BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakangrepository.unair.ac.id/107033/4/4.BAB 1 PENDAHULUAN.pdf ·...

16
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diawal tahun 2020, seluruh dunia tengah waspada dengan penyebaran sebuah virus yang dikenal sebagai virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrom (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrom (ARS-CoV) (Ren L-L, 2020). Gejala yang ditimbulkan meliputi batuk, demam, letih, sesak napas, dan penurunan nafsu makan. Namun berbeda dengan flu biasa, virus corona dapat berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi yang lebih parah. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada bulan Desember tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia sebelumnya (WHO, 2019). Kasus virus corona pertama muncul dan menyerang manusia di Provinsi Wuhan, China. Pada awalnya dokter dan tenaga medis yang mengidentifikasi saat itu mengira sebagai penyakit pneumonia karena dari hasil radiologi yang dilakukan oleh rumah sakit lokal Wuhan menunjukan adanya pneumonia dengan gejala yang serupa dengan flu dan demam (Tong et al. 2020). Covid-19 merupakan penyakit yang diidentifikasikan penyebabnya adalah virus Corona yang menyerang saluran pernapasan (Kemenkes RI, 2020). Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah Covid-19, ada 6 jenis corona virus yang dapat IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakangrepository.unair.ac.id/107033/4/4.BAB 1 PENDAHULUAN.pdf ·...

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Diawal tahun 2020, seluruh dunia tengah waspada dengan penyebaran

sebuah virus yang dikenal sebagai virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan

virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih

berat seperti Middle East Respiratory Syndrom (MERS-CoV) dan Severe Acute

Respiratory Syndrom (ARS-CoV) (Ren L-L, 2020). Gejala yang ditimbulkan

meliputi batuk, demam, letih, sesak napas, dan penurunan nafsu makan. Namun

berbeda dengan flu biasa, virus corona dapat berkembang dengan cepat hingga

mengakibatkan infeksi yang lebih parah. Penyakit yang disebabkan oleh virus

corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru yang ditemukan pada

bulan Desember tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang manusia

sebelumnya (WHO, 2019). Kasus virus corona pertama muncul dan menyerang

manusia di Provinsi Wuhan, China. Pada awalnya dokter dan tenaga medis yang

mengidentifikasi saat itu mengira sebagai penyakit pneumonia karena dari hasil

radiologi yang dilakukan oleh rumah sakit lokal Wuhan menunjukan adanya

pneumonia dengan gejala yang serupa dengan flu dan demam (Tong et al. 2020).

Covid-19 merupakan penyakit yang diidentifikasikan penyebabnya

adalah virus Corona yang menyerang saluran pernapasan (Kemenkes RI, 2020).

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus ini

utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta.

Sebelum terjadinya wabah Covid-19, ada 6 jenis corona virus yang dapat

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

2

menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E, alphacoronavirus NL63,

betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness

Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus

(MERS-CoV) (Riedel, 2019). Struktur genom virus ini memiliki pola seperti

coronavirus pada umumnya. Sekuens SARSCoV-2 memiliki kemiripan dengan

coronavirus yang diisolasi pada kelelawar, sehingga muncul hipotesis bahwa

SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar yang kemudian bermutasi dan menginfeksi

manusia (Zhou, 2020). Mamalia dan burung diduga sebagai reservoir perantara

(Rothan, 2020). Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru (Ren

L-L, 2020). Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel

coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11

Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (WHO,

2020).

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020

sejumlah dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi

berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian (Kemenkes RI, 2020). Tingkat

mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang

tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2020). Berdasarkan data satuan Tugas

Penanangan Covid-19 pertanggal 20 Oktober pukul 21.00 WIB kasus positif

Covid-19 di Indonesia mencapai 368.842 orang. Selain itu terdapat 293.653 orang

yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sementara itu, kasus pasien meninggal

dunia mencapai 12.734 orang. Adapaun pasien suspek Covid-19 hingga saat ini

mencapai 162.74 orang. Data update Covid-19 Provinsi Jawa Timur konfirmasi

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

3

49.474 orang, dalam perawatan 2570 orang, sembuh 43.356 orang, dan meninggal

3548 orang. Data lengkap kasus Covid-19 di kota Surabaya tanggal 14 desember

2020 saat ini mencapai angka konfirmasi 17488 orang, dalam perawatan 281

orang, sembuh 16337 orang dan meninggal 1151 orang (Satgas Covid, 2020).

