BAB 1 (27 Desember)
-
Upload
samuel-parluhutan -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of BAB 1 (27 Desember)
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1 Umum
Tanah sebagai dasar permukaan biasanya tidak cukup kuat dan
tahan, tanpa adanya deformasi yang berarti terhadap beban yang berulang.
Untuk itu perlu lapis tambahan yang terletak antara tanah dan roda atau lapis
paling atas dari badan jalan. Lapis tambahan ini dapat dibuat dari bahan
khusus yang disebut lapis keras/ perkerasan (Pavement).
Konstruksi perkerasan berdasarkan pengikatnya dikelompokanmenjadi perkerasan lentur (Fleksibel pavement),Perkerasan kaku (rigid
pavement) ,dan Perkerasan komposit (composite pavement).
Dalam praktikum ini kami mengkhususkan membahas mengenai
perkerasan lentur. enis perkerasan lentur yang kami buat dalam praktikum
ini adalah aspal beton.
!enurut "ina !arga #$%%&', (spal beton merupakan campuran yang
homogen antara agregat #agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi
atau filler' dan aspal sebagai bahan pengikat yang mempunyai gradasi
tertentu, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu untuk
menerima beban lalu lintas yang tinggi.
Pada perkeresan lentur setiap lapisan bekerja menjadi kesatuan
sistem. Lapisan ) lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu
lintas dan menyebarkan beban tersebut ke lapisan di ba*ahnya. "eban
tersebut dapat berupa muatan kendaraan #gaya +ertikal', rem #gaya
horiontal', dan pukulan roda kendaraan #getaran'. Karena sifat penyebaran
beban, maka beban yang diterima oleh masing)masing lapisan berbeda dan
semakin ke ba*ah semakin kecil. Lapisan yang paling atas disebut lapisan
permukaan dimana lapisan permukaan ini harus mampu menerima seluruh
jenis beban yang bekerja.
-leh karena itu lapisan permukaan mempunyai fungsi sebagai
berikut
Lapis aus, lapisan yang langsung menerima gesekan akibat gaya
rem dari kendaraan sehingga mudah menjadi aus.
1
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
2/24
$ Lapis perkerasan penahan beban roda, harus mempunyai
stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa
pelayanan.
0 Lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak
meresap ke lapisan diba*ahnya dan melemahkan lapisan)
lapisan tersebut.
1 Lapisan yang meyebarkan beban kelapisan ba*ah, sehingga
dapat dipikul oleh lapisan lain yang ada di ba*ahnya.
Untuk dapat memenuhi fungsi tersebut, pada umumnya lapisan
permukaan dibuat dengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga
menghasilkan lapisan yang kedap air dengan stabilitas yang tinggi dan daya
tahan yang lama.
"ahan laston terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus, dan
filler #jika dibutuhkan'. Pada laporan ini akan dibahas mengenai bahan2
bahan penyusun laston tersebut, dimulai dari sifat materialnya hingga
pengujian yang perlu dilakukan.
.
2 AspalDalam perkerasan jalan terutama untuk perkerasan lentur, material
aspal adalah material yang sangat penting sebagai pengikat antar agregat.
(spal atau bitumen merupakan material yang ber*arna hitam kecoklatan
yang bersifat +iskoelastis sehingga akan melunak dan mencair bila terdapat
cukup pemanasan dan sebaliknya. 3ifat +iskoelastis inilah yang membuat
aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya selama
proses produksi dan masa pelayanannya.
Persyaratan aspal sendiri adalah aspal yang berasal dari minyak
bumi, mempunyai sifat sejenis dengan kadar parafine dalam aspal tidak
melebihi $ 4, tidak mengandung air dan tidak berbusa jika dipanaskan
sampai suhu &5 derajat celsius. Dalam praktikum ini aspal yang digunakan
berasal dari PT.Pertamina
1 Jenis-jenis Aspal
enis2jenis aspal terbagi menjadi $, yaitu aspal alam dan aspal
buatan.
2
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
3/24
a (spal alam #(sbuton'
3esuai dengan namanya, aspal alam langsung tersedia di
alam, jika di 6ndonesia dapat diperoleh disumber terbesarnya
yaitu di Pulau "uton. 3ifat asbuton sangat dipengaruhi oleh
suhu, yang mana jika suhu semakin meningkat maka aspal akan
semakin cepat mencapai plastis. 3elain itu sifat asbuton pun
dipengaruhi oleh bahan pelarut, yang jika asbuton diresapi oleh
flux oil #bahan perangsang' maka asbuton akan menjadi lembek.
