BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru...

96
BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan daya saing global, mutu SDM, mutu pendidikan dan mutu guru dan tenaga kependidikan Indonesia serta kaitannya satu sama lain akan dibahas dalam bab ini. Bab ini juga akan membahas mutu pendidikan propinsi Kalimantan Selatan khususnya mutu pendidikan di Kabupaten Kotabaru dan usaha-usaha pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Sebagai tambahan juga akan dibahas isi undang-undang guru dan dosen serta peraturan pemerintah tentang standar nasional pendidikan. Sebelum membahasa lebih jauh kita menyamakan pemahaman kita kaitan antara daya saing global, mutu SDM, mutu pendidikan dan mutu guru dan tenaga kependidikan Indonesia. Faktor yang menentukan kemampuan daya saing suatu bangsa terletak pada mutu sumber daya manusianya (SDM). Mutu SDM ditentukan oleh mutu pendidikan. Mutu pendidikan ditentukan oleh mutu proses pembelajaran di kelas dan mutu proses pembelajaran di kelas ditentukan oleh mutu guru. Gurulah yang menjadi kuncinya. Kemampuan Daya Saing Global Hasil Survei yang dilakukan oleh The World Competitifness SCOREBOARD 2005 dalam The World Competitiveness Year Book 2005 1

Transcript of BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru...

Page 1: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan daya saing global,

mutu SDM, mutu pendidikan dan mutu guru dan tenaga kependidikan Indonesia serta kaitannya

satu sama lain akan dibahas dalam bab ini. Bab ini juga akan membahas mutu pendidikan

propinsi Kalimantan Selatan khususnya mutu pendidikan di Kabupaten Kotabaru dan usaha-

usaha pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Sebagai tambahan juga akan

dibahas isi undang-undang guru dan dosen serta peraturan pemerintah tentang standar nasional

pendidikan.

Sebelum membahasa lebih jauh kita menyamakan pemahaman kita kaitan antara daya

saing global, mutu SDM, mutu pendidikan dan mutu guru dan tenaga kependidikan Indonesia.

Faktor yang menentukan kemampuan daya saing suatu bangsa terletak pada mutu sumber daya

manusianya (SDM). Mutu SDM ditentukan oleh mutu pendidikan. Mutu pendidikan ditentukan

oleh mutu proses pembelajaran di kelas dan mutu proses pembelajaran di kelas ditentukan oleh

mutu guru. Gurulah yang menjadi kuncinya.

Kemampuan Daya Saing Global Hasil Survei yang dilakukan oleh The World Competitifness SCOREBOARD 2005

dalam The World Competitiveness Year Book 2005 tentang kemampuan daya saing global,

Indonesia menempati urutan 59 dari 60 negara.. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia sangat

lemah kemampuanya dalam bersaing dengan negara-negara lain. Tabel 1.1 memperlihatkan

urutan kemampuan bersaing Indonesia hampir paling bawah yakni urutan 59 dari 60 negara.

Meskipun memiliki kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia kalah dalam banyak hal bila

bersaing dengan negera-negara lain. Berbeda dengan Negara Singapura, meskipun miskin

sumber daya alam namun kemampuannya dalam bersaing dengan negara-negara lain cukup

tinggi yakni menempati uruan ke 3 dari 60 negara. Dengan keterbatasan kekayaan alam,

Singapura tidak mengandalkan kekayaan alamnya akan tetapi menekankan kemampuan Sumber

Daya Manusianya. Kuncinya mutu SDM.

1

Page 2: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Tabel 1.1 Dafar Daya Saing Negera-Negara di Dunia(Sumber : The World Competitifness SCOREBOARD 2005)

2

Posisi Indoenesia

Page 3: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Mutu SDMMenurut laporan UNDP tentang indek pembangunan manusia (HDI) tahun 2005,

pada table1. 2 memperlihatkan bahwa mutu SDM Indonesia menempati peringkat 110 di dunia

dan di Asiapun Indonesia keinggalan dari negara-negara tetangga kita, Singapore, Brunei,

Malaysia, Thailand, Phillippine, dan Vietnam. Padahal Vietnam baru saja merdeka namun sudah

memiliki mutu SDM yang mampu mengalahkan Indonesia. Akibat rendahnya mutu SDM kita,

tidak sedikit tenaga ahli dari manca negara seperti Amerika, Australia, Jepang, Singapura bekerja

di Indonesia dengan gaji yang tinggi. Meskipun Indonesia kaya sumber daya alam, misalnya

minyak dan emas, sayangnya kita sangat tergantung pada pihak asing untuk mengolah sumber

daya alam kita sendiri, karena kita tidak punya tenaga ahli yang mampu mengolahnya.

Sebaliknya, Jepang menjadi negara maju karena memiliki SDM yang bermutu meskipun Jepang

tidak memiliki sumber daya alam. Dengan demikian betapa pentingnya peran SDM dalam

membangun sebuah negara. Mutu SDM terkait erat dengan mutu pendidikan. Kuncinya mutu

pendidikan.

Tabel 1.2 Indek Pembangunan Manusia(Sumber: UNDP-Human Development Report 2005)

4

Human Development Indexin ASEAN + 3 Countries

1082,4906490.370.5VIETNAM

852811133130129110

8473613325

HDI Rank

5,0036990.971.6CHINA17,9719397.977.0KOREA, REP. OF27,96784-82.0JAPAN1,7596168.754.7LAO PDR2,0785973.656.2CAMBODIA1,0274889.760.2MYANMAR3,3616687.966.8INDONESIA

4,3218292.670.4PHILIPPINES7,5957392.670.0THAILAND9,5127188.773.2MALAYSIA19,2107492.776.4BRUNEI DARUSSALAM24,4818792.578.7SINGAPORE

GDP Per capita

(PPP US$)

Gross enrolment ratio (%)

Adult literacy rate

(%)

Life expectancy

(years)Country

Source: UNDP - Human Development Report 2005

3

Page 4: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Mutu PendidikanMutu pendidikan Indonesia dapat dilihat dari hasil Tes Internasional yang

komprehensip pada tahun 2003 yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) yang dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student

Assessment). Lihat table perbandingan Internasional Literasi Membaca, Literasi Matematika dan

Literasi IPA berikut ini!

4

NO Negara Rata-Rata Nilai

1 Jepang 5502 Hongkong-China 5413 Finlandia 5384 Inggris 5325 Canada 5296 Selandia Baru 5287 Australia 5288 Korea 5259 Austria 519

10 Irlandia 51311 Norwegia 51212 Ceko 51113 Perancis 50014 Norwegia 50015 Amerika Serikat 49916 Swiss 49617 Belgia 49618 Islandia 49619 Hungaria 49620 Spanyol 49121 Jerman 48722 Polandia 48323 Denmark 48124 Italia 47825 Lithuania 47626 Greece 46127 Rusia 46028 Latvia 46029 Portugal 45930 Bulgaria 44831 Luxembourg 44332 Thailand 43633 Israel 43434 Mexico 42235 Chili 41536 Macedonia 40137 Argentina 39638 Indonesia 39339 Albania 37640 Brazilia 37541 Peru 333

Perbandingan Internasional Literasi Membaca Perband. Internasional Literasi Metematika Perbandingan Internasional Literasi IPA

Page 5: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

NO Negara Rata-Rata Nilai

1 Hongkong-China 5602 Jepang 5573 Korea 5474 Selandia Baru 5375 Finlandia 5366 Canada 5337 Australia 5338 Inggris 5299 Swiss 529

10 Belgia 52011 Perancis 51712 Austria 51513 Islandia 51414 Denmark 51415 Lithuania 51416 Swedia 51017 Irlandia 50318 Norwegia 49919 Ceko 49820 Amerika Serikat 49321 Jerman 49022 Hungaria 48823 Rusia 47824 Spanyol 47625 Polandia 47026 Latvia 46327 Italia 45728 Portugal 45429 Greece 44730 Luxembourg 44631 Israel 43332 Thailand 43233 Bulgaria 43034 Argentina 38835 Mexico 38736 Chili 38437 Macedonia 38138 Albania 38139 Indonesia 36740 Brazilia 33441 Peru 292

Tabel di atas menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia dibidang Literasi Membaca

menempati rangking 39 dari 41 negara. Artinya kemampuan membaca siswa kita rendah sekali

dibandingkan dengan kemampuan membaca siswa dari negara-negara lain. Sementara

kemampuan membaca siswa terbaik dipegang oleh negara Finlandia. Prestasi siswa kita dibidang

Matematika menempati rangking 39 dari 41 negara. Artinya kemampuan metamatika siswa kita

juga rendah sekali. Sementara rangking sau kemampuan matematika dipegang oleh Hongkong-

China. Sedangkan prestasi siswa kita dibidang IPA menempati rangking 38 dari 41 negara.

Kemampuan IPA siswa sangat rendah juga dibandingkan dengan kemampuan IPA siswa-siswa

dari negara lain. Sementara kemampuan IPA terbaik dikuasai Jepang. Data ini menunjukan hasil

pendidikan kita belum bermutu sehingga belum mampu bersaing dengan manca negara. Apa

yang salah dengan sistem pengelolaan pendidikan kita selama ini? Bagaimana sistem

pengelolaan pendidikan di negara Finlandia, Hongkong, dan Jepang sehingga mereka mampu

melahirkan mutu pendidikan terbaik di dunia?

5

NO Negara Rata-Rata Nilai

1 Finlandia 5462 Canada 5343 Selandia Baru 5294 Australia 5285 Irlandia 5276 Hongkong-China 5257 Korea 5258 Inggris 5239 Jepang 522

10 Swedia 51611 Austria 50712 Belgia 50713 Islandia 50714 Norwegia 50515 Perancis 50516 Amerika Serikat 50417 Denmark 49718 Swiss 49419 Spanyol 49320 Ceko 49221 Italia 48722 Jerman 48423 Lithuania 48324 Hungaria 48025 Polandia 47926 Greece 47427 Portugal 47028 Rusia 46229 Latvia 45830 Israel 45231 Luxembourg 44132 Thailand 43133 Bulgaria 43034 Mexico 42235 Argentina 41836 Chili 41037 Brazilia 39638 Macedonia 37339 Indonesia 37140 Albania 34941 Peru 327

Page 6: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Mutu pendidikan propinsi Kalimantan Selatan dibandingkan dengan mutu pendidikan

propinsi lain dapat dilihat pada Hasil Ujian Nasional tahun 200 dan 2005. Rata-rata nilai Ujian

Nasional SMP tahun 2004 adalah 5,37 menempati urutan ke 12 dari 31 propinsi. Sedangkan

rata-rata nilau Ujian Nasional SMP tahun 2005 adalah 5,96 rangking 20 dari 31 propinsi. Data

ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan propinsi Kalimantan Selatan masih kalah bersaing

dengan propinsi lain. Meskipun nilai rata-rata UN naik dari 5,37 pada tahun 2004 menjadi 5,96

pada tahun 2005, namum dilihat dari peringkat mutunya turun dari peringkat 12 menjadi

peringkat 20. Sementara rata-rata nilai ujian nasional Bahasa Inggris SMA UN jurusan IPA

tahun 2004 adalah 4,99 rangking 22 dari 31 propinsi. Sedangkan rata-rata nilai ujian nasional

Bahasa Inggris tahun 2005 adalah 5,41 rangking 29 dari 31 propinsi. Data ini menunjukkan

bahwa mutu pendidikan propinsi Kalimantan Selatan masih kalah bersaing dengan propinsi lain.

Meskipun nilai rata-rata UN naik dari 4,99 pada tahun 2004 menjadi 5,41 pada tahun 2005,

namum dilihat dari peringkat mutunya turun dari peringkat 22 menjadi peringkat 29. Apa yang

salah dengan sistem pengelolaan pendidikan di propinsi Kalimantan Selatan? Apa yang salah

dengan proses belajar mengajar yang terjadi di kelas-kelas sehari-hari di Kalimantan Selatan?

Mutu pendidikan Kabupaten Kotabaru dibandingakan dengan mutu pendidikan

pendidikan Kabupaten/Kota lain di Propinsi Kalimantan Selatan. Prosentase yang lulus dan tidak

lulus tiap jenjang dan jenis dapat dilihat pada tebel berikut ini:

UJIAN NASIONAL KOTABARU TAHUN 2005

JENJANG PESERTA LULUS % TIDAK LULUS % Rangking

SMA 1,003 57757.53

426 42.47%5

SMK 133 96 72.18 % 37 27.82% 4SMP/MTs 2,426 2,078 85.66 % 348 14.34% 2

TOTAL3,562 2751 77.23 % 811 22.77% 2

Data dalam tebel menunjukkan bahwa mutu pendidikan SMA kabupaten Kotabru menempati

rangking 5 dari 13 kabupaten/kota, mutu pendidikan SMK menempati rangking 4 dari 13

kabupaten/kota, dan mutu pendidikan SMP/MTs menempati rangking 2 dari 13 kabupten/kota.

Mutu pendidikan SMP cukup baik dilihat dari rangking. Namum dilihat jumlah siswa yang tidak

lulus nampak cukup tinggi yakni 42.47 % untuk SMA, 27.82 % untuk SMK, dan 14.34 % untuk

SMP. Bila harapannya 10 % sampai dengan 0% ketidak lulusan siswa, maka masih perlu kerja

keras lagi untuk memperbaiki mutu pendidikan di kabupaten Kotabaru. Tentu rendahnya mutu

6

Page 7: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

pendidikan ini dipengaruhi oleh mutu proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung sehari-

hari di sekolah. Kuncinya adalah mutu proses pembelajaran.

Mutu Proses PembelajaranMutu proses pembelajaran di sekolah berdasarkan hasil peneliian Balitbang Depdiknas

pusat menunjukkan bahwa siswa lebih banyak mendengarkan ceramah guru dari pada aktif

memecahkan mesalah untuk menemukan solusi

sendiri. Proses pembelajaran lebih focus pada

hafalan yakni siswa lebih banyak mendengarkan

ceramah guru kemudian dilanjukan dengan drill

soal-soal. Proses pembelajaran seperti ini kering

dan membosankan serta kurang mengembangkan

daya kreatifitas siswa. Meskipun kurikulum

mengalami perubahan terus menerus akibat

tuntutan zaman, namun pola pembelajaran di

sekolah tidak mengalami perubahan. Berkenaan

dengan suasana pembelajaran di sekolah yang

kering dan membosankan disebabkan tiga kemungkinan:

1. Guru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai baik berkenaan

dengan materi ajar maupun dengan metode pembelajaran.

2. Guru tidak termotivasi untuk menggunakan kemampuannya untuk anak didik

3. Iklim dan kultur sekolah yang menghalangi kreatifitas guru untuk anak didiknya.

Masalah proses pembelajaran yang kering dan membosankan mamang masalah yang komplek.

Meskipun guru tahu materi dan terampil menggunakan berbagai metode akan tetapi kalau ia

tidak termotivasi untuk melaksanakan di kelas, pembelajaran tetap kering dan membosankan.

