalah

    /alam pengambilan sebuah masalah kelompok kami menggunakan

    4et,de 5elphi.6etode /elphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang

    dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah

    yang akan diputuskan. Proses penetapan 6etode /elphi dimulai degan identiikasi

    masalah yang akan dicari penyelesaiannya &Harold, et all, 1975 : 40-55(.

    Gamba" 1.7 Alu" penentuan masalah den$an met,de 5elphi

    /ari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk

    mengangkat permasalahan @PENGETA6UAN TENTANG RU4A6 SE6AT

    PA5A KELUARGA BINAAN KA4PUNG SUKA SARI RT &&% : R2 &'0

    *7

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    58/98

    5ESA PANGKALAN. Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas

    berbagai pertimbangan, yaitu-

    ;elama melakukan kun1ungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan, terlihat

    pada beberapa keluarga binaan memiliki lingkungan rumah yang sama, yaitutidak memiliki 1amban yang sehat, kurangnya entilasi dan pencahayaan pada

    rumah, tidak adanya saluran pembuangan limbah rumah tangga dan tempat

    pembuangan sampah di rumah.

    Berdasarkan presurey didapatkan hasil C pengetahuan keluarga binaan

    tentang rumah sehat buruk, *$C sikap keluarga binaan tentang rumah sehat

    buruk, dan C perilaku keluarga binaan tentang rumah sehat 1uga buruk.

    Berdasarkan hasil tersebut, maka diangkat masalah mengenai pengetahuan

    tentang rumah sehat.

    Keadaan rumah keluarga binaaan yang tidak sehat, dapat membuat resiko

    tinggi untuk ter1adinya penyakit seperti 9;PA, diare, cacingan atau pun

    penyakit kulit karena buruknya entilasi, pencahayaan, dan sanitasi rumah

    keluarga binaan.

    Beberapa anggota keluarga binaan sering mengalami penyakit 9;PA. %al ini

    sesuai dengan data data di Puskesmas Tegal Angus tahun ')"4.

    Kurangnya pengetahuan tentang rumah sehat berhubungan dengan penyakit antara lain 9;PA

    dan diare. /ari data sekunder yang di dapat kan terdapat ") penyakit besar pada tahun ')"4

    di Puskesmas Tegal Angus

    G"a(ik 1.17 1& pen!akit besa" tahun %&1' di Puskesmas Te$al An$us

    3341213

    159825$3

    143110$4

    956210$

    58$519

    Jumlah

    Jumlah

    *$

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    59/98

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    %.1 PENGETA6UAN

    %.1.1 PENGERTIAN

    6enurut Notoatmo1o &'))7(, pengetahuan merupakan hasil OTahu dan ini

    ter1adi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu subyek tertentu.

    Pengindraan ter1adi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,

    pendengaran penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kogniti merupakan

    domain yang sangat berperan untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang.

    Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat

    mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. ;elain

    pengalaman, kita 1uga men1adi tahu karena kita diberitahu oleh orang lain.

    Pengetahuan 1uga didapatkan dari tradisi &Prasetyo, '))7(.

    Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal

    dari berbagai macam sumber seperti, media poster, kerabat dekat, media massa,

    media elektronik, buku petun1uk, petugas kesehatan, dan sebagainya.

    Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu, sehingga seseorangberperilaku sesuai dengan keyakinannya tersebut &9stiari, ')))(.

    Pengetahuan &Knole'ge( adalah suatu proses dengan menggunakan

    panca indra yang dilakukan seseorang terhadap ob1ek tertentu dapat

    menghasilkan pengetahuan dan keterampilan &%idayat, '))7(.

    %.1.% TINGKAT PENGETA6UAN

    Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kogniti menurut Notoatmod1o&'))7( mempunyai tingkat, yakni -

    "( Tahu &Kno(

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipela1ari

    sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

    kembali &re#all( terhadap suatu yang spesiik dari seluruh bahan yang

    dipela1ari atau rangsangan yang telah diterima. ontoh, dapat

    menyebutkan tanda+tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita.

    '( 6emahami ompreens&on(

    *#

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    60/98

    6emahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan men1elaskan secara

    benar tentang ob1ek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi

    tersebut secara benar. ontoh, menyimpulkan meramalkan, dan sebagainya

    terhadap obyek yang dipela1ari. 6isalnya dapat men1elaskan mengapa

    harus makan makanan yang bergii.

