BAB 1 (27 Desember)

download BAB 1 (27 Desember)

of 10

Transcript of BAB 1 (27 Desember)

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1 Umum

    Tanah sebagai dasar permukaan biasanya tidak cukup kuat dan

    tahan, tanpa adanya deformasi yang berarti terhadap beban yang berulang.

    Untuk itu perlu lapis tambahan yang terletak antara tanah dan roda atau lapis

     paling atas dari badan jalan. Lapis tambahan ini dapat dibuat dari bahan

    khusus yang disebut lapis keras/ perkerasan (Pavement).

    Konstruksi perkerasan berdasarkan pengikatnya dikelompokanmenjadi perkerasan lentur (Fleksibel pavement),Perkerasan kaku (rigid 

     pavement) ,dan Perkerasan komposit (composite pavement).

    Dalam praktikum ini kami mengkhususkan membahas mengenai

     perkerasan lentur. enis perkerasan lentur yang kami buat dalam praktikum

    ini adalah aspal beton.

    !enurut "ina !arga #$%%&', (spal beton merupakan campuran yang

    homogen antara agregat #agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi

    atau filler' dan aspal sebagai bahan pengikat yang mempunyai gradasi

    tertentu, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu untuk 

    menerima beban lalu lintas yang tinggi.

    Pada perkeresan lentur setiap lapisan bekerja menjadi kesatuan

    sistem. Lapisan ) lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu

    lintas dan menyebarkan beban tersebut ke lapisan di ba*ahnya. "eban

    tersebut dapat berupa muatan kendaraan #gaya +ertikal', rem #gaya

    horiontal', dan pukulan roda kendaraan #getaran'. Karena sifat penyebaran

     beban, maka beban yang diterima oleh masing)masing lapisan berbeda dan

    semakin ke ba*ah semakin kecil. Lapisan yang paling atas disebut lapisan

     permukaan dimana lapisan permukaan ini harus mampu menerima seluruh

     jenis beban yang bekerja.

    -leh karena itu lapisan permukaan mempunyai fungsi sebagai

     berikut

    Lapis aus, lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya

    rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi aus.

    1

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    2/24

    $ Lapis perkerasan penahan beban roda, harus mempunyai

    stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa

     pelayanan.

    0 Lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak 

    meresap ke lapisan diba*ahnya dan melemahkan lapisan) 

    lapisan tersebut.

    1 Lapisan yang meyebarkan beban kelapisan ba*ah, sehingga

    dapat dipikul oleh lapisan lain yang ada di ba*ahnya.

    Untuk dapat memenuhi fungsi tersebut, pada umumnya lapisan

     permukaan dibuat dengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga

    menghasilkan lapisan yang kedap air dengan stabilitas yang tinggi dan daya

    tahan yang lama.

    "ahan laston terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus, dan

     filler   #jika dibutuhkan'. Pada laporan ini akan dibahas mengenai bahan2

     bahan penyusun laston tersebut, dimulai dari sifat materialnya hingga

     pengujian yang perlu dilakukan.

    .

    2 AspalDalam perkerasan jalan terutama untuk perkerasan lentur, material

    aspal adalah material yang sangat penting sebagai pengikat antar agregat.

    (spal atau bitumen merupakan material yang ber*arna hitam kecoklatan

    yang bersifat +iskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila terdapat

    cukup pemanasan dan sebaliknya. 3ifat +iskoelastis inilah yang membuat

    aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya selama

     proses produksi dan masa pelayanannya.

    Persyaratan aspal sendiri adalah aspal yang berasal dari minyak 

     bumi, mempunyai sifat sejenis dengan kadar  parafine dalam aspal tidak 

    melebihi $ 4, tidak mengandung air dan tidak berbusa jika dipanaskan

    sampai suhu &5 derajat celsius. Dalam praktikum ini aspal yang digunakan

     berasal dari PT.Pertamina

    1 Jenis-jenis Aspal

    enis2jenis aspal terbagi menjadi $, yaitu aspal alam dan aspal

     buatan.

    2

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    3/24

    a (spal alam #(sbuton'

    3esuai dengan namanya, aspal alam langsung tersedia di

    alam, jika di 6ndonesia dapat diperoleh disumber terbesarnya

    yaitu di Pulau "uton. 3ifat asbuton sangat dipengaruhi oleh

    suhu, yang mana jika suhu semakin meningkat maka aspal akan

    semakin cepat mencapai plastis. 3elain itu sifat asbuton pun

    dipengaruhi oleh bahan pelarut, yang jika asbuton diresapi oleh

     flux oil  #bahan perangsang' maka asbuton akan menjadi lembek.

