Bab. 1 Proklamasi

22
PERISTIWA SEKITAR PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN PROKLAMASI DAN PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN INDONESIA INDONESIA

description

Kemerdekaan RI

Transcript of Bab. 1 Proklamasi

Page 1: Bab. 1 Proklamasi

PERISTIWA SEKITAR PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN PROKLAMASI DAN

PEMBENTUKANPEMBENTUKAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

INDONESIAINDONESIA

Page 2: Bab. 1 Proklamasi

• Tanggal 7 September 1944 dalam sidang istimewa ke-85 parlemen Jepang (Teikoku Ginkai) di Tokyo, PM Koiso menyatakan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan merdeka ”kelak kemudian hari”

• Pertemuan Jenderal Terauchi Hisaichi (Panglima Tentara Umum Selatan) dengan Soekarno, Hatta dan Radjiman Widiodiningrat di Dalat, Vietnam (11 Agustus 1945). Hasil pertemuan:

Page 3: Bab. 1 Proklamasi

- Pemerintah Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia- Akan dibentuk sebuah Panitia Persiapan Kemerdekaan

- Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda

• Tanggal 1 Maret 1945 Letjen Kumakici Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI/ Dokuritsu Junbi Cosokai

(Tujuan: untuk mempelajari & menyelidiki hal-hal yang penting yang berhubungan dengan upaya membentuk negara Indonesia merdeka)

Page 4: Bab. 1 Proklamasi

Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman WediodiningratKetua Muda : IchibangaseKetua Muda : R. P. SoerosoSekretaris : A.G. Pringgodigdo

Susunan Pengurus BPUPKI

Masa Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)(Agenda utama: membahas tentang dasar negara)

• Rumusan Dasar Negara versi Moh. Yamin (29 Mei 1945):

Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri ke-Tuhanan, Peri Kerakyatan, & Kesejahteraan Rakyat

Page 5: Bab. 1 Proklamasi

• Rumusan Dasar Negara versi Mr. Soepomo (31 Mei 1945):

Persatuan, Kekuluargaan, Keseimbangan Lahir Batin, Musyawarah, & Keadilan Rakyat

• Rumusan Dasar Negara versi Soekarno (1 Juni 1945)/ “5 sila” (Pancasila):

Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

Page 6: Bab. 1 Proklamasi

Pembentukan panitia kecil (“Panitia Sembilan”)

Terdiri dari, Ir. Soekarno (ketua), Drs. Moh. Hatta. Mr. A.A. Maramis, Abikusno

Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, H. Agoes Salim, Mr. Ahmad Soebardjo, K.H. Wachid Hasjim & Muh. Yamin

o Tugas: merumuskan rancangan Pembukaan UUD (memuat asas & tujuan negara Indonesia)o Hasil kerja “Panitia Sembilan”: Jakarta Charter

(1). Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, (2). (menurut) Dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, (3). Persatuan Indonesia, (4). (dan) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, (5). (serta dengan mewujudkan suatu) Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Page 7: Bab. 1 Proklamasi

Masa Sidang Kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)(Agenda utama: membahas tentang Rancangan UUD beserta pembukaan atau preambulenya)

• Hasil: pada 11 Juli 1945, Panitia Perancang UUD dengan suara bulat menyetujui isi pembukaa UUD yang diambil dari Piagam Jakarta• Tanggal 14 Juli 1945 sidang pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD, yang berisi:

(1). Pernyataan Indonesia merdeka, (2). Pembukaan UUD, & (3). Batang Tubuh UUD UUD 1945 (disahkan pada 18 Agustus 1945)

Page 8: Bab. 1 Proklamasi

• Sidang I tanggal 18 Agustus 1945. Disamping mengesahkan Pembukaan & batang tubuh UUD, sidang juga memilih & mengangkat presiden (Ir. Soekarno) & wakil presiden (Drs. Mohammad Hatta) sebagai pelaksana pemerintahan yang sah RI

• Sidang II PPKI tanggal 19 Agustus 1945 dengan agenda: menetapkan susunan kementrian & menetapkan pembagian wilayah Indonesia dalam propinsi-propinsi

Page 9: Bab. 1 Proklamasi

Peristiwa Rengasdengklok(“Penculikan” Soekarno & Hatta pada tanggal

16 Agustus, jam 04.00 dini hari WIB oleh gerakan bawah tanah pimpinan Soekarni yang didukung oleh sejumlah organisasi persatuan mahasiswa, yang dibawa ke garnisum Peta

(Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok

Latar belakang: Penolakan “golongan tua” (especially Soekarno & Hatta) atas desakan beberapa organisisasi bawah tanah & para tokoh pemuda (setelah mereka mendengar Jepang menyerah pada Sekutu) agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia (tepatnya tanggal 15 Agustus 1945)

Page 10: Bab. 1 Proklamasi

Peristiwa Seputar Perumusan Naskah Proklamasi

• Perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia mengambil tempat di rumah Laksamana Muda Maeda (perwira tinggi AL Jepang), di Jl. Imam Bonjol 1 Jakarta