Klasifikasi asbuton dapat dibagi sebagai berikut
(sbuton % #"%' mempunyai kadar bitumen 7,% ) ,1 4$ (sbuton 0 #"0' mempunyai kadar bitumen ,5 ) 1,5 4
0 (sbuton 8 #"8' mempunyai kadar bitumen 1,8 ) &,7 4
1 (sbuton $% #"$%' mempunyai kadar bitumen 9,% ) $$,5 4
5 (sbuton $5 #"$5' mempunyai kadar bitumen $$,8 ) $&,1 4
8 (sbuton 0% #"0%' mempunyai kadar bitumen $&,5 ) 0$,5 4
b (spal buatan
(spal buatan merupakan hasil akhir dari penyaringan
minyak #biasanya aspal : parafine'. Klasifikasi aspal buatan
terbagi menjadi tiga, yaitu (spal ;air, (spal
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
4/24
aspal tersebut memenuhi spesifikasi atau tidak. Pengujian
pertama yang dilakukan adalah penetrasi. >al ini karena mutu
aspal ditentukan oleh angka penetrasinya. 3pesifikasi aspal yang
digunakan pada campuran beton aspal disajikan dalam tabel ..
Tabel 1.1 3pesifikasi (spal Keras 8%2&% untuk ;ampuran (spal
"eton Kon+ensional #(;'
Karakteristik
Persyaratan
3atuanPenetrasi 8% Penetrasi 9%
!in. !aks. !in. !aks.
Penetrasi#$5% ? %% gram ?
5 detik ? %,'
8% &7 9% 77 %, mm
Titik Lembek # Ring and Ball ' 19 59 18 51 %;
Karakteristik
Persyaratan
3atuanPenetrasi 8% Penetrasi 9%
!in. !aks. !in. !aks.
Titik @yala
#Clev. Open Cup'$%% 2 $$5 2 %;
Kehilangan "erat
#80 %; ? 5 jam' 2 %,1 2 %,8 4 berat
Daktilitas
#$5 %; ? 5
cm/menit'
%% 2 %% 2 cm
Penetrasi setelah
kehilangan berat &5 2 &5 24 terhadap
asli
Penetrasi aspal
hasil ekstraksi
benda uji
55 2 55 24 terhadap
asli
Daktilitas aspal
hasil ekstraksi
benda uji
1% 2 1% 2 cm
Kelarutan #;;l1' 77 2 77 2 4 berat
"erat jenis #$5
%;' 2 2 2
3umber Departemen Permukiman dan Prasarana Ailayah )
Direktorat endral Prasarana Ailayah #$%%$'
4
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
5/24
Pengujian aspal yang dilakukan tentunya berpedoman
pada spesifikasi yang sesuai dengan angka penetrasinya. Pada
laporan praktikum ini, aspal yang diuji merupakan aspal dari PT.
Pertamina dengan angka penetrasi 8%/&% sehingga aspal tersebut
harus memenuhi spesifikasi yang telah tercantum diatas.
2 Pengujian pada Aspal
Untuk mengetahui spesifikasi dari aspal, maka perlu dilakukan
beberapa pengujian, di antaranya adalah a Uji Penetrasi
Pengujian ini dilakukan dengan alat Universal Penetrometer.
Pengujian tersebut bertujuan untuk menentukan penetrasi aspal
keras atau lembek.
b Uji Daktilitas
Pengujian ini dilakukan dengan alat uctilit! "esting #ac$ine.
Uji daktilitas aspal adalah suatu uji kualitatif yang secara tidak
langsung dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
ad$esiveness atau daktilitas aspa. Dengan adanya pemeriksaan
ini dimaksudkan untuk mengukur jarak terpanjang yang dapat
ditarik antara dua cetakan yang berisi aspal keras sebelum putus,
pada suhu dan kecepatan tarik tertentu.
c Uji Titik Lembek (spal
Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui pada suhu
berapa aspal mulai lembek sehingga dalam perencanaan jalan
dapat diperkirakan bah*a aspal yang digunakan masih tahan
dengan suhu di lokasi perencanaan jalan tersebut.d Uji Biskositas
Uji +iskositas bertujuan untuk mengetahui tingkat kekentalan
aspal.
e Uji Kehilangan / Penurunan "erat (spal
Pengujan tersebut bertujuan untuk mengetahui presentase
kehilangan berat aspal.