Meskipun guru tahu materi dan terampil menggunakan berbagai metode serta termotivasi untuk

melaksanakan di kelas akan tetapi kalau iklim dan kultur sekolah tidak mendukung,

pembelajaran tetap kering dan membosankan. Faktor motivasi guru dan iklim dan kultur sekolah

merupakan hal yang rumit dan saling kait mengkait. Ini merupakan wilayah manajemen dan

leadership kepala sekolah. Dengan kata lain variabel yang menentukan mutu proses

pembelajaran adalah mutu guru dan mutu kepala sekolah.

7

Poret situasi proses pembelajaran sehari-hari di sekolah yakni mendengarkan ceramah guru, Drill Soal, Kegiatan hanya mengingat, Membosankan, Kreatifitas tidak berkembang, Daya saing global rendah

Page 8: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Mutu GuruMenurut UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa guru harus memiliki

kualifikasi dan kompetensi. Kualifikasi yang dimaksud adalah S1 atau D-IV. Sedangkan

kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogi, kompetensi professional, kompetensi

kepribadian dan kompetensi sosial. Kaitan dengan guru harus memiliki kualifikasi S1 dan D-IV,

bagi guru yang belum memiliki S1 pendidikan atau D-IV dikategorikan guru yang belum layak

mengajar. Begitu pula bagi guru yang tidak memiliki kompetensi pedagogi (cara mengajar),

kompetensi professional (penguasaan materi, kompetensi kepribadian (memberikan teladan), dan

kompetensi sosial (bekerjasama) dikategorikan sebagai guru yang belum layak mengajar.

Kualifikasi Guru

Data kualifikasi guru-guru kabupaten Kotabaru sebagai berikut:

KUALIFIKASI / TINGKAT PENDIDIKAN GURU KAB. KOTABARU

SLTA D-1 D-2 D-3 S-1 S-2 S-3

1.282 26 1006 65 908 15 -

Jumlah guru adalah 3.302. Dari jumlah guru ini yang layak kualifikasinya hanya 923 guru.

Sedangkan sisanya 2.379 guru belum layak yakni belum memiliki S-1 atau D-IV.

Kompetensi Guru

Selanjutnya data yang berkenaan dengan kompetensi professional guru dapat dilihat hasil tes

kognitif 879 guru SD se Kotabaru tahun 2007 dengan materi wawasan pendidikan, Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA, PKn, dan IPS. Adapun kualifikasi peserta tes terdiri dari SLTA:153

oang; D-1: 2, D-2:647 orang, D-3:4, S-1:67, tidak mengisi: 11 orang. Nilai hasil tes adalah

sebagai berikut:

WawasanPendidikan B.Indonesia Matematika IPA PKn IPS

38,05 35,28 39,43 39,99 54,69 54,09

Data ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil tes kognitif guru SD Kotabaru tidak mencapai

angka standar minimal 60,00 dari enam jenis pengetahuan yang diujikan. Dengan kata lain, rata-

rata kompetensi guru professional guru SD belum layak.

Hubungan antara data kualifikasi dan data nilai hasil tes kognitif guru SD ini ada hal

yang menarik yang dapat dipelajari. Lihat tebel berikut ini!

Kualifikasi  W.Pend. B. Ind. Mat. IPA PKn IPS NilaiRata-Rata

SLTA 36.26 32.71 36.67 36.00 52.29 51.26 40.68

8

Page 9: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

D-2 38.03 35.75 39.83 40.32 55.03 54.43 43.50S-1 42.98 37.65 43.21 47.33 58.89 59.06 47.78

Bandingkan antara kolom Kualifikasi dan nilai masing-masing mata pelajaran! Bandingkan juga

kolom kualifikasi dan nilai rata-rata! Dari data pada tebel menunjukkan bahwa semakin tinggi

kuafikasi pendidikan guru semakin tinggi nalai tes kognitif. Kesimpulan ini membuktikan bahwa

tingkat pendidikan (kualifikasi) mempengaruhi kompetensi guru. Kelompok S-1 memperoleh

skor tertinggi. Apakah mereka sarjana mata pelajaran yang diujikan dalam tes? Lihat tabel

berikut ini!

BK PGSD IPS Matematika Agama B.Inggris FISP Adm Niaga

27 16 4 1 3 1 1 1

Data data pada table menunjukkan bahwa 50% (27 guru) kelompok S-1 terdiri dari sarjana

bimbingan konseling. Sisanya umum. Sarjana yang memiliki latar belakang bidang studi cuma 2

yakni matematika 1 orang dan IPS 1 orang. Namum mereka semuanya memperoleh nilai paling

tinggi pada mata pelajaran IPA dan bahasa Indonesia padahal tidak ada satupun yang memiliki

latar belakang IPA dan bahasa Indonesia. Kualifikasi berpengaruh positip terhadap kompetensi.

Korelasi data-data di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok guru yang sudah sarjana

memiliki kebiasaan belajar lebih baik dibandingkan dengan guru yang belum sarjana. Oleh

karena itu program-program yang mendorong guru untuk meningkatkan kualifikasinya ke S-1

akan meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran di sekolah. Bila guru

bermutu, maka proses pembelajaran sehari-hari di kelas akan bermutu dan bila proses

pembelajaran bermutu, maka output pendidikan juga akan bermutu. Tentu kualifikasi S-1 saja

tidak cukup untuk bisa bersaing dengan propinsi lain apalagi bersaing dengan negara lain.

Setelah S-1 yang lebih penting lagi adalah meningkatkan kompetensinya menuju standar

nasional bahkan standar internasional.

Untuk mengatasi rendahnya kompetensi guru diharapkan disamping peran kepala sekolah dan

pengawas perlu dioptimalkan, peran kegiatan KKG juga perlu dihidupkan. Kegiatan KKG yang

membantu guru memperbaiki profesi secara terus menerus perlu diperbaiki atau revutalisasi.

Kegiatan KKG selama ini kebanyakan tidak efektif, membosankan karena kurang sesuai dengan

kebutuhan profesional guru.

Mutu Kepala Sekolah

9

Page 10: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Salah satu tugas kepala sekolah adalah menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Memfasilitasi

guru sehingga guru menjadi lebih mudah mengembangkan kretifitas profesionalnya. Sebagai

pemimpin kepala sekolah harus sering memotivasi guru untuk mengembangkan kreatifitas

profesionalnya sehingga mutu proses pembelajaran menjadi lebih baik. Namun kenyaataan di

lapangan tindakan kepala sekolah sering kontraproduktif. Hasil wawancara dengan guru-guru

peserta diklat dan hasil evaluasi dampak diklat menunjuukan bahwa sebagian kepala sekolah:

Tidak transparan terhadap guru-guru

Jadwal supervisi kelas ada tetapi jarang dilaksanakan

Kalaupun melaksanakan supervisi hanya menanyakan perlengkapan administrasi saja

jarang mengamati proses pembelajran dan diskusi perbaikan metode guru

Jarang mengajak diskusi dengan guru-guru untuk kemajuan anak didik

Tidak melibatkan guru-guru dalam menyusun RAPBS

Tidak pemahaman dengan komponen-komponen mutu pendidikan terutama indikator-

indikator mutu pendidikan dan hubungan variabel mutu pendidikan. Yang ia tahu hanya

nilai ujian dan drill soal tidak sampai pada bagaimana mengembangkan daya nalar siswa.

SK dan jadwal mengajar ada tetapi jarang melaksnakan

Lebih banyaknya mengurusi fisik sekolah daripada mutu sekolah

Mutu Pengawas Pemahaman pendidikan, hubungan variabel mutu pendidikan, hub atasan bawahan,

hanya menyalahkan tp tidak memberikan jalan keluar, supervisi hanya menanyakan

perlengkapan

– Keluhan Guru dan Kepsek bahwa pengawas hanya menyalahkan tapi tidak memberikan jalan

keluar.

Untuk mewujudkan keinginan bersama ini Kabupaten Kotabru telah memiliki tekat yang

tertuang dalam visi Kotabaru

Kegiatan pelatihan di KKG belum terbina secara efektif dan sistemik

3. Sebagian besar guru belum menggunakan PAKEM

4. SD Inti belum sebagai pusat database gugus

10

Page 11: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

5. Belum adanya TIM pengembang kurikulum dan penilaian yang efektif

6. Sebagian kecil SD memiliki KIT IPA SEQIP dan KIT Matematika MEQIP

7. Sebagian kecil SD Inti memiliki komputer, handycame, foto digital dan alat komunikasi

Visi Kabupaten Kobabaru Terwujudnya Pembangunan Kotabaru yang Demokratis, Efisien dan berkeadilan melalui

paradigma baru.

Visi Pendidikan Kotabaru Terwujudnya SDM Kabupaten Kotabaru yang beriman dan bertaqwa, mandiri, berkompetensi,

sehat jasmani dan rohani, kreatif, produktif, inovatif, berwawasan lingkungan dan sadar hukum.

Misi Pendidikan Kotabru • Mengembangkan lembaga pendidikan yang inovatif, representatif dan akomodatif

terhadap hal-hal yang baru dan bermanfaat dibidangnya.

• Miningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan yang profesional pada

bidangnya agar mampu menciptakan hasil pembelajaran pada setiap jenis dan jenjang

pendidikan

• Memperluas akses pendidikan dengan membuka jaringan pendidikan.

• Meningkatkan kualitas guru dan mutu lulusan melalui peningkatan mutu guru dan siswa

• Mengadakan dan mengoptimalkan pemeliharaan/pemanfaatan sarana dan prasarana

pendidikan serta efisiensi penggunaan dana.

• Mengoptimalkan dan meningkatkan pembinaan pendidikan luar sekolah, kepemudaan

dan keolahragaan

Untuk mengatasi rendahnnya mutu pendidikan dan mewujudkan pendidikan di Kabupaten

Kotabaru yang berkualitas dan kompetetif diperlukan sebuah terobasan besar. Salah satu

terobosan yang dapat membantu mengatasi masalah rendahnya mutu pendidikan dan

mewujudkan visi kabupeten Kotabaru khususnya pendidikan, diperlukan grand design. Grand

design dapat menjadi kerangka kerja untuk menyusun program kegiatan dalam rangka

mempecepat peningkatan mutu pendidikan di kabupten Kotabaru.

11

Page 12: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Judul lengkapnya

“GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKTAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN

KOTABARU”.

DASAR HUKUM

o UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

o UU no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

o PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

o Permendagri no. 13 tahun 2006 tetang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

o Permendiknas no 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah

o Permendiknas no 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

o Permendiknas no 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru

o Permendiknas no 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan

o Permendiknas no 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

o Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

o Permendiknas no 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

o Permendiknas no 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas no 22 tahun 2006 dan

Permendiknas no 23 tahun 2006

TUJUAN

o Merumuskan perangkat sistem penjaminan mutu pendidikan

o Merumuskan perangkat sistem kendali mutu pendidikan

o Memetakan kompetensi guru pendidikan dasar dan menengah

o Menyeleksi dan meningkatkan mutu pemandu bidang studi dan guru inti dikdasmen

berdasarkan hasil pemetaan

o Memfalitasi PBS, guru inti, KKG dan MGMP dalam meningkatkan mutu guru

o Mengembangkan perangkat sistem insentif berbasis kinerja

o Merumuskan sistem pembinaan kepala sekolah yang efektif

o Merumuskan sistem pembinaan pengawas yang efektif

12

Page 13: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

o HASIL YANG DIHARAPKAN

o Tersusunnya Grand Design Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan Kotabaru

13

Page 14: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

BAB II

RANCANGANPERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Belajar dari Negara Lain

Telah diyakini bahwa kemampuan daya saing suatu bangsa ditentukan oleh mutu SDM.

Mutu SDM ditentukan oleh mutu pendidikan dan mutu pendidikan ditentukan oleh mutu proses

kegiatan belajar mengajar yang terjadi sehari-hari di sekolah. Mutu proses pembelajaran

ditentukan mutu guru dan mutu kepala sekolah.

Di perusahaan-perusahaan, mutu SDM menjadi perhatian khusus. Salah satu faktor yang

penting dalam upaya peningkatan kualitas produk adalah sumber daya manusia. Keterlibatan

dan pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal dapat mengurangi biaya dan

meningkatkan hasil produksi. Dunia usaha/industri berkepentingan dalam memenuhi kepuasan

pelanggan, menghasilkan keuntungan, serta efisiensi dan keefektifan. Hal ini dapat dicapai

apabila ditempatkan “the right people in the right place at the righttime” (Torrington dan Huat,

1994).

Asumsi yang diyakini bahwa upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

paling efektif adalah melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Nadler (1982)

mendefinisikan pendidikan (education) sebagai pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan

tertentu masa datang bagi individu yang dipersiapkan; pelatihan (training) adalah pembelajaran

yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang yang sekarang atau segera dilaksanakan,

sedangkan pengembangan (development) merupakan pembelajaran untuk pertumbuhan umum

bagi individu dan/atau organisasi.

Peningkatan keterlibatan pekerja berarti memberikan tanggung jawab yang lebih besar,

yang pada gilirannya mensyaratkan tingkat kemampuan dan keterampilan yang lebih tinggi. Hal

ini dapat dicapai melalui pelatihan. Ross (1995) memberi contoh bahwa Motorola

mengalokasikan sekitar 2,5% dari biaya atau 120 juta dolar per tahun untuk kegiatan pelatihan,

40% dari jumlah tersebut dianggarkan untuk pelatihan mutu. Perusahaan ini memperkirakan

keuntungan akibat dari pelatihan (training return) sebesar 29 dolar tiap satu dolar yang

diinvestasikan untuk pelatihan. Keuntungan lain meliputi : (1) peningkatan komunikasi, (2)

perubahan budaya perusahaan (corporate culture), dan (3) unjuk komitmen manajemen terhadap

kualitas.

14

Page 15: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Menyimak penjelasan di atas menunjukkan betapa pentingnya mutu SDM bagi hidup

matinya sebuah perusahaan. Berkenaan dengan upaya peningkaan mutu kabupeten Kotabaru

perlu mempelajari bagaimana negara-negara lain mengelolan pendidikan. Beberapa refensi

dijadikan bahan acuan untuk mengembangkan rancangan percepatan peningkatan mutu

pendidikan di kabupten kotabaru. Refensi ini diambil dari model-model sistem pengelolan

pendidikan dari manca negara yang sudah membuktikan hasilnya bekualitas dan terbaik di dunia.

Negara Finlandia, Singapura, Inggris dan Autralia termasuk lima besar terbaik mutu

pendidikannya yang dapat dilihat pada hasil Tes Internasional yang komprehensip pada tahun

2003 yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

yang dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assessment) dalam

Literasi Membaca, Literasi Matematika dan Literasi IPA.

Di Finlandia

1. Guru-guru Finlandia dari guru-guru dengan kualitas terbaik dan dengan pelatihan terbaik.

Lulusan sekolah menegah terbaik kebanyakan mendaftar ke perguruan tinggi keguruan

(LPTK, di Indonesia IKIP) dan hanya 1 dari 7 pelamar bisa diterima, lebih ketat

persaingannya ketimbang masuk ke fakultas bergensi lainnya seperti fakultas hukum dan

kedokteran.

2. Profesi guru di Finlandia adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah

fantastik.

