Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR...

111
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG TUAS MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI MI YAPPI KARANG GUNUNGKIDUL SKRIPSI Di Ajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PGMI Disusun Oleh : SURIPTO NIM : 13485244 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2014 i

Transcript of Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR...

Page 1: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

3

Bab 1 Pendahuluan

1.1.LATAR BELAKANG

Industri transportasi jalur darat masih menjadi favorit dari kebanyakan masyarakat di

Indonesia sampai saat ini, banyak faktor yang mempengaruhi masih menjadi primadona nya

angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.Saat ini, persaingan

di bidang usaha produk maupun jasa semakin ketat. Sehingga mau tidak mau hal ini menuntut

usaha lebih dari setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas mutu produk ataupun

jasanya, serta di tuntut untuk dapat memformulasikan suatu strategi dalam menyikapi persaingan

tersebut sehingga perusahaan mampu unggul dan bertahan dalam persaingan. Hal ini tidak

terkecuali dalam bisnis transportasi angkutan darat.

Jasa transportasi merupakan salah satu sektor yang tidak dapat diabaikan pengaruhnya

dalam pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi, karena pembangunan ekonomi

membutuhkan jasa angkut yang cukup serta memadai. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana

penunjang, tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha

pengembangan ekonomi suatu Negara (salim; 1993). Transportasi sangat penting dan strategis

dalam menunjang berkembangnya dan keberlangsungan roda perekonomian, memperkukuh

persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara.

Sesuai dengan Undang – undang RI No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,

transportasi mempunyai peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,

pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam

rangka mewujudkan wawasan nusantara, serta memperkukuh ketahanan nasional dalam usaha

Page 2: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

4

mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

Betapa besar dan penting peranan transportasi dalam kehidupan manusia, tampak dari

usaha-usaha manusia untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan sistem serta kapasitas

angkut sepanjang zaman dahulu kala hingga masa sekarang ini. Makin bertambah baik alat

transportasi yang digunakan manusia, makin bertambah tinggi tingkat mobilitas manusia itu,

baik secara individual maupun secara sosial; berarti makin besar pula kemungkinan manusia

dalam memperoleh sumber penghidupan yang lebih baik (Siregar; 1968).

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu badan penyediaan jasa

transportasi darat yang memegang peran vital dalam pelayanan transportasi massal. PT. Kereta

Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan negara yang diberi hak monopoli untuk

mengelola usahanya. Statusnya sebagai perusahaan publik milik negara maka misi utamanya

adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.

Layaknya perusahaan jasa maka produk utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah

pelayanan, dengan kata lain PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menawarkan jaminan kepuasan

dari pelayanan yang dilakukan terhadap konsumen, dengan segenap sumber daya yang

dimilikinya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha untuk terus meningkatkan kualitas

pelayanannya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen pengguna jasa Kereta Api, tetapi

dalam kenyataannya masih banyak keluhan yang datang dari konsumen terhadap jasa yang

diberikan.

Keluhan-keluhan tersebut sangatlah beralasan karena pada kenyataannya pelayanan dari

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih banyak kekurangan salah satu cermin buruknya

Page 3: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

5

pelayanan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu pada akhir-akhir ini sering terjadinya

kecelakaan kereta api. Padahal tujuan utama dari sistem transportasi pada umumnya adalah

keselamatan angkutan, tidak terkecuali transportasi jalan rel, dalam pengoperasiannya sangat

mengutamakan keselamatan dari angkutan tersebut. Dengan terjadinya berbagai kecelakaan

tersebut banyak sorotan tajam masyarakat yang diarahkan ke PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

saat ini. Adanya komentar-komentar sinis dari masyarakat mencerminkan bahwa kepercayaan

masyarakat terhadap pelayanan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) semakin berkurang

Keadaan seperti itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) harus berusaha untuk

memulihkan kredibilitasnya di mata masyarakat agar tidak ditinggalkan oleh konsumen, karena

bagaimanapun juga masih banyak alat transportasi lainnya yang bisa menjadi pilihan selain

kereta api, seperti pesawat terbang, kapal laut, bus, travel dan sebagainya.

Di Indonesia sendiri, penggunaan moda kereta api terus meningkat. Pada Hari Raya Idul

Fitri misalnya, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mencatat Adapun persentase

kenaikan jumlah penumpang tertinggi ada pada moda kereta api. Tahun 2011 lalu ada 2.327.355

penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun 2012, jumlah tersebut naik 26,15

persen menjadi 2.952.847 penumpang. Tahun 2013 ini.Jumlah pemudik yang akan diangkut

kereta api sekitar 3,1 -3,2 juta penumpang atau naik sekitar 10 persen dibanding tahun lalu

berjumlah 2,95 juta penumpang. Dan mengingat semakin populernya Kereta api dengan tarif-

tarif promo nya. penggunaan kereta api pun diperkirakan akan terus meningkat.

