Bab 1 Pendahuluan

7
  1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian integral dari suatu pembangunan Nasional yang dicurahkan agar tercapain ya kesadaran, keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk sehingga dapat mewujudkan derajat keseh atan yang opti mal. Dalam Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) d ijelaskan bahwa salah satu kebijaksanaan umum yang ingin dilaksanakan dalam pembangunan jangka panjang kesehatan adalah peningkatan upaya kesehatan berdasarkan pada tingginya angka kesakitan dan kematian yang mana diproritaskan pada masyarakat yang berpenghasilan rendah, khususnya pada golongan bayi, anak dan ibu serta pekerja. Golongan   golongan tersebut adalah golongan masyarakat yang sangat potensial mengalami masalah kesehatan termasuk masalah gangguan system hematologi akibat lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, wajar jika pemerintah memberikan perhatian khusus pada golongan   golongan yang termasuk rawan dengan masalah kesehatan tersebut sebagai salah satu bukti adanya kepedulian pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Mengkhusus tentang penyakit DBD/DHF yang merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana masalahnya cenderung

Transcript of Bab 1 Pendahuluan

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 1/7

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dibidang kesehatan merupakan bagian integral dari

suatu pembangunan Nasional yang dicurahkan agar tercapainya kesadaran,

keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk 

sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) dijelaskan bahwa salah satu

kebijaksanaan umum yang ingin dilaksanakan dalam pembangunan jangka

panjang kesehatan adalah peningkatan upaya kesehatan berdasarkan pada

tingginya angka kesakitan dan kematian yang mana diproritaskan pada

masyarakat yang berpenghasilan rendah, khususnya pada golongan bayi, anak 

dan ibu serta pekerja.

Golongan  – golongan tersebut adalah golongan masyarakat yang sangat

potensial mengalami masalah kesehatan termasuk masalah gangguan system

hematologi akibat lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan, wajar jika

pemerintah memberikan perhatian khusus pada golongan  –  golongan yang

termasuk rawan dengan masalah kesehatan tersebut sebagai salah satu bukti

adanya kepedulian pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Mengkhusus tentang penyakit DBD/DHF yang merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana masalahnya cenderung

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 2/7

 

 

semakin luas, penyebarannya sejalan dengan meningkatnya komunitas penduduk 

dalam suatu wilayah, mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DHF,

padatnya penduduk menyebabkan jarak rumah antar rumah yang lain sangat

dekat sehingga penularan penyakit ini sangat mudah.

Infeksi virus dengue terus mengalami peningkatan prevalensi. Setiap

tahunnya, diperkirakan terdapat 50 juta-100 juta kasus demam dengue dan lebih

dari 500.000 kasus demam berdarah dengue di dunia. 

(http://kesehatan.kompas.com/read/2009/04/25/17582049/Setiap.Tahun.Terdapa

t.500.000.Kasus.DBD) Menurut data dari World Health Organisation(WHO),sejak tahun 1968

hingga tahun 2009 tercatat Indonesia sebagai Negara dengan kasus Dengue

Haemoragic Fever (DHF) tertinggi di Asia Tenggara.Dari jumlah kasus,sekitar

95% pada anak dibawah 15 tahun. Dan pada tahun 2010 tercatat negara

Indonesia dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang, Indonesia kembali

menduduki urutan tertinggi kasus demam berdarah dengue di ASEAN. Untuk 

itu, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam

membasmi penyakit DHF.(http://rimanews.com/rubrik/topik-aktul.)

Penyakit Demam Berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di

Surabaya pada tahun 1958. Sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang

diantaranya meninggal dunia. Mulai saat itu, penyakit ini pun menyebar luas ke

seluruh penjuru dunia dan muncul sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) sehingga

angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran

penyakit dimasyarakat . KLB terjadi pada tahun 1998, dimana Departemen

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 3/7

 

 

Kesehatan RI mencatat sebanyak 2.133 korban terjangkit penyakit ini dengan

 jumlah korban meninggal 1.414 jiwa. Dan jumlah penderita yang terus

meningkat terutama pada anak  – anak karena faktor imunologinya yang kurang

dibandingkan dengan orang dewasa. (http://datinkessulsel.wordpress.com)  

Data Nasional Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan

menujukkan bahwa penderita Demam Berdarah Dengue di Indonesia cenderung

meningkat dari tahun 2008 hingga januari 2010. Pada tahun 2008 jumlah kasus

DBD terdapat 137,469 dari seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah

kematian 1187. Dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 154,855 dengan

 jumlah kematian 1,384. Data terakhir sampai bulan januari 2010 terdapat 2603

kasus dengan 35 jiwa.(  Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009)

Menurut laporan dari subdin P2 dan PL (Pencegahan Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, pada tahun 2009 tampak provinsi DKI Jakarta

merupakan provinsi dengan AI DBD tertinggi (313 kasus per 100.000

penduduk), sedangkan Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan AI

DBD terendah (8 kasus per 100.000 penduduk). Terdapat 11(33%) provinsi

termasuk dalam daerah risiko tinggi (AI > 55 kasus per 100.000 penduduk).