f Uji Titik @yala dan Titik "akar (spal
Pengujian titik nyala dilakukan untuk memperkirakan
temperatur maksimum dalam pemanasan aspal sehingga dalam
5
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
6/24
praktik di lapangan pemanasan aspal tidak boleh melebihi titik
nyala dan titik bakarnya. Dalam percampuran aspal diusahakan
untuk tidak melebihi titik nyala karena bila dipanaskan melebihi
titik nyala, aspal dapat menjadi keras dan getas.
g Uji Kelarutan (spal dengan ;;l1Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat
kemurnian aspal dengan menggunakan larutan ;;l1.
h Uji "erat enis (spal
Pada pengujian tersebut dihasilkan berat jenis aspal yang akan
digunakan dalam analisis campuran, yaitu pada formula berat
jenis maksimum campuran dan presentase rongga terisi aspal.i Uji Pemulihan (spal dengan alat penguap putar
!etode pengujian pemulihan aspal dengan alat penguap putar
ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pelaksanaan pemulihan aspal di laboratorium, tujuan metode ini
adalah untuk memisahkan aspal dari bahan pelarut, sehingga
dapat digunakan kembali.
j Uji Kehilangan "erat !inyak dan (spal dengan ;ara (
!etode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pelaksanaan pengujian kehilangan berat minyak dan aspal
dengan cara pemanasan dan tebal tertentu, tujuan metode ini
adalah menentukan kehilangan berat minyak dan aspal.
k Uji (spal ;air Dengan Penguap ;epat
l Uji (spal ;air Dengan Penguap 3edang
m Uji (spal
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
7/24
@o. Pengujian ((3>T- (3T! 3K 3@6 P(
. Uji penetrasi T217289 D25& !2%927972C 2
$. Uji daktilitas T2512&1 D20287 !2%927972C 2
0. Uji titik lembek aspal T2502&1 D2082&% 2 2
1. Uji +iskositas T2$$289 D2&2&$ 2 %0%2&8
5. Uji kehilangan berat T21&2&1 D28287 2 %0%12&8
8. Uji titik nyala aspal T2512&1 D20287 !2%927972C 2
&. Uji kelarutan aspal dengan ;;l1 T2112&% D28521$ 2 2
9. Uji berat jenis aspal T2$$9289 D2&%2&$ 2 2
7.Uji pemulihan aspal dengan alat
penguap putar T2&%27% 2 !2$27752%0 2
%.Uji kehilangan berat minyak dan aspal
dengan cara (T2&7299 2 3@62%82$11%277 2
. Uji aspal cair dengan penguap ceepat !2927% 2 32%02775 2
$. Uji aspal cair dengan penguap sedang !29$2&5 2 32%$2775 2
0. Uji aspal emulsi kationik !2$%929& 2 32%2775 2
Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini antara lain
Penetrasi (spal
$ Titik Lembek (spal
0 Titik @yala (spal
1 Daktilitas (spal
5 Kelarutan (spal dengan ;;l18 "erat enis (spal
3 Agega!
3elain aspal material lain yang memiliki peran yang sangat penting
adalah agregat. (gregat yang dipakai dalam praktikum ini berasal dari PT.
(dhi Karya. Pada campuran beraspal, agregat memberikan kontribusi 7%2
754 berdasarkan persentase berat. Dengan demilian daya dukung,
kea*etan dan mutu perkersan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan
hasil campuran dengan material lain. 3ifat agregat yang menentuka kualitas
sebagai bahan kontruksi perkerasan jalan dapat dikelompokan menjadi 0
kelompok, yaitu
7
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
8/24
. Kekuatan dan kea*etan # strengt$ and durabilit!) lapisan perkerasan
dipengaruhi oleh
a. radasi
radasi agregat ditentukan oleh analisis saringan, dimana contoh
agregat harus memenuhi satu set saringan. radasi agregat dapat
dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya
radasi seragam #uniform graded ' atau gradasi terbuka #open
graded ' adalah gradasi agregat dengan ukuran hampir sama.
radasi seragam disebut juga gradasi terbuka atau open
graded karena hanya mengandung sedikit agregat halus
sehingga terdapat banyak rongga/ruang kosong antar agregat.
;ampuran beraspal yang dibuat dengan gradasi ini bersifat
porous atau memiliki permeabilitas yang tinggi, stabilitas
rendah, dan memiliki berat isi yang kecil.
"amba 1.1 "adasi #eagam
$ radasi rapat #dense graded ' adalah gradasi agregat di mana
terdapat butiran dari agregat kasar sampai halus sehingga
sering juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik #%ell
graded '. ;ampuran dengan gradasi ini memiliki stabilitas
yang tinggi, agak kedap air, dan memiliki berat isi yang
besar.
