Bab 1 Pendahuluan

8
Penyusunan RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.32 Tahun 2004 dan Undang-Undang no.33 Tahun 2004 telah merubah konstelasi politik dan pemerintahan, yang memberikan peluang bagi daerah otonom baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk lebih leluasa menangani berbagai permasalahan rumah tangganya dan mengelola potensi yang dimiliki. Dalam hal ini pemerintah daerah kabupaten mempunyai kewenangan untuk menyusun rencana pembangunan daerah sebagai arah untuk mencapai tujuan pembangunan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan masalah yang dihadapi. Sejalan dengan hal tersebut di atas, dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, pemerintah kabupaten mempunyai wewenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah. Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan penataan ruang diharapkan pemanfaatan ruang yang berhasil 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

description

bab 1 pendahuluan tentang sistematika apa yang akan dibuat

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang

Penyusunan RTRW Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 dan Undang-Undang no.33 Tahun 2004 telah merubah konstelasi politik dan pemerintahan, yang memberikan peluang bagi daerah otonom baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk lebih leluasa menangani berbagai permasalahan rumah tangganya dan mengelola potensi yang dimiliki. Dalam hal ini pemerintah daerah kabupaten mempunyai kewenangan untuk menyusun rencana pembangunan daerah sebagai arah untuk mencapai tujuan pembangunan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan masalah yang dihadapi.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, pemerintah kabupaten mempunyai wewenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah. Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan penataan ruang diharapkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak terjadi pemborosan sumberdaya dan tidak menyebabkan penurunan kualitas ruang.

Kabupaten Kayong utara merupakan daerah otonom baru berdasarkan UU No. 6 Tahun 2007 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Ketapang. Sebagai daerah otonom yang baru, agar Kabupaten Kayong Utara dapat berkembang sebagai satuan kehidupan fisik, sosial dan ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, diperlukan upaya pembangunan yang terarah, terkendali, dan mampu memanfaatkan seluruh potensi wilayah yang ada secara optimal tanpa mengganggu kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang dimilikinya. Salah satu dokumen perencanaan yang diperlukan Kabupaten Kayong Utara adalah rencana penataan ruang. Penataan ruang merupakan alat bagi pengembangan wilayah pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjamin lingkungan hidup yang berkelanjutan dengan memperhatikan keunggulan komparatif di suatu wilayah, dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar kawasan. Pengembangan wilayah merupakan suatu upaya untuk mendorong terjadinya perkembangan wilayah secara harmonis melalui pendekatan yang bersifat komprehensif mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial dan budaya. Adanya dokumen perencanaan tata ruang, dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengantisipasi permasalahan sosial, tetapi juga instrumen untuk pengembangan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam yang menjamin kesinambungan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Kabupaten Kayong Utara sebagai daerah otonom yang baru memerlukan rencana penataan ruang yang diwujudkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten. RTRW ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi terwujudnya pengembangan wilayah Kabupaten Kayong Utara yang berlanjutan dan kompetitif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya1.2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan penyusunan RTRW Kabupaten Kayong Utara adalah untuk:1. Memperoleh rumusan permasalahan penataan ruang di Kabupaten Kayong Utara terkait dengan tujuan, sasaran dan pelaksanaan pembangunan.

2. Memperoleh alternatif-alternatif pengembangan tata ruang di Kabupaten Kayong Utara yang kemudian dianalisa dan dikaji guna mendapatkan satu alternatif sebagai usulan kebijakan selanjutnya.

3. Memperoleh arahan kebijakan struktur, rencana pemanfaatan ruang, sistem permukiman, sistem prasarana dan sistem wilayah Kabupaten Kayong Utara ke depan.