Sulawesi selatan menempati urutan ke 13 dengan AI 44 kasus per 100.000

penduduk. pola kejadian tersebut berlangsung Januari,April,Juni,Juli,Oktober

dan Desember (memasuki musim penghujan dan pancaroba) dan pada tahun

2008 sebanyak 3.390 kasus dengan angka kematian (CFR : 0,83%)

Menurut data yang diperoleh dari Medical Record di RSUD Nene

Mallomo Sidrap jumlah penderita DHF dengan usia anak (umur 28 hari -14

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 4/7

 

 

tahun) pada tahun 2010 (Januari - Desember) dengan rawat jalan sebanyak 231

orang (23,05%) dan rawat inap sebanyak 156 orang (29,82%). Pada tahun

2011,yakni Triwulan I (Januari – Juni) jumlah penderita DHF sebanyak 9 orang

dengan rentang umur 28 hari  –  1 tahun sebanyak 2 orang, umur 1  –  4 tahun

sebanyak 3 orang dan umur 5  –  14 tahun sebanyak 4 orang.Dengan

perbandingan rawat inap sebanyak 5 orang (3,06%) dan rawat jalan sebanyak 4

orang (2,45%).

Dengan adanya hal tersebut diatas menginspirasi penulis untuk 

mengetahui lebih jauh tentang Dengue Haemoragic Fever sehingga mengangkat

masalah dalam bentuk karya tulis yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada

An.“A” dengan gangguan sistem Hematologi ( DHF ) diruang perawatan Anak 

(Mahkota Dewa) RSUD Nene Mallomo Sidrap.” 

Dengan asuhan keperawatan ini diharapkan masalah yang timbul dapat

ditangani dengan baik melalui proses keperawatan agar waktu perawatan klien

dengan DHF tidak terlalu lama dan memberi hasil yang memuaskan serta

diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendukung terwujudnya derajat

kesehatan yang optimal.

B.  Batasan Masalah

Berhubung masalah pada DHF cukup luas sedangkan waktu yang

tersedia sangat terbatas, maka dalam penyusunan karya tulis ini hanya

membatasi tentang asuhan keperawatan klien dengan DHF selama 5 hari.

Pada karya tulis ini penulis membahas tentang Asuhan Keperawatan pada

Klien An. “A” dengan Gangguan Sistem Hematologi Dengue Haemorrhagic

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 5/7

 

 

Fever (DHF) yang dirawat dari tanggal  21 Juli s/d 25 Juli 2011 di ruangan

perawatan anak (Mahkota Dewa) RSUD Nene Mallomo Sidrap.

C.  Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Memperoleh pengalaman dan gambaran nyata tentang pelaksanaan

asuhan keperawatan pada kasus Dengue Haemoragic Fever ( DHF) di

Rumah Sakit dengan pendekatan proses keperawatan .

2. Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran nyata tentang pengkajian Asuhan Keperawatan,

menentukan masalah / diagnosa keperawatan, menentukan perencanaan

Asuhan Keperawatan, dapat memahami pelaksanaan tindakan keperawatan

dalam rangka memenuhi kebutuhan klien anak dengan DHF, dapat

mengevaluasi tindakan keperawatan, serta mendapatkan gambaran tentang

pendokumentasian Asuhan Keperawatan pada klien anak pada kasus DHF.

D.  Manfaat Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini diharapkan dapat memperoleh manfaat

yang meliputi :

1.  Institusi Pendidikan.

Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang

bermanfaat bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Makassar Program Studi

Keperawatan Parepare dalam menambah pengetahuan tentang penerapan

Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah gangguan sistem

hematologi ( DHF ) di ruang perawatan anak.

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 6/7

 

 

2  Rumah sakit

Sebagai bahan informasi serta acuan bagi para tenaga keperawatan untuk 

penerapan Asuhan Keperawatan Anak pada klien yang menderita masalah

DHF di RS agar dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin.

3  Penulis

a.  Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang nyata

dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dengan masalah

gangguan sistem hematologi DHF di ruang perawatan anak.

b.  Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program DIII

Keperawatan pada Politeknik Kesehatan Makassar Prodi Keperawatan

Parepare.

4  Klien

Agar klien dapat memperoleh perawatan secara komprehensif 

menyeluruh dan berkesinambungan dalam perawatan penyakit dengan

gangguan sistem hematologi DHF di ruang perawatan anak.

E.  Metode Penulisan.

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada penulisan karya tulis ini,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1.  Studi kasus

a.  Wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

langsung kepada klien, keluarga ( Orang tua klien ) guna mendapatkan

data secara akurat yang dapat menunjang tersusunnya karya tulis ini.

5/12/2018 Bab 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a35a93ebf50 7/7

 

 

b.  Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan

langsung sehingga dapat mengetahui dan melihat keadaan klien.

c.  Pemeriksaan fisik 

Pemeriksaan fisik secara umum yaitu pengkajian secara menyeluruh

tentang sistem tubuh yang meliputi pemeriksaan terhadap klien melalui

inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.

d.  Dokumentasi

Mendokumentasikan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan

klien termasuk hasil pemeriksaan diagnostik serta mempelajari status

klien dan catatan medik / studi dokumenter.

2.  Studi perpustakaan

Membaca beberapa buku / literatur yang berkaitan dengan penyakit DHF.

3.  Metode diskusi

Mendiskusikan masalah yang diperoleh dengan dosen pembimbing dan

CI di ruangan dalam hal asuhan keperawatan dengan kasus DHF untuk 

mendapatkan jalan pemecahan masalah yang dihadapi.

4.  Internet

Mendapatkan beberapa literatur atau referensi dari internet melalui situs

yang berhubungan dengan penyakit DHF.