Bab 1 Pendahuluan

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hingga saat ini teknologi tekstil terus berkembang dan mengalami kemajuan yang pesat terkait inovasi produk maupun proses produksinya, di samping itu perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil (selanjutnya disingkat TPT) dunia diperkirakan akan terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk  [1] . Daya saing produk tekstil tentu tidak terlepas dari kualitas, di antaranya yaitu daya tahan dan kenyamanan yang menjadi keutamaan. Saat ini inovasi teknologi proses produksi juga menjadi faktor penting lainnya, mengingat proses produksi tekstil memerlukan banyak energi yang sampai saat ini masih menggunakan bahan bakar dan metode dengan bahan baku dari sumber daya alam yang ketersediaannya semakin hari semakin menipis  [2] . Di sisi lain, limbah hasil produksi  juga dapat berdampak buruk bagi lingkunga n jika tidak ditanggulangi dengan cermat. Permasalahan ini jika dibiarkan tentu akan semakin merugikan bagi banyak pihak [3] . Hal ini menjadi tanggung jawab bersama yang perlu segera ditindak lanjuti khususnya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam dunia industri tekstil. Sebagai salah satu upaya untuk menangani masalah tersebut, perlu dicari teknologi alternatif yang lebih efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan. Industri TPT harus menciptakan produk tekstil yang berkualitas dan inovatif untuk memiliki daya saing di pasar global, dengan mempertimbangkan fungsi, kekuatan, keindahan dan kenyamanan [4] . Faktor penting untuk memperoleh kenyamanan pada pakaian, ialah kain dengan serat yang memiliki kemampuan untuk menguapkan cairan ataupun mentransportasikan keringat dari tubuh dengan menariknya keluar sehingga menjaga kulit tetap kering dan terasa lebih nyaman. Kemampuan tersebut dikenal dengan istilah moisture management  di mana untuk memperol ehnya dapat melalui mekanisme fisika maupun kimia [5] . Kain poliester menjadi salah satu bahan baku pakaian yang paling banyak diproduksi oleh industri-industri tekstil termasuk di Indonesia, karena selain ketersediaan bahan baku yang melimpah kain poliester memiliki keunggulan- keunggul an yang mampu bersaing di pasar industri dan masih bertahan hingga saat ini. Kain poliester memiliki keunggulan dari segi kekuatan, elastisitas, ketahanan terhadap zat-zat kimia, mikrobiologi dan lain-lain, namun serat poliester tidak memiliki kemampuan menyerap keringat yang baik sehingga memerlukan

description

Skripsi: "Peningkatan Moisture Management Serat Kain Poliester Menggunakan Teknologi Plasma"

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

Page 1: Bab 1 Pendahuluan

7/17/2019 Bab 1 Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-568fcffa5e17d 1/5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hingga saat ini teknologi tekstil terus berkembang dan mengalami kemajuan yang

pesat terkait inovasi produk maupun proses produksinya, di samping itu

perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil (selanjutnya disingkat TPT) dunia

diperkirakan akan terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk  

[1].  Daya saing produk tekstil tentu tidak terlepas dari kualitas, di antaranya yaitu

daya tahan dan kenyamanan yang menjadi keutamaan. Saat ini inovasi teknologi

proses produksi juga menjadi faktor penting lainnya, mengingat proses produksi

tekstil memerlukan banyak energi yang sampai saat ini masih menggunakan bahan

bakar dan metode dengan bahan baku dari sumber daya alam yang

ketersediaannya semakin hari semakin menipis [2]. Di sisi lain, limbah hasil produksi

 juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan jika tidak ditanggulangi dengan

cermat. Permasalahan ini jika dibiarkan tentu akan semakin merugikan bagi banyak

pihak [3]. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama yang perlu segera ditindak lanjuti

khususnya bagi pihak-pihak yang terlibat dalam dunia industri tekstil. Sebagai salah

satu upaya untuk menangani masalah tersebut, perlu dicari teknologi alternatif yang

lebih efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.