Sementara industri perjalanan dan perkeretaapian meningkat, di saat yang sama hal

serupa juga terjadi pada penggunaan Internet yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Pada tahun 2002, pengguna Internet di seluruh dunia mencapai 655 juta orang (Dholakia dan

Page 4: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

6

Uusitalo, 2002) dan mencapai lebih dari 1.1 miliar orang pada Maret 2007 (Internet World Stats

2007). Jumlah pengguna Internet di Indonesia sendiri menduduki peringkat kelima di Asia pada

tahun 2009 dengan jumlah 30 juta pengguna setelah Cina dengan 384 juta pengguna, Jepang

dengan 96 juta pengguna, India dengan 81 juta pengguna, dan Korea Utara dengan 37.5

pengguna (Internet World Stats 2009).

Kemajuan teknologi Internet dan peningkatan jumlah pengguna Internet memungkinkan

organisasi untuk melakukan bisnis dengan lebih cepat dan masif, yang akhirnya membuat pasar

menjadi semakin kompetitif dan secara ekstrem mengubah cara konsumen membeli barang dan

jasa. Lenderer et al., (1998) mengungkapkan bahwa organisasi tak terkecuali dalam hal ini

Perkeretaapian sebagai salah satu pemain dalam industri perjalanan berinvestasi pada sistem

informasi karena banyak alasan, di antaranya adalah untuk memotong biaya, memproduksi lebih

banyak tanpa menaikkan biaya, dan meningkatkan kualitas layanan atau produk. Hal serupa

diungkapkan oleh Sulaiman et al. 2008, bahwa banyak perusahaan sudah menggunakan internet

dengan tujuan memotong biaya pemasaran, yang pada akhirnya akan menurunkan harga produk

mereka sehingga bisa tetap bersaing di pasar yang sangat kompetitif. Industri perkeretaapian

melihat tren ini sebagai peluang salah satunya untuk mengembangkan fasilitas electronic ticket

yang kemudian populer disebut e-ticket.

Seperti yang diebutkan di buku Guerrilla Travel Tactics, Levinson (2004) merumuskan

tiga kelebihan utama menggunakan fasilitas e-ticketing dibandingkan dengan membeli tiket di

agen perjalanan. Pertama, banyak situs web yang menawarkan web onlyfares harga khusus atau

harga promosi pembelian tiket yang hanya tersedia atau hanya ditawarkan di dalam web

Page 5: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

7

sehingga tidak tersedia melalui sistem agen perjalanan. Kedua, konsumen tidak akan dikenakan

biaya web service lebih dari $10, sementara kebanyakan agen perjalanan mengenakan biaya

servis sedikitnya $25 per tiket. Ketiga, fasilitas e-ticketing siap melayani konsumen 24 jam

sehari selama 7 hari seminggu, termasuk di hari libur.

Levinson (2004) juga mengungkapkan, kecuali konsumen punya hubungan yang baik

dengan agen perjalanan selama bertahun-tahun, harga tiket yang ditawarkan oleh agen perjalanan

tidak akan bisa bersaing dengan harga yang ditawarkan di web karena beberapa alasan. Pertama,

agen perjalanan tidak memiliki insentif untuk meluangkan banyak waktu untuk mencari harga

tiket serendah-rendahnya karena komisi yang diterimanya rendah atau tidak ada sama sekali, dan

kedua, sistem komputer yang digunakan oleh agen perjalanan biasanya sama dengan yang di

akses jika membeli melalui situs web.

Meskipun banyak manfaat yang didapat melalui penggunaan fasilitas e-ticketing, masih

banyak konsumen Kereta Api yang belum menggunakannya dan tetap membeli tiket melalui

agen perjalanan atau datang langsung mengantri di loket-loket di stasiun kereta api yang kadang

jaraknya cukup jauh.Penggunaan sistem baru dapat menimbulkan masalah keberterimaan

individu terhadap penggunaan sistem tersebut.Keberhasilan sistem tersebut, tergantung pada

manusia dan bukan pada teknologi informasi tersebut (Compeau dan Higgins, 1995).Meskipun

banyak manfaat yang telah disediakan dengan adanya elektronik tiket, masih banyak konsumen

yang masih membeli ke loket atau pada agen perjalanan. Oleh karena itu penelitian ini didasari

masalah tersebut serta untuk mengetahui tingkat keberteriman pengguna terhadap sistem baru

dengan mengidentifiksi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mereka untuk menggunakan

Page 6: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

8

sistem tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi akseptasi fasilitas e-ticketing yang disediakan oleh PT. Kereta ApiIndonesia

(Persero).

