BAB 1 Pendahuluan

5
1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan yang terus meningkat ini secara langsung akan menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan, karena itu menjadi kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, indah dan sehat. Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pekalongan akan pelayanan umum persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan persampahan itu sendiri. Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai acuan bagi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat untuk pembangunan dan pengelolaan sampah kota. 1.2. Dasar Hukum Pengelolaan sampah di Kabupaten Pekalongan ini didasarkan pada beberapa ketentuan dan perundangan yang berlaku terutama:

description

latar belakang studi sampah

Transcript of BAB 1 Pendahuluan

Page 1: BAB 1 Pendahuluan

1-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangJumlah penduduk Kabupaten Pekalongan yang terus meningkat ini secara langsung akan menyebabkan peningkatan timbulan sampah kota khususnya; yang bila tidak diantisipasi sejak awal akan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan akibat tidak tertanganinya sampah sesuai ketentuan teknis lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat sampah selanjutnya dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan, karena itu menjadi kebutuhan penting dan mendesak. Pengelolaan sampah kota bertujuan untuk melayani sampah yang dihasilkan penduduknya, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih, indah dan sehat.

Untuk dapat mengelola sampah perkotaan dengan timbulan sampah semakin banyak dengan masalah yang kompleks, diperlukan suatu system pengelolaan yang mencakup lembaga atau institusi yang dilengkapi dengan peraturan, pembiayaan/pendanaan, perwadahan, pengangkutan serta peralatan yang memadai serta ditunjang dengan kesadaran masyarakat yang tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pekalongan akan pelayanan umum persampahan maka pembangunan prasarana dan sarana bidang persampahan harus terus diupayakan untuk mencapai tingkat pelayanan yang direncanakan dan kualitas pelayanan yang menjamin kesinambungan pelayanan persampahan itu sendiri.

Untuk mendukung rencana pembangunan prasarana dan sarana persampahan tersebut maka sangat diperlukan rencana induk pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan dan perencanaan teknis prasarana dan sarana yang diperlukan sebagai acuan bagi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat untuk pembangunan dan pengelolaan sampah kota.

1.2. Dasar HukumPengelolaan sampah di Kabupaten Pekalongan ini didasarkan pada beberapa ketentuan dan perundangan yang berlaku terutama:

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.UU yang mengatur tentang Pengelolaan Sampah tersebut antara lain mengatur tentang hal-hal berikut ini :1) Bab II mengatur tentang kegiatan pengelolaan sampah.

Pasal 5 (e) : “pengembangan kesadaran masyarakat untuk mengguna ulang dan mendaur ulang”.

2) Pasal 6 :a) ayat 1 : “pemilahan sampah dilakukan mulai dari

sumbernya”.

Page 2: BAB 1 Pendahuluan

1-2

b) ayat 4 : “pemilahan sampah oleh setiap orang diatur dengan Perda”.

Pasal 5 dan 6 diatas mengindikasikan bahwa pemilahan sampah dilakukan oleh setiap rumah tangga. Namun demikian, pelaksanaan prinsip ini perlu mempertimbangkan kondisi dan budaya daerah setempat sehingga adalah bijaksana apabila pelaksanaan pemilahan sampah di setiap rumah tangga diatur dengan Perda. Untuk mempercepat terlaksananya kebijakan pengurangan sampah perlu disertai dengan tindakan yang nyata agar upaya mengguna ulang dan mendaur ulang sampah semakin berkembang, sehingga volume sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang. Pembinaan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah menjadi tanggung jawab Pemerintah antara lain dengan membuat proyek percontohan pemilahan sampah. Berkenaan dengan itu, Pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarananya.

Bab III mengatur hak dan kewajiban masyarakat serta wewenang dan tanggungjawab pemerintah dalam pengelolaan sampah. Pada prinsipnya UU menyebutkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan yang baik dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Selain itu setiap orang juga berhak memperoleh informasi yang benar, akurat dan tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah.

Selanjutnya, ditingkat lebih rendah, UU tersebut dijabarkan ke dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri yaitu :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah.

1.3. Maksud dan TujuanPenyusunan Rencana Induk Pengelolaan Persampahan Kabupaten Pekalongan ini pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan segenap potensi sumber daya yang ada secara efisien dan efektif demi mewujudkan gagasan pembangunan system pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan yang berkualitas sesuai dengan kaidah-kaidah fungsional, strukural dan ekologis.

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mendapatkan perencanaan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Pekalongan.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan rencana penanganan dan pengelolaan persampahan serta menyusun Rencana Program Persampahan di wilayah Kabupaten Pekalongan.

1.4. SasaranSasaran dari kegiatan ini adalah agar Rencan Induk Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Pekalongan ini dapat berfungsi sebagai pedoman dan acuan dasar dalam melaksanakan perencanaan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan sampah Kabupaten Pekalongan yang berkelanjutan

1.5. Wilayah PerencanaanLingkup wilayah pengelolaan sampah ini adalah seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan yang batas-batasnya sesuai dengan batas

Page 3: BAB 1 Pendahuluan

1-3

wilayah kota dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031.

Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Pekalongan

Page 4: BAB 1 Pendahuluan

1-4

1.6. Sistematika LaporanLaporan pendahuluan ini disusun menjadi 4 BAB yang meliputi Bab Pendahuluan, BAB Gambaran Umum Wilayah Studi, BAB Metodologi dan Pendekatan Studi dan BAB Rencana Kerja.

BAB I Pendahuluan

Memuat uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup studi, dasar hukum dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Umum Wilayah Studi

Memuat tentang gambaran umum geografis, demografis, ekonomi, keruangan dan sarana prasarana yang ada di Kabupaten Pekalongan.

BAB III Metodologi dan Pendekatan

Bab ini memuat materi tentang pendekatan yang digunakan dalam studi dan metodologi penyelesaian pekerjaan.

BAB Rencana Kerja

Memuat tentang rencana alokasi sumberdaya manusia dan peralatan sesuai dengan tahapan pekerjaan yang dilakukan.