Bab 1 Poly Hidramnion

33
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hidramnion pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di Negara berkembang termasuk Indonesia. Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin. Si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air seni yang dihasilkannya. Volume air ketuban tidak persis dari waktu ke waktu. Volume ini mengalami dari puncak di umur kehamilan 33 minggu, yakni sekitar 1 – 1,5 liter yang berangsur berkurang mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu) (Rachmuddin, 2006). Menurut salah satu jurnal yang diterbitkan dalam Pubmed, insiden terjadinya hidramnion adalah 0,4% dan berkaitan dengan prematur, kehamilan kembar, diabetes dan kelainan pada janin. Berdasarkan penelitian, yang diterbitkan oleh British Medical Journal hidramnion akut dapat diatasi dengan cara parasintensis uteri (rahim) (Manuaba, 2008). Menurut WHO angka kejadian hidramnion berkisar 1,1 – 2,8% dari seluruh kehamilan disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8 – 18% dengan kelainan janin. Biggio dan kawan-kawan di University Of Alabama melaporkan insidensi kelebihan air ketuban 1% diantara lebih dari 36.000 kehamilan. Sampai sekarang penyebab hidramnion masih belum jelas, banyak kasus hidramnion berhubungan dengan kelainan janin (Rachmuddin, 2006). 1

Transcript of Bab 1 Poly Hidramnion

Page 1: Bab 1 Poly Hidramnion

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hidramnion pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di Negara

berkembang termasuk Indonesia. Cairan ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi

atau produksi air seni janin. Si jabang bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang

dengan air seni yang dihasilkannya. Volume air ketuban tidak persis dari waktu ke waktu.

Volume ini mengalami dari puncak di umur kehamilan 33 minggu, yakni sekitar 1 – 1,5 liter

yang berangsur berkurang mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu) (Rachmuddin,

2006).

Menurut salah satu jurnal yang diterbitkan dalam Pubmed, insiden terjadinya hidramnion

adalah 0,4% dan berkaitan dengan prematur, kehamilan kembar, diabetes dan kelainan pada

janin. Berdasarkan penelitian, yang diterbitkan oleh British Medical Journal hidramnion akut

dapat diatasi dengan cara parasintensis uteri (rahim) (Manuaba, 2008).

Menurut WHO angka kejadian hidramnion berkisar 1,1 – 2,8% dari seluruh kehamilan

disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan persalinan dan 8 – 18% dengan kelainan

janin. Biggio dan kawan-kawan di University Of Alabama melaporkan insidensi kelebihan air

ketuban 1% diantara lebih dari 36.000 kehamilan. Sampai sekarang penyebab hidramnion

masih belum jelas, banyak kasus hidramnion berhubungan dengan kelainan janin

(Rachmuddin, 2006).

Menurut Hanifa Winknjosastro (2005), polihidromnion meningkatkan resiko kelahiran

prematur dan resiko komplikasi persalinan. Kemungkinan terjadi perdarahan pascapersalinan

lebih tinggi dibanding dari pada perlekatannya sebelum operasi dan terjadinya kematian janin

didalam kandungan. Kejadian bedah caesar juga lebih tinggi dibandingkan pada kehamilan

biasa karena lebih banyak yang tidak normal atau menurutnya kesejahteraan janin.

Menurut staf pengajar LAB/UPF obstetri dan ginekologi (1989), volume air ketuban

bervariasi menurut usia kehamilan, puncaknya di umur kehamilan sekitar 33 minggu, volume

air ketuban berkisar 1 - 1,5 liter. Pada kasus polihidromnion bisa sampai 3 liter, bahkan 5

liter. Produksi air ketuban yang abnormal baru biasa terjadi sebelum umur kehamilan

mencapai 22 minggu atau 5 bulan. Penyebab polihidromnion belum dipastikan secara benar,

salah satu yang dicurugai adanya proses infeksi. Dua per tiga kasus polihidromnion tidak

diketeahui sebabnya.

