BAB 1 PENDAHULUAN -...

29
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara sudah melakukan hubungan diplomasi antar satu kerajaan dengan kerajaan lainnya atau bahkan ke luar Nusantara. Berbagai macam alasan dimulainya hubungan diplomasi ini dimulai dari segi ekonomi, politik, dan lain sebagainya menjadi faktor pendorong hubungan vertikal ini. Di dalam buku Sejarah Diplomasi RI Dari Masa ke Masa1 ciri-ciri ini disebut sebagai “Diplomatic Encounter” atau persentuhan diplomatik awal yang terjadi di bumi Nusantara. Sebagai contoh adalah ketika Sultan Banten Abdul Fattah mengutus dutanya yaitu Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai Ngabehi Jaya Sedana ke Kerajaan Inggris pada 1681, mereka adalah utusan pertama Nusantara ke London. Para duta besar Banten itu tinggal hampir empat bulan di Kota London, sebagai tamu East India 1 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa Periode 1945-1950, (Jakarta, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, 2004), hlm 47.

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jauh Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan,

kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara sudah melakukan hubungan

diplomasi antar satu kerajaan dengan kerajaan lainnya atau bahkan

ke luar Nusantara. Berbagai macam alasan dimulainya hubungan

diplomasi ini dimulai dari segi ekonomi, politik, dan lain sebagainya

menjadi faktor pendorong hubungan vertikal ini. Di dalam buku

“Sejarah Diplomasi RI Dari Masa ke Masa”1 ciri-ciri ini disebut sebagai

“Diplomatic Encounter” atau persentuhan diplomatik awal yang terjadi

di bumi Nusantara.

Sebagai contoh adalah ketika Sultan Banten Abdul Fattah

mengutus dutanya yaitu Kyai Ngabehi Naya Wipraya dan Kyai

Ngabehi Jaya Sedana ke Kerajaan Inggris pada 1681, mereka adalah

utusan pertama Nusantara ke London. Para duta besar Banten itu

tinggal hampir empat bulan di Kota London, sebagai tamu East India

1 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia,Sejarah Diplomasi Republik Indonesia dari Masa ke Masa Periode1945-1950, (Jakarta, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia,2004), hlm 47.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

2

Company (EIC) yang melayani mereka layaknya utusan seorang Raja

yang sangat dihormati.

Kedua utusan itu mendapat gelar bangsawan “Sir” dari Raja

Charles II yang secara pribadi menyerahkan surat kepada Raja

mereka.2 Dapat di katakan utusan Banten ini adalah cikal bakal

diplomat Indonesia untuk berdiplomasi dengan pihak asing atau non-

pribumi. Sejak dahulu kala dengan mempelajari hubungan antar

bangsa biasanya dilakukan oleh utusan Raja atau pemerintah,

utusan itu biasanya dilengkapi dengan “Diploma” atau surat

kepercayaan dari Pemerintah yang mengutusnya.3

Berakhirnya Perang Dunia II dengan kemenangan pihak sekutu

dan kekalahan Jepang, mengakibatkan “Vacuum of Power” di

Indonesia yang pada akhirnya diputuskan untuk memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik

Indonesia dihadapkan pada posisi yang sangat genting, dimana

masuknya sekutu khususnya pasukan Inggris sebagai pemenang

perang untuk melucuti senjata tentara Jepang ternyata diikuti

dengan tentara NICA Belanda. Tujuan Belanda sendiri untuk kembali

2 Ibid., hlm 79.

3 Ibid, hlm 20.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

3

mengambil alih Indonesia yang dahulu pernah menjadi koloninya

pada masa Hindia Belanda.

Sebelum masuknya Jepang pada 1942, Nusantara bernama

Hindia Belanda yang merupakan koloni tradisional Negeri Belanda.

Pasukan sekutu khususnya Belanda beranggapan pemerintahan

Republik Indonesia yang sah dan telah terbentuk sebelumnya tidak

pernah ada. Akibatnya munculah gesekan-gesekan dengan para

pemimpin Republik dan pemuda Indonesia. Tidak jarang timbul

bentrok fisik dengan tentara sekutu-Belanda yang disebabkan

profokasi yang dilakukan pihak Belanda. Melihat kejadian tersebut

akhirnya Inggris sebagai pihak penengah, mempertemukan pihak

Belanda dan Indonesia di meja perundingan melalui diplomat

seniornya bernama Sir Archibald Richard Kerr.

Pada awalnya banyak suara-suara yang menentang

perundingan itu, baik dari pihak Indonesia maupun Belanda. Akan

tetapi karena kebulatan tekad untuk menghadirkan kondisi yang

lebih baik lagi diantara keduanya, perundingan pun berhasil

dilaksanakan oleh para perwakilan kedua negara tersebut. Di sinilah

para diplomat awal Indonesia mulai melakukan diplomasinya.

