BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat...

22
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang demikian pesat mendorong munculnya industri baru. Salah satunya financial technology atau fintech, yang mengabungkan antara akses keuangan dengan bantuan teknologi dan digital. Fintech memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat dan memberikan akses kepada sebagian segmen masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan konvensional. Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan efektif. Dimana teknologi fintech dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan. Berikut adalah 4 klasifikasi Fintech menurut Bank Indonesia (DuniaFintech.com) : 1. Crowdfunding dan Peer to Peer Lending Pada klasifikasi ini, Fintech berguna sebagai mediasi yang menemukan investor dengan pencari modal, layaknya marketplace dalam istilah e- commerce. Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan) dan peer to peer (P2P) lending ini diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Crowdfunding sangat berguna untuk melakukan penggalangan dana seperti untuk mendanai sebuah karya, membantu korban bencana dan lainnya. Dengan adanya Fintech, penggalangan dana dapat dilakukan secara online, sehingga penggalangan akan lebih mudah dan efisien. P2P Lending merupakan sebuah layanan Fintech yang sangat membantu masyarakat UMKM sehingga mereka dapat meminjam dana dengan mudah walaupun mereka belum memiliki rekening di bank. Permodalan tentunya merupakan sebuah isu yang sangat signifikan tentunya untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan finansial masyarakat. Beberapa contoh startup fintech pada klasifikasi ini adalah: UangTeman.com dan TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan dalam bentuk utang,

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang demikian pesat mendorong munculnya industri

baru. Salah satunya financial technology atau fintech, yang mengabungkan antara

akses keuangan dengan bantuan teknologi dan digital. Fintech memberikan alternatif

pilihan kepada masyarakat dan memberikan akses kepada sebagian segmen

masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan konvensional.

Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan

efektif. Dimana teknologi fintech dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah

mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan.

Berikut adalah 4 klasifikasi Fintech menurut Bank Indonesia (DuniaFintech.com)

:

1. Crowdfunding dan Peer to Peer Lending

Pada klasifikasi ini, Fintech berguna sebagai mediasi yang menemukan

investor dengan pencari modal, layaknya marketplace dalam istilah e-

commerce. Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan)

dan peer to peer (P2P) lending ini diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa

Keuangan). Crowdfunding sangat berguna untuk melakukan

penggalangan dana seperti untuk mendanai sebuah karya, membantu

korban bencana dan lainnya.

Dengan adanya Fintech, penggalangan dana dapat dilakukan secara

online, sehingga penggalangan akan lebih mudah dan efisien.

P2P Lending merupakan sebuah layanan Fintech yang sangat membantu

masyarakat UMKM sehingga mereka dapat meminjam dana dengan

mudah walaupun mereka belum memiliki rekening di bank.

Permodalan tentunya merupakan sebuah isu yang sangat signifikan

tentunya untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan

finansial masyarakat. Beberapa contoh startup fintech pada klasifikasi ini

adalah:

• UangTeman.com dan TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan

dalam bentuk utang,

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

2

• Wujudkan.com dan Kitabisa.com untuk contoh pembiayaan

masal,

• Koinworks.com dan Danadidik.com untuk contoh peer to peer

lending,

• Kredivo.com dan ShootYourDream.com untuk contoh cicilan

tanpa kartu kredit.

2. Market Aggregator

Pada klasifikasi ini, Fintech akan berperan sebagai pembanding produk

keuangan, dimana Fintech tersebut akan mengumpulkan dan mengoleksi

data finansial untuk dijadikan referensi oleh pengguna. Klasifikasi ini

juga dapat disebut dengan nama comparison site atau financial

aggregator. Pilihan ini akan diberikan sesuai dengan keinginan dan

kemampuan finansial serta preferensi konsumen.

Untuk contoh pembanding produk keuangan secara umum adalah

• Cekaja.com

• Kreditgogo.com,

• RajaPremi.com

• Asuransi88.com.

3. Risk and Investment Management

Konsep yang ditawarkan Fintech dalam klasifikasi ini memiliki fungsi

seperti financial planner yang berbentuk digital. Pengguna akan dibantu

untuk mendapatkan produk investasi yang paling cocok sesuai dengan

preferensi yang diberikan.