    Klasifikasi asbuton dapat dibagi sebagai berikut

    (sbuton % #"%' mempunyai kadar bitumen 7,% ) ,1 4$ (sbuton 0 #"0' mempunyai kadar bitumen ,5 ) 1,5 4

    0 (sbuton 8 #"8' mempunyai kadar bitumen 1,8 ) &,7 4

    1 (sbuton $% #"$%' mempunyai kadar bitumen 9,% ) $$,5 4

    5 (sbuton $5 #"$5' mempunyai kadar bitumen $$,8 ) $&,1 4

    8 (sbuton 0% #"0%' mempunyai kadar bitumen $&,5 ) 0$,5 4

     b (spal buatan

    (spal buatan merupakan hasil akhir dari penyaringan

    minyak #biasanya aspal :  parafine'. Klasifikasi aspal buatan

    terbagi menjadi tiga, yaitu (spal ;air, (spal

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    4/24

    aspal tersebut memenuhi spesifikasi atau tidak. Pengujian

     pertama yang dilakukan adalah penetrasi. >al ini karena mutu

    aspal ditentukan oleh angka penetrasinya. 3pesifikasi aspal yang

    digunakan pada campuran beton aspal disajikan dalam tabel ..

    Tabel 1.1 3pesifikasi (spal Keras 8%2&% untuk ;ampuran (spal

    "eton Kon+ensional #(;'

    Karakteristik 

    Persyaratan

    3atuanPenetrasi 8% Penetrasi 9%

    !in. !aks. !in. !aks.

    Penetrasi#$5% ? %% gram ?

    5 detik ? %,'

    8% &7 9% 77 %, mm

    Titik Lembek # Ring and Ball ' 19 59 18 51 %;

    Karakteristik 

    Persyaratan

    3atuanPenetrasi 8% Penetrasi 9%

    !in. !aks. !in. !aks.

    Titik @yala

    #Clev. Open Cup'$%% 2 $$5 2 %;

    Kehilangan "erat

    #80 %; ? 5 jam' 2 %,1 2 %,8 4 berat

    Daktilitas

    #$5 %; ? 5

    cm/menit'

    %% 2 %% 2 cm

    Penetrasi setelah

    kehilangan berat &5 2 &5 24 terhadap

    asli

    Penetrasi aspal

    hasil ekstraksi

     benda uji

    55 2 55 24 terhadap

    asli

    Daktilitas aspal

    hasil ekstraksi

     benda uji

    1% 2 1% 2 cm

    Kelarutan #;;l1' 77 2 77 2 4 berat

    "erat jenis #$5

    %;' 2 2 2

    3umber Departemen Permukiman dan Prasarana Ailayah ) 

    Direktorat endral Prasarana Ailayah #$%%$'

    4

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    5/24

    Pengujian aspal yang dilakukan tentunya berpedoman

     pada spesifikasi yang sesuai dengan angka penetrasinya. Pada

    laporan praktikum ini, aspal yang diuji merupakan aspal dari PT.

    Pertamina dengan angka penetrasi 8%/&% sehingga aspal tersebut

    harus memenuhi spesifikasi yang telah tercantum diatas.

    2 Pengujian pada Aspal

    Untuk mengetahui spesifikasi dari aspal, maka perlu dilakukan

     beberapa pengujian, di antaranya adalah a Uji Penetrasi

    Pengujian ini dilakukan dengan alat Universal Penetrometer.

    Pengujian tersebut bertujuan untuk menentukan penetrasi aspal

    keras atau lembek.

     b Uji Daktilitas

    Pengujian ini dilakukan dengan alat uctilit! "esting #ac$ine.

    Uji daktilitas aspal adalah suatu uji kualitatif yang secara tidak 

    langsung dapat digunakan untuk mengetahui tingkat

    ad$esiveness  atau daktilitas aspa. Dengan adanya pemeriksaan

    ini dimaksudkan untuk mengukur jarak terpanjang yang dapat

    ditarik antara dua cetakan yang berisi aspal keras sebelum putus,

     pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.

    c Uji Titik Lembek (spal

    Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui pada suhu

     berapa aspal mulai lembek sehingga dalam perencanaan jalan

    dapat diperkirakan bah*a aspal yang digunakan masih tahan

    dengan suhu di lokasi perencanaan jalan tersebut.d Uji Biskositas

    Uji +iskositas bertujuan untuk mengetahui tingkat kekentalan

    aspal.

    e Uji Kehilangan / Penurunan "erat (spal

    Pengujan tersebut bertujuan untuk mengetahui presentase

    kehilangan berat aspal.

