Bab 1 Proposal Skrips

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris cataract, dan latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya. 1 Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak dapat mengakibatkan kebutaan. Dikutip dari World Health Organization (WHO) and International Agency for the Prevention of Blindness tahun 2004, katarak merupakan penyebab kebutaan global tertinggi dengan persentase 42%. 2 Setidaknya terdapat delapan belas juta orang di dunia yang menderita kebutaan akibat katarak. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil survey kesehatan indera (1993-1996), katarak juga merupakan penyebab kebutaan paling utama yaitu sebesar 52%. Data laporan nasional (Riskesdas, 2007) menyebutkan bahwa katarak ini

description

BAB I proposal skripsi

Transcript of Bab 1 Proposal Skrips

Page 1: Bab 1 Proposal Skrips

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Katarak berasal dari yunani katarrhakies, inggris cataract, dan latin cataracta

yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan

seperti tertutup air terjun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang

dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau

terjadi akibat kedua-duanya.1 Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang

melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali.

Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak dapat

mengakibatkan kebutaan. Dikutip dari World Health Organization (WHO) and

International Agency for the Prevention of Blindness tahun 2004, katarak merupakan

penyebab kebutaan global tertinggi dengan persentase 42%.2 Setidaknya terdapat

delapan belas juta orang di dunia yang menderita kebutaan akibat katarak. Di

Indonesia sendiri berdasarkan hasil survey kesehatan indera (1993-1996), katarak

juga merupakan penyebab kebutaan paling utama yaitu sebesar 52%. Data laporan

nasional (Riskesdas, 2007) menyebutkan bahwa katarak ini menyebabkan proporsi

kebutaan tingkat nasional hingga 0,9% dari jumlah penduduk di Indonesia, dengan

proporsi sebesar 11,6% di Kepulauan Riau.

Katarak bisa disebabkan oleh faktor intrinsic maupun faktor ektrinsik. Faktor

keturunan (herediter) memegang peranan penting dalam perkembangan katarak.3

Komponen herediter ini bertanggung jawab hingga 70% dalam kasus-kasus katarak.4

Peranan faktor genetik ini telah berulang kali dinyatakan dalam beberapa penelitian,

seperti observasi kasus, studi keluarga, dan studi terhadap anak kembar.5-8 Faktor

herediter ini tidak hanya terbatas pada kejadian katarak kongenital saja, tetapi juga

memegang peranan penting dalam perkembangan katarak senilis tipe kortikal dan

nuclear.5,6,9

Faktor-faktor eksternal katarak adalah faktor-faktor yang bukan merupakan

herediter. Untuk mengidentifikasikan kontribusi dari resiko faktor-faktor eksternal

Page 2: Bab 1 Proposal Skrips

ini, berbagai hipotesis dan analisis kuantitatif dari berbagai macam dugaan mengenai

faktor-faktor resiko sangat diperlukan. Studi epidemiologi dalam 25 tahun terakhir

telah meneliti berbagai faktor resiko yang dapat meyebabkan prevalensi terjadinya

katarak.

Penelitian terbaru dengan analisis detail dari penemuan studi ini menunjukkan

bahwa hanya beberapa faktor resiko yang bila dikaitkan dengan kriteria epidemiologi

akan menimbulkan dampak.10-13 Beberapa penyebab utama faktor-fator resiko

eksternal yang sejauh ini dikatakan dapat meningkatkan timbulnya angka kejadian

katarak antara lain : merokok, paparan sinar matahari yang berlebihan, penyakit-

penyakit metabolik, atau bisa juga dikarenakan oleh obat-obatan yang menyebabkan

perubahan dalam metabolisme lensa mata.

Faktor-faktor lain seperti pendidikan, pekerjaan, sosial-ekonomi, daerah

tinggal, atau bahkan perbedaan dalam warna iris, dapat dikatakan sebagai penanda

dalam membantu menentukan penyebab katarak yang timbul, karenanya harus

diidentifikasi lebih lanjut.

Paparan sinar matahari disini dikatakan berperan dalam peningkatan resiko

populasi untuk katarak tipe kortikal sebesar 10%.14 Data dari WHO juga

memperkirakan bahwa 20% kebutaan yang terjadi didunia yang diakibatkan oleh

katarak kemungkinan besar disebabkan oleh radiasi paparan sinar matahari.

Riskesdas (2007) melaporkan bahwa proporsi low vision dan kebutaann makin

meningkat sesuai pertambahan umur dan meningkat tajam pada kisaran umur 45

tahun ke atas, dua kali lipat lebih dibanding kelompok umur 35 tahun.

Sudah banyak jurnal-jurnal penelitian dari luar yang mengaitkan antara faktor

paparan sinar matahari dengan angka kejadian katarak, namun peneliti menemukan

sedikit sekali penelitian dalam negeri yang membahas mengenai hal ini. Padahal

sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis

dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di

luar ruangan sehingga mendapat banyak paparan sinar matahari bahkan pada saat

matahari sedang terik.

Page 3: Bab 1 Proposal Skrips

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hubungan faktor resiko paparan sinar uv dengan prevalensi katarak yang

terjadi terutama pada lansia.

1.2 Perumusan masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara paparan sinar matahari dengan angka kejadian

katarak pada lansia ?

2. Adakah hubungan antara kejadian katarak dengan faktor usia ?

3. Adakah hubungan antara kejadian katarak dengan perbedaan jenis

kelamin ?

4. Adakah hubungan antara kejadian katarak dengan pekerjaan penderita?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum : untuk mengetaui hubungan antara faktor resiko seperti paparan

sinar matahari dan unsur sosiodemografi terhadap angka kejadian katarak pada lansia

di RSUD Riau.

1.3.2 Tujuan khusus :

1. untuk mengetahui keterkaitan paparan sinar uv dan hubungannya dengan

prevalensi katarak

2. mengidentifikasi angka kejadian katarak dan hubungannya dengan faktor

usia

3. Mengidentifikasi angka kejadian katarak dan hubungannya dengan jenis

kelamin

4. mengidentifikasi angka kejadian katarak dan hubungannya dengan faktor

pekerjaan

1.4 Hipotesis

Page 4: Bab 1 Proposal Skrips

1. Terdapat hubungan antara paparan sinar uv dengan angka kejadian katarak

pada lansia

2. Terdapat hubungan antara angka kejadian katarak dilihat dari usia

3. Terdapat hubungan antara angka kejadian katarak dengan jenis kelamin

4. Terdapat hubungan antara angka kejadian katarak dengan faktor pekerjaan

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Bagi masyarakat : memberikan gambaran informasi dan pengetahuan mengenai

faktor-faktor resiko yang berkaitan dengan prevalensi timbulnya katarak

1.5.2 Bagi institusi : hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal bagi

penelitian selanjutnya mengenai penyakit katarak terutama pada lansia

1.5.3 Bagi peneliti :

1. menambah pengetahuan peneliti mengenai penyakit katarak terutama

faktor-faktor resiko yang berhubungan dengannya.

2. peneliti memperoleh keterampilan dan pengalaman dalam melaksanakan

penelitian terutama dalam bidang kesehatan.