Selain manajemen risiko dan investasi, pada klasifikasi ini, juga terdapat

manajemen aset, dimana Fintech akan membantu operasional sebuah

usaha sehingga lebih praktis. Fintech yang bergerak dalam bidang

perencanaan keuangan juga tergolong di dalam klasifikasi jenis ini.

Salah satu platform terkenal yang berfokus pada financial planning

(perencanaan keuangan) adalah Finansialku.com, yang memiliki fokus

pada financial education, edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan

serta perencanaan keuangan.

4. Payment, Settlement dan Clearing

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

3

Jenis Fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah pembayaran

(payments) seperti payment gateway dan e-wallet. Klasifikasi ini diawasi

oleh BI (Bank Indonesia) karena proses pembayaran ini juga meliputi

perputaran uang yang nantinya akan menjadi tanggung jawab Bank

Indonesia.

Payment gateway merupakan sebuah jembatan antara pelanggan dan e-

commerce (perusahaan penyedia jual beli online) yang difokuskan pada

sistem pembayaran.

Dengan adanya Fintech berbentuk payment gateway, pelanggan dapat

memilih metode pembayaran yang diinginkan.Selain payment gateway,

contoh lain Fintech dalam klasifikasi ini yang sangat terkenal adalah uang

elektronik dan dompet elektronik.

Uang elektronik merupakan uang yang dikemas dalam bentuk digital

yang mana uang tersebut dapat menjadi alat pembayaran pada umumnya,

untuk berbelanja, membayar tagihan dan lainnya hanya dengan melalui

sebuah aplikasi. Beberapa contoh perusahaan Fintech dalam bidang

pembayaran adalah :

• OVO

• DoKu, Kartuku (perusahaan pembayaran)

• Sakuku BCA, Uangku Smartfren (perusahaan pembayaran dengan

mobile)

• GCI Indonesia (Gift Card)

OVO merupakan jenis teknologi fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini

adalah pembayaran (payments). Aplikasi pintar yang menawarkan fitur pembayaran,

loyalty points dan layanan keuangan yang paling komprehensif di Indonesia. OVO

menyediakan cross-coalition loyalty program, pembayaran yang cepat, aman dan

fleksibiel. Serta layanan keuangan yang menguntungkan bagi para penggunanya.

Platform cross-coalition loyalty program, dimana OVO memberikan

mengakomodasi loyalitas pengguna dengan cara baru. Pengguna tidak dibatasi hanya

dapat mengumpulkan dan menukarkan di satu merchant rekanan saja. Pengguna

dapat mengumpulkan dan menukarkan di semua merchant rekanan OVO. Hal inilah

yang menjadi keunggulan utama OVO jika dibandingkan aplikasi lainnya. Kehadiran

OVO bukan sebagai lawan bagi aplikasi yang lain. Namun, OVO hadir untuk

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

4

memberikan penawaran dan pengalaman yang berbeda bagi masyarakat Indonesia

yang menggemari penggunaan loyalty program yang terintegrasi dan juga praktis.

Loyalty program atau hadiah yang diperoleh pengguna OVO pada setiap transaksi di

berbagai merchant rekanan OVO dan dapat digunakan kembali sebagai alat

pembayaran di seluruh merchant rekanan OVO (1 OVO Point = Rp 1). OVO

menggunakan internet untuk membagikan informasi terbaru maupun berinteraksi

dengan konsumen melalui berbagai platform media sosial yang dimiliki.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang di dalam teknologi

internet. Dicatat pada “Digital in Indonesia” pada Wearesocial januari 2018 dari

total populasi di Indonesia sebanyak 265,4 million terdapat 132.7 million pengguna

internet dan pengguna media sosial yang aktif ada sebanyak 130.0 million.

Gambar 1.1 Digital in Indonesia January 2018

Sumber : https://www.slideshare.net/wearesocial/digital-in-2018-in-southeast-asia-

part-2-southeast-86866464 (2018)

Platform media sosial atau jejaring sosial yang aktif menurut Digital in

Indonesia, tercatat bahwa pengguna aktif ada sebanyak 130.0 million tersebut dan

yang paling aktif dalam berbagai platform media sosial seperti Youtube (43%),

Facebook (41%), Whatsapp (40%), Instagram (38%), line(33%), bbm (28%),

Twitter(27%), Google+ (25%), FB Messenger (16%), Linkedin (16%), Skype (15%)

dan Wechat. (14%).

