BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah...

9
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Negara Republik Indonesia harus memiliki pendidikan formal dan prasarana yang memadai. Oleh dari itu harus didirikannya sebuah Perguruan Tinggi yang dapat memberikan pengetahuan secara lokal maupun global. Pada tanggal 6 Oktober 2014 telah diresmikan pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang akan dibina oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 10 tahun. 1 Melalui Peraturan Presiden Nomor 124 Tahun 2014, tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) yang ditetapkan Presiden ke- 6 Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 Oktober 2014 dan diundangkan tanggal 9 Oktober 2014. 2 ITERA ini menempati lahan yang berada di Lampung seluas 285 hektar, yang berlokasikan di Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung. 3 Pada tahun 2020, ITERA memiliki 3 Jurusan, 31 Program Studi, dan 4 Program Studi yang masih dalam proses penerbitan izin. 4 Pada tahun 2039, rencana ITERA memiliki 5 Fakultas, dan 45 Program Studi. 5 ITERA dipimpin oleh Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M, Sc., Ph.D. selaku Rektor. Seiring meningkatnya jumlah mahasiswa/i di ITERA dari luar maupun dalam Kota, Kabupaten, ataupun Provinsi yang dari tahun ke tahun semakin bertambah, hal ini menjadi permasalahan internal dari ITERA dengan beberapa bangunan yang sudah, belum, dan sedang terbangun. Salah satu bangunan yang belum terbangun yaitu bangunan gedung Rektorat, yang merupakan kebutuhan dari ITERA dan selaku pemilik proyek. Bangunan gedung Rektorat ITERA yang akan 1 https://www.itera.ac.id/sejarah/ 2 Peraturan Presiden RI, Nomor 124 Tahun 2014, tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera. 3 https://www.itera.ac.id/lokasi/ 4 https://www.itera.ac.id/ 5 Naskah Akademik, Perubahan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ITERA Tahun 2019, hlm. 33

Transcript of BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Negara Republik Indonesia

harus memiliki pendidikan formal dan prasarana yang memadai. Oleh dari itu

harus didirikannya sebuah Perguruan Tinggi yang dapat memberikan pengetahuan

secara lokal maupun global. Pada tanggal 6 Oktober 2014 telah diresmikan

pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Institut Teknologi Sumatera

(ITERA) dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang akan dibina oleh Institut

Teknologi Bandung (ITB) selama 10 tahun.1 Melalui Peraturan Presiden Nomor

124 Tahun 2014, tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253) yang ditetapkan Presiden ke-

6 Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 Oktober

2014 dan diundangkan tanggal 9 Oktober 2014.2

ITERA ini menempati lahan yang berada di Lampung seluas 285 hektar, yang

berlokasikan di Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung,

Lampung Selatan, Lampung.3 Pada tahun 2020, ITERA memiliki 3 Jurusan, 31

Program Studi, dan 4 Program Studi yang masih dalam proses penerbitan izin.4

Pada tahun 2039, rencana ITERA memiliki 5 Fakultas, dan 45 Program Studi.5

ITERA dipimpin oleh Prof. Ir. Ofyar Z. Tamin, M, Sc., Ph.D. selaku Rektor.

Seiring meningkatnya jumlah mahasiswa/i di ITERA dari luar maupun dalam

Kota, Kabupaten, ataupun Provinsi yang dari tahun ke tahun semakin bertambah,

hal ini menjadi permasalahan internal dari ITERA dengan beberapa bangunan

yang sudah, belum, dan sedang terbangun. Salah satu bangunan yang belum

terbangun yaitu bangunan gedung Rektorat, yang merupakan kebutuhan dari

ITERA dan selaku pemilik proyek. Bangunan gedung Rektorat ITERA yang akan

1 https://www.itera.ac.id/sejarah/

2 Peraturan Presiden RI, Nomor 124 Tahun 2014, tentang Pendirian Institut Teknologi Sumatera.

3 https://www.itera.ac.id/lokasi/

4 https://www.itera.ac.id/

5 Naskah Akademik, Perubahan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ITERA Tahun 2019, hlm. 33

Page 2: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

2

dibangun berfungsi sebagai kantor Rektor beserta jajaran pimpinan, serta tempat

peneliti dalam pengembangan ITERA yang merupakan pengganti dari kantor

Rektor sebelumnya yang berada di Gedung A ITERA.