Data tenaga kesehatan terpapar Covid-19 yang dalam pemantauan di wilayah

kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya 44 orang.

Data ini tentu saja memperlihatkan fakta bahwa penyebaran Covid-19

sangat agresif, dalam masa kritis pandemi Covid-19, tenaga kesehatan merupakan

profesi yang berada di garda depan dan bertempur langsung berhadapan dengan

Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, adakalanya tenaga kesehatan harus berjuang

dan bekerja keras demi melindungi masyarakat dari penyebaran pandemi Covid-

19 (Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. 2020). Tenaga kesehatan adalah setiap orang

yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan

dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis

tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga

Kesehatan diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2014 tentang Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari Tenaga medis

(dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis), tenaga psikologi

klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga

kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, tenaga kesehatan

masyarakat (epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,

pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga

biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga),

tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik (fisioterapis,

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

4

okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur), tenaga keteknisian medis, tenaga

teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.

Saat ini, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan

pasien positif infeksi virus corona atau Covid-19. Tenaga kesehatan terpapar

Covid-19 di puskesmas maupun dirumah sakit atau pelayanan kesehatan fasilitas

lainnya disaat melakukan kegiatan pelayanan dalam dan luar gedung. Semua

tenaga kesehatan wajib melakukan pelayanan luar gedung di saat pandemic.

Setiap kegiatan luar gedung misalnya tracing pasien notifikasi, pengantaran

makanan dan vitamIn, rujukan pasien, promosi kesehatan ke pasar dan fasilitas

umum lainnya dan pengambilan sampel swab masal dimasyarakat melibat

berbagai macam profesi kesehatan demi kelancaran kegiatan.

Namun, inilah yang membuat mereka menjadi kelompok yang juga

rentan tertular. Sebagai pemberi layanan, faktor tenaga kesehatan sangat vital

dalam keselamatan pasien. Ditengah situasi pandemi ini, semua tenaga kesehatan

merasakan dampak yang sangat luar biasa baik secara fisik, psikologis dan

penurunan daya tahan tubuhnya. Disebut sebagai garda terdepan dalam

penanganan Covid-19 karena tenaga kesehatan langsung berhadapan dengan

pasien terpapar Covid-19. Di sini, tenaga kesehatan sangat rentan terhadap jumlah

atau dosis virus yang masuk ke dalam tubuh ketika mereka berhadapan dengan

pasien positif (Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. 2020)

Penyakit akibat virus memang pada umumnya merupakan ‘self-limiting

disease’ yang mengandalkan kekuatan pertahanan tubuh. Karena itu telah banyak

dikampanyekan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah

tertularnya infeksi virus, dan kalaupun tertular, tubuh akan kuat melawannya

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

5

(Laing, 2020). Bila dilihat, kematian akibat lebih banyak terjadi pada pasien

lanjut usia. Selain itu, keparahan COVID-19 juga lebih banyak dijumpai pada

individu-individu yang sedang atau pernah memiliki riwayat penyakit diabetes,

jantung dan penyakit kronis lainnya (Abbas, 2018). Yang menarik, tidak semua

pasien COVID-19 menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala yang

ringan saja. Hal ini diduga akibat perbedaan kekuatan sistem imun tubuh, dimana

pada usia dewasa muda, sistem imun lebih kuat daripada pasien usia lanjut

(WHO, 2020).

Sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar

ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam tubuh

sendiri. Substansi-substansi asing tersebut disebut imunogen atau antigen (Abbas,

2018). Ketika virus menginfeksi seseorang (inang), artinya virus tersebut

menyerang sel-sel pada tubuh inang sehingga virus tersebut bertahan ‘hidup’ dan

memperbanyak diri (bereplikasi) di dalam sel inang (Laing, 2020). Komponen

sistem imun yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan ini bereaksi lebih lambat

dalam menghadapi mikroba, bakteri, jamur, virus. Tetapi kemampuannya dalam

mengeliminasi lebih spesifik, dan lebih bertahan lama (Science, 2016). Makanan

sehari-hari merupakan komponen yang paling utama yang membentuk diri kita.

Hal ini tidak terkecuali untuk sistem imun tubuh. Sistem imun sangat dipengaruhi

oleh makanan (Sasminto, 2017).

Orang yang memiliki penyakit lebih rentan terhadap serangan infeksi

virus. Tidak semua penyakit yang meningkatkan kemungkinan individu untuk

terinfeksi virus. Penyakit kronis (yang sudah diderita lama) seperti diabetes,

hipertensi, jantung, atau kolesterol dan radang hati dapat meningkatkan

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

6

kerentanan terhadap infeksi. Kondisi stress (pikiran) juga cenderung

meningkatkan kemungkinan individu untuk terkena penyakit infeksi (Sasminto,

2017). Usia sangat berpengaruh pada kemapuan sistem imun. Seperti sel-sel lain,

pada umumnya sel-sel imun juga berada pada aktivitas puncaknya saat individu

sudah dewasa (Sasminto, 2020).

Sistem imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh

mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh, dan membuang

atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau cedera (Corwin,

2009). Faktor tersebut menyebabkan mudahnya agen infeksi masuk ke tubuh

setiap saat menimbulkan kerusakan jaringan atau penyakit mulai dari flu, diare,

batuk, dan demam hingga penyakit yang lebih serius yaitu pneumonia, tumor, dan

kanker (Guyton dan Hall, 2007), sehingga diperlukan peningkatan imunitas.

Antibodi berperan dalam mempertahankan sistem imun tubuh dari berbagai

mikroorganisme. Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem imun spesifik dan

non spesifik. Sistem imun spesifik salah satunya adalah sel limfosit T dan sel

limfosit B. Sel limfosit B yang tersensitasi oleh antigen dapat memproduksi

Sistem imun berperan untuk memproteksi tubuh terhadap patogen dan

mempunyai jalur untuk mengenal, merespons, mengeliminasi dan memory yang

sangat kompleks. Sistem imun juga bertindak untuk memastikan toleransi

terhadap self (dirinya), makanan, komponen lingkungan lainnya, dan bakteri

komensal. Kerusakan jalur tolerogenik dapat juga menyebabkan penyakit

inflamasi (Calder et al., 2006). Status atau keseimbangan sistem imun individu

ditentukan oleh berbagai faktor termasuk genetik dan faktor eksogen seperti zat

gizi, usia, dan stres (Gaertner, 2007).

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

7

Telah banyak literatur yang berusaha menjelaskan upaya yang dapat

memperkiat daya tahan tubuh terutama pada saluran infeksi pernapasan.

Diantaranya seperti, berhenti merokok & konsumsi alkohol, memperbaiki kualitas

tidur, dan mengkonsumsi suplemen. Berhenti merokok dapat menurunkan resiko

terjadinya infeksi saluran pernapasan atas dan bawah karena dapat menurunkan

fungsi proteksi epitel saluran napas, makrofag alveolus, sel dendritik, sel NK, dan

sistem imun adaptif serta dapat meningkatkan virulensi mikroba dan resistensi

bakteri (Feldman & Anderson, 2013). Berdasarkan meta analisis dan telaah

sistematik menunjukkan bahwa alkohol berhubungan dan dapat meningkatkan

resiko pneumonia komunitas (Samokhvalov AV, 2010) dan menurunkan fungsi

neutrofil, limfosit, silia saluran napas, dan makrofag alveolus (Simet SM, 2015).

Kurang tidur juga dapat berdampak terhadap imunitas. Gangguan tidur

berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi yang ditandai

dengan gangguan proliferasi mitogenik limfosit, penurunan ekspresi HLA-DR,

upregulasi CD14+, dan variasi sel limfosit T CD4+ dan CD8+ (Roth DE, 2010).

