Bab 1 Pendahuluan
-
Upload
dwi-joko-winarno -
Category
Documents
-
view
66 -
download
0
Transcript of Bab 1 Pendahuluan
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 1/13
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Metode Numerik merupakan teknik untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yg diformulasikan secara matematik dengan
cara operasi hitungan (arithmetic).
Dilakukan operasi hitungan dalam jumlah yg banyak & berulang-ulang.
Dgn bantuan komputer maka metode numerik menjadi sangat handal.
Mampu menyelesaikan suatu sistem persamaan yg besar, tidak
linier, dan kompleks yg tidak bisa diselesaikan secara analitis.
Pada mulanya dikembangkan oleh ahli matematika. Penggunaannya sangat
luas, a.l : gerak air dan polutan pada saluran, sungai, laut.
: aliran udara
: perambatan panas, dsb.
Fenomena alam tsb telah banyak disederhanakan [mengabaikan faktor yg
tidak terlalu berpengaruh], namun tetap tidak bisa diselesaikan secara analitik.
1.2. KESALAHAN [ ERROR ]
Penyelesaian secara numerik hanya memberikan nilai
perkiraan yg mendekati nilai eksak (yg benar) dari metode analitik.
Pendahuluan – Analisis Numerik 1
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 2/13
Berarti ada kesalahan terhadap nilai eksak. Ada 3 macam kesalahan :
bawaan, pembulatan, dan pemotongan.
Kesalahan bawaan : kesalahan dari nilai data [ sewaktu menyalin
data, membaca skala, dsb ]
Kesalahan pembulatan : karena tidak diperhitungkannya
beberapa angka terakhir dari suatu bilangan.
Contoh : 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14
Kesalahan pemotongan : karena tidak dilakukannya hitungan
sesuai dgn prosedur matematika yg benar.
Contoh : Proses tak terhingga diganti dengan proses hingga.
Suatu fungsi dapat dapat dipresentasikan dalam deret tak terhingga
sebagai berikut :
...........!5!4!3!2
1
5432 x x x x
xe x
+++++=
Nilai eksak ex didapat jika semua suku deret tsb diperhitungkan.
1.3. KESALAHAN ABSOLUT DAN RELATIF
Hubungan antara nilai eksak, nilai perkiraan, dan kesalahan :
p = p* + Ee
Keterangan : p = nilai eksak
P* = nilai perkiraan
Ee = kesalahan thd nilai eksak [Error to exact]
Pendahuluan – Analisis Numerik 2
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 3/13
Kesalahan adalah perbedaan antara nilai eksak dengan nilai perkiraan
Ee = p – p* (1.1)
Disebut sebagai kesalahan absolut.
Besarnya tingkat kesalahan dinyatakan dalam kesalahan relatif
[perbandingan antara kesalahan yg terjadi thd nilai eksak]
p
E ee =ε (1.2)
Pada metode numerik kita tidak tahu nilai eksaknya, maka kesalahan relatif
dinyatakan sbg kesalahan thd perkiraan terbaik dari nilai eksak.
%100* x
pa
ε ε = (1.3)
Indeks a menyatakan kesalahan dibandingkan terhadap nilai perkiraan
[approximate value].
Pada metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteratif [perkiraan
sekarang dibuat berdasarkan perkiraan sebelumnya]. Kesalahan relatif
menjadi:
%1001
*
*
1
* x p
p pn
nn
a +
+
−=ε (1.4)
Keterangan : =n p*
nilai perkiraan pada iterasi ke n
=+1
*
n p nilai perkiraan pada iterasi ke n + 1
Pendahuluan – Analisis Numerik 3
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 4/13
1.4. DERET TAYLOR
1.4.1.Persamaan deret Taylor
Deret Taylor mrpk dasar untuk menyelesaikan masalah dalam metode
numerik, terutama penyelesaian persamaan diferensial.
Jika suatu fungsi f(x) diketahui di xi dan semua turunan f terhadap x
diketahui pada titik tersebut,
Maka dengan Deret Taylor dapat dinyatakan nilaif pada titik
xi +1yang
terletak pada jarak ∆x dari titik xi.
n
n
i
n
iiii Rn
x x f
x x f
x x f x f x f +
∆++
∆+
∆+=
+
!)(.....