    !( Aplikasi &Applat&on(

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipela1ari pada situasi atau kondisi riil &sebenarnya(. Aplikasi di

    sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum+hukum, rumus,

    metode, prinsip, dan menggunakan rumus statistik dalam menggunakan

    prinsip+prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan

    masalah &problem sol+&ng #(#le( di dalam pemecahan masalah kesehatan

    dari kasus yang diberikan.

    4( Analisis &Anal(s&s(

    Analisis adalah suatu kemampuan untuk men1abarkan materi atau

    suatu obyek ke dalam komponen+komponen, tetapi masih di dalam suatu

    struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

    Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata+kata ker1a

    dapat menggambarkan &membuat bagan(, membedakan, memisahkan,

    mengelompokkan, dan sebagainya.

    *( ;intesis &s(ntes&s(

    ;intesis menun1uk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

    menghubungkan bagian+bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

    baru. 6isalnya- dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat

    meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori

    atau rumusan+rumusan yang telah ada.

    ( >aluasi &e+aluat&on(

    >aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    1ustiikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob1ek.ealuasi

    dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah

    ada.

    )

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    61/98

    /ari suatu pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari

    pengetahuan mengungkapkan sebelum orang mengadopsi perilaku baru

    &berperilaku baru( di dalam diri orang tersebut ter1adi proses yang berurutan,

    yaitu-

    "( Aarness&Kesadaran(

    /imana orang menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu

    terhadap stimulus &obyek(.

    '( Interest&Tertarik(

    ;ubyek mulai tertarik pada stimulus atau obyek tersebut, maka disini

    sikap obyek sudah timbul.

    !( +aluat&on&>aluasi(

    6enimbang+nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus+stimulus

    bagi dirinya, hal ini berarti sikap respon sudah lebih baik lagi.

    4( Tr&al&6encoba(

    /imana subyek mulai mencoba melaksanakan sesuatu hal sesuai dengan

    apa yang dikehendaki oleh stimulus atau obyek.

    *( A'aptat&on&Adaptasi(

    ;ubyek mencoba melaksanakan sesuatu sesuai dengan pengetahuan,

    kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Penerimaan perilaku baru

    atau adopsi yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang

    positi, maka perilaku tersebut akan berlangsung lama, &Notoatmod1o,

    '))7(.

    /isebutkan pula bahwa pengetahuan merupakan suatu wahana untuk

    mendasari seseorang berperilaku secara alamiah, sedangkan tingkatannya maupun

    lingkungan pergaulan melalui pengetahuan yang didapatnya akan mendasari

    seseorang dalam mengambil keputusan rasional dan eekti untuk kesehatannya.

    ;emakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya

    dalam lingkungan inoasi yang baru maka semakin baik pula penerimaannya,

    &Notoatmod1o, '))7(.

    "

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    62/98

    %.1.- SU4BER PENGETA6UAN

    6enurut 9stiarti &')))(, pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari

    berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku

    petun1uk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya.

    ;umber pengetahuan dapat berupa pemimpin+ pemimpin masyarakat baik ormal

    maupun inormal ahli agama, pemegang peerintahan, dan sebagainya

    &Notoatmo1o, '))7(.

    %.1.' >ARA 4E4PER3LE6 PENGETA6UAN

    ara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan men1adi dua, yaitu -

    ". ara tradisional atau non ilmiah

    ara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

    kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau

    metode penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non

    ilmiah, tanpa melalui penelitian. ara+cara penemuan pengetahuan pada

    periode ini antara lain meliputi-

    "( ara oba ;alah &Tr&al an' rror(

    ara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan

    oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara

    coba+coba atau dengan kata yang lebih dikenal Otr&al an' error. ara

    ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin

    sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila

    menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan

    dengan coba+coba sa1a. ara coba+coba ini dilakukan dengan

    menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah,

    dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

    yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

    lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga

    gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah

    '

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    63/98

    tersebut dapat terpecahkan. 9tulah sebabnya maka cara ini disebut

    metode tr&al &coba( an' error &gagal atau salah( atau metode coba

    salah &coba+coba(, &Notoatmod1o, ')")(.

