BAB 1 Pendahuluan

4
BAB 1. PENDAHULUAN Penyakit Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit kronik yang sejak dahulu menjadi masalah utama di dunia pada umumnya dan di Indonesia khususnya, hal ini dikarenakan jumlah penderita yang terinfeksi TBC sangat besar angkanya. Hampir sepertiga populasi dunia dinyatakan menderita TBC, yang mana dari populasi tersebut, setiap tahun terdapat lebih dari 8 juta orang menjadi sakit, serta 2 juta orang meninggal karena TBC, baik itu serangan TBC bersifat nyata ataupun laten. Dari seluruh kasus tersebut, 11% dialami oleh golongan usia anak-anak, 75% mengenai golongan usia produktif (20 sampai 49 tahun), sedangkan sisanya mengenai usia tua. Dapat dibayangkan bahwa TBC banyak merugikan potensi kehidupan seseorang, keluarga, maupun sebuah Negara karena penyakit kronik seperti TBC sangat mendepresi daya ketahanan manusia 1

description

SEMOGA BERMANFAAT

Transcript of BAB 1 Pendahuluan

BAB 1

BAB 1. PENDAHULUANPenyakit Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit kronik yang sejak dahulu menjadi masalah utama di dunia pada umumnya dan di Indonesia khususnya, hal ini dikarenakan jumlah penderita yang terinfeksi TBC sangat besar angkanya. Hampir sepertiga populasi dunia dinyatakan menderita TBC, yang mana dari populasi tersebut, setiap tahun terdapat lebih dari 8 juta orang menjadi sakit, serta 2 juta orang meninggal karena TBC, baik itu serangan TBC bersifat nyata ataupun laten. Dari seluruh kasus tersebut, 11% dialami oleh golongan usia anak-anak, 75% mengenai golongan usia produktif (20 sampai 49 tahun), sedangkan sisanya mengenai usia tua. Dapat dibayangkan bahwa TBC banyak merugikan potensi kehidupan seseorang, keluarga, maupun sebuah Negara karena penyakit kronik seperti TBC sangat mendepresi daya ketahanan manusia.

Di Indonesia, TBC masih berperan sebagai penyebab kematian utama disamping kelompok penyakit kardiovaskular dan degeneratif lainnya. Di Negara Indonesia, populasi penderita TBC hampir merata terdistribusi di seluruh nusantara. Perkembangan jumlah penderita TBC di setiap daerah memiliki angka yang berbeda-beda, ada yang semakin meningkat, ada yang makin menurun. Begitu juga dengan kesadaran masyarakat untuk meminta bantuan pada pusat pelayanan kesehatan bila merasa curiga bila menderita TBC, serta kepatuhan untuk mengikuti program pengobatan TBC dengan teratur dan tuntas. Banyak hal yang mempengaruhi eksistensi penyakit TBC yang terus meraih angka populasi yang tinggi. Faktor kemiskinan, daerah padat dan kumuh, pendidikan yang rendah serta higiene-sanitasi yang buruk, perubahan demografik, serta kurang meratanya fasilitas kesehatan di wilayah pelosok di Indonesia turut bertanggungjawab atas epidemiologi TBC di negara Indonesia. Selain itu, dengan semakin meningkatnya kejadian penyakit HIV/AIDS, maka mudahnya infeksi TBC pada penderita dengan HIV (+) semakin memperparah kondisi dan prognosis serta kemungkinan transmisi yang lebih luas.

Jember merupakan salah satu kota dengan angka kejadian TBC cukup tinggi dari tahun ke tahun. Banyak hal yang harus dimengerti oleh para petugas kesehatan di semua rumah sakit di Jember terkait penyakit TBC. Dengan memahami diagnosis TBC, prinsip pengobatan, serta yang tidak kalah pentingnya adalah edukasi pada masyarakat luas untuk seoptimal mungkin mampu membatasi tingkat penularan TBC. Semua membutuhkan kerjasama, baik itu di antara kalangan petugas kesehatan, maupun antara petugas kesehatan dan penderita, karena sebagian besar penderita TBC adalah golongan sosioekonomi lemah dengan pendidikan yang terbatas. PAGE 1