Mengkonsumsi ausapan suplemen makanan yang mengandung nitric oxide juga

dapat meningkatkan dan mempengaruhi sistem imun.

Pemeriksaan hematologi rutin dan hitung jenis leukosit pada pasien yang

dicurigai COVID-19 sangat penting dilakukan, karena dapat digunakan sebagai

data pendukung pemeriksaan baku emas, yaitu real time reverse polymerase chain

reaction (RT-PCR) (Guan W, 2020). Selain sebagai deteksi awal, pemeriksaan

laboratorium dapat menjadi alat monitoring perjalanan penyakit COVID-19 (Liu

K, 2020). Beberapa komponen pemeriksaan darah yang banyak digunakan

sebagai alat monitoring dan prediktor COVID-19 adalah kadar leukosit, kadar

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

8

limfosit, kadar neutrofil, kadar trombosit, dan rasio neutrofil-limfosit (Gao Y,

2020).

Hematologi rutin dan hitung jenis leukosit merupakan pemeriksaan

sederhana yang dapat dilakukan di hampir semua fasilitas kesehatan yang

memiliki laboratorium klinik dengan alat pemeriksaan hematologi (Liang T,

2020). Berdasarkan beberapa studi, profil hematologi rutin dan hitung jenis

leukosit pada pasien COVID-19 dapat menunjukkan karakteristik tertentu. Para

peneliti menyimpulkan bahwa beberapa parameter hematologi yang signifikan

berubah pada pasien COVID-19 adalah kadar leukosit, kadar limfosit, kadar

neutrofil, serta rasio neutrofil-limfosit (Barnes, 2020). Beberapa jurnal juga

menampilkan profil kadar hemoglobin dan trombosit serta perubahan gambaran

darah tepi (GDT) yang terjadi selama pasien menderita COVID-19 (Yang AP,

2020). Studi lain dengan jumlah sampel 67 orang, meneliti 2 kelompok pasien,

yaitu kelompok pasien ICU (9 pasien) dan kelompok pasien non-ICU (58 pasien).

Pada kelompok pasien ICU, sebanyak 55,6% (5 pasien) mempunyai kadar

leukosit >4 x 109/L sedangkan pada kelompok pasien non-ICU, sebanyak 73,2%

(41 pasien) mempunyai kadar leukosit dalam rentang 2-4 x 109/L. Sebuah studi

dengan sampel 41 orang, dibagi menjadi 2 kelompok, kadar rerata hemoglobin

pada kasus COVID-19 yang ringan adalah 12,2 g/L, sedangkan kadar rerata

hemoglobin pada kasus yang parah adalah 13,3 g/L. Studi lain yang bersampel 67

pasien, menyatakan bahwa kadar rerata hemoglobin pada kelompok pasien ICU

adalah 13,2 g/L dan pada kelompok pasien non-ICU adalah 14,2 g/L (Fan BE,

2020).

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

9

NO yang masuk ke tubuh dari makanan dilepaskan oleh makrofag saat ada

virus yang masuk ke dalam tubuh. Makrofag akan bekerja sama dengan limfosit T

untuk membunuh bakteri Listeria (Gunawan, 2000). Makrofag akan memfagosit

bakteri Listeria melalui proses fagositosis dan limfosit T akan menghasilkan

sitokin IFN-y, TNF-a dan merangsang sel NK (Natural Killer) (Abbas, 2018).

Sitokinin tersebut akan mengaktifkan makrofag untuk mensekresi NOS (Nitric

Oxide Synthase) sehingga terbentuk NO (Garland, 2017). NO kemudian akan

melepaskan bakteri Listeria. Salah satu respon imun tubuh dapat dilihat dari

aktivitas fagositik dan kadar NO. Isolasi makrofag dilakukan pada bagian cairan

peritoneum karena pada bagian tersebut terdapat makrofag yang banyak

(Sulistiani, 2015).

