Bab 1 Pendahuluan morbus hansen

2
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat. Upaya perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Berdasarkan data epidemiologi di negara Indonesia jumlah kasus baru pada penyakit Morbus Hansen tahun 2012, sebanyak 17.980 orang, angka ini turun dari 2011 yang 20.023 orang. Sedangkan prevalensi pada tahun 2012 sebanyak 23.252 orang (0,96/10.000) dengan kriteria eliminasi adalah <1/10.000 penduduk, oleh karena itu Indonesia sudah masuk dalam kriteria negara yang eliminasi Morbus Hansen. Jumlah kasus baru anak <15 tahun pada 2012 adalah sebesar 1.959 atau 10,9% dari total kasus baru. Dimana jumlah kasus baru anak <15 tahun di Indonesia masih cukup besar yang cakupan normalnya <5%. Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Paradigma sehat menjadi orientasi baru dalam pembangunan kesehatan dunia termasuk Indonesia. Perumusan visi Indonesia sehat tahun 2010, melalui empat strategi pembangunan kesehatan merupakan wujud dari perubahan paradigma yang kita anut. Paradigma sehat adalah upaya pembangunan kesehatan berorientasi pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan orang sakit. Kebijaksanaan pembangunan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan meningkatkan, memelihara dan melindungi agar menjadi lebih sehat dan produktif serta tidak jatuh sakit. Sedangkan, yang aktif dapat pula segera disembuhkan agar menjadi sehat.

description

latar belakang bab 1 pebndahuluan morbus hansen

Transcript of Bab 1 Pendahuluan morbus hansen

Page 1: Bab 1 Pendahuluan morbus hansen

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dengan perilaku dan lingkungan yang sehat. Upaya perbaikan dalam bidang kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

Berdasarkan data epidemiologi di negara Indonesia jumlah kasus baru pada penyakit Morbus Hansen tahun 2012, sebanyak 17.980 orang, angka ini turun dari 2011 yang 20.023 orang. Sedangkan prevalensi pada tahun 2012 sebanyak 23.252 orang (0,96/10.000) dengan kriteria eliminasi adalah <1/10.000 penduduk, oleh karena itu Indonesia sudah masuk dalam kriteria negara yang eliminasi Morbus Hansen. Jumlah kasus baru anak <15 tahun pada 2012 adalah sebesar 1.959 atau 10,9% dari total kasus baru. Dimana jumlah kasus baru anak <15 tahun di Indonesia masih cukup besar yang cakupan normalnya <5%.

Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Paradigma sehat menjadi orientasi baru dalam pembangunan kesehatan dunia termasuk Indonesia. Perumusan visi Indonesia sehat tahun 2010, melalui empat strategi pembangunan kesehatan merupakan wujud dari perubahan paradigma yang kita anut. Paradigma sehat adalah upaya pembangunan kesehatan berorientasi pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan orang sakit. Kebijaksanaan pembangunan akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan meningkatkan, memelihara dan melindungi agar menjadi lebih sehat dan produktif serta tidak jatuh sakit. Sedangkan, yang aktif dapat pula segera disembuhkan agar menjadi sehat.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas ) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu tataran pelaksanaan pendidikan dan pemantauan kesehatan masyarakat. Pendidikan dan deteksi dini kasus baru anak yang menderita Morbus Hansen merupakan bagian dari tugas tenaga kesehatan puskesmas di wilayah kerjanya masing-masing. Tugas tersebut menjadi sangat penting dan kompleks karena persoalan Morbus Hansen pada anak bukan semata terarah pada pertumbuhan dan kesehatan fisik saja, melainkan juga komprehensif pada sumber penularan yang menyebabkan anak tersebut menderita Morbus Hansen. Apabila tidak dilakukan pendidikan dan dan deteksi dini kasus baru anak yang menderita Morbus Hansen usia dini secara benar dan cermat, maka dapat dimungkinkan akan timbul komplikasi yang menjadi kelainan permanen pada diri anak Atas latar belakang tersebut penulis bermaksud melakukan mini project upaya pencegahan dan peningkatan pengetahuan Morbus Hansen pada anak kelas 4-6 SDN 2 Singojuruh. Diharapkan dengan upaya pencegahan deteksi dini melalui screening dan peingkatan penyuluhan dapat membantu menurunkan angka kejadian Morbus Hansen di Indonesia dan meminimalisai timbulnya kasus baru dengan komplikasi kecacatan yang sudah diderita.

Page 2: Bab 1 Pendahuluan morbus hansen