    f Uji Titik @yala dan Titik "akar (spal

    Pengujian titik nyala dilakukan untuk memperkirakan

    temperatur maksimum dalam pemanasan aspal sehingga dalam

    5

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    6/24

     praktik di lapangan pemanasan aspal tidak boleh melebihi titik 

    nyala dan titik bakarnya. Dalam percampuran aspal diusahakan

    untuk tidak melebihi titik nyala karena bila dipanaskan melebihi

    titik nyala, aspal dapat menjadi keras dan getas.

    g Uji Kelarutan (spal dengan ;;l1Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat

    kemurnian aspal dengan menggunakan larutan ;;l1.

    h Uji "erat enis (spal

    Pada pengujian tersebut dihasilkan berat jenis aspal yang akan

    digunakan dalam analisis campuran, yaitu pada formula berat

     jenis maksimum campuran dan presentase rongga terisi aspal.i Uji Pemulihan (spal dengan alat penguap putar 

    !etode pengujian pemulihan aspal dengan alat penguap putar 

    ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

     pelaksanaan pemulihan aspal di laboratorium, tujuan metode ini

    adalah untuk memisahkan aspal dari bahan pelarut, sehingga

    dapat digunakan kembali.

     j Uji Kehilangan "erat !inyak dan (spal dengan ;ara (

    !etode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

     pelaksanaan pengujian kehilangan berat minyak dan aspal

    dengan cara pemanasan dan tebal tertentu, tujuan metode ini

    adalah menentukan kehilangan berat minyak dan aspal.

    k Uji (spal ;air Dengan Penguap ;epat

    l Uji (spal ;air Dengan Penguap 3edang

    m Uji (spal

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    7/24

     @o. Pengujian ((3>T- (3T! 3K 3@6 P(

    . Uji penetrasi T217289 D25& !2%927972C 2

    $. Uji daktilitas T2512&1 D20287 !2%927972C 2

    0. Uji titik lembek aspal T2502&1 D2082&% 2 2

    1. Uji +iskositas T2$$289 D2&2&$ 2 %0%2&8

    5. Uji kehilangan berat T21&2&1 D28287 2 %0%12&8

    8. Uji titik nyala aspal T2512&1 D20287 !2%927972C 2

    &. Uji kelarutan aspal dengan ;;l1 T2112&% D28521$ 2 2

    9. Uji berat jenis aspal T2$$9289 D2&%2&$ 2 2

    7.Uji pemulihan aspal dengan alat

     penguap putar T2&%27% 2 !2$27752%0 2

    %.Uji kehilangan berat minyak dan aspal

    dengan cara (T2&7299 2 3@62%82$11%277 2

    . Uji aspal cair dengan penguap ceepat !2927% 2 32%02775 2

    $. Uji aspal cair dengan penguap sedang !29$2&5 2 32%$2775 2

    0. Uji aspal emulsi kationik !2$%929& 2 32%2775 2

    Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini antara lain

    Penetrasi (spal

    $ Titik Lembek (spal

    0 Titik @yala (spal

    1 Daktilitas (spal

    5 Kelarutan (spal dengan ;;l18 "erat enis (spal

    3 Agega!

    3elain aspal material lain yang memiliki peran yang sangat penting

    adalah agregat. (gregat yang dipakai dalam praktikum ini berasal dari PT.

    (dhi Karya. Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi 7%2

    754 berdasarkan persentase berat. Dengan demilian daya dukung,

    kea*etan dan mutu perkersan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan

    hasil campuran dengan material lain. 3ifat agregat yang menentuka kualitas

    sebagai bahan kontruksi perkerasan jalan dapat dikelompokan menjadi 0

    kelompok, yaitu

    7

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    8/24

    . Kekuatan dan kea*etan # strengt$ and durabilit!) lapisan perkerasan

    dipengaruhi oleh

    a. radasi

    radasi agregat ditentukan oleh analisis saringan, dimana contoh

    agregat harus memenuhi satu set saringan. radasi agregat dapat

    dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya

    radasi seragam #uniform graded ' atau gradasi terbuka #open

     graded ' adalah gradasi agregat dengan ukuran hampir sama.

    radasi seragam disebut juga gradasi terbuka atau open

     graded   karena hanya mengandung sedikit agregat halus

    sehingga terdapat banyak rongga/ruang kosong antar agregat.

    ;ampuran beraspal yang dibuat dengan gradasi ini bersifat

     porous  atau memiliki permeabilitas yang tinggi, stabilitas

    rendah, dan memiliki berat isi yang kecil. 

    "amba 1.1 "adasi #eagam

    $ radasi rapat #dense graded ' adalah gradasi agregat di mana

    terdapat butiran dari agregat kasar sampai halus sehingga

    sering juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik #%ell 

     graded '. ;ampuran dengan gradasi ini memiliki stabilitas

    yang tinggi, agak kedap air, dan memiliki berat isi yang

     besar.

    "amba 1.2 "adasi $apa!

