b166-da31-ad7d-8fb5repositori.ukdc.ac.id/385/1/COVER, BAB 1 , BAB 2 DANI...Biaya Penyimpanan Daging...
Transcript of b166-da31-ad7d-8fb5repositori.ukdc.ac.id/385/1/COVER, BAB 1 , BAB 2 DANI...Biaya Penyimpanan Daging...
PENERAPAN METODE EOQ TERHADAP PENGADAAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA RESTORAN HUNGRY
JEFF DI SURABAYA
Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH:
DANI NOVIANTO
11126006
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2015
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Dani Novianto
NPM 11126006
Fakultas
Jurusan
Ekonomi Akuntansi
Judul Skripsi : Penerapa Metode EOQ Terhadap Pengadaan Persediaan Bahan
Baku pada Restoran Hungry Jeff Surabaya
Pembimbing
Tanggal : 24 Mei 2015
Mengetahui; Keta
Jurusan: Tanggal: 24
Mei 2015
(Dra. Jeanne A.W.,Msi.,Ak)
&
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang di tulis oleh Dani Novianto dengan NPM: 11126006
Telah diuji pada tanggal 29 Mei 2015
Dinyatakan LULUS oleh:
Ketua Tim Penguji
Drs. Misrin Hariyadi, SE., M, Ak.
%gs. · · ekg a.cultas Ekonomi
Mengetahui
Ketua ~vj, am Studi
'·>; .2
/ ! c
.
(Dra. Jeanne'A. W.. M.Si., Ak)
•
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENERAPAN METODE EOQ TERHADAP PENGADAAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU PADA RESTORAN HUNGRY JEFF DI SURABAYA
Telah diuji dan dipertahankan dihadapan
Tim penguji skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darma Cendika
Jurusan Akuntansi
Pada hari Jumaat, 29 Mei 2015
Nama
', Disusun Oleh:
: Dani Novianto
NPM
Fakultas
: 11126006
: Ekonomi
Jurusan
Tim Penguji:
: Akuntansi
l. Dra. Jeanne A Wawolangi, M.Si., Ak.
2. Drs. Ee. Soedjono Ron0., M.M.
3. Drs. Misrin Hariyadi, SE., M, Ak.
SURAT PERYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nara
Fakultas / Prodi
Alamat Asli
No. Identitas (KTP/SIM)
: Dani Novianto
: Ekonomi / Akuntansi
: Pacar Kembang 89 --91 Surabaya : 3578100711920005
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENERAPAN METODE EOQ TERHADAP PENGADAAN PERSEDIAAN
BARAN BAKU P ADA RESTORAN HUNGRY JEFF DI SURABAYA
Adalah merupakan hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan baik secara keseluruhan maupun
sebagian dalam bentk jural, working paper atau bentuk lain yang dipublikasikan secara umum. Skripsi
(Tugas akhir) ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya dan seluruh sumber yang menjadi rujukan
dalam karya ilmiah ini telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku urum, termasuk para
pihak yang tlah memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali yang menyangkut ekspresi kalimat
dan desain penulisan.
Apabila kemudian hari trbukti bahwa saya ternyata mclakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan
orang lain seolah -- olah basil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Darmna Cendika termasuk pencabutan
gelar kesarjanaan
Demikian peryataan ini saya nyatakan secara benar dengan penuh tanggungjawab dan integritas.
Surabaya, 29 Mei 2015
Hormat Saya,
DANI NOVIANTO
DATA MAHASISWA
Bersama ini saya sampaikan data sebagai berikut:
1. Nama : Dani Novianto
2. NPM : 11126006
3. Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 7 November 1992
4. Alamat : Pacar Kembang 89-91
5. No. Telp : 08983959805
6. Jurusan : Akuntansi
7. Fakultas : Ekonomi
8. Judul Skripsi (Bahasa Indonesia):
PENERAPAN METODE EOQ TERHADAP PENGADAAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA RESTORAN HUNGRY
JEFF DI SURABAYA
Demikian data ini saya buat dengan sebenamya, dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Surabaya, 29 Mei 2015
(DANI NOVIANTO)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat yang
diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan
Skripsi yang berjudul: "Penerapan Metode EOQ terhadap Pengadaan
Persediaan pada Restoran Hungry Jeffdi Surabaya."
Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (SE) program strata satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas
Katolik Dharma Cendika.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan dan
penyusunan skripsi ini, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Rm. Dr. Yustinus Budi Hermanto. M.M. selaku Rektor Universitas Katolik
Darma Cendika
2. Bapak Drs. Ee. Soedjono Rono., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta memberikan
saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
3. lbu Dra. Maria Widyastuti., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Darma Cendika.
4. lbu Dra. Jeanne A Wawolangi, M.Si., Ak. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Katolik Darma Cendika.
5. lbu Bangkit Tri Pramesti selaku Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas
Katolik Darma Cendika.
6. Bapak Martinus Sony E, S.E., selaku Dosen Wali pada tahun akademik
2014/2015 yang banyak membantu dalam perwalian setiap semester.
7. lbu Dra. Jeanne A Wawolangi, M.Si., Ak. selaku dosen penguji 1 (satu) yang
sudah banyak membantu memberikan kritik dan saran terhadap skripsi saya.
8. Bapak Drs. Ee. Soedjono Rono., M.M. selaku dosen penguji 2 (dua) yangjuga
banyak membantu memberikan masukan didalam perbaikan skripsi.
9. Bapak Drs. Misrin Hariyadi, SE., M, Ak selaku dosen penguji 3 (tiga) yang
juga banyak membantu memberikan masukan didalam perbaikan skripsi.
10. Pimpinan dan staff Restoran Hungry Jeff yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis melakukan penelitian berkenaan dengan penyusunan skripsi ini
serta kesediaannya memberikan data dan informasi yang dibutuhkan selama
penelitian.
Surabaya, Mei 2015
Penulis
ABSTRAK
Ketersediaan persediaan bahan baku sangat penting bagi proses produksi,
karena produk yang dihasilkan adalah pendapatan dari perusahaan. Kekosongan
persediaan bahan baku akan mengakibatkan terganggunya proses produksi dan
akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu
persediaan bahan baku hams diperhatikan jumlahnya. Persediaan bahan baku
yang ada tidak boleh terlalu besar dan terlalu kecil.
Restoran Hungry Jeff sebagai obyek penelitian dimana Restoran Hungry
Jeff merupakan restoran cepat saji dengan menu -menu makanan yang special
dengan kualitas yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Restoran
Hungry Jeff belum merencanakan dengan baik pengadaan persediaan bahan
bakunya sehingga berakibat pada ketidakefisienan biaya yang dikeluarkan untuk
persediaan. Selain itu pengiriman persediaan bahan baku dari supplier sering
terlambat sehingga menyebabkan terhambatnya proses produksi, hilangnya
kesempatan untuk menjual dan berdampak langsung pada perolehan laba
perusahaan.
Dengan kondisi yang seperti ini Restoran Hugry Jeff hams mengatur dan
merencanakan tingkat persediaan. Metode Economic Order Quantity EOQ
sebagai alat bantu perencanaan persediaan diharapkan dapat menentukan jumlah
ideal bahan baku yang dipesan dengan biaya yang paling rendah. Selain itu perlu
direncanakan pula besamya persediaan pengaman (Safety Stock) sebagai
pelindung dari ketidakpastian permintaan, serta penentuan waktu yang tepat untuk
melakukan pemesanan kembali (ROP). Dengan diterapkannya Metode EOQ,
persediaan pengaman serta titik pemesanan kembali maka akan menghasilkan
efisiensi terhadap biaya persediaan dan proses produksi sehingga akan dicapai
peningkatan laba yang optimal.
Kata -kata kunci: Economic Order Quantity (EOQ), persediaan pengaman
(Safety Stock), titik pemesanan kembali (ROP)
ABSTRAK
The availability of raw material inventory is essential for the production
process, because the products are revenues of the company. Vacancy inventories
of raw materials will lead to disruption of the production process and will affect
the income of the company. Therefore the supply of raw materials must be
considered in number. Existing inventories of raw materials should not be too big
and too small.