1

Page 2: Bab 1 Poly Hidramnion

Dalam penelitian oleh Hill dan kawan-kawan dari Maya Clinic lebih dari 9000 persen

pasien prenatal menjalani evaluasi USG rutin menjelang awal trimester III insidensi

hidramnion yaitu 0,1% dari seluruh kehamilan dengan kelebihan air ketuban ringan atau

kantung yang berkurang 8-11 cm dan 80% cairan yang berlebihan hidramnion sedang 12-15

cm terdapat pada 15% sedangkan yang berat 16 cm terdapat 5% atau yang sering dijumpai

hidramnion pada kongential animaly sebesar 17,7-29%. (Dr. Hilmansyah).

Hidramnion juga dapat berkembang mendadak bila terjadi peningkatan air ketuban

dalam waktu 14 hari. Hidramnion juga menimbulkan gejala pada ibu hamil yang meliputi

dispnea (sesak napas), kaki tungkai bawah membengkak dan perut membesar dan tampak

mengilat dan ini terjadi dalam waktu yang sedikit / yang tidak lama dan diperlukan tindakan

untuk meringankan ibu hamil. (Manuaba, 2008).

Oleh karena angka kejadian hidramnion ibu dan janin yang cukup tinggi maka ibu hamil

dengan kelebihan air ketuban lebih sering dipantau sehinga dapat diambil sikap untuk

melakukan obeservasi dan penanganan yang tepat.

Dari paparan di atas kami tertarik untuk mengangkat kasus polihidramnion dengan

anenchepali karena kami baru menemukan kasus seperti ini dan ingin tahu lebih banyak

tentang kelainan pada kasus ini.

B.  TUJUAN

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan dengan pendekatan menajement kebidanan varney

pada kasus polihydramnion dan anenchepali

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi masalah pada Ny “S” dengan persalinan normal melalui

pengkajian data dan interpretasi data.

b. Menyusun rencana dan pelaksanaan tindakan sesuai dengan kebutuhan Ny “S”

dengan persalinan normal

c. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tindakan terhadap Ny “S” dengan

persalinan normal.

2

Page 3: Bab 1 Poly Hidramnion

C. MANFAAT

1) Bagi RSUD

Meningkatkan serta mempertahankan mutu pelayanan kebidanan umumnya dan

pelayanan antenatal care khususnya melalui penerapan manajemen kebidanan.

2) Bagi Pembimbing

Meningkatkan serta mempertahankan kualitas bimbingan terhadap mahasiswa

sehingga dapat memberikan bimbingan secara profesional, di lahan praktek.

3) Bagi Mahasiswa

Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, dan memberi peluang bagi

mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang diperolehnya dari kampus.

3

Page 4: Bab 1 Poly Hidramnion

BAB II

LANDASAN TEORI

POLIHIDRAMNION (HIDRAMNION)

Pengertian

Polihidramnion adalah kondisi di mana ibu hamil memiliki cairan ketuban terlalu banyak.

Dokter dapat mengukur jumlah cairan melalui beberapa metode yang berbeda, paling sering

melalui pengukuran indeks cairan amnion (AFI) atau pengukuran kantung. Jika AFI

menunjukkan kadar cairan lebih dari 25 cm (atau di atas persentil ke-95), pengukuran

kantung mendalam. Menurut Rustam Muchtar (1998) penjelasan mengenai hidramnion

adalah sebagai berikut:

A. Definisi

Hidramnion merupakan keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau

lebih dari dua liter. Biasanya air ketuban paling banyak pada minggu ke 38 yaitu sebanyak

1030 cc,pada akhir kehamilan tinggal 790 cc dan terus berkurang sehingga pada minggu

ke 43 hanya 240 cc. Pada akhir kehamilan seluruh air ketuban diganti dalam 2 jam

berhubung adanya produksi dan pengaliran.

B. Klasifikasi hidramnion

Kita mengenal 2 macam hidramnion, yaitu:

1. Hidramnion yang kronis

Penambahan air ketuban perlahan-lahan, berangsur-angsur. Ini bentuk yang paling

umum.

2. Hidramnion yang akut

Penambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari. Baiasanya terjadi pada kehamilan

muda pada bulan ke-4 atau ke-5.

Hidramnion sering terjadi pada:

a) Cacat janin terutama pada anensefal dan atresia esophagus.

b) Kehamilan kembar.

c) Beberapa penyakit, seperti diabetes, pre eklampsia, eklampsia, eritroblastosis

fetalis.