3. Guru-guru percaya bahwa ujian dan testing menghancurkan tujuan belajar siswa. Guru-

guru di Finlandia yakin bahwa terlalu banyak testing membuat guru-guru cenderung

mengajar siswa untuk lolos ujian. Sundstrom, seorang kepala SD di Poikkilaakso,

Finlandia mengatakan bahwa banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur

dengan ujian. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya, bahkan sejak pra TK. Kegiatan

ini membantu siswa belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sendiri. Kalau

mereka bertanggung jawab mereka akan bekerja lebih bebas. Guru tidak harus selalu

mengontrol siswa. Siswa didorong untuk bekerja secara independent dengan berusaha

mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka

mencari sendiri infromasi yang mereka butuhkan. Toumas Siltala, salah seorang siswa

sekolah menengah di Finlandia mengatakan bahwa kita tidak belajar apa-apa kalau kita

15

Page 16: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Di sini guru tidak mengajar dengan

metode ceramah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando

hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan.

4. Berdasarkan penemua PISA, sekolah-sekolah Finlandia sangat kecil perbedaan antara

siswa yang berprestasi baik dengan yang buruk. Kondisi ini merupakan yang terbaik

menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk

memperbaiki. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan

benar, yang penting mereka berusaha. Para guru menghindari kritik terhadap pekerjaan

siswa mereka. Jika siswa dikatakan “kamu salah” siswa akan malu. Jika siswa malu maka

ini akan menghambat mereka belajar. Siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Siswa

hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya dan tidak dengan

siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem rangking-rangkingan. Rangking-rangkingan hanya

membuat guru fokus pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya

saja. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

Di Inggris

Para pendidik dan pengelolan pendidikan di Inggris yakin bahwa kunci untuk membuka

seluruh potensi anak di sekolah mereka terletak pada keahlian para guru dan kepala

sekolah. Hasil penelitian dan inspeksi terhadap mutu sekolah menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara kualitas pengajaran dan prestasi siswa, dan antara

kualitas kepemimpinan dan kualitas pengajaran. Inilah inti dari program pemerintah

untuk perbaikan sekolah. Hal ini dapat dijelaskan bahwa mutu hasil belajar siswa

tergantung mutu proses pembelajaran yang dikelola oleh guru. Kemampuan guru untuk

mengembangkan kretifitasnya dalam mengelola proses pembelajaran yang efektif

tergantung dari kepala sekolah. Di Inggris, kepala sekolah yang paling menentukan mutu

sekolah. Oleh karenanya seleksi untuk menjadi kepala sekolah sangat ketat. Karena

kepala sekolah merupakan orang yang terbaik sehingga gajinyapun cukup fantastik yakni

mencapai 75.000 pound.

Di Vectoria Australia

1. Peningkatan mutu seleksi calon kepala sekolah

2. Pendampingan (mentoring) bagi kepala sekolah baru (program kemitraan)

3. Program pengembangan (beasiswa program master) bagi calon kepala sekolah sangat

berpotensi

16

Page 17: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

4. Pelatihan (coaching) bagi kepala sekolah yang tengah bertugas

5. Program Pengembangan bagi kepala sekolah yang berprestasi

6. Penilaian dan pengembangan kinerja kepala sekolah

Di Singapura

1. Perbaikan berkelanjutan dengan menggunakan kerangka acuan model sekolah unggul.

2. Penilaian kinerja dari pihak luar

3. Tim penilai terdiri dari lembaga penilai sekolah, supervisor, spesialis pendidikan, penilai

eksternal yang ditetapkan pemerintah.

Apakah besarnya dana pendidikan sangat menentukan mutu pendidikan?

Tidak bisa dipungkiri tanpa dana tidak mungkin mutu pendidikan dapat dicapai secara

optimal. Namun, dana bukanlah segala-galanya. Dana bukanlah faktor satu-satunya yang paling

menentukan mutu. Banyak varibel lain yang ikut menentukan mutu pendidikan. Untuk lebih

jelasnya simak perbandingan biaya di Amerika dan Jepang serta perbandingan mutu pendidikan

antara keduanya.

Perbandingan biaya tiap siswa di US dari $ 4.012 di Arizona s.d $ 9.318 New Jersey.

Rata-rata $ 5.768. Namun skor hasil tes matematika dan sain siswa tingkat internasional, US

menunjukkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan nagara-negara industri lainnya yang biaya

persiswa lebih rendah. Misal di Jepang biaya persiswa $ 3,960, lebih rendah daripada biaya

persiswa di US. Namun skor hasil tes prestasi siswa tingkat internasional lebih tinggi daripada

skor di US. Kenapa Amerika mengalami kepurukan dalam prestasi akademik siswa tingkat

internasional? Menurut Lunerburg, Profesor Universitas Sam Houston dan Orstein, Profesor

Universitas Layola Chicago (2000), prestasi akademik siswa yang rendah disebabkan oleh

beberapa hal: (1) pertumbuhan msayarakat kelas menengah ke bawah dan resiko populasi siswa

(± 40% dari seluruh siswa gratis makan siang; kasus siswa ketagihan obat; kenakalan siswa;

kegiatan preman (gang); kehamilan anak remaja lebih tinggi dibandingkan dengan nagara-

negara industri lainnya); (2) kehancuran rumahtangga (lebih dari 50% siswa Amerika hidup

dengan satu orangtua / a single head of household); (3) pengaruh TV (siswa Amerika rata-rata

3,4 jam tiap hari nonton TV); (4) Siswa Eropa dan Asia memiliki jumlah jam belajar tiap hari

lebih lama yakni 6 jam. Sementara di Amerika 5,2 jam per hari. Jumlah hari belajar lebih banyak

yakni 200 hingga 225 hari pertahun dibandingkan di Amerika hanya 178 hari; (5) Persentasi guru

17

Page 18: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

yang keluar dari profesinya terutama di kota-kota ± 50% lima tahun pertama, sehingga guru-guru

di negara industri lainnya rata-rata lebih berpengalaman daripada di Amerika.

Data di ini menunjukkan bahwa uang bukan satu-satunya faktor yang menentukan mutu

pendidikan. Lunenberg dan Orstein (2000) dalam bukunya Educational Administration

menyatakan bahwa kebanyakan hasil penelitian menunjukkan keefektifan sekolah tidak

berhubungan dengan biaya, akan tetapi berhubungan dengan iklim dan kulur organisasi sekolah

Dari pengalaman dari negara-negara tersebut dapat disimpulkan bahwa kunci mutu

pendidikan terletak pada:

1. Mutu Guru yang berdampak pada mutu proses pembelajaran dan hasil belajar

2. Mutu Kepala Sekolah yang berdampak pada iklim dan kultur kerja di sekolah yang

mendorong kreatifitas guru untuk mengembangkan cara mengajar yang terbaik.

3. Mutu pengawas yang berdampak pada efektifitas program binaan terhadap guru dan

kepala sekolah sehingga kompetensi mereka mengalami peningkatan secara terus

menerus.

4. Mutu sistem pembinaan guru dan kepala sekolah dalam rangka peningkatan mutu proses

pembelajaran sehari-hari di sekolah

5. Penilaian kinerja guru dan kepala sekolah yang berdampak pada besarnya insentif dan

promosi.

Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Lampiran A.VII bagian Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kepndidikan halaman 29.

1. Pelaksanaan sertifikasi pendidik

2. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

3. Pelatihan pendidik untuk memenuhi standar komptensi

4. Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)

5. Pembinaan Lemabaga penjaminan Mutu (LPMP)

6. Pembinaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPPG)

7. Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi Standar Kualifikasi

8. Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan

tenaga kependidikan

9. Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan

10. Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik

18

Page 19: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

11. Pengembangan sistem perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik dan

tenaga kependidikan

12. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Pengaitan Kegiatan Pokok Bidang Tendik Dinas Pendidikan Kotabaru dengan Program

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Permendagri no. 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Program pada Permendagri

no. 13 tahun 2006 tentang PPKD

Program Bidang Tendik Disdik Kotabaru

1. Pelaksanaan sertifikasi pendidik Seminar permasalahan perlengakapan dan

penyususan portofolio

Diklat berjenjang penyusunan portofolio sertifikasi

pendidik

Fasilitasi kegiatan kelompok kerja guru (KKG)

dalam mendukung program sertifikasi pendidik

2. Pelaksanaan uji kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan

Uji kompetensi guru SD, SMP, SMA dan SMK

Uji kompetensi kepsek SD, SMP, SMA dan SMK

Uji kompetensi TU, Pustakawan, dan Laboran

Uji kompetensi pengawas sekolah

3. Pelatihan pendidik untuk memenuhi standar komptensi

Pelatihan PBS dan guru Inti

Pelatihan guru di KKG dan MGMP

Pelatihan guru di sekolah

4. Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG)

Menyusun standar kegiatan dan hasil KKG

Menyusun indikator kinerja dan instrumen penilaian

kinerja KKG

Pelatihan kepala sekolah dan pengawas untuk

Supervisi kegiatan KKG

Monitoring dan evaluasi kinerja PBS dalam

memandu kegiatan KKG dan kinerja kepala sekolah

dan pengawas dalam supervisi kegiatan KKG

Penerapan insentif berbasis kinerja

5. Pembinaan Lembaga penjaminan Mensinergikan program peningkatan mutu pendidik

19

Page 20: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Mutu (LPMP) dan tenaga kependidikan tingkat dasar dan lanjut

Pengembangan program diklat tingkat dasar dan

tingkat lanjut bagi PBS dan guru inti

13. Pembinaan Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Guru (PPPG)

Mensinergikan program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan tingkat dasar dan tingkat

lanjut

Pengembangan program diklat tingkat menengah

dan tingkat tinggi bagi PBS dan guru inti

14. Pendidikan lanjutan bagi pendidik

untuk memenuhi Standar

Kualifikasi

Program penyetaraan S1 bagi guru yang belum S1

(diprioritaskan PBS dab guru inti)

Program penyetaraan S1 bagi Kepsek yg belum S1

Program S2 bagi PBS dan guru inti yang mencapai

nilai kinerja amat baik

15. Pengembangan mutu dan kualitas

program pendidikan dan pelatihan

bagi pendidik dan tenaga

kependidikan

Pengembangan standar kurikulum diklat tingkat

dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan standar kompetensi lulusan diklat

tingkat dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan standar instruktur diklat tingkat

dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan standar sarana dan prasarana diklat

tingkat dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan standar manajemen diklat tingkat

dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan standar pembiayaan diklat tingkat

dasar, lanjut, menengah dan tinggi

Pengembangan instrumen penilaian penyelenggaraan

dan hasil diklat

16. Pengembangan sistem pendataan

dan pemetaan pendidik dan

tenaga kependidikan

Pengembangan sarana database online

Pengembangan ICT dalam rangka pengelolaan

sistem informasi (termasuk perpustakaan digital)

Penyajian dan penyebarluasan informasi mutu

pendidikan (termasuk sosialisasi kebijakan dan

20

Page 21: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

peraturan perundang-undangan terkait PTK)

Pengkajian hasil pemetaan mutu pendidikan

Analisis data dan informasi mutu pendidikan

Penyiapan dan pengembangan bahan standarisasi

mutu

Publikasi dan pendokumentasian informasi mutu

pendidikan

Menyusun program pemetaan mutu pendidikan

berdasarkan SNP

Memetakan mutu guru

Memetakan mutu tenaga kependidikan

Memetakan mutu kelayakan program sekolah

Melaksanakan verifikasi, pengolahan data dan

informasi tentang SNP

Memetakan mutu kelompok-kelompok kerja

(KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS)

Proyeksi pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga

kependidikan

Mendampingi sekolah dalam pengolahan dan analisa

data

Menganalisis Hasil Ujian Nasional dan Ujian

Sekolah

Menyusun rekomendasi perbaikan mutu

17. Pengembangan sistem

penghargaan dan perlindungan

terhadap profesi pendidik

Pengahragaan terhadap PBS dan Guru Inti yang

berprestasi

Penghargaan terhadap Kepala sekolah yang

berprestasi

Pengahargaan terhadap guru yang berprestasi

Pengahargaan terhdapa pengawas yang berprestasi

18. Pengembangan sistem

perencanaan dan pengendalian

program profesi pendidik dan

Mengembangkan prosedur perencanaan program

peningkatan profesi pendidik dan tenaga

kependidikan

21

Page 22: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

tenaga kependidikan Mengembangkan sistem kendali mutu program

peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

19. Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan

Mengembangkan standar mutu kegiatan dan hasil

Mengembangkan indikator mutu kegiatan dan hasil

Mengembangkan instrumen minitoring dan evaluasi

kegiatan dan hasil

Menyusun laporan hasil monitoring dan evalausi

Rancangan Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan

o Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran

Diharapkan proses pembelajaran di sekolah

lebih mengembangankan daya nalar siswa

daripada hapalan. Konsekuensinya metode

yang digunakan guru harus lebih benyak

interaktif, mengaktifkan, mendorong

kreatifitas siswa sehingga potensi-potensi

yang dimiliki siswa dapat berkembang.

Pembelajaran yang aktif, kretif, efektif dan

menyenangkan dapat menghasilkan lulusan

siswa yang cerdas dan kompetetif. Cerdas

yang dimaksud meliputi cerdas akalnya,

cerdas budinya, cerdas emosinya, dan cerdas spritualnya.

Untuk menjamin proses pembelajaran terpantau dan meningkat mutunya secara

berkerlanjutan diperlukan superivisi oleh pengawas yang terprogram dan frekuensi

kunjungannya ditambah. Tiap mata pelajaran terutama yang diujikan tingkat nasional perlu

dibina satu bulan sekali. Untuk itu pengawas perlu menjadwalkan sebagai berikut, hari:

1. Senen, pengawas mensupervisi KBM IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia kelas IV.

2. Selasa, pengawas mensupervisi KBM IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia kelas V.

3. Rabu, pengawas mensupervisi KBM IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia kelas VI.

4. Kamis, pengawas mensupervisi manajerial kepala sekolah kaitan dengan program

peningkatan mutu proses pembelajaran dan mengelolaan sekolah.

22

Foto ini menunjukkan Rasa ingin tahu siswa berkembang, Menyenangkan, Kerjasama, Pengalaman langsung, Mudah

dipahami, Keterampilan memecahkan masalah, Kreatifitas berkembang,Keterampilan penelitian sederhana.

Page 23: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

5. Jum’at, seluruh pengawas melakukan konsolidasi dari hasil-hasil supervisi dan menyusun

program perbaikan tindak lanjut.

6. Sabtu, pengawas melatih guru-guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan

kompetensinya sekaligus menyusun persiapan pembelajaran dan manajemen sekolah

minggu yang akan datang.

Bila tiap proses pembelajaran dari tiga mapel disupervis tiap bulan maka tiap pengawas

membina sekolah maksimal 4 sekolah. Oleh karenanya diperlukan 3 pengawas tiap 4

sekolah. Sehingga jumlahnya mencapai 176 orang untuk SD.

o Peningkatan Mutu Guru

Guru diharapkan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar nasional

pendidikan.. Kualifikasi yang dimaksud S1 dan Diploma IV. Oleh karenanya diperlukan

program studi lanjut bagi guru-guru yang belum sarjana. Disamping itu, guru diharapkan

memiliki kompetensi sebagai guru yakni kompetensi pedagogi, professional, social dan

kepribadian. Untuk meningkatkan komptensi guru diperlukan program diklat baik sistem in

service maupun on service training.