Restaurants Hungry Jeff as the object where the restaurant Hungry Jeff is a
fast food restaurant with a menu - special diet with high quality. The results
showed that the restaurant Hungry Jeff has not planned properly inventory
procurement of raw materials resulting in inefficiency costs incurred for supplies.
Besides delivery of raw material inventory from suppliers often late, causing
delays in the production process, the loss of the opportunity to sell and have a
direct impact on the profitability of the company.
With conditions like this restaurant hugry Jeff must organize and plan
inventory levels. Economic Order Quantity method as a tool for inventory
planning is expected to determine the ideal amount of raw material ordered with
the lowest cost. In addition it should also planned to the amount of safety stock as
a protector of the uncertainty of demand, as well as determining the appropriate
time to make a reservation back. With the implementation method of EOQ, safety
stock and reorder point it will generate efficiencies on the cost of inventory and
production processes that will achieve optimal profit increase.
Words - keywords: Economic Order Quantity (EOQ), safety stock (Safety
Stock), reorder point (ROP)
DAFTAR ISi
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
1.3
Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
1.4
Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
1.5
Ruang Lingkup Penelitian.....................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 7
2.1.1 Pengertian Persediaan........................................... 7
2.1.2 Peranan Persediaan 8
2.1.3 Klasifikasi Persediaan 9
2.1.4 Metode Penilaian Persediaan................................. 10
2.1.5 Pengawasan Persediaan....................................... 12
2.1.6 Pengertian Pengelolaan Persediaan........................ 12
2.1.7 Pengendalian Persediaan yang Baik dan Benar. 15
2.1.8 Pengendalian Bahan Baku 20
2.1.9 Safety Stock, Reorder Point, Persediaan Max dan TIC............ 24
2.2 Hasil Penelitian terdahulu atau sebelumnya 27
2.3 Rerangka Pemikiran 31
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
3.2
Pendekatan Penelitian dan Sumber Data..........................................
32
3.3
Teknik Pengumpulan Data
34
3.4
Satuan Kajian
35
3.5
Teknik Analisis Data
36
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 37
4.1.1 Visi dan Misi 40
4.1.3 Struktur Organisasi dan Job Description 42
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian................................................ 47
4.2.1 Laporan Persediaan 48
4.2.2 Bahan Baku yang Digunakan dan Lama Pengiriman 49
4.2.3 Biaya Persediaan Bahan Baku 49
4.2.4 Laporan Pembelian Bahan Baku 51
4.3 Pembahasan dan Analisa Data 58
4.3.1 Menentukan Jumlah Pemesanan 59
4.3.2 Menentukan Persediaan Pengaman 69
4.3.3 Menentukan Titik Pemesanan Kembali. 71
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 73
5.2 Saran 74
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Laporan Persediaan Tenderloin Steak Restoran Hungry Jeff
Tahun 2014
43
Tabel 4.2
Laporan Pembelian Daging Restoran Hungry Jeff
Tabel 4.3
Tahun 2014
Biaya Pemesanan Daging Restoran Hungry Jeff
46
Tahun 2014
48
Tabel 4.4
Biaya Penyimpanan Daging Restoran Hunry Jeff
Tahun 2014
50
Tabel 4.5
Total Biaya Persediaan Daging Restoran Hungry Jeff
Tahun 2014
51
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Kebutuhan Daging Restoran Hungry Jeff Tahun 2014
Perhitungan EOQ Daging Sapi Restoran Hungry Jeff
55
Tahun 2014
57
Tabel 4.8
Biaya Pemesanan Daging dengan Penerapan EOQ
Tabel 4.9
Restoran Hungry Jeff Tahun 2014
Biaya Penyimpanan Daging dengan Penerapan EOQ
59
Restoran Hungry Jeff Tahun 2014
60
Tabel 4.10 Total Biaya Persediaan Daging dengan Penerapan EOQ
Restoran Hungry Jeff Tahun 2014 61
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Perbandingan Penghematan Total Biaya Persediaan Daging
Restoran Hungry Jeff Tahun 2014 63
Perhitungan Safety Stock Daging Restoran Hungry Jeff
Tahun 2014 65
Perhitungan ROP Daging Restoran Hungry Jeff
Tahun 2014 66
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, dengan adanya
manajemen yang baik serta dapat bekerja secara efisien dan efektif agar
dapat menunjang berbagai aktifitas perusahaan. Dengan keadaan persaingan
usaha yang begitu pesat di dunia usaha tentunya perusahaan akan selalu
bersaing untuk meningkatkan operasional perusahaannya. Persaingan tersebut
salah satunya disebabkan oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat.