Penelitian ini akan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang pertama

kali diperkenalkan oleh Davis (1989) dan dikembangkan oleh Pikkarainen et al. (2004) dalam

jurnal Pikkarainen et al. (2004) yang berjudul Consumer Acceptance of Online Banking: An

Extention of the Technology Acceptance Model yang menggunakan variabel perceived

usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, informasi tentang online banking,

keamanan dan privasi, dan kualitas Internet. Penelitian ini dimodifikasi untuk kepentingan

penelitian menggunakan faktor-faktor yang terdapat di dalam penelitian yang dilakukan oleh

Pavlou (2003) di dalam jurnal yang berjudul Consumer Acceptance of Electronic Commerce:

Integrating Trust and Risk with the Technology Acceptance Model yang diterbitkan oleh

International Journal of Electronic Commerce, Spring, 2003. untuk menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi akseptasi sistem informasi dalam keberlangsungan transaksi.

TAM dipilih sebagai kerangka teori penelitian untuk meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku pengguna untuk menggunakan sistem tiket elektronik karena TAM

dianggap sebagai kerangka teori yang efektif, sederhana, dan dapat diterapkan untuk berbagai

jenis teknologi informasi (Hong et al., 2002).

Penulis sendiri memilih untuk mengkhususkan untuk meneliti tentang tingkat

akseptabilitas e-ticketing yang disediakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Page 7: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

9

1.2. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang diteliti dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

a. Apakah niat konsumen untuk bertransaksi mempunyai hubungan positif atas

akseptasi konsumen tiket elekronik?

b. Apakah niat konsumen untuk bertransaksi on-line mempunyai hubungan positif atas

kepercayaan terhadap e-commerce?

c. Apakah hubungan positif antara niat dan Perceived Usefulness konsumen dalam

bertransaksi (dapat berpengaruh positif dengan akseptasi) dalam tiket elektronik?

d. Apakah hubungan positif antara niat dan Perceived Ease of Use konsumen dalam

bertransaksi (dapat berpengaruh positif dengan akseptasi) dalam tiket elektronik?

e. Apakah perceived usefulness mempunyai hubungan positif dengan perceived ease of

use?

f. Apakah hubungan positif antara niat dan Perceived Enjoyment konsumen dalam

bertransaksi (dapat berpengaruh positif dengan akseptasi) dalam tiket elektronik?

g. Apakah Perceived Enjoyment mempunyai hubungan positif dengan kemudahan yang

dirasakan?

h. Apakah kepercayaan konsumen mempunyai hubungan positif dengan kegunaan yang

diperoleh?

i. Apakah kepercayaan konsumen mempunyai hubungan positif dengan kemudahan

penggunaan yang dirasakan?

j. Apakah ada hubungan positif antara banyaknya informasi yang dimiliki konsumen

tentang tiket elektronik dengan dengan akseptasi konsumen dalam tiket elektronik?

Page 8: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

10

k. Apakah ada hubungan positif antara keamanan dan privasi dengan dengan akseptasi

konsumen tiket elektronik?

l. Apakah ada hubungan positif antara kualitas koneksi Internet dengan dengan

akseptasi konsumen e-ticketing?

1.3.TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang adanya pengaruh

perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, trust, intension to transact,

kedalaman informasi yang dipunyai konsumen tentang fasilitase-ticketing, keamanan dan privasi,

dan kualitas koneksi Internet terhadap akseptasi konsumen e-ticketingPT. Kereta Api Indonesia

(Persero).

1.4.MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini ditujukan untuk dapat memberikan kontribusi bagi para praktisi dan

akademisi.Bagi para akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

bahan ajar khususnya di bidang sistem informasi yang menitikberatkan e-ticketing. Bagi peneliti

yang akan datang, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan teori atau bahan acuan

yang dapat mendukung pembuatan hipotesis. Bagi praktisi, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai masukan untuk mengevaluasi sistem yang sudah ada, atau sebagai bahan pertimbangan

ketika membuat sistem baru.

1.5.BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akseptasi konsumen

terhadap fasilitas e-ticketing PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Indonesia yang menyediakan

Page 9: Bab 1 Pendahuluan 1.1.LATAR BELAKANGetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71841/potongan/S1-2014... · 1.1.LATAR BELAKANG ... penumpang kereta api ketika masa mudik Lebaran. Tahun

11

fasilitas e-ticketing. Lingkup penelitian ini dibatasi pada penumpang yang pernah menggunakan

fasilitas e-ticketing tersebut.

1.6.SISTEMATIKA PENULISAN

Bagian utama skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu pendahulan, landasan teori,

metodepenelitian, analisis data dan penutup.

Bab I – Pendahuluan

Dalam bab ini dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II – Landasan Teori

Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang digunakan untuk mendukung penelitian dan

mengembangkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.

Bab III – Metode Penelitian

Dalam bab ini dijelaskan tipologi penelitian yang terdiri atas populasi dan sampel, jenis dan

sumber data, pengukuran variabel, model penelitian, dan metode analisis data.

Bab IV – Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan mengenai pengumpulan data, karakteristik responden, statistik deskriptif,

hasil uji instrumen, hasil uji kesesuaian model, hasil uji hipotesis, pembahasan dan temuan

penelitian.

Bab V – Penutup

Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam

penelitian, dan saran dari peneliti.