    '( ;ecara kebetulan

    Penemuan kebenaran secara kebetulan ter1adi karena tidak

    disenga1a oleh orang yang bersangkutan. ;alah satu contoh adalah

    penemuan enin urease oleh ;ummers pada tahun "#'. Pada suatu

    hari ;ummer beker1a dengan ekstrak acetone, dan karena terburu+buru

    ingin bermain tennis, maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam

    kulkas. Keesokan harinya ketika ingin meneruskan percobaanya,

    ternyata ekstrak acetone yang disimpan didalam kulkas tersebut timbul

    kristal+kristal yang kemudian disebut enim urease, &Notoatmod1o,

    ')")(.

    !( ara kekuasaan atau otoritas

    /alam kehidupan manusia sehari+hari, banyak sekali kebiasaan+

    kebiasaan dan tradisi+tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

    penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan+

    kebiasaan ini biasanya diwariskan turun+temurun dari generasi ke

    generasi berikutnya, &Notoatmod1o, ')")(.

    4( Berdasarkan pengalaman pribadi

    Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.

    Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan

    sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan. =leh sebab itu pengalaman

    pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

    %al ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

    diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

    yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat

    memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan

    masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan atau meru1uk

    cara tersebut. Tetapi bila ia gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak

    !

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    64/98

    akan mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain,

    sehingga berhasil memecahkannya, &Notoatmod1o, ')")(.

    *( ara akal sehat &/ommon sense(

    Akal sehat atau #ommon sense kadang+kadang dapat menemukan

    teori atau kebenaran. ;ebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para

    orang tua aman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang

    tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman isik bila

    anaknya berbuat salah, misalnya di1ewer telinganya atau dicubit,

    &Notoatmod1o, ')")(.

    ( Kebenaran melalui wahyu

    A1aran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

    diwahyukan dari tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

    diterima dan diyakini oleh pengikut+pengikut agama yang

    bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau

    tidak. ;ebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

    wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

    manusia, &Notoatmod1o, ')")(.

    7( Kebenaran secara intuiti

    Kebenaran secara intuiti diperoleh oleh manusia secara cepat

    sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses

    penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuiti

    sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara+cara

    yang rasional dan yang sistematis.Kebenaran ini diperoleh seseorang

    hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati sa1a,

    &Notoatmod1o, ')")(.

    $( 6elalui 1alan pikiran

    ;e1alan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

    berpikir manusiapun ikut berkembang. /ari sini manusia telah mampu

    menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

    /engan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia

    telah menggunakan 1alan pikirannya, baik melalui induksi maupun

    deduksi. 9nduksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

    melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan+

    4

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    65/98

    pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya

    sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan, &Notoatmod1o, ')")(.

    #( 9nduksi

    ;ebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah

    proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan+pernyataan

    khusus ke pernyataan yang bersiat umum. %al ini berarti dalam

    berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersbut berdasarkan

    pengalaman+pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian

    disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang

    untuk memahami suatu ge1ala, &Notoatmod1o, ')")(.

    ")(/eduksi

    /eduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan+

    pernyataan umum ke khusus. Aristoteles &!$4+!'' ;6(

    mengembangkan cara berpikir deduksi ini kedalam suatu cara yang

    disebut Osilogisme. ;ilogisme ini merupan suatu bentuk deduksi yang

    memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang

    lebih baik. /idalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu

    yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku 1uga

    kebenarannya pada semua peristiwa yang ter1adi pada setiap yang

    termasuk dalam kelas itu, &Notoatmod1o, ')")(.

    '. ara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

    ara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

    dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. ara ini disebut metode

    penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian

    &resear# meto'olog($! ara ini mula+mula dikembangkan oleh Francis

    Bacon &"*"+"'(. 9a adalah seorang tokoh yang mengembangkan

    metode berpikir indukti. 6ula+mula ia mengadakan pengamatan langsung

    tehadap ge1ala+ge1ala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil

    pengamatannya tersebuat dikumpulkan dan diklasiikasikan, dan akhirnya

    diambil kesimpulan umum. Kemudian metode berpikir indukti yang

    dikembangkan oleh Bacon ini dilan1utkan oleh /eobold an /allen. 9a

    mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

    mengadakan obserasi langsung, dan membuat pencatatan+pencatatan

    *

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    66/98

    terhadap semua akta sehubungan dengan ob1ek yang diamatinya.

    Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni -

    a( ;egala sesuatu yang positi, yakni ge1ala tertentu yang muncul pada

    saat dilakukan pengamatan.

    b( ;egala sesuatu yang negati, yakni ge1ala tertentu yang tidak muncul

    pada saat dilakukan pengamatan.

    ;= @e1ala+ge1ala yang muncul berariasi, yaitu ge1ala+ge1ala yang

    berubah+ubah pada kondisi+kondisi tertentu, &Notoatmod1o, ')")(.

    %.1. )AKT3R ANG 4E4PENGARU6I PENGETA6UAN

    "( Faktor 9nternal menurut Notoatmod1o &'))7( -

    a( Pendidikan

    Tokoh pendidikan abad ') 6. :. 5argeelt yang dikutip

    oleh Notoatmo1o &'))7( mendeinisikan bahwa pendidikan

    adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang

    diberikan kepada anak yang tertu1u kepada kedewasaan.

    ;edangkan @B%N 9ndonesia mendeinisikan lain, bahwa

    pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk men1adi

    kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan

    berlangsung seumur hidup.

    b( 6inat

    6inat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

    keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya

    pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari

    seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan

    berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.

    c( Pengalaman

    Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami

    seseorang &6iddle Brook, "#74( yang dikutip oleh Awar

    &'))#(, 6engatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman

    sama sekali. ;uatu ob1ek psikologis cenderung akan bersikap

    negati terhadap ob1ek tersebut untuk men1adi dasar

    pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan

    kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentukapabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    67/98

    melibatkan emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih

    mendalam dan lama membekas.

    d( sia

    sia indiidu terhitung mulai saat dilahirkan sampai

    saat berulang tahun. ;emakin cukup umur tingkat kematangan

    dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berikir dan

    beker1a. /ari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

    lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum

    cukup tinggi kedewasaannya. %al ini sebagai akibat dari

    pengalaman dan kematangan 1iwanya, makin tua seseorang

    maka makin kondusi dalam menggunakan koping terhadap

    masalah yang dihadapi &Awar, '))#(.

    '( Faktor >Mternal menurut Notoatmod1o &'))7(, antara lain -

    /alam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder,

    keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding

    dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan

    mempengaruhi kebutuhan akan inormai termasuk kebutuhan sekunder.

    :adi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan

    seseorang tentang berbagai hal.

    a( 9normasi

    9normasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

    pemberitahuan seseorang adanya inormasi baru mengenai suatu hal

    memberikan landasan kogniti baru bagi terbentuknya sikap terhadap

    hal tersebut. Pesan+pesan sugesti dibawa oleh inormasi tersebut

    apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk

    menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inoasi yang

    berpengaruh perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media

    masa.

    b( Kebudayaan85ingkungan

    Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

    pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu

    wilayah mempunyai budaya untuk selalu men1aga kebersihan

    7

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    68/98

    lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan

    sikap pribadi atau sikap seseorang.

    %.1./ PENGUKURAN PENGETA6UAN

    Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

    &kuesioner( yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari sub1ek

    penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau

    diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan+tingkatan di atas. Pengukuran tingkat

    pengetahuan dimaksudkan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan

    disa1ikan dalam tabel distribusi rekuensi. ;elan1utnya dilakukan penilaian

    dimana setiap 1awaban benar dari masing+masing pertanyaan diberi nilai " 1ika

    salah diberi nilai ) &Notoatmod1o, '))7(.

    Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan 1umlah skor 1awaban

    dengan skor yang diharapkan &tertinggi( kemudian dikalikan "))C dan hasilnya

    berupa persentasi dengan rumus yang digunakan sebagai berikut-

    ;ecara umum tingkat pengetahuan dapat dibagi men1adi !, yaitu

    "( Kategori Baik - 7#+")) C

    '( Kategori ukup - *+7$ C

    !( Kategori Kurang - *C

    &Notoatmod1o, '))7(.