Diplomat-diplomat awal Indonesia seperti Soetan Sjahrir, Haji Agus

Salim, dan Moehamad Roem merupakan diplomat-diplomat awal

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

4

yang berlatar belakang sipil yang begitu menonjol peranya di dalam

setiap perundingan, baik dengan pihak Belanda dan negara lain.4

Walaupun pada nantinya masuknya para diplomat awal

Indonesia yang berlatar belakang militer di dalam setiap perundingan

dengan pihak Belanda, juga ikut menentukan langkah-langkah yang

di ambil dalam melakukan diplomasi untuk membantu kemerdekaan

RI. Perjanjian Hoge Veluwe di Negara Belanda adalah perundingan

pertama antara pihak Belanda dan Indonesia di dalam memperoleh

penyelesaian terbaik di dalam sengketa keduanya.

Di perundingan ini Republik Indonesia diwakili oleh Mr.

Soewandi (Menteri Kehakiman), Mr. A.K Pringodigdo (Direktur

Kabinet Presiden merangkap Sekertaris Dewan Menteri), Mr. Ali

Boediardjo (Sekertaris Delegasi Republik Indonesia). Adapun pihak

Belanda diwakili oleh perdana menteri Schemerhorn, menteri sosial

W. Drees, menteri urusan seberang lautan J. Logemann, menteri luar

negeri J.H Van Roijen dan Letnan Gubernur Jendral Dr. H. J. Van

Mook yang sebelumnya mengungsi ke Australia pada masa

pendudukan Jepang. Di dalam perundingan Hoge Veluwe ini

4 Mohamad Roem, Diplomasi Ujung Tombak Perjuangan RI(Jakarta: Gramedia,1989), hlm Xii.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

5

mengalami kebuntuan dan tidak dicapai titik temu antara pihak

Belanda dan Indonesia.5

Kebuntuan ini dikarenakan sikap tegas delegasi Indonesia yang

menolak segala usul Belanda, salah satunya pembentukan Federasi

Indonesia yang bertujuan hanya memecah belah Republik Indonesia.

Tetapi perundingan ini telah diketahui titik permasalahan di antara

pihak Belanda dan Indonesia, sehingga akan di adakan pembicaraan

lanjutan untuk menyelesaikan masalah yang ada tersebut. Diplomat

awal Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda

menyatukan visi untuk menghadapi Belanda yang diwakili juga oleh

para diplomat handalnya, dimana mereka memiliki misi

mengembalikan Indonesia tetap sebagai negara jajahanya seperti

sedia kala sebelum masuknya Jepang di Indonesia.

Hal tersebut dicanangkan Belanda tanpa melihat nasionalisme

Indonesia pada masa itu, yang ingin menjadi negara merdeka dan tak

ingin dijajah oleh negara manapun lagi termasuk Belanda. Di dalam

pertemuan berikutnya antara pihak Belanda dan Indonesia yaitu

Perundingan Linggarjati di Desa Linggarjati, Ciamis, Jawa Barat

pada Oktober 1946-Juli 1947 akan dicoba menyelesaikan sengketa

yang ada. Di dalam perundingan ini yang dibuka oleh Lord Kilearn,

5 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia,op.cit., hlm 412.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

6

seorang utusan khusus yang baru pemerintah Inggris untuk

menggantikan Sir Archibald Richard Kerr yang dipanggil pulang

kembali ke Inggris.

Di dalam pertemuan ini delegasi Indonesia diketuai oleh

perdana menteri sekaligus menteri luar negeri Soetan Sjahrir,

Mohamad Roem, Haji Agus Salim, Mr. Soesanto, Dr. A.K. Gani, Mr.

Amir Sjarifoedin, Dr. Leimena, Dr. Soedarsono, Mr. Pringodigdo dan

Mr. Ali Boediardjo sebagai sekertaris jenderal delegasi Indonesia.6

Setelah penandatanganan naskah perjanjian Linggarjati di antara

kedua belah pihak selesai, maka secara otomatis perjanjian

Linggarjati menjadi dokumen internasional yang mengikat kedua

belah pihak. Setelah perundingan tersebut mulai banyak negara yang

mulai mengakui kedaulatan Republik Indonesia secara “de facto”

walaupun kedaulat an RI hanya meliputi wilayah Jawa, Madura dan

Sumatera.

Pengakuan awal diberikan oleh pihak Inggris (31 Maret 1947),

Amerika Serikat (17 April 1947) kemudian di ikuti pengakuan dari

Mesir, Australia, Iran, India, Myanmar dan Uni Soviet. Hal ini

menjadi modal berharga dan keberhasilan berdiplomasi dari para

diplomat awal Indonesia, meski masih banyak hal di dalam perjanjian

6 Ide Anak Agung Gde Agung, Persetujuan Renville- Prolog danEpilog, (Solo, Yayasan Pustaka Nusatama,1995), hlm 18.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

7

Linggarjati yang merugikan pihak Indonesia. Kenyataan yang lebih

besar timbul ketika blokade oleh tentara Belanda, di wilayah

Republik Indonesia yang sangat merugikan ekonomi pihak Republik.