    0 radasi senjang # gap graded ' adalah gradasi agregat di

    mana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau ada fraksi

    agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali.

    8

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    9/24

    ;ampuran agregat dengan gradasi ini memiliki kualitas

     peralihan dari kedua gradasi yang disebutkan diatas.

    "amba 1.3 "adasi #enjang

    Dalam praktikum kali ini menggunakan gradasi rapat #dense

     graded ' karena ukuran setiap butir agregat memenuhi spesifikasi.

    3pesifikasi gradasi agregat yang dilakukan pada praktikum

    mengacu seperti pada Tabel .0

    Tabel 1.3 3pesifikasi (gregat "erdasarkan Ukuran 3aringan untuk 

    ;ampuran "eton (spal Kon+ensional #(;'Ukuran 3aringan 3pesifikasi

    mm 6nch "a*ah (tas

    $5,1%% E %% %%

    7,%% 0/1E %% %%

    $,&%% /$E &5 %%

    7,5%% 0/9E 8% 95

    1,&8% @o.1 09 55

    $,09% @o.9 $& 1%

    ,7% @o.8 $ 0$%,57% @o.0% 1 $1

    %,$&7 @o.5% 7 9

    %,17 @o.%% 5 $

    %,%&1 @o.$%% $ 9

    Pan $ 9

    Dengan adanya spesifikasi di atas, maka untuk gradasi agregat

    yang dihasilkan harus masuk dalam batas atas dan batas ba*ah

    dari spesifikasi, sehingga mendapatkan campuran yang baik.

    9

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    10/24

    #100#200 #50#30#16 #8 #4 3/8" 3/4"1/2"

    ambar .1 merupakan grafik analisa saringan yang dibuat

     berdasarkan data spesifikasi pada tabel .0.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Batas Bawah Batas Atas

    NO SARINGAN

    LOLOS SARINGAN (%)

    "amba 1.% Analisa #aingan

     b. Ukuran maksimum

    Ukuran agregat dalam suatu campuran beraspal terdistribusi dari

    yang berukuran besar sampai yang kecil. 3emakin besar ukuran

    maksimum agregat yang dipakai semakin banyak +ariasi ukuran

    dari besar sampai kecil yang dibutuhkan.

    Terdapat $ cara untuk menyatakan ukuran butiran agregat yaitu

    dengan

    . Ukuran maksimum, merupakan ukuran tapis/ ayakan terkecil

    dimana agregat tersebut lolos %%4

    $. Ukuran nominal maksimum, merupakan ukuran tapis/ayakan

    terbesar dimana agregat tertahan tidak lebih dari %4

    c. Kadar Lempung

    Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal

    karena

    . Lempung membungkus partikel2partikel agregat sehingga

    ikatan antara agregat dengan aspal berkurang.

    $. (danya lempung mengakibatkan luas daerah yang harus

    diselimuti aspal bertambah. Dengan kadar aspal yang sama

    10

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    11/24

    akan menghasilkan tebal lapisan yang lebih tipis yang dapat

    mengakibatkan tebal lapisan yang tipis yang dapat

    mengakibatkan terjadinya stripping #lepasnya ikatan antara

    aspal dan agregat'

    0. Tipisnya lapisan aspal mengakibatkan lapisan mudah

    teroksidasi sehingga lapisan cepat rapuh/getas.

    1. Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya

    lapisan aspal.

    d. Kekerasan dan ketahanan

    Daya tahan agregat adalah ketahanan untuk tidak hancur/ pecah oleh mekanis ataupun kimia. (gregat yang digunakan untuk 

    lapisan perkerasan harus mempunyai daya dukung terhadap

    Kehancuran agregat menjadi partikel2partikel yang lebih kecil

    akibat gaya yang diberikan pada *aktu penimbunan, pemadatan

    ataupun oleh beban lalu lintas (egradasi) dan pelapukan agregat

     pada agregat menjadi butir2butir halus akibat pengaruh kimia*i

    seperti kelembaban, kepanasan ataupun perbedaan temperature

    sehari2hari selama masa pelayanan jalan tersebut (isintegrasi).

    e. "entuk butir 

    "entuk partikel agregat yang bersudut memberikan ikatan

    antara agregat #agregat interlocking ' yang baik yang dapat

    menahan perpindahan #displacement ' agregat yang mungkin

    terjadi. (gregat yang bersudut tajam, berbentuk kubikal dan

    agregat yang memiliki lebih dari bidang pecah akanmenghasilkan ikatan antar agregat yang paling baik. Dalam

    campuran beraspal, penggunaan agregat yang bersudut saja atau

     bulat saja tidak akan menghasilkan campuran beraspal yang baik.