"amba 1.2 "adasi $apa!
0 radasi senjang # gap graded ' adalah gradasi agregat di
mana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau ada fraksi
agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali.
8
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
9/24
;ampuran agregat dengan gradasi ini memiliki kualitas
peralihan dari kedua gradasi yang disebutkan diatas.
"amba 1.3 "adasi #enjang
Dalam praktikum kali ini menggunakan gradasi rapat #dense
graded ' karena ukuran setiap butir agregat memenuhi spesifikasi.
3pesifikasi gradasi agregat yang dilakukan pada praktikum
mengacu seperti pada Tabel .0
Tabel 1.3 3pesifikasi (gregat "erdasarkan Ukuran 3aringan untuk
;ampuran "eton (spal Kon+ensional #(;'Ukuran 3aringan 3pesifikasi
mm 6nch "a*ah (tas
$5,1%% E %% %%
7,%% 0/1E %% %%
$,&%% /$E &5 %%
7,5%% 0/9E 8% 95
1,&8% @o.1 09 55
$,09% @o.9 $& 1%
,7% @o.8 $ 0$%,57% @o.0% 1 $1
%,$&7 @o.5% 7 9
%,17 @o.%% 5 $
%,%&1 @o.$%% $ 9
Pan $ 9
Dengan adanya spesifikasi di atas, maka untuk gradasi agregat
yang dihasilkan harus masuk dalam batas atas dan batas ba*ah
dari spesifikasi, sehingga mendapatkan campuran yang baik.
9
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
10/24
#100#200 #50#30#16 #8 #4 3/8" 3/4"1/2"
ambar .1 merupakan grafik analisa saringan yang dibuat
berdasarkan data spesifikasi pada tabel .0.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Batas Bawah Batas Atas
NO SARINGAN
LOLOS SARINGAN (%)
"amba 1.% Analisa #aingan
b. Ukuran maksimum
Ukuran agregat dalam suatu campuran beraspal terdistribusi dari
yang berukuran besar sampai yang kecil. 3emakin besar ukuran
maksimum agregat yang dipakai semakin banyak +ariasi ukuran
dari besar sampai kecil yang dibutuhkan.
Terdapat $ cara untuk menyatakan ukuran butiran agregat yaitu
dengan
. Ukuran maksimum, merupakan ukuran tapis/ ayakan terkecil
dimana agregat tersebut lolos %%4
$. Ukuran nominal maksimum, merupakan ukuran tapis/ayakan
terbesar dimana agregat tertahan tidak lebih dari %4
c. Kadar Lempung
Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal
karena
. Lempung membungkus partikel2partikel agregat sehingga
ikatan antara agregat dengan aspal berkurang.
$. (danya lempung mengakibatkan luas daerah yang harus
diselimuti aspal bertambah. Dengan kadar aspal yang sama
10
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
11/24
akan menghasilkan tebal lapisan yang lebih tipis yang dapat
mengakibatkan tebal lapisan yang tipis yang dapat
mengakibatkan terjadinya stripping #lepasnya ikatan antara
aspal dan agregat'
0. Tipisnya lapisan aspal mengakibatkan lapisan mudah
teroksidasi sehingga lapisan cepat rapuh/getas.
1. Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya
lapisan aspal.
d. Kekerasan dan ketahanan
Daya tahan agregat adalah ketahanan untuk tidak hancur/ pecah oleh mekanis ataupun kimia. (gregat yang digunakan untuk
lapisan perkerasan harus mempunyai daya dukung terhadap
Kehancuran agregat menjadi partikel2partikel yang lebih kecil
akibat gaya yang diberikan pada *aktu penimbunan, pemadatan
ataupun oleh beban lalu lintas (egradasi) dan pelapukan agregat
pada agregat menjadi butir2butir halus akibat pengaruh kimia*i
seperti kelembaban, kepanasan ataupun perbedaan temperature
sehari2hari selama masa pelayanan jalan tersebut (isintegrasi).
e. "entuk butir
"entuk partikel agregat yang bersudut memberikan ikatan
antara agregat #agregat interlocking ' yang baik yang dapat
menahan perpindahan #displacement ' agregat yang mungkin
terjadi. (gregat yang bersudut tajam, berbentuk kubikal dan
agregat yang memiliki lebih dari bidang pecah akanmenghasilkan ikatan antar agregat yang paling baik. Dalam
campuran beraspal, penggunaan agregat yang bersudut saja atau
bulat saja tidak akan menghasilkan campuran beraspal yang baik.