Dalam desain bangunan gedung Rektorat ITERA bisa disebut berhasil apabila

desain dapat diterima oleh semua yang bersangkutan dalam semua aspek, salah

satu aspek yang berhasil yaitu aspek pola sirkulasi luar dan dalam bangunan

gedung Rektorat ITERA. Dalam proses desain bangunan gedung Rektorat ITERA

harus menekankan aspek pola sirkulasi pengguna demi keamanan dan

kenyamanan luar dan dalam bangunan. Pada penekanan pola sirkulasi bangunan

gedung Rektorat ITERA kemudian secara lebih jauh dapat ditinjau dari pintu

masuk, zona jalur sirkulasi, penempatan ruang, fungsi ruang, dan penataan layout

ruang.

Rencana proyek bangunan gedung Rektorat ITERA ini berlokasi di Jl. Terusan

Ryacudu, Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung. Lokasi

pembangunan gedung Rektorat ITERA sudah terencana dalam Masterplan

kawasan ITERA yang berada dititik koordinat DMS : 5°21’44”S 105°18’49”E.

Bangunan gedung Rektorat ITERA membatasi luas bangunan sekitar ± 8.000m²

dengan ketentuan 4 lantai dan membatasi luas lahan yang disediakan sekitar ±

13.500 m².

Gambar 1.1 Master Plan Institut Teknologi Sumatera

(Sumber : Naskah Akademik, Perubahan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ITERA, 2019)

Page 3: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

3

1.2 Program

Kantor Rektor beserta jajaran pimpinan sementara berada di bangunan gedung

A ITERA yang terdiri dari 2 lantai ini berada dekat dengan Gerbang Utama

ITERA. Gedung A ITERA memiliki beberapa ruang yang tersedia.

a.) Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A

Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

(Sumber : Penulis, 2020)

Tabel 1. Keterangan Ruangan pada Bangunan Gedung A ITERA

Lantai 1 :

1. ITERA International office

2. Ruang Administrasi Umum

3. Ruang Rumah Tangga

4. Gudang

5. Toilet Wanita

6. Toilet Pria

7. Meja Security

8. Hall

9. Teras

Lantai 2 :

10. Ruang Staf Ahli Rektor

11. Ruang Kerja Sama

12. Ruang Rapat Besar

13. Ruang Wakil Rektor bidang

non-Akademik

14. Ruang Sekretaris Rektor

15. Ruang Wakil Rektor bidang

Akademik

16. Ruang Rektor

17. Ruang Rapat Kecil

(Sumber : Penulis, 2020)

Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian,

Page 4: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

4

perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.6 Oleh sebab itu,

bangunan gedung Rektorat ITERA merupakan bangunan yang berfungsi sebagai

usaha. Tujuan pengadaan atau perencanaan bangunan gedung Rektorat ITERA

dilatarbelakangi untuk menunjang kegiatan kerja Rektor beserta jajaran pimpinan

yang nyaman serta efektif secara fungsional, dan dengan memperhatikan pola

jalur sirkulasi. Sasaran perencanaan dan perancangan bangunan gedung Rektorat

ITERA yaitu dengan menciptakan konsep bangunan dengan Moto ITERA (Smart,

Friendly, and Forest Campus) yang mencerminkan karakteristik ITERA, fasilitas-

fasilitas yang memadai, dan kebutuhan ruang beserta luasan ruang yang sesuai

dengan standar Peraturan Menteri berdasarkan golongan/pangkat.

Adapun beberapa kebutuhan ruang pada bangunan gedung Rektorat ITERA

yang direncanakan oleh Rektor ITERA yaitu 1 ruang kantor Rektor, 4 ruang

kantor Wakil Rektor, 5 ruang kantor Dekan, dan ruang Rapat Pimpinan. Dengan

keterangan ruang kantor Rektor dan Wakil Rektor berada dalam 1 lantai, dan lebih

mengutamakan fungsional ruang. Ruang kerja Sekretaris pimpinan berbeda

dengan ruang Protocol pimpinan, dengan syarat ruang Sekretaris pimpinan dan

Protocol pimpinan berdekatan dan berhubungan. Rektor dan jajaran pimpinan

ITERA membatasi jalur sirkulasi tamu dengan pertimbangan keprivasian ruang

kerja. Ruang tunggu tamu tidak berhubungan langsung dengan jalur sirkulasi

Rektor dan jajaran pimpinan, dengan keterangan ruang kerja Rektor beserta

jajaran pimpinan berdekatan dengan ruang tunggu tamu. Ada beberapa alur

pertemuan pelayanan tamu Rektor yaitu tamu dari luar, mahasiswa/i ITERA,

wartawan media/elektronik, layanan pemberitaan kegiatan ITERA, kunjungan

Pejabat Tinggi Negara (VIP), :

