Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

62
BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan 1. Pengertian dan Ruang Lingkup PRAKERIN Sebuah daerah atau bangsa akan maju dan terus berkemang jika para penerus bangsanya selalu berusaha ingin maju dan melakukan Inovasi– inovasi baru yang menunjang kemajuan daerahnya atau bangsanya. Sehubungan dengan hal diatas maka SMK Negeri 1 Paringin yang merupakan salah satu “jembatan” untuk membentuk para generasi penerus yang memiliki dedikasi tinggi dan keterampilan maka SMK Negeri 1 Paringin memerikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada siwa-siswinya untuk mencari dan memperoleh ilmu atau pengalaman yang bermanfaat bagi kehidupanya. Salah satu caranya adalah dengan mewujudkan siswa–siswi SMK 1

description

this report was made by me, and eventuali carenze di questa relazione si perdoni la parola perfetta, perché non c'è solo se qualcuno vuole risolvere ciò che già esiste...

Transcript of Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Page 1: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

1. Pengertian dan Ruang Lingkup PRAKERIN

Sebuah daerah atau bangsa akan maju dan terus berkemang jika para

penerus bangsanya selalu berusaha ingin maju dan melakukan Inovasi–

inovasi baru yang menunjang kemajuan daerahnya atau bangsanya.

Sehubungan dengan hal diatas maka SMK Negeri 1 Paringin yang merupakan

salah satu “jembatan” untuk membentuk para generasi penerus yang

memiliki dedikasi tinggi dan keterampilan maka SMK Negeri 1 Paringin

memerikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada siwa-siswinya untuk

mencari dan memperoleh ilmu atau pengalaman yang bermanfaat bagi

kehidupanya. Salah satu caranya adalah dengan mewujudkan siswa–siswi

SMK Negeri 1 Paringin melaksanakan PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri )

pada semester empat selama 3 bulan.

PRAKERIN ( Praktek Kerja Industri ) dimaksudkann sebagai tempat

siswa-siswi untuk mendapatkan pengalaman awal dan mempersiapkan diri ke

1

Page 2: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

dunia kerja khusunya dunia kerja yang kompeten dengan program keahlian

yang dipilh oleh siswa-siswi smk negeri 1paringin.

PRAKERIN yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Paringin dilaksanakan di

berbagai perusahaan atau bengkel yamg berkaitan denagn masing – masing

program keahlian, untuk program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik,

Prakerin dilaksanakan di perusahaan pemangkit tenaga listrik ( PLN ),

perusahaan atau bengkel perbaikan peralatan listrik rumah tangga ( Ac,

kulkas, motor, dan lainya ), dan untuk program keahlian Teknik Kendaraan

Ringan di laksanakan di perusahaan tambang, bengkel sepeda motor, dealer

sepeda motor, dan dunia kerja lainya.

B. Maksud dan Tujuan PRAKERIN

1. Maksud PRAKERIN

a. Siswa

Sebagai bekal dan pengalaman dalam menghadapi dunia usaha

yang akan mendatang.

2

Page 3: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

b. Sekolah

Untuk mendapatkan masukan positif terhadap kriteria lulusan Smk

yang diharapkan oleh dunia industri serta terjalin kerjasama dan

komunikasi yang sinergis dalam peningkatan mutu pendidikan

nasional.

c. Dunia Usaha atau Industri

Memperoleh tenaga–tenaga terampil yang sesuai dengan harapan

dunia industri guna penciptaan tenaga kerja yang kompetitif dan

produktif.

2. Tujaan PRAKERIN

PRAKERIN yang di laksanakan oleh siswa-siswi SMK Negeri 1

Paringin bertujuan :

a. sebagai wadah bagi siwa – siswi SMK Negeri 1 Paringin untuk

mrmperoleh ilmu dan pengalaman mengenai dunia kerja.

3

Page 4: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

b. Sebagai sarana komunikasi antara sekolah dengan dunia kerja

dalam menciptakan generasi muda yang berkompeten, dan

berdedikasi tinggi.

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan PRAKERIN

Tanggal : 04 Januari 2010 s/d 05 April 2010

b. Tempat Pelaksanaan Kegiatan PRAKERIN

a. Nama Industri : PT. KALIMANTAN PRIMA PERSADA

Rantau Mining.

b. Alamat : Jln. By Pass, Desa Sabah, Kec. Bungur, Kab.

Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.

c. No. tlp Industri :

c. Nama Pendamping Industri

a. Nama pembimbing industri : Bapak Sabirin Muhtar

b. No. telp Pembimbing industri : 081351137272

4

Page 5: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

C. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Nama Industri : PT. KALIMANTAN PRIMA PERSADA

(KPP)

Bidang Usaha : Contractor and Mining Developer

Luas Areal Konsesi : 2.096 Hektare

Alamat : Kecamatan Lokpaikatan, Kabupaten Tapin

(Kaimantan Selatan), Indonesia

PT. Kalimantan Prima Persada (KPP) adalah sebuah perusahaan

Contractor & Mining Developer yang bergerak di bidang sumber daya energi

batu bara. PT. Kalimantan Prima Persada (KPP) merupkan anak / cabang dari

perusahaan PT. Pama Persada Nusantara yang beroperasi di KPP Bumi

Rantau Energi (BRE). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 9 September

2003 dan memperoleh izin dari pemerintah daerah setempat (Kab. Tapin)

untuk mengelola mulai dari eskplorasi, eksploitasi (penambangan),crushing,

5

Page 6: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

hauling, shipping hingga pemasaran di wilayah pemerintahan Kabupaten

Tapin.

Jarak antara ROM/CPP ke lokasi Pelabuhan Khusus kapal tongkang

pengankut batu bara, Sungai Putting 56 kilometer, dengan rincian jarak CPP

ke jalan By Pass = 7 kilometer. Lewat dari ruas jalan Raya Banjarmasin –

Balikpapan = 17 kilometer. Jarak pelabuhan Sungai Putting ke Ruas jalan

Raya = 32 kilometer.

Luas areal konsesi penambangan batu bara BRE = 2096 hektare

dengan beberapa informasi dan estimasi cadangan batu bara antara 70 juta

ampai dengan 139,5 uta ton cdangan terukur pada kedalaman 50 sampai

dengan 10 meter dari permukaan tanah.