Munculnya para pesaing - pesaing barn dalam mengembangkan produk •
produk yang beranekaragam dan berkualitas. Hal tersebut harus diwaspadai
apalagi pada perusahaan - perusahaan pesaing yang bergerak dalam bidang
usaha sejenis. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan
seluruh aktivitasnya agar mampu bersaing dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya. Dan untuk menempatkan perusahaan
pada posisi terdepan, perusahaan harus menjalankan kegiatannya dengan
memegang teguh prinsip efisiensi dan efektivitas.
Apabila efektivitas dan efisiensi dapat tercapai dengan baik maka
penyelewengan yang terjadi dalam perusahaan dapat dihindari atau
setidak tidaknya dapat dikurangi. Untuk mencegah terjadinya penyelewengan,
maka perusahaan tersebut harus melakukan pengawasan dan pengendalian
terhadap fungsi yang ada dalam perusahaan.
Dimana salah satu tujuan pengendalian adalah untuk mencegah timbulnya
kerugian pada perusahaan, yang pada um umnya disebabkan oleh kecurangan,
ketidak cermatan dan inefisiensi.
Salah satu permasalahan yang sermg dihadapi oleh perusahaan adalah
pengelolaan persediaan yang baik. Karena persediaan merupakan asset
perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya
tidak dilakukan dengan baik, maka dapat menimbulkan kerugian yang
cukup besar bagi perusahaan itu sendiri, sementara perusahaan sudah cukup
baik didalam menyiasati keadaan perekonomian yang serba sulit ini agar dapat
tetap bertahan hidup.
Persediaan memegang peranan penting bagi perusahaan. Oleh karena itu
perlu mendapat perhatian yang besar pula dari perusahaan. Pada dasamya
setiap perusahaan selalu membutuhkan persediaan karena tanpa adanya
persediaan, perusahaan tidak dapat melakukan transaksi dan masalah
perusahaan biasanya dihadapkan pada keadaan dimana perusahaan tidak
dapat memenuhi keinginan pelanggan
Perusahaan sering mengalami kendala dalam menjalankan kegiatan
produksinya. Diantaranya yaitu persediaan yang kurang memadai yang
diakibatkan oleh keterlambatan pembelian kembali stok persediaan bahan
baku, sehingga dapat memperlambat proses produksi barang jadi. Ataupun
perusahaan memiliki terlalu banyak persediaan yang menumpuk digudang
sehingga akan mengakibatkan penum pukan persediaan. Suatu pengendalian
terhadap persediaan sangat diperlukan oleh perusahaan. Karena persediaan
menentuk an dalam kelangsungan operasi perusahaan yang akan selalu
berputar dan terus menerus mengalami pernbahan. Hal ini dimaksudkan
agar perusahaan dapat terns memenuhi permintaan konsumen, oleh karena
itu perusahaan harus memiliki persediaan yang memadai.
Restoran Hungry Jeff adalah salah satu dari restoran cepat saji yang
banyak diminati oleh konsumen dari segala umur dan kalangan. Bagi
restoran ini persediaan merupakan bagian yang sangat penting. Hal ini
disebabkan agar perusahaan dapat terus menjaga kesinambungan operasi
sehingga dapat terns memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga dengan
persediaan yang tepat dapat meminimalkan kekurangan ataupun kelebihan
produk yang hendak disajikan. Selain itu juga perlu dijaganya kualitas
dari persediaan yang tentu akan menghasilkan produk jadi yang bermutu
dan dapat memuaskan konsumen. Maka diperlukannya suatu pengelolaan
atas persediaan yang dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Oleh
sebab itu, diperlukan suatu pemeriksaan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya kesalahan, kerusakan, maupun keterlambatan persediaan tersebut.