Tabel 2. Alur pertemuan tamu dengan Rektor

Tamu dari luar Protocol Rektor Rektor

1. Melapor

2. Mengisi buku

tamu, dan

menunjukan

5. Memeriksa maksud

dan tujuan

6. Mengkonfirmasi ke

Rektor

7. Memberikan

Persetujuan

11. Bertemu

dengan Tamu

6 Undang Undang RI, nomor 28 tahun 2002, Tentang Bangunan Gedung, BAB III pasal 5 angka 4

Page 5: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

5

identitas

3. Menerima kartu

tamu

4. Menuggu

konfirmasi

10. Menghadap

Rektor

8. Disetujui, atau Tidak

9. Ditunda, atau

Dipersilahkan

(Sumber : Penulis, 2020)

1.3 Asumsi

Lahan pembangunan gedung Rektorat ITERA terletak dititik koordinat DMS :

5°21’44”S 105°18’49”E berada disudut jalan yang memiliki pembatas jalur

kendaraan dibagian Selatan dan Barat, dan pembatas pada bagian Timur dari

lahan yaitu lapangan upacara. Luas yang digunakan pada tapak sekitar ± 13.500

m².

Gambar 1.3 Letak dan Luasan Lahan

(Sumber : Google Earth, 2020)

Dalam proyek perancangan ini penulis menggunakan beberapa asumsi dasar

sebagai berikut :

• Tidak ada batasan anggaran biaya dalam pembangunan,

• Ruangan yang fleksibilitas,

• Masa pembangunan dilakukan pada tahun 2020 dan pembangunan

yang sangat lama, dan

• Kawasan sekeliling kawasan ITERA akan berkembang pesat, setelah

jadinya bangunan gedung Rektorat ini.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

6

Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam membangun bangunan

gedung Rektorat ITERA pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Nomor :

24/PRT/M/2007, Tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung

(IMB), pada Bagian I Ketentuan Umum, yaitu :

• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase berdasarkan

perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas

lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana

tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

• Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase perbandingan

antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas tanah

perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang

dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

• Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase perbandingan

antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang

diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah

perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang

dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

• Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB) sebagai pengesahan dokumen

rencana teknis yang telah disetujui oleh pemerintah daerah, Pemerintah

untuk bangunan gedung fungsi khusus di wilayah Provinsi DKI Jakarta

dan pemerintah provinsi lainnya untuk bangunan gedung fungsi khusus di

wilayahnya diberikan untuk dapat memulai pelaksanaan konstruksi

bangunan gedung.

Pada aturan dari Peraturan Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Lampung

Selatan, Nomor 06 Tahun 2014, Tentang Bangunan Gedung. Pada Bab III bagian

ketiga paragraf 3 pasal 28 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung, pasal

29 tentang Penampilan Bangunan, dan pasal 30 tentang Bentuk Bangunan, yaitu :

• Pasal 28, Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung :

Persyaratan arsitektur bangunan gedung meliputi persyaratan

penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, keseimbangan,

keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya,

serta mempertimbangkan adanya keseimbangan antara nilai-nilai

Page 7: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

7

adat/tradisional sosial budaya setempat terhadap penerapan berbagai

perkembangan arsitektur dan rekayasa.

• Pasal 29, Penampilan Bangunan :

1. Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 disesuaikan dengan tipologi bangunan sesuai

fungsinya, memperhatikan keserasian lingkungan disekitar lokasi

dan citra Daerah, serta tema arsitektur dan lingkungan yang

ditetapkan dalam RTBL.

2. Penampilan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memperhatikan kaidah estetika bentuk, karakteristik arsitektur,

teknologi dan lingkungan yang ada di sekitarnya serta dengan

mempertimbangkan kaidah pelestarian lingkungan, sosial, budaya,

kearifan lokal dan kekinian (Modernitas).