Produksi dari tambang CPP direncanakan 3 juta ton per tahun yang

akan di tingkatkan lagi menjadi 7 juta ton / tahun, alat pengankut batu bara

dari tambang menuju ROM/CPP yang menggunakan sarana berupa Truck

Tronton berkapasitas antara 20 – 22 ton dan alat pengankut batur bara dari

CPP menuju Port Sungi Putting yang menggunakan Truck angkle.

Terminal loading batu bara ke Barge menggunakan ± 3 Barge

Convayer yang masing – masing berkapasiats 350 TPH, dan direncanakan

6

Page 7: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

akhir tahun ini bisa mengopersikan 1 unit lagi Barge Convayer dengan

kapasitas yang mencapai 1000 TPH.

Pelabuhan Sungai Putting mampu dirapati Barge 320 feet (10.000 ton)

yang akan membawa muatan batu bara menuju kapal tongkang pengankut

(Mother Vessel) di area Tabuneo Coal Terminal Loading.

Power Point di Port Sungai Putting menggunakan Diesel bergenerator

1000 KVA (Kilo Volt Ampere) sedangkan untuk supplay distribusi mining dan

office disupplay oleh PLN dan Genset 320 KVA (Kilo Volt Ampere).

Dalam perkembangannya PT Kalimantan Prima Persada, sebagai anak

perusahaan PT Pama Persada Nusantara telah menjalin kerjasama dengan PT

Timah untuk melakukan eksplorasi hingga Mining Operation pada Job Site

Tanjung Alam Jaya (TAJA).

7

Page 8: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

2. Lay Out Tempat Industri

8

Page 9: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

3. Struktur Organisasi

( Departmen )

Perusahaan

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Utama)

3.2 Struktur Organisasi Bagian (Divisi tempat PKL)

9

Page 10: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

BAB II

KEGIATAN PRAKERIN

Dalam bab II ini terdapat Jurnal Kegiatan yang diketik oleh siswa sesuai form

yang ada. Jurnal kegiatan ini adalah merupakan jurnal yang dipilih oleh siswa sendiri

dengan berdasarkan persetujuan guru pendamping dari sekolah.

10

Page 11: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Rabu 20-01-20102. Nama Kegiatan : Membuat Instalasi pada lamu TL

tanpa Starter3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapat mengetahui bagai mana cara merakit intalasi pada lampu

TL tanpa menggunakan starter dan dengan hanya menggunakan

Ballast Electric.

11

Page 12: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

2. Siswa mengetahui cara yang mudah untuk membuat instalasi pada

lampu TL tanpa memerlukan banyak bahan dan bekerja dengan cepat.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Avometer (manual /digital)

b. Obeng (-) dan obeng (+)

c. Tang potong

d. Tang kombinasi

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Ballast electronic (Philips)

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan alat dan bahan harus di cek dahulu.

2. Dalam melakukan kegiatan siswa tidak boleh bercanda.

3. Dalam menggunakan Avometer harus sesuai dengan kegunaanya.

4. Setelah melakukan kegiatan alat dan bahan di cek dan dirapikan.

12

Page 13: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

D. Materi Singkat

Jika Avometer digunakan untukn memeriksa suatau rangkaian

( mengetahui benar atau salah ) instalasi, maka selector switch pada Avometer

hendaknya kita arahkan ke ohmmeter, setelah itu rangkaian instalasi yang

ingin di ukur harus dipastikan benar-benar tidak ada arus yang mengaliri

instalasi rangkaian tersebut, setelah dicek colok probe Avometer ke masing-

masing ujung kabel instalasi untuk memeriksa terhubung atau tidak dan

umumnya atau utamanya pengukuran dilakukan pada rangkaian input sumber

yang sering tertukar dan dapat diperiksa menggunakan Avometer, jika pada

saat pengukuran dilakukan, jarum atau angka digital hanya menunjukan angka

0, maka rangkaian input sumber itu tertukar dan jika jarum atau angka digital

Avometer menunjukan angka berarti rangkaian itu benar dan tidak saling

tertukar. Sehingga rangakaian instalasi tersebut dapat diberi sumber.

E. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam membuat instalasi pada lampu TL tanpa menggunakan

berikut :

1 Siapkan alat dan bahan kegiatan,

2. Ukur panjang kabel untuk membuat instalasi pada lampu TL,

3. Kupas ujung kabel dengan menggunakan tang potong dan masukan

kelubang fitting lampu TL yang berjumlah 4 buah (masing-masing 1

buah),

13

Page 14: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

4. Setelah di masukan, bongkar fitting lampu TL dan hubung singkatkan

tembaga untuk starter (tempat starter) sehingga starter tidak digunakan

(ditiadakan),

5. Maskan kabel-kabel tadi ke “Ballast electric”, hati-hati dalam

memasukan kabel dari fitting, karena pada Ballast terdapat 4 lubang

input dan output kabel, 1, 2, 3 dan 4,

6. Pada fitting lampu juga ada 4 input dan output kabel, kita harus

memasukan keempat kabel dari fitting dan memenuhi keempat lubang

tersebut.

7. Masukan 2 kabel dari fitting ke ballast, ingat jangan semua kabel kita

masukan, hanya dua dari 1 fitting dn 2 sisa kabel lainya kita masukan ke

ballast yang satunya sesuai urutan,

8. Setelah memasukan 2 kabel ke ballast, dan 2 kabel sisa dari fitting juga

kita masukan ke ballast yang seharusnya (karena menggunakan 2

“Ballast electric”), tapi kita jangan memasukkan sembarangan, jika 2

kabel pertama dilubang 1 dan 2 di ballast pertama, maka 2 kabel sisa

juga masukdi lubang 1 dan 2 pada ballast yang ke dua,

9. Kita lakukan hal yang sama kepada fitting kedua,

10. Untuk input kabel power, pada ballast ada 3 input abel, yakni ; Netral,

Fasa, dan Ground, lubang kabel ground pada kedua ballast dapat kita

tiadakan/tidak digunakan, hanya 2 lubang yang kita gunakan dan pada

penghubung kedua Ballast, kita Maskan 2 kabel dari masing-masing

input sumber ballast (jadi ada 4 kabel), jika lubang pertama kita isi

dengan dua kabel netral pada masing-masing ballast, maka lubang

14

Page 15: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

kedua berisi dua kabel fasa dai masing-masing ballast, (jangan di

gabung menjadi satu), jadi inputnya hanya ada 2 yaitu Fasa dan Netral,

11. Jika sudah selesai, Masukkan instalasi lampu TL tadi ke dalam box fitting

lampunya, dan tutup dengan tutup boxnya, ingat Masukan juga kabel

power sebelum ditutup.