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

5

Gambar 1.2 Most Active Social Media Platforms

Sumber : https://www.slideshare.net/wearesocial/digital-in-2018-in-southeast-asia-

part-2-southeast-86866464 (2018)

Data yang di lansir oleh Wearesocial, sebuah agensi digital marketing di Negara

Amerika. Bahwa pengguna aktif media sosial 49% dari 130.0 million populasi di

Indonesia yang aktif dalam menggunakan salah satu atau lebih dari salah satu

platform media sosial yang tercatat sebagai yang paling aktif.

Dalam pengertian media sosial menurut Touchette dan Schanski (2015) adalah

sebagai cara komunikasi yang melibatkan dua pihak terdiri dari pengguna dan

penerbit web yang menyediakan ruang dimana informasi bersifat kolaboratif, dan

pengguna dapat berinteraksi dan berpartisipasi secara kolektif. Dengan demikian,

fungsi utama media sosial adalah untuk menghubungkan dengan orang lain melalui

koneksi internet.

Perkembangan dalam dunia bisnis telah memanipulasi fungsi media sosial

sebagai salah satu alat penting untuk strategi pemasaran terutama untuk perusahaan.

Dimana menciptakan dua cara komunikasi antara pelanggan dan komunitas bisnis

sehingga memberikan interaksi aktif di antara mereka. Perusahaan dapat memantau

kesadaran dan preferensi pelanggan mereka tentang merek dengan mengukur

keterlibatan pelanggan di media sosial atas partisipasi, keterbukaan dan efek jaringan

dalam mengikuti platform sosial media perusahaan.

Konten di media sosial memiliki keunggulan dibandingkan dengan iklan yang

biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian

dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim kepada

pelanggan tidak hanya publisitas ke mata pembaca, tetapi juga mengingat konten

tersebut yang memiliki pesan yang bernilai beserta pengalaman yang dirasakan.

Konten yang berharga akan disimpan dan digunakan lagi, ini bertujuan untuk

mendorong pembelian pelanggan di masa depan. Jika bisnis yang memasarkan

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

6

konten yang berisi informasi yang berguna kepada pelanggan secara tepat waktu,

pelanggan akan memberi imbalan kepada perusahaan dengan pembelian, penggunaan

dan membangun rasa kesetiaan.

Meskipun demikian, memasarkan konten di media sosial tidak dapat berfungsi

dengan baik tanpa konten yang menarik perhatian pelanggan karena konten yang

menarik tentu berisi sebuah informasi yang bermanfaat dan bernilai sehingga dapat

membantu dalam mendorong keterlibatan pelanggan di media sosial. Jadi, poin

utama dalam menciptakan konten adalah mendistribusikan konten yang berharga dan

konsistensi konten itu sendiri kepada target audiens untuk mendorong keterlibatan

dari pelanggan yang menguntungkan seperti peran aktif pelanggan untuk berinteraksi

dengan konten tersebut sebagai tanda aksi minat, ketertarikan, partisipasi mereka di

media sosial, sehingga menciptakan engagement antara pelanggan dan perusahaan.

Kepentingan dalam customer brand engagement untuk membangun dan

mempertahankan hubungan yang kuat antara pelanggan maupun merek perusahaan,

serta mencapai keunggulan kompetitif. Faktor-faktor tersebut terkait dengan

pelanggan, media sosial dan perusahaan. Di pasaran saat ini, pelanggan mencari

kepuasan dalam penciptaan konten dan nilai merek, sebagai cara ekspresi diri,

sosialisasi atau berbagi dengan orang lain dan menikmati pengalaman baru yang

diapresiasi. Dimana faktor terkait dengan media sosial yang selalu berkembang dan

meningkat menjadi lebih baru maupun tren, memaksa perusahaan untuk memikirkan

kembali media sosial milik mereka sendiri. Akhirnya terkait dengan faktor

perusahaan ialah strategi merek yang berhasil harus diatasi dan menggabungkan

prinsip kedekatan pasaran dan pengendalian atas pengalaman pelanggan menjadi

lebih baik.