4

Page 5: Bab 1 Poly Hidramnion

Tanda dan gejala polihidramnion adalah sebagai berikut : Pembesaran uterus, lingkar

abdomen dan tinggi fundus uteri jauh melebihi ukuran yang diperirakan untuk usia kehamilan

Dinding uterus tegang sehingga pada auskultasi bunyi detak jantung janin sulit atau tidak

terdengar dan pada palpasi bagian kecil dan besar tubuh janin sulit ditentukan. Ada thrill pada

cairan uterus Masalah-masalah mekanis. Apabila polihidramnion berat, akan timbul dispnea,

edema pada vulva dan ekstremitas bawah; nyeri tekan pada punggung, abdomen dan paha;

nyeriulu hati, mual dan muntah

C.   Etiologi

Etiologi hidramnion belum jelas. Secara teori hidramnion bisa terjadi karena:

1.  Produksi air ketuban bertambah

Diduga menghasilkan air ketuban ialah epitel amnion, tetapi air ketuban juga

bertambah karena cairan lain masuk ke dalam ruangan amnion, misalnya air kencing

anak atau cairan otak pada anensefal.

2.  Pengaliran air ketuban terganggu

Air ketuban yang telah dibuat dilahirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu

jalan pengaliran ialah ditelan oleh janin, diabsorpsi oleh usus dan dialirkan ke

plasenta, akhirnya masuk ke peredaran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau anak

tidak menelan, seperti pada atresia esophagus, anensefal, atau tumor-tumor plasenta.

Pada anencephalus dan spina bifida diduga bahwa hydramnion terjadi karena transudasi

cairan dari selaput otak dan selaput sumsum belakang.

Selain daripada itu anak anencephaly tidak menelan dan pertukaran air terganggu karena

pusatnya kurang sempurna sehingga anak ini kencing berlebihan dan pada hydramnion sering

ditemukan plasenta yang besar.

Gejala-gejala :

Gejalanya biasanya disebaban karena tekanan oleh uterus yang sangat besar pada organ

sekitarnya maka timbullah :

1. Sesak nafas

2. Oedema Labia,vulva dan dinding perut

3. Regangan dinding rahim sendiri menimbulkan nyeri.

4. Palpasi anak sulit

5. Bunyi jantung sering tidak terdengar.

5

Page 6: Bab 1 Poly Hidramnion

Diagnosa :

Hydramnionharus dibedakan dari ascites,cystoma,ovary dan mola hydatidosa.

Untuk membantu diagnostic dan untuk mencari etiologi dibuat foto rontgen atau

ultrasonografi yang dapat memperlihatkan anenchepalus ,gemeli dan lain-lain

Bahayanya untuk ibu hamil :

1. Solutio placenta

2. Inersia uteri

3. Perdarahan post partum

D. KONSEP MANAJEMEN VARNEY

a. KONSEP MANAJEMEN VARNEY

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori

ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk

pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. (Varney, Hellen,2007)

Langkah- langkah Manajemen Kebidanan

1) Langkah I (Pertama) : Tahap Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang aksrat dan lengkap dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien :

Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :

a) Anamnesa :

1. Biodata; Riwayat Menstruasi; Riwayat Kesehatan; Riwayat kehamilan,

persalinan dan nifas; Biopsikososiospritual; Pengetahuan klien

2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tand-tanda

vital

3. Pemeriksaan khusus

Inspeksi; Palpasi; Auskultasi; Perkus

4. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium; Catatan terbaru dan sebelumnya

6

Page 7: Bab 1 Poly Hidramnion

Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah

berikutnya. Sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi

akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap

selanjutnya.

Sehingga dalam tahapan ini harus komprehensip meliputi data subyektif,

obyektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan

kondisi/masalah klien yang sebenarnya atau valid.

2) Langkah II (Kedua) : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah bukan

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data tang dikumpulkan.

a) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup

praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur.

Diagnosa kebidanan yaitu :

1. Diakui dan telah disyahkan oleh profesi

2. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan

3. Memiliki ciri khas kebidanan

4. Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan

5. Dapat dijelaskan dengan pendekatan manajeman kebidanan

b) Masalah

Masalah adalah hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan

dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose

c) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan

melakukan analisa data.