Model pelatihan guru yang efektif dan murah menggunakan sistem diklat berjenjang.

Mengadaptasi dari keberhasilan penerapan model pembinaan guru di Kota Banjarbaru, dinas

pendidikan kabupaten kotabaru telah memulai dengan seleksi PBS SD dilaksanakan tahun

2007. PBS terbaik tiap gugus ini akan menjadi pelatih guru baik di KKG maupun di sekolah.

Sebelum melatih, PBS dilatih untuk menjadi pelatih (Training of Trainer) di LPMP selama

10 hari. Setelah cukup bekal, PBS diberi SK sebagai PBS dan diberi dana block grant untuk

melatih guru di KKG dan pendampingan guru di sekolah. Selama PBS melatih guru di KKG

dan di sekolah, mereka dipantau dan dievaluasi kinerjanya untuk menjamin terlaksananya

pembinaan guru se kabupaten kotabaru. PBS diberi insentif berdasarkan hasil kinerjanya.

Bagi PBS yang berhasil membina guru sehigga pola pembelajaran di sekolah mengalami

perubahan yang lebih baik, mereka akan dipromosikan sebagai pengawas. Pengawas yang

berasal dari PBS yang berhasil akan mampu mengubah image nagatif kelompok pengawas.

Image negatif ini disebabkan oleh prilaku beberapa pengawas yang hanya menyalahkan

tanpa memberikan solusi yang baik. Image pengawas ke depan akan menjadi positip karena

lebih fokus membantu mengatasi kesulitan guru dan kepala sekolah. Kehadirannya akan

23

Page 24: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

ditunggu-tunggu. Lebih jelasnya siklus kegiatan pembinaan guru melalui KKG secara rinci

adalah sebagai berikut

SIKLUS PEMBINAAN PBS TERHADAP GURU

IDENTIFIKASIMASALAH

ANALISISPENYEBAB

IDE-IDESOLUSI

MENYUSUNRENCANA KBM

UJI COBA RENC.(PEER TEACHING)

PERBAIKANRENCANA

IMPLEMENTASIRENCANA

(REAL TEACHING)

Siklus ini yang menjamin peningkatan profesionalisme guru akan terjadi secara terus

menerus. Kegiatannya dimulai dari identifikasi masalah pembelajaran minggu yang lalu

kemudian dianalisis penyebabnya dan diskusi solusinya. Solusi yang disepakati ini menjadi

bahan untuk memperbaiki rancangan pembelajaran (RPP) minggu yang akan datang. RPP ini

diujicoba dulu sebelum digunakan di sekolah. Bila ada tahapan-tahapan yang masih belum

sempurna akan disempurnakan. RPP yang sudah diperbaiki ini kemudian dilaksanakan oleh

guru di sekolah dan dalam pelaksanaanya di sekolah, guru didampingi oleh PBS dan

pengawas. Program pendampingan ini untuk menjamin hasil pelatihan guru di KKG

dilaksanakan di sekolah. Disamping itu untuk mengetahui tingkat efektifitas RPP kemudian

dianalisis masalahnya dan diperbaiki lagi di KKG. Inilah siklus peningkatan mutu guru.

Siklus ini dilaksanakan tiap minggu sekali sehingga tidak satupun tatap muka antara

guru dan siswa yang tidak mengalami perbaikan prosesnya. Adapun tahapan karir guru

menjadi PBS kemudian menjadi pengawas atau kepala sekolah dapat digambarkan sebagai

berikut:

24

Page 25: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

GURU PAHAM &TERAMPIL

PERUBAHANPOLA PEMBELAJARANDI SEKOLAH

SECARAMASAL

DUKUNGANKEPSEK INTI

DUKUNGANKEPSEK IMBAS

GURU MAU

DIKLAT CALON PBS

PBS TERPILIH, TERLATIH & KUAT

BLOCKGRANT 12JT

MENGAJARDI SEKOLAH

PENILAIANPENGAWAS

12

5

10

4

KAMIS

SABTU

JUM’AT

SENEN,SELASA,RABU

PENINGKATAN MUTU PROSES KBMMELALUI SISTEM PEMBINAAN GURUSECARA TERPADU TAHAP RINTISAN

PENINGKATAN MUTU PROSES KBMMELALUI SISTEM PEMBINAAN GURUSECARA TERPADU TAHAP RINTISAN

PELATIH MENDAMPINGIPBS

2007 s.d 2009

PERBAIKANKEGIATAN KKG &PENDAMPINGAN

DIKLAT GURUDI KKG

PBS & PS MENDAMPINGI

GURU DI SEKOLAHMEMFASILITASI

SK PBS

UJI KOMPETENSI

TERBAIKSEGUGUS

PBS DI SD INTI

12 KBM DI SEKOLAH14 MEMBINA GURU

Skema ini menunjukkan bahwa tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, PBS masih

berperan sebagai guru di sekolahnya dan sebagai pelatih guru di KKG dan di sekolah.

Disamping itu selama tahun itu melalui penilaian kinerja akan diketahui bibit-bibit unggul

untuk dipromosikan menjadi pengawas atau kepala sekolah. Indikator keberhasilan PBS

membina guru adalah aktifitas kegiatan KKG dan perubahan cara guru mengajar di sekolah

ke arah yang lebih baik.

Dari skema di atas tahapan untuk mengatasi masalah pola pembelajaran yang kering dan

membosankan menuju pola pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna. Skema ini

merupakan desain sistem perbaikan proses pembelajaran melalui revitalisasi KKG dan

pendampingan guru di sekolah yang telah teruji keberasilannya di Kota Banjarbaru sejak

tahun 2006. Permasalahan pola pembelajaran yang tidak pernah berubah meskipun

kurikulum mengalami perubahan terus menerus sudah ditemukan solusinya di Banjarbaru.

Perubahan kurikulum hanya sebatas pada perubahan dokumen administrasi saja dan belum

menyentuh pada intinya yakni proses pembelajaran sehari-hari di sekolah. Padahal faktor

25

Page 26: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

yang menentukan mutu pendidikan terletak pada mutu proses pembelajaran, bukan pada

dokumen administrasi. Bukan berarti guru tidak perlu membuat administrasi. Dengan guru

memperbaiki pola pembelajaran terus menerus di KKG yang efektif dan pendampingan di

sekolah terbukti dokumen administrasi guru-gurupun juga lengkap. Tapi kalau titik beratnya

hanya pada kelengkapan administrasi belum tetentu pola pembelajarannya berubah kearah

lebih baik.

Solusi supaya pola pembelajaran mengalami perubahan seiring dengan perubahan

kurikulum dimulai dari revitalisasi KKG. KKG yang selama ini hanya fokus pada

kelengkapan administrasi saja akan diperbaiki dengan fokus pada peningkatan keterampilan

cara mengajar dan pendalaman materi ajar.

Alasan KKG sebagai andalan pusat peningkatan mutu guru karena beberapa kelebihan.

Kelebihan pelatihan guru di KKG adalah

o Lebih murah

o Lebih akrab

o Lebih menyentuh kebutuhan guru

o Pebaikan terus menerus secara periodik tiap minggu

o Dekat dengan sekolah

o Kepala sekolah dan pengawas lebih mudah membina

Prinsip Pembinaan KKG

o Untuk menjamin efektifitas pelatihan tingkat sekolah dan kecamatan diperlukan

pemandu/instruktur yang kompeten

o Untuk mendapatkan pemandu/instruktur guru diperlukan data hasil pemetaan guru

o Data hasil pemetaan diperoleh dari hasil uji kompetensi

Revitalisasi KKG dapat berhasil bila terpenuhi lima hal. Pertama tersedianya guru pemandu

bidang studi yang kompeten, kedua terlaksananya kegiatan mingguan KKG yang efektif dan

fokus pada perbaikan proses pembelajaran, ketiga monitoring dan evaluasi internal serta

pembinaan oleh pengawas dan kepada SD, keempat terlaksananya kegiatan mingguan di

beberapa kecematan terdekat dan pertemuan bulanan kelompok kerja guru pemandu bidang

studi yang efektif di tingkat kabupaten dan pertemuan tiap semester di tingkat propinsi, dan

kelima hasil inovasi pembelajaran oleh guru dan keberhasilan pengelolaan KKG dilombakan

melalui forum ilmiah guru baik ditingkat kabupaten maupun ditingkat nasional.

26

Page 27: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Tersedianya guru pemandu bidang studi yang kompeten yang dimaksud meliputi

kemampuan dalam menerapkan prinsip-prinsip pedagogi dalam mengembangkan model-

model pembelajaran yang efektif berorientasi pada kurikulum berbasis kompetensi sehingga

dapat menjadi contoh dan rujukan bagu guru-guru di SD imbas. Berikutnya guru pemandu

bidang studi memiliki kemampuan sebagai pelatih yang efektif yakni mampu menerapkan

prinsip-prinsip andragogi dalam pelatihan guru-guru imbas. Terakhir guru pemandu bidang

studi memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan manajer KKG yang efektif antara lain

mampu memotivasi, memfasilitasi kebutuhan guru, membangun iklim sharing ide,

pengalaman dan feedback yang konstruktif antar guru. Untuk menjadi guru pemandu bidang

studi harus melalui seleksi dan pelatihan yanh efektif.

Terlaksananya kegiatan mingguan KKG yang efektif yang dimaksud guru dapat

menyampaikan masalahnya kaitannya dengan pembelajaran minggu yang lalu di kelas,

sharing pengalaman dan ide antar temanya untuk memberikan solusi, merancang

pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan untuk minggu yang akan datang

kemudian guru diberi kesempatan untuk mengujicobakan rancangannya dan mendiskusikan

hasilnya dalam iklim yang menyenangkan dan saling membantu.

Monitoring dan evaluasi internal serta pembinaan oleh pengawas dan kepada SD

untuk mendapatkan informasi kaitan antara variable-variabel keberhasilan kegiatan di KKG

dan variabel-variabel keberhasilan kegiatan belajar mengajar di kelas kemudian

mendiskusikan hasilnya dengan guru pemandu bidang studi pada pertemuan bulanan di

tingkat kecamaan dan pertemuan semesteran di tingkat kabupaten. Dengan demikian antara

guru pemandu bidang studi, kepala sekolah dan pengawas menjadi teamwork yang baik.

Terlaksananya kegiatan mingguan kelompok kerja guru pemandu bidang studi yang

efektif di tingkat rayon dan pertemuan KKPBS tiap bulanb di tingkat kabupaten adalah

sebagai media bagi para guru pemandu bidang studi untuk mengidentifikasi masalah

ditemukan selama mengelola KKG dan diskusikan solusinya serta sharing pengalaman yang

berhasil sementara pertemuan tiap semester di tingkat propinsi sebagai koodinasi antar

pemandu bidang studi, koordinator kepala sekolah dan pengawas untuk menyamakan

persepsi tentang kualitas pembelajaran di kelas dan kualitas kegiatan KKG serta instrumen

monitoring dan evaluasi.

27

Page 28: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Hasil inovasi pembelajaran oleh guru dan keberhasilan pengelolaan KKG

dilombakan melalui forum ilmiah guru baik ditingkat kabupaten maupun ditingkat nasional.

Inovasi pembelajaran terjadi bila sering mencoba ide-idenya dan mendapat feedback yang

konstruktif dari temen-temennya kemudian dicobanya lagi di kelas beneran. Setelah guru

mengalami inovasi lebih mudah mereka untuk menuliskannya sebagai karya tulis ilmiah

yang kemudain dilombakan dalam forum ilmiah guru di tingkatt kabupaten. Begitu juga

inovasi kegiatan KKG yang menarik dan efektif dapat lebih mudah dituliskan sebagai karya

tulis ilmiah. Bagi pemenang akan diberi bekal dan dimantapkan di LPMP untuk mengikuti

forum ilmiah guru tingkat nasional.

28

SD Inti

SD Imbas

SD Imbas

SD Imbas

SD Imbas

SD Imbas

Ruang KKG

SD Imbas

SD ImbasSD Imbas

Page 29: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

GURU PAHAM,TERAMPIL & KOMP. TERPETAKAN

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARANDIPERCEPAT

SECARAMASAL

GURU TERMOTIVASIMENGGUNAKAN PAKEM & KINERJA TERPETAKAN

BLOCKGRANT 20 JUTABLOCKGRANT 20 JUTA

SELASA, RABU & KAMIS

SABTU

JUM’AT

PENINGKATAN MUTU PROSES KBMMELALUI SISTEM PEMBINAAN GURU

SECARA TERPADU TAHAP PERMANEN

PENINGKATAN MUTU PROSES KBMMELALUI SISTEM PEMBINAAN GURU

SECARA TERPADU TAHAP PERMANEN

EVALUASI & PERBAIKANPELATIHAN GURUDI KKG & SEKOLAH

MELATIH & MENILAI GURU & KEPSEK

DI KKG

MELATIH & MENILAIGURU & KEPSEK

DI SEKOLAH

KEPSEK TERMOTIVASI MENERAPKAN MBS:

MEMFALISITASI, SUPERVISI GURU &

KINERJA TERPETAKAN

SUPERVISI MANAJERIALKEPSEK DI SEKOLAH

SENEN

PBS BERHASILMENGELOLA

KKG & PENDAMP

PBS BERHASILMENGELOLA

KKG & PENDAMP

SK PENGAWASSK PENGAWAS

DIKLAT SUPERVISIAKADEMIK &MANAJERIAL

DIKLAT SUPERVISIAKADEMIK &MANAJERIAL

Tahun 2012

Setelah dilaksanakan penilaian kinerja PBS dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009

akan diketahui PBS yang sudah berhasil dan yang belum berhasil. Bagi PBS yang sudah

berhasil membina guru akan dipromosikan sebagai pengawas. Pengawas kedepan berasal

dari PBS yang sudah menguasai teknik supervisi akademik dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru. Pengawas tidak lagi hanya bisa menilai saja akan tetapi lebih dari itu ia

bisa menjadi pelatih sekaligus untuk meningkatkan mutu guru. Kesulitan-kesulitan yang

dialami guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran akan teratasi lebih efektif

dengan adanya pengawas yang profesional. Kehadiran pengawas yang selama ini

menakutkan akan berubah menjadi yang orang ditunggu-tunggu oleh guru.