Berbagai cara ditempuh untuk menyelamatkan Perjanjian

Linggarjati agar tetap ditaati oleh kedua belah pihak, namun pada 20

Juli 1947 Belanda melakukan aksi militer pertama dengan

menyerang berbagai daerah yang dikuasai pihak Republik. Kota-kota

seperti Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Palembang dapat dikuasai

oleh Belanda, Setelah itu dengan cepat kota-kota lain menyusul

dikuasai. Maksud Belanda sendiri melakukan serangan ini untuk

mengurangi krisis keuangan yang terjadi di Negeri Belanda, Maka

daerah-daerah perkebunan, pertambangan merupakan target utama

pendudukan sebenarnya pasukan Belanda.7

Kejadian ini menimbulkan protes dari berbagai pihak baik di

dalam Negeri Belanda, maupun dari luar seperti India dan Australia

yang memprotes agresi militer Belanda tersebut. Hal ini

mengakibatkan dewan keamanan PBB memerintahkan untuk

mengadakan penghentian tembak menembak dan dimulainya

perundingan baru. dewan keamanan kemudian mengusulkan

pembentukan Jasa-Jasa Baik dan berubah nama menjadi Komisi

7 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia,op.cit., hlm 564.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

8

Tiga Negara (KTN), dimana Indonesia dan Belanda menunjuk

wakilnya sebagai penengah. Indonesia sendiri menunjuk Australia

sedangkan Belanda memilih Belgia, kemudian Australia dan Belgia

menunjuk Amerika Serikat sebagai pihak penegah.8

Maka dimulailah Perundingan Renville pada Desember 1947

yang diadakan di atas Kapal Perang Amerika Serikat USS Renville,

yang dipersiapkan khusus oleh Amerika Serikat untuk memfasilitasi

pertemuan pihak Belanda dan Indonesia di Teluk Jakarta. Delegasi

Republik Indonesia terdiri dari : Mr. Amir Sjarifoedin sebagai ketua,

Mr. Ali Sostroamidjojo sebagai Wakil Ketua, Dr. Tjoa Sik Len, A.K

Gani, Soetan Sjahrir, Haji Agus Salim, Mr. Nasrun, Ir. Djoeanda, dan

Drs. Setyadjid. Di dalam perundingan ini terjadi deadlock antara

pihak Belanda dan Republik, persolan yang mengakibatkan

timbulnya deadlock yaitu mengenai pembubaran tentara RI dan

masalah hubungan luar negeri Republik Indonesia.

Seperti diketahui pada bulan April 1947 RI mengutus suatu

delegasi besar ke Kairo, Mesir untuk menjalin persahabatan dengan

negara-negara Liga Arab dengan ketua delegasinya Haji Agus Salim.

Salim dengan cekatan dapat meyakinkan Pemerintah Mesir, sehingga

akhirnya mengakui Republik Indonesia secara “de jure” yang

8 Ibid., hlm 569.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

9

kemudian diikuti pengakuan oleh Suriah, Irak, Yaman, Afghanistan

dan Saudi Arabia disamping bantuan yang diberikan oleh

perkumpulan kemerdekaan RI di negara-negara Arab.9 Penunjukan

Haji Agus Salim sebagai diplomat Republik ke negara-negara Arab

sendiri dikarenakan kefasihannya di dalam berbahasa Arab, sehingga

mendapatkan simpati dan dukungan dari para pemimpin negara

yang tergabung dalam Liga Arab.10

Penunjukan Salim sendiri dapat dikatakan sebagai Cultural

Diplomation, Mesir merupakan negara pertama yang mengakui

Republik Indonesia secara De facto dan De jure. Di dalam

perundingan Renville ini diplomasi Republik tidak berjalan sesuai

rencana, akibat dari tekanan KTN akhirnya Indonesia menerima garis

demarkasi Van Mook sebagai garis pemisah imajiner antara wilayah

kekuasaan Belanda dan Republik. Hal ini mengakibatkan Indonesia

hanya menguasai seperlima wilayah Sumatra, setengah Jawa dan

Pulau Madura.

Kejadian ini merupakan salah satu sebab jatuhnya kabinet

Amir Sjarifoedin yang mendapat kecaman dari berbagai pihak,

9 A.H. Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan, Periode Renville,(Bandung : Angkasa, 1984), hlm 139.

10 Solichin Salam, Haji Agus Salim Hidup dan Perjuanganya(Jakarta : Djajamurni, 1961), hlm 42.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

10

khususnya dari militer RI yang menganggap Amir Sjariffoedin terlalu

lunak terhadap Belanda di dalam berdiplomasi dan digantikan oleh

Kabinet Hatta. Macetnya perundingan lanjutan antara pihak Belanda

dan Republik, menyebabkan munculnya pernyataan dari pihak

Belanda melalui Menterinya Saseen yang akan melancarkan

pelaksanaan “berlakunya penetapan” Bewindvoering Indonesie In

Overgangstijd (penetapan pemerintahan di Indonesia di masa

peralihan). Dimana Belanda menginginkan pembentukan negara-

negara Federasi di Nusantara tanpa mengikutsertakan pihak

Republik yang akhirnya mengalami kebuntuan.