12. Cek, rapikan, dan kembalikan alat dan bahan ketempatnya semula, dan

juga lampu sudah siap untuk di hubungkan pada sumber untuk di test.

Gambar. Rangkaian Instalasi Lampu TL tanpa menggunakan Starter.

F. Data

15

Page 16: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

1 X TLD 36 W

Vn : 220 V ~ Pf ( λ ) : 0,90

In : 0,16 A Ta : 0 ……… 50˚ C

If : 50 / 60 Hz Tc : 65˚ C

Volume Range : 160 ……………. 253 V

Catatan :

* Data dari table yang tertera pada body “Ballast Eletric” Philips.

G. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan merangkai instalasi lampu Tl dan

mengetesnya, ternyata rangkaian lampu Tl tersebut tidak berfungsi

( lampunya tidak mrnyala pada saat rangkaian diberi sumber) walau

rangkaian terlihat baik, dan sesudah di periksa ternyata, kesalahan

terdapat di rangkaian lampu tida menyala, maka yang tertukar harus di

betulkan agar rangkaian dapat berfungsi dengan benar, jika semua

sudah di cek (rangkaian) dan masih saja lampu tidak mau menyala,

maka ada 2 kemungkinan kesalahan, yaitu ; lampu TLnya sendiri, dan

Ballast Eletricnya yang rusak, dan gantilah dengan yang tidak rusak

agar rangkaian dapat berfungsi dengan baik.

16

Page 17: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Mengetahui Rantau, 20/01/10

Pembimbing Industri Siswa

(…………………………….) (…………………………….)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Kamis 04-02-20102. Nama Kegiatan : Memasang sensor cahaya pada lampu

jalan3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapat mengetahui bagimana cara memasang “sensor cahaya”

dengan baik dan juga benar pada lampu penerangan jalan yang tidak

dipasangi sakelar.

2. Siswa mengetahui bentuk karkteristik dan cara kerja “sensor cahaya’’

yang di pakai pada lampu penerangan jalan.

B. Alat dan Bahan

17

Page 18: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Avometer

b. Kabel penghubung (junction)

c. Obeng puls (+)

d. Obeng min (-)

e. Tang kombinasi

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Sensor cahaya (Lumina,Photo,street lighting control)

b. Isolasi (biasa/rubber)

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan , alat dan bahan harus disipkan da dicek

dahulu,

2. Sebelm melakukan kegiatan siswa tidak boleh bercanda dalam

melakukan kegiatan,

3. Dalam melakukan kegiatan siswamharus di dampingi oleh pembimbing,

18

Page 19: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

4. Dlam penggunaan Avometerharus sesuai dengan kegunaanya dan

sesuai dengan buku panduanya,

5. Setelah melakukan kegiatan alat dan bahan, dicek, dirapikan, dan

dikembalikan pada tempatnya semula.

D. Materi Singkat

Penggunaan sensor pada lampu penerangan jalan yang umumnya tidak

di lengkapi oleh sakelar, maka pengguna sensor cahaya sangat membantu

bahkan lebih otomatis ketimbang saklar yang di operasikan manual, karena

sensor cahaya memiliki “LDR” (resistor yang peka terhadap cahaya), yang

akan memutuskan arus yang lewapada dirinya bila terkena cahaya langsug

( pada waktu pagi), dan apabila tidak terkena cahaya (pada waktu malam) ia

akan kembali menghubungkan arus untuk meghidupkan rangkaian kontrol dan

menyalakan lampu penerang jalan, umumnya penggunan sensor chaya

dianggap lebih praktis dan hemat waktu dan juga tenaga, maka digunakanya

sensor cahaya ini sebagai saklar otomatis, yang peka terhdap rangsangan

cahaya, apa bla siang (terang) ia mematikan lampu lewat rangkaian, dan bila

petang (gelap) ia meyalakan lampu menggunakan rangkaianya, tapi

perlidiingat bahwa jangan memasang sensor pad tempat tepat di bawah sinar

lampu jalan, pasang pada tepat yang tidak terkena sinar dari lampu jalan

tersebut.

19

Page 20: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

E. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam Memasang Sensor cahaya pada lampu penerangan

jalan adalah;

1. Siapkan alat dan bahan kegiatan,

2. Kupa ujung kabel pada sensor cahaya terlebih dahulu, kupas

seperlunya (5-6cm), untuk di sambung ke sumber,

3. Kupas kabel input sumber menuju lampu (fasa dan netral) juga (5-6cm),

4. Sambung kabel keluaran yang berwarna merah (karena pada sensor

terdapat tiga kabel yaitu; merah, putih, dan hitam), hubungkn pada

kabel fasa pada lampu, kabel hitam pada input sumber fasa, plintir dan

isolasi menggunakan iolasi yan kita siapkan tadi (agar aman),

5. lakukan juga ha yang sama pada kabel netral lampu gabung dengan

kabel berwarna putih dari sensor, diplintir dan di isolasi,

6. yang terakhir kita dapat mengetes menggunkan Avometer, dan arahkan

selector switch ke Volt meter (AC), lihat terlebih dahulu ketika kita ingin

meletakan probe merah pada kabel merah pada sensor dan probe

hitam pada kabel putih sensor, (ini jika isolasi di lepaskan) dan

hubungkan terlebih dahulu kabel hitam dan kabel putih ke sumber,

( hitam fasa dan putih netral),

7. harap berhati-hati dalam menyanbungkan kabel hitam sensor tersebut

ke sumber fasa tegangan, gunakan tang untuk menyambungnya agar

aman dari bahaya tersengat arus, lalu diisolasi agar aman,

8. lakukan hal yang sama pada kabel berwarna putih sensor ke netral

sumber dan isolasi,

20

Page 21: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

9. Lihat pada Volt meter apakah ada angka penunjukan nila tegangan

apabila sensor ditutup menggunakan kain atau plastik hitam, jika ada

angka yang ditunjukan maka sensor sedang bekerja, menghubungkan

sumber, coba jika sensor diberi cahaya atau ditaruh di tempat

terang,apakah ada angka yang ditunjukan oleh Voltmeter, jika tidak

berarti sensor berfungsi dengan baik, dengan memutuskan sumber

tegangan bila sensor tersebut terkena cahaya,

10.Pasang kembli kabel merah dan putih pada fasa dan netral lampu, dan

pasang sensor pada bagian membelakangi lampu agar tidak terkena

cahaya lampu, seperti petunjuk pemasangan, pasang juga kaki sensor

untuk menempelkannya, kencangkan menggunakan obeng plus (+)

atau min (-),sampai kaki sensor benar-benar erat,

11.Letakkan sensor pada bagian atas lampu seperti langkah kerja no.9

tadi, pasang erat agar tidak jatuh,

12.cek, rapikan, dan kembalikan alat dan bahan pada tempatnya semula.