Dengan dilakukannya audit operasional dapat diketahui penyimpangan
yang terjadi dan menimbulkan ketidak efektifan, ketidak efisienan, ketidak
ekonomisan pada kegiatan pernsahaan. Melalui evaluasi sistem pengendalian
terhadap pengelolaan persediaan ini pula diharapkan dapat memberikan saran
dan rekomendasi pada pihak manajemen agar dapat mengambil langkah dan
kebijakan tertentu untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari
pengelolaan persediaan.
Mengingat bahwa pengendalian persediaan sangat penting bagi perusahaan
dalam mencapai efisiensi dan efektivitas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat hal tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan judul
"Penerapan Metode EOQ Terhadap Pengadaan Persediaan Bahan Baku
pada Restoran Hungry Jeff Surabaya"
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk
peryataan sebagai berikut :
Bagaimana penerapan metode EOQ terhadap pengadaan persediaan bahan
baku pada restoran Hungry Jeff?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan metode EOQ terhadap
persediaan bahan baku pada restoran Hungry Jeff di Surabaya
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan memperoleh manfaat sebagai
berikut:
A. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memahami keterkaitan antara
teori-teori yang ada dengan aplikasi yang terjadi di lapangan berkaitan
dengan pengendalian persediaan bahan baku yang telah dilakukan.
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Perusahaan
Manfaat penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
rekomendasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan
dalam melakukan pengelolaan terhadap persediaan.
2. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini, dapat memberikan pengetahuan
mengenai proses pengendalian persediaan dalam perusahaan.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi universitas
sebagai tambahan referensi dan dapat memberikan ide - ide untuk
pengembangan lebih lanjut bagi rekan - rekan yang akan mengadakan
penelitian di masa mendatang khususnya bagi peneliti lainnya di Fakultas
Ekonomi Universitas Darma Cendika.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dibawah ini adalah ruang lingkup dari penelitian yang akan dijalankan
dimana terdiri dari batasan dan asumsi :
Penelitian ini dilakukan di Restoran Hungry Jeff Surabaya yang berada di
Mall Ciputra World Surabaya. Penelitian dimulai pada bulan Februari -Mei
2015. Peneliti melakukan penelitian ini di Restoran Hungry Jeff Surabaya. Hal
ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data
yang diperoleh dapat jelas, mendalam dan memudahkan peneliti untuk
mendeskripsikan data yang diperoleh. Peneliti mengobservasi bagaimana
pengendalian terhadap persediaan yang dilakukan di sana, mewawancarai atau
menggali informasi para pegawai khususnya bagian yang menangani masalah
persediaan yang ada dalam Restoran Hungry Jeff. Penelitian ini
mendeskripsikan bagaimana Restoran Hungry Jeff dalam menjalankan
pengendalian persediaan bahan baku dan mendeskripsikan bagaimanakah
penerapan metode EOQ terhadap pengadaan persediaan bahan baku pada
restoran Hungry Jeff sudah berjalan dengan baik atau tidak?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Persediaan
Secara umum, bahwa persediaan merupakan salah satu elemen
aktiva lancar yang aktif secara terns menerus dibeli, diproduksi dan dijual.