Pada tanggal 19 Desember 1948, pada hari Minggu pagi

dimulailah agresi Militer Belanda II, Belanda menyerang Yogyakarta

yang notabene adalah daerah Ibukota RI, Yogyakarta diserang baik

dari darat dan udara oleh Pasukan Belanda. Presiden Soekarno,

Mohammad Hatta, H. Agus Salim, Assad (ketua KNIP) dan lainnya

telah menjadi tahanan pihak Belanda dan diasingkan ke Pulau

Bangka.11 Kesalahan Belanda yang beranggapan bahwa Amerika

Serikat akan mendukung langkah Belanda dalam aksi militernya

ternyata salah besar.

11 George Mcturnan Kahin, Nasionalisme dan Revolusi diIndonesia, (Solo : Uns Press, 1995), hlm 428.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

11

Laporan dari Panitia Jasa Baik, (Komisi Tiga Negara) kepada

dewan keamanan yang isinya menghujat tindakan militer Belanda

tersebut. Hal ini dimungkinkan karena diplomat awal Republik di

dewan keamanan L. N. Palar, memiliki kecakapan dalam menjelaskan

apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia walupun wakil Belanda

membantah semua laporanya. Tetapi dengan adanya laporan

tambahan dari KTN tentang kondisi sebenarnya di Indonesia,

akhirnya Dewan Keamanan PBB Lebih berpihak kepada Republik.12

Dewan keamanan PBB pada 7 Januari 1949, membicarakan

masalah Indonesia dan banyak negara di dewan keamanan

menghujat Belanda dan secara tidak langsung mendukung

Indonesia. Atas dukungan dari Amerika Serikat, yang mengancam

akan menarik bantuan Marshall Plan untuk Belanda yang sangat

dibutuhkanya untuk membangun Negerinya kembali pasca Perang

Dunia II. Kejadian ini menyebabkan sikap Belanda melunak dan mau

berunding kembali dengan pihak Republik Indonesia.

Dewan Keamanan akhirnya menerima 1 resolusi, dimana isi

resolusi tersebut sangat menentukan perkembangan selanjutnya

masalah Indonesia–Belanda. Permasalahan keduanya berakhir

dengan Konferensi Meja Bundar (KMB) dan Penyerahan Kedaulatan

12 Ibid., hlm 430.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

12

secara penuh kepada Republik Indonesia Serikat oleh Belanda pada

27 Desember 1949.13 Sebelum diadakanya Konferensi Meja Bundar

telah diadakan pembicaraan pendahuluan antara ketua delegasi

Indonesia, yaitu Mohammad Roem dengan wakil dari Kerajaan

Belanda yaitu Van Roijen dibawah pengawasan UNCI di Hotel Des

Indes, Jakarta pada 14 April 1949.

Hasil dari pertemuan itu sangat mencerminkan kemenangan

diplomasi yang di jalankan oleh para Diplomat awal Indonesia,

Belanda akhirnya bersedia mengembalikan para pemimpin Republik

yang ditahan di Bangka untuk dikembalikan ke Yogyakarta Pada 6

Juli 1949. Pemerintah Belanda juga mengakui Republik Indonesia

merupakan bagian dari Negara Indonesia Serikat (RIS). Konferensi

Meja Bundar yang akan diadakan di Den Haag, diadakan secepatnya

setelah pemerintahan RI kembali.

Di dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang di adakan di

Kota Den Haag, Belanda pada 27 Oktober 1949 delegasi Republik

Indonesia diwakili oleh Panitia Pusat : Moemamad Hatta sebagai

ketua, Mohamad Roem, Dr. Leimena, Mr. A.K Pringadigdo.

Sedangkan Panitia Sipil RI yaitu: Prof. Mr. Soepomo, Mohhamad

Roem, Dr. Soekiman Wirdjosadjojo, Mr. Sastroamidjojo, Mr. A.A.

13 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia,op.cit., hlm 872.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

13

Maramis, Mr. Kusumah Admadja, Mr. Mohammad Yamin, Hamid

Algadri, Mr. Tan Po Guan, T.N. Daud Sjah, Mr. Notosusanto

(Sekertaris), Mr. Admodiningrat, Drs. Tambunan, Mr. Wironegoro, Mr.

Nasir Pamontjak, Ir. Djoanda, Soenarya Kolopaking. 14

Di dalam Konferensi Meja Bundar yang sedang berlangsung ini,

disepakati bahwa Pengakuan baik secara de facto maupun de jure

terhadap Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda pada 27

Desember 1949. Antara Kerajaan Belanda dan Republik Indonesia

berdiri sejajar dengan persamaan hak, Indonesia juga terlepas

sepenuhnya tanpa terikat dengan Kerajaan Belanda. Sedangkan

masalah Irian Barat akan dibicarakan selanjutnya, sementara

menunggu pembicaraan lanjutan antara pihak Indonesia-Belanda

soal Irian Barat wilayah tersebut akan berada dalam pengawasan

Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kebijakan luar negeri Republik Indonesia yang bebas aktif,

dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh para wakil Indonesia

diluar negeri maupun para diplomat awal Republik. Mereka mulai

melakukan pendekatan ke berbagai negara seperti pihak komunis

baik Uni Soviet, China maupun Komintern untuk menghadapi

Belanda yang sangat di dukung pihak Sekutu. Walaupun pada saat

14 Tim Peneliti ANRI, Konferensi Meja Bundar (KMB), (Jakarta :Anri, 2004). hlm 47 dan 48.

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

14

itu Indonesia bukan lah prioritas bagi komintern khususnya pihak

Uni Soviet, yang masih ragu-ragu di dalam membantu Indonesia

untuk menghadapi Pihak Belanda. Hal ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan Uni Soviet tentang Indonesia, juga kurang pentingnya

posisi Republik Indonesia pada saat itu bagi Uni Soviet.15

Diplomat-diplomat awal Republik Indonesia seperti Soetan

Sjahrir, Haji Agus Salim, Moehamad Hatta, dan Mohammad Roem

adalah para diplomat awal Republik yang sering melakukan

perjalanan tugas ke luar negeri untuk mencari dukungan terhadap

Republik Indonesia. Indonesia juga meminta bantuan dengan negara-

negara Blok Barat, namun banyak negara Barat yang enggan

membantu Indonesia. Ini dikarenakan apabila membantu RI akan

dicap tidak membela Belanda yang notabene juga negara Barat dan

tergabung di dalam Aliansi menghadapi pihak Jerman dan Jepang di

perang dunia II. Hal tersebut dapat dimengerti kerena kepentingan

Republik Indonesia merupakan tujuan utama tanpa harus terikat di

dalam suatu aliansi dengan negara lain. Seperti yang di katakan oleh

Moehammad Hatta : “Politik Luar Negeri Indonesia harus ditentukan

15 Larrisa M Effimova, Dari Moscow ke Madiun ? Stalin-PKI danHubungan Diplomatik Uni Soviet-Indonesia, 1947-1953. (Yogyakarta :Syarekat, 2010 ), hlm 56.

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

15

oleh kepentinganya sendiri dan dijalankan menurut keadaan dan

kenyataan yang kita hadapi”.16

Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh

Mohammad Roem, “Peran senjata memang besar, tetapi tanpa

kemahiran berdiplomasi, baik langsung dengan Belanda, maupun

dengan kelompok Liga Arab atau forum PBB, kemerdekaan RI sulit

tercapai dan terima kasih untuk para tokoh yang berdiplomasi secara

brilian di forum internasional.” Di dalam setiap perundingan pasti

terdapat orang-orang yang sangat penting dan berperan besar

didalam perundingan tersebut, seperti halnya di dalam perundingan

antara pihak Republik dan Belanda.

Para Tokoh pro diplomasi seperti Sjahrir, Soekarno, Mohamad

Roem, Hatta, Van Mook dan juga Schemerhorn, merupakan orang-

orang yang berperan penting di dalam setiap perundingan. Dimana

orang-orang yang sangat anti untuk berdiplomasi baik di Indonesia

dan Belanda dapat sewaktu-waktu menggagalkan setiap usaha

perundingan di antara kedua belah pihak.17 Kaum kiri Indonesia

dengan poros Tan malaka tidak Ingin melakukan perundingan

16 Mohammad Hatta, Dasar Politik Luar Negeri RepublikIndonesia, (Jakarta : Tintamas,1953), hlm 16.

17 Mohamad Roem, op.cit., hlm 76.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

16

dengan pihak Belanda, sebelum Belanda keluar dari Indonesia. Hal

ini sendiri disebabkan Tan Malaka menganggap berdiplomasi dengan

Belanda hanya suatu kesia-siaan belaka dan ingin menyelesaikannya

dengan jalur militer.

Hal yang sama juga terjadi di pihak Belanda dimana banyak

kalangan Politisi khususnya Partai Kristen, maupun orang-orang

Konservatif Belanda lainnya tidak menginginkan perundingan.

Mereka masih menganggap Republik Indonesia masih merupakan

Hindia Belanda yang notabene adalah wilayah kolonial Belanda

terdahulu, Tanpa melihat nasionalisme RI dan mau berunding

dengan pihak Republik Indonesia. Secara umum pihak sekutu juga

enggan mengakui pihak Republik Indonesia secara de facto, namun

hal berbeda di perlihatkan pihak Inggris.

Brigadier King pemimpin pasukan Inggris menemui Walikota

Jakarta, Suwiryo dalam meminta bantuan dalam memperbaiki

sarana di rumah dinas Perwira Inggris yang rusak. King memanggil

Walikota Suwiryo dengan istilah “Mr. Mayor” Peristiwa ini telah

menunjukan pengakuan terhadap orang-orang Republik yang

berkuasa di pemerintahan, dengan kata lain pihak sekutu terutama

Inggris telah mengakui Republik secara de facto.18

18 Ibid., hlm 46 dan 47.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

17

Pihak Inggris yang sangat mengerti akan nasionalisme bangsa

yang baru merdeka seperti Indonesia sangat tinggi, dan sangat

berhati-hati untuk menghadapi pihak Republik yang mendapat

dukungan rakyat. Inggris yang memiliki pengalaman serupa dengan

Nasionalisme India, sangat menyadari betul hal ini. Inggris bersikap

lebih lunak dan ingin bekerja sama dengan pihak Republik untuk

melancarkan kedudukan pasukan sekutu di Indonesia.19

Tema ini dipilih awalnya karena keingintahuan penulis

terhadap sejarah para diplomat awal Republik Indonesia. Selama ini

kebanyakan Penulis sejarah yang mengangkat tema tentang ini

khususnya adalah sejarah diplomasi Indonesia, ataupun soal

perjuangan kemerdekaan Indonesia tanpa menerangkan lebih lanjut

peran dan siapa saja para diplomat awal Republik. Baik di dalam

membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan

kemerdekaan Republik Indonesia, selain jalur militer yang juga

ditempuh untuk mewujudkan Indonesia merdeka secara de facto dan

de jure dimata hukum internasional.