7

Page 8: Bab 1 Poly Hidramnion

3) Langkah III (Ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

dan Mengantisipasi Penanganannya

Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.

Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa potensial

ini benar-benar terejadi.

4) Langkah IV (Keempat) : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan

Segera, untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan

Lain Berdasarkan Kondisi Klien

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk

dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang sesuai

dengan kodisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen

kebidanan. Kaji ulang apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.

5) Langkah V (Kelima) : Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah

sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah

atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah

teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tapijuga

jadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang akan

terjadi berikutnya.

6) Langkah VI (Keenam) : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan

Aman.

Pada langkah VI ini langkah V dilaksanakan dengan efisien dan aman.

Pelaksanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh

klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia

tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.

8

Page 9: Bab 1 Poly Hidramnion

7) Langkah VII (Ketujuh) : Mengevaluasi

Yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam

diagnosa dan masalah.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedang sebagian

belum efektif. Maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak

efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen

tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana tersebut.

9

Page 10: Bab 1 Poly Hidramnion

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ S ”

KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN POLI HYDRAMNION & ANENCHEPALI

DI POLI KEBIDANAN RSU DAERAH KOTA MATARAM

TANGGAL 17 JULI 2012

Tanggal pengkajian : 17 Juli 2012

Waktu : 09.00 wita

1. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. DATA SUBYEKTIF

1. BIODATA

Istri Suami

Nama : Ny “S” Nama : Tn “R”

Umur : 26 tahun Umur : 33 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Sasak Suku : Sasak

Pendidikan : SD Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Kr. Baru Mataram Alamat : Kr. Baru Mataram

2. Keluha Utama : Ibu datang ingin memeriksa kehamilannya.

3. Riwayat Kehamilan sekarang

a. Hamil ke : 2 ( kedua )

b. HPHT : 25-10-2011

c. HTP : 02-08-2012

d. Umur kehamilan : 9 bulan

e. Gerakan janin : ibu masih merasakan pergerakan pada janinnya.

f. Penyakit selama hamil : Tidak ada

10

Page 11: Bab 1 Poly Hidramnion

g. ANC : 5 kali

h. TT : 2 kali lengkap TT1 : 12-12-2011

TT2 : 15-01-2012

i. Obat yang pernah dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang

diberikan oleh bidan seperti vitamin penambah

darah dan tablet tambah darah.

j. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Ibu mengatakan tidak ada kekhawatiran

khusus pada kehamilannya

k. Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang dan dulu

1) Penyakit kardiovaskuler : Tidak pernah

2) Peyakit hipertensi : Tidak pernah

3) Penyakit Diabetes : Tidak pernah periksa laboraturium.

4) Penyakit kelamin/HIV/ AIDS : Tidak pernah periksa laboraturium

5) Penyakit Malaria : Tidak pernah

6) Penyakit Campak : Tidak pernah

7) Penyakit TBC : Tidak pernah

8) Penyakit Ginjal : Tidak pernah

9) Anemia berat : Tidak pernah

10) Gangguan mental : Tidak pernah

11) Penyakit Asma : Tidak perah

12) Riwayat kembar : Tidak ada

4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : tidak ada karena ini merupakan

kehamilan yang pertama.

Hamil

ke

Tempat

Persalinan

UK Jenis

Persalinan

Penolong

Persalinan

Riwayat Penyakit JK BBL

(gr)

Umur Ket.

Hamil Bersalin Nifas

1 RSUP 9bulan SC Dokter Sungsang - - P 2500 8 th H

2 Ini - - - - - - - - - -

11

Page 12: Bab 1 Poly Hidramnion

5. Riwayat Sosial Ekonomi

a. Status perkawinan : Nikah 1 kali, lama ± 10 tahun.

b. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini : Ibu dan keluarga merasa senang

dan bahagia dengan kehamilan

ibu saat ini.

c. Riwayat KB yang lalu : suntikan 3 bulan 2 tahun dan KB pil 1 tahun

d. Rencana KB : suntikan 3 bulan.

e. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : keluarga sangat mendukung terhadap

kehamilan ibu saat ini.

f. Pengambil keputusan dalam keluarga : suami

g. Gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan :

Nutrisi (sebelum dan selama hamil)

Makan Sebelum hamil Selama hamil

- Porsi 1 piring 1 piring

- Komposisi Nasi, lauk (tahu, tempe,

ikan, telur), sayur.