Kombinasi pengunaan kedua bentuk partikel agregat ini sangatlah
dibutuhkan untuk menjamin kekuatan pada struktur perkerasan
dan %orkabilit! yang baik dari campuran tersebut.
f. Tekstur permukaan
11
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
12/24
Permukaan agregat yang kasar akan memberikan kekuatan
pada campuran beraspal karena kekerasan permukaan agregat
dapat menahan agregat tersebut dari pergeseran atau perpindahan.
Kekasaran permukaan agregat juga akan memberikan tahanan
geser yang kuat pada roda kendaraan sehingga akan meningkatkan
keamanan kendaraan terhadap slip. 3elain itu, film aspal lebih
mudah merekat pada permukaan yang kasar sehingga akan
menghasilkan ikatan yang baik antara aspal dan agregat dan pada
akhirnya akan menghasilkan campuran beraspal kuat.
$. Kemampuan dilapisi aspal dengan baik, dipengaruhi oleh
a. Porositas
(gregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga
ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori
dapar mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap yang
berakibat lapisan aspal menjadi tipis. "anyaknya pori2pori
diperkirakan dari banyaknya air yang dapat terabsorbsi oleh
agregat.
b. Kemungkinan "asah
c. enis (gregat
d.
1 Jenis Agega!
(gregat terbagi menjadi agregat kasar, agregat halus, dan filler .
a (gregat Kasar
Persyaratan
Untuk agregat kasar harus memenuhi syarat sebagai berikut
abrasi maksimal 1%4, kelekatan terhadap aspal minimal 754, bagian yang lunak maksimal 54, berat jenis semu minimal $,54
penyerapan air maksimal 04, kadar lempung maksimal %,$54,
kadar debu maksimal 4, indeks kepecahan maksimal $54,
bidang pecah maksimal 5%4, dan gradasi lolos saringan FG
serta tertahan no. 1.
Cungsi
!emberikan stabilitas campuran dari kondisi saling mengunci
(interlocking) dari masing2masing agregat kasar dan dari
12
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
13/24
tahanan gesek terhadap suatu aksi perpindahan. 3tabilitas
ditentukan oleh bentuk dan tekstur permukaan agregat kasar
#kubus dan kasar'.
Karakteristik
!empunyai kekuatan dan kekasaran #crus$ing strengt$'
$ !empunyai bentuk yang relatif kotak atau kubus.
0 !empunyai bidang permukaan yang relatif kasar.
3edangkan agregat yang digunakan dalam pembuatan aspal
beton adalah batu pecah atau kerikil dalam keadaan kering
dengan persyaratan sebagai berikut
Keausan agregat yang diperiksa dengan mesin &os 'ngeles
pada 5%% putaran harus mempunyai nilai maksimum 1%4.
$ Kelekatan terhadap aspal harus lebih besar dari 754.
0 6ndeks kepipihan agregat maksimum $54.
1 Penyerapan agregat terhadap air maksimum 04.
5 "erat jenis semu agregat minimum $,54.
8 umpalan lempung agregat maksimum %,$54.
& "agian2bagian batu yang lunak dari agregat harus kurang
dari 54.
b (gregat >alus
Persyaratan
(gregat halus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
berat jenis semu minimal $,5, peresapan agregat terhadap air
minimal 04, kadar debu maksimal 94, agregat lolos saringan
no.1.Cungsi
!enambah stabilitas dari campuran dengan memperkokoh sifat
saling mengunci dari agregat kasar dan juga untuk mengurangi
rongga udara agregat kasar. 3elain itu, semakin kasar tekstur
permukaan agregat halus, maka dapat menambah kekasaran
permukaan. (gregat halus H0% s/d H$%% penting untuk
menaikkan kadar aspal sehingga akan lebih a*et.
Karakteristik
13
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
14/24
!empunyai kekuatan atau kekerasan #cruss$ing streng$t '.
$ !empunyai bentuk yang relatif kubus.
0 !empunyai bidang permukaan yang relatif kasar.(gregat halus harus terdiri dari bahan2bahan berbidang kasar,
bersudut tajam, dan bersih dari kotoran2kotoran. (gregat halus
terdiri dari pasir, bahan2bahan halus, hasil pemecahan batu atau
kombinasi bahan2bahan tersebut dalam keadaan kering yang
memenuhi syarat
@ilai sand euivalent dari agregat minimum 5%.
$ "erat jenis semu minimum $,5.