19 Ibid.

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

18

B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

Dari latar belakang di atas pokok permasalahan yang akan

dibahas di dalam penelitian ini adalah, mencakup peran para

diplomat awal Indonesia baik diplomat awal yang berlatar belakang

sipil maupun diplomat yang berlatar belakang militer. Ini dimulai di

masa awal kemerdekaan Republik Indonesia untuk mempertahankan

eksistensinya, di dalam menghadapi pihak Belanda yang tidak ingin

melepaskan Indonesia menjadi negara berdaulat penuh yang berdiri

sejajar dengan negara lain. Juga tentunya pihak sekutu yang lebih

suka apabila Republik Indonesia tetap berada di bawah kekuasaan

Belanda, sehingga usaha yang dilakukan oleh Republik banyak yang

pada akhirnya malah menguntungkan pihak Belanda.

Dari problem statement tersebut penulis mengajukan

beberapa pertanyaan penelitian, diantaranya :

1. Siapa saja diplomat awal Republik Indonesia paska

kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 ?

2. Apa latar belakang para Diplomat awal Republik Indonesia

sehingga dipilih menjadi “Juru runding” menghadapi pihak

Belanda dan negara lain ?

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

19

3. Sejauh mana peran para diplomat awal Republik di dalam

perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ?

4. Langkah-langkah apa yang diambil para diplomat awal Republik

di dalam menekan Belanda untuk kembali berunding ?

5. Faktor penentu apakah bagi keberhasilan diplomasi RI sehingga

dipandang sukses, sehingga Belanda mengakui Kemerdekaan

Republik Indonesia sebagai negara Merdeka dan berdaulat ?

Lingkup penelitian ini akan banyak membicarakan aspek

sosial-politik dimana lebih mengedepankan para diplomat awal

Republik Indonesia di dalam maupun di luar meja perundingan, baik

dengan Belanda maupun negara lain. Spasial dari penelitian ini tentu

saja di fokuskan di wilayah spasial Republik Indonesia, dikarenakan

hampir semua perundingan dengan pihak Belanda bertempat di

Indonesia. Dapat dikatakan semua diplomat awal Republik Indonesia

merupakan orang asli Indonesia, sehingga penelitian ini akan

difokuskan di wilayah Republik Indonesia.

Temporal yang digunakan pada penelitian ini adalah pada

1945-1950, dikarenakan pada 17 Agustus 1945 Republik Indonesia

memproklamasikan kemerdekaanya dan ingin mempertahankan

eksistensi kemerdekaanya ketika dicoba untuk dihancurkan oleh

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

20

Belanda. Pada tahun-tahun ini juga Belanda akhirnya mengakui

Indonesia sebagai negara merdeka baik secara de facto maupun de

jure dan terlepas dari Kerajaan Belanda yakni penyerahan kedaulatan

kepada RI pada 27 Desember 1949. Di tahun-tahun ini juga

Indonesia mulai diakui oleh negara-negara lain khususnya negara-

negara Arab secara de jure.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan skripsi ini adalah menjelaskan sejauh mana peran

besar para diplomat awal Indonesia, baik diplomat yang berasal dari

kalangan sipil maupun dari kalangan militer di dalam berdiplomasi

dengan Belanda dan negara lain. Di samping itu penelitian ini juga

berusaha untuk menjelaskan latar belakang kehidupan para

diplomat awal Indonesia, dimana pada akhirnya dapat menjadi tolak

ukur yang pasti untuk menjelaskan tujuan maupun motivasi utama

dan langkah-langkah apa yang diambil oleh para diplomat awal RI

untuk mencapai tujuan-tujuan Republik. Diplomasi yang merupakan

ujung tombak perjuangan yang ditempuh pemerintah RI selain jalur

militer yang juga di ambil oleh pihak Republik Indonesia, apabila

sewaktu-waktu perundingan dengan Belanda gagal. Diplomasi yang

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

21

dijalankan oleh beberapa orang “pilihan” ini akhirnya membawa RI

diakui oleh Belanda dan negara lain secara de jure maupun de facto.