    %.% RU4A6 SE6AT

    /alam ndang+undang Nomor 4 Tahun "##' tentang Perumahan danPermukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berungsi sebagai lingkungan

    tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan

    sarana lingkungan.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    69/98

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    70/98

    minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan

    yang cukup.

    !. 6emenuhi persyaratan pencegahan ter1adinya kecelakaan baik yang

    timbul karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan

    garis sempadan 1alan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran

    dan kecelakaan di dalam rumah.

    Persyaratan rumah sehat menurut 0inslow dan AP%A yang dikutip &9rcham

    6achoed, '))$( adalah sebagai berikut -

    ". 6emenuhi kebutuhan isiologis, yang meliputi -

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    71/98

    seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan mental seperti

    mudah marah dan apatis.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    72/98

    ntuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias,

    tanaman bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara

    rapi dan bersih, sehingga menyenangkan bila dipandang.

    7'

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    73/98

    !. 6encegah penularan penyakit, yang meliputi -

    Penyediaan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan

    Bebas dari kehidupan serangga dan tikus

    Pembuagan sampah

    Pembuangan air limbah.

    Pembuangan Tin1a

    Bebas pencemaran makanan dan minuman.

    4. 6encegah ter1adinya kecelakaan yaitu rumah harus dibangun sedemikian

    rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari kemungkinan ter1adinya

    bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain

    bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan licin,

    terhindar dari bahaya kebakaran, alat+alat listrik yang terlindung, tidak

    menyebabkan keracunan gas bagi penghuni, terlindung dari

    kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya &Awar, "##)H /, '))H

    ;anropie, "##"(.

    '.'.' Pa"amete" dan Indikat," Penilaian Rumah Sehat

    Berdasarkan /epartemen Kesehatan

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    74/98

    Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah

    sebagaimana yang tercantum dalam Kepmenkes Nomor

    $'#86enkes8;K8I998"### tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

    ". Bahan bangunan

    ;yarat bahan bangunan yang diperbolehkan antara lain-

    a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas at+at yang dapat

    membahayakan kesehatan, seperti debu total tidak lebih dari "*)

    Qg8m!, asbes bebas tidak melebihi ),* iber8m!84 1am, dan timah

    hitam tidak melebihi !)) mg8kg.

    b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat memungkinkan tumbuh dan

    berkembangnya mikroorganisme patogen.

    '. Komponen dan penataan ruang rumah

    Komponen rumah harus memenuhi persyaratan isik dan biologis seperti

    berikut-

    a. 5antai yang kedap air dan mudah dibersihkan. 5antai dari tanah lebih

    baik tidak digunakan lagi, sebab bila musim hu1an akan lembab

    sehingga dapat menimbulkan gangguan8penyakit terhadap

    penghuninya. =leh karena itu perlu dilapisi dengan lapisan yang

    kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain+

    lain. ntuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya

    lantai dinaikkan kira+kira ') cm dari permukaan tanah.

    b. /inding, dengan pembagian- &i( ntuk di ruang tidur dan ruang

    keluarga dilengkapi dengan sarana entilasi untuk pengaturan

    sirkulasi udaraH &ii( ntuk di kamar mandi dan tempat cuci harus

    kedap air dan mudah dibersihkan. Fungsi dinding selain sebagai

    pendukung atau penyangga atap, dinding 1uga berungsi untuk

    melindungi ruangan rumah dari gangguan, serangga, hu1an dan

    angin, 1uga melindungi dari pengaruh panas.

    c. 5angit+langit

    5angit+langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.

    d. Bubungan rumah yang memiliki tinggi ") m atau lebih harus

    dilengkapi dengan penangkal petir

    74

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    75/98

    e.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    76/98

    tempat berbincang+bincang anggota keluarga, tempat menonoton

    TI, kadang+kadang digunakan untuk tempat membaca8bela1ar dan

    bermain anak+anak. ;elain itu ruangan ini 1uga sering digunakan

    sekaligus sebagai ruang makan keluarga.

    d.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    77/98

    berleher angsa dan " 1amban tidak boleh dipergunakan untuk lebih

    dari 7 orang.

