BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI...

13

Click here to load reader

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

dapat menunjang kualitas hidup manusia adalah dengan terpenuhinya kebutuhan

primer atau kebutuhan pokok individu tersebut, yaitu sandang, pangan dan

papan. Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai makhluk

hidup berbudaya, pangan adalah kebutuhan utama manusia sebagai makhluk

konsumtif, dan papan adalah kebutuhan tempat tinggal manusia.

Manusia sebagai makhluk konsumtif, terutama masyarakat di

Indonesia, nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakatnya yang

sebelumnya tidak pernah bisa tergantikan. Namun dewasa ini, kebiasaan

tersebut sudah bergeser seiring dengan perubahan gaya hidup manusia yang

dituntut serba cepat sehingga mengkonsumsi bakery menjadi salah satu pilihan

masyarakat sebagai substitusi menu makanan yang berupa nasi. Hal ini

kemudian mempengaruhi industry pastry dan bakery di Indonesia yang

pertumbuhannya terus meningkat secara signifikan di setiap tahunnya.

Menurut Petrus Gandamana, Chief Editor Bakery Magazine dan juga

Senior Food Consultant di Baking and Chef Center, dalam seminarnya yang

berjudul Bakery Enterpreneur Memanfaatkan Peluang Usaha Bakery dan Kiat

Manajemennya sebagai berikut.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

2

Market survei pada tahun 2012 menunjukkan bahwa

mengenai jam berkunjung, survey membuktikan konsumen banyak

membeli bakery pada jam 14.00 – 18.00. Ini membuktikan selain

sebagai sarapan, roti merupakan makanan selingan sebelum makan

malam. Sedangkan untuk produk yang paling banyak dibeli oleh

konsumen adalah roti tawar dengan persentase 64,40%.

Budaya Indonesia yang mendapat banyak pengaruh dari budaya luar,

mengakibatkan pengetahuan akan jenis-jenis pastry dan bakery pun semakin

luas. Mendapati kebiasaan budaya masyarakat Indonesia yang juga senang

dalam bersilaturahmi, pembelian pastry dan bakery ini sendiri tidak hanya

dimaksudkan untuk dikonsumsi secara pribadi, tetapi juga untuk bingkisan,

hadiah kelulusan, dan dicari pada saat-saat penting tertentu, seperti rapat,

seminar, pesta ulang tahun dan pesta pernikahan.

Hal ini menjadikan bisnis industri pastry dan bakery menjadi sebuah

usaha yang menjanjikan. Banyak pihak yang berlomba-lomba untuk mencari

cara bagaimana menjadikan bisnis ini menjadi bisnis yang akan sangat banyak

diminati orang-orang, salah satunya adalah dengan membangun institusi

pendidikan yang bergerak di bidang ini dengan tenaga pengajar, baik dari dalam

maupun luar negeri. Dengan adanya institusi pendidikan yang bergerak di

bidang ini, maka tenaga-tenaga ahli dapat dibekali dengan ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang cukup untuk nantinya siap bersaing di dunia luar.

Sebuah institusi pendidikan pastry dan bakery tentu memiliki

pertimbangan persyaratan ruang tertentu yang dilihat dari segi keamanan,

kebersihan dan keselamatan. Aktifitas dari penghuni di dalamnya menentukan

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

3

perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

interior, selain estetika, perencanaan fungsi ruang dan perencanaan fungsi mebel

yang baik juga perlu menjadi pertimbangan.

Di sinilah peran seorang desainer interior dibutuhkan. Mahasiswa

sebagai calon desainer interior profesional di masa mendatang, diharapkan

mampu menangani permasalahan yang ditemui dengan memberikan solusi-

solusi desain yang tepat untuk membuktikan kelayakannya dalam menjalani

bidang profesinya kelak.

1.2 Ruang Lingkup

1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan

Perkembangan industry pastry dan bakery di Indonesia yang

terus meningkat secara signifikan di setiap tahunnya menjadi salah satu

dasar pemikiran dalam pemilihan topik dan judul sebagai bahan

perancangan interior dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Di samping

itu, hal-hal lain yang pula menjadi pertimbangan dasar adalah sebagai

berikut:

1) Indonesia memiliki sekitar 30 juta konsumen berdaya beli tinggi dan

dalam waktu tiga tahun, industri ini mampu tumbuh di atas dua digit

(Pertumbuhan industri terigu paling cepat di Asia, 2008, par.1).