    Kombinasi pengunaan kedua bentuk partikel agregat ini sangatlah

    dibutuhkan untuk menjamin kekuatan pada struktur perkerasan

    dan %orkabilit! yang baik dari campuran tersebut.

    f. Tekstur permukaan

    11

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    12/24

    Permukaan agregat yang kasar akan memberikan kekuatan

     pada campuran beraspal karena kekerasan permukaan agregat

    dapat menahan agregat tersebut dari pergeseran atau perpindahan.

    Kekasaran permukaan agregat juga akan memberikan tahanan

    geser yang kuat pada roda kendaraan sehingga akan meningkatkan

    keamanan kendaraan terhadap slip. 3elain itu, film aspal lebih

    mudah merekat pada permukaan yang kasar sehingga akan

    menghasilkan ikatan yang baik antara aspal dan agregat dan pada

    akhirnya akan menghasilkan campuran beraspal kuat.

    $. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh

    a. Porositas

    (gregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga

    ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori

    dapar mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap yang

     berakibat lapisan aspal menjadi tipis. "anyaknya pori2pori

    diperkirakan dari banyaknya air yang dapat terabsorbsi oleh

    agregat.

     b. Kemungkinan "asah

    c. enis (gregat

    d.

    1 Jenis Agega!

    (gregat terbagi menjadi agregat kasar, agregat halus, dan filler .

    a (gregat Kasar 

    Persyaratan

    Untuk agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai berikut

    abrasi maksimal 1%4, kelekatan terhadap aspal minimal 754, bagian yang lunak maksimal 54, berat jenis semu minimal $,54

     penyerapan air maksimal 04, kadar lempung maksimal %,$54,

    kadar debu maksimal 4, indeks kepecahan maksimal $54,

     bidang pecah maksimal 5%4, dan gradasi lolos saringan FG

    serta tertahan no. 1.

    Cungsi

    !emberikan stabilitas campuran dari kondisi saling mengunci

    (interlocking)  dari masing2masing agregat kasar dan dari

    12

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    13/24

    tahanan gesek terhadap suatu aksi perpindahan. 3tabilitas

    ditentukan oleh bentuk dan tekstur permukaan agregat kasar 

    #kubus dan kasar'.

    Karakteristik

    !empunyai kekuatan dan kekasaran #crus$ing strengt$'

    $ !empunyai bentuk yang relatif kotak atau kubus.

    0 !empunyai bidang permukaan yang relatif kasar.

    3edangkan agregat yang digunakan dalam pembuatan aspal

     beton adalah batu pecah atau kerikil dalam keadaan kering

    dengan persyaratan sebagai berikut

    Keausan agregat yang diperiksa dengan mesin &os 'ngeles

     pada 5%% putaran harus mempunyai nilai maksimum 1%4.

    $ Kelekatan terhadap aspal harus lebih besar dari 754.

    0 6ndeks kepipihan agregat maksimum $54.

    1 Penyerapan agregat terhadap air maksimum 04.

    5 "erat jenis semu agregat minimum $,54.

    8 umpalan lempung agregat maksimum %,$54.

    & "agian2bagian batu yang lunak dari agregat harus kurang

    dari 54.

     b (gregat >alus

    Persyaratan

    (gregat halus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut

     berat jenis semu minimal $,5, peresapan agregat terhadap air 

    minimal 04, kadar debu maksimal 94, agregat lolos saringan

    no.1.Cungsi

    !enambah stabilitas dari campuran dengan memperkokoh sifat

    saling mengunci dari agregat kasar dan juga untuk mengurangi

    rongga udara agregat kasar. 3elain itu, semakin kasar tekstur 

     permukaan agregat halus, maka dapat menambah kekasaran

     permukaan. (gregat halus H0% s/d H$%% penting untuk 

    menaikkan kadar aspal sehingga akan lebih a*et.

    Karakteristik

    13

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    14/24

    !empunyai kekuatan atau kekerasan #cruss$ing streng$t '.

    $ !empunyai bentuk yang relatif kubus.

    0 !empunyai bidang permukaan yang relatif kasar.(gregat halus harus terdiri dari bahan2bahan berbidang kasar,

     bersudut tajam, dan bersih dari kotoran2kotoran. (gregat halus

    terdiri dari pasir, bahan2bahan halus, hasil pemecahan batu atau

    kombinasi bahan2bahan tersebut dalam keadaan kering yang

    memenuhi syarat

    @ilai sand euivalent  dari agregat minimum 5%.

    $ "erat jenis semu minimum $,5.

    0 Dari pemeriksaan (tterberg, agregat harus non2plastis.

    1 Peresapan agregat terhadap air maksimum 04.c Filler  

     Filler   merupakan salah satu bahan pengisi rongga

    campuran aspal, sebagai bahan pengisi rongga udara pada

    material sehingga dapat memperkaku lapisan aspal. "ahan

    Pengisi #filler' adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos

    saringan @o. 0% dimana persentase berat yang lolos saringan @o.