Secara teori, kekebalan tubuh selalu dikaitkan dengan peran makrofag

yang melepas gas nitric oxide untuk membunuh parasit, termasuk virus corona

(Medicine, 2017). nitric oxide memiliki fungsi dan efek yang beragam untuk

sistem kekebalan tubuh. Molekul ini bekerja pada tingkat seluler yang mengatur

aktivitas dan koordinasi antar sel (Singh, 2011). Dengan begitu nitric oxide dapat

membentuk respons imun dan mempertahankan homeostasis (keseimbangan)

tubuh (Health, 2018). Sehubungan dengan efeknya terhadap infeksi virus, nitric

oxide membantu sistem kekebalan dengan bertindak sebagai anti virus dan

memberikan banyak efek perlindungan yang sangat dibutuhkan selama terjadinya

serangan infeksi virus tersebut (Ma DL dkk, 2008). Berdasarkan fungsi tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa nitric oxide dapat membantu sistem kekebalan

tubuh kita untuk melawan infeksi virus corona. Karena nitric oxide secara alami

diproduksi oleh tubuh, jadi yang perlu kita lakukan adalah berusaha meningkatkan

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

10

atau mempertahankan kadar nitric oxide yang optimal di dalam tubuh kita (Souza-

Almeida, Fernando, dkk. 2016).

Sumber Nitrat bisa diperoleh dari sayur-sayuran, terutama seledri, selada,

akar bit, dan bayam. Jenis-jenis makanan lainnya, termasuk buah-buahan, cokelat

murni, bawang putih, dan anggur merah, juga mengandung polifenol dan

senyawa-senyawa lain yang dapat meningkatkan produksi nitrit oksida di dalam

tubuh kita (Angelina, 2019). Sel-sel tubuh kita menggunakan asam amino arginin

(arginine), untuk membuat nitrit oksida. Makanan berprotein tinggi seperti

daging-dagingan, seafood, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menjadi

sumber arginin. Dalam sirkulasi dan jaringan, nitrit akan direduksi menjadi nitric

oxide dengan bantauan beberapa enzim (Pereira C, 2013). Berbagai makanan

mengandung nitric oxide dikaitkan pula dengan kekebalan tubuh seperti coklat

hitam (dark chocolate) kandungan NO nya 13.120 unit per 100 gram dan buah bit

(Sidobyo, 2012). Cokelat sebagai produk pangan derivat dari kakao merupakan

produk pangan yang mengandung kaya senyawa fenolik dari biji tanaman

Theobroma cacao L (Arlorio et al., 2000). dan merupakan salah satu sumber

konsentrat senyawa flavanol yang berfungsi sebagai antioksidan (Raloff, 2000).

Namun, belum ada riset tentang bagaimana memodulasi nitric oxide itu

lewat asupan makanan kaya nitric oxide untuk meningkatkan imunitas terhadap

parasite maupun virus, termasuk virus corona. Sehingga, perlu dilakukan kajian

mendalam peran makanan kaya nitric oxide dalam meningkatkan modulasi nitric

oxide dalam tubuh untuk meningkatkan sistem imun tubuh, dan membunuh

parasit. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian modulasi nitric oxide

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

11

lewat asupan makanan kaya nitric oxide dalam meningkatkan imunitas tenaga

kesehatan terpapar virus corona atau covid-19.

1.2 Kajian masalah

Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah

terjadi penyebaran antar negara. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020,

dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR 4,4%)

dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah

ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi (Kemenkes RI, 2020).

Update Virus Corona di Surabaya tanggal 1 Januari 2021 Tambah 48 Kasus,

Mengutip data Infocovid-19.jatimprov.go.id dari jumlah tersebut, total kasus

Virus Corona di Surabaya mencapai 18164 kasus. Terdapat 144 pasien sedang

menjalani masa perawatan. Sementara 16769 pasien telah dinyatakan sembuh dari

COVID-19, dan 1248 pasien telah meninggal dunia. Tenaga kesehatan di

puskesmas dan beberapa rumah sakit (RS) di Kota Surabaya kewalahan

menangani pasien Covid-19 karena semakin meningkatnya jumlah penderita

Covid-19. Tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 juga ada yang

terinfeksi sehingga terpaksa tidak bisa memberikan pelayanan. Tenaga kesehatan

di rumah sakit yang merawat pasien diberi tiga shift. Masing-masing nakes diberi

tugas merawat dan mengawasi pasien selama delapan jam per harinya. Sedangkan

tenaga kesehatan di puskesmas bekerja selama 6 hari kecuali bila ada kasus

confirm atau pasien rujukan dihari hari minggu tetam memberikan pelayanan.