Menurut Schamari and Schaefers (2015), kehadiran media sosial telah

mengakibatkan hilangnya kontrol bagi perusahaan, karena pelanggan sekarang lebih

diberdayakan untuk menyuarakan ide mereka dan untuk menemukan audiens luas.

Dalam pengertian ini, customer brand engagement memainkan peran kunci dalam

pendekatan pemasaran pelanggan dan menjadi prioritas dalam strategi branding.

Dimana perusahaan dapat menggunakan sebagai alat untuk melibatkan pelanggan

kedalam keterlibatan merek online, dimana memasarkan konten di media sosial ialah

salah satu strategi terbaik untuk mendorong keterlibatan online. Kunci untuk

membuat keterlibatan yang efektif ialah dengan membuat konten yang persuasif,

dimana konten yang sangat menarik dapat menciptakan hubungan ikatan antara

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

7

merek dan pelanggan. Customer brand engagement bisa menambahkan nilai kepada

produk dan pembelian maupun penggunaan jasa kembali dari seorang pelanggan,

dimana sangat penting untuk menambahkan keminatan pelanggan dalam belanja,

keterlibatan dan interaksi online. Customer brand engagement bisa melindungi

merek dan mempertahankan keunggulan kompetitif, dimana dapat membantu

pemasar untuk melihat arah perkembangan bisnis di masa depan. Ketika pelanggan

mendapat interaksi atau keterlibatan, mereka bisa setia kepada merek perusahaan

bahkan ada banyak sekali merek yang serupa menawarkan proposal yang lebih

bagus. Secara terus menerus, dapat menciptakan kesetiaan terhadap merek

perusahaan. Dalam pengertian ini, perusahaan dapat meningkatkan kepedulian

dengan bagaimana cara terbaik untuk melibatkan pelanggan untuk mengembangkan

pengalaman pelanggan yang menguntungkan. (Marbach et al., 2016).

Brand merupakan panduan yang penting dan singkat tentang identitas, keaslian,

karakteristik produk, perbedaaan dan fungsi dimana produk dapat di kenali. Jadi,

menciptakan merek di ruang baru (virtual) ini tidak dapat diabaikan.

Saat ini persaingan lebih ketat di sektor manufaktur dan jasa, yang membuat

peran kesetiaan pelanggan lebih menonjol daripada masa lalu. Pemasaran mencakup

pengembangan pelanggan yaitu mempertimbangkan kepuasan dan kualitas dari sudut

pandang pelanggan, loyalitas pelanggan, dan komunikasi yang efektif dengan

mereka. oleh karena itu, perusahaan mencoba untuk memiliki pelanggan yang setia.

Loyalitas merek (Brand loyalty) mengarah pada iklan yang positif, menciptakan

hambatan besar bagi pesaing, menyemangati perusahaan dalam menanggapi

ancaman kompetitif, menciptakan lebih banyak penjualan dan pendapatan serta

mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap upaya pemasaran pesaing.

Saat ini, mempertahankan loyalitas merek dianggap sebagai tantangan di pasar

yang kompetitif. Karena meningkatnya tingkat penetrasi internet di dunia pasaran,

terutama di generasi baru, serta pertumbuhan jaringan sosial. Banyak peneliti

pemasaran seperti pelaku pemasaran, telah menekankan pada peran utama dari

hubungan interpersonal yang berpengaruh pada penciptaan sikap positif terhadap

merek yang diinginkan dan hubungan yang kuat antara pelanggan dan merek

(Brexendorf et al., 2009).

Membangun brand loyalty dengan memberi sesuatu yang bernilai kepada

pelanggan melewati media sosial bahwa pada setiap bagian konten memiliki dan

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

8

mencapai tujuan untuk menghibur maupun mendidik dengan cara memberikan

informasi yang bernilai di sebuah konten terhadap pelanggan.

Menganalisis audiens yang ingin dituju dengan mengetahui keterlibatan audiens

dalam pendapat mereka, supaya dapat menyediakan konten yang memenuhi

kebutuhan audiens untuk loyalitas merek menjadi sesuatu yang berharga dan

diapresiasi oleh pelanggan maupun audiens atas pemasaran konten yang jelas,

terfokus pada pembuatan konten itu sendiri.