Gambar 1. Sensor Chaya Gambar 2. Tempat pemasanagn sensor

cahaya

21

Page 22: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Gambar 3. Rangkaian pemasangan sensor

F. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan , dan kita mengetahui setelah

menggunakan Voltmeter ternyata sensor tidak berfungsi walau sudah

dihubungkan ke sumber tegangan dan ditaruh ketempat gelap,ternyata sensor

tersebut rusak, yakni tidak menghubungkan tegangan melalui rangkaian

kontrol yang terdapat pada sensor, dan tidak dapat digunakan sama sekali,

tetapi juga pada saat kita memasang pastikan pada tempat yang benar dan

dapt dilihat pada kotak untuk tempat ideal pemasangan sensor, dan juga cara

penymbungan yang benar, jika menyambungnya salah mungkin sensor tidak

berfungsi atau dapat rusak karenanya, jadi pemasangan dan penyambungan

kabel harus hati-haati, perhatikan intruksi manual dari kotak kemasan sensor

dan jangan lupa berhati-hati terhadap sumber arus yang berbahaya pada saat

pengetesan menggunakan sumber yang terhubung.

22

Page 23: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Mengetahui Rantau, 04/02/10

Pembimbing Industri Siswa

(…………………………….) (…………………………….)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Senin 08-02-20102. Nama Kegiatan : Memasang Amperemeter digital pada

box panel3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapat mengetahui bagai mana cara memasang Amperemeter

digital dengan aik dan benar.

2. Siswa dapat mengoperasikan Amperemeter dengan benar dan juga

siswa dapat mengatur batas pengukuran alat tersebut sesuai dengan

buku panduannya.

23

Page 24: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

3. Siswa dapat mengetahui bagai mana karakteristik dan cara kerja alat

tersebut.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Obeng min (-) dan obeng plus (+)

b. Tang potong

c. Tang kombinasi

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Amperemeter digital (otto)

b. Current transformer (otto)

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan alat dan bahan dicek terlebih dahulu,

sebelum dugunakan,

24

Page 25: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

2. Dalam melakukan kegiatan siswa tidak boleh bercanda dan harus serius,

3. Dalam melakukan pemasangan Amperemeter digtal hendaknya siswa

didampingi oleh pembimbing,

4. Seelah melakukan kegiata alat dan bahan dicek, dirapikan, dan

dikembalikan pada tempatnya.

D. Materi Singkat

Jika pada Amperemter analog biasanya hanya ada 2 input (2 masukan

kabel dari current transformer), tetapi berbeda dengan Amperemeter digital

yang memiliki 1 input dan output (tidak seperti Amperemeter analog biasa

yang hanya memiliki 1 input dan tidak memiliki output), jadi ada 2 masukan

kabel dan 2 keluaran kabel, dan juga perbedaan terbesar ad di petunjuk angka

pengukuran , ika di Amperemeter analog biasa, yang dilengkapi oleh jarum

penunjuk angka, dan tidak perlu dilakukanya pengaturan batas ukur alat

tersebut sedangkan jauh berbeda dengan Amperemeter digital yang tidak

dilengkapi jarum penunjuk angka teapi dilengkapi oleh angka digital sebagai

penunjuk angka pengukuran dan dilengkapi oleh pengaturan batas skala ukur,

jika sudah terpasang kabel dari current transformer kita dapat hubungkan ke

input Amperemeter digital dan outputnya kita dapat hubungkan ke input atau

output pada Voltmeter,atau fasa dan netral saja, dan juga kita harus

mengkonfigurasi batas skala ukur pada Amperemeter digital tersebut, setelah

di coba, ternyata Amperemeter digital tidak menunjuka angka yang sesuai dan

apt di sebabkan oleh pengaturan batas skala ukur yang salah, danharus di

betulkan kembali agar berungsi normal.

25

Page 26: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

E. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam memasang Amperemeter digital adalah;

1. Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan kegiatan,

2. Pasang Current transformer terlebih dahulu pada Bus bar di panel

distribusi sumber, (pasang 1 current transformer pada masing-masing

bus bar terminal didalam box panel distribusi), karena ada 3 bus bar,

3. Lepaskan penutup atas pada Current transformer, dan pasang kabel ke

kedua keluara kabel tersebut,

4. Hubungkan 2 buah kabel dari Current transformer tersebut menuju ke

input Amperemeter digital, tapi buka terlebih dahulu penutup belakang

pada bagian belakang Amperemeter untuk memasang kabel,

5. Setelah kita memasang input maka tinggal outputnya lagi yang kita

pasangi dengan kabel, kabelnya juga gunakan kabel elastis/serabut,

6. Hubungkan kabel output Amperemeter digital ke netral dan fasa (bisa

kita hubugkan ke output netral dan fasa pada Voltmeter yang ada),

7. Aatur batas skala ukur Amperemeter digital sesuai dengan buku

panduanya dan sesuai denagn Arus yang tercantum atau yang sedang

ingin digunakan pada panel tersebut, jangan sampai salah mengatur

batas skala ukur Amperemeter digital tersebut,

8. Pasang kembali penutup belakang pada Amperemeter digital tersebut,

dan kencangkan bautnya, agar lebih aman,

9. Jika kita ingin mengetesnya, barulah kita dapat mengalirkan arus listrik

(menghidupkan panel), jangan hidupkan panel ketika pada saat kita

26

Page 27: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

sedang memasang Amperemeter digital, karena berbahaya kalau

tersengat arusnya,

10.Cek, dahulu atau mintapembimbing untuk mengecek pekerjaan kita, dan

jika benar barulah kita dapat langsung mencobanga,

11.Cek, rapikan, dan kembalikanlah alat dan juga bahan pada tempatnya

semula.

