Bab 1 Penetrasi Bahan

10
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2014 Bab 1 Penetrasi Bahan Bitumen Kelompok VI BAB 1 PENETRASI BAHAN BITUMEN 1.1. Tujuan Percobaan Percobaan ini bertujuan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi dengan ukuran tertentu, beban, waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu. 1.2. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah : 1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum penetrasi naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur hingga 0,1 mm. 2. Pemegang jarum seberat (45,5 ± 0,05) gr yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan. 3. Pemberat dari (50 ± 0,05) gram. 4. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 440 ºC atau HRC 54 sampai dengan 60. 5. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan diameter 55 mm dan tinggi 35 mm. 6. Bak perendam (water bath). 7. Alat pengukur waktu (Stopwatch) 1

description

praktikum perkerasan jalan raya

Transcript of Bab 1 Penetrasi Bahan

BAB I

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2014 Bab 1 Penetrasi Bahan BitumenKelompok VI

PAGE Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 2014

7Bab 1 Penetrasi Bahan BitumenKelompok VI

BAB 1PENETRASI BAHAN BITUMEN 1.1. Tujuan PercobaanPercobaan ini bertujuan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid atau semi solid) dengan memasukkan jarum penetrasi dengan ukuran tertentu, beban, waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.

1.2. PeralatanPeralatan yang digunakan adalah :

1. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum penetrasi naik turun tanpa gesekan dan dapat mengukur hingga 0,1 mm.

2. Pemegang jarum seberat (45,5 0,05) gr yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.

3. Pemberat dari (50 0,05) gram.

4. Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 440 C atau HRC 54 sampai dengan 60.

5. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan diameter 55 mm dan tinggi 35 mm.6. Bak perendam (water bath).7. Alat pengukur waktu (Stopwatch)Tabel 1.1. Spesifikasi Cawan

PenetrasiDiameter ( mm )Dalam ( mm )

< 2005535

200 3007045

1.3. Gambar Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan penetrasi bahan bitumen pada batuan dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah :

Gambar 1.1. Alat Percobaan Penetrasi Bahan BitumenKeterangan:

1. Pengukur penetrasi

7. Penggerak kasar

2. Pemberat 50 gram

8. Penggerak halus3. Penggerak jarum

9. Cermin

4. Jarum penetrasi

10. Lampu senter

5. Gelas perendam

11. Cawan aluminium

6. Stopwatch1.4. Bahan UjiBahan yang digunakan adalah :

1. Bitumen2. Aquades (air suling)

3. Toluene

1.5. Benda Uji1. Memanaskan contoh bitumen perlahan-lahan serta mengaduk hingga cukup cair untuk dapat dituangkan. Pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 600C diatas titik lembek dan untuk bitumen tidak boleh lebih dari 900C diatas titik lembek. Pemanasan tidak boleh lebih dari 30 menit.2. Mengaduk perlahan-lahan agar udara tidak masuk kedalam tempat contoh.3. Menuangkan contoh cair merata ke dalam tempat contoh dan mendiamkan hingga dingin.

4. Menutup benda uji agar bebas dari debu dan mendiamkan pada suhu ruang selama 1 sampai dengan 1,5 jam.1.6. Cara Kerja1. Melaksanakan pengujian di ruangan dengan suhu yang telah ditentukan sekitar 25C.

2. Meletakkan benda uji dalam tempat air bak perendam pada suhu 25C dan mendiamkan dalam bak tersebut selama 1 - 1,5 jam.

3. Memeriksa pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan membersihkan jarum penetrasi dengan toluene, kemudian mengeringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan memasang jarum pada pemegang jarum.

4. Meletakkan pemberat 50 gr di atas jarum untuk memperoleh beban 50 0,05 gr.

5. Memindahkan benda uji dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.

6. Mengatur alat agar skala penetrometer menunjukkan pada angka nol. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka pengunci pemegang jarum (dengan cara menekannya). Perlu diperhatikan, disaat pengunci pemegang jarum dibuka, sebelumnya jarum sudah dipegang terlebih dahulu agar tidak jatuh saat pengunci dibuka. Kemudian, menggerakkan jarum keatas secara perlahan lahan dan bersamaan dengan itu membaca skala penetrometer sampai menunjukkan/ tepat di angka nol.7. Mengunci pemegang jarum jika skala penetrometer telah menunjukkan pada angka nol.8. Menurunkan jarum perlahan- lahan dengan menggunakan penggerak kasar hingga berjarak kira- kira 5 mm dari benda uji.

