BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakangkehamilan merupakan bla bla.... Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis pada semua sistem tubuh termasuk pada sistem endokrin, yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron (Sam, 2008). Terjadinya peningkatan hormon ini dapat menimbulkan perubahan pada rongga mulut dengan munculnya respon pada jaringan lunak mulut terhadap iritasi lokal (Machfoedz, 2008). Iritasi lokal merupakan faktor sekunder terhadap inflamasi selama kehamilan. Infeksi lokal yang sering dialami oleh ibu hamil adalah periodontitis (Davenport, William, Sterne, Sivapathasundram, Fearne & Curtis, 1998).

Periodontitis merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi yaitu sementum, ligamentum periodontal dan tulang alveolar. Penyakit ini disebabkan oleh akumulasi plak bakteri yaitu biofilm yang dimana bakteri anaerob gram negatif yang mendominasi salah satunya adalah Porphyromonas gingivalis. Sehingga dapat menimbulkan respon imun pada jaringan periodontal. Pada penyakit jaringan periodontal, bakteri dan metabolitnya emnyebabkan monosit dan leukosit mengaktivasi makrofag untuk menghasilkan mediator inflamasi dan respon imun seperti IL1, IL6, IL10, PGE2, MMP dan IFN yang dapat menembus janin. Endotoksin yang dihasilkan oleh bakteri anaerob gram negatif dapat menyebabkan terjadinya nekrosis plasenta, aborsi spontan, kelahiran kurang bulan dan menghambat pertumbuhan janin (Pihl-strom et al . 2005).

Lebih dari 50% wanita hamil mengalami periodontitis (Offenbacher, Lieff & Bogges (2001) serta Jeffcoat, Geurs, Reddy, Cliver, Goldenberg & Hauth (2001) yang dikutip dari Jared & Bogges, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Ivanyi & Lehner (2004) terhadap 100 ibu hamil didapatkan 85% ibu mengalami periodontitis.

Periodontitis kehamilan adalah masalah infeksi mulut saat kehamilan, terjadi pada jaringan penyangga gigi (Harshanur, 2002). Periodontitis dapat berkembang dari gingivitis (peradangan atau infeksi pada gusi) yang tidak dirawat (Wiriawan & Elly, 2002). Infeksi akan meluas dari gusi ke arah tulang di bawah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan periodontal (Manson & Eley, 2002).

Radang yang terjadi pada jaringan periodontal ini jarang mendapat perhatian dari penderita karena gejalanya yang tidak terlalu mengganggu (Affandi, 2006). Sehingga pada saat hamil, terjadi peningkatan jumlah hormon estrogen dan progesteron, peningkatan vaskularisasi, yang menyebabkan pembuluh darah gingiva lebih permeabel dan sensitive dalam menerima respon terhadap iritan lokal seperti plak, kalkulus, dan karies (Hasibuan, 2004). Jika ini terjadi, bakteri pada plak dapat menembus aliran darah secara hematogen yang dapat menyerang plasenta, sehingga plasenta memberi mekanisme perlawanan dengan meningkatkan kadar dari hormon prostaglandin yang mengakibatkan kontraksi uterus meningkat dan menginduksi kelahiran kurang bulan (prematur) (Agueda, Echeverria & Manau, 2008). peradangan dapat menyebabkan inflamasi berpengaruh pada bla bla bla Hipertensi Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskular yan terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada saat masa nifas. Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil. Di Amerika Serikat, 1/3 dari kematian ibu hamil disebabkan karena hipertensi (Sastrawinata et all, 2004). Menurut National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy 2000, hipertensi mempengaruhi 68 % perempuan pada kehamilan.

Pre eklampsia merupakan gangguan kehamilan yang sering terjadi pada ibu hamil dengan karakteristik terjadinya peningkatan tekanan sistol (140 mmHg) dan atau tekanan distol (90 mmHg) dan proteinuria (300 mg/24 jam) setelah usia kehamilan 20 minggu. Keadaan ini berpotensi sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil maupun janin yang dikandung (Politano et all, 2011).

Menurut beberapa penelitian sebelumnya telah memperkirakan bahwa penyakit periodontal dapat meningkatkan resiko dari pre - eklampsia . Korelasi antara kedua penyakit ini didasarkan pada hubungan antara hipertensi dan pelepasan sitokin di dalam jaringan periodontal yang berkaitan dengan proses inflamasi sistemik yang melibatkan sitokin TNF (tumor necrosis factor ) dan IL 6 (interleukin - 6) (Politano et all, 2011).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh periodontitis terhadap tekanan darah pada tikus hamil yang diinfeksi Porphyromonas gingivalis.1.2 Rumusan Masalaha. Bagaimana pengaruh periodontitis terhadap tekanan darah pada tikus hamil yang diinfeksi Porphyromonas gingivalis?b. Bagaimana hubungan dan mekanisme dari periodontitis yang berpengaruh terhadap tekanan darah pada tikus hamil?1.3 Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui pengaruh periodontitis terhadap tekanan darah pada tikus hamil yang diinduksi Porphyromonas gingivalisb. Untuk mengetahui hubungan dan mekanisme dari periodontitis yang berpengaruh terhadap tekanan darah pada tikus hamil1.4 Manfaat PenelitianManfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh periodontitis terhadap tekanan darah pada ibu hamil.