DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PENANGANAN SAMPAH

KECAMATAN BOJONEGORO TAHUN 2016-2026

Athif husnabilah 33 121 00064 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telah lama sampah menjadi masalah serius di banyak daerah di Indonesia. Peningkatan

jumlah penduduk di Inndonesia berbanding lurus dengan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan

setiap harinya. Sistem pengelolaan sampah dapat dikatakan memadai atau tidak apabila jumlah

fasilitas pengelolaan sampah yang disediakan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah

penduduk. Masalah sampah juga menjadi hal yang saling berkaitan dengan taraf kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat. Secara logis, apabila dalam suatu wilayah memiliki sistem pengelolaan

sampah yang tidak memadai, maka tingkat kesehatan dan kesejahteraan wilayah tersebut juga

mengalami penurunan.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, jenis

sampah dibagi menjadi 3 jenis, antara lain sampah rumah tangga, sampah sejenis rumah tangga,

dan sampah spesifik. Sementara menurut Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2012, sampah

rumah tangga dipilah menjadi lima jenis antara lain residu, kertas dan plastik, botol, sisa makanan

(biodegradable), dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Berdasarkan regulasi tersebut,

pengelolaan sampah dapat dilakukan dari skala rumah tangga. Salah satu pengelolaan sampah

rumah tangga yang dapat dilakukan secara sederhana adalah dengan cara pengomposan dan 3R

(Reduce, Reuse, Recycle). Pengomposan dilakukan untuk jenis sampah organik biodegradable atau

mudah terurai. Sedangkan 3R dilakukan untuk jenis sampah organik nonbiodegradable atau susah

terurai.

Kecamatan Bojonegoro merupakan salah satu kecamatan di Provinsi Jawa Timur yang

memiliki lokasi strategis di pusat pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Bojonegoro.

Pembangunan pesat di Kecamatan Bojonegoro memiliki dampak positif dengan tertatanya kawasan

pemukiman secara berkelompok dan kawasan industri di lokasi strategis berdekatan dengan jalan

nasional. Adanya lokalisasi kawasan seperti ini memiliki korelasi erat terhadap jumlah timbulan

sampah yang akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, perlu adanya

perencanaan sistem pengelolaan sampah Kecamatan Bojonegoro secara baik dengan tujuan agar

Kecamatan Bojonegoro dapat mengelola sampahnya sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari perencanaan sistem pengelolaan sampah Kecamatan Bojonegoro sebagai master

plan pengelolaan sampah Kecamatan Bojonegoro dimulai dari timbulan sampah, pewadahan,

pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan hingga proses dan pembuangan akhir sampah.

Tujuan dari perencanaan sistem pengelolaan sampah Kecamatan Bojonegoro ini adalah sebagai

berikut:

DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PENANGANAN SAMPAH

KECAMATAN BOJONEGORO TAHUN 2016-2026

Athif husnabilah 33 121 00064 2

Mengolah

sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup

khususnya kesehatan masyarakat.

Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.

1.3 Ruang Lingkup

Tugas perencanaan pengelolaan sampah ini berupa laporan dan gambar yang meliputi :

a. Perencanaan pengelolaan sampah Kecamatan Bojonegoro selama 10 tahun

b. Prediksi timbulan sampah Kecamatan Bojonegoro selama 10 tahun

c. Sistem pewadahan Kecamatan Bojonegoro

d. Reduksi sampah

e. Sistem pengumpulan

f. Perencanaan lokasi Tempat Pengumpulan Sementara (TPS)

g. Perencanaan lokasi Tempat Pengumpulan Sementara Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R)

h. Pengangkutan

i. Perencanaan lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

j. Perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

1.4 Manfaat

Tugas perencanaan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.

a. Untuk pemerintah Kecamatan Bojonegoro

- Dapat memperbaiki pengelolaan sampah di Kecamatan Bojonegoro

- Sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh sampah

di Kecamatan Bojonegoro

b. Untuk Masyarakat Kecamatan Bojonegoro

- Dapat memiliki pengetahuan tambahan mengenai sampah dan pengelolaannya.

- Dapat meningkatkan kesadaran untuk meminimisasi jumlah sampah.