bab 1& 3 audit

24
DEFINISI AUDIT Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan Independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

description

audit 1

Transcript of bab 1& 3 audit

Page 1: bab 1& 3 audit

DEFINISI AUDIT

Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti

tentang informasi yang dapat diukur

mengenai suatu entitas ekonomi

yang dilakukan seorang yang kompeten dan Independen

untuk dapat menentukan dan melaporkan

kesesuaian informasi dimaksud

dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Page 2: bab 1& 3 audit

Bukti Audit

Bukti Audit dapat berupa :

Kesaksian lisan

Komunikasi tertulis dengan pihak luar

Observasi

Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh

bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi.

Page 3: bab 1& 3 audit

Kompeten

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk

memahami kriteria yang digunakan dan harus

kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah

bukti yang akan dikumpulkan

Page 4: bab 1& 3 audit

Jasa Assurance

Jasa Assurance adalah jasa profesional

independen yang meningkatkan kualitas

informasi bagi para pengambil keputisan

Jasa Assurance dapat dilakukan oleh akuntan

publik atau oleh berbagai profesional lainnya.

Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan

oleh akuntan publik adalah jasa atestasi

(attestation service).

Page 5: bab 1& 3 audit

Jasa Atestasi Jasa Atestasi adalah jenis jaasa assurance dimana KAP

mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang

disiapkan pihak lain.

Jasa Atestasi dibagi menjadi 5 kategori:

1. Audit atas laporan keuangan historis

2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan

keuangan

3. Revies laporan keuangan historis

4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi

5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai

permasalahan

Page 6: bab 1& 3 audit

Jasa Nonassurance

Jasa Nonassurance yang diberikan akuntan publik

antara lain :

Jasa akuntansi dan pembukuan

Jasa pajak

Jasa konsultasi manajemen

Page 7: bab 1& 3 audit

JENIS AUDIT

Audit Laporan Keuangan

Audit Operasional (Audit Internal)

Audit Ketaatan

Page 8: bab 1& 3 audit

Akuntan Publik

Auditor Pemerintah

Auditor Pajak

Auditor Intern

JENIS AUDITOR

Page 9: bab 1& 3 audit

Mengapa Laporan Keuangan Harus di Audit?

Karena :

Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi

informasi

Sikap yang memihak pemberi informasi atau motif lain

Data / informasi yang semakin banyak dan kompleks

Transaksi usaha yang semakin kompleks

Terdapat Kemungkinan pemakai laporan keuangan

memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya

Page 10: bab 1& 3 audit

STRUKTUR KAP

PARTNER

MANAJER

SUPERVISOR

SENIOR

JUNIOR

Page 11: bab 1& 3 audit

Standar Auditing yang ditetapkan

IAI

Standar UmumStandar Pekerjaan

LapanganStandar

Pelaporan

1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai

2. Independensi dalam sikap mental

3. Kemahiran profesional yang cermat dan seksama

4. Perencanaan dan pengawasan yg tepat

5. Pemahaman yg mencukupi atas entitas, lingkungannya, dan pengendalian internalnya.

6. Bukti yg mencukupi dan tepat.

7. Pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

8. Pernyataan mengenai ketidakkonsistenan penerapan prinsisp akuntansi yang berlaku umum

9. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan

10. Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan

Page 12: bab 1& 3 audit

BAB 3

LAPORAN AUDIT

Page 13: bab 1& 3 audit

Wajar Tanpa Pengecualian

• Laporan bentuk standar / baku

• Laporan dengan paragraf penjelasan

• Laporan dengan modifikasi kata/kalimat

Wajar dengan pengecualian

Pendapat tidak wajar

Tidak memberikan pendapat

Laporan Audit

Page 14: bab 1& 3 audit

1. Laporan keuangan lengkap

2. Standar Umum telah diikuti sepenuhnya

3. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan

ketiga standar pekerjaan lapangan telah

dipenuhi

4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan

prinsip akuntansi

Syarat-syarat untuk laporanwajar tanpa pengecualian

Page 15: bab 1& 3 audit

BAGIAN-BAGIAN DARI LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU

• Judul Laporan• Alamat yang dituju

• Paragraf Pendahuluan• Paragraf Lingkup Audit• Paragraf pendapat / Opini

• Tanda tangan dan nama Akuntan Publik• Tanggal Laporan Audit

Page 16: bab 1& 3 audit

3 (TIGA) KONDISIyang menyebabkan Auditor tidak memberikan

pendapat wajar tanpa pengecualian

• LINGKUP AUDIT DIBATASI

• Oleh klien

• Karena kendala diluar kekuasaan klien/auditor

• LAPORAN KEUANGAN TIDAK SESUAI DENGAN

PRINSIP AKUNTANSI (SAK)