Menurut Lee, Hosanagar dan Nair (2013) hubungan antara memasarkan konten

di media sosial dengan customer brand engagement mempresentasikan bahwa

konten yang unik, bermanfaat maupun berhubungan dengan tujuan perusahaan ini

dapat mendorong keterlibatan online secara signifikan. Konten yang mempunyai

nilai berharga dapat menciptakan sebuah kepercayaan pelanggan. Semua faktor ini

mempengaruhi persepsi, niat beli dan penggunaan jasa oleh pelanggan. Bowden

(2009) mengusulkan bahwa customer brand engagement adalah dasar psikologis

untuk mendorong pelanggan menjadi setia pada suatu merek. Ini akan meningkatkan

komitmen dan kepercayaan yang mengarah pada perilaku pembelian dan penggunaan

jasa berulang sehingga dapat menciptakan loyalitas merek.

Dalam hal komunikasi yang berorientasi pada hubungan melalui media sosial,

komitmen pengguna terhadap media sosial perusahaan akan mengalami

pengembangan hubungan. Melalui partisipasi dalam percakapan di halaman media

sosial perusahaan dengan komentar tentang perusahaan atau produknya,

mengungkapkan dukungan atau kritik, dan berbagi informasi di media sosial.

Keterlibatan pelanggan di bidang pemasaran online, tidak hanya menggabungkan

hubungan yang terjalin antara pembeli dan penjual, tetapi juga memungkinkan untuk

mendapatkan potensi pelanggan baru.

Media sosial menawarkan kemungkinan dalam partisipasi ini yang

mengembangkan kepercayaan, niat baik dan komitmen untuk membentuk hubungan

antara individu dengan merek. Interaksi adalah sarana untuk mencapai keterlibatan,

hasil dari partisipasi pengguna terhadap produk, layanan dan kegiatan dari

perusahaan. Interaksi tidak akan terjadi, tanpa adanya partisipasi dan keterlibatan

pelanggan.

Organisasi semakin mencari komitmen dan partisipasi melalui merek tersendiri.

Partisipasi individu tidak lagi dilihat sebagai penerima pasif tindakan pemasaran dari

perspektif customer engagement, tetapi sebagai peserta proaktif dalam proses

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

9

interaktif dalam penciptaan sesuatu yang bernilai. Komitmen dari pelanggan

menghasilkan peningkatan kinerja organisasi, peningkatan penjualan, keunggulan

kompetitif yang unggul dan profitabilitas, koneksi atau keterikatan emosional dan

pemberdayaan dalam menciptakan nilai pelanggan.

Memasarkan konten di media sosial tidak hanya memperkuat perusahaan yang

ada untuk pelanggan dan hubungan pelanggan terhadap perusahaan, tetapi juga

menciptakan variasi baru pada pilihan konvensional, meningkatkan kemampuan

perusahaan untuk berinteraksi dalam komunikasi dengan pelanggan hingga

menciptakan sebuah pengalaman baru atau hubungan yang kuat. Konten media sosial

dapat menjangkau ke lebih beragam orang dibandingkan dengan media massa.

Mereka menciptakan sebuah jaringan kecil di social media. Jaringan dimana konten

mudah didistribusikan ke sejumlah besar orang, karena jaringan dibentuk melalui

koneksi sukarela atau media sosial milik sendiri dan memerlukan sedikit langkah

untuk berbagi informasi.

Fitur media sosial dapat membedakan perbedaan konten dan tanpa biaya

publikasi sebuah publikasi foto atau video yang berisi konten di media dan hal ini

melibatkan interaksi dari konsumen di media sosial dengan memberikan komentar

atas ulasan atau testimoni pengalaman pelanggan di media sosial perusahaan. Fitur

media sosial juga mengakses konten secara waktu nyata, dimana pengguna dapat

saling menukarkan pengalaman tersebut dalam waktu nyata. Informasi dalam media

sosial dapat diterima secara kapan saja dan di mana saja. Maka pengguna media

sosial dapat membangun hubungan dengan dasar jaringan sosial dengan berinteraksi

memberi opini, ulasan atau testimoni dan berpartisipasi dalam berbentuk tagging,

hashtag, like, subscribe, comment, retweet dan sharing kepada ruang lingkup

pengguna sebagai tanda mendukung terhadap perusahaan.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pre-test sebagai data pendukung, pre-test

ini untuk memperkuat penelitian oleh penulis pada pengaruh social media terhadap

customer engagement. Pre-test ini dilakukan pada kompetitor OVO yaitu

Jeniusconnect atau Kredivo. Perusahaan yang memiliki fitur aplikasi yang hampir

sama dan menggunakan platform media sosial.