4. Memperoleh indikasi program-program dan kebijakan pembangunan untuk Kabupaten Kayong Utara.

Operasionalisasi dari tujuan tersebut di atas dalam kajian RTRW Kabupaten Kayong Utara ini diwujudkan dengan sasaran-sasaran sebagai berikut:

(1) menetapkan batas-batas wilayah (regionalisasi) berdasarkan fungsinya;

(2) mengetahui karakteristik dan potensi kawasan secara menyeluruh;

(3) menetapkan kebijaksanaan penataan ruang untuk mewujudkan struktur tata ruang yang direncanakan, yaitu:

(a)Struktur Tata Ruang, yang meliputi: hirarki pusat-pusat pelayanan dan sistem kota-kota, fungsi satuan wilayah pengembangan, dan sistem infrastruktur wilayah;

(b)Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang, yang meliputi: lokasi dan jenis pemanfaatan ruang, dan kegiatan (sektor) strategis dan unggulan;

(c)Rencana Tahapan Pelaksanaan Pembangunan, yang meliputi: indikasi program dan proyek pembangunan, prioritas penanganan satuan wilayah, dan mekanisme pengelolaan wilayah secara menyeluruh dan terpadu.

1.3. LANDASAN HUKUMLandasan hukum pelaksanaan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah:1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kayong Utara Propinsi kalimantan barat2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

7. Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

9. Undang - Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

13. Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

14. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang.

1.4. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN 1.4.1. Lingkup Wilayah

Lingkup areal pengamatan intensif dalam penyusunan RTRW Kabupaten Kayong Utara adalah seluruh wilayah administrasi Kabupaten Kayong Utara yang meliputi:a. Kecamatan Sukadana;

b. Kecamatan Simpang Hilir;

c. Kecamatan Teluk Batang;

d. Kecamatan Pulau Maya Karimata; dan

e. Kecamatan Seponti;

1.4.2. Lingkup Waktu

Sesuai dengan pedoman yang ada, cakupan wawasan waktu perencanaan adalah sepuluh tahun ke depan (periode tahun 2009 - 2028), dengan mempertimbangkan kecenderungan perkembangan wilayah yang terjadi.

1.4.3. Lingkup Substansi

Ruang lingkup materinya adalah sebagai berikut:1. Pengumpulan data dan informasi perkembangan wilayah, baik spasial maupun aspasial dengan cakupan kedalaman wilayah desa selama 20012005. Disamping itu juga dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah yang terkait dengan kegiatan tersebut. Data yang digunakan dapat berupa data primer maupun sekunder sesuai tingkat kebutuhannya.

2. Analisis kehidupan masyarakat dan wilayah untuk masa mendatang sampai dengan 2028, yang meliputi:

a. Analisis kebijakan pembangunan yang meliputi kebijakan sektoral dan spasial

b. Analisis sumberdaya alam dan daya dukung lingkungan

c. Analisis kependudukan

d. Analisis ekonomi wilayah

e. Analisis sarana dan prasarana

f. Analisis tata ruang wilayah

3. Menyusun Rencana yang meliputi:

a. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang;

b. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya;

c. Rencana Pengelolaan Kawasan Perdesaan, Perkotaan, dan Tertentu;

d. Rencana Sistem Prasarana Wilayah;

e. Rencana Penatagunaan Tanah, Air, Udara, Hutan, dan Sumberdaya Alam Lainnya;

f. Rencana Sistem Kegiatan Pembangunan.

1.5. Sistematika PenulisanLaporan Pendahuluan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara ini terdiri dari 4 bab, masing-masing berisi uraian sebagai berikut:

Bab 1: Pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, landasan hukum, ruang lingkup pekerjaan serta produk yang akan dihasilkan dari penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kayong Utara

Bab 2:Gambaran Umum, berisikan pengertian mengenai RTRW, dan uraian tentang konstelasi Kabupaten Kayong Utara dalam Propinsi Kalimantan Barat dan gambaran mengenai Kabupaten Kayong Utara.Bab 3:Pendekatan dan Metode Perencanaan, berisi uraian mengenai metode pendekatan yang dipergunakan serta metode perencanaan dalam RTRW Kabupaten Kayong Utara.

Bab 4:Rencana Kerja, berisi uraian mengenai tahapan rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, pelaporan hasil kerja, struktur organisasi kerja dan mobilisasi tenaga ahli dalam penyusunan RTRW Kabupaten Kayong Utara.BAB 1

PENDAHULUAN

PAGE 1-6