0 Dari pemeriksaan (tterberg, agregat harus non2plastis.
1 Peresapan agregat terhadap air maksimum 04.c Filler
Filler merupakan salah satu bahan pengisi rongga
campuran aspal, sebagai bahan pengisi rongga udara pada
material sehingga dapat memperkaku lapisan aspal. "ahan
Pengisi #filler' adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos
saringan @o. 0% dimana persentase berat yang lolos saringan @o.
$%% minimal 854. "ahan filler dapat berupa abu batu, kapur,
semen atau bahan non plastis lain #"ina !arga, 797'. !enurut
(3T! #797' bahan filler harus terdiri dari material mineral
yang dapat dibagi secara halus seperti abu batu, terak, kapur,
semen, abu terbang atau material mineral lain yang sesuai.
(dapun karakteristik filler adalah sebagai berikut
!engisi rongga2rongga kosong.
$ !embuat campuran menjadi stiff stable.
Penggunaan filler dalam campuran beton aspal akan
sangat mempengaruhi karakteristik beton aspal tersebut, efek
tersebut dapat dikelompokan yaitu
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
15/24
$ Luas permukaan filler yang makin besar akan
menaikan +iskositas campuran disbanding dengan luas
permukaan kecil.
0 (danya daya affinitas* menyebabkan jumlah aspal
yang dapat diserap oleh berbagai filler cukup
ber+ariasi. Pada keadaan dimana +iskositas naik,
jumlah aspal yang diserap makin besar.
b
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
16/24
dihasilkan lapisan agregat yang lebih padat dan rongga udara
yang kecil.
b "erat jenis dan penyerapan
Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui berat jenis
dan penyerapan agregat.
c Uji keausan
Pada pekerjaan jalan, agregat akan mengalami proses
tambahan seperti pemecahan, pengikisan akibat cuaca,
pengausan akibat lalu lintas. una mengatasi hal tersebut,
agregat harus mempunyai daya tahan yang cukup terhadap
pemecahan #crus$ing ', penurunan #degradation', dan
penghancuran #disintegration'. (gregat pada atau di dekat
permukaan perkerasan memerlukan kekerasan dan mempunyai
daya tahan terhadap pengausan yang lebih besar dibandingkan
dengan agregat yang letaknya pada lapisan lebih ba*ah karena
bagian atas perkerasan menerima beban terbesar.
d Pengujian setara pasir
(gregat yang digunakan sebagai bahan jalan harus bersih,
bebas dari at2at asing, seperti tumbuhan, butiran lunak,
gumpalan tanah liat #lempung', atau lapisan tanah liat
#lempung'. Pengujian setara pasir # sand euivalent test '
dilakukan untuk menentukan perbandingan relatif dari bagian
yang dapat merugikan #seperti butiran lunak dan lempung'
terhadap bagian agregat yang lolos saringan no. 1.
e Pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecah
dalam agregat"utiran agregat jika terkena air akan mudah pecah sehingga
lebih baik tidak digunakan, karena jika perkerasan jalan
tergenang air, selain mudah pecah biasanya menunjukkan suatu
kecenderungan bah*a butiran ini mengandung lempung.
f Pengujian daya lekat agregat terhadap aspal
Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui kecelakaan
agregat terhadap aspal.
g (ngularitas
16
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
17/24
(ngularitas merupakan suatu pengukuran penentuan jumlah
agregat berbidang pecah. 3usunan permukaan yang kasar yang
menyerupai kekasaran kertas amplas mempunyai kecenderungan
untuk menambah kekuatan campuran, dibanding dekat
permukaan yang licin. Iuangan agregat yang kasar biasanya
lebih besar sehingga menyediakan tambahan bagian untuk
diselimuti oleh aspal. (gregat dengan permukaan yang licin
dengan mudah dilapisi lapisan aspal tipis #asp$alt film', tetapi
permukaan seperti ini tidak dapat memegang lapisan aspal
tersebut tetap pada tempatnya.
h Pemeriksaan kepipihan agregat
"entuk butir # particle s$ape' pada agregat dibedakan
menjadi 8 kategori, yaitu bulat, tidak beraturan, berbidang pecah
#angular', pipih, panjang, pipih, dan lonjong. (gregat yang pipih
dan atau panjang akan mudah patah apabila mendapat beban lalu
lintas. "esarnya kepipihan dinyatakan dalam indeks kepipihan.