Nasi, lauk, (tahu, tempe,

ikan, telur), sayur, buah-

buahan, (apel, jeruk, dll),

- Frekuensi 3x sehari 3-4x sehari

- Kesulitan Tidak ada Tidak ada

- Pantangan Tidak ada Tidak ada

Minum Sebelum hamil Selama hamil

- Jenis Air putih Air putih

- Frekuensi 4-5x sehari 5-6x sehari

- Banyak ± 6-7 gelas ± 8-9 gelas air putih, 1 gelas

susu sehari

- Pantangan Tidak ada Tidak ada

12

Page 13: Bab 1 Poly Hidramnion

Eliminasi (sebelum dan selama hamil)

BAB Sebelum hamil Selama hamil

- Frekuensi 2x sehari 2x sehari

- Konsistensi Lembek Lembek

- Jumlah Normal Normal

- Warna Kuning Kuning kecoklatan

- Kesulitan Tidak ada Tidak ada

BAK Sebelum hamil Selama hamil

- Frekuensi 3-4x sehari 7-8x sehari

- Warna Kuning jernih Kuning jernih

- Kesulitan Tidak ada Kuning jernih

Personal hygiene

Sebelum hamil Selama hamil

- Mandi 2x sehari 3x sehari

- Gosok gigi 3x sehari 3x sehari

- Ganti pakaian 2x sehari 3x sehari

- Cuci rambut 2x seminggu 2x seminggu

- Potong kuku 1x seminggu 1x seminggu

Istirahat dan tidur

Sebelum hamil Selama hamil

- Siang 1-2 jam 1-2 jam

- Malam 7-8 jam 6-7 jam

- Kesulitan Tidak ada Tidak ada

h. Kebiasaan hidup sehat : ibu megatakan tidak merokok, tidak minum-minuman

keras dan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

i. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : tidak ada

j. Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk membantu proses persalinan

di puskesmas / rumah sakit di tolong bidan / dokter.

B. DATA OBYEKTIF

13

Page 14: Bab 1 Poly Hidramnion

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. TB : 153 cm

d. BB : selama hamil 65 kg

sebelum hamil 55 kg

e. Lila : 24 cm

f. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmhg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 36,5 0C

Respirasi : 20 kali / menit

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala dan rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka atau lesi

b. Muka : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum.

c. Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus

d. Mulut dan gigi : Warna bibir tidak pucat, lidah tidak kotor, gusi tidak

berdarah, tidak ada lubang pada gigi.

e. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, thyroid dan

tidak ada bendungan vena jugularis

f. Abdomen

Inspeksi : ada luka bekas operasi, striae lipid dan linea nigra, perut

tegang dan tampak mengkilap

Palpasi

Leopold I : TFU 30 cm,teraba bokong pada fundus uteri

Leopold II : teraba punggung kiri

Leopold III : teraba kepala belum masuk PAP

Leopold IV : tidak dilakukan

PBBJ : 2945 gram

Auskultasi : DJJ (+),irama dan frekuensi tidak terdengar jelas

14

Page 15: Bab 1 Poly Hidramnion

g. Genetalia : tidak dilakukan

h. Ekstremitas

Kuku jari tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada varises pada kaki, refleks

pattela (+/+)

C. Pemeriksaan Penunjang:

USG : O/37-38minggu/polihidramnion+anencepali

II. INTERPRETASI DATA DASAR

A. Diagnosa

Ibu : G2P1A0H1, hamil 37-38 minggu k/u ibu baik dengan polihydramnion

Janin : Janin T/H/IU/preskep, k/u janin baik dengan anencephali

Dasar

Subyektif

1. Ibu mengatakan hamil yang kedua

2. HPHT : 25-10-2011

Obyektif

1. HTP : 02-08-2012

2. Keadaan umum ibu baik, Kesadaran : komposmentis, dengan TD: 120/80

mmhg, Nadi : 84 x/menit, Suhu : 36,5 oC, Respirasi : 20 kali / menit.