    $%% minimal 854. "ahan filler dapat berupa abu batu, kapur,

    semen atau bahan non plastis lain #"ina !arga, 797'. !enurut

    (3T! #797' bahan filler harus terdiri dari material mineral

    yang dapat dibagi secara halus seperti abu batu, terak, kapur,

    semen, abu terbang atau material mineral lain yang sesuai.

    (dapun karakteristik filler adalah sebagai berikut

    !engisi rongga2rongga kosong.

    $ !embuat campuran menjadi stiff stable.

    Penggunaan  filler dalam campuran beton aspal akan

    sangat mempengaruhi karakteristik beton aspal tersebut, efek 

    tersebut dapat dikelompokan yaitu

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    15/24

    $ Luas permukaan  filler   yang makin besar akan

    menaikan +iskositas campuran disbanding dengan luas

     permukaan kecil.

    0 (danya daya affinitas* menyebabkan jumlah aspal

    yang dapat diserap oleh berbagai  filler   cukup

     ber+ariasi. Pada keadaan dimana +iskositas naik,

     jumlah aspal yang diserap makin besar.

     b

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    16/24

    dihasilkan lapisan agregat yang lebih padat dan rongga udara

    yang kecil.

     b "erat jenis dan penyerapan

    Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui berat jenis

    dan penyerapan agregat.

    c Uji keausan

    Pada pekerjaan jalan, agregat akan mengalami proses

    tambahan seperti pemecahan, pengikisan akibat cuaca,

     pengausan akibat lalu lintas. una mengatasi hal tersebut,

    agregat harus mempunyai daya tahan yang cukup terhadap

     pemecahan #crus$ing ', penurunan #degradation', dan

     penghancuran #disintegration'. (gregat pada atau di dekat

     permukaan perkerasan memerlukan kekerasan dan mempunyai

    daya tahan terhadap pengausan yang lebih besar dibandingkan

    dengan agregat yang letaknya pada lapisan lebih ba*ah karena

     bagian atas perkerasan menerima beban terbesar.

    d Pengujian setara pasir 

    (gregat yang digunakan sebagai bahan jalan harus bersih,

     bebas dari at2at asing, seperti tumbuhan, butiran lunak,

    gumpalan tanah liat #lempung', atau lapisan tanah liat

    #lempung'. Pengujian setara pasir # sand euivalent test '

    dilakukan untuk menentukan perbandingan relatif dari bagian

    yang dapat merugikan #seperti butiran lunak dan lempung'

    terhadap bagian agregat yang lolos saringan no. 1.

    e Pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecah

    dalam agregat"utiran agregat jika terkena air akan mudah pecah sehingga

    lebih baik tidak digunakan, karena jika perkerasan jalan

    tergenang air, selain mudah pecah biasanya menunjukkan suatu

    kecenderungan bah*a butiran ini mengandung lempung.

    f Pengujian daya lekat agregat terhadap aspal

    Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui kecelakaan

    agregat terhadap aspal.

    g (ngularitas

    16

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    17/24

    (ngularitas merupakan suatu pengukuran penentuan jumlah

    agregat berbidang pecah. 3usunan permukaan yang kasar yang

    menyerupai kekasaran kertas amplas mempunyai kecenderungan

    untuk menambah kekuatan campuran, dibanding dekat

     permukaan yang licin. Iuangan agregat yang kasar biasanya

    lebih besar sehingga menyediakan tambahan bagian untuk 

    diselimuti oleh aspal. (gregat dengan permukaan yang licin

    dengan mudah dilapisi lapisan aspal tipis #asp$alt film', tetapi

     permukaan seperti ini tidak dapat memegang lapisan aspal

    tersebut tetap pada tempatnya.

    h Pemeriksaan kepipihan agregat

    "entuk butir # particle s$ape' pada agregat dibedakan

    menjadi 8 kategori, yaitu bulat, tidak beraturan, berbidang pecah

    #angular', pipih, panjang, pipih, dan lonjong. (gregat yang pipih

    dan atau panjang akan mudah patah apabila mendapat beban lalu

    lintas. "esarnya kepipihan dinyatakan dalam indeks kepipihan.