"anyaknya agregat yang pipih dinyatakan dengan indeks
kepipihan # flackiness index' dan agregat yang panjang
dinyatakan dengan indeks kelonjongan #elongatian index'.
i Pengujian partikel ringan dalam agregat
(danya partikel ringan pada agregat dengan jumlah besar
yang digunakan sebagai campuran aspal panas akan
mengganggu stabilitas campuran. Partikel ringan yang dimaksud
adalah partikel yang mengapung di atas larutan yang berat
jenisnya $. "ahan yang digunakan untuk memisahkan partikelringan adalah larutan seng k$lorida #Jn;l$' berat jenis $.
j Pengujian kekerasan/6mpact test
Untuk mengukur kekuatan batuan sebagai agregat
dipergunakan cara pendekatan dengan penguji kekuatan tekan
batuan sampai hancur dengan bentuk kubus dengan sisi 5%mm
atau silinder diameter $5mm atau 5% mm dan tinggi $ kali
diameter benda uji.
17
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
18/24
Dalam pengujian agregat terdapat beberapa macam standar
yang digunakan untuk masing2masing proses pengujian agregat
ditunjukkan pada tabel .1.
Tabel 1.% 3tandar Pengujian (gregat
@o. Pengujian ((3>T- (3T!"ritish
3tandard
. Uji analisis saringan agregat halus dan kasar T2$&2&1 D208218
$. Uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar T2952&1 ;2$&289
0. Uji berat jenis dan penyerapan agregat halus T2912&1 D2$9289
1. Uji kelekatan agregat terhadap aspal T29$ 2
5. Uji berat isi agregat T272&1 ;2$72&
8. Uji keausan agregat dengan mesin &os 'ngeles T2782&1;20255
;2505
&.Uji jumlah bahan dalam agregat yang lolos dalam
saringanT227% 2
9.Uji agregat halus/pasir yang mengandung bahan
plastis dengan cara setara pasir T2&8298 2
7.Uji spesifikasi agregat halus untuk campuran
perkerasan aspal!2$727 2
%. Uji Kekerasan"329$2
78&
Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini hanya pengujian
a (nalisa (gregat >alus dan Kasar.
b "erat enis dan Penyerapan (gregat Kasar.
c "erat enis dan Penyerapan (gregat >alus.
d Pemeriksaan Kadar Lumpur pada (gregat >alus
e Kelekatan (gregat terhadap (spal
% &uan;ampuran beraspal panas terdiri atas kombinasi agregat, bahan
pengisi #bila diperlukan', dan aspal yang dicampur secara panas pada
temperatur tertentu. Komposisi bahan dalam campuran beraspal panas
terlebih dahulu harus direncanakan sehingga setelah terpasang diperoleh
perkerasan aspal yang memenuhi kriteria sebagai berikut
a 3tabilitas yang cukup. 3ehingga mampu mendukung beban lalu lintas
yang mele*atinya tanpa mengalami deformasi permanen dan deformasi
plastis selama umur rencana.
18
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
19/24
b Durabilitas yang cukup. 3ehingga mempunyai kea*etan yang cukup
akibat pengaruh cuaca dan beban lalu lintas.
c Kelenturan yang cukup. 3ehingga harus mampu menahan lendutan
akibat beban lalu lintas tanpa mengalami retak.
d ;ukup kedap air. 3ehingga tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis
pondasi di ba*ahnya.
e Kekesatan yang cukup. Kekesatan permukaan lapisan beraspal
berhubungan erat dengan keselamatan pengguna jalan.
f Ketahanan terhadap retak lelah # fatiue'. 3ehingga mampu menahan
beban berulang dari beban lalu lintas selama umur rencana.
g Kemudahan kerja. 3ehingga ampuran beraspal mudah dilaksanakan,mudah dihamparkan, dan mudah dipadatkan.
1 Jenis &uan
Lapis (spal "eton #Laston' yang selanjutnya disebut (;, terdiri
dari 0 jenis campuran, yaitu
Laston Lapis (us # 'sp$alt Concrete+,earing Course atau 'C+
,C '
Diameter butir maksimal 7,% mm
Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut
a !enyelimuti perkerasan dari pengaruh air.
b !enyediakan permukaan yang mempunyai karakteristik yang
kesat, rata sehingga aman dan nyaman untuk dilalui
pengguna.
$ Laston Lapis Permukaan (ntara # 'sp$alt Concrete+Binder
Course atau 'C+BC '
Diameter butir maksimal $5,1 mm
Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut
a !engurangi tegangan/regangan akibat beban lalu2lintas dan
meneruskannya ke lapis di ba*ahnya, harus mempunyai
ketebalan dan kekakuan cukup.
b !empunyai kekuatan yang tinggi pada bagian perkerasan
untuk menahan beban paling tinggi akibat beban lalu2lintas.