Ruang rapat perumusan proklamasi

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka,

1978

Page 11: Bab. 1 Proklamasi

• Perumusan naskah dilakukan oleh Soekarno, Hatta & Ahmad Soebardjo, yang disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah & Soediro• Pengetikan naskah proklamasi dilakukan oleh Sayuti Melik atas permintaan Soekarni• Pembacaan proklamasi disepakati dilakukan di rumah pribadi Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi 56) Jakarta, pada jam 10 WIB

Page 12: Bab. 1 Proklamasi
Page 13: Bab. 1 Proklamasi

Pembacaan Proklamasi oleh Soekarno disaksikan oleh moh. Hatta & tokoh-tokoh lainnya

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1978

Page 14: Bab. 1 Proklamasi

SukarniAhmad Soebardjo

Wikana

Chaerul Saleh

Sayuti MelikSoekarno

Page 15: Bab. 1 Proklamasi

• Titik puncak keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan, kolonialisasi, dan imperialisasi asing• Dari sudut Ilmu Hukum, proklamasi Indonesia, telah menghapuskan tata hukum kolonial untuk digantikan dengan tata hukum nasional (Indonesia)

Coba anda analisis makna yang lain! …………………

Page 16: Bab. 1 Proklamasi

Presiden dan Wakil Presiden

Dilakukan pada sidang PPKI (18 Agustus 1945). Sidang secara aklamasi memilih Soekarno & Mohammad Hatta masing-masing sebagai presiden &wakil presiden RI

Soekarno & Hatta(Presiden & Wakil Presiden

pertama RI )

Page 17: Bab. 1 Proklamasi

Pembentukan Lembaga Kementrian atau Departemen

• Tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno menunjuk Achmad Soebardjo, Sutardjo Kartohadikusumo & Kasman Singodimedjo (tergabung dalam panitia kecil) untuk membantu presiden dalam membentuk & menyusun kementrian/kabinet RI

• Hasil: 12 kementrian yang membawahi departemen & 4 kementrian negara

Page 18: Bab. 1 Proklamasi

No Nama Jabatan Dalam Kabinet1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.

Mr. Achmad SobardjoE. A.A. Wiranata KProf. SoepomoIr. SurachmanDr. SamsiKi Hajar DewantoroMr. Iwa Kusuma SumantriMr. Amir SjarifuddinDr. Buntaran MartoadmojoAbikusno TjokrosujosoDr. AmirWachid HasjimMr. SartonoMr. A. A. MaramisOtto IskandardinataSoekardjo Wirjopranoto

Menteri Luar NegeriMenteri Dalam NegeriMenteri KehakimanMenteri Bidang EkonomiMenteri KeuanganMenteri PendidikanMenteri SosialMenteri PeneranganMenteri Kesehatan Menteri PerhubunganMenteri Negara (tanpa porto folio)Menteri Negara (tanpa porto folio)Menteri Negara (tanpa porto folio)Menteri Negara (tanpa porto folio)Menteri Negara (tanpa porto folio)Menteri Negara (tanpa porto folio)

Susunan Kabinet I RI (31 Agustus 1945 hingga 14

November 1945)

Page 19: Bab. 1 Proklamasi

Pembagian Wilayah RI

(Oleh panitia kecil pembahas yang terdiri dari Otto Iskandardinata, Ahmad Subardjo,

Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Wiranatakusumah, Dr. Amir, A.A. Hamidhan,

Dr. Ratulangie, dan Ktut Puja

No.

Pembagian Wilayah RI

1.2.3.4.5.6.7.8.

Provinsi GubernurSumatraJawa BaratJawa TengahJawa TimurSunda KecilMalukuSulawesiKalimantan

Mr. Tengku Moh. Hasan Sutardjo KartohadikusumoR. Pandji SoerosoR.A. SoerjoMr. I Gustu Ketut PudjaMr. J. LatuharharyDr. G.S.S.S.J. RatulangieIr. Pangeran Mohammad Noor

Pembagian Wilayah RI

Page 20: Bab. 1 Proklamasi

• Sebagai lembaga yang membantu presiden dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sebelum terbentuknya MPR & DPR melalui pemilu

• Dalam rapat pleno KNIP (16 Oktober 1945), Wapres mengeluarkan Maklumat No. X yang isinya memberikan kekuasaan & wewenang legislatif pada KNIP untuk ikut serta dalam menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebelum MPR terbentuk

Page 21: Bab. 1 Proklamasi

Kronologi: (1). Badan Keamanan Rakyat/ BKR, ketua: Kaprawi (23 Agustus 1945); (2). Tentara Keamanan Rakyat/ TKR (5 Oktober 1945) dengan Kepala Staf Umum TKR Mayor Oerip Soemohardjo & Panglimanya Supriyadi (kemudian diganti Kolonel Soedirman); (3). Tentara Keselamatan Rakyat (7 Januari 1946); (4). Tentara Republik Indonesia/ TRI(24 Januari 1946); (5). Tentara Nasional Indonesia/ TNI (3 Juni 1947)

Susunan Kepengurusan KNI Pusat

Kepengurusan KNI PusatKetua Wakil Ketua IWakil Ketua IIWakil Ketua III

Mr. Kasman SingodimejoSutarjo KartohadikusumoMr. J. LatuharharyAdam Malik

Page 22: Bab. 1 Proklamasi