A. Current transformer B. Amperemeter digital

Gambar. Current transformer dan Amperemeter digital.

F. Data

No. Full Scale Setting Angka Penunjukan digital

27

Page 28: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

1

On

30.0 A

2

On

50.0 A

3

On

60.0 A

4

On

70.0 A

5

On

100.0 A

6On

150.0 A

7On

200.0 A

Catatan:

*Data yang tercantum pada kertas panduan untuk mengontrol skala ukur

Amperemeter.

G. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan, Ternyata kita dapat mengetahui cara kerja

yang sangat jauh berbeda pada kedua Amperemeter dengan karakteristik dan

cara kerja yang berbeda yaitu amperemeter digital dengan pemasangan dan

pengaturanya yang terbilang rumit tetapi hail pembacaan pengukuran yang

akurat dan Amperemeter analog dengan pemasangan yang mudah dan

28

Page 29: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

pengaturan yang terbiang tidak ada,tetapi dengan ketelitian membaca hasil

pengukuran yang di bawah Amperemeter digital, jika pada instalasi yang jelas

unggul dan mudah adalah Amperemter Analog, tetapi dalm hal urusan

penunjukan angka hasil pengukuran , Amperemeter digital jauh lebih mumpuni

dari pada Aperemeter analog, Setelah memasang Amperemeter digital

ternyata, Amperemeternya tidak berfungsi dengan benar dan

semestinya,maka kesalahan umumnya terletak pada Input dan output sumber

tegangan amperemeter digital tersebut, bia jadi tertukar atau salah hubung,

dan faktor pengaturan konfigurasi batas skala ukurnya.

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Rabu 08-02-20102. Nama Kegiatan : Memasang Voltmeter digital pada box

panel3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapatmengetahui bagai mana cara memasang Voltmeter digital

dengan baik dan benar.

2. Siswa bisa tahu tentang karak teristik dan cara kinerja dari Voltmeter

digital dan Voltmeter analog biasa.

B. Alat dan Bahan

29

Page 30: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Avometer (manual/digital)

b. Obeng min (-)

c. Obeng plus (+)

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Voltmeter digital (otto)

b. Kabel serabut (NYAF 2,5 mm)

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan alat dan bahan harus di cek terlebihdahulu

sebelum kita menggunakanya.

2. Dalam melakukan kegiatan siswa tidak boleh bercanda dan siswa

dituntut serius.

3. Dalam pemasangan Voltmeter digital, hendaknya siswa didampingi oleh

pembimbing kegiatan.

4. Setelah melakukan kegiatan, alat dan bahan kegiatan di cek, dirapikan,

dan di kembalikan pada tempatnya semula.

30

Page 31: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

D. Materi Singkat

Dalam soal karakteristik Voltmeter digital sama dengan Voltmeter

analog biasa, dandalam urusan cara keja yang berbeda tetapi menunjukan

hasil yang sama, (sama seperti Amperemeter digital dan analog), Sebelum

memasangnya kita dapat mengecek berapa besar tegangan dari panel yang

ingin kita pasangi dengan Voltmeter digital, menggunakan avometer yang

selector switchnya kita arah kan ke Voltmeter AC,bukan DC, stelah

memastikan arahkan probe merah ke fasa output pada panel, (pada panel

distribusi biasanya memiliki 3 fasa) terserah yag kita ukur fasa yang mana, dan

probe hitam kita letakan ke output netral panel tersebut, maka pada Voltmeter

maka akan terlihat angka digital pada Avometer digital dan pada Avometer

analog menunjukan jarum penunjukan hasil pengukuran, dan dilihat tegangan

yang terukur adalah 220 V, maka teganganya normal untuk ukuran sumber 1

fasa (1 fasa dan 1 netral), setelah itu kita baru dapat memasang Voltmeter

digital ke panel tersebut, (untuk lebih aman dalam pemasangan putuskan

input sumber pada panel) hubungkan kabel fasa dari panel menuju salah satu

input Voltmeter digital pada bagia belakang Voltmeter, (ada bacaan “input

voltage 3 0 – 100V 4”) pilih hubungkanke angka 3 tau 4, tertukar tidak apa-

apa, kemudian kencangkan dengan obeng min atau plus, lakukan hal yng

sama pada kabel netral dari panel, menuju nomor 4 (jika nomo 3 di tempati

kabel fasa tadi), langkah terakhir, kopel masing – masing kabel tersebut, pada

input (ada bacaan “input power supply 1 220 2”) kopel dengan kabel dari input

panel tadi, yang bernomor 4 ke nomor 1, sementara yang nomor 3 ke nomor 2,

31

Page 32: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

kencangkan dengan obeng agar lebih aman dan tutup dengan penutup

belakang yang tadi kita lepaskan, stelah selesai kita aat mencobanya, dengan

meng hubungkan lagi panel ke sumber tegangan, dan voltmeter digital akan

secara otomatismenunjukan angka digital, (220 V untuk fasa-netral / 380 V

untuk Fasa-Fasa), jika angka sesuai dengan pengukuran kita tadi berarti

pemasangan benar.

E. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam memasang Voltmeter digital pada box panel adala

sebagai berikut :

1. Siapkan alat dan bahan kegiatan,

2. Putar selector switch pada Avometer ke Voltmeter AC,

3. Arahkan probe merah ke kabel keluaran fasa dari panel dan ,probe

hitam pada netral keluaran panel juga, lihat apakah angka yang

ditunjukan adalah angka normal untuk tegangan 1 fasa,

4. Jika kita ingin memasang, lebih baik matikan dulu sumber panelnya,

agar kita aman pada saat pemasangan Voltmeter digital,

5. Buka penutup belakang pada bagian belakang Voltmeter digital dan

akan terlihat input untuk dari “Voltage” dan iput dari “power supply”,

32

Page 33: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

6. Hubungkan kabel fasa dan netral dari keluaran box panel tadi, dan

pasang pada input “Voltage” (di input “Voltage” ada 2 nomor yaitu 3

dan 4) pasang kabel fasa pada nomor 3 dan kabel netral pada nomor 4,

kencangkan dengan obeng,

7. Selesai memasang, tinggal input “power supply” saja yang kita bisa

kopel dengan kabel input “Voltage”,

8. Kopel input “voltage” nomor 4 ke input “power supply” nomor 1 dan

kopel juga input “Voltage” nomr 3 ke input “power supply” nomor 2.