Seperti kita ketahui sebelumnya, tujuan utama perjuangan RI yaitu

untuk mempertahankan eksistensi kemerdekaannya yang telah

diproklamasikan dan diakui oleh dunia internasional sebagai negara

merdeka dan lepas dari kolonisasi bangsa asing.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian sejarah adalah penelitian sejarah yang

menggunakan penyelidikan menyeluruh, terhadap setiap objek

penelitian baik berupa arsip dan literatur maupun wawancara

dengan para tokoh yang terkait dengan peristiwa sejarah tersebut.20

Seorang Sejarawan menurut Louis Gottschalk, apabila telah

menemukan sebuah dokumen sejarah harus menetapkan dua hal

yaitu : pertama, apakah dokumen sejarah tersebut otentik ? kedua

adalah bagian mana yang otentik jika hanya sebagian yang otentik

dan dapat dipercaya, dan sejauh mana ? namun apabila Sejarawan

hanya menetapkan sebuah dokumen otentik atau tidak, maka

20 Helius Syamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak,2007), hlm 13.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

22

sejarawan tersebut hanya seorang spesialis yang menerapkan

kegiatan bantu dari sejarah.21

Dikarenakan Sejarawan akan menemui kendala yang besar

dalam penulisan sejarah, seperti bagaimana caranya menyusun

detail yang telah disimpulkannya dari dokumen-dokumen yang

otentik tersebut menjadi sebuah kisah atau penyajian yang saling

berhubungan. Penulisan sejarah mengenai suatu tempat, peristiwa,

periode, lembaga atau orang bertumpu pada empat kegiatan pokok

yang meliputi :

1. Pengumpulan objek yang berasal dari zaman itu dan

pengumpulan bahan-bahan tercetak, tertulis, lisan yang

relevan.

2. Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik.

3. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya mengenai

bahan-bahan yang otentik.

4. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya tersebut menjadi

sebuah kisah dan penyajian yang berarti.22

21 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Pengantar MetodeSejarah. (Jakarta : Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1975),hlm 18.

22 Ibid., hlm 22.

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

23

Sumber yang digunakan dalam penelitian skripsi ini berupa Arsip,

Foto, Surat kabar dan juga Majalah (Sumber tertulis). Adapun Surat

Kabar maupun Majalah yang digunakan dalam skripsi ini yaitu

Koran Kedaulatan Rakyat dan Majalah Tempo. Selain sumber

tersebut, penelitian ini juga menggunakan sumber lain berupa buku

maupun artikel yang relevan dengan judul penelitian ini.

Apabila sumber yang diperlukan dalam penelitian ini telah

didapatkan, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan kritik Intern

dan Ekstern. Yaitu melakukan kritik mengenai sumber tersebut asli

atau tidak palsu, juga kritik mengenai isi dari sumber tersebut

apakah dapat dipercaya apa tidak.23 Apabila semua langkah telah

dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan penulisan mengenai

penelitian tersebut.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Pada saat meneliti tentang hal yang sedikit banyak mempunyai

persamaan dengan tulisan lain dalam hal ini kesamaan tema,

penulis akan mencoba membandingkan tulisan-tulisan yang banyak

23 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Bentang,2005), hlm 90.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

24

di jumpai mengenai diplomasi juga para diplomat Indonesia.

Dikarenakan akan menulis tema tentang hal tersebut, maka penulis

akan membuat pustaka yang membandingkan antara satu tulisan

dan tulisan lainya. hal ini dimaksudkan untuk membantu penulis

mengetahui adanya kaitan antara tulisan mereka dan tema penulis.

Buku yang berjudul “Sejarah Diplomasi Republik Indonesia

Periode 1945-1950”,24 adalah buku yang menjelaskan bagaimana

sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan

kemerdekaanya di mana pada masa setelah Perang Dunia II usai.

Belanda kembali masuk ke Indonesia dan tidak mengakui

Pemerintahan yang pada saat itu telah terbentuk di Indonesia. Di

dalam buku ini juga di jelaskan tiap pertemuan antara pihak

Republik dan Belanda, di dalam meja perundingan untuk

menyelesaikan masalah yang sedang berlangsung.

Kelihaian para diplomat Indonesia di uji untuk berdiplomasi

dengan para Diplomat Belanda yang juga ingin memaksakan

kehendak Pemerintahanya agar berkuasa kembali di Indonesia. Pada

akhirnya diperoleh pengakuan oleh Belanda pada 27 Desember 1949

24 Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia,Sejarah Diplomasi Republik Indonesia Dari Masa Ke Masa Periode1945-1950, (Jakarta : Departemen Luar Negeri Republik Indonesia,2004)

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

25

yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat

penuh baik secara de facto maupun de jure.

Buku kedua berjudul “Diplomasi :Ujung Tombak Perjuangan Rl”

25 yang menjelaskan bagaimana konflik internal yang terjadi di tubuh

pemerintah, paska proklamasi antara para pemimpin Republik.

Perbedaan pandangan di antara mereka mengakibatkan tidak

jelasnya arah perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan RI. j

Di jelaskan juga dalam buku ini, para diplomat Indonesia yang

berpergian ke negara-negara lain untuk memperoleh dukungan dan

pengakuan sebagai negara merdeka. Dimana negara-negara tersebut

pada awalnya enggan memberikan pengakuan dan kemudian

berbalik arah dan berlomba-lomba untuk mengakui Indonesia.