3. Abdomen :

- Inspeksi : Ada luka bekas operasi, terdapat striae lipid dan linea

nigra.

- Palpasi : TFU 30 cm teraba bokong pada fundus uteri

4. Pemeriksaan penunjang:

USG : O/37-38minggu/polihidramnion+anencepali

B. Masalah : cemas

Dasar : karena setelah mengetahui hasil USG ibu belum siap menerima

kondisi janinnya dan ibu menangis

C. Kebutuhan : memberikan penjelasan dan dukungan kepada ibu

15

Page 16: Bab 1 Poly Hidramnion

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Ibu : atonia uteri, inersia uteri, HPP

Janin : kematian janin.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA

- Mandiri : menganjurkan ibu untuk tirah baring / bad rest total

- Kolaborasi : dengan dokter mengenai pemberian terapi.

- Rujukan : Tidak ada

V. RENCANA ASUHAN

1. informasikan hasil pemeriksaanya

2. KIE ibu dan suami

3. Anjurkan ibu untuk rawat inap

4. Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk tindakan lebih lanjut.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal 17 Juli 2012

Jam : 09.00 WITA

1.Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang didapatkan k/u ibu

baik dan emosi stabil

a) TD 120/80 mmHg, nadi 84x/menit, S 36,5oC, RR 24x/menit

b) Umur kehamilan ibu saat ini adalah 37-38 minggu, keadaan ibu baik dan keadaan

janin dengan anenchepali

c) Menginformasikan pada ibu dan keluarga tentang keadaan kehamilannya

mengenai polihydramnion dengan anencepali

d) Memberikan dukungan moril kepada ibu dan suami agar dapat menerima keadaan

janinnya

2.Menganjurkan ibu untuk dirawat inap dan persiapan SC

3.Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk melakukan terminasi kehamilan.

4.Memberikan inform consent kepada suami untuk menandatangani surat persetujuan

SC

16

Page 17: Bab 1 Poly Hidramnion

VII. EVALUASI

Tgl. 17 Juli 2012

Jam: 10.00 WITA

1. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaannya.

2. Ibu dan suami belum siap menerima keadaan janinnya.

3. Ibu belum ingin rawat inap karena ingin memusyawarahkan terlebih dahulu dengan

keluarga.

17

Page 18: Bab 1 Poly Hidramnion

PENDOKUMENTASIAN SOAP HARI PERTAMA

Hari/tanggal : Kamis,19 juli 2012 pukul : 09:50

Tempat : Ruang Oprasi RSUD Kota Mataram

PRO SECTIO CESAREA

S: a. ibu sudah melakukan persiapan oprasi termasuk donor darah sebanyak 2 kolf dan

pemeriksaan laboratorium serta cukup pubis

b. Ibu sudah puasa dari jam 12 sampai jam 6 pagi tadi

c. Ibu sudah siap menjalankan oprasi

O: a. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis,emosi stabil.

b. Tanda-tanda Vital: TD: 140/70 mmHg,Nadi:80 x/menit,S:36,50C,R:22x/menit

c. Pemeriksaan Fisik:

1) Mata : Konjungtiva tidak pucat, skelera tidak ikterus

2) Payudara : Simetris, puting susu menonjol,tidak ada retraksi/dimpling,tidak ada

benjolan,tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

3) Abdomen : TFU : 30 cm,punggung kiri,DJJ(+),presentase kepala, kepala belum

masuk PAP.

4) Ekstermitas atas : kuku tidak pucat, oedema (-)

5) Ekstermitas bawah : kuku tidak pucat,oedema (-),tidak ada varises.

