BAB 1 Pendahuluan
description
Transcript of BAB 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pneumothoraks adalah pengumpulan udara di dalam ruang potensial antara pleura
visceral dan parietal yang dapat menimbulkan kolaps paru. Pada keadaan normal pleura
tidak berisi udara supaya paru-paru leluasa mengembang (Arif Mansjoer dkk, 2000).
Pneumotoraks merupakan suatu kegawatan di bagian paru. Pneumotoraks spontan
merupakan jenis pneumotoraks yang paling sering terjadi. Tuberkulosis paru merupakan
penyebab pneumotoraks spontan sekunder tertinggi di beberapa negara berkembang.
Prevalensi TB paru yang masih tinggi di Indonesia merupakan faktor penyebab terjadinya
PSS berhubungan dengan kasus TB paru (Suradi, 2009). Pneumothoraks traumatic
iatrogenic aksidental dimana terjadi akibat tindakan medis karena kesalahan atau
komplikasi tindakan tersebut seperti biopsy pleura, biopsy transbroncial, dan aspirasi paru
percutaneous atau FNAB.
Penyebab pneumotoraks di negara barat paling banyak adalah PPOK 69%, tumor
18%, Sarkoidosis 5%, tuberkulosis 2%, Infeksi paru lain 3% serta sisanya adalah penyakit
lain. Namun di negara Asia dan negara berkembang tuberkulosis menempati peringkat
pertama sebagai penyebab pneumotoraks Hasil penelitian di Suradi (2009) di RSUD Dr
Moewardi Surakarta didapatkan bahwa Total 39 sampel kasus pneumotoraks terdiri 25
pasien laki - laki (64,10%) dan 14 pasien perempuan (35,90%) dengan rerata umur 49,13
tahun. Pneumotoraks spontan primer 3 Pasien (7,69%) PSS 35 pasien (89,75%) dan 1
pasien pneumotoraks artifisial (2,56%).. Di RSU Dr. Sutomo, lebih kurang 55% kasus
Pneumothoraks disebabkan oleh penyakit dasar seperti tuberkulosis paru aktif,
tuberkulosis paru disertai fibrosis atau emfisema lokal, bronchitis kronis dan emfisema
(dr. Razi Maulana, 2011).
Alveoli disangga oleh kapiler yang mempunyai dinding lemah dan mudah robek,
apabila alveol tersebut melebar dan tekanan di dalam alveoli meningkat maka udara
dengan mudah menuju ke jaringan peribronkovaskular. Gerakan nafas yang kuat, infeksi
dan obstruksi endobronkial merupakan beberapa faktor presipitasi yang memudahkan
terjadinya robekan. Selanjutnya udara yang terbebas dari alveol dapat mengoyak jaringan
fibrotik peribronkovaskular. Robekan pleura ke arah yang berlawanan dengan hilus akan
menimbulkan pneumotorak sedangkan robekan yang mengarah ke hilus dapat
menimbulkan pneumomediastinum. Dari mediastinum udara mencari jalan menuju ke
atas, ke jaringan ikat yang longgar sehingga mudah ditembus oleh udara. Dari leher udara
menyebar merata ke bawah kulit leher dan dada yang akhirnya menimbulkan emfisema
subkutis. Bula dalam alveolus akan pecah dan mempunyai efek seperti ventil dimana paru
yang kolaps akan mengembang pada saat inspirasi sehingga memungkinkan udara masuk
kedalam rongga pleura melalui alveolus yang rusak tetapi paru dan alveolus akan kolaps
pada ekspirasi sehingga mencegah keluarnya udara. Mediastinum semakin terdorong
kearah sisi yang sehat karena tekanan yang meningkat dan secara bersamaan pernapasan
akan terhambat. Peningkatan intratorakal juga mengurangi aliran balik vena dena
pengisian ventrikel kanan sehingga curah jantung menurun (Sibernagl & Lang, 2006)
Peran perawat dalam penatalaksanaan pasien dengan pneumothorax sangat
penting. Selain penatalaksanaan pada penyakit Pneumothorax juga dilakukan
penatalaksanaan yang profesional pada pasien dengan TBC yang merupakan penyebab
dari pneumothorax. Perawat mempunyai fokus penatalaksanaan melalui penerapan
asuhan keperawatan yang profesional kepada pasien dengan Pneumothorax + Relaps TB
Paru sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dari pasien secara holistik mencakup
bio, psiko, sosial dan spiritual yang merupakan tujuan dari penerapan asuhan
keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Makalah ini akan membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
Pneumothorax + TB Paru Relaps di Ruangan Palem 1 RSU DR. Soetomo Surabaya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Membahas tentang konsep teori dari Pneumothorax yang meliputi:
1) Pengertian pneumothorax
2) Etiologi pneumothorax
3) Klasifikasi pneumothorax
4) Manifestasi klinis
5) Patofisiologi
6) WOC TB dengan Komplikasi Pneumothorax
7) Pemerikasaan diagnostic
8) Penatalaksanaan medis
9) Komplikasi
2. Membahas tentang konsep asuhan keperawatan secara teori pada pasien dengan
Pneumothorax + Relaps TB Paru.
3. Membahas asuhan keperawatan pada kasus pasien dengan Pneumothorax +
Relaps TB Paru diruangan Palem I RSU Dr. Soetomo yang meliputi:
1) Pengkajian keperawatan pada pasien dengan Pneumothorax + TB Paru Relaps
2) Diagnose keperawatan pada pasien dengan Pneumothorax + TB Paru Relaps
3) Rencana Intervensi keperawatan pada pasien dengan Pneumothorax + TB Paru
Relaps
4) Implementasi keperawatan pada pasien dengan Pneumothorax + TB Paru
Relaps
5) Evaluasi Keperawatan pada pasien dengan pneumothorax + TB Paru Relaps