    "anyaknya agregat yang pipih dinyatakan dengan indeks

    kepipihan # flackiness index' dan agregat yang panjang

    dinyatakan dengan indeks kelonjongan #elongatian index'.

    i Pengujian partikel ringan dalam agregat

    (danya partikel ringan pada agregat dengan jumlah besar 

    yang digunakan sebagai campuran aspal panas akan

    mengganggu stabilitas campuran. Partikel ringan yang dimaksud

    adalah partikel yang mengapung di atas larutan yang berat

     jenisnya $. "ahan yang digunakan untuk memisahkan partikelringan adalah larutan seng k$lorida #Jn;l$' berat jenis $.

     j Pengujian kekerasan/6mpact test

    Untuk mengukur kekuatan batuan sebagai agregat

    dipergunakan cara pendekatan dengan penguji kekuatan tekan

     batuan sampai hancur dengan bentuk kubus dengan sisi 5%mm

    atau silinder diameter $5mm atau 5% mm dan tinggi $ kali

    diameter benda uji.

    17

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    18/24

    Dalam pengujian agregat terdapat beberapa macam standar 

    yang digunakan untuk masing2masing proses pengujian agregat

    ditunjukkan pada tabel .1.

    Tabel 1.% 3tandar Pengujian (gregat

     @o. Pengujian ((3>T- (3T!"ritish

    3tandard

    . Uji analisis saringan agregat halus dan kasar T2$&2&1 D208218

    $. Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar T2952&1 ;2$&289

    0. Uji berat jenis dan penyerapan agregat halus T2912&1 D2$9289

    1. Uji kelekatan agregat terhadap aspal T29$ 2

    5. Uji berat isi agregat T272&1 ;2$72&

    8. Uji keausan agregat dengan mesin &os 'ngeles T2782&1;20255

    ;2505

    &.Uji jumlah bahan dalam agregat yang lolos dalam

    saringanT227% 2

    9.Uji agregat halus/pasir yang mengandung bahan

     plastis dengan cara setara pasir T2&8298 2

    7.Uji spesifikasi agregat halus untuk campuran

     perkerasan aspal!2$727 2

    %. Uji Kekerasan"329$2

    78&

    Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini hanya pengujian

    a (nalisa (gregat >alus dan Kasar.

     b "erat enis dan Penyerapan (gregat Kasar.

    c "erat enis dan Penyerapan (gregat >alus.

    d Pemeriksaan Kadar Lumpur pada (gregat >alus

    e Kelekatan (gregat terhadap (spal

    % &ampuan;ampuran beraspal panas terdiri atas kombinasi agregat, bahan

     pengisi #bila diperlukan', dan aspal yang dicampur secara panas pada

    temperatur tertentu. Komposisi bahan dalam campuran beraspal panas

    terlebih dahulu harus direncanakan sehingga setelah terpasang diperoleh

     perkerasan aspal yang memenuhi kriteria sebagai berikut

    a 3tabilitas yang cukup. 3ehingga mampu mendukung beban lalu lintas

    yang mele*atinya tanpa mengalami deformasi permanen dan deformasi

     plastis selama umur rencana.

    18

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    19/24

     b Durabilitas yang cukup. 3ehingga mempunyai kea*etan yang cukup

    akibat pengaruh cuaca dan beban lalu lintas.

    c Kelenturan yang cukup. 3ehingga harus mampu menahan lendutan

    akibat beban lalu lintas tanpa mengalami retak.

    d ;ukup kedap air. 3ehingga tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis

     pondasi di ba*ahnya.

    e Kekesatan yang cukup. Kekesatan permukaan lapisan beraspal

     berhubungan erat dengan keselamatan pengguna jalan.

    f Ketahanan terhadap retak lelah # fatiue'. 3ehingga mampu menahan

     beban berulang dari beban lalu lintas selama umur rencana.

    g Kemudahan kerja. 3ehingga ampuran beraspal mudah dilaksanakan,mudah dihamparkan, dan mudah dipadatkan.

    1 Jenis &ampuan

    Lapis (spal "eton #Laston' yang selanjutnya disebut (;, terdiri

    dari 0 jenis campuran, yaitu

    Laston Lapis (us # 'sp$alt Concrete+,earing Course atau 'C+

    ,C '

    Diameter butir maksimal 7,% mm

    Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut

    a !enyelimuti perkerasan dari pengaruh air.

     b !enyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang

    kesat, rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui

     pengguna.

    $ Laston Lapis Permukaan (ntara #  'sp$alt Concrete+Binder 

    Course atau 'C+BC '

    Diameter butir maksimal $5,1 mm

    Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut

    a !engurangi tegangan/regangan akibat beban lalu2lintas dan

    meneruskannya ke lapis di ba*ahnya, harus mempunyai

    ketebalan dan kekakuan cukup.

     b !empunyai kekuatan yang tinggi pada bagian perkerasan

    untuk menahan beban paling tinggi akibat beban lalu2lintas.

    0 Laston Lapis Pondasi # 'sp$alt Concrete+Base atau 'C+Base'.

    Diameter butir maksimal 0&,5 mm

    Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut

    a !endukung beban pada lapis permukaan.