Dalam uji pre-test ini penulis mengambil beberapa indikator pertanyaan dari

jurnal Customer Engagement through Social Media, Helsinki Metropolia University

of Applied Sciences European Business and Administration, June 17th, 2016 dan

pengisian kuesioner pre-test ini hanya diperbolehkan bahwa responden adalah

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

10

pengguna media sosial yang mengikuti atau merupakan pengikut media sosial

perusahaan Jeniusconnect atau Kredivo.

Hasil dari pre-test ini mendapatkan sebanyak 32 responden sebagai berikut :

Gambar 1.3 Hasil Pertanyaan Pre-test Pertama

Sumber : Penulis (2018)

Pertanyaan pertama adalah untuk memastikan bahwa responden ialah pengguna

media sosial.

Gambar 1.4 Hasil Pertanyaan Pre-test Kedua

Sumber : Penulis (2018)

Pertanyaan kedua adalah untuk memastikan bahwa apakah responden

berinteraksi dengan brand di media sosial untuk memperkuat penelitian pre-test ini.

Hasil pertanyaan terdapat sebanyak 32 responden berinteraksi dengan Brand di

media sosial.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

11

Gambar 1.5 Hasil Pertanyaan Pre-test Ketiga

Sumber : Penulis (2018)

Pertanyaan ketiga adalah untuk memastikan bahwa responden ialah pengguna

media sosial yang mengikuti media sosial perusahaan Jeniusconnect atau Kredivo.

Hasil dari pertanyaan terdapat 22 responden (68.8%) yang memilih Jeniusconnect

dan 10 responden (31.3%) yang memilih Kredivo.

Gambar 1.6 Hasil Pertanyaan Pre-test Keempat

Sumber : Penulis, (2018)

Pertanyaan keempat adalah untuk mengetahui bagaimana responden berinteraksi

dengan brand di media sosial dan pertanyaan tersebut di beri opsi pilih lebih dari satu

jika perlu. Hasil dari pertanyaan ini terdapat 6 responden (18.8%) yang memilih

komentar, 28 responden (87.5%) memberi tanda like, 9 responden (28.1%) memilih

berbagi atau sharing dan 7 responden (21.9%) responden memilih pesan pribadi atau

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

12

direct message. Dari hasil pre-test menurut Audrey Cuillierier (2016) dalam

jurnalnya Customer Engagement through Social Media mengatakan bahwa :

• Orang memberi tanda like itu cepat, dan merupakan metrik yang bagus

untuk melihat apakah kampanye berhasil dan konten pada postingan itu

berhasil, lebih terlihat. Memberi tanda like pada publikasi adalah cara

yang lebih cepat untuk berinteraksi dengan brand.

• Berbagi atau sharing publikasi brand dianggap sebagai word-of-mouth,

karena ketika seorang pengguna berbagi publikasi kemudian muncul di

akun media sosialnya sendiri, dan terlihat dari teman-temannya yang

sebelumnya belum mengetahui atau melihat postingan asli tersebut.

• Memberikan komentar pada publikasi juga dapat dianggap sebagai word-

of-mouth, sebagai pengguna dapat komentar tagging salah satu temannya

dan teman yang di tagged akan menerima notifikasi pada akun media

sosialnya, yang mengatakan bahwa ia telah di tagged dalam publikasi,

dan ia akan melihat publikasi dengan mengklik pada notifikasi tersebut.

Jika komentar yang tidak berbentuk tagging, ini tidak dianggap sebagai

word-of-mouth namun, pengguna yang berkomentar dapat memberikan

umpan balik kepada brand tentang publikasi.