2) Pertumbuhan industri berbasis terigu seperti bakery di Indonesia

mencapai 34% (Pertumbuhan industri terigu paling cepat di Asia,

2008, par.2).

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

4

3) Kompetisi bakery semakin pesat dan beragam sehingga tak banyak

dari mereka yang bertahan lama dan bertumbuh pesat karena tidak

mampu bersaing terutama dari serbuan perusahaan asing yang hadir di

Indonesia (Bakery Seminar BCC: Bakery Business Opportunity in

Indonesia, 2013).

4) Jumlah tenaga ahli yang belum dapat mengimbangi perkembangan

industri pastry dan bakery di Indonesia yang terus meningkat,

menyebabkan perekrutan tenaga kerja yang kurang berbekal ilmu dan

pengetahuan tentang industri ini. Hal ini memberikan kesan bahwa

para baker di Indonesia masih kurang profesional.

5) Banyaknya minat masyarakat dewasa ini untuk terjun ke dalam

industri pastry dan bakery, baik itu orang dewasa, remaja, maupun

anak-anak, menjadikan keberadaan sekolah pastry dan bakery sangat

diminati.

Oleh sebab itu, dirasakan perancangan akan sebuah sekolah

pastry dan bakery yang memenuhi standar, serta ditunjang dengan

ketersediaan fasilitas-fasilitas yang lengkap menjadi sangat penting

dengan harapan dapat menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang

berkompeten dan siap untuk bersaing di dunia luar.

Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, akan berbeda

dengan pengetahuan yang diperoleh langsung dari institusi pendidikan.

Setiap instistusi pendidikan tentu telah dilengkapi dengan kurikulum yang

lengkap dan terstruktur sesuai dengan bidang studinya. Permasalahannya,

bagaimana ilmu pengetahuan tersebut dapat tersampaikan dengan baik

oleh pihak pengajar, dan diterima dengan baik pula oleh pihak pelajar.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

5

Interaksi yang baik antar kedua pihak sangat dipengaruhi oleh,

lingkungan dan fasilitas-fasilitas yang menunjang setiap program studi

tersebut. Lingkungan yang baik, serta fasilitas-fasilitas yang lengkap

dipengaruhi oleh perencanaan interior yang kritis, selain memperhatikan

nilai estetika, juga diperhatikan dari segi fungsi dan akibat atau

pengaruhnya bagi lingkungan sekitar.

Berikut perumusan masalah yang berkaitan dengan perencanaan

sekolah pastry dan bakery sebagai acuan dalam menemukan solusi desain

yang tepat.

1) Sebagai sebuah institusi yang telah banyak dikenal oleh masyarakat.

Bagaimana perancangan interior dapat mencitrakan nilai institusi

tersebut dan mewakili eksistensinya di mata masyarakat?

2) Sebagai sarana pendidikan yang dilengkapi dengan kurikulum

terstruktur. Bagaimana merencanakan interior sebuah sekolah yang

menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk penyampaian

setiap kurikulumnya?

3) Sesuai dengan kebutuhannya akan keamanan, kebersihan dan

keselamatan. Bagaimana perancangan sebuah interior yang

memikirkan akibatnya bagi pengguna, baik secara langsung maupun

dalam jangka panjang?

4) Sebagai institusi yang berhubungan dengan kreatifitas. Bagaimana

merencanakan sebuah interior sekolah sebagai lingkungan yang

positif dan inspiratif bagi penggunanya?

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

6

5) Dilihat dari aktifitas traffic yang padat. Bagaimana perancangan

interior yang memikirkan penggunanya dengan perencanaan sirkulasi

yang memudahkan segala aktifitas yang terjadi di dalamnya?

1.2.2 Ruang Lingkup Penulisan

Perancangan proyek tugas akhir hanya mengerjakan hal-hal

yang berhubungan dengan ilmu interior, seperti perencanaan furniture

layout, perencanaan dinding dan lantai, perencanaan ceiling, perencanaan

mechanical dan electrical, lengkap dengan potongan dan detail setiap

ruangan dan furnitur. Perancangan dimulai dengan pengerjaan buku yang

kemudian disusul dengan tahap studio. Perancangan sendiri tidak

mencakup hal-hal di luar bidang studi yang ditekuni, seperti perancangan

arsitektural, perhitungan struktur bangunan, dan lain-lain.