9. Menurunkan jarum dengan penggerak halus sampai ujung jarum menyentuh benda uji.10. Melepaskan pemegang jarum dan bersamaan dengan itu menjalankan stopwatch selama jangka waktu (5 ( 0,1) detik.

11. Membaca angka pada pengukur penetrasi dari benda uji.12. menyiapkan percobaan pada sample yang sama tetapi tempat penetrasi yang berbeda. 13. Mengulang langkah 6 12 sebanyak 5 kali dengan ketentuan tiap titik pemeriksaan berbeda, tempat satu sama lain berjarak 1 cm dari tepi.

1.7. Flow Chart

Alur kerja dari pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut :

Gambar 1.2. Diagram Alir Penetrasi Bahan Bitumen1.8. Hasil PengamatanData Percobaan Penetrasi pada Suhu 25C, beban 100 gr 5 detik.

Tabel 1.2. Data Penetrasi Bahan Bitumen

Percobaan PenetrasiBenda Uji IBenda Uji II

(x 10-1 mm)(x 10-1 mm)

Pengamatan 16559

Pengamatan 25654

Pengamatan 36160

Pengamatan 46359

Pengamatan 56063

Rata-rata6158,8

1.9. PembahasanDari percobaan diperoleh penetrasi aspal untuk benda uji I = 61.10-1 mm dan benda uji II = 58,8.10-1 mm. Penetrasi bitumen menunjukan tingkat kekerasan bitumen. Prosedur pemeriksaan mengikuti PA 03-01-76 atau AASHTO T49-80. Menurut tabel III petunjuk pelaksanaan Laston 1987, besar penetrasi untuk penetrasi C 60/70 yaitu antara 6 7,9 mm dengan toleransi seperti pada Tabel 1.3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa benda uji I tidak memenuhi syarat sebagai aspal penetrasi 60/70, begitu juga dengan benda uji II. Sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan perkerasan. Pada saat pengujian benda uji suhu terlalu tinggi karena banyaknya praktikan yang keluar masuk ruangan pada saat pratikum dilaksanakanTabel 1.3. Hubungan Hasil Penetrasi dan Toleransi

Hasil Penetrasi (mm)0 4950 149150 249240

Toleransi2468

1.10. Saran1. Suhu ruang diusahakan tetap konstan (25C), yaitu dapat dengan cara memberikan pendingin pada ruang tersebut dan melakukannya pada ruangan tertutup (diusahakan sedikit cahaya yang masuk, dan juga mematikan lampu saat percobaan dilakukan). Diusahakan juga disaat percobaan sedang dilakukan, praktikan tidak keluar masuk ruangan agar suhu di dalam ruang percobaan tetap konstan.2. Sebelum melakukan percobaan pastikan penetrometer pada alat penetrasi dalam keadaan nol.

3. Menurukan jarum dengan perlahan-lahan agar jarum tepat berada di permukaan benda uji. 5

1

7

11

2

8

3

9

10

4

6

MULAI

SELESAI

Memanaskan benda uji sampai 90C

Menuangkan dalam cawan diameter 55 mm, tinggi 35 mm

Mendinginkan dalam suhu ruang 25C

Meletakkan benda uji dalam suhu ruang dan merendam dalam water bath 25C selama 1- 1,5 jam

Meletakkan benda uji di bawah jarum penetrasi 25C

Tempatkan dalam cawan isi air

Jarum + pemegang jarum + Pemberat 50 0,05 gr

Mengatur agar skala penetrometer menunjukkan posisi nol, dengan cara membuka pengunci pemegang jarum (sebelumnya jarum telah dipegang terlebih dahulu) kemudian menggerakkan jarum ke atas perlahan lahan.

Menurunkan jarum sampai menyentuh benda uji

Menghitung rata-rata penetrasi dari hasil percobaan tiap sample benda uji

Melepas jarum selama 5 detik serta membaca dan mencatat angka pada pengukur penetrasi

Memasang jarak antara ujung jarum dengan cawan yaitu 1 cm dari tepi cawan

Membersihkan jarum dengan toluene

Mengunci pemegang jarum, jika skala penetrometer telah menunjukkan angka nol

Mengulangi percobaan penetrasi pada tiap benda uji sebanyak 5 kali

1

PAGE

_1171535928.unknown