Gambar 1.7 Hasil Pertanyaan Pre-test Kelima

Sumber : Penulis (2018)

Pertanyaan kelima adalah untuk mengetahui jenis publikasi apa yang paling ingin

dibagikan oleh responden. Hasil dari pertanyaan ini terdapat 11 responden (34.4%)

memilih publikasi video, 4 responden (12.5%) memilih publikasi teks, 4 responden

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

13

(12.5%) tidak membagikan publikasi apapun dan 13 responden (40.6%) memilih

publikasi foto.

Gambar 1.8 Hasil Pertanyaan Pre-test Keenam

Sumber : Penulis (2018)

Pertanyaan keenam adalah untuk mengetahui apakah responden pernah

menyarankan sesuatu pada brand. Hasil pertanyaan ini sebanyak 20 responden (62.5)

memilih tidak dan 12 responden (37.5%) memilih iya.

Dengan ini penulis mengambil konten media sosial yang dimiliki oleh

perusahaan OVO untuk mengetahui apakah terdapat interaksi maksimal sebagai

berikut.

Gambar 1.9 Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

14

Dari gambar 1.9 adalah untuk mengetahui seberapa banyak pengikut/followers

pada media sosial OVO di instagram, dicatat pada bulan oktober terdapat 196k atau

diperkirakan sebanyak 196.000 atau lebih orang yang mengikuti.

Gambar 1.10 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.10 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 389 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Gambar 1.11 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

15

Pada gambar 1.11 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 186 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Gambar 1.12 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.12 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 116 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Gambar 1.13 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.13 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 637 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

16

Gambar 1.14 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.14 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 175 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Gambar 1.15 Konten Media Sosial OVO Di Instagram

Sumber : Instagram @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.15 merupakan salah satu konten publikasi foto di media sosial

instagram OVO, terdapat sebanyak 466 tanda like dan kolom komentar ditutup.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

17

Gambar 1.16 Media Sosial OVO Di Facebook Pages

Sumber : Facebook Pages @OVOIDN (2018)

Pada gambar 1.16 adalah untuk mengetahui seberapa banyak pengikut dan like

pada media sosial OVO di facebook pages, dicatat pada bulan oktober terdapat

13,721 like dan 14,215 pengikut. Pada gambar tersebut merupakan salah satu konten

publikasi foto pada tanggal 19 oktober, konten tersebut memiliki sebanyak 9 tanda

like, 5 komentar dan 1 share/berbagi.

Gambar 1.17 Media Sosial OVO Di Youtube

Sumber : Youtube OVO (2018)

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

18

Pada gambar 1.17 adalah untuk mengetahui seberapa banyak pengikut pada

media sosial OVO di youtube, dicatat pada bulan oktober terdapat 883 pengikut.

Gambar 1.18 Media Sosial OVO Di Youtube

Sumber : Youtube OVO (2018)

Pada gambar 1.17 adalah salah satu konten publikasi video di media sosial OVO

di youtube. Konten tersebut di publikasi pada tanggal 25 oktober 2018, terdapat

sebanyak 1 tanda like, 1 tanda dislike dan kolom komentar ditutup.

Gambar 1.19 Media Sosial OVO Di Twitter

Sumber : Twitter @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.19 adalah untuk mengetahui seberapa banyak pengikut pada

media sosial OVO di twitter, dicatat pada bulan oktober terdapat 4,570 pengikut.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

19

Gambar 1.20 Konten Media Sosial OVO Di Twitter

Sumber : Twitter @OVO_ID (2018)

Pada gambar 1.20 adalah salah satu konten publikasi foto di media sosial OVO di

twitter. Konten tersebut di publikasi pada tanggal 11 juni 2018, terdapat 2 tanda like

dan 63 komentar.

Diketahui bahwa pada gambar 1.9 sampai gambar 1.20 dapat disimpulkan, saat

ini media sosial yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan OVO adalah

instagram, facebook, youtube, dan twitter. Media sosial digunakan untuk

mempublikasi konten seperti foto, video maupun konten berisi teks yang berisi

informasi yang bermanfaat bagi konsumen, dengan demikian terdapat beberapa

masalah seperti :

1. Kolom komentar di media sosial instagram dan youtube ditutup.

2. Kolom komentar di media sosial facebook pages terbatas dan tidak dapat

melihat secara keseluruhan komentar yang ada.