Keluhan rasa lelah secara fisik dialami tenaga kesehatan bekerja dengan protokol

kesehatan yang sangat ketat. Alat pelindung diri tak boleh sedikit pun dilepas saat

bertugas tidak boleh makan dan minum sehingga cairan tubuh terkuras sedangkan

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

12

pergerakan tenaga kesehatan mobile. Tenaga kesehatan mengalami kelelahan

fisik, mental dan berisiko tertular virus corona dari pasien.

Respon imun yang adaptif tidak hanya mencakup imunopatogenesis, tetapi

mampu menginduksi proteksi tubuh yang efektif (Zompi, dkk., 2012). Respon

kekebalan terhadap manusia Manusia memiliki pertahanan tubuh terhadap

berbagai mikroorganisme, khususnya mikroorganisme yang bersifat patogen.

Sistem pertahanan ini memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks dan

kompleks Sistem pertahanan disebut sistem imun (Kaye, 2006). Respon imun

seseorang terhadap antigen bergantung pada kemampuan melakukan reaksi yang

benar untuk menghilangkan antigen (Caplin, 2010). Kemampuan ini adalah

dimiliki oleh komponen sistem kekebalan yang ditemukan di limforetik jaringan

yang terletak di seluruh tubuh, misalnya di kelenjar getah bening; saluran

pernafasan; saluran pencernaan; dan organ lainnya (McCullough, 2005)

Beberapa komponen pemeriksaan darah yang banyak digunakan sebagai

alat monitoring dan prediktor Covid-19 adalah kadar leukosit, kadar limfosit,

kadar neutrofil, kadar trombosit, dan neutrofil limfosit rasio (Gennaro, 2020).

Profil hematologi rutin dan hitung jenis leukosit pada penderita Covid-19 dapat

menjadi sebuah data pendukung penting (Guan W, 2020). Pemeriksaan

hematologi rutin dan hitung jenis leukosit merupakan pemeriksaan yang

sederhana dengan biaya terjangkau, waktu pengerjaan yang relatif cepat, dan

nantinya hasil dapat dipakai untuk keperluan penelitian yang berhubungan dengan

Covid-19 (Liu K, 2020). Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, netrofil, limfosit,

angka netrofil absolut, angka limfosit absolut) dilakukan kepada tenaga kesehatan

di Surabaya yang positif Covid-19.

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

13

Beberapa kelainan pada pemeriksaan hematologi rutin dan hitung jenis

leukosit yang dapat mengarahkan kecurigaan akan Covid-19 adalah leukopenia,

penurunan kadar neutrofil, limfopenia, dan peningkatan NLR (Gao, 2020).

Sedangkan pada pasien dengan perjalanan penyakit mengarah ke pemburukan

biasanya ditemukan leukopenia yang semakin berat, mulai terjadi neutrofilia,

limfopenia berat, dan NLR yang semakin meningkat (Yang, 2020). Pasien dengan

Covid-19 memiliki jumlah leukosit, limfosit, eosinofil, platelet, dan hemoglobin

yang lebih rendah, tetapi memiliki rasio neutrofil-limfosit (NLR) dan rasio

monosit-limfosit (MLR) yang lebih tinggi, yang dibandingkan dengan kontrol (P

< 0,001) (S. Sun. 2020).