!2)(
!1)()()(
2"'
1 (1.5)
Keterangan :
f(xi) = fungsi di titik xi
f(xi + 1) = fungsi di titik xi+1
f’, f”, f”’,f n = turunan pertama, kedua, ketiga,..…, ke n dari fungsi
∆x = jarak antara xi dan xi+1
Rn = kesalahan pemotongan
! = operator faktorial
Persamaan (1.5) yg mempunyai suku sebanyak tak terhingga akan
memberikan perkiraan nilai suatu fungsi sesuai dgn penyelesaian analitiknya.
Pendahuluan – Analisis Numerik 4
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 5/13
Dalam persamaan (1.5) kesalahan pemotongan Rn diberikan oleh bentuk
berikut ini :
....)!2(
)()!1(
)(2
2
1
1 ++
∆++
∆=
+
+
+
+
n x x f
n x x f Rn
n
in
n
in (1.6)
1.Memperhitungkan satu suku pertama (order nol)
Apabila hanya diperhitungkan satu suku pertama dari ruas kanan , maka
persamaan (1.5) dapat ditulis dalam bentuk :
)()( 1 xi f x f i ≈+(1.7)
Persamaan ini benar jika fungsi yang diperkirakan adalah suatu yg konstan.
2.Memperhitungkan dua suku pertama (order 1)
Bentuknya dapat ditulis sebagai berikut :
!1)(')()( 1
x x f x f x f iii∆+≈
+(1.8)
Merupakan suatu garis lurus (naik atau turun).
3.Memperhitungkan tiga suku pertama (order 2)
Bentuk deret Taylornya :
!2)(''
!1)(')()(
2
1
x x f
x x f x f x f iiii
∆+
∆+=
+(1.9)
Pendahuluan – Analisis Numerik 5
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 6/13
Gambar 1.1. Perkiraan suatu fungsi dengan deret Taylor
1.4.2. Kesalahan pemotongan [ truncation error ]
Deret Taylor memberi perkiraan suatu fungsi dengan benar jika semua suku
deret tsb diperhitungkan.
Dalam praktek, hanya beberapa suku pertama saja yg diperhitungkan.
Truncation error , Rn :
( )1+∆=
n
n xO R
Pendahuluan – Analisis Numerik 6
Order 1
i+1x
Order 2
Order 0
f(x)
i
y
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 7/13
Indeks n berarti deret yg diperhitungkan sampai pd suku ke n
Indeks n + 1 berarti kesalahan pemotongan mempunyai order n +
1.
Kesalahan pemotongan akan kecil jika :
1. Interval ∆x adalah kecil
2. Memperhitungkan lebih banyak suku deret Taylor
Pada perkiraan order satu, besarnya kesalahan pemotongan adalah :
( ) ( ) ( ) ..........!3!2
3,,,
2,,2
+∆
+∆
=∆x
x f x
x f xO ii(1.10)
1.4.3. Diferensial Numerik
Digunakan utk memperkirakan bentuk diferensial kontinyu
menjadi bentuk diskret.
Banyak digunakan utk menyelesaikan persamaan diferensial. Bentuk tersebut
dapat diturunkan berdasarkan deret Taylor.
Deret Taylor dapat ditulis dalam bentuk :
)()(')()( 2
1 xO x x f x f x f iii ∆+∆+=+
(1.11)
atau :
)()()(
)(' 1 xO x
x f x f x f
x
f iii ∆−
∆
−==
∂
∂+
(1.12)
Pendahuluan – Analisis Numerik 7
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 8/13
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.2 dan persamaan (1.12) , diferensil
pertama fungsi f terhadap x di titik xi atau turunan pertama dari f di titik xi
didekati oleh kemiringan garis yang melalui titik B
(xi,f(xi)) dan titik C (xi+1, f(xi+1)).