Peninjauan terhadap judul yang dipilih, yaitu Perancangan

Interior Sekolah Pastry dan Bakery di Jakarta, dilakukan sejauh yang

dibutuhkan sebagai sumber data dalam pengerjaan perancangan. Hal-hal

tersebut mencakup:

1) Perihal kurikulum atau program pendidikan sekolah pastry dan bakery

2) Struktur organisasi institusi terkait

3) Perihal standar besaran ruang sesuai dengan ilmu antropometri dan

ergonomi

4) Perihal penataan ruang dan persyaratan ruang setiap fasilitas dari

sebuah sekolah pastry dan bakery

5) Penganalisaan kegiatan setiap penghuni sekolah atau pihak-pihak

yang terlibat di dalam sebuah sekolah

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

7

1.3 Tujuan dan Manfaat

Mata kuliah Tugas Akhir selain sebagai persyaratan utama kelulusan

mahasiswa semester 8 (delapan), juga menjadi tahapan penting seorang

mahasiswa dalam proses perkuliahannya untuk menamatkan pendidikan jenjang

studi Strata-1. Proyek tugas akhir bagi mahasiswa merupakan proyek yang

selama pengerjaannya menuntut mahasiswa untuk mempertanggung jawabkan

segala keputusannya dengan tepat berdasarkan ilmu yang telah didapatkan di

bangku perkuliahan.

Penulisan buku tugas akhir ini, selain bersifat wajib juga membantu

mahasiswa kelak dalam pengerjaan gambar kerja dan gambar presentasi selama

proses perancangan. Buku laporan berisi data-data informasi yang telah

dikumpulkan terlebih dahulu, beserta konsep-konsep perencanaan interior yang

telah didapatkan, akan menjadi acuan dasar dalam perancangan proyek tugas

akhir.

Pemilihan tema dan judul perencanaan proyek tugas akhir oleh penulis

memiliki maksud dan tujuan tertentu. Pemilihan tema dan judul tersebut

ditetapkan melalui pertimbangan-pertimbangan dan berdasarkan atas data-data

nyata.

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari perancangan proyek tugas akhir adalah

sebagai berikut:

1) Merencanakan interior sebuah sekolah pastry dan bakery yang dapat

mencitrakan nilai institusi tersebut dan dapat mewakili eksistensinya

di mata masyarakat.

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

8

2) Merencanakan interior sekolah yang dapat menunjang efisiensi kerja

serta memudahkan aktifitas pihak-pihak yang terlibat di dalamnya

dengan pertimbangan standar besaran ruang dan dari segi ergonomi.

3) Menciptakan lingkungan dan suasana yang positif dan inspiratif, baik

bagi pihak pengajar maupun pelajar sehingga interaksi yang baik

dapat terjadi di dalamnya.

4) Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman sebagai prioritas

utama sebuah institusi pendidikan kulinari yang berhubungan

langsung dengan peralatan-peralatan berbahaya.

5) Menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan

pengguna sekolah sehingga mampu menjadi sarana pendidikan yang

berkualitas dan memenuhi standar.

6) Menyediakan sebuah institusi pendidikan yang layak sebagai wadah

penyaluran minat masyarakat Indonesia yang semakin berkembang

terhadap industri pastry dan bakery setiap tahunnya.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat dari perancangan proyek tugas akhir adalah

sebagai berikut:

1) Hasil perancangan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari

institusi pendidikan terkait.

2) Hasil perancangan mampu memberikan efek positif bagi penghuninya

sehingga segala aktifitas dapat dilakukan secara efisien.

3) Mampu menstimulasi minat, bakat dan kreatifitas setiap penghuni

dalam menjalankan aktifitasnya.

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

9

Penulisan buku perancangan proyek tugas akhir ini selain dapat

memberikan banyak bantuan bagi penulis sendiri selama tahap studio

sebagai acuan dasar, diharapkan ke depannya informasi-informasi yang

terlampir dapat pula memberikan manfaat bagi individu lain.

Berbagai kontribusi dari perencanaan interior atas topik yang

dipilih adalah sebagai berikut:

1) Diharapkan perancangan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa

interior Universitas Bina Nusantara untuk menambah sebuah

informasi yang terkait dengan sekolah pastry dan bakery.

2) Diharapkan perancangan ini dapat memberikan informasi kepada

mahasiswa non-interior Universitas Bina Nusantara yang akan

mengerjakan tugas berkaitan dengan sekolah pastry dan bakery.