Penelitian telah membuktikan bahwa nitrit oksida memiliki fungsi dan

efek yang beragam untuk sistem kekebalan tubuh. Molekul ini bekerja pada

tingkat seluler yang mengatur aktivitas dan koordinasi antar sel. Dengan begitu

nitrit oksida dapat membentuk respons imun dan mempertahankan homeostasis

(keseimbangan) tubuh (Singh, A. K., dkk. 2011). Sehubungan dengan efeknya

terhadap infeksi virus, nitrit oksida membantu sistem kekebalan dengan bertindak

sebagai anti virus dan memberikan banyak efek perlindungan yang sangat

dibutuhkan selama terjadinya serangan infeksi virus tersebut (Health and

Wellness Alerts, 2018). Pada saat virus corona masuk ke dalam tubuh, makrofag

akan diaktifkan. Makrofag akan mendeteksi, menelan, dan berusaha

menghancurkan virus corona tersebut (Abbas, 2018). Di sini lah peran dari nitrit

oksida pada makrofag (Singh, A. K., dkk. 2011). Nitrit oksida tersebut akan

bertindak sebagai anti-virus untuk membantu menghancurkan virus corona yang

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

14

telah ditelan oleh makrofag (Medicine, 2017). Dengan begitu, tubuh kita terbantu

untuk lebih efektif mengatasi infeksi virus ini (Abbas, 2018). Tenaga medis

memiliki peran dalam pandemic virus corona, saat mengangani pasien dan

mengedukasi lingkungan sekitar. Mengedukasi masyrakat tentang bahaya virus

corona dan langkah yang bisa dilakukanmasyrakat untuk mencegah penyebaran.

Selama menjalankan tugas dalam memeriksa pasien, tenaga kesehatan baik

pelayanan di puskesmas maupun rumah sakit menggunakan alat pelindung diri

sesuai tingkatan pemeriksaan. Keluhan kesehatan yang dirasakan tenaga

kesehatan saat menangani covid-19 antara lain rasa lelah secara fisik dimana

harus bekerja dengan protocol kesehatan yang sangat ketat. Alat pelindung diri

tidak boleh dilepas saat bertugas. Petugas medis yang bekerja menangani pasien

virus corona di rumah sakit sistem kerjanya secara bergilir atau shifting sedangkan

yang bekerja di pelayanan puskesmas sistem kerjanya selama 6 hari bahkan

sampai 7 hari bila terjadi kasus lonjakan pasien virus corona. Kondisi tersebut

membuat tenaga medis kekurangan jam tidur yang dapat meningkatkan risiko

terjadinya berbagai masalah kesehatan (Kemenkes, 2020).

Mengacu pada fenomena yang terjadi di atas maka di butuhkan perhatian

yang khusus bagi tenaga kesehatan positif Covid-19 yang dalam pemantauan di

wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya untuk masalah kesehatan yang akan

mereka dapatkan nantinya khususnya terhadap peningkatan imunitas.

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

15

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan kajian masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah yang diambil peneliti adalah “Apakah ada Pengaruh Asupan suplemen

nitric oxide terhadap imunitas pada tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan,

analis) positif Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya?”.

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian adalah: Mengkaji Pengaruh Asupan suplemen nitric

oxide terhadap imunitas tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif

Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari Surabaya.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

1. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric oxide terhadap imunitas tenaga

kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.

2. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric oxide terhadap nilai hematologi

tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.

3. Mengkaji pengaruh asupan suplemen nitric dosis pemberian 2x1/hari dan

3x1/hari selama 5 hari terhadap imunitas dan nilai hematologi tenaga

kesehatan (dokter, perawat, bidan, analis) positif Covid-19.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu

menambah informasi bagi disiplin ilmu Kesehatan dan keselamatam Kerja (K3)

tentang asupan suplement nitric oxide dalam meningkatkan imunitas terhadap

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO

16

tenaga kesehatan positif Covid-19 yang dalam pemantauan di wilayah kerja

Puskesmas Kebonsari Surabaya.

1.5.2 Manfaat Terapan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi Puskesmas

Kebonsari Surabaya dalam segi kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan

kerja, dan memberikan informasi kepada tenaga kesehatan lainnya terkait

imunitas terhadap Covid-19.

IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ENGARUH ASUPAN SUPLEMEN.... DIDIK DWI WINARNO