Fungsi dari persediaan adalah untuk melepaskan diri dari beberapa tahapan
operasional, agar dapat memenuhi permintaan tanpa bergantung pada
pihak pihak lain, selain fungsi persediaan juga terdapat sistem yang
merupakan serangkaian kebijakan dan pengendalian untuk memantau dan
menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus
diisi, berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Persediaan juga
merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan. Beberapa defisnisi
persediaan antara lain sebagai berikut :
1. Menurut Kieso (2002:443),
"Persediaan (Inventory) adalah pos pos aktiva yang dimiliki untuk
dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan
atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual"
2. Menurut Warren (2005:440),
"Persediaan digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang
disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan
bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk
tujuan itu
3. Menurut Soemarso (2002:384)
"Persediaan adalah barang barang yang dimiliki perusahaan untuk
dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, yang termasuk dalam
persediaan adalah barang barang yang akan digunakan untuk proses
produksi selanjutnya"
4. Menurut Firdaus A. Dunia (2004:137)
"Persediaan dapat didefinisikan sebgai aktiva berwujud yang
diperoleh perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan dan yang diperoleh untuk diproses lebih dulu dan dijual"
Dari definisi persediaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
persediaan merupakan barang -barang yang dimiliki perusahaan untuk
dijual kembali atau memproduksi barang barang yang akan dijual
2.1.2 Peranan Persediaan
Persediaan menurut Barry Render dan Jay Baizer (2001) dapat memiliki
berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari operasi suatu
perusahaan yaitu:
1. Untuk memberikan suatu stok barang barang agar dapat memenuhi
permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen
2. Untuk memasangkan produksi dengan distribusi
3. Untuk mengambil keuntungan dari potonganjumlah, karena pembelian
dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk
didalam perusahaan.
4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga
5. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena
cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu pengiriman yang tidak tepat
dan lain sebagainya
6. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan
menggunakan "barang dalam proses" dalam persediaannya
2.1.3 Klasifikasi Persediaan
Dalam perusahaan industri persediaan yang dimiliki dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu :
a. Persediaan Bahan Baku
Adalah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat barang
jadi. Sebgai contoh apabila kita masuk kesebuah perusahaan industri
garmen, maka bahan bakunya adalah kain. Bila kita masuk ke sebuah
perusahaan industri perabotan (mebel) maka bahan bakunya adalah
kayu
b. Persediaan Perlengkapan
Adalah barang - barang yang mempunyai fungsi melancarkan
proses produksi, misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin dll
c. Bahan Penolong
Adalah barang barang yang juga menjadi bagian dari proses
produksi yang nilainya kecil kecilan misalnya benang dan kancing
pada produksi industry garmen
d. Persediaan barang dalam proses
Adalah bahan baku yang mulai diolah kedalam proses produksi
tetapi bahan baku ini belum selesai dikerjakan, misalnya kain yang
baru selesai di gunting atau dijahit oleh penajhit pada industry garmen
e. Persediaan barang jadi
Adalah barang yang sudah selesai diproses menjadi barang
dagang yang siap dijual kepada konsumen. Misalnya baju, celana dll
2.1.4 Metode Penilaian Persediaan
2.1.4.1 Cara Penentuan Nilai Persediaan
1. Periodik Sistem
Disebut sistem periodic karena perhitungan jumlah dan nilai
persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk
penyiapan pembuatan laporan keuangan
2. Perpertual Sistem
Disebut sistem perpetual karena pencatatan akuntansinya dilakukan
secara terns menerus baik untuk pencatatan jumlahnya maupun
biayanya atau harga pokoknya
2.1.4.2 Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Soemarso (2002:394-395), metode pencatatan nilai
persediaan adalah sebagai berikut :
1. Metode FIFO (First In First Out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas
anggapan bahwa barang barang terdahulu dibeli akan merupakan
barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir
dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir
2. Metode LIFO (Last In First Out)
Metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas
anggapan bahwa barang barang yang dijual pertama kali. Dalam
metode ini, persediaan akhir akan dinilai dengan harga pembelian yang
terdahulu
3. Rata - Rata Tertimbang (Average)
Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa
harga pokok rata -rata dari barang yang tersedia dijual akan
digunakan untuk menilai harga pokok yang dijual dan yang terdapat
dalam persediaan
2.1.5 Pengawasan Persediaan
Perusahaan harus dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan
yang optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran kegiatan
dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang serendah
rendahnya
Adapun tujuan dari pengawasan persediaan agar :
1. Persediaan selalu ada, sehingga kegiatan produksi tidak berhenti
2. Pembentukan persediaan tidak besar, sehingga biaya yang timbul juga
tidak besar
3. Pembelian dalamjumlah kecil untuk menekan biaya pemesanan
2.1.6 Pengelolaan Persediaan
Apotek harus mempunyai produk yang dibutuhkan pasien atau
konsumen aspek pengendalian ini jauh lebih sukar diukur dan
dikendalikan tetapi sama pentingnya juga, bila pada sebuah apotek umum
tidak tersedia obat yang dibutuhkan pasien pada saat mereka
membutuhkan, apotek akan kehilangan penjualan. Apabila hal ini sering
terjadi lama kelamaan apotek akan kehilangan konsumen. Bila farmasi
rumah sakit tidak mempunyai obat yang dibutuhkan akibatnya bisa
bervariasi dari ketidak nyamanan hingga bahaya fisik pada pasien yang
membutuh kan obat obatan darurat penyelamat nyawa. Oleh karena itu
pengendalian persediaan yang efektif adalah mengoptimalkan dua tujuan :
memperkecil total investasi pada persediaan dan menjual berbagai produk
yang benar untuk memenuhi permintaan konsumen
Menjual produk yang benar adalah sama pentingnya, tetapi dengan
menekankan pada pengecilan investasi maka analisa keuangan dapat
diterapkan dengan baik. Pengontrolan jumlah stok untuk memenuhi
kebutuhan dengan cara yang paling ekonomis sangat diperlukan, karena :
1. Bila stok terlalu kecil
Permintaan kerap kali tidak terpenuhi sehingga konsumen tidak puas
maka kesempatan untuk mendapatkan keuntungan akan hilang
Diperlukan tambahan biaya untuk mendapatkan bahan baku dengan
cepat agar dapat memuaskan konsumen
2. Bila stok terlalu besar
Menyebabkan biaya penyimpanan terlalu tinggi
Kemungkinan bahan baku persediaan menjadi rusak atau kadaluarsa
Ada resiko bila harga bahan baku persediaan menurun
Dalam pengelolaan persediaan Indrajit (2003:38) mengatakan bahwa
ada empat sistem yang umumnya digunakan untuk menentukan pesanan
kembali dengan bebrapa variasi yaitu :
1. Sistem tinjauan terus menerus adalah peninjauan yang dilakukan
secara terus menerus, yang berarti setiap kali perlu dipesan maka harus
dipesan
2. Sistem tinjauan periodik adalah peninhauan atau perhitungan kembali
dilakukan setiap waktu tertentu, misalnya setiap satu bulan, tiga bulan,
enam bulan atau setiap waktu tertentu yang telah ditetapkan
3. Sistem jumlah tetap adalah setiap melakukan pemesanan jumlah yang
dipesan selalu sama dan apabila harga satunnya sama, maka harga
yang dipessan juga sama
4. Sistem tepat waktu adalah selalu menggunakan konsep tepat waktu
yang merupakan bagian dari manajemen tepat waktu, yang
diberlakukan pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan produksi
yaitu tepat waktu dalam pemesanan, pembelian, kedatangan barang
dan produksi
2.1.7 Pengendalian Bahan Baku
2.1.7.1 Pengertian Bahan Baku
Seluruh perusahaan yang berproduksi untuk menghasilkan satu
atau beberapa macam produk tertentu akan selalu memerlukan bahan baku
untuk pelaksanaan proses produksinya. Bahan baku merupakan input
penting dalam berbagai produksi. Kekurangan bahan baku yang tersedia
dapat berakibat terhentinya proses produksi dikarenakan habisnya bahan
baku yang akan dipakai dalam pembuatan sautu jenis barang. Akan tetapi
terlalu besarnya bahan baku juga bisa mengakibatkan tingginya persediaan
dalam perusahaan yang dapat menimbulkan berbagai resiko maupun
tingginya biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap persediaan bahan
baku tersebut.