Dalam buku ini Mohamad Roem banyak bercerita tentang

perundingan-perundingan yang dilakukan di antara kedua belah

pihak yaitu Republik Indonesia dan juga Negeri Belanda. Pada

akhirnya pihak Indonesia lah yang memenangkan konfrontasi dengan

Belanda yang selalu dibantu oleh negara-negara Barat. Belanda

akhirnya menyerah setelah tekanan dan kecaman yang diterimanya

25 Mohamad Roem, Diplomasi : Ujung Tombak Perjuangan RI(Jakarta: Gramedia,1989)

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

26

dari seluruh dunia, dan bersedia mengakui Republik Indonesia

sebagai negara merdeka lepas dari Kerajaan Belanda.

Dibuku ketiga yang berjudul “Menelusuri Jalur Linggarjati

:Diplomasi Dalam Perspektif Sejarah”,26 dimana banyak diulas

tentang diplomasi dan diplomat Indonesia di dalam meja

perundingan dengan pihak Belanda khususnya di dalam

perundingan Linggarjati. Dimana di dalam perjanjian tersebut tidak

disepakati tentang suatu penyelesaian atas sengketa yang terjadi,

namun dengan terjadinya konflik bersenjata setelah perundingan ini

masalah Indonesia mulai masuk ke panggung Internasional dan

menjadi masalah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bukan lagi menjadi

masalah dalam Negeri Belanda saja, hal ini membawa pengaruh yang

besar di dalam pengakuan Indonesia sebagai negara yang berdaulat

dan merdeka di mata dunia internasional.

Buku keempat berjudul “Nasionalisme dan Revolusi di

Indonesia”27 di dalam buku ini George Mc Turnan Kahin, sebagai

penulis menceritakan tentang awal masa VOC hingga masa pasca

26 A.B. Lapian & Drooglever P.J, Menelusuri Jalur Linggarjati :Diplomasi Dalam Perspektif Sejarah, (Jakarta : Pustaka UtamaGraffiti,1992)

27 George Mcturnan Kahin, Nasionalisme dan Revolusi diIndonesia, (Solo : Uns Press, 1995)

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

27

kemerdekaan Republik Indonesia yang banyak disebut dengan masa

revolusi Indonesia. Buku ini banyak dijelaskan tentang nasionalisme

yang sangat kuat di dalam tubuh masyarakat Indonesia yang ingin

merdeka lepas dari penjajahan, baik oleh Jepang maupun pihak

Belanda yang ingin berkuasa kembali di Indonesia dengan

membonceng pasukan sekutu. Di jelaskan juga perundingan antara

pihak Republik dan pihak Belanda, hingga tercapainya penyerahan

kedaulatan RI oleh Belanda.

Buku kelima berjudul Renville28 buku yang merupakan buah

fikiran dari Ide Anak Agung Gde Agung yang menjelaskan tentang

perjanjian Renville. Yaitu perjanjian antara pihak Republik Indonesia

dan Belanda di atas Kapal Perang Amerika Serikat USS Renville di

Teluk Jakarta. Di dalam buku ini di jelaskan peran komisi 3 negara

atau juga komisi jasa-jasa baik, dimana Indonesia diwakili oleh

Australia sedangkan Belanda diwakili oleh Belgia. Dimana dua

negara tersebut menunjuk Amerika Serikat sebagai penengah

diantara keduanya. Di jelaskan juga konflik yang terjadi antara

Belanda dan Indonesia sebelum berlangsungnya Perundingan

Renville, yang mengakibatkan pihak luar masuk khususnya PBB dan

28 Ide Anak Agung Gde Agung, Renville (Jakarta : Pustaka SinarHarapan, 1991)

Page 28: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

28

Amerika Serikat untuk turun tangan ikut mengetengahi konflik yang

ada melalui jalur Perundingan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan akan dilakukan secara kronologis yang

akan diawali dengan awal kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus

1945, hingga kedepannya yaitu disaat pasukan sekutu mulai masuk

ke Indonesia dengan diboncengi pasukan Belanda. Sehingga banyak

terjadi pertempuran antara RI dan sekutu, juga dijelaskan awal mula

Para diplomat awal RI menjadi utusan Republik Indonesia di dalam

melakukan perundingan dengan pihak sekutu, Belanda, negara Arab

maupun Forum Internasional.

Kemudian di bagian isi menjelaskan siapa saja diplomat awal

RI yang mewakili RI dalam setiap perundingan dengan pihak Belanda

maupun dengan negara lain ataupun dengan pihak PBB. Di dalam

mewujudkan misi sebagai negara yang merdeka dan diakui

eksistensinya oleh negara lain, sehingga terwujudnya kemerdekaan

sesungguhnya setelah Belanda mengakui RI secara de jure pada 27

Desember 1949. Indonesia akhirnya berdiri sendiri menjadi negara

merdeka yang dapat menentukan sendiri nasibnya, tanpa harus

Page 29: BAB 1 PENDAHULUAN - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/69644/potongan/S1-2014... · kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Republik ... awal

29

terikat dengan Belanda di dalam membuat kebijakan didalam dan

luar negeri. Indonesia akan dan seterusnya menjadi bagian yang

setara dan sederajat dengan Kerajaan Belanda maupun negara-

negara lain di seluruh dunia.