bab 1& 3 audit
-
Upload
lea-wigiarti -
Category
Documents
-
view
230 -
download
2
description
Transcript of bab 1& 3 audit
DEFINISI AUDIT
Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi
yang dilakukan seorang yang kompeten dan Independen
untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti Audit
Bukti Audit dapat berupa :
Kesaksian lisan
Komunikasi tertulis dengan pihak luar
Observasi
Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Untuk memenuhi tujuan audit, auditor harus memperoleh
bukti dengan kualitas dan jumlah yang mencukupi.
Kompeten
Auditor harus memiliki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah
bukti yang akan dikumpulkan
Jasa Assurance
Jasa Assurance adalah jasa profesional
independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputisan
Jasa Assurance dapat dilakukan oleh akuntan
publik atau oleh berbagai profesional lainnya.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan
oleh akuntan publik adalah jasa atestasi
(attestation service).
Jasa Atestasi Jasa Atestasi adalah jenis jaasa assurance dimana KAP
mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang
disiapkan pihak lain.
Jasa Atestasi dibagi menjadi 5 kategori:
1. Audit atas laporan keuangan historis
2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan
keuangan
3. Revies laporan keuangan historis
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai
permasalahan
Jasa Nonassurance
Jasa Nonassurance yang diberikan akuntan publik
antara lain :
Jasa akuntansi dan pembukuan
Jasa pajak
Jasa konsultasi manajemen
JENIS AUDIT
Audit Laporan Keuangan
Audit Operasional (Audit Internal)
Audit Ketaatan
Akuntan Publik
Auditor Pemerintah
Auditor Pajak
Auditor Intern
JENIS AUDITOR
Mengapa Laporan Keuangan Harus di Audit?
Karena :
Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi
informasi
Sikap yang memihak pemberi informasi atau motif lain
Data / informasi yang semakin banyak dan kompleks
Transaksi usaha yang semakin kompleks
Terdapat Kemungkinan pemakai laporan keuangan
memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya
STRUKTUR KAP
PARTNER
MANAJER
SUPERVISOR
SENIOR
JUNIOR
Standar Auditing yang ditetapkan
IAI
Standar UmumStandar Pekerjaan
LapanganStandar
Pelaporan
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
2. Independensi dalam sikap mental
3. Kemahiran profesional yang cermat dan seksama
4. Perencanaan dan pengawasan yg tepat
5. Pemahaman yg mencukupi atas entitas, lingkungannya, dan pengendalian internalnya.
6. Bukti yg mencukupi dan tepat.
7. Pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
8. Pernyataan mengenai ketidakkonsistenan penerapan prinsisp akuntansi yang berlaku umum
9. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
10. Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan
BAB 3
LAPORAN AUDIT
Wajar Tanpa Pengecualian
• Laporan bentuk standar / baku
• Laporan dengan paragraf penjelasan
• Laporan dengan modifikasi kata/kalimat
Wajar dengan pengecualian
Pendapat tidak wajar
Tidak memberikan pendapat
Laporan Audit
1. Laporan keuangan lengkap
2. Standar Umum telah diikuti sepenuhnya
3. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan
ketiga standar pekerjaan lapangan telah
dipenuhi
4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi
Syarat-syarat untuk laporanwajar tanpa pengecualian
BAGIAN-BAGIAN DARI LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU
• Judul Laporan• Alamat yang dituju
• Paragraf Pendahuluan• Paragraf Lingkup Audit• Paragraf pendapat / Opini
• Tanda tangan dan nama Akuntan Publik• Tanggal Laporan Audit
3 (TIGA) KONDISIyang menyebabkan Auditor tidak memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian
• LINGKUP AUDIT DIBATASI
• Oleh klien
• Karena kendala diluar kekuasaan klien/auditor
• LAPORAN KEUANGAN TIDAK SESUAI DENGAN
PRINSIP AKUNTANSI (SAK)
• AUDITOR TIDAK INDEPENDEN
Definisi Materialitas dalamAkuntansi dan pelapor audit
Suatu salah saji dalam laporan keuangan
dianggap material bila salah saji tersebut
dapat mempengaruhi keputusan pemakai
laporan keuangan
• Tidak Material
• Material
• Sangat Material
Salah Saji dalam Laporan Keuangan
Salah saji dalam laporan keuangan dan pengaruhnya terhadap pendapat / opini
Tingkatan Materialitas Pendapat / opini
Tidak Material• Karena pembatasan lingkup
atau tidak sesuai SAK
Material• karena pembatasan lingkup
atau tidak sesuai SAK
Sangat Material• pembatasan lingkup audit• tidak sesuai SAK
Unqualified(Wajar tanpa pengecualian)
Qualified
DisclaimerAdverse
* Bila Auditor tidak independen, maka pendapat auditor -> Disclaimer
Kondisi yang memerlukan laporan wajar tanpa
pengecualian dengan modifikasi kata-kata atau
paragraf penjelasan
Tingkat Materialitas
Tidak Material Material
• Prinsip-prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten
• Keraguan yang substansi tentang kelangsungan hidup perusahaan
• Penekanan pada masalah
• Penggunaan auditor lain
Wajar tanpa pengecualian
Wajar tanpa pengecualian
Wajar tanpa pengecualian
Wajar tanpa pengecualian
Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan
Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan
Laporan wajar tanpa pengecualian,Paragraf penjelasan
Laporan wajar tanpa pengecualian,Modifikasi kata-kata
Laporan Audit untuk Setiap Kondisi
Kondisi yang memerlukan
penyimpangan dari laporan wajar tanpa
pengecualian
Tingkat Materialitas
TidakMaterial
Material, tetapi tidak mempengaruhi
laporan keuangan secara keseluruhan
Sangat material sehingga kewajaran
secara keseluruhan diragukan
Ruang lingkup dibatasi oleh klien atau kondisi lain
Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan GAAP
Auditor tidak independen
Wajar tanpa pengecualian
Wajar tanpa pengecualian
Pengecualian ruang lingkup, paragraf tambahan, dan pendapat wajar dengan pengecualian (kecuali untuk)
Paragraf tambahan dan pendapat wajar dengan pengecualian (kecuali untuk)
Menolak memberikan pendapat, tanpa melihat materialitas
Menolak memberikan pendapat
Tidak wajar
Mengukur Materialitas
Penyimpangan dari prinsip akuntansi diukur dengan
membandingkan nilai (uang) kesalahan dalam akun-akun
yang bersangkutan dengan tolok ukur tertentu
Salah saji yang terjadi akibat pembatasan lingkup audit
diukur dengan jumlah nilai (uang) yang tidak dapat diaudit
Penyebab dari penambahan paragrafpenjelasan atau modifikasi kata/kalimatpada laporan wajar tanpa pengecualian
• Penerapan prinsip akuntansi tidak konsisten
• Keraguan ttg kelangsungan hidup (going concern)
• Auditor setuju dengan penyimpangan terhadap
prinsip akuntansi yang dirumuskan.
• Penekanan atas suatu hal atau masalah
• Laporan yang melibatkan auditor lain
JUMLAH PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDIT
Laporan Audit Jumlah Paragraf
Bentuk Baku/Standar
Dengan Paragraf Penjelasan
Modifikasi Kata
Wajar Dengan Pengecualian
Tidak Wajar
Tidak Memberikan Opini
3
4
3
4
4
1