9. Jika sudah selesai, kita pun dapat mengtesnya dengan meghubungkan

panel ke sumber tegangan, dan Voltmeter digital akan memunculkan

angka digital hasil pengukuran, jika Voltmeter tidak menunjukan angka

pengukuran yang benar bidsa jadi salah mengkopel kabel inputnya,

10.Cek, rapikan, dan kembalikan alat dan bahan padatepatnyasemula.

33

Page 34: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Gambar. Voltmeter digital tampak muka dan belakang

F. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan, siswapun lansung dapat mengetahui bagi

mana cara memasang Voltmeter digital dengan baik dan benar, tetapi tidak

semudah pemasangan Voltmeter analog yang hanya memiliki 1 input sumber

tegangan, dan tidak memiliki output, lain halnya dengan Voltmeter digital yang

memiliki 2 input yang berbeda, tetapi pemasanganya dapat dipermudah

seperti pemasangan Voltmeter digital, dengan metode Kopel, antara input

yang satu dan input yang lain,dan hanya menyisakan 1 input saja, tetapi tetap

dapat berfungsi lancar dan baik, pemasangan ini bertujuan agar nilai dari

pengukuran alat Voltmeter digital lebih akurat dari Voltmeter analog, yang

harus di lihat lagi untuk memastikan agar benar,jika Voltmeter digital, kita

cuma tinggal menengok pada angka digital yang muncul menunjukan hasil

pengukuran.

34

Page 35: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Mengetahui Rantau, 08/02/10

Pembimbing Industri Siswa

(…………………………….) (…………………………….)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Senin 09-03-20102. Nama Kegiatan : Mengganti Rellay pada warnig lamp3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapat mengetahui komponen – komponen yang terdapat pada

sebuah warning lamp.

35

Page 36: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

2. Siswa mengetahui cara kerja dan fungsi – fungsi dari seluruh komponen

pada warning lamp.

3. Siswa tahu jenis dan type pada masing – masing komponen warning

lamp.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Obeng min (-)

b. Obeng plus (+)

c. Avometer

d. kabel penghubung (junction)

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Rellay (omron dc)

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan alat dan bahan kegiatan di cek terlebih

dahulu.

36

Page 37: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

2. Dalam menggunakan Avometer harus sesuai dengan kegunaanya.

3. Dalam melakukan kegiatan sebaiknyan siswa tidak boleh bercanda.

4. Untuk pemasanan komponen – komponen hendaknya di dampingi oleh

pembimbing.

5. Setelah melakukan kegiatan alat dan bahan dicek, rapikan dan

kembalikan pada tempatnya.

D. Materi Singkat

Jika pada kegiatan ini Avometer digunkan untuk mengecek baik-

buruknya komponen – komponen yang ada pada warning lamp maka, tentukan

terlebih dahulu mana yang ingin dicek, karena pada warning lamp yang

didalamnya terdapat 4 komponen – kompoen utama, yaitu ; Fitting lampu,

Rellay (bisa Ac/Dc), Lampu, dan Timer, (ada juga rangkaian elektronika yang

sma fungsina seperti Timer) , jika pada kegiatan ini terjadi kerusakan pada

kompoen – komponen warning lamp maka, cek satu per satu komponen

tersebut muli dari karakteristiknya barulah cara kerjanya dan setelah diamati

ternyata pada kegiatan ini hanya rellay yang rusak dikarenakan konslet (pada

karakteristiknay), sehingga tidak dapat berfungsi untuk menhubungkan dan

memutuskan arus menuju lampu, karena rellay disini berfungsi sama seperti

saklar otomatis yang hanya menghubungkan dan memutus arus menuju

fitting, jika koil pada rellay diberi arus maka ia akan menghubungkan dan jika

koil tidak diberi arus maka rellay tidak menghubungkan arus, kita dapat

mengecek apakah ada arus ang yang di salurkan oleh relay menggunkan

Avometer dengan cara, mengarahkan selector switch pada Voltmeter AC,

37

Page 38: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

colokkan probe merah pada output rellay menuju fiting lampu (yang berarus)

dan probe hitam di fiitng lampu (Netral lampu, dalam pengecekan ini rellay

teraliri arus jadi harus berhati – hati dalam pengecekan dan harus di dampingi

oleh pembimbing) ternyata rellay tidak menyalurkan arus sama sekali, terbukti

dengan tidak aktifnya koil sama sekali, padahal timer sudah menghubungka

arus ke koil rellay, maka rellay tersebut tidak mungkin untuk dapat digunakan

kembali dan harus diganti dengan yang jenisnya sama dan yang baik.

E. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam mengganti rellay pada warning lamp dalah ;

1. Siapkan alat dan bahan kegiatn terlebih dahulu,

2. chek terlebih dahulu rellay apakah masih dalam keadaan baik untuk

digunakan atau tidak,

3. colok probe merah Aometer, ke fitting lampu (fasa input) dan probe

hitam ke netral pada fitting lampu, (selector switch pada Avometer kita

arahkan ke voltmeter AC),

4. Lihat apakah voltmeter menunjukan angka digital atau tidak sama

sekali,

5. Jika tidak ada angka digital yang muncul dari pengukuran maka rellay

tersebut rusak karena seharusnya pada saat ada arus yang dialirkan

oleh timer menuju koil pada rellay, rellay langsung aktif dan

menghubungka arus dari NO (Normaly Open) rellay menuju fitting,

38

Page 39: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

6. Kitapun dapat mengamati rellay dari karakteristiknya, seperti apa rellay

tersebut dalam keadaan gosong atau tidak jika gosong rellay tersebut

tidak mungkin lagi dapat digunakan dan harus diganti dengan yang

baru,

7. Cabut rellay dari rumah rellay terlebih dahulu, tetapi matikan dahulu

rangkaian dengan memutuskan sumber arus menuju NO (Normaly

Open) timer,

8. Ganti dengan rellay yang sfesifikasinya sama seperti yang baru dicabut,

karena beda sfesifikasinya, beda rumah rellaynya (kaki pada rellay yang

berbeda banyak atau posisinya),

9. Pasang rellay baru tersebut pada rumahnya kembali dan sambungkan

rangkaian ke sumber arus apakah, rangkaian warning lamp berfungsi

lancar, yakni setiap satu detik timer akan mengaktifkan koil rellay dan

rellay akan menghubungkan arus ke lampu dan lampu menyala,setelah

satu detik kmudian timer memutuskan arus pada koil rellay dan lampu

pun mati kembali,

10.Jika rangkaian tersebut sudah berfungsi seperti di atas berarti rangkaian

berfungsi lancar dan dapat dipasang kembali kedalam boxnya, dan

dipasang lagi sebgi rmabu – rambu peringatan jalan keluar masuk

kendaraan tambang,

11.Selesai kegiatan kembalikan alat dan bahan ketempatnya semula.