6) Genetalia : Bersih, tidak oedema,tidak ada tanda-tanda infeksi.

d. Pemeriksaan penunjang :

1) Protein urine : ++

2) HB : 10 gr/%

3) Golda :O

4) HbsAg : -

A : G2P1AOH1, Hamil 37-38 minggu dengan polihydramnion dan anencephali

P : a. Persiapan Oprasi

1. Pasang infuse RL dan Dower Cateter

2. scintes zibac,

3. injeksi zibac 1 gram/IV/12

b. pasien di antar keruang oprasi jam 09:50

18

Page 19: Bab 1 Poly Hidramnion

POST SECTIO CESAREA

Hari/tanggal : kamis,19 juli 2012 pukul 10:35

Tempat : Ruang Oprasi RSUD Kota Mataram

S : a. Ibu msih merasakan nyeri luka oprasi

b. ibu belum bisa menggerakkan badannya

c. ibu masih takut makan dan minum

O : a. Keadaan umum ibu baik kesadaran composmentis, emosi stabil

b. Tekanan darah 130/70 mmHg,N: 80x/menit,S: 36,50C,R:22x/menit.

c. konjungtiva tidak pucat dan skelera tidak ikterus

d. Terdapat luka bekas operasi, TFU : 2 jari dibawah pusat, Kontraksi uterus baik,

e. Genetalia : perdarahan ± 10 cc, jumlah urine tamping 200 cc

f. Ekstermitas atas : tangan tidak oedema,kuku dan telapak tngan tidak pucat,dan

terpasang infuse RL ditangan kiri ibu

g. Ekstermitas bawah : kaki tidak oedema,kuku dan telapak kaki tidak pucat.

A : P2A0H2 dengan post oprasi srctio cesarean hari pertama.

P : 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang didapatkan bahwa keadaan umum ibu baik,

TD: 130/70 mmHg,N: 80x/menit,S: 36,50C,R:22x/menit,ibu sudah mengetahui

keadaannya.

2. Oprasi telah dilaksanakan dan ibu akan dipindahkan keruang nifas. Ibu bersedia

dipindahkan keruang nifas.

3. Memberikan ibu terapi post oprasi sesuai dengan advice dokter :

a. Terapi injeksi

1. cettriaxone 1 gram/IV/12 jam

2. ketorolak 1 ampul/IV/8 jam

3. Transamin 1 ampul/IV/8 jam

4. Metrinidazol 1 ampul/IV/8jam

19

Page 20: Bab 1 Poly Hidramnion

PENDOKUMENTASIAN SOAP HARI KEDUA

Hari/tanggal : jum’at 20 juli 2012 pukul 09:00

Tempat : Ruang nifas RSUD Kota Mataram

S : a. Ibu masih merasakan nyeri pada luka bekas jahitan.

b. ibu sudah bisa berjalan kekamar mandi sendiri.

c. ibu sudah bisa makan dan minum seperti biasa.

O: a. Keadaan umum ibu baik

b. Kesadaran composmentis

c. Emosi stabil

d. Tanda-tanda vital :

TD: 120/80 mmHg N; 80 x/menit

S : 36,50C R : 22 x/menit

e. pemeriksaan fisik :

a. Mata : Konjungtiva tidak pucat, skelera tidak ikterus

b. Payudara : Simetris, puting susu menonjol,tidak ada retraksi/dimpling,tidak ada

benjolan,tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran kelenjar limfe,

c. Abdomen : luka bekas oprasi masih basah TFU : 2 jari bawah pusat,kontraksi

uterus baik,kandung kemih kosong.

d. Ekstermitas atas : kuku tidak pucat, oedema (-)

e. Ekstermitas bawah : kuku tidak pucat,oedema (-),tidak ada varises.

f. Genetalia : Bersih, tidak oedema,tidak ada tanda-tanda infeksi.

A: P2A0H1 dengan post oprasi section cesarean hari kedua

P : a. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yaitu TD:120/80

mmHg,N:80x/menit,S:36,50C,R:22x/menit. Ibu sudah mengetahui keadaannya sekarang

b. jam 05:00 wita injeksi ketorolak,transamin/IV/8jam

c. jam 07:00 wita injeksi zibac 1gram/IV/12 jam

BAB IV

20

Page 21: Bab 1 Poly Hidramnion

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hidramnion atau poli hidramnion adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan dimana

jumlah air ketuban melebihi dari batas normal. Untuk keadaan normal air ketuban berjumlah

sebanyak antara 1-2 liter, sedangkan kasus hidramnion melebihi batas dari 2 liter yaitu antara

4-5 liter.Hidramnion ini adalah kebalikan dari oligo hidramnion yaitu kekurangan air

ketuban.

