Bab 1 Pendahuluan

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 108.573 ha atau 3,34 % dari luas Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kabupaten Magelang dibagi menjadi 21 kecamatan yang terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Magelang selain dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata dan pertanian unggulan di Jawa Tengah, juga menyimpan potensi lain yaitu besarnya jumlah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar dalam sentra-sentra industri kecil dengan aneka ragam jenis komoditas yang secara umum masih memiliki muatan bahan baku / ciri khas lokal yang tinggi. Meskipun potensi industri kecil dan menengah di Kabupaten Magelang cukup tinggi yaitu sebesar 38.483 unit usaha..(Sumber : Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Magelang; 2013), namun menurut hasil perhitungan PDRB menunjukkan bahwa industri pengolahan merupakan salah satu sektor penopang PDRB yang memberikan kontribusi terendah yaitu sebesar Rp 841,17 Milyar atau 18,51 % dari nilai total PDRB Kabupaten Magelang (Sumber : BPS Kabupaten Magelang; 2012). Keterbatasan dalam sarana dan prasarana yang terdapat dalam industri kecil dan menengah (IKM) menjadi masalah yang cukup penting untuk ditindaklanjuti. tidak hanya itu saja, kurangnya SDM 1-1

description

rencana cell plan

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

Page 1: Bab 1 Pendahuluan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 108.573 ha atau 3,34 % dari luas Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kabupaten Magelang dibagi menjadi 21 kecamatan yang terdiri dari 367 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Magelang selain dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata dan pertanian unggulan di Jawa Tengah, juga menyimpan potensi lain yaitu besarnya jumlah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar dalam sentra-sentra industri kecil dengan aneka ragam jenis komoditas yang secara umum masih memiliki muatan bahan baku / ciri khas lokal yang tinggi. Meskipun potensi industri kecil dan menengah di Kabupaten Magelang cukup tinggi yaitu sebesar 38.483 unit usaha..(Sumber : Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Magelang; 2013), namun menurut hasil perhitungan PDRB menunjukkan bahwa industri pengolahan merupakan salah satu sektor penopang PDRB yang memberikan kontribusi terendah yaitu sebesar Rp 841,17 Milyar atau 18,51 % dari nilai total PDRB Kabupaten Magelang (Sumber : BPS Kabupaten Magelang; 2012).

Keterbatasan dalam sarana dan prasarana yang terdapat dalam industri kecil dan menengah (IKM) menjadi masalah yang cukup penting untuk ditindaklanjuti. tidak hanya itu saja, kurangnya SDM menjadi salah satu permasalahan yang sangat penting. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurang optimalnya Pemerintah Kabupaten Magelang dalam melakukan pembinaan dan pendampingan kepada mereka, mengingat wilayah Kabupaten Magelang cukup luas sedangkan tenaga, sarana, dan prasarana yang dimiliki terbatas, sedangkan di sisi lain data tentang industri kecil dan menengah di Kabupaten Magelang juga terbatas. Mencermati data industri kecil dan menengah yang dimiliki Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Magelang saat ini, data yang disajikan berupa tabulasi data industri kecil dan menengah yang disusun berdasarkan batasan administratif, belum tersajikan dalam peta potensi. Kondisi ini kurang mendukung dalam pengembangan dan pembinaan IKM. Sehubungan dengan hal tersebut, agar dapat menyajikan informasi yang tepat dalam penetapan prioritas pengembangan industri kecil dan menengah di Kabupaten Magelang, maka perlu dirancang suatu sistem informasi yang tersaji secara akurat, reliable, dan komprehensif yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh seluruh stake holder yang terlibat dalam

1-1

Page 2: Bab 1 Pendahuluan

program pengembangan IKM, baik dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten, serta pihak ketiga / swasta / Lembaga Swadaya Masyarakat.

1.2. TUJUAN KEGIATAN

1.2.1. Tujuan Umum

Maksud dari kegiatan ini adalah memetakan potensi sentra-sentra industri kecil dan menengah di seluruh wilayah Kabupaten Magelang. Adapun tujuan umum dilakukan kegiatan ini adalah :

Memetakan sentra industri kecil potensial di wilayah Kabupaten Magelang berdasarkan bahan baku yang digunakan ;

Memetakan industri besar dan menengah di wilayah Kabupaten Magelang;

Memetakan keterkaitan / interkoneksitas antar sentra dan atau industri besar menengah berdasarkan bahan baku yang digunakan dan daerah tujuan pemasaran;

Menuangkan hasil pemetaan seperti tersebut di atas ke dalam data elektronik.

1.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah untuk menyusun profil sentra industri kecil potensial dan industri besar menengah di Kabupaten Magelang dalam aplikasi web interaktif berbentuk sebuah peta. Peta tersebut dibuat dengan menggunakan metode atau perangkat yang disebut Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan suatu istilah dalam pemetaan yang memiliki ruang lingkup mengenai cara suatu sistem dapat menghubungkan obyek geografis dengan informasinya atau sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, menganalisa, memperagakan, dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan perencanaan, pengolahan, dan penelitian permasalahan.

1.3. MANFAAT

Kajian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memiliki banyak manfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah:

1. Memberikan informasi terkait jumlah sentra industri kecil potensial di wilayah Kabupaten Magelang;

2. Memberikan informasi terkait jumlah industri besar menengah di wilayah Kabupaten Magelang;

3. Memberikan informasi terkait sumber daya alam dan manusia yang terlibat di setiap sentra industri kecil potensial dan industri besar menengah di wilayah Kabupaten Magelang;

1-2

Page 3: Bab 1 Pendahuluan

4. Memberikan informasi mengenai kapasitas produksi di setiap sentra industri kecil potensial dan industri besar menengah di wilayah Kabupaten Magelang;

5. Memberikan informasi mengenai keterkaitan antar sentra industri kecil potensial dan industri besar menengah dalam jenis dan sumber bahan baku serta daerah tujuan pemasaran;

6. Menjadi referensi bagi stakeholder dalam rangka program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di wilayah Kabupaten Magelang.

1.4. REFERENSI HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-UndangNomor 20 Tahun 2008 tentangUsahaMikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun 2008 Nomor 93, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

7. Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 21);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

1-3

Page 4: Bab 1 Pendahuluan

Magelang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 28);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 30);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magelang Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2014 Nomor 7);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2011 Nomor 5);

13. Peraturan Bupati Magelang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Magelang (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009 Nomor 22);

14. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2014 tentang Standarisasi Indeks Biaya Kegiatan, Pemeliharaan, Pengadaan dan Honorarium Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2015;

15. Peraturan Bupati Magelang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standarisasi Indeks Biaya Perjalanan Dinas Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2015;

16. Peraturan Bupati Magelang Nomor 46 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2015;

17. Peraturan Bupati Magelang Nomor 49 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Bupati Magelang Nomor 51 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2015;

19. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang Tahun 2015 Nomor : 11/11/DPA/2014 tanggal 31 Desember 2014.

1.5. SISTEMATIKA LAPORAN

Laporan pendahuluan ini disusun dalam 4 Bab yaitu Pendahuluan, Gambaran Umum, Pendekatan dan Metodologi, dan Rencana Kerja.

a. Bab 1 Pendahuluanb. Bab 2 Gambaran Umumc. Bab 3 Pendekatan dan Metodologid. Bab 4 Rencana Kerja

1-4