39

Page 40: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Gambar 1. Rangkaian lampu warning Lamp (timer, fitting, dan rumah rellay)

Gambar 2. Rellay Omron (dc)

F. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan, kita pun dapat mengetahui bahwa antara 1

dan semua komponen pada rangkaian warning lamp sangat berhubungan erat,

misalnya antara timer dan rellay, 2 komponen ini sangat penting pada

rangkaian warnig lamp, jika salah satunya rusak maka rangkaian warning lamp

tidakakan berfungsi sama sekali, apabila rusak salah satunya harus segera di

40

Page 41: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

pebaiki atau digantii dengan yang baru jika keadaan fisiknya yang tidak

memungkinkan untuk digunakan (misal dalam keadaan terbakar) dan misalkan

rellay yang rusak maka lampu tidak akan menyala kecuali rellay di perbaiki

atau diganti dengan yang masih baik dan perlu diingat, rellay spesifikasinya

beda – beda (ada yang berkaki banyak dan sedikit) tergnatung berapa

amperenya dan tegangannya (AC/DC), tapi pada umumnya warning lamp

banyak menggunakan rellay bertegangan DC.

Mengetahui Rantau, 09/03/10

Pembimbing Industri Siswa

(…………………………….) (…………………………….)

41

Page 42: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIKSMK NEGERI 1 PARINGIN

Alamat : Jl. Ahmad Yani Desa Morgo Mulyo Paringin 71462Phone : 081349717220 (Pak Dwi) & 085249795201 (Bu Sri)

JURNAL KEGIATAN PRAKER1N III04 Januari s/dn 05 Maret 2010

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Kamis 25-03-20102. Nama Kegiatan : Mengukur grounding pada penangkal

petir3. Tempat Keiatan : PT. KPP Rantau4. Nama Pembimbing : Pak Sabirin M Kegiatan

A. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar :

1. Siswa dapat mengetahui bagai mana cara menggunakan alat “Digital

earth tester” untuk mengetahui resistansi, dengan baik dan juga benar.

2. Siswa bisa mengetahui tahanan (Ohm) tanah/bumi untuk tempat

penetralan sambaran petir dari sebuah penagkal petir, genset, ataupun

panel distribusi.

3. Siswa mengetahui keadaan tempat (kondisi tanah) yang baik untuk

dijadikan area grounding untuk sebuah penangkal petir.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang dibutuhkan :

a. Digital earth tester (KYORITSU 4105A)

b. Kabel penghubung (junction)

42

Page 43: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

c. 2 buah stick besi (± 30 cm)

d. Buku dan pulpen

2. Bahan

Bahan yang digunakan :

a. Kabel grounding (tembaga batangan) yang sudah tertanam

C. Keselamatan Kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja, maka :

1. Sebelum melakukan kegiatan alat dan bahan kegiatan di cek terlebih

dahulu.

2. Dalam menggunakan Avometer harus sesuai dengan kegunaanya.

3. Dalam melakukan kegiatan sebaiknyan siswa tidak boleh bercanda.

4. Untuk pemasanan komponen – komponen hendaknya di dampingi oleh

pembimbing.

5. Setelah melakukan kegiatan alat dan bahan dicek, rapikan dan

kembalikan pada tempatnya.

D. Materi Singkat

Jika pada kegiatan ini Avometer digunkan untuk mengecek baik-

buruknya komponen – komponen yang ada pada warning lamp mak, tentukan

43

Page 44: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

terlebih dahulu mana yang ingin dicek, karena pada warning lampmyang

didalamnya terdapat 4 komponen – kompoen utama, yaitu ; Fitting lampu,

Rellay (bisa Ac/Dc), Lampu, dan Timer, (ada juga rangkaian elektronika yang

sma fungsina seperti Timer) , jika pada kegiatan ini terjadi kerusakan pada

kompoen – komponen warning lamp maka, chek satu per satu komponen

tersebut muli dari karakteristiknay barulah cara kerjanya dan setelah diamati

ternyata pada kegiatan ini hanya relly yang rusak dikarenakan konslet (pada

karakteristiknay), sehingga tidak dapat berfungsi untuk menhubungkan dan

memutuskan arus menuju lampu, karena relly disini berfungsi sama seperti

saklar otomatis yang hanya menghubungkan dan memutus arus menuju

fitting, jika koil pada rella diberi arus maka ia akan menghubungkan dan jika

koil tidak diberi arus maka Rellay tidak menghubungkan arus, kita dapat

mengecek apakahada arus ang yang di salurkan oleh relay menggunkan

Avometer dengan cara, mengarahkan switch control pada Voltmeter AC,

colokkan probe merah pada output relay menuju fiting lampu (yang berarus)

dan probe hitam di fiitnglampu (Netral lapmu, dalam penecekan ini relay

teraliri arus jadi harus berhati – hati dalam pengecekan dan harus di dampingi

oleh pembimbing) ternyata relay tidak menyalurkan arus sama sekali, terbukti

dengan tidak aktifnya koil sama sekali, padahl timer sudah menghubungka

arus ke koil relay, maka relay tersebut tidak mungkin untuk dapat digunakan

kembali dan harus diganti dengan yang jenisnya sama dan yang baik.