Gambar 1.2. Perkiraan garis singgung suatu fungsi
Pendahuluan – Analisis Numerik 8
AB
C
f(x)
mund
Garis singgu
Terp
maju
y
i - 1 i i +1
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 9/13
Bentuk diferensial persamaan (1.12) disebut diferensial maju order satu..
Disebut diferensial maju karena menggunakan data pd titik xi dan xi +1
untuk memperhitungkan diferensial. Jika data yg digunakan adalah di titik xi
dan xi-1 maka disebut diferensial mundur, dan deret Taylor menjadi :
.....!3
)('''!2
)(''!1
)(')()(32
1 +∆
−∆
+∆
−=−
x x f
x x f
x x f x f x f iiiii
(1.13)
atau :
)()(')()( 2
1 xO x x f x f x f iii ∆+∆−=−
(1.14)
)()()(
)(' 1 xO x
x f x f x f
x
f iii ∆+
∆
−==
∂
∂−
(1.15)
Bila data yg digunakan untuk memperkirakn diferensial suatu fungsi adalah
pada titik xi -1 dan xi+1 maka perkiraannya disebut diferensial terpusat. Jika
persamaan (1.6) dikurangi persamaan (1.13) di dapat :
.....!3
)(''')('2)()(3
11 +∆
+∆=−−+
x x f x x f x f x f iiii
atau :
.....6
)('''2
)()()('
2
11 x x f
x
x f x f x f
x
f i
iii
∆−
∆
−==
∂
∂−+
Pendahuluan – Analisis Numerik 9
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 10/13
atau :
..........)(2
)()()(' 211
−∆+
∆
−==
∂
∂ −+ xO x
x f x f x f
x
f iii (1.16)
Pada diferensial terpusat, kesalahan pemotongan beroder ∆x2. Sedangkan
pada diferensial maju & diferensial mundur berorder ∆x..
Untuk interval ∆x kecil, nilai kesalahan pemotongan berorder 2 atau [∆x2]
adalah lebih kecil dari order 1 atau [∆x].
Perkiraan diferensial terpusat lebih teliti dibanding diferensial maju &
diferensial mundur. [ Perhatikan : kemiringan garis AC dan garis
singgung fungsi di titik xi].
Jika persamaan (1.6) dijumlahkan dgn persamaan (1.13) didapat:
..............!4)(''''2!2)(''2)(2)()(
42
11+
∆+
∆+=+
−+
x
x f
x
x f x f x f x f iiiii
atau :
........12
)('''')()(2)(
)(''2
2
11−
∆−
∆
+−=
−+x
x f x
x f x f x f x f i
iii
i
atau :
( )2
2
11
2
2
)()(2)()('' xO x
x f x f x f x f x f iii
i ∆−∆
+−==∂∂ −+ (1.17)
Pendahuluan – Analisis Numerik 10
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 11/13
Kesimpulan : bentuk diferensial [biasa maupun parsiil] dapat diubah ke
dalam bentuk diferensial numerik [beda hingga].
Suatu fungsi f yg mempunyai variabel bebas x dan t misalnya, turunan
pertama & kedua dari f terhadap x dan t :
Turunan f terhadap x :
x
x f x f
x
x f x f
x
x f x f x f
x
f iiiiiii
∆
−≈
∆
−≈
∆
−≈=
∂
∂−+−+
2
)()()()()()()(' 1111
(1.18)
2
11
2
2 )()(2)()(''
x
x f x f x f x f
x
f iiii
∆
+−≈=
∂
∂−+ (1.19)
Turunan f terhadap t :
t
t f t f t f
t
f nnn
∆
−≈=
∂
∂+
)()()(' 1
(1.20)
2
11
2
2)()(2)(
)(''
t
t f t f t f t f
t
f nnnn
∆
+−≈=
∂
∂−+ (1.21)
Pendahuluan – Analisis Numerik 11
5/13/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a823b5752de 12/13
Gambar 1.3 adalah kisi hitungan yg digunakan utk memperkirakan diferensial
parsiil fungsi f terhadap x dan t .
Pendahuluan – Analisis Numerik 12
i - 1 i i + 1
∆x ∆x
x
t
n + 1
n
n - 1
∆t
∆t