BAB 1 - kuliner007.files.wordpress.com€¦ · Web viewDalam perkembangan Coca Cola di Indonesia,...
Transcript of BAB 1 - kuliner007.files.wordpress.com€¦ · Web viewDalam perkembangan Coca Cola di Indonesia,...
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan research report yang diberikan yaitu membuat
laporan yang di harapkan dapat berguna khususnya bagi saya dan
umumnya bagi mahasiswa lain dengan judul “PERBEDAAN
PENJUALAN COCA COLA SEBELUM DAN SESUDAH
MEMPRODUKSI COCA COLA ZERO“
Dengan selesainya laporan resmi praktikum ini, maka saya
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih. Saya juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Demikian ini laporan Praktikum Lab. Business Statistics II yang telah
saya buat. Saya mohon kritik dan sarannya apabila terdapat
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan
Praktikum Lab. Analisis Kuantitatif Bisnis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Juga bermanfaat bagi saya selaku penulis.
Jakarta, 7Januari 2018
Penyusun,
1
2
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei
1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal
sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John,
menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak
menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf
miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton
menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan
produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi
satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya
periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler
piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai
macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut
kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan.
Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung
hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai
untuk memasyarakatan nama CocaCola dan mendorong penjualan. Upaya
mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata
berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap, nama sebutan hanya
akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
4
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek
dagang terdaftar. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan
distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Dalam perkembangan Coca Cola
di Indonesia, mereka sendiri tidak mengeluarkan varian rasa lain dibanding yang
sudah ada. tetapi mereka memberikan pilihan rasa yang baru yaitu dengan
meluncurkan Coca Cola Zero yaitu minuman bersoda dari Coca Cola yang tidak
mengandung gula atau zero sugar.
Dengan dikeluarkan jenis varian baru dari Coca Cola yaitu Coca cola zero,
maka penulis ingin meneliti penjualan coca cola pada 55 propinsi di Indonesia dalam
kurun waktu satu bulan, dimana penulis ingin membandingkan pendapatan Coca Cola
sebelum dan sesudah mengeluarkan varian baru yaitu Coca Cola Zero
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, peneliti akan mengidentifikasi masalah-
masalah yang berhubungan dengan data yang ada. Sehingga peneliti dapat
menemukan apakah ada hubungan antara data satu dengan data yang lain.
Permasalahan-permasalahan yang akan peneliti uji dan identifikasi adalah :
1. Apakah ada perbedaan antara penjualan Coca Cola sebelum mengeluarkan Coca
Cola Zero dan sesudah mengeluarkan produk Coca Cola Zero?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dalam setiap penelitian pasti terdapat tujuan dan manfaat yang terkandung dari data
yang diuji. Adapun tujuan yang mendasari, diantaranya adalah :
1. Mengetahui apakah ada perbedaan antara penjualan coca cola sebelum dan
sesudah mengeluarkan produk coca cola zero.
2. Meningkatkan penjualan PT. Coca Cola Company
5
Tujuan diatas merupakan beberapa alasan yang mendasari terjadinya penelitian ini.
Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini sekurang-kurangnya
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui seberapa besar perbedaan penjualan Coca
Cola sebelum dan sesudah mengeluarkan produk Coca Cola Zero
2. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi-informasi
yang berguna dan menambah wawasan pembaca agar senantiasa mengetahui
perbedaan penjualan Coca Cola
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan dapat
memberikan informasi-informasi demi meningkatkan Pendapatan PT. Coca Cola
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi kajian
ilmiah oleh peneliti berikutnya dalam bidang yang sama.
5. Meningkatkan kemampuan penulis dalam penggunaan SPSS.
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Segmenting, Targeting dan Positioning
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi
dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah
melakukan positioning. Positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk
memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan
tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat
tidak begitu banyak dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning
baru akan menjadi penting bilamana persaingan sudah sangat sengit.
Pada pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi segmenting,
targeting, dan positioning.
1. Segmenting
Kotler mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses untuk membagi pasar
menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi
bauran pemasarannya, sedangkan Murphy, mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses membagi sekeluruhan pasar (lingkungan) yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil dan homogen dengan kebutuhan yang relatif
serupa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh suatu perusahaan dengan baik.
7
Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk membuat suatu produk yang spesifik
dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya, sehingga kegunaan
segmentasi pasar untuk desain strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek yang ada.
2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu pada pasar yang
terbatas.
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama untuk
meminimalisasi kanibalisme.
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang untuk
mengembangkan produk baru.
Segmentasi pasar yang efektif harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Dapat diukur (Measureability) :
Menunjukkan bahwa besar daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan
tingkat tertentu, meskipun pada kenyataannya beberapa variabel tertentu tidak mudah
diukur.
2. Dapat dicapai (Accessibility) :
Menunjukkan seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
3. Berarti (Substantially) :
Suatu kelompok akan pantas disebut segmen apabila cukup besar dan atau cukup
menguntungkan.
4. Layak (Feasibility) :
8
Menunjukkan seberapa jauh program-program efektif dapat disusun untuk menarik
minat segmen.
2. Targeting
Target (targeting) adalah memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki atau
cara perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target pasar
perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan fleksibilitas.
Konsep prioritas dipakai karena perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam
satu pasar. Konsep variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang
sudah semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan yang
sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama akan semakin
tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani orang jika bisa
memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas ada hubungannya dengan
variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu perusahaan bisa memberikan variasi tanpa
banyak keluar ongkos tambah.
3. Positioning
Positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk
yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain
positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam
kategori tertentu. Menurut Kotler positioning adalah sebuah tindakan dalam
mendesain penawaran perusahaan dan image sehingga menciptakan tempat dan nilai
tersendiri dalam pikiran konsumen. Jadi dapat disimpulkan positioning merupakan
suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain produk-produk mereka
sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya
sesuai dengan yang diharapkan.
9
Menurut Kotler terdapat 4 klasifikasi posisi perusahaan menurut peranannya dalam
pasar sasaran, yaitu :
1. Pemimpin pasar
Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar dan biasanya memimpin dalam
perubahan harga, peluncuran produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi.
2. Penantang pasar
Posisi perusahaan ini berada setelah pemimpin pasar atau berada pada posisi kedua.
Perusahaan ini dapat melakukan dua hal, mereka dapat menyerang si pemimpin pasar
secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (penantang pasar) atau mereka dapat
tenang dan tidak menimbulkan gejolak (pengikut pasar).
3. Pengikut pasar
Perusahaan model ini lebih suka mengikuti daripada menantang pemimpin pasar.
Adapun hal-hal yang ditiru biasanya pada produk, distribusi dan iklan si pemimpin,
tetapi meskipun strategi pemasarannya mengikuti si pemimpin pasar biasanya masih
terdapat perbedaan dibanding si pemimpin pasar seperti harga, kemasan atau selain
mengadaptasi kadang-kadang memperbaikinya.
4. Penceruk Pasar
Alternatif dari pengikut pasar besar adalah pemimpin dalam pasar kecil atau ceruk
(niche). Perusahaan kecil umumnya menghindari persaingan melawan perusahaan
besar dan mengarah pasar kecil yang tidak menarik perusahaan besar.
10
2.2 SWOT Coca Cola
Selain ditinjau dari segi strategi marketing segmenting, targeting, dan
positioning hal lain yang perlu ditinjau dan dibahas lebih lanjut sehubungan dengan
faktor pendukung pemasaran dari Coca Cola yaitu adanya analisis SWOT. SWOT
adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan.
Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat
dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi
khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan,
dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan
tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan
keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang,
seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan
pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
11
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan
perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang
diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang
direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah cara untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang
dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut
berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya atau
memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau
diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat
digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan
strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan
sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin
menjadi pertimbangan perusahaan.
2.3 Pengertian Statistika atau Statistik
Statistik (Statistic) adalah nilai yang didapat dari sampel yang diambil yang
digunakan untuk menduga nilai dari populasi (Parameter) dimana sampel tersebut
diambil. Menurut Undang-Undang Statistik Republik Indonesia (1997) statistik
adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antarunsur dalam
penyelenggaraan statistik.
Sedangkan statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode yang paling
efisien tentang cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian serta analisis data,
penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan
data dan analisa yang dilakukan.
12
Menurut Torrie (1993) Statistika adalah ilmu pengetahuan murni dan terapan,
mengenai penciptaan, pengembangan dan penerapan teknik-teknik sedemikian rupa
sehingga ketidakpastian inferesia induktif dapat dievaluasi (diperhitungkan).
2.3.1 Data Statistik Berdasarkan Bentuk Angkanya
Data Tunggal
Tabel data tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya
disajikan frrekuensi dari data angka; angka yang ada itu tidak dikelompokan-
kelompokan (ungrouped data).
Contoh Pembuatan Tabel Pengelompokan Data Tunggal :
Tabel 2. 1 - Table Data Tunggal
Toko Pendapatan Toko Pendapatan Toko Pendapatan
1 18 6 11 11 23
2 11 7 14 12 17
3 27 8 20 13 14
4 24 9 18 14 19
5 12 10 17 15 23
Data Berkelompok
Tabel data kelompok adalah salah satu jenis tabel statistic yang didalamnya
disajikan pencaran frekuensi dari data angka dimana angka-angka tersebut
dikelompok-kelompokan (dalam setiap unit terdapat kelompok angka).
Contoh Tabel Data berkelompok
13
Tabel 2. 2 - Table Data Berkelompok
Nama
Mahasis
wa
Berat
Badan
Nama
Mahasis
wa
Berat
Badan
Nama
Mahasis
wa
Berat
Badan
Ridho 45 Tofan 55 Jihan 57
Karina 46 Raven 43 Nadia 46
Vea 63 Dhika 58 Kevin 76
Icha 52 Dyo 66 Naufal 58
Rani 51 Rohit 57
Damayan
ti 65
Granibell
a 30 Amarsa 64 Karel 54
Leyla 37 Adit 56 Khansa 65
Angel 66 Holis 59 Raja 46
Tofan 45 Viny 50 Dea 63
Jessica 57 Amanda 75 Avi 58
Sumber : Modul Statistik II
2.3.2 Statistik Berdasarkan Kegiatannya
Statistika Deskriptif
14
Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana
mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data
sehingga mudah dipahami. Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan
data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih
ringkas. Data-datanya bisa diperoleh dari hasil sensus, survei atau pengamatan
lainnya. Umumnya masih acak, harus diringkas dengan baik dan teratur,baik
dalam bentuk table atau presentasi grafis. Statistik Deskriptif merupakan dasar
pengambilan keputusan bagi Statistik Inferensi.
Beberapa hal dalam statistik deskriptif:
1. Mencari central tendency (kecenderungan terpusat) seperti Mean, Median,
Modus, dan lainnya.
Mean adalah jumlah dari serangkaian data dibagi dengan jumlah data.
Rumus x = ∑ x / n
X = nilai rata-rata observasi
∑ x = jumlah semua hasil observasi
n = jumlah observasi
Median mengukur nilai tengah dengan membagi jumlah observasi
secara seimbang dari atas ke bawah atau merupakan persentil ke lima
puluh. Jika ada urutan data : 4 5 6 6 6 6 7 8 8. Maka mediannya adalah
6.
Modus menggambarkan nilai yang paling sering muncul atau memiliki
frekuensi terbanyak. Jika ada data : 5, 5, 6, 7, 2, 6, 5, 4, 1, 5. Modusnya
merupakan angka 5.
15
2. Mencari ukuran disperse seperti standard deviation,variance.
Variance dari sejumlah observasi adalah rata-rata kuadrat deviasi data dari rata-
ratanya. Rumus untuk variance sampel adalah:
S2 =
∑i=1
n
( X 1− X )2
n−1
Standar deviasi adalah akar (positif) dari variance. Rumus untuk standar deviasi
dari suatu sampel adalah:
s = √∑i=1
n
( X 1− X )2
n−1
3. Selain central tendency dan dispersion, ukuran lain yang dipakai adalah
Skewness dan Kurtosis bertujuan untuk mengidentifikasikan model distribusi
dari suatu populasi. Skewness (kelandaian/kemiringan) adalah suatu ukuran
yang dapat menyatakan model distribusi dari suatu populasi. Terbagi menjadi 3
model kurva, yaitu model positif, negatif dan simetris. Skewness positif
mengindikasikan distribusi yang condong ke kanan. Skewness negatif
mengindikasikan distribusi yang condong ke kiri. Kurtosis adalah pengukuran
keruncingan distribusi. Semakin besar kurtosis, semakin keruncingan akan
didistribusikan. Kurtosis dihitung dan dilaporkan baik sebagai absolut maupun
nilai relatif. Nilai absolut selalu angka positif.
16
4. Range
Range data adalah nilai data dari minimum ke maksimum yang Anda sampling.
For plotting purposes(such as in EXCEL spreadsheet), it is the minimum and
Maximum range of the values of X-Axis and Y-Axis. Untuk tujuan
merencanakan (seperti dalam spreadsheet EXCEL), itu adalah minimum dan
maksimum rentang nilai dari X-Axis dan Y-Axis.
5. Histogram
Histrogram adalah chart yang terdiri dari diagram batang dengan tinggi yang
berbeda-beda. Tinggi masing-masing batang mewakili nilai frekuensi dalam
kelas yang diwakili oleh diagram batang.
2.4 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal atau tidak (Sarjono dan Julianita, 2011: 53). Pada
dasarnya uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki dan data
berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data
kita. Uji normaltias menjadi hal yang penting karena salah satu syarat pengujian
parametrik adalah data harus berdistribusi normal. Menurut Budiawan (2012: 58),
secara teoritis, semakin besar jumlah sampel, maka data akan cenderung berdistribusi
normal. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval,
maupun rasio.
Berikut merupakan Dasar Pengambilan Keputusan (DPK) dalam Uji Normalitas (α
dalam penelitian ini sebesar 5% 0,05) :
Untuk jumlah responden 50 lihat sig pada table Shapiro Wilk
Untuk jumlah responden > 50 lihat sig pada table Kolmogorov Smirnov
o Jika sig > maka data berdistribusi normal.
17
o Jika sig < maka data berdistribusi tidak normal.
2.5 Uji Sign Wilcoxon
Tes Wilcoxon signed-rank adalah sebuah tes hipotesis non-parametrik statistik
yang digunakan ketika membandingkan dua sampel yang berhubungan atau
pengukuran ulang pada sampel tunggal untuk menilai apakah populasi mereka berarti
berbeda (yakni merupakan uji perbedaan pasangan).
Hal ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk uji t Student pasangan itu-ketika
penduduk tidak dapat diasumsikan terdistribusi secara normal atau data pada skala
ordinal. Tes ini dinamai Frank Wilcoxon (1892-1965) yang, dalam sebuah makalah
tunggal, diusulkan baik itu dan uji rank-sum untuk dua sampel independen
(Wilcoxon, 1945). Test ini dipopulerkan oleh Siegel (1956) dalam buku teks yang
berpengaruh pada statistik non-parametrik. Siegel menggunakan T lambang untuk
nilai yang didefinisikan di bawah sebagai S. Oleh karena itu, tes ini kadang-kadang
disebut sebagai uji T Wilcoxon, dan uji statistik dilaporkan sebagai nilai T.
1. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon selain memperlihatkan arah perbedaan
juga memperlihatkan besar relatif dari perbedaan tersebut.
Sampel yang digunakan adalah sampel yang berhubungan.
Data yang digunakan adalah data yang dianggap tidak diketahui distribusi
datanya (berdistribusi bebas).
Jumlah data sedikit (<30).
2. Uji Tanda (Sign)
18
Prosedur uji tanda didasarkan pada tanda positif atau negatif bagi selisih
nilai pengamatan pada setiap pasangan sampel. Jadi pada hakekatnya
pengujian ini hanya memperhatikan arah perbedaan saja bukannya besarnya
perbedaan.
Uji tanda dapat digunakan sebagai uji signifikansi perubahan (sebelum dan
sesudah perlakuan).
Data berdistribusi bebas
2.6 Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen
untuk memenuhi kebutuhannya. Perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu produk
yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pengertian produk menurut Agus Ahyari
(2001:7) “Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang mempunyai wujud
tertentu, mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu”.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya manajemen pemasaran (2002:448)
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan”.
Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2002:451-453)
mengklasifikasikan produk menjadi 3 macam berdasarkan karakteristik produk
tersebut, yaitu :
a. Daya tahan dan keberwujudan
Produk dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok menurut daya tahan dan
wujudnya, yaitu :
1) Barang yang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu barang berwujud yang
biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, misalnya
makanan, sabun, bir, minyak tanah, kertas tisu, dan sebagainya.
19
2) Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang berwujud yang biasanya dapat
digunakan berkali-kali, contohnya seperti meja, kursi, mobil, mesin, pakaian, dan
sebagainya.
3) Jasa (service), jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah
habis, contohnya mencakup potongan rambut, reparasi.
2.7 Pengaruh Kualitas Produk
Ada tiga alasan pentingnya kualitas bagi sebuah perusahaan untuk terus dapat
bertahan di dalam sebuah pasar, yaitu:
1. Reputasi Perusahaan
Kualitas dari sebuah produk sangat mempengaruhi reputasi perusahaan. Kualitas
produk yang baik akan membuat reputasi perusahaan meningkat dan sebaliknya
kualitas yang kurang baik akan membuat reputasi perusahaan menjadi buruk.
2. Keandalan Produk
Kualitas produk yang baik dan andal akan digemari dan disukai oleh para
konsumennya. Konsumen yang menyukai produk yang dibuat oleh perusahaan
biasanya akan kembali membeli produk tersebut. Keandalan produk merupakan
salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk meningkatkan loyalitas konsumen.
3. Keterlibatan Global
Di masa teknologi seperti sekarang ini, kualitas adalah suatu perhatian
Internasional. Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara efektif pada
ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain,
dan harga global (Heizer & Render, 2008:302).
Jadi, dengan adanya kualitas pada sebuah produk yang dibuat, akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di dalam dunia bisnis yang dijalaninya.
Dengan demikian, perusahaan harus dapat menjaga kualitas produk atau jasa yang
dibuatnya agar dapat diterima oleh masyarakat luas.
20
2.8 Kerangka Pemikiran
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Profil Perusahaan.
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen minuman
ringan terkemuka di Indonesia.Kami memproduksi produkproduk berlisensi dari The
Coca-Cola Company. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaanperusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan
Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor
Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada
tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola Amatil saat ini merupakan pengusaha 6 Indonesia
yang juga adalah mitra usaha yang memulai kegiatan usahanya di Indonesia.Produksi
pertama Coca-Cola Di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang
berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat itu hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu
perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah
kendaraan truk distribusi.Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdirilah 11
perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an,
beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu, dan
tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaanperusahaan tersebut
bergabung dalam perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia
Coca Cola Sebelum Mengeluarkan Coca
Cola Zero
Coca Cola setelah Mengeluarkan Coca
Cola Zero
21
Saat ini, dengan jumlah karyawan lebih dari 9.000 orang, jutaan krat produk kami
didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 420.000 gerai eceran yang tersebar
diseluruh Indonesia.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara
sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya.
3.2.1 Observasi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada
setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Apabila
observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil observasi itu akan
digunakan untuk mengadakan perbandingan antar orang-orang tersebut, maka
hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang
relatif sama.
22
3.2.2 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik
tercetakmaupunelektroniklain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti
dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti
dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada
kaitannya dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan
semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
3.2.3 Jenis Data
Sumber data penelitian yaitu sumber subjek dari tempat mana data bisa
didapatkan. Jika peneliti memakai kuisioner atau wawancara didalam pengumpulan
datanya, maka sumber data itu dari responden, yakni orang yang menjawab
pertanyaan peneliti, yaitu tertulis ataupun lisan. Sumber data berbentuk responden ini
digunakan didalam penelitian.
BERDASARKAN TIPE PENELITIAN:
Ø Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik.
Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan
dalam numerik.
23
Ø Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik.
Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena
yang diamati.
BERDASARKAN SUMBER
Ø Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri.
Ini adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara
tertentu atau pada periode waktu tertentu.
Ø Data Sekunder
Data seunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu
sendiri. Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga atau organisasi seperti BPS dan lain-lain.
3.3 Tehnik Sampling
Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan
dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan
metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk
menggeneralisasikan keseluruhan populasi.
Teknik sampling secara nonprobabilitas.
24
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang
ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar.
Salah satu jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas yang kami
gunakan adalah sebagai berikut.
Accidental sampling atau convenience sampling Dalam penelitian bias
saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu,
melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti
saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam
ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
3.4 Cara Memperoleh Data
Data Observasional
Data observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau tidak bisa
diulang, diciptakan atau diganti.
Ø Data Wawancara
Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan
informan. Data ini bisa divalidasi menggunakan triangulasi.
Ø Data Eksperimental
Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in
situ atau berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.
Ø Data Simulasi
Data simulasi adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata di mana input
lebih penting daripada output. Contoh: model iklim, model ekonomi, model
kosmologi dan lain-lain.
25
Ø Data Referensi atau Kanonik
Data Referensi atau kanonik adalah data statis atau koleksi organik (peer-reviewed)
Contoh: menggunakan data urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data
sensus dan lain-lain.
Ø Data Derivasi atau Kompilasi
Data derivasi atau kompilasi adalah data reproduksi. Contoh: kompilasi database
yang sudah ada untuk membangun struktur 3D.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis merupakan tindakan mengolah data hingga menjadi informasi yang
bermanfaat dalam menjawab masalah statistik. Dalam desain riset, perlu
direncanakan dengan baik alat analisis yang akan diterapkan untuk menganalisis data.
Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah
semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah
diperoleh secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis
sangat menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis
data merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat fatal terhadap
kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi terhadap
penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian, pengetahuan
dan pemahaman tentang berbagai teknik analisis mutlak diperlukan bagi seorang
peneliti agar hasil penelitiannya mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi
pemecahan masalah sekaligus hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
26
Data yang diperoleh akan dilakukan analisis menggunakan software SPSS yaitu
suatu program komputer yag dirancang untuk membantu pengolahan data secara
statistikdengan cara pengumpulan data, analisa data, dan penafsiran data. Data yang
dianalisa merupakan data yang termasuk dalam statistik parametrik karena data
tersebut berdistribusi normal. Data yang dianalisis menggunakan metode statistik
deskriptif, uji korelasi dan juga regresi.
Metode statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk
menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskripsi ini meliputi beberapa
hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi data, tabulasi
silang dan analisis rasio. Statistik deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat
digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal
menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau
grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lbh
mudah dibaca dan bermakna.
Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data.
Maksud dari data yang terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk
distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu
atau residual memiliki distribusi normal.
Wilcoxon signed rank test adalah metode nonparametrik yang digunakan untuk
membandingkan 2 sampel data yang berasal dari grup yang sama (2 sampel yang
saling berhubungan). Hal ini dapat dilakukan ketika ingin menyelidiki apakah terjadi
perubahan nilai dari 1 waktu ke waktu lain atau ketika individu diberikan lebih dari 1
kondisi (diberikan perlakuan yang berbeda).
Pengujian Wilcoxon signed rank dapat dilakukan ketika memenuhi asumsi berikut :
1. Data dari variable dependen minimal berskala ordinal
2. Data berdistribusi bebas
27
3. Sampel yang digunakan adalah sampel yang berhubungan
4. Jumlah sample kecil (<30)
BAB 4
ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA
Sebelum Coca Cola Zero Sesudah Coca Cola Zero
1789 2087
2060 3151
1532 4844
1863 3012
1686 2553
1856 2009
2242 2044
2260 3185
2103 2339
1460 4613
1870 2863
1871 2358
1426 3632
1802 1905
1122 2648
2201 3284
1685 2828
1201 2943
1191 3840
2260 2423
1557 4292
1752 3452
28
1981 2672
1729 3570
1964 4070
1885 3101
1628 2704
2098 2236
2024 4673
2156 4723
1080 3092
1766 3018
2185 2178
2089 3958
1776 4280
2193 3482
1853 4452
1257 3026
1344 4410
1244 4059
1992 3340
1796 4794
1888 2148
1953 3880
1194 4906
1782 2278
2283 2171
1143 2219
2190 2579
1547 4420
1652 4881
29
1943 4114
1827 4241
1542 4642
1152 2141
2224 2736
1530 4830
1930 4774
2121 3134
1853 2829
4.1 Pengolahan Data Menggunakan SPSS
4.1.1 Pengujian Normalitas Data dengan SPSS
1. Masukan data ke dalam program SPSS. Buatlah nama variabel pada variabel
name dan masukkan data-datanya pada data view.
Gambar 4 1 Langkah Pertama Uji Normalitas
30
Sumber : Input SPSS versi 20
2. Pilih menu analyze dan pilih descriptive statistics lalu pilih explore.
Gambar 4 2 Langkah Kedua Uji Normalitas
Sumber : Input SPSS versi 20
3. Setelah melakukan langkah 2, masukkan variabel Sebelum.CocaCola.Zero,
dan Sesudah.CocaCola.Zero ke dependent list lalu pilih plots. Pilih none di
pilihan Boxplots dan ceklist pilihan Normality plots with tests.
31
Gambar 4 3 Langkah Ketiga Uji Normalitas
Sumber : Input SPSS versi 2
4. Setelah mengaktifkan tanda continue dan OK maka akan keluar output
Tabel 4 1 Uji Normalitas
Sumber : Input SPSS versi 20
Hipotesis
Ho : data Sebelum.CocaCola.Zero, dan Sesudah.CocaCola.Zero berdistribusi
normal
Ha : data Sebelum.CocaCola.Zero, dan Sesudah.CocaCola.Zero berdistribusi
bebas
32
Dasar pengambilan keputusan
Sig ≥ α maka Ho diterima
Sig <α maka Ho ditolak
Keputusan
Tingkat Harga : 0.006 < 0.05 Ha diterima
Jumlah penjualan : 0.002 < 0.05 Ha diterima
Kesimpulan
Jadi, data Sebelum.CocaCola.Zero, dan Sesudah.CocaCola.Zero berdistribusi
bebas
4.1.2 Uji Sign Wilcoxon
1. Input variabel sebelum dan sesudah pada Variable View.
2. Input data diatas pada Data View.
33
3. Uji distribusi data, jika data tidak normal maka bisa menggunakan metode
non-parametrik
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sebelum.CocaCola.Ze
ro.105 60 .099 .942 60 .006
Sesudah.CocaCola.Zer
o.103 60 .180 .927 60 .002
a. Lilliefors Significance Correction
4. Pada menu Analyze, pilih Non-Parametric Test – 2 Related Sample.
34
5. Pada kolom Test Pairs, masukkan variable sebelum dan sesudah. Kemudian
Test Tipe : Wilcoxon. Abaikan pilihan lain, klik OK.
6. Output hasil.
Frequencies
35
N
Sesudah.CocaCola.Zer
o -
Sebelum.CocaCola.Zer
o
Negative
Differencesa3
Positive
Differencesb57
Tiesc 0
Total 60
a. Sesudah.CocaCola.Zero < Sebelum.CocaCola.Zero
b. Sesudah.CocaCola.Zero > Sebelum.CocaCola.Zero
c. Sesudah.CocaCola.Zero = Sebelum.CocaCola.Zero
Test Statisticsa
Sesudah.Coc
aCola.Zero -
Sebelum.Coc
aCola.Zero
Z -6.842
Asymp. Sig. (2-
tailed).000
a. Sign Test
Uji Sign
Hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan
produk Coca Cola Zero.
36
Ha = ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk
Coca Cola Zero.
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig > 0,05 = terima H0
Sig < 0,05 = tolak H0
Karena uji dua arah, maka tingkat kesalahan dibagi 2 sehingga dasar pengambilan
keputusan menjadi
Sig > 0,025 = terima H0
Sig < 0,025 = tolak H0
Keputusan
Dari Hasil Uji Sign didapat Signifikansi 0,000 (karena uji 2 arah, maka sig dibagi 2)
(< 0,025) maka H0 ditolak.
Kesimpulan:
ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk Coca
Cola Zero.
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
Sesudah.CocaCola.Zer
o -
Sebelum.CocaCola.Zer
o
Negative
Ranks3a 3.67 11.00
Positive Ranks 57b 31.91 1819.00
Ties 0c
Total 60
37
a. Sesudah.CocaCola.Zero < Sebelum.CocaCola.Zero
b. Sesudah.CocaCola.Zero > Sebelum.CocaCola.Zero
c. Sesudah.CocaCola.Zero = Sebelum.CocaCola.Zero
Test Statisticsa
Sesudah.Coc
aCola.Zero -
Sebelum.Coc
aCola.Zero
Z -6.655b
Asymp. Sig. (2-
tailed).000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Uji Wilcoxon
Hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan
produk Coca Cola Zero.
Ha = ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk
Coca Cola Zero.
Dasar Pengambilan Keputusan
Sig > 0,05 = terima H0
Sig < 0,05 = tolak H0
Karena uji dua arah, maka tingkat kesalahan dibagi 2 sehingga dasar pengambilan
keputusan menjadi
38
Sig > 0,025 = terima H0
Sig < 0,025 = tolak H0
Keputusan
Dari Hasil Uji wilcoxon didapat Signifikansi 0,000 (karena uji 2 arah, maka sig
dibagi 2)
(< 0,025) maka H0 ditolak.
Kesimpulan:
ada perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk Coca
Cola Zero.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam mengidentifisikan ada atau
tidaknya perbedaan penjualan Coca Cola sebelum dan sesudah mengeluarkan
produk Coca Cola Zero pada 60 store di Jakarta, berikut simpulannya
a. Penjualan Coca Cola tidak berdistribusi normal pada 60 stores di Jakarta.
b. Berdasarkan hasil uji Sign dengan hasil sig 0.00, ada perbedaan penjualan
Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk Coca Cola Zero.
c. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon dengan hasil sig 0.00, ada perbedaan
penjualan Coca Cola sebelum dan setelah mengeluarkan produk Coca Cola
Zero.
39
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, dan hasil dari
pengujian dari data yang diperoleh yaitu data penjualan Coca Cola pada 60 toko di
Jakarta dimana data tersebut mencacat penjualan Coca Cola sebelum mengeluarkan
produk Coca Cola Zero dan setelah mengeluarkan produk Coca Cola Zero yaitu
terjadi perbedaan penjualan. Jadi Coca cola sudah melakukan suatu inovasi produk
yang sukses dimana penjualannya meningkat setelah mengeluarkan Coca Cola jenis
Zero sugar. Saran untuk PT. Coca Cola Indonesia adalah mencoba untuk mencari
inovasi produk lain agar bisa memenangkan pangsa pasar lebih besar lagi di
Indonesia.