Industri TPT harus menciptakan produk tekstil yang berkualitas dan inovatif untuk

memiliki daya saing di pasar global, dengan mempertimbangkan fungsi, kekuatan,

keindahan dan kenyamanan [4].  Faktor penting untuk memperoleh kenyamanan

pada pakaian, ialah kain dengan serat yang memiliki kemampuan untuk

menguapkan cairan ataupun mentransportasikan keringat dari tubuh dengan

menariknya keluar sehingga menjaga kulit tetap kering dan terasa lebih nyaman.

Kemampuan tersebut dikenal dengan istilah moisture management   di mana untuk

memperolehnya dapat melalui mekanisme fisika maupun kimia [5]. 

Kain poliester menjadi salah satu bahan baku pakaian yang paling banyak

diproduksi oleh industri-industri tekstil termasuk di Indonesia, karena selain

ketersediaan bahan baku yang melimpah kain poliester memiliki keunggulan-

keunggulan yang mampu bersaing di pasar industri dan masih bertahan hingga saat

ini. Kain poliester memiliki keunggulan dari segi kekuatan, elastisitas, ketahanan

terhadap zat-zat kimia, mikrobiologi dan lain-lain, namun serat poliester tidak

memiliki kemampuan menyerap keringat yang baik sehingga memerlukan

Page 2: Bab 1 Pendahuluan

7/17/2019 Bab 1 Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-568fcffa5e17d 2/5

2

perlakuan tertentu agar ia memiliki kemampuan tersebut. Untuk memperoleh

kemampuan moisture management   yang baik pada kain poliester, di antaranya

adalah dengan memberi perlakuan kimia pada proses penyempurnaan namun

proses ini membutuhkan penggunaan air dan energi yang cukup besar serta

menggunakan zat yang tidak ramah lingkungan [6]. 

Belum lama ini di Indonesia banyak penelitian mengenai teknologi plasma yang

dibuktikan dapat juga digunakan untuk proses tekstil, salah satunya pengikisan

permukaan pada serat alam maupun sintetik, sehingga mengubah sifat karakteristik

pada serat. Hal ini berpeluang untuk menghasilkan inovasi produk tekstil dengan

mengamati lebih lanjut pemanfaatan teknologi plasma, salah satunya untuk

meningkatkan kemampuan serat poliester dalam menyerap cairan. Penerapan

teknologi plasma di sisi lain bisa menjadi teknologi alternatif bagi industri tekstil

yang lebih efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.

Berdasarkan pembahasan di atas, pada skripsi ini penulis mengambil judul:

“Peningkatan Moisture Management   Serat Kain Poliester dengan

Menggunakan Teknologi Plasma”. 

1.2 Identifikasi Masalah

Industri tekstil di Indonesia saat ini masih banyak yang menggunakan teknologi

mesin maupun metode proses yang cukup tertinggal bila dibandingkan dengan

negara-negara berkembang. Peremajaan mesin-mesin dari pemerintah untuk

mendukung daya saing industri di pasar Internasional masih belum menyeluruh

untuk meningkatkan kualitas produk tekstil di Indonesia, dikarenakan dibutuhkan

biaya yang sangat besar untuk merestrukturisasi mesin-mesin yang sudah tua

tersebut. Selain itu hal ini bahkan memengaruhi pasar konsumen dalam negeri

yang lebih memilih produk impor dibandingkan dengan produk hasil dalam negeri [1]. 