• AUDITOR TIDAK INDEPENDEN

Page 17: bab 1& 3 audit

Definisi Materialitas dalamAkuntansi dan pelapor audit

Suatu salah saji dalam laporan keuangan

dianggap material bila salah saji tersebut

dapat mempengaruhi keputusan pemakai

laporan keuangan

Page 18: bab 1& 3 audit

• Tidak Material

• Material

• Sangat Material

Salah Saji dalam Laporan Keuangan

Page 19: bab 1& 3 audit

Salah saji dalam laporan keuangan dan pengaruhnya terhadap pendapat / opini

Tingkatan Materialitas Pendapat / opini

Tidak Material• Karena pembatasan lingkup

atau tidak sesuai SAK

Material• karena pembatasan lingkup

atau tidak sesuai SAK

Sangat Material• pembatasan lingkup audit• tidak sesuai SAK

Unqualified(Wajar tanpa pengecualian)

Qualified

DisclaimerAdverse

* Bila Auditor tidak independen, maka pendapat auditor -> Disclaimer

Page 20: bab 1& 3 audit

Kondisi yang memerlukan laporan wajar tanpa

pengecualian dengan modifikasi kata-kata atau

paragraf penjelasan

Tingkat Materialitas

Tidak Material Material

• Prinsip-prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten

• Keraguan yang substansi tentang kelangsungan hidup perusahaan

• Penekanan pada masalah

• Penggunaan auditor lain

Wajar tanpa pengecualian

Wajar tanpa pengecualian

Wajar tanpa pengecualian

Wajar tanpa pengecualian

Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan

Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan

Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan

Laporan wajar tanpa pengecualian,Modifikasi kata-kata

Laporan Audit untuk Setiap Kondisi

Page 21: bab 1& 3 audit

Kondisi yang memerlukan

penyimpangan dari laporan wajar tanpa

pengecualian

Tingkat Materialitas

TidakMaterial

Material, tetapi tidak mempengaruhi

laporan keuangan secara keseluruhan

Sangat material sehingga kewajaran

secara keseluruhan diragukan

Ruang lingkup dibatasi oleh klien atau kondisi lain

Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan GAAP

Auditor tidak independen

Wajar tanpa pengecualian

Wajar tanpa pengecualian

Pengecualian ruang lingkup, paragraf tambahan, dan pendapat wajar dengan pengecualian (kecuali untuk)

Paragraf tambahan dan pendapat wajar dengan pengecualian (kecuali untuk)

Menolak memberikan pendapat, tanpa melihat materialitas

Menolak memberikan pendapat

Tidak wajar

Page 22: bab 1& 3 audit

Mengukur Materialitas

Penyimpangan dari prinsip akuntansi diukur dengan

membandingkan nilai (uang) kesalahan dalam akun-akun

yang bersangkutan dengan tolok ukur tertentu

Salah saji yang terjadi akibat pembatasan lingkup audit

diukur dengan jumlah nilai (uang) yang tidak dapat diaudit

Page 23: bab 1& 3 audit

Penyebab dari penambahan paragrafpenjelasan atau modifikasi kata/kalimatpada laporan wajar tanpa pengecualian

• Penerapan prinsip akuntansi tidak konsisten

• Keraguan ttg kelangsungan hidup (going concern)

• Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap

prinsip akuntansi yang dirumuskan.

• Penekanan atas suatu hal atau masalah

• Laporan yang melibatkan auditor lain

Page 24: bab 1& 3 audit

JUMLAH PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDIT

Laporan Audit Jumlah Paragraf

Bentuk Baku/Standar

Dengan Paragraf Penjelasan

Modifikasi Kata

Wajar Dengan Pengecualian

Tidak Wajar

Tidak Memberikan Opini

3

4

3

4

4

1