E. Langkah Kerja

44

Page 45: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Langkah kerja dalam mengukur grounding pada penagkal petir adalah ;

1. Siapkan alat dan bahan kegiatan,

2. Buka penutup padaalat “Digital earth tester” terlebihdahulu, dan

rentangkan 2 kabel penghubung “junction” alat tersebut yang berwarna

merah dan kuning,

3. Tancapkan stick besi denagn jarak rentangan kabel itu masing – masing

(1 kabel 1 stick), terserah boleh direntangkan sejajar antara kabel

merah dan kuning atau berjauhan, jepitkan penjepit pada ujung kabel ke

ujung stick yang di tancapkan tadi, jepit kabel berwarna hijau pada

kopelan kabeltembaga yang dijadikan grounding,

4. Gunakan palu/martil untuk mendalamkan stick agar lebih menacap ke

tanah,

5. Kemudian tekan tombol “press to test” pada alat “Digital earth tester”

dan arahkan switch control “test function” kearah “Earth voltage” dan

lihat angka digital yang di tunjukan, catat pada buku yang di siapkan

tadi,

6. Arahkan lagi switch pada”test function” kearah 20 Ω, 200 Ω, dan 2000

Ω,catat angka hasil pengukuran dari alaat tersebut pada buu tadi,

7. Dari seluruh hasil yang dicatat bandingkan, jika ternyata keseluruhan

rata – rata sam,seperti dari earth voltage (2V), 20 Ω (0,01 Ω), 200 Ω

(00,1 Ω), 2000 Ω ( 001 Ω), maka tahanan tanah di tempat itu kecil dan

penghantaranya sangatlah bagus,

8. Jika rata – rata angka pengukurannya lebih di atas 5 Ω, seperti 20 Ω

(0,018 Ω), 200 Ω (0,19 Ω), dan 2000 Ω (019 Ω), maka tahanan tanah di

tempat itu besr dan dan sulit menghantarkan listrik, dan kita dapat

45

Page 46: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

memindah tempatkan penghantar ke tempat yang resistansinya kecil

agar dapat menghantarkan listrik dari sambaran petir dengan baik,

9. Setelah melakukan kegiatan alat dan bahan di cek, bersihkan dan

kembalikan pada tempatnya semula.

Gambar. Alat “Digital Earth tester” dan mengukur resistansi pada penangkal

petir

F. Data

46

Page 47: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

RangeMeasuring

Range

Measuring Range to keep

he operating errorAccuracy

Earth

voltage

EARTH

VOLTAGEAC 0 ~ 199,9 V ± 1.0 % ± 4 dgt

20 Ω 0 ~19,99 Ω 5 ~ 19,99 Ω± 2.0 % rdg ± 0.1Ω (0-19,99

Ω)

200 Ω 0 ~ 199,9 Ω 20 ~ 199,9 Ω± 2.0 % rdg ± 3 rdg(above 20

Ω)

2000 Ω 0 ~ 1999 Ω 200 ~ 1999 ΩCat Aumillary earth resistance

: 100 Ω)

G. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan pengukuran resistansi menggunakan alat

“Digital earth tester” pada tempat penanaman penghantar yang berupa

tembaga pada penangkal petir ang di tanam ± 10 m kedalam tanah, ternyata

nilai yangdi dapat dari pengukuran, mulai dari 20 Ω, 200 Ω, dan 2000 Ω,

semuanya menunjukan angka yang melebihi standar yaitu 5 Ω, missal 10 Ω

atau lebih, dapat di karenakan faktor keadaan tempatny, seperti tanah yang

menjadi faktor utama, besar kecilnya nilai resistansi suatu grounding pada

penangkal petir. Semakin kecil nilai resistansinya (< 5 Ω) maka semakin baik

hantarannya untuk menyalurkan / menghantarkan arus dari sambaran petir

(jika terkena) langsung ke tanah untuk di netralkan, jika pada suatu tempat

memiliki nilai resistansi yang besar maka kita dapat memindahkan penghantar

47

Page 48: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

dari tempat itu ke tempat yang nilai reistanainya kecil, tanah yang kering lebih

besar resistansinya dari tanah yang basah (bukan lumpur).

48

Page 49: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

Mengetahui Rantau, 25/03/2010

Pembimbing Industri Siswa

(…………………………….) (…………………………….)

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan PRAKERiN, yakni selama 3 bulan (04 Januari s/d 05 April), Alhamdulilah banyak sekali ilmu yang di dapatkan oleh saya, selaku siswa PRAKERiN angkatan V dari SMKN 1 Paringin di PT. KPP Ranatu. Semua itu mustahil terjadi jika tidak ada campur tangan dari para pembimbing industri yang turut dalam program pelaksanaan PRAKERiN V ini dan banyak hal – hal baru yang di dapatkan maupun di ajarkan oleh pembimbing industri kepada saya disaat melaksanakan PRAKERiN yang belum pernah saya dapatkan atau di ajarkan dari sekolah dimana tempat saya menuntut ilmu, meskipun adanya mengalami kesulitan dalam hal penengerjaan tugas yang diberikan, tetapi semua bisa teratasi jika kita mau bertanya dan mencari jalan pemecahanya, kerjasama sangat penting dalam pengerjaan tugas dan pemecahan masalah, dalam melakukan kegiatan apapun siswa dituntut agar dapat berkerja sama denagn yang lain untuk menyelesikanya, karena manusia adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, jadi selain saling berkerja sama siswa juga harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana tempatnya melaksanakan PRAKERiN.

2. Saran

Mungkin saran dari saya tidak jauh berbeda dengan kesimpulan di atas tetapi intinnya kita harus menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan kondisi atau tempat ataukeadaan dimana kita melaksanakan PRKERiN,

49

Page 50: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

agar kita cepat beradaptasi dengab lingkungan maupun orang – orang yang ada di lingkungan dimana kita melaksanakan PRAKERiN, dan agar tidak membuat kita jenuh dengan keadaan atau kondisi sebagai mana yang ada dan tetap bersemangat walaupun kita enggan melakukan suatu kegiatan, tetapi jika di jalani dengan hatiyang ikhlas kitapun dapat melaksanakannya degan baik berbeda jika kita di paksa melakkan suatu perbuatan yang kita tidak ingin melakukannya, maka kita akan sulit untuk dapat menyelesaikannya.

DAFTAR PUSTAKA

50

Page 51: Bab 1 (Laporan Prakeriin 2010 Pt.kpp Yoga m,s)

LAMPIRAN

51