Bab 1 Pendahuluan

3
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengujian Triangle merupakan salah satu bentuk pengujian pembeda, dimana dalam pengujian ini sejumlah contoh disajikan tanpa menggunakan pembanding ( Anonymus,2006). Terdapat berberapa macam metode pengujian organoleptik yang dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Metode pengujian yang populer adalah kelompok pengujian pembedaan (different test) dan kelompok pengujian pemilihan (preference test). Uji pembedaan ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sampel yang disajikan, baik dari warna, rasa, maupun aroma. Uji segitiga digunakan untuk menunjukkan apakah ada perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel. Metode ini digunakan pada pekerjaan pengawasan mutu untuk mendeteksi apakah ada perbedaan antara lot produksi yang berbeda. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan substitusi ingredient atau perubahan lain dalam proses produksi menghasilkan perbedaan karakteristik sensori produk yang dapat dideteksi. Uji segitiga ini juga dapat digunakan untuk seleksi panelis. Pada pengujian triangle, panelis diminta untuk memilih salah satu sampel yang berbeda dari tiga sampel yang disajikan, sehingga dapat diketahui perbedaan sifat diantara ketiga sampel tersebut (Soekarto, 1985). Maka dari itu dalam penyajian juga, semua perbedaan yang bukan merupakan tujuan uji ditutupi.

description

latar belakang masalah

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar Belakang

Pengujian Triangle merupakan salah satu bentuk pengujian pembeda, dimana dalam pengujian ini sejumlah contoh disajikan tanpa menggunakan pembanding ( Anonymus,2006). Terdapat berberapa macam metode pengujian organoleptik yang dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Metode pengujian yang populer adalah kelompok pengujian pembedaan (different test) dan kelompok pengujian pemilihan (preference test). Uji pembedaan ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sampel yang disajikan, baik dari warna, rasa, maupun aroma.

Uji segitiga digunakan untuk menunjukkan apakah ada perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel. Metode ini digunakan pada pekerjaan pengawasan mutu untuk mendeteksi apakah ada perbedaan antara lot produksi yang berbeda. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan substitusi ingredient atau perubahan lain dalam proses produksi menghasilkan perbedaan karakteristik sensori produk yang dapat dideteksi. Uji segitiga ini juga dapat digunakan untuk seleksi panelis. Pada pengujian triangle, panelis diminta untuk memilih salah satu sampel yang berbeda dari tiga sampel yang disajikan, sehingga dapat diketahui perbedaan sifat diantara ketiga sampel tersebut (Soekarto, 1985). Maka dari itu dalam penyajian juga, semua perbedaan yang bukan merupakan tujuan uji ditutupi.

Pengujian ini antara besar dan arah perbedaan antar sampel tidak tergambarkan, demikian juga indikasi karakteristik yang bertanggung jawab terhadap timbulnya perbedaan tersebut. Atau dengan kata lain uji segitiga ini terbatas pada produk-produk homogen. Tingkat probabilitas uji segitiga adalah 1/3. Sehingga analisis hasil uji segitiga hanya dilakukan untuk membandingkan jumlah jawaban yang benar dengan tabel binomial. Uji trangle ini ada yang bersifat sederhana, artinya hanya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua macam sampel, tetapi ada pula yang bersifat lebih terarah, yaitu untuk mengetahui sejauh mana perebedaan antara dua sampel yang disediakan.

Pengujian pembedaan juga dapat untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri atau untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama. Prinsip dari uji triangle adalah berdasarkan sensitivitas panelis dalam membedakan dua sampel dimana perbedaannya sangat kecil dan pengujian ini sifatnya lebih terarah.

Pada pengujian Triangle ini menggunakan sampel bakso dengan dua merk yang berbeda, namun memiliki kesamaan dari segi karakteristik warnanya. Pada pengujian segitiga ini memilih sampel bakso karena untuk membeda karakteristik sensori dari sampel yang sama namun dengan merek yang berbeda sehingga nantinya dapat diketahui sampel mana dari kedua sampel percobaan yang memiliki karakteristik sensori yang diinginkan dan yang paling disukai panelis.I.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dilakasanakannya praktikum tentang uji Triangle test ini adalah untuk menentukan perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampelDAPUS

Anonymus. 2006. Ebook Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) Dalam Industri Pangan. www.ebookpangan.com

Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik. Baharata Karya Aksara. Jakarta