Sebelum calon pengawas ini diberi SK sebagai pengawas sebaiknya mereka dilatih dulu

tentang supervisi manajerial. Dengan demikian pengawas akan memiliki bekal yang utuh

untuk memperbaiki pendidikan dari semua aspek. Tidak hanya perbaikan gurunya tetapi juga

perbaikan kepala sekolahnya. Disamping itu pengawas juga akan mendapat tugas lebih berat

29

Page 30: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

yakni menjamin sistem pembinaan karir guru berjalan secara konsisten dan efektif. Sistem

pembinan karir guru dapat dilihat skema berikut ini:

BERHASILMENGELOLA

KKG & PENDAMP

BERHASILMENGELOLA

KKG & PENDAMP

YAYA

TIDAKTIDAK

PENGAWASPENGAWAS

KEPALASEKOLAHKEPALA

SEKOLAH

BiasiswaS1,S2,S3BiasiswaS1,S2,S3Model Sistem Pembinaan

Karir Guru Kabupaten KotabaruModel Sistem PembinaanKarir Guru Kabupaten Kotabaru

SELAMA 2 SEMESTER

PENGEMBANG KUR & PENILAIANPENGEMBANG

KUR & PENILAIAN

DIKLAT MANAJERIAL CAKEP & MAGANG

UJI KOMPETENSI

UJI KOMPETENSI

TERBAIK DI GUGUSTERBAIK DI GUGUS

GURUIMBASGURUIMBAS

YAYA

TIDAKTIDAK

PEMBINAAN DI KKG

PEMBINAAN DI KKG

SK PEMANDU BIDANG STUDISK PEMANDU BIDANG STUDI

DIKLAT SUPERVISIAKADEMIK &MANAJERIAL

UJI PUBLIK

Model Sisem Pembinaan karir ini sangat jelas yang dapat memberikan motivasi guru

untuk membantu mengembangkan karirnya secera terbuka dan adil. Untuk menjamin sistem

pembinaan karir guru berjalan secara adil dan konsisten diperlukan kepastian kriteria setiap

jenjang yakni kriteria PBS, kriteria pengawas dan kriteria kepala sekolah.

Kriteria PBS.

Guru-guru diberi kesempatan meningkatkan dirinya di KKG dan diakhiri dengan uji

kompetensi tiap akhir semester. Bila hasilnya terbaik di gugus akan dipromosikan sebagai

PBS. Tugas PBS kemudian membina guru-guru di KKG. Bila berhasil meningkatkan

keterampilan cara guru mengajar yang berdampak pada perobahan pola guru mengajar akan

dipromosikan menjadi calon pengawas.

Krieria Pengawas

PBS yang berhasil membina guru dipromosikan menjadi calon pengawas. Calon pengawas

akan mengikui diklat sekaligus dievaluasi perkembangannya selama diklat dan diakhiri

30

Page 31: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

dengan uji komptensi dimensi supervisi manejerial. Bila selama diklat menunjukkan jiwa

yang ulet, punya integritas tinggi dan lulus uji kompetensi dimensi supervisi akademis dan

supervisi menajerial serta terampil mengguanakan program aplikasi office, ia akan

dinyakatan lulus dan akan mendapat SK sebagai pengawas. Untuk menjalankan tugasnya

supervisi guru dan kepala sekolah, pengawas akan diberi fasilitas transportasi yang sesuai

dengan medan binaannya. Selain itu pengawas akan difasilitasi laptop untuk merekap data

guna pemetaan mutu pendidikan. Laptop juga diperlukan pengawas untuk mempresentasikan

kepada semua pihak yang berkepentingan tentang hasil pemetaan mutu pendidikan dan

program perbaikan sebagai tindak lanjut.

Kriteria Kepala Sekolah

Setelah kuota pengawas terpenuhi, promisi guru akan diarah ke kepala sekolah. Kriteria

untuk menjadi kepala sekolah harus dari PBS yang telah membuktikan keberhasilannya

membina guru dalam memperbaiki pola pembelajaran sehari-hari di sekolah. Sebelum

ditetapkan sebagai kepala sekolah, ia harus mengkuti uji publik tentang mutu program dan

kemampuan menjawab dari pertanyaan-pertanyan audience serta kesiapan menerima

konsekuensi bila program yang dibuat tidak berjalan dengan baik dikemudian hari.

o Peningkatan Mutu Kepala Sekolah

Sergiovanni (1987) seorang senat Amerika yang tidak puas dengan mutu pendidikan di

Amerika yang terus merosot mengatakan:

”Tidak ada siswa yang tidak dapat dididik, yang ada adalah guru yang tidak berhasil

mendidik.”

” Tidak ada guru yang tidak berhasil mendidik, yang ada adalah kepala sekolah yang tidak

mampu membuat guru berhasil mendidik,”

Ibrahim Bafadol (2007) mengembangkan kerangka konseptual sistem pengembangan mutu

kepala sekolah

31

Page 32: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

KEPALA SEKOLAH EFEKTIF

Sekelsi Admin.Seleksi Akedemik

Diklat CalonKep. Sek.

GURU (Calon Kep. Sek)

KEPALA SEKOLAH

UjiKompetensi

PembinaanKesejahteraan

Penghargaan & Perlindungan

Penilaian danSanksi

PembinaanProfesi & Karir

UjiPublik

UjiKompetensi

Program Penyegaran

+

-

+

+

+

STANDAR KOMPETENSI

KERANGKA KONSEPTUAL SISTEMIK PENGEMBANGAN MUTU KEPALA SEKOLAH

TUPOKSI

Mengadaptasi dari sistem pembiaan di beberapa manca negara dan kerangka konseptual

versi Ibrahim Bafadol dapat dijelaskan sebagai berikut. Kepala sekolah yang sudah definitif akan

akan dilakukan pembinaan melalui program kemitraan (program magang) antara sekolah maju

dan sekolah tertinggal. Tujuan program kemitraan ini untuk mempercepat transfer budaya mutu

dari sekolah maju ke sekolah tertinggal. Sekolah tertinggal yang dibina disebut sekolah imbas

dan sekolah maju yang membina disebut sekolah pengimbas. Syarat kepala sekolah yang akan

melakasankan program kemitraan bila sekolahnya sebagai berikut:

Hasil akreditasi kinerja sekolah minimal B.

Memiliki keunggulan dalam sistem pembelajaran, manajemen sekolah dan atau

pemberdayaan masyarakat

Memiliki jumlah guru yang proporsional dan profrsional

Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai

Persentasi eklulusan minimal 75% pada tiga tahun terakhir

32

Page 33: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Subtansi program kemitraan secara garis besar meliputi sistem pembelajaran, sistem

manajemen sekolah, dan sistem pemberdayaan masyarakat.

Strategi Program

Program kemitraan kepala sekolah dilaksanakan 2 bulan, dengan tahapan kegiatan terdiri atas

1. workshop pembekalan materi bagi kepala sekolah imbas dan penyusunan rencana tindak

program peningkatan mutu pendidikan di sekolah imbas. Workshop dilaksanakan 1

minggu di LPMP

2. Benchmarking yang dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindak di sekolah imbas

akan dilakukan selama 2 minggu di sekolah pengimbas.

3. Implementasi rencana tindak program kemitraan berupa penerapan program-program

peningkatan mutu di sekolah imbas selaman 2 bulan. Kegiatan ini didampingi oleh

sekolah pengimbas selama 20 hari. Pembinaan dan pengendalian program dilakukan oleh

TIM monitoring dan evaluasi program

4. Untuk mendukung implementasi rencana tindak diberikan dana block grant kepada

sekolah imbas

5. Workshop dan seminar hasil implementasi sebagai tahap akhir program kemitraan

dilaksanakan di LPMP. Kegiatan ini merupakan evaluasi akhir implementasi rencana

tindak yang sekaligus menilai ketercapaian, keberhasilan dan keberlanjutan program

kemitraan kepala sekolah.

Peningkatan Mutu Pengawas

Disamping harus menguasai berbagai teknik supervisi akademik dan manjerial, pengawas

juga harus menguasai teknik evaluasi, penelitian, statistik dan ICT. Untuk mengembangkan

kemampuan pengawas yang optimal diperlukan program diklat:

1. Teknik menyusun instrumen supervisi akademik dan manajerial

2. Teknik menggunakan berbagai metode analisis statisti hasil supervisi

3. Teknik pemetaan mutu dan penyajian dengan berbagai bentuk visual

4. Teknik publikasi hasil pemetaan dan program-program tindak lanjut dengan

memanfaatkan kecanggihan ICT

5. Melanjutkan ke jenjang S2 bahkan S3

33

Page 34: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Gambaran tugas pengawas sekolah

TUGAS & TANGGUNGJAWAB KOMPETENSI

SupervisorPendidikan

Melaporkan & Menindaklanjuti

Membina & Mengembangkan

Menilai

Memantau

Supervisi Manajerial

Supervisi Akademik

Ujian

LingkunganPendidikan

Siswa

TenagaKependidikan

SaranaPrasarana

PengelolaanSekolah

KurikulumSekolah

Visi, Misi dan TujuanSekolah

Hasil Belajar

Penilaian

Media & Alat

Bimbingan

ProsesPembelajaran

KurikulumMata Pelajaran

•Pribadi

•SupervisiManajerial

•SupervisiAkademik

•EvaluasiPendidikan

•Penelitian-Pengembangan

•Sosial

PARADIGMA PENYUSUNAN KOMPETENSI PENGAWAS

NANA SUDJANA 2006

KondisiIdeal

Pengawas

Melaporkan & Menindaklanjuti

Membina & Mengembangkan

Menilai

Memantau

Peningkatan Mutu Tim Pengembang Kurikulum dan Penilaian

Guru, PBS/guru inti, dan Pengawas dalam menjalankan tugasnya terikat dengan kegiatan

rutin sehingga tidak punya waktu untuk mengembangkan kurikulum dan sitem penilaian lebih

jauh. Oleh karenanya diperlukan tim khusus yang tugasnya berfikir mengembangkan kurikulum

implementatif sesuai dengan tuntutan global dan lokal. Disamping itu pengembangan sistem

penilain bukan hal yang mudah, diperlukan ahli dan waku khusus untuk mengembangkannya

sehingga pemetaan mutu pendidikan yang sebenarnya dapat dicapai.

Program peningkatan mutu Tim pengembang Kurikulum dan Penilaian akan

dikembangkan bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional di Jakarta. Tim ini mempunyai beban tugas sama dengan guru yakni 24

jam. Sebanyak 4 jam di sekolah dan 20 jam mengembangkan kurikulum dan penilaian

34

Page 35: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Penjaminan Mutu Pendidikan

Untuk menjamin program-program di atas terlaksana tepat sasaran dan efisien serta hasilnya

dapat dipertanggungjawabkan diperlukan siklus penjaminan. Siklus penjaminan mutu meliputi:

1. pemetaan mutu pendidikan mengacu pada standar nasional

2. mengembangkan dan mengelola sistem data dan informasi mutu pendidikan

3. mengembangkan program percepatan mutu pendidikan

4. melakukan supervisi dan pendampingan pelaksanaan program sekolah

5. Melakukan fasilitasi sumberdaya pendidikan

6. Melakukan monitoring dan evaluasi

35

Page 36: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

BAB III

TARGET DAN TAHAPAN PROGRAM KEGIATAN

UNTUK MENCAPAI TARGET

Sistem Penjaminan Mutu

1. Pemetaan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2. Mengembangkan sistem data dan informasi mutu

3. Program Percepatan peningkatan mutu

4. Monitoring dan Evaluasi

5. Pelaporan pencapaian kinerja

Target Kondisi Tahun 2012Satuan pendidikan ibarat pabrik perlu diperbaiki kinerjanya bila menginginkan produk prabrik

berkualitas. Output pendidikan tidak dapat meningkat secara optimal bila kinerja sekolah tidak

diperbaiki. Kinerja sekolah miliputi kinerja guru yang mengolah bahan mentah menjadi bahan

jadi, kepala sekolah mengelola sekolah dengan memberikan iklim kerja yang memungkinkan

guru-guru berkreasi. Sedangkan pengawas memantau, menilai, dan memperbaiki kinerja sekolah.

Nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional hanyalah efek dari penyebab.

SD

1. Tersedianya 176 pengawas SD Terpilih, terlatih & terbukti berhasil membina guru,

menjadi penilai dan pelatih seluruh guru SD dari 3 bidang studi yang di UNkan.

2. KKG sebagai pusat pelatihan guru dan kepala sekolah yang efektif dan berbasis ICT

3. SD Inti sebagai pusat database gugus

4. Semua SD memiliki KIT IPA SEQIP dan KIT Matematika MEQIP

5. Semua SD Inti memiliki komputer, handycame, foto digital dan alat komunikasi (telpon

kabel dan faximail)

6. SD-SD satu halaman dijadikan satu (regrouping)

36

Page 37: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

7. Adanya 16 SD berstandar Nasional

8. Adanya 4 SD bertaraf Internasional

9. Adanya 32 ruang KKG

10. Adanya 4 ruang pusat pelatihan guru dari beberapa kecamatan

11. Adanya 10 S2 guru IPA, 10 S2 Matematika, 10 S2 Bahasa Indonesia, 5 S2 ICT dan 5 S2

Bahasa Inggris

12. Adanya 5 S2 penelitian dan evaluasi, 5 S2 Pskometri, 5 S2 Kurikulum, dan 5 S2

Manajemen Pendidikan SD

SMP

13. Adanya 20 pengawas bidang studi SMP yang terpilih dan terlatih

14. Tersedianya 4 ruang MGMP dilengkapi dengan 4 ruang Lab IPA dan isinya, 4 Lab

Matematika dan isinya dan 4 Lab komputer dan isinya.

15. Terlaksananya kegiatan MGMP berbasis ICT

16. Adanya 5 S2 guru IPA, 5 S2 Matematika, 5 S2 Bahasa Indonesia, 5 S2 Bahasa Inggris, 5

S2 ICT, dan 5 S2 guru IPS

17. Adanya 2 S2 penelitian dan evaluasi, 2 S2 Pskometri, 2 S2 Kurikulum, dan 2 S2

Manajemen Pendidikan SMP

18. Terwujudnya 10 SMP berstandar Nasional

19. Terwujudnya 2 SMP bertaraf internasional

SMA

20. Adanya 18 pengawas bidang studi SMA yang terpilih dan terlatih

21. Tersedianya 1 ruang MGMP dilengkapi dengan 1 ruang Lab Fisika, Kimia, Biologi, dan

isinya, dan 1 Lab komputer dan isinya.