    g. @udang

    @udang berungsi sebagai tempat penyimpanan alat+alat atau

    bahan+bahan lainnya yang tidak dapat ditampung di ruangan lain,

    seperti alat+alat untuk memperbaiki rumah &tangga, dan lainLlain(.

    h.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    78/98

    Fungsi kedua dari entilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya

    dari luar seperti cahaya matahari, sehingga didalam rumah tidak gelap pada

    waktu pagi, siang hari maupun sore hari. =leh karena itu untuk suatu rumah

    yang memenuhi syarat kesehatan, entilasi mutlak harus ada. '

    ;uatu ruangan yang tidak memiliki sistem entilasi yang baik akan

    menimbulkan keadaan yang merugikan kesehatan, antara lain-

    a. Kadar oksigen akan berkurang, padahal manusia tidak mungkin dapat

    hidup tanpa oksigen dalam udara.

    b. Kadar karbon dioksida yang bersiat racun bagi manusia, akan meningkat.

    c.

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    79/98

    "). Kepadatan hunian ruang tidur

    5uas ruang tidur minimal # meter, dan tidak dian1urkan digunakan

    lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah

    umur * tahun.

    "". Atap

    Fungsi atap adalah untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan

    angin, panas dan hu1an, 1uga melindungi isi rumah dari pencemaran udara

    seperti- debu, asap, dan lain+lain. Atap yang paling baik adalah atap darigenteng karena bersiat isolator, se1uk dimusim panas dan hangat di musim

    hu1an.

    %.%.- Sa"ana Sanitasi Rumah

    /ilihat dari aspek sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang

    berkaitan dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut-

    a. ;arana air bersih dan air minum

    Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari+hari

    yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila

    telah dimasak sesuai Peraturan 6enteri Kesehatan

    No.4"86>NK>;8P>NK>;8;K8I998'))'

    &/epartemen Kesehatan

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    80/98

    air, sumur artes&s atau terminal air atau perpipaan8kran atau sumur gali

    ter1aga kebersihannya dan dipelihara rutin.

    Ada ! syarat utama yang harus dipenuhi agar air layak dikonsumsi sebagai

    air minum, antara lain-

    ;yarat isik

    ;yarat isik air minum yaitu air yang tidak berwarna, tidak

    berbau, 1ernih dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara sehingga

    menimbulkan rasa nyaman.

    ;yarat kimia

    Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara

    berlebihan oleh at+at kimia ataupun mineral, terutama yangberbahaya bagi kesehatan.

    ;yarat bakteriologis

    Air tidak boleh mengandung suatu mikroorganisme. ;ebagai

    petun1uk bahwa air telah dicemari oleh %ae#es manusia adalah adanya

    !#ol& karena bakteri ini selalu terdapat dalam %ae#es manusia baik

    yang sakit, maupun orang sehat serta relati lebih sukar dimatikan

    dengan pemanasan air.b. ;aluran Pembuangan Air 5imbah

    Air limbah atau air kotor atau air bekas ialah air yang tidak bersih

    dan mengandung pelbagai at yang bersiat membahayakan kehidupan

    manusia, hewan dan laimnya muncul karena hasil perbuatan manusia.

    Pada dasarnya pengolahan air limbah bertu1uan untuk-

    6elindungi kesehatan anggota masyarakat dari ancaman berbagai

    penyakit. 9ni disebabkan karena limbah sering dipakai sebagai tempat

    berkembang+biaknya berbagai macam bibit penyakit.

    6elindungi timbulnya kerusakan tanaman, terutama 1ika air limbah

    tersebut mengandung at organik yang membahayakan kelangsungan

    hidup.

    6enyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup

    sehari+hari, terutama 1ika sulit ditemukan air bersih.

    c. :amban8kakus

    $)

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    81/98

    Kakus atau 1amban adalah tempat yang dipakai manusia untuk

    melepaskan ha1atnya. Adapun syarat+syarat dalam mendirikan kakus atau

    1amban ialah-

    %arus tertutup, dalam arti bangunan tersebut terlindung dari pandanganorang lain, terlindung dari panas atau hu1an, serta ter1amin pr&+a#(nya.