3) Kepada institusi terkait, diharapkan perancangan ini dapat

memberikan gambaran tentang kemungkinan penerapan konsep yang

berbeda pada sebuah sekolah pastry dan bakery.

1.4 Metodologi

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya memenuhi kelengkapan dokumen buku tugas akhir,

penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Metode-

metode yang diterapkan selama proses pengumpulan data tersebut antara

lain:

1) Secara langsung

• Wawancara

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

10

Proses wawancara dilakukan terhadap pihak terkait yang

membantu penulis selama proses pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi-informasi lengkap yang akan dilampirkan

di dalam buku laporan tugas akhir, serta sebagai sumber data

dalam perancangan proyek tugas akhir.

• Survei dan studi lapangan

Peninjauan langsung ke lapangan membantu penulis untuk

mendapatkan data-data nyata yang menunjang kelengkapan

informasi. Data-data didapatkan melalui pengamatan mendetail di

lapangan.

• Pengambilan gambar dalam bentuk foto

Foto-foto nyata kondisi lapangan membantu penulis untuk dapat

menemukan masalah-masalah dalam perancangan serta

menemukan solusi desain yang tepat untuk masalah-masalah

tersebut.

2) Secara tidak langsung

• Studi literatur

Mendapatkan sumber-sumber referensi informasi lain yang

berkaitan dengan desain interior sehingga penulis dapat terbantu

selama penyusunan buku tugas akhir dan selama perancangan

proyek tugas akhir. Informasi-informasi data tersebut diperoleh

dari sumber buku dan web.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

11

1.4.2 Metode Perancangan

Setelah melakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah

melakukan analisa terhadap masalah-masalah yang ditemukan selama

pengumpulan data tersebut. Analisa problematika yang didapatkan selama

proses pengumpulan data tersebut akan sangat membantu pada tahap

perancangan interior nantinya. Tahap selanjutnya adalah pembuatan

program ruang yang terdiri dari program aktifitas-fasilitas, perhitungan

total kebutuhan ruang, hubungan antar ruang dan matriks kedekatan antar

ruang yang dilanjutkan dengan penyusunan konsep.

Perencanaan interior atau tahapan studio dapat dimulai setelah

konsep didapatkan, yaitu perancangan layout. Perancangan layout melalui

berbagai pertimbangan penting seperti kebutuhan fasilitas dan aktifitas

dari pihak-pihak terkait dan disusul dengan pengerjaan six plans.

Setelah perencanaan gambar kerja selesai, maka untuk dapat

memberikan gambaran nyata perancangan interior yang telah dilakukan,

dapat dilanjutkan dengan pembuatan 3D ruangan-ruangan yang

ditentukan.

1.5 Sistematika Penulisan

Gambaran singkat mengenai isi pembahasan masing-masing bab

laporan adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah,

batasan masalah, maksud dan tujuan perancangan, kontribusi

penelitian, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data,

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

12

kerangka pikir, tinjauan pustaka, sistematika penulisan, dan rencana

jadwal kerja. Latar belakang menjelaskan spesifikasi pastry and

bakery secara umum dan khusus.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Berisi tinjauan umum dan tinjauan khusus mengenai teori yang

digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Bab

ini menjabarkan teori yang akan digunakan untuk membantu

penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan designing interior of

pastry and bakery school in Jakarta secara umum mulai dari definisi,

fungsi, jenis-jenis, sarana, dan prasarana, serta semua hal-hal umum

yang berkaitan dengannya. Tinjauan khusus terkait dengan sejarah,

visi dan misi, kebutuhan ruang, jenis aktifitas, jumlah karyawan dan

sebagainya.

BAB 3 METODE PERANCANGAN

Berisi tinjauan data-data proyek pastry and bakery school yang

diambil lebih spesifik melalui metode pengumpulan data. Penjelasan

analisis proyek yang diambil. Analisis yang dilakukan berupa studi

kasus dan penyelesaian problematika dalam pastry and bakery school

yang ditemukan dan cara penyelesaiannya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi penjelasan konsep desain yang diambil oleh penulis sebagai

pedoman dasar perancangan proyek tugas akhir, disertakan dengan

setiap konsep lain yang mendukung perancangan tersebut.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-2-00171-DI Bab1001.pdf · 3 perencanaan interior yang tepat bagi institusi tersebut. Dalam perancangan

13

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua

yang telah dijelaskan pada Bab 1 – 4 akan diringkas dan dijabarkan di

Bab 5 untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah

didapatkan.