Dan pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor

7/PMK.06/2016, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

248/PMK.06/2011 Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik

Negara Berupa Tanah dan/atau Bangunan. Pada peraturan ini akan dijelaskan

tentang standar pembangunan gedung Perkantoran, luas ruang kerja, kebutuhan

ruang, dan ruang penunjang berdasarkan Golongan/Pangkat, sebagai berikut yang

berhubungan dengan bangunan gedung Rektorat :

1. Standar ketinggian bangunan gedung Perkantoran tipe C dan D paling

tinggi 8 (delapan) lantai.

2. Standar luasan ruang kerja Pejabat Eselon I A dan yang setingkat, dengan

luas ruang ditetapkan maksimum 102 m² dengan contoh penerapan sebagai

berikut :

a. Luas Ruang Kerja : 16 m²

b. Luas Ruang Tamu : 14 m²

c. Luas Ruang Rapat : 20 m²

d. Luas Ruang Tunggu : 18 m²

e. Luas Ruang Istirahat : 10 m²

f. Luas Ruang Sekretaris : 10 m²

g. Luas Ruang Simpan : 10 m²

Page 8: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

8

h. Luas Ruang Toilet : 4 m²

3. Standar luasan ruang kerja Pejabat Eselon I B dan yang setingkat, dengan

luas ruang ditetapkan maksimum 79 m² dengan contoh penerapan sebagai

berikut :

a. Luas Ruang Kerja : 16 m²

b. Luas Ruang Tamu : 14 m²

c. Luas Ruang Rapat : 20 m²

d. Luas Ruang Tunggu : 9 m²

e. Luas Ruang Istirahat : 5 m²

f. Luas Ruang Sekretaris : 7 m²

g. Luas Ruang Simpan : 5 m²

h. Luas Ruang Toilet : 3 m²

4. Standar luasan ruang kerja Pejabat Eselon II A dan yang setingkat, dengan

luas ruang ditetapkan maksimum 70 m² dengan contoh penerapan sebagai

berikut :

a. Luas Ruang Kerja : 14 m²

b. Luas Ruang Tamu : 12 m²

c. Luas Ruang Rapat : 14 m²

d. Luas Ruang Tunggu : 12 m²

e. Luas Ruang Istirahat : 5 m²

f. Luas Ruang Sekretaris : 7 m²

g. Luas Ruang Simpan : 3 m²

h. Luas Ruang Toilet : 3 m²

5. Standar luasan ruang kerja Pejabat Eselon II B dan yang setingkat, dengan

luas ruang ditetapkan maksimum 58 m² dengan contoh penerapan sebagai

berikut :

a. Luas Ruang Kerja : 14 m²

b. Luas Ruang Tamu : 12 m²

c. Luas Ruang Rapat : 10 m²

d. Luas Ruang Tunggu : 6 m²

e. Luas Ruang Istirahat : 5 m²

f. Luas Ruang Sekretaris : 5 m²

Page 9: BAB 1 PENDAHULUANrepo.itera.ac.id/.../SB2101140003/24116057_3_005159.pdf · 2021. 1. 14. · Denah lt. 1 Gedung A b.) Denah lt. 2 Gedung A Gambar 1.2 Denah bangunan gedung A ITERA

9

g. Luas Ruang Simpan : 3 m²

h. Luas Ruang Toilet : 3 m²

6. Standar luasan ruang penunjang, sebagai berikut :

a. Ruang Rapat Eselon I : 90 m²

b. Ruang Rapat Eselon II : 40 m²

c. Ruang Pertemuan Pimpinan Unit Eselon I : 150 m²

d. Ruang Arsip : 0,4 m² / jumlah pegawai

e. Ruang Fungsional : 0,8 m² x jumlah pegawai

f. Toilet : 5 m² / 25 pegawai

g. Ruang Server : 0,02 m² x jumlah pegawai, minimal 2 m²

h. Lobby/Fasilitas lain : 20 m² / 1.000 m² luas netto

i. Ruang Pelayanan :

1) > 200 tamu/hari : Hitung berdasarkan analisis

2) 101-200 tamu/hari : 150 m²

3) 25-100 tamu/hari : 75 m²

4) < 25 tamu/hari : 25 m²

Klasifikasi bangunan Perkantoran tipe C yaitu gedung Perkantoran yang ditempati

secara permanen oleh Instansi Pemerintah Pusat dengan pejabat tertinggi setingkat

Eselon I.