    /alam kehidupan sehari+hari, syarat ini dipenuhi dalam bentuk

    mengadakan ruangan sendiri untuk kakus di rumah ataupun mendirikan

    rumah kakus di pekarangan.

    Bangunan kakus ditempatkan pada lokasi yang tidak sampai

    mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau, serta tidak men1adi

    tempat hidupnya perbagai binatang.

    Bangunan kakus memiliki lantai yang kuat, mempunyai tempat

    berpi1ak yang kuat, syarat ini yang terutama harus dipenuhi 1ika

    mendirikan kakus model cemplung.

    6empunyai lobang kloset yang kemudian melalui saluran tertentu

    dialirkan pada sumur penampungan atau sumur rembesan.

    6enyediakan alat pembersih seperti air atau kertas yang cukup,

    sehingga dapat segera dipakai setelah membuang kotoran. :enis+1enis kakus atau 1amban dilihat dari bangunan 1amban yang

    didirikan, tempat penampungan, pemusnahan kotoran dan penyaluran

    air kotor, seperti-

    Kakus #ubluk &p&t pr&+((, ialah kakus yang tempat

    penampungan tin1anya dibangun dekat dibawah tempat

    in1akan atau dibawah bangunan kakus. Kakus ini dibuat

    dengan menggali lubang ke dalam tanah dengan diameter $)+"') cm sedalam ',*+$ meter. 5ama pemakaiannya antara *+"*

    tahun. Pada kakus ini harus diperhatikan &i( 1angan diberi

    desinektan karena mengganggu proses pembusukan sehingga

    cubluk cepat penuh, &ii( untuk mencegah bertelurnya nyamuk,

    tiap minggu diberi minyak tanah, &iii( agar tidak terlalu bau

    diberi kapur barus.

    Kakus empang &o+erung latr&ne(, ialah kakus yang dibangun

    di atas empang, sungai atau rawa. Kakus model ini kotorannya

    $"

  • 7/23/2019 Bab 1,2,3,4,5 Keluarga Binaan

    82/98

    tersebar begitu sa1a, yang biasanya kotoran tersebut langsung

    dimakan ikan, atau ada yang dikumpul memakai saluran

    khusus yang kemudian diberi pembatas seperti bambu, kayu

    dan lain sebagainya yang ditanam melingkar ditengah empang,

    sungai atau rawa.

    Kakus kimia emal to&let(, kakus model ini biasanya

    dibangun pada tempat+ tempat rekreasi, pada alat transportasi

    dan lain sebagainya. /i tempat ini, tin1a didiseneksi dengan

    at+at kimia seperti #aust so'a, dan sebagai pembersihnya

    dipakai kertas &to&let paper(. Kakus kimia siatnya sementara,

    oleh karena itu kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang

    lagi. Ada dua macam kakus kimia, yaitu &i( tipe lemari

    ommo'e t(pe( dan &ii( tipe tanki &tank t(pe(.

    Kakus dengan Oangsa trine ialah, kakus dimana leher lubang

    kloset berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu

    terisi air yang penting untuk mencegah bau serta masuknya

    binatang+binatang kecil. Kakus model ini biasanya dilengkapi

    dengan lubang atau sumur penampung8sumur resapan yang

    disebut sept& tank. Kakus model ini adalah yang terbaik dan

    dian1urkan dalam kesehatan lingkungan.

    d. Tempat ;ampah

    saha yang diperlukan agar sampah tidak membahayakan kesehatan

    manusia adalah perlunya dilakukan pengelolaan terhadap sampah, seperti

    penyimpanan "storage$, pengumpulan "#olle#t&on$, dan pembuangan

    "'&sposal$! Tempat sampah tiap+tiap rumah, isinya cukup " meter kubik.

    Tempat sampah sebaiknya tidak ditempatkan di dalam rumah atau di po1ok

    dapur, karena akan men1adi gudang makanan bagi tikus+tikus dan rumah

    men1adi banyak tikusnya.

    Tempat sampah yang baik harus memenuhi kriteria, antara lain &a(

    terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak, &b(

    harus mempunyai tutup sehingga tidak menarik serangga atau binatang+

    binatang lainnya, dan sangat dian1urkan agar tutup sampah ini dapat dibuka

    atau ditutup tanp