Hidramnion derajat ringan sampai sedang yaitu 2 sampai 3 liter, relative sering

dijumpai.Karenacairansulit dikumpulkan dan diukur secara lengkap, diagnosis biasanya

ditegakkan secara klinis dan dikonvirmasi dengan perkiraan sonografik. Frekuensi deagnosis

cukup bervariasi dengan pemeriksa yang berbeda.

Menurut dr. Hendra Gunawan Wijanarko, Sp.OG dari RSIA Hermina Pasteur, Bandung

(2007) menjelaskan bahwa hidromnion terjadi karena :

a. Produksi air jernih berlebih

b. Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu

hidrocefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing congenital

c. Ada sumbatan / penyempitan pada janin sehingga dia tidak bisa menelan air ketuban.

d. Alhasil volume ketuban meningkat drastis

e. Kehamilan kembar, karena adanya dua janin yang menghasilkan air seni

f. Ada proses infeksi

g. Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem syaraf pusat

sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan

h. Ketidak cocokan / inkompatibilitas rhesus

Tanda dan gejala polihidramnion adalah sebagai berikut : Pembesaran uterus, lingkar

abdomen dan tinggi fundus uteri jauh melebihi ukuran yang diperirakan untuk usia kehamilan

Dinding uterus tegang sehingga pada auskultasi bunyi detak jantung janin sulit atau tidak

terdengar dan pada palpasi bagian kecil dan besar tubuh janin sulit ditentukan.

Ada thrill pada cairan uterus Masalah-masalah mekanis. Apabila polihidramnion berat, akan

timbul dispnea, edema pada vulva dan ekstremitas bawah; nyeri tekan pada punggung,

abdomen dan paha; nyeri ulu hati, mual dan muntah Letak janin sering berubah (letak janin

tidak stabil) (HelenVarney,2006:634)

Riwayat kesehatanPada polyhidramnion,ibu yang memiliki penyakit seperti :Riwayat

kesehatan yang lalu Penyakit jantung = penyakit jantung merupakan penyakit keturunan yang

21

Page 22: Bab 1 Poly Hidramnion

akan diturunkan pada janinnya Diabetes melitus = bahwa hiperglikemia ibu menyebabkan

hiperglikemia pada janin yang menimbulkan diuresis osmotic ( peningkatan produksi air

kencing janin ). Riwayat kesehatan sekarang Diabetes melitus = bahwa hiperglikemia ibu

menyebabkan hiperglikemia pada janin yang menimbulkan diuresis osmotic ( peningkatan

produksi air kencing janin)

Gemelli uniovulair = pada gemelli mungkin disebabkan karena salah satu janin pada

kehamilan mengalami kelainan pada jantungnya, sehingga janin ini akan merampas sebagian

besar sirkulasi bersama yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan pengeluaran urine.  

    Oedema umum = akibat penekanan system vena besar oleh uterus yang sangat besar

terutama di ekstremitas bawah, vulva dan dinding abdomen. Mal nutrisi = bisa menyebabkan

kelainan congenital karena kekurangan asupan gizi yang penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, contohnya asam folat ( kekurangan asam folat bisa menyebabkan

kelainan spina bifida )

a) Riwayat kesehatan keluarga

b) Penyakit jantung

c) Keturunan kembar

d) Diabetes mellitus

Karena Penyakit ini bisa diturunkan kepada anaknya

2.   Saran

    Makalah ini terdapat banyak kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Bab 1 Poly Hidramnion

Mochtar, Rustam. Sinopsis obstetrik. Ed. 2. Jakarta: EGC, 1998.

Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana.

Jakarta: EGC, 1998.

Prawirhadjo, Sarwono . Ilmu Kebianan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,

Jakarta, 2008, hal;588-595

Sastrawinata,S.dkk.2004.obsetri patologi.jakarta:ECG

Sastrawinata, S. 2005. obsetri patologi. bandung: bagian obsetri dan gynekologi.

FK.UNPAD. Edisi ke-2.jakarta: ECG

Varney, Helen. dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed.4 Vol.2. JakartaEGC

Wiknjosastro H.2005. Ilmu Kebidanan. YBPSP : Jakarta

23