3. Memiliki sebanyak 196k pengikut di instagram tetapi tanda like di

beberapa konten publikasi di instagram hanya sebanyak

389,186,116,637,175 dan 466 di catat pada tanggal 27 oktober 2018.

4. Memiliki sebanyak 13,721 like dan 14,215 pengikut di facebook pages

tetapi pada sebuah konten publikasi foto terdapat sebanyak 9 tanda like, 5

komentar dan 1 share/berbagi di catat pada tanggal 27 oktober 2018.

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

20

5. Memiliki sebanyak 4,570 pengikut di twitter tetapi pada sebuah konten

publikasi foto tidak terdapat re-tweet/berbagi di catat pada tanggal 27

oktober 2018.

6. Media sosial youtube dicatat hanya memiliki sebanyak 883 pengikut di

catat pada tanggal 27 bulan oktober 2018 oleh penulis.

7. Publikasi konten di media sosial twitter tidak diperbaharui sejak tanggal

11 juni 2018 di catat pada tanggal 27 bulan oktober 2018 oleh penulis.

Setelah mengetahui masalah publikasi konten di media sosial oleh perusahaan

OVO ini tidak memaksimalkan semua media sosial yang dimiliki dan dengan

pernyataan hasil pre-test diatas, bahwa interaksi dengan brand merupakan memberi

tanda like, komentar dan berbagi. Maka dengan interaksi dengan memberi tanda like,

komentar dan berbagi pada konten publikasi bisa dinyatakan sedikit dibanding

dengan keseluruhan pengikut media sosial yang ada pada media sosial perusahaan

OVO. Maka penulis meneliti pada media sosial yang di maksimalkan dan di

perbaharui konten ke terbaru setiap hari yaitu Instagram OVO (@OVO_ID).

Dengan adanya penjelasan di atas, maka penulis ingin menguji pengaruh social

media terhadap customer brand engagement dampaknya pada brand loyalty dengan

judul “ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA TERHADAP CUSTOMER

BRAND ENGAGEMENT DAN DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY DI PT.

VISIONET INTERNATIONAL (STUDI KASUS INSTAGRAM OVO)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah diungkapkan diatas,

penulis mengidentifikasikan beberapa masalah untuk penelitian lebih lanjut :

1. Bagaimana Social Media memiliki pengaruh terhadap Customer Brand

Engagement di media sosial Instagram OVO ?

2. Bagimana Social Media memiliki pengaruh terhadap Brand Loyalty di

media sosial Instagram OVO ?

3. Bagaimana Customer Brand Engagement memiliki pengaruh terhadap

Brand Loyalty di media sosial Instagram OVO ?

4. Bagaimana terdapat pengaruh yang signifikan antara Social Media dan

Customer Brand Engagement dampaknya pada Brand Loyalty di media

sosial Instagram OVO ?

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

21

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Social Media terhadap

Customer Brand Engagement di media sosial Instagram OVO

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Social Media terhadap

Brand Loyalty di media sosial Instagram OVO.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Customer Brand

Engagement terhadap Brand Loyatly di media sosial Instagram OVO.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara

Social Media dan Customer Brand Engagement dampaknya pada Brand

Loyalty di media sosial Instagram OVO.

1.4 Manfaat Penelitian

Tujuan dalam penelitian diatas, maka diharapkan untuk memberikan manfaat,

yaitu :

1. Bagi Penulis, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman sehingga

dapat menerapkan ilmu yang dimiliki dalam menganalisis dan bermanfaat

dalam dunia kerja.

2. Bagi Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran

untuk meningkatkan Social Media terhadap Customer Brand Engagement

dan dampaknya pada Brand Loyalty pada masa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca, sebagai referensi dan tambahan pengetahuan dari

informasi atau penelitian sebelumnya untuk dijadikan sebagai referensi

dan di kembangkan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini di batasi pada masalah Social Media, Customer Brand

Engagement dan Brand Loyalty. Objek penelitian di batasi dengan pembagian

kuesioner kepada pengguna media sosial yang mengikuti/follow social media

Instagram OVO (@OVO_ID).

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN · 2019-05-13 · biaya yang lebih rendah, karena konten yang menarik dapat melibatkan perhatian dari pelanggan dalam waktu singkat. Suatu informasi yang di kirim

22