Saat ini masih ditemukan beberapa kasus mengenai dampak kerusakan pada

lingkungan akibat dari limbah hasil proses produksi tekstil yang tidak diolah dengan

baik. Pengolahan limbah hasil proses basah tekstil memerlukan proses yang rumit

serta biaya dan energi yang cukup tinggi bagi perusahaan [3].  Sebagai upaya

meningkatkan daya saing serta mutu produk dalam negeri, lembaga penelitian dan

pengembangan di bidang pertekstilan yaitu Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Industri Tekstil (BBT) yang berlokasi di Jln. Jend. A. Yani 390,

Bandung, Jawa Barat setiap tahun melakukan penelitian dan pengembangan

produk maupun teknologi tekstil yang salah satunya pada tahun 2014 telah

Page 3: Bab 1 Pendahuluan

7/17/2019 Bab 1 Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-568fcffa5e17d 3/5

3

melakukan rancang bangun mesin plasma tekstil yang hemat energi dan tanpa air.

Teknologi tersebut memungkinkan untuk mengolah kain poliester khususnya pada

proses pengurangan berat serta modifikasi permukaan dengan metode yang lebih

hemat dan ramah lingkungan.

Serat poliester memiliki struktur kimia yang bersifat hydrophobic   atau tolak air,

sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menyerap cairan dengan baik [6]. 

Umumnya untuk memperoleh sifat penyerapan yang baik dan nyaman sebagai

tekstil sandang, kain poliester diberikan perlakuan tertentu agar memiliki

mekanisme hydrophilic  atau mampu menyerap cairan yang dapat diperoleh dengan

merekayasa konstruksi serat maupun benang, bahkan dapat dibantu dengan

mencampur serat. Pencampuran dua komponen bahan yang tidak menyerap air di

bagian dalam dengan yang menyerap air di bagian luar akan memberikan karakter

moisture management  yang efektif. Hal ini disebabkan oleh bahan bagian luar yang

mampu menarik cairan keluar dari kulit, sementara bagian dalamnya mampu

menjaga kulit tetap kering [5]. 

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi tekstil alternatif

yang lebih efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil aplikasi teknologi plasma

dengan metode lucutan korona, terhadap kain poliester guna memperoleh

peningkatan moisture management serat kain agar lebih nyaman saat digunakan.

1.4 Kerangka Pemikiran

Perkembangan teknologi tekstil di Indonesia saat ini tercatat masih tertinggal bila

dibandingkan dengan negara-negara maju yang sudah menerapkan inovasi-inovasi

proses yang lebih efisien dan ramah lingkungan, inovasi tersebut mendukung

terciptanya produk yang lebih berkualitas dan bernilai jual tinggi namun tetap

diminati oleh pasar konsumen khususnya yang sadar akan pentingnya mutu produk

hasil olahan proses yang lebih baik. Di Indonesia pada umumnya masih

menggunakan mesin-mesin produksi dan metode proses yang belum diperbaharui

dengan teknologi yang sudah ada sekarang. Hal ini dikarenakan perlunya biaya

yang sangat besar untuk pengadaan mesin baru dengan teknologi yang lebih

efisien dan ramah lingkungan [1]. 

Untuk mendukung daya saing produk tekstil dengan segala keterbatasan yang ada

saat ini, maka diperlukan penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan

Page 4: Bab 1 Pendahuluan

7/17/2019 Bab 1 Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-568fcffa5e17d 4/5

4

teknologi alternatif guna menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai jual tinggi

tanpa mengesampingkan kelayakan proses produksi serta daya serap pasar akan

produk yang dihasilkan. Salah satu penelitian yang berpotensi akan hal tersebut

ialah pemanfaatan teknologi plasma pada proses produksi tekstil yang mana

keunggulannya akan berdampak besar pada berkurangnya konsumsi energi dan air

limbah bila dibandingkan dengan proses tekstil konvensional.

Serat poliester merupakan baku tekstil sandang yang paling populer hingga saat ini,

serat poliester cenderung disukai karena mempunyai sifat yang relatif lebih baik

terutama dari segi kekuatan, elastisitas, serta ketahanannya. Selain itu yang

mendorong keunggulan serat poliester adalah dapat diproduksi secara massal,

tidak bergantung musim dan harganya relatif murah. Sedangkan kekurangan serat

poliester adalah sifatnya yang sangat hidrofob dengan kandungan air (moisture

regain) kurang lebih 0,4% dan berkilau sehingga perlu perbaikan untuk mendukung

faktor kenyamanan dan estetika [6]. 