0 Laston Lapis Pondasi # 'sp$alt Concrete+Base atau 'C+Base'.
Diameter butir maksimal 0&,5 mm
Lapisan ini memiliki fungsi sebagai berikut
a !endukung beban pada lapis permukaan.
19
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
20/24
b !engurangi tegangan / regangan dan meneruskannya ke
lapisan di ba*ahnya.
Ketiga jenis (; tersebut diatur menurut 3pesifikasi Umum "ina
!arga Di+isi 8 tahun $%%. @amun, pada percobaan ini hanya dibuat !C
campuran aspal beton kon+ensional menurut 3@6 %82$197277 dengan
mutu lebih besar dari (; !3 8%%. Prinsip (; kon+ensional adalah dengan
menentukan gradasi agregat terlebih dahulu, kadar aspalnya dicari, dan yang
diutamakan adalah nilai stabilitasnya. (dapun spesifikasi yang digunakan
untuk (; kon+ensional seperti terlihat pada tabel .5 berikut ini.
Tabel 1.' 3pesifikasi Pengujian (; Kon+ensional
Uraian 3pesifikasi
4 Iongga Udara 0254
Iongga Dalam !ineral
(gregat54
Iongga terisi aspal &529$4
3tabilitas #ars$all 8%% kg
>asil "agi #ars$all $%% ) 05% kg/mmKelelehan $21 mm
2 Pengujian pada &uan
Pengujian yang dilakukan pada campuran adalah sebagai berikut
a Persentase campuran agregat dengan aspal.
b Pemeriksaan bahan campuran dengan alat #ars$all.
Pada pemeriksaan ini diperoleh nilai stabilitas terhadap
kelelehan plastis. Pemeriksaan campuran dengan #ars$all test
memiliki tujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum dari
campuran beton aspal yang akan diterapkan di lapangan.
c Pemeriksaan kadar bitumen dengan cara ekstraksi.
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
21/24
mempengaruhi kinerja perkerasan jalan jika berbeda dnegan
gradasi agregat pada !C.
Percobaan pengujian campuran yang dilakukan adalah
untuk #ars$all test dan uji kadar bitumen dengan cara ekstraksi,
tanpa melakukan pengujian persentase campuran terhadap aspal.
>al tersebut dapat disebabkan keterbatasan *aktu saat
praktikum.
Dalam pengujian campuran terdapat beberapa macam standar
yang digunakan untuk masing2masing proses pengujian, antara lain
a !arshall Test
3K.3@6 %82$197277 b Uji Kadar "itumen dengan ;ara T- T2812&1
' (a)sud dan Tujuan
!aksud dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan data2data
yang dibutuhkan dari bahan2bahan penyusun beton aspal yang akan menjadi
bahan pertimbangan dalam penyusunan rancangan campuran rencana beton
aspal yang terbaik dari bahan2bahan yang tersedia.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat rancangan
campuran rencana atau job mi formula #!C' untuk membuat aspal beton
#(;' !3 8%% sesuai dengan bahan yang tersedia di laboratorium
Transportasi Teknik 3ipil Cakultas Teknik Uni+ersitas Diponegoro. Langkah
pengerjaan untuk memperoleh rancangan campuran rencana atau !C #ob
!i Cormula' digambarkan dalam diagram alir pada ambar .7 "agan (lir Pembuatan !C (; 8%%
21
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
22/24
Agregat
Kasar
Halus
Filler
Aspal Penetrasi 60/70
!!$h s&!s'as
Tidak
Ya
Mulai
Bahan dan Spesifkasi JMF A ! MS 600
"#i Agregat$
"#i Berat Jenis
"#i Pen%erapan
"#i Kadar &u'pur
"#i Kelekatan terhadap Aspal
"#i Aspal $
"#i Penetrasi"#i (aktilitas
"#i Titik &e')ek
"#i Titik *%ala
"#i Kelarutan
"#i Berat Jenis
"#i +radasi Agregat ,Analisa Saringan-
Tidak
!!$h s&!s'as
S&!s'as
Ya
a'puran
22
"amba 1.* Bagan Ali Pembu!an J(+ A&-(# ,
Uji &uan
Uji (as/all
• U ji E)s!a)si
!!$h
S&!s'as
Tida) J(+ A& 0 (# ,
#elesai&uan
a
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
23/24
"#i a'puran $
"#i Marshall
"#i .kstraksi
!!$h s&!s'as *a&$+a
S&!s'as
Tidak
JMF A ! MS 600
Selesai
a'puran
Ya
23
"amba 1.* Bagan Ali Pembu!an J(+ A&-(# ,
-
8/19/2019 BAB 1 (27 Desember)
24/24