    19

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    20/24

     b !engurangi tegangan / regangan dan meneruskannya ke

    lapisan di ba*ahnya.

    Ketiga jenis (; tersebut diatur menurut 3pesifikasi Umum "ina

    !arga Di+isi 8 tahun $%%. @amun, pada percobaan ini hanya dibuat !C

    campuran aspal beton kon+ensional menurut 3@6 %82$197277 dengan

    mutu lebih besar dari (; !3 8%%. Prinsip (; kon+ensional adalah dengan

    menentukan gradasi agregat terlebih dahulu, kadar aspalnya dicari, dan yang

    diutamakan adalah nilai stabilitasnya. (dapun spesifikasi yang digunakan

    untuk (; kon+ensional seperti terlihat pada tabel .5 berikut ini.

    Tabel 1.' 3pesifikasi Pengujian (; Kon+ensional

    Uraian 3pesifikasi

    4 Iongga Udara 0254

    Iongga Dalam !ineral

    (gregat54

    Iongga terisi aspal &529$4

    3tabilitas #ars$all  8%% kg

    >asil "agi #ars$all  $%% ) 05% kg/mmKelelehan $21 mm

    2 Pengujian pada &ampuan

    Pengujian yang dilakukan pada campuran adalah sebagai berikut

    a Persentase campuran agregat dengan aspal.

     b Pemeriksaan bahan campuran dengan alat #ars$all.

    Pada pemeriksaan ini diperoleh nilai stabilitas terhadap

    kelelehan plastis. Pemeriksaan campuran dengan  #ars$all test 

    memiliki tujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum dari

    campuran beton aspal yang akan diterapkan di lapangan.

    c Pemeriksaan kadar bitumen dengan cara ekstraksi.

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    21/24

    mempengaruhi kinerja perkerasan jalan jika berbeda dnegan

    gradasi agregat pada !C.

    Percobaan pengujian campuran yang dilakukan adalah

    untuk #ars$all test  dan uji kadar bitumen dengan cara ekstraksi,

    tanpa melakukan pengujian persentase campuran terhadap aspal.

    >al tersebut dapat disebabkan keterbatasan *aktu saat

     praktikum.

    Dalam pengujian campuran terdapat beberapa macam standar 

    yang digunakan untuk masing2masing proses pengujian, antara lain

    a !arshall Test

    3K.3@6 %82$197277 b Uji Kadar "itumen dengan ;ara T- T2812&1

    ' (a)sud dan Tujuan

    !aksud dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan data2data

    yang dibutuhkan dari bahan2bahan penyusun beton aspal yang akan menjadi

     bahan pertimbangan dalam penyusunan rancangan campuran rencana beton

    aspal yang terbaik dari bahan2bahan yang tersedia.

    Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat rancangan

    campuran rencana atau job mi formula #!C' untuk membuat aspal beton

    #(;' !3 8%% sesuai dengan bahan yang tersedia di laboratorium

    Transportasi Teknik 3ipil Cakultas Teknik Uni+ersitas Diponegoro. Langkah

     pengerjaan untuk memperoleh rancangan campuran rencana atau !C #ob

    !i Cormula' digambarkan dalam diagram alir pada ambar .7 "agan (lir Pembuatan !C (; 8%%

    21

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    22/24

    Agregat

    Kasar

    Halus

    Filler

    Aspal Penetrasi 60/70

    !!$h s&!s'as

    Tidak 

     Ya

    Mulai

    Bahan dan Spesifkasi JMF A ! MS 600

    "#i Agregat$

    "#i Berat Jenis

    "#i Pen%erapan

    "#i Kadar &u'pur

    "#i Kelekatan terhadap Aspal

    "#i Aspal $

    "#i Penetrasi"#i (aktilitas

    "#i Titik &e')ek 

    "#i Titik *%ala

    "#i Kelarutan

    "#i Berat Jenis

    "#i +radasi Agregat ,Analisa Saringan-

    Tidak 

    !!$h s&!s'as

    S&!s'as

     Ya

    a'puran

    22

    "amba 1.* Bagan Ali Pembu!an J(+ A&-(# ,

    Uji &ampuan

     

    Uji (as/all

    • U ji E)s!a)si

    !!$h

    S&!s'as

    Tida) J(+ A& 0 (# ,

    #elesai&ampuan

    a

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    23/24

    "#i a'puran $

    "#i Marshall

    "#i .kstraksi

    !!$h s&!s'as *a&$+a

    S&!s'as

    Tidak 

     JMF A ! MS 600

    Selesai

    a'puran

     Ya

    23

    "amba 1.* Bagan Ali Pembu!an J(+ A&-(# ,

  • 8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)

    24/24