22. Terlaksananya kegiatan MGMP berbasis ICT

23. Adanya 3 S2 guru Fisika, 3 S2 Kimia, 3 S2 Biologi, 3 S2 Ekonomi, 3 S2 Geografi, 3 S2

Sosiologi, S2 Matematika, 3 S2 Bahasa Indonesia, 3 S2 ICT dan 3 S2 Bahasa Inggris

24. Adanya 2 S2 penelitian dan evaluasi, 2 S2 Pskometri, 2 S2 Kurikulum, dan 2 S2

Manajemen Pendidikan SMA

25. Terwujudnya 5 SMA berstandar Nasional

26. Terwujudnya 1 SMA bertaraf internasional

37

Page 38: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

SEMUA JENJANG

27. Semua guru menggunakan PAKEM

28. Semua guru terampil mengembangkan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat naik pangkat

ke IV/b dan lulus sertifikasi guru

29. Semua Kepala sekolah menggunakan MBS

30. 100 % guru memiliki kualifikasi S1

31. Semua kepala sekolah memiliki serifikat kompetensi kepala sekolah

32. Semua pengawas memiliki sertifikat kompetensi pengawas

33. Peta kinerja guru, kepek, TU, Pustakawan, Laboran mudah diakses dalam database

34. Terlaksananya insentif berbasis kinerja

35. Adanya satu Balai Diklat Pendidik dan Tenaga Kependidikan tingkat Kabupaten

Kotabaru

36. Berkembangnya TIM pengembang kurikulum dan penilaian

38

Page 39: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

TAHAPAN PROGRAM KEGIATAN UNTUK MENCAPAI TARGET

Program Kegiatan Tahun 2007

1. Uji kompetensi 1000 guru SD dan penetapan calon PBS (IPA, Mat & B. Ind)

2. Diklat 64 Calon PBS IPA sebagai calon pelatih guru IPA SD Tingkat Dasar

3. SK Bupati/Kepala Disdik sebagai PBS IPA

4. Penetapan SD Inti tiap gugus

Program Kegiatan Tahun 2008

1. Diklat Guru IPA SD tingkat dasar di 32 gugus

2. Pemberian blockgrant KKG IPA untuk 32 gugus

3. Pelaksanaan KKG IPA dan pendampingan dengan model Lesson Study

4. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan KKG dan pembelajaran IPA di sekolah

5. Evaluasi kinerja PBS

6. Pemberian insentif PBS berbasis kinerja

7. Monitoring dan evaluasi program

8. Diklat PBS IPA sebagai pelatih guru IPA SD tingkat Lanjut

9. Diklat Calon PBS Matematika sebagai calon pelatih guru matematika SD tingkat dasar

10. SK Bupati/Kepala Disdik sebagai PBS Matematika

11. Biasiswa ke S-1 bagi 400 guru (diutamakan ke jurusan IPA, Mat,B.Ind, dan IPS)

12. Pengadaan Balai Pelatihan Guru tingkat Kabupaten

13. Pengadaan komputer, handycame, kamera digital, dan jaringan internet Speedy untuk

setiap SD Inti

14. Pemasangan jaringan telpon kabel dan faximail untuk 234 SD

15. Sertifikasi bagi PBS yang berhasil, S1, gol III-c dan 8 tahun jadi guru.

16. Diklat Penelitian Tindakan Kelas bagi guru

17. Diklat Karya Tulis Ilmiah Online

18. Pengadaan alat KIT IPA SEQIP untuk 234 SD dan 32 KKG

19. Pengadaan alat KIT Matematika MEQIP 234 SD dan 32 KKG

20. Pengadaan 32 ruang KKG.

21. Uji kompetensi 1000 guru SMP, SMA & SMK dan penetapan calon guru Inti

39

Page 40: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

22. Diklat calon guru inti SMP dan SMA MIPA dan Bahasa Inggris tingkat dasar

23. SK Bupati/kadisdik sebagai guru inti MIPA dan Bahasa Inggris

24. Penerbitan buletin pendidikan

25. Diklat ICT bagi guru, kepala sekolah dan pengawas

26. Pembekalan guru berprestasi ke tinggkat propinsi

Program Kegiatan Tahun 2009

1. Diklat guru matematika SD tingkat dasar di 32 gugus

2. Diklat guru IPA SD tingkat lanjut di 32 gugus

3. Pemberian blockgrant KKG IPA dan Matematika SD

4. Pelaksanaan KKG IPA dan Matematika serta pendampingan dengan model Lesson Study

5. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan KKG dan pembelajaran IPA dan Matrmatika di sekolah

6. Evaluasi kinerja PBS dan pemberian insentif berbasis kinerja

7. Monitoring dan evaluasi program

8. Diklat PBS IPA sebagai pelatih guru IPA SD tingkat menengah di P4TK Bandung

9. Biasiswa S2 pendidikan IPA SD bagi 10 PBS IPA terbaik di UPI

10. Diklat Asisten PBS IPA tingkat dasar

11. Diklat PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat lanjut

12. Biasiswa S2 pendidikan Matematika SD bagi 10 PBS Matematika terbaik

13. Diklat calon PBS Bahasa Indonesia tingkat dasar

14. SK Bupati/Kepala Disdik sbg PBS Bahasa Indonesia

15. Usulan pengadaan alat KIT Bahasa Indonesia untuk 32 KKG dan 234 SD

16. Sertifikasi bagi PBS yang berhasil, S1, gol III-c dan 8 tahun jadi guru

17. Rekrutmen pengawas dari PBS IPA yang memiliki sertifikat guru

18. Rekrutmen anggota Tim Pengembang kurikulum, model-model pembelajaran dan

penilaian IPA SD

19. Diklat sertifikasi kompetensi supervisi akademik dan majerial pengawas IPA tingkat

dasar

20. Biasiswa 400 guru ke S1 (diutamakan jurusan IPA, Matematika, Bhs Indonesia, dan IPS

untuk SD)

21. Diklat TOT bagi guru inti SMP dan SMA tingkat lanjut MIPA dan Bahasa Inggris

40

Page 41: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

22. Diklat in service training bagi guru MIPA dan Bahasa Inggris SMP dan SMA

23. Blockgrant MGMP SMP dan SMA MIPA dan Bahasa Inggris

24. Pelaksanaan MGMP MIPA dan Bahasa Inggris dan pendampingan

25. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan MGMP dan pembelajaran MIPA dan B. Inggris di sekolah.

26. Monitoring dan evaluasi pragram (dokumen, pelakasaan dan hasil)

27. Evaluasi kinerja guru inti dan Pemberian insentif guru inti berdasarkan kinerja

28. Biasiswa S2 MIPA, Bahasa Inggris, Teknologi pembelajaran, Evaluasi, Pskometri,

kurikulum dan manajemen pendidikan

29. Pembinaan program olimpiade MIPA

30. Mengembangkan buletin pendidikan

31. Diklat ICT bagi guru, kepala sekolah dan pengawas

32. Pembekalan guru berprestasi ke tinggkat propinsi

Program Kegiatan Tahun 2010

1. Diklat Guru Bahasa Indonesia SD tingkat dasar

2. Diklat Guru Matematikan SD tingkat lanjut

3. Diklat Guru IPA SD tingkat menengah

4. Pemberian blockgrant KKG IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia SD

5. Pelaksanaan KKG IPA, Matematika dan B. Indenesia serta pendampingan

6. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan KKG dan KBM IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia

7. Evaluasi kinerja PBS IPA, Mat dan B.Ind dan pemberian insentif berbasis kinerja

8. Monitoring dan evaluasi program

9. Diklat PBS IPA sebagai pelaigu guru IPA SD tingkat tinggi

10. Diklat Asisten PBS IPA sebagai pelatih Guru IPA SD tingkat dasar

11. Diklat PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat menengah

12. Diklat asisten PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat dasar

13. Diklat PBS B Indonedia sebagai pelatih guru Bahasas Indeonsia SD tingkat lanjut

14. Rekrutmen pengawas dari PBS Matematika yang berhasil

15. Rekrutmen anggota Tim Pengembang kurikulum, model-model pembelajaran dan

penilaian Matematika

41

Page 42: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

16. Beasiswa 10 guru S2 Bahasa Indonesia SD dan 5 guru S2 ICT.

17. Diklat supervisi akademik dan manajerial bagi pengawas IPA tingkat lanjut

18. Diklat supervisi akaemik dan manajerial bagi pengawas Matematika tingkat dasar

19. Sertifikasi bagi asisten PBS yang berhasil, S1, gol III-c dan 8 tahun jadi guru

20. Rekrutmen kepala sekolah dari Asisten PBS IPA yang berhasil

21. Program kemitraan tingkat dasar kepala sekolah baru dengan SD yang maju

22. Biasiswa 400 guru ke S1 (diutamakan jurusan IPA, Matematika, Bhs Indonesia, dan IPS

untuk SD)

23. Diklat guru inti SMP dan SMA tingkat lanjut semua mapel yang di UN-kan

24. SK Bupati/kadisdik sebagai guru inti

25. Blockgrant MGMP SMP dan SMP Mapel yg di UN-kan

26. Pelaksanaan MGMP semua mapel yang di UN-kan dan pendampingan

27. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan MGMP dan KBM semua Mapel yg di UN-kan.

28. Monitoring dan evaluasi thd guru, PBS, kepsek dan pengawas

29. Evaluasi kinerja guru inti dan pemberian insentif guru inti berdasarkan kinerja

30. Biasiswa S2 Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Bahasa Inggris,

Ekonomi, Geografi, Sejarah, Teknologi pembelajaran, Evaluasi, Pskometri, kurikulum

dan manajemen pendidikan

31. Pembinaan program olimpiade MIPA

32. Mengembangkan buletin pendidikan

33. Diklat ICT bagi guru, kepala sekolah dan pengawas

34. Pembekalan guru berprestasi ke tinggkat propinsi

Program Kegiatan Tahun 2011

1. Diklat Guru Bahasa Indonesia SD tingkat lanjut

2. Diklat Guru Matematikan SD tingkat menengah

3. Diklat Guru IPA SD tingkat tinggi

4. Pemberian blockgrant KKG IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia SD

5. Pelaksanaan KKG IPA, Matematika dan B. Indenesia serta pendampingan

6. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan KKG dan KBM IPA, Matematika dan B. Indonesia

42

Page 43: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

7. Evaluasi kinerja PBS dan pemberian insentif berbasis kinerja

8. Monitoring dan evaluasi program

9. Pemberian insentif PBS IPA, Matematika dan B. Indonesia berdasarkan kinerja

10. Diklat PBS IPA sebagai pelatih guru IPA SD tingkat tinggi

11. Diklat Asisten PBS IPA sebagai pelatih guru IPA tingkat dasar

12. Diklat PBS Matematika sebagai pelatih guru matemaika SD tingkat tinggi

13. Diklat asisten PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat dasar

14. Diklat PBS Bhs Indonedia sebagai pelatih guru bhs indonesia SD tingkat lanjut

15. Rekrutmen pengawas dari PBS Bahasa Indonesia yang berhasil

16. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas IPA tingkat menengah

17. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas Matematika tingkat lanjut

18. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas Bahasa Indonesia tingkat dasar

19. Sertifikasi bagi asisten PBS yang berhasil, S1, gol III-c dan 8 tahun jadi guru

20. Rekrutmen kepala sekolah dari Asisten PBS IPA yang berhasil

21. Rekrutmen kepala sekolah dari Asisten PBS Matematika yang berhasil

22. Program kemitraan tingkat dasar dan lanjut kepala sekolah baru dengan SD yang maju

23. Biasiswa 400 guru ke S1 (diutamakan jurusan IPA, Matematika, Bhs Indonesia, dan IPS

untuk SD)

24. Diklat guru inti SMP dan SMA tingkat lanjut mapel yg di UNkan

25. SK Bupati/kadisdik sebagai guru inti

26. Blockgrant MGMP SMP dan SMP Mapel yg di UNkan

27. Pelaksanaan MGMP semua mapel yg di UNkan dan pendampingan

28. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan MGMP dan KBM semua Mapel yg di UNkan.

29. Monitoring dan evaluasi program pembinaan guru dan kepsek SMP dan SMA

30. Pemberian insentif guru inti semua mapel yg di UNkan berdasarkan kinerja

31. Pembinaan program olimpiade MIPA

32. Mengembangkan buletin pendidikan

33. Diklat ICT bagi guru, kepala sekolah dan pengawas

34. Pembekalan guru berprestasi ke tingkat propinsi

43

Page 44: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Program Kegiatan Tahun 2012

1. Diklat Guru Bahasa Indonesia SD tingkat menengah

2. Diklat Guru Matematikan SD tingkat tinggi

3. Diklat Guru IPA SD pengembangan model-model pembelajaran dan penilaian

4. Pemberian blockgrant KKG IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia SD

5. Pelaksanaan KKG IPA, Matematika dan Bahasa Indenesia serta pendampingan dengan

model Lesson Study

6. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan KKG dan pembelaranIPA, Matematika dan B. Indonesia SD

7. Evaluasi kinerja PBS dan pemberian insentif berbasis kinerja

8. Monitoring dan evaluasi program (dokumen, pelaksanaan, hasil)

9. Diklat PBS IPA sebagai pelatih guru IPA SD tingkat tinggi

10. Diklat Asisten PBS IPA sebagai pelatih guru IPA SD tingkat dasar

11. Diklat PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat tinggi

12. Diklat asisten PBS Matematika sebagai pelatih guru matematika SD tingkat dasar

13. Diklat PBS Bhs. Indonedia sebagai pelatih guru Bhs Indonesia SD tingkat lanjut

14. Rekrutmen pengawas dari PBS Bahasa Indonesia yg berhasil

15. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas IPA tingkat tinggi

16. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas Matematika tingkat menengah

17. Diklat supervisi akademik dan manjerial pengawas Bahasa Indonesia tingkat lanjut

18. Sertifikasi bagi asisten PBS yang berhasil, S1, gol III-c dan 8 tahun jadi guru

19. Rekrutmen kepala sekolah dari Asisten PBS IPA yang berhasil

20. Rekrutmen kepala sekolah dari Asisten PBS Matematika yang berhasil

21. Rekrutmen kepala sekolah dari asisten PBS Bahasa Indonesia yang berhasil

22. Program kemitraan tingkat dasar dan lanjut kepala sekolah baru dengan SD yang maju

23. Biasiswa 400 guru ke S1 (diutamakan jurusan IPA, Matematika, Bhs Indonesia, dan IPS

untuk SD)

24. Diklat guru inti SMP dan SMA tingkat lanjut mapel yang di UN-kan

25. SK Bupati/kadisdik sebagai guru inti

26. Blockgrant MGMP SMP dan SMA Mapel yang di UN-kan

27. Pelaksanaan MGMP SMP, SMA, SMK dengan model Lesson Study

44

Page 45: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

28. Workshop pengawas dan kepsek dalam penyusunan instrumen dan pelaksanaan supervisi

kegiatan MGMP dan pembelajaran di sekolah Mapel yang di UN-kan.

29. Monitoring dan evaluasi program pembinaan guru, kepala sekolah, dan pengawas SMP

dan SMA.