Untuk lebih memahami mengenai pengertian bahan baku, maka
dibawah ini penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai
pengertian dari bahan baku :
1. Menurut Suadi (2000:64) bahan baku adalah
"Bahan yang menjadi bagian produk jadi dan dapat di identifikasikan
ke produk jadi"
2. Pengertian bahan baku menurut Syamsuddin (2001:281) bahan baku
adalah
"Persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi
barang jadi atau produk akhir dari perusahaan tersebut"
3. Menurut Reksohadiprodjo (2000:153) bahan baku adalah
"Bahan mentah, komponen, sub perakitan serta pasokan (supplies)
yang dipergunakan untuk menghasilkan barang - barang dan jasa •
jasa"
Dan perusahaan pun harus dapat mempertahankan suatu jumlah
persediaan yang optimal yang dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran
kegiatan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang
serendah - rendahnya.
Pengendalian persediaan dilakukan sejak bahan baku yang dipesan
dating digudang penyimpanan dan pemakaian barang yang dilakukan terns
menerus. Dengan pengendalian persediaan, maka membantu perusahaan
mencapai tingkat persediaan yang optimal, sehingga tercapaim pula
efisiensi penggunaan dana dalam persediaan. Bukan berarti dengan
pengendalian persediaan perusahaan dapat menghilangkan resiko yang
ditimbulkan akibat kelebihan dan kekurangan persediaan, melainkan
resiko yang timbul dapat dikurangi. Jadi, dalam pengendalian persediaan
dapat membantu perusahaan mengurangi terjadinya resiko tersebut
menjadi sekecil mungkin dengan adanya pengendalian ini.
Dalam pengendalian bahan baku diperlukan adanya kegiatan -
kegiatan yang saling terpadu dari kegiatan - kegiatan yang berhubungan
dengan pengendalian bahan baku ini. Kegiatan yang berhubungan dengan
persediaan bahan baku tersebut meliputi perencanaan produksi,
penyususnan schedule operasi produk, dan pengendalian proses produksi.
Pelaksanaan pengendalian bahan berbeda - beda setiap perusahaan tetapi
secara umum dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
a. Perencanaan jangka panjang
Menyangkut kebijaksanaan perusahaan dalam pengendalian dana
untuk persediaan serta fasilitas - fasilitas produksi perusahaan
b. Perencanaan jangka pendek
Merupakan dasar penyususnan schedule produksi, pada umumnya
merupakan perencanaan tahunan
c. Schedule produksi
Merupakan rencana pelaksanaan dari proses produksi perusahaan
Dalam merencanakan kebutuhan pabrikasi, setiap jenis persediaan
harus dianalisis atau dikendalikan secara periodik dengan tujuan sebgai
berikut:
a. Meramalkan kebutuhan untuk setiap bulan, triwulan, atau tahun
berikutnya
b. Menentukan tenggang waktu (Lead Time) perolehan
c. Merencanakan pemakaian selama tenggang waktu
d. Menghitung kunatitas persediaan yang ada
e. Memesan unit -- unit yang dibutuhkan
f. Menentukan cadangan atau persediaan pengaman (Safety Stock)
Kebutuhan masa mendatang untuk setiap barang yang dibeli atau
dihasilkan memainkan peran utama dalam pengendalian persediaan bahan
baku. Jika kebutuhan pemakaian tidak direncanakan secara tepat, sistem
pengendalian terbaik pun tidak akan menjamin terjadinya ketersediaan
kuantitas persediaan yang tepat selama dan pada akhir periode mendatang.
Jadi pada umumnya tujuan pengendalian persediaan meliputi :
1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga
akan dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi
2. Menjaga supaya persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar
sehingga biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar pula
3. Menjaga agar pemebelian secara kecil - kecilan dapat dihindari karena
dapat mengakbatkan biaya pemesanan yang besar
2.1.7.2 Prinsip Pengendalian Bahan baku
Menurut Matz (2004:230), sistem dan teknik pengendalian
persediaan harus didasarkan pada prinsip - prinsip berikut:
1. Persediaan diciptakan dari pembelian bahan baku, suku cadang, dan
tambahan biaya pekerja dan overhead untuk mengelola bahan menjadi
barangjadi
2. Persediaan berkurang akibat penjualan barang jadi ke konsumen dan
kerusakan
3. Perkiraan yang tepat atas skedul penjualan dan produksi merupakan
hal yang esensiel bagi pembelian, penanganan, dan investasi bahan
yang efisien
4. Kebijakan