Banyak cara dan usaha yang telah dilakukan untuk memperbaiki sifat serat

poliester untuk berbagai tujuan, maka dengan adanya teknologi plasma yang saat

ini sedang dikembangkan, hal ini dapat diterapkan sebagai teknologi alternatif yang

lebih ramah lingkungan khususnya pada proses penyempurnaan kain poliester.

Berfokus pada modifikasi kemampuan serat poliester yang sangat hidrofob agardapat lebih nyaman digunakan sebagai tekstil sandang, teknologi plasma

diaplikasikan untuk memperoleh peningkatan moisture management pada kain,

yaitu dengan merekayasa kemampuan bahan dengan mengubah sifat serat melalui

proses etching   dan grafting   pada salah satu permukaan serat, sedangkan sisi

permukaan lainnya tetap pada sifat semula sehingga dapat berperilaku

sebagai moisture management fabric  yang efektif pada saat mengalami kontak

dengan cairan seperti halnya pada serat campuran.

Proses modifikasi permukaan serat dengan mesin plasma hasil rancangan BBT

menggunakan metode lucutan korona (corona-discharge method ) berkonfigurasi

elektroda multi-titik bidang pada tekanan atmosfer. Kondisi yang dapat divariasikan

pada mesin ini ialah jarak elektroda dengan kain contoh uji, waktu

ekspos/pemaparan serta besarnya daya plasma yang di berikan. Semakin pendek

 jarak elektroda dengan kain serta semakin lama waktu pemaparan dalam medan

plasma diduga akan menghasilkan pengaruh pada permukaan serat yang semakin

besar, maka dilakukan variasi jarak dan waktu pada kain contoh uji untuk

memperoleh nilai optimum dari keduanya.

Page 5: Bab 1 Pendahuluan

7/17/2019 Bab 1 Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-568fcffa5e17d 5/5

5

1.5 Metode Penelitian

1. Studi Literatur

Studi literatur digunakan sebagai dasar pengetahuan dalam melakukan

penelitian dengan cara mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

2. Pengujian Pendahuluan

Dilakukan pengukuran nilai optimum daya plasma yang dapat diekspos pada

kain uji dengan variasi jarak 20 mm, 25 mm, 30 mm, 35 mm dan 40 mm.

3. Percobaan Laboratorium

Percobaan dilakukan dilakukan di Gedung Product Development and Design

Center  (PDDC) di Balai Besar Tekstil yang berlokasi di Jln. Jend. A. Yani 390,

Bandung, Jawa Barat. menggunakan tegangan sebesar 17,5 kV dan kuat arus

sebesar 12,5 mA dengan memvariasikan jarak elektroda yaitu 25; 30; 35 mm

dan waktu ekspos medan plasma selama 5; 10; 15; dan 30 menit. Pengujian

dan evaluasi hasil penelitian dilakukan di Laboratorium Evaluasi Tekstil Fisika

dan Laboratorium Evaluasi Tekstil Kimia Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi

Tekstil Bandung.

- PengujianUntuk mengetahui pengaruh jarak elektroda dan waktu ekspos medan plasma

dilakukan pengujian yang meliputi :

1. Uji daya serap air

2. Uji kekuatan tarik

3. Uji Scanning Electron Microscope (SEM)

1.6 Diagram Alir Percobaan

Pemasakan kain 

Gambar 1.1 Diagram Alir Percobaan

Pengujian1. Uji daya serap air2. Uji kekuatan tarik kain cara pita tiras

3. Uji Scanning Electron Microscope (SEM)

Ekspos plasma korona pada muka kain 

Kain Poliester Grey 

Pengolahan Data dan Diskusi 

Kesimpulan dan Saran