30. Evaluasi kinerja guru inti dan pemberian insentif guru inti berdasarkan kinerja

31. Pembinaan program olimpiade MIPA SMP dan SMA

32. Mengembangkan buletin pendidikan

33. Diklat ICT bagi guru, kepala sekolah , pengawas, TU, Pustakawan, dan Laboran

34. Pembekalan guru berprestasi ke tingkat propinsi

45

Page 46: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Contoh Standar Kegiatan KKG dan MGMP

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

1. Standar Isi 1.1 Frekuensi,

durasi dan

jadwal

Jumlah pertemuan KKG min 12 kali

Pertemuan KKG dari jam 08.00-14.00

Tiap PBS mendampingi guru di sekolah min 16 kali tiap semester

Jumlah pertemuan KKPBS min 16 kali

Pertemuan KKPBS dari jam 08.00-11.00

1.2 Struktur

Kegiatan KKG

Idenifikasi dan mamecahkan masalah KBM minggu yang lalu serta sharing keberhasilan

Merancang KBM minggu yang akan datang:

o Membaca buku IPA guru

o Kerja praktek

o Memperbaiki Silabus dan RPP

Peer Teaching (memodelkan KBM)

Refleksi dari yang peer teaching

Feedback dari teman sejawat

Perbaikan Rancangan KBM

Mengatur peminjaman alat dan bahan praktek

Mendiskusikan padanan alat/pengganti alat yang tidak ada/yang sulit diadakan

1.3 Sruktur

Kegiatan

Pendampingan

KBM

Diskusi pra observasi KBM

Observasi KBM dgn lembar observasi

Refleksi guru imbas selama KBM

Feed back dari PBS berdasarkan hasil isian lembar observasi

Feed back dari pengawas

Feed back dari teman sejawat

Diskusi pemecahan masalah perbaikan rencana pelaksanaan KBM berikutnya

1.4 Struktur Laporan hasil pendampingan (berdasarkan hasil observasi KBM)

46

Page 47: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

Kegiatan

KKPBS

Identifikasi masalah kompetensi guru

Analisis faktor-faktor penyebab

Diskusi solusi

Membuat rumusan masalah (mengandung hubungan antara variabel-variabel tindakan dan efek dari tindakan)

Memperbaiki rencana kegiatan pertemuan KKG berikutnya

Memperbaiki rencana kegiatan pendampingan terhadap guru berikutnya

2 Standar

Proses

2.1 PBS

memberikan

keteladanan

PBS memberikan contoh/model KBM dalam bentuk peer teaching

PBS memberikan contoh/model KBM dalam bentuk real teaching

PBS hadir tepat waktu/sebelum jadwal

2.2 Iklim kerjasama Tiap guru menyampaikan sesuatu secara bebas, tanpa merasa tertekan (dipotong)

Tiap guru merasa terbantu oleh teman sejawat

Tiap guru siap mengritik/

Tiap guru siap dikritik

Tukar menukar informasi,pengalaman atau ide-ide/ saling pinjam bahan ajar

Saling memotivasi untuk meningkatkan kompetensi

Tiap PBS mengembangkan kerjasama denga pengawas dan kepala SD inti

2.3 Monioring dan

Evaluasi

Pengawas memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan KKG dan KKPBS

Kepala SD Inti memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan KKG dan KKPBS

Kepala SD imbas memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan KKG

Dinas pendidikan kota memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan KKG

LPMP memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan KKG, pendampingan dan KKPBS

3 Standar Hasil 3.1 Keterampilan

ilmiah

90 % guru terampil menggunakan alat dan bahan praktek

90 % guru dapat membedakan antara fakta dan opini

47

Page 48: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

90% guru dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan/praktek

90 % guru dapat merekam hasil pengamatan dengan lengkap dan akurat

90 % guru dapat mengaitkan hasil kesimpulan dengan fenomena sehari-hari

3.2 Sikap ilmiah semua guru memiliki rasa ingin tahu

semua guru mengkomunikasikan pengalaman dan ide-ide

semua guru bersedia diamati dlm KBM

semua guru percaya diri dapat menggunkan inkuiri ilmiah

semua guru bersikap objektif / apa adanya dalam menyampaikan sesuatu

3.3 Keterampilan

mengelola KBM

Minimal 70 % dari 19 item lembar observasi KBM terpenuhi saat peer teaching

Minimal 75 % dari 19 item lembar observasi KBM terpenuhi saat real teaching

4 Standar

Kompetensi

PBS

4.1 Kinerja KBM Minimal 90 % dari 19 item lembar observasi KBM terpenuhi

4.2 Leadership Mampu mendorong interaksi

Mampu memberikan kegiatan yang menantang

Mampu melayani kebutuhan guru

Mampu mendorong guru untuk menyampaikan ide/pengalaman

Mampu memadukan ide-ide menjadi kesimpulan/rekomendasi

Mampu mendorong guru untuk membuat aturan main/tatatertib/kesepakatan

5 Standar

Manajemen

5.1 Koordinasi Saat penyusunan program kegiatan KKG melibatkan semua anggota KKG

Saat penyusunan program kegiatan KKG melibatkan semua kepala SD Imbas

Saat penyusunan program kegiatan KKG melibatkan Kepala SD Inti

Saat penyusunan program kegiatan KKG melibatkan pengawas

Saat penyusunan program kegiatan KKG membahas penggunaan keuangan KKG secara terbuka

Adanya tatatertib/aturan main / kesepakan-kesepakatan untuk

48

Page 49: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

meningktakan mutu kegiatan KKG Adanya tatatertib/aturan main /

kesepakan-kesepakatan untuk meningktakan mutu kegiatan pendampingan guru imbas dalam KBM

Adanya tatatertib/aturan main / kesepakan-kesepakatan untuk meningktakan mutu kegiatan KKPBS

5.2 Administrasi Ada daftar hadir anggota KKG

Struktur organisasi KKG

SK dari Dinas Pendidikan

Ada catatan pendampingan Pengawas

Ada catatan pendampingan Ka SD Inti

Adaa catatan pendampingan Kep SD Imbas

Adanya buku tamu/nara sumber

Tersedia jadwal pendampingan KBM

Hasil pengamatan real teaching guru dan dukumen pendampingan dalam ordner khusus

Hasil pengamatan peer teaching dan dukumen KKG dalam ordner khusus

Adanya ordner khusus untuk kumpulan administrasi umum

Hasil refleksi dan feedback real teaching terdokumen

Adanya dokumen hasil identifikasi masalah dan solusi KBM minggu yg lalu

Adanya dokumen hasil perencanaan KBM minggu yang akan datang

Hasil refleksi dan feedback peer teaching terdokumen

Adanya foto kegiatan KKG

Adanya dokumen hasil perbaikan perenc. KBM minggu yg akan datang

Adanya dokumen plan dlm lesson study

Adanya dokumen do dlm lesson study

Adanya dokumen reflection dlm lesson study

Adanya foto kegiatan KKPBS

Adanya foto pendampingan guru

Adanya foto peer teaching

49

Page 50: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

Adanya foto plan dalam lesson study

Adanya foto do dalam lesson study

Adanya foto reflection dlm lesson study

Adanya VCD real teaching

Adanya VCD peer teaching

Tersedia dafar hadir guru

Adanya VCD Lesson Study

6 Standar

Sarana dan

Prasarana

6.1 Alat Praktek Tersedia KIT IPA SD untuk murid

KIT IPA SD murid lengkap

Tersedia KIT IPA Guru

KIT IPA Guru lengkap

Tersedia KIT lain yang menunjang

6.2 Buku Tiap guru memiliki buku IPA Guru

Tersedia buku IPA lain yang menunjang

Tiap guru memiliki buku siswa

Adanya buku petunjuk perawatan alat

Adanya buku percobaan siswa

Adanya buku miskonsepsi IPA

6.3 Ruangan dan

mebeler

Tersedia ruangan khusus kegiaan KKG

Tersedia meja dan kursi untuk guru yang memadai

Tersedia almari untuk arsip dan dukumen KKG

6.4 Multi Media dan

Teknologi

Informasi

Tersedia Foto digital

Tersedia Handycame/ video recorder

Tersedia voice recorder

Tersedia VCD player

Tersedia TV

Tersedia VCD pembelajaran

Tersedia OHP

Tersedia LCD

Tersedia Komputer

Tersedia koneksi Internet

50

Page 51: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

7 Standar

Penilaian

7.1 Nilai Unjuk

Kerja

Adanya nilai inkuiri ilmiah real teaching tiap guru 2 kali tiap semester

7.2 Nilai IPA Adanya nilai praktek tiap guru (dengan soal UAS yg sudah diujikan) 1x tiap sem

Adanya nilai teori tiap guru (degan soal UAS yg sudah diujikan) 1x tiap semester

7.3 Nilai Motivasi

Berprestasi

Adanya nilai motivasi berprestasi selama kegiaan KKG dan pendampingan

8 Lesson Study 8.1 Frekuensi PBS sbg model dalam Lesson Study minimal 2 kali tiap semester

Guru sebagai Model dalam Lesson Study minimal 2 kali tiap semester

8.2 Plan Penyusunan RPP dilakukan bersama anggota KKG, Widyaiswara/Dosen, Pengawas dan Kep SD Inti

RPP diujicobakan dengan Peer Teaching

Feedback penampilan peer teaching

8.3 Do Pengamat yang hadir semua anggota KKG, Pengawas, KS Inti, KS Imbas, dan atau widyaiswara/dosen

Pengamat mencatat kapan siswa belajar

Pengamat mencatat kapan siswa merasa Bosan belajar

Pengamat mencatat apa yang dapat dipelajari dari pengamatan aktifitas siswa dan refleksi

8.4 Reflection Semua pengamat menyampaikan hasil pengamatannya kapan siswa belajar baik tertulis maupun lisan

Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya kapan siswa merasa Bosan belajar

Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya apa yang dapat dipelajari dari pengamatan aktifitas siswa dan refleksi

9 Penelitian

Tindakan

kelas

9.1 Target 80 % PBS melaksanakan peneliian tindakan kelas dengan memanfaatkan kegiatan lesson study

10 Pelaporan 10.1 Laporan

kemajuan

Melaporkan kemajuan hasil kegiatan KKG ke Kasi Fasilitasi SDP

Melaporkan kemajuan hasil kegiatan

51

Page 52: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

pendampingan ke Kasi Fasilitasi SDP 10.2 Laporan

Kegiatan

Melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua KKG kepala SD inti dan pengawas

10.3 Laporan

Akuntabilitas

Melaporkan semua kegiatan beserta bukti fisik

10.4 Desiminasi /

seminar hasil

KKG

Rekap Masalah KBM

Analisis Penyebab

Solusi

Rekomendasi

Hasil pendampingan

Hasil KKG

Hasil Lesson Study

Hasil Kemitraan dengan pengawas

11

Publikasi

11.1 Jenis Buletin/majalah Jurnal Koran

11.2 Isi Memuat info kegiatan KKG dan MGMP

Memuat info kegiatan pendampingan

Memuat info kegiatan Lesson Study

Memuat info kegiatan KKKS dan MKKS

Memuat info kegiatan KKPS dan MKPS

Memuat info inovasi Pembelajaran Guru

Memuat info hasil UAS / UN

Memuat info nilai kinerja guru

Memuat info motivasi berpretasi individual guru

11.3 Waktu

penerbitan

3 bulan 6 bulan 1 tahun

11.4 Pendistribusian Guru

Sekolah

Gugus

Disdik

BKD

Walikota

52

Page 53: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

No Komponen Subkomponen Indikator Ada

ya tdk

DPRD

BAPPEDA

12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains Guru

Lomba Inovasi Pembelajaran Guru12.2 Lomba siswa Lomba Sains Siswa

Persiapan Olimpiade Sains tiap gugus

Persiapan Olimpiade Sains tingkat kabupaten

13 Capacity

building

13.1 Penguatan PBS Belajar ICT Pendalaman Materi PBS

Indikator Prestasi PBS adalah:

1. Terjadinya perubahan cara guru mengajar sesuai dengan pendekatan inkuiri2. Terjadinya pingkatan motivasi berpretasi guru3. Terjadinya peningkatan nilai IPA guru4. Terjadinya perubahan sikap siswa terhadap IPA yakni semakin senang, aktif ,paham

dan kreatif.5. Adanya kader guru imbas yang memiliki kompetensi sebagai PBS.

Catatan: Observasi KBM = Pendampingan PBS terhadap guru saat KBM

53

Page 54: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Contoh MoU antara Walikota banjarbaru dan LPMP

Pada hari ini, Senin tanggal Tiga bulan September tahun Dua Ribu Tujuh, dilaksanakan penandatanganan naskah kerjasama peningkatan mutu pendidikan Kota Banjarbaru, dengan ketentuan sebagai berikut:

Bab IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Kerjasama bidang pendidikan ini dilaksanakan antara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimanatan Selatan (PIHAK I) dengan Walikota Banjarbaru (PIHAK II), Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru (PIHAK III), Pengawas Sekolah (PIHAK IV), dan Kepala Sekolah Dasar (PIHAK V) mengenai PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR.

Bab IITUJUAN

Pasal 2Tujuan dilaksanakan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Dasar Kota Banjarbaru.

Bab IIITUGAS DAN KEWENANGAN

Pasal 3Tugas LPMP Provinsi Kalimantan Selatan

Sebagai PIHAK PERTAMA, LPMP Provinsi Kalimantan Selatan akan memberikan berbagai fasilitas, seperti berikut:1. Memberikan bantuan dana block grant untuk KKG, MGMP SMP dan SMA, KKKS, MKKS, KKPS, MKPS,

subsidi pengawas, dan honor guru bantu.2. Menyediakan instrumen monitoring dan evaluasi. 3. Membina Kepala Sekolah dan PBS IPA yang memperoleh nilai C dan D bersama dengan Dinas Pendidikan

Kota Banjarbaru.4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Banjarbaru5. Menyerahkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap kepala sekolah, pengawas dan PBS IPA kepada Walikota

dan Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru.6. Membuat dan menyerahkan sertifikat bagi kepala sekolah dan PBS IPA yang memperoleh nilai A kepada

Walikota untuk pengesahan.

Pasal 4Tugas Walikota

1. Memerintahkan Dinas Pendidikan bekerjasama dengan LPMP untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah dan PBS IPA dan hasilnya diserahkan ke Walikota.

2. Memberikan Reward kepada Kepala Sekolah dan PBS IPA yang memperoleh nilai A. 3. Meminta laporan hasil binaan Dinas Pendidikan bagi Kepala Sekolah dan PBS IPA yang nilainya C dan D.

Pasal 5Tugas Dinas Pendidikan

1. Bekerjasama dengan LPMP untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja kepala sekolah dan PBS IPA.2. Membina Kepala Sekolah dan PBS IPA yang memperoleh nilai C dan D bersama dengan LPMP Provinsi

Kalimanatan Selatan.3. Menyiapkan calon-calon kepala sekolah.

Pasal 6Tugas Pengawas

1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran mata pelajaran

IPA di SD.

54

Page 55: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

3. Menilai kinerja PBS IPA dalam membimbing guru di KKG dan mendampingi guru di sekolah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di SD/MI

4. Menilai kinerja Kepala Sekolah dalam melaksanankan supervisi kegiatan KKG IPA dan proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu guru dan pembelajaran IPA.

5. Memantau pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran.

Pasal 7Tugas Kepala Sekolah

1. Melaksanakan supervisi kegiatan KKG IPA minimal 3 kali tiap semester 2. Melaksanakan secara penuh setiap kali pelaksanaan supervisi kegiatan KKG IPA. 3. Memberikan masukan-masukan yang berguna untuk peningkatan mutu profesionalisme guru setiap kali datang

di KKG. 4. Menugaskan guru untuk mengikuti kegiatan KKG secara penuh. 5. Melaksanakan supervisi proses pembelajaran IPA di sekolah minimal 3 kali tiap semester dan hasilnya

diserahkan ke pengawas.Bab IV

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABANPasal 8

1. Laporan pertanggungjawaban kegiatan yang dilaksanakan sebagai akibat dari kerjasama ini dilaksanakan sesuai dengan fungsi setiap pihak yang terlibat.

2. LPMP Provinsi Kalimantan Selatan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang meliputi hasil-hasil monitoring dan evaluasi dalam satu periode kegiatan.

3. Dinas Pendidikan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang meliputi hasil-hasil pembinaan terhadap kinerja kepala sekolah.

4. Pengawas membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan yang meliputi hasil-hasil supervisi dan penilanan kepala sekolah.

Bab VLAIN-LAIN

Pasal 9Segala sesuatu yang belum diatur dalam kerjasama ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu akan diatur lebih lanjut dalam Surat Kerjasama Tambahan (addendum) yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Kerjasama ini.

Bab VIPENUTUP

Pasal 10Naskah kerjasama ini dibuat rangkap 5 (lima) dan merupakan jaminan bagi kepentingan semua pihak yang menandatangai kerjasama ini.

PIHAK I PIHAK II KEPALA LPMP PROV. KALSEL

DRS. H. SAID ABUBAKAR

PIHAK IIIKEPALA DINAS PENDIDIKAN

DRS. H. SAMLAN ARPAN

55

Page 56: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

PIDATO WALIKOTA BANJARBARUPADA ACARA PENANDATANGAN NOTA MoU PEMKO BANJRABARU DENGAN LPMP KALSEL

SENIN, 3 SEPTEMBER 2007 DI GEDUNG DPRD KOTA BANJARBARUYth.: ...

Pada hari ini, Senin 3 September 2007, akan ditandatangi MOU peningkatan ker jasama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan Banjarbaru antara Pemko Banjarbaru ---melalui D in as Pe n d id i k a n - - - d en g an L e mb ag a P en ja m in Mu tu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan. Sebenarnya, kerjasama sudah sejak beberapa tahun terakhir di lakukan. LPMP adalah lembaga formal jajaran Depdiknas di daerah (Kal imantan Selatan) yang khusus menangani penjaminan mutu pendidikan. Fungsi dan peran LPMP tersebutlah yang dimaksimalkan dalam kerja sama dengan Pemko Banjarbaru, khusunya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.Secara khusus MOU kali ini dalam rangka untuk mebina kinerja pegawas dan kepala Sekolah dasar seuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas dan Permen Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.Keseluruhan pembinaan disajikan dalam kategor hasil dalam bentuk kategori penilaian: {A (amat baik), B (baik), C (cukup), dan D (kurang)} yang langsung dilaporkan kepada Walikota. Bagi kepala sekolah yang mencapai nilai A (amat baik) diberi Reward dan bagi kepala sekolah yang mendapat nilai C dan D akan dibina oleh LPMP-Dinas Pendidikan. Tahun 2008, bagi kepala sekolah yang masih tetap memiliki nilai C dan D akan dikembalikan ke habitatnya menjadi guru.Visi Banjarbaru adalah sebagai kota pendidikan dapat terwujud bila pendidikan di Banjarbaru unggul di segala bidang. Indikator yang mudah dilihat adalah unggul dibidang prestasi siswa antara lain Ujian nasional, Olimpiade Sains, Lomba kreatifitas siswa serta lomba-lomba Iainya minimal terbaik se propinsi Kalimantan Selatan.Untuk mencapai keunggulan tersebut setiap sekolah harus memacu dirinya untuk melakukan penjaminan mutu agar memenuhi atau melampaui mutu standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Berkaitan dengan harapan ini, Banjarbaru akan segera mewujudkan sekolah berstandar nasional dan internasional. Program ini dimulai dari 9 SD inti menjadi Sekolah Standar Nasional dan 4 diantaranya dipersiapkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Kemudian disiapkan 2 SMP da n me mp er k ua t 1 SM A be r t a ra f I n t e rn a s ion a l . Un tu k mempermudah pembinaan, 9 SD inti diharapkan menjadi pusat data base mutu SD segugus.Untuk mewujudkan program strategis ini diperlukan kerja k e r a s u n t u k m e m p e r b a i k i k i n e r j a d a r i s e m u a p e l a k u pendidikan. Bekerja keras yang dimaksud tidak hanya fokus pada guru saja sebagai ujung tombak pendidikan tetapi juga k e p a l a s e k o l a h d a n p e n g a w a s b a h k a n p e r s o n i l d i n a s pendidikan sendiri.Model sistem pembinaan profesionalisme guru melalui 18 PBS IPA dan KKG IPA telah dikembangkan bekerjasama d e n g a n L P M P d a n h a s i l n y a t e l a h t e r j a d i p e n i n g k a t a n keterampilan guru dalam menggunakan metode eksperimen. Terbukti sangat berpengaruh terhadap peningkatan nilai ujian sekolah terutama nilai praktik secara signifikan. Disamping itu, hasil wawancara terhadap sampel siswa tiap gugus pada bulan Maret dan April 2007 menunjukkan hampir 100% siswa sekarang senang belajar IPA dan mudah memahaminya.Sistem pembinaan berikutnya difokuskan pada seluruh kepala SD dan pengawas. Peningkatan mutu kepala sekolah mengacu pada permen 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah . Pembinaan kepa la seko lah harus d imu la i dar i pengembangan sistem penilaian kinerja kepala sekolah.Secara rinci dan detail saat ini sedang direncanakan 20 pengembangan program peningkatan peningkatan kualitas pendidikan.Mu da h- mu da ha n de n ga n k e r j a s am a y a n g t e r j a l i n harmonis dan konstruktif langkah kita mewujudkan Banjarbaru Kota pendidikan akan menampakkan wujud lebih nyata.Banjarmabru, 3 September 2007

Walikota BanjarbaruRudy Resnawan

56

Page 57: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Contoh Penilaian Kinerja Kepala SD Inti Hasil MoU dengan Walikota dan LPMP

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SD INTI

NO PERNYATAAN BOBOT SKOR NILAI

1 Mematuhi SK Walikota nomor 182 tahun 2006 tentang jam mengajar dan membina guru oleh PBS IPA

10 1 10

2 Tidak membebani PBS dg tugas tambahan yang mengganggu jadwal pembinaan terhadap guru

3 3 9

3 Menyusun jadwal pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap KKG IPA bekerjasama dg PBS

2 3 6

4 Mengecek kehadiran kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kegiatan KKG

2 3 6

5 Menyimpan daftar hadir kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi kegiatan KKG

2 3 6

6 Melaksanakan rapat koordinasi program kegiatan KKG 3 1 3

7 Merekap nilai UAS semua SD segugus secara digital setiap tahun sejak th pelajaran 2005/2006

2 3 6

8 Merekap data kondisi sarana dan prasarana segugus secara digital sejak th pelajaran 2007/2008

2 3 6

9 Melaksanakan tes penguasaan praktek dan teori IPA guru segugus 2 kali setiap semester sejak tahun pelajaran 2007/2008

3 3 9

10 Merekap nilai kompetensi guru segugus sejak tahun pelajaran 2007/2008 3 3 9

11 Menilai keterampilan inkuiri ilmiah PBS dalam proses KBM di kelas 2 kali tiap semester sejak tahun pelajaran 2007/2008

2 3 6

12 Melaksanakan supervisi guru dalam proses pembelajaran Matematika dan Bahasa Indoensia

1 3 3

13 Melaksanakan pembinaan 5 siswa tiap kelas 4,5 dan 6 khusus persiapan olimpiade IPA sejak tahun pelajaran 2007/2008

1 3 3

14 Melibatkan seluruh warga sekolah dalam menyusun RPS 1 3 3

15 Melibatkan seluruh warga sekolah dalam menyusun RAPBS 2 3 6

16 Memajang RAPBS di dinding / di tempat yang strategis sekolah untuk diketahui umum

3 3 9

Memimpin pelaksanaan Lesson Study

NILAI TOTAL 100

Keterangan:

90 – 100 = A (Amat Baik) 70 - 79 = C (Cukup)

80 - 89 = B (Baik) ≤ 69 = GAGAL

Contoh Penilain Kinerja Kepala SD Imbas hasil MoU antara Walikota Banjarbaru dan LPMPJADWAL KEPALA SD DALAM SUPERVISI KKG

GUGUS : ..................NO NAMA KEPALA SEKOLAH SEPTEMBER OKOBER NOPEMBER DESEMBER

57

Page 58: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 412345678

MENGESAHKAN BANJARBARU, ........................2007PENGAWAS KEPALA SD INTI

(....................................) (....................................) NIP NIP

INSTRUMEN MONITORING KEPALA SDDIMENSI KOMPETENSI SUPERVISI KEGIATAN KKG

Nama gugus: …………………………………Pertemuan KKG ke: ....................................Tanggal:....................................................

LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP KEPALA SEKOLAH TIAP SABTU

NO NAMA KEPSEK SD(1) (2) (3)

Hadir dalam

kegiatan KKG IPA

Hadir mulai jam

s.d jam

Memberikan masukan dan

semangat yang berguna bagi guru

1 A. Ya

B. Tidak

Mulai jam….....

s.d jam….........

A. Ya

B. Tidak

2 A. Ya

B. Tidak

Mulai jam….....

s.d jam….........

A. Ya

B. Tidak

3 A. Ya

B. Tidak

Mulai jam….....

s.d jam….........

A. Ya

B. Tidak

4 A. Ya

B. Tidak

Mulai jam….....

s.d jam….........

A. Ya

B. Tidak

5 A. Ya

B. Tidak

Mulai jam….....

s.d jam….. .....

A. Ya

B. Tidak

Point ke 2 Bila datang jam 8.00 keluar jam 9 dan masuk lagi jam 11 pulang jam 14, tulis apa adanya.

58

Page 59: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

Contoh (4)

PEMERINTAH KOTA BANJARBARUDINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI BANJARBARU UTARA 3NIS : 11001006

ALAMAT : JL. PANGLIMA BATUR TIMUR BANJARBARU KODE POS 70711

SURAT TUGAS

Nomor : ................................

Berdasarkan isi MoU yang telah disepakati pada hari Senin, 3 Sepember 2007 antara Walikota Banjarbaru, LPMP

propinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan, pengawas SD dan Kepala SD kota Banjarbaru pasal 7 ayat 4 maka

kami kepala sekolah menugaskan kepada:

Nama : SYARIFAH NUR, S.Pd

NIP : ....................................................

Pangkat / Golongan : ...................................................

Sekolah : SD NEGERI BANJARBARU UTARA 3

Tugas di Sekolah sebagai : guru kelas / guru bidang studi

Mengajar Kelas : ...............................................

Untuk mengikuti diklat peningkatan profesionalisme guru dan peningkatan mutu pembelajaran IPA di KKG secara

penuh setiap hari Sabtu mulai jam 8.00 s.d 14.00 sebanyak 12 kali pertemuan dari bulan September s.d Desember

2007. Yang bersangkutan agar melaporkan hasil pertemuan kepada kepala sekolah setelah setiap kali selesai

mengikuti KKG.

Demikian surat tugas ini dibuat, agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Banjarbaru, 6 September 2007

Kepala SD

(...................................................)

NIP ...............................................

Catatan: Surat tugas dibuat sekali dalam satu semester dan dibuat sebelum KKG dimulai

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 59

Page 60: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

WAWANCARA DENGAN GURU IMBAS PADA AKHIR KEGIATAN KKG

GUGUS : ................................

No Nama Guru

5 6Kepsek mengamati anda saat mengajar IPA di sekolah

Kepsek melemahkan semangat ( intimidasi) anda sbg guru

Jumlah Setiap kali penuh (Ya/tidak)

Ya/tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Banjarbaru, ....................2007Kepala SD Inti

(..........................................................)NIP ...................................................

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 60

Page 61: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

REKAP MONITORING

GUGUS: ................................

NO NAMA KEPSEK

1 2 3 4 5 6

Minimal3 kali

Minimal27 jam (@=35’)

Minimal3 kali

Harus ada

Minimal3 kali

Harus tidak ada

∑ YA ∑jam ∑ya Ya/tidak ∑ya Ada/tidak1

2

3

4

5

6

7

8

SKOR

3x =32x =21x =10x =0

27-30=322-26=216-21=1 0-15=0

3x =32x =21x =10x =0

Ada =3

Tdk ada=0

3x =32x =21x =10x =0

Ada=0

Tdk ada=2

Banjarbaru ,.........................2007Pengawas

(.................................................)NIP ...........................................

Keterangan:

Poin 2 minimal 27 jam untuk 3 kali kehadiran. Tiap kehadiran minimal 9 jam (@=35’)

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 61

Page 62: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

NILAI KOMPETENSI KEPALA SD DALAM SUPERVISISEMESTER 1 TAHUN 2007/2008

NO UNSUR YANG DINILAI

BOBOT SKOR /

FREKUENSI

NILAI

(bobotxskor)

1 HADIR DALAM KEGIATAN DI KKG 5 0 s.d 3 0 s.d 15

2 KEHADIRAN DI KKG DILAKSANAKAN SECARA PENUH 5 0 s.d 3 0 s.d 15

3 MEMBERIKAN MASUKAN YG BERGUNA SECARA LISAN DI KKG 5 0 s.d 3 0 s.d 15

4 MENUGASKAN GURU UNTUK MENGIKUTI KEG.KKG SEC. PENUH 5 0 atau 3 0 atau 15

5 MENGAMATI GURU SAAT MENGAJAR IPA DI SEKOLAH SEC. PENUH 5 0 s.d 3 0 s.d 15

6 MEMBERIKAN MASUKAN YG BERGUNA BAGI GURU DI SEKOLAH 5 0 s.d 3 0 s.d 15

7 TIDAK PERNAH MELEMAHKAN SEMANGAT / INTIMIDASI GURU 5 0 atau 2 0 atau 10

JUMLAH NILAI 0 s.d 100

Keterangan:

90 – 100 = A (Amat Baik) artinya sangat kompeten dalam melaksanakan tugas supervisi

76 – 89 = B (Baik) artinya memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas supervisi

60 – 75 = C (Cukup) artinya cukup kompeten dalam melaksanakan tugas supervisi

≤ 59 = D (Kurang) artinya kurang kompeten dalam melaksanakan tugas supervisi

REKAP NILAI KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SD TIAP GUGUS

TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SEMESTER 1

GUGUS: ....................

NO NAMA KEPALA SD SD NILAI KATEGORI KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

MENGETAHUI BANJARBARU, .............................2007

KEPALA LPMP PENGAWAS

(...............................................................) (...............................................................)

NIP ...................................................... NIP ......................................................

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 62

Page 63: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

REKAP NILAI KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SD SE-KOTA BANJABARU

TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SEMESTER 1

NO NAMA KEPALA SD SD GUGUS NILAI KATEGORI KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 63

Page 64: BAB 1 - SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN | Just … · Web view6 bulan 1 tahun 11.4 Pendistribusian Guru Sekolah Gugus Disdik BKD Walikota DPRD BAPPEDA 12 Lomba 12.1 Lomba Guru Lomba Sains

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

MENGETAHUI BANJARBARU, .............................2007KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEPALA LPMP PROP. KALSELKOTA BANJARBARU

(...............................................................) (...............................................................)

NIP ...................................................... NIP .....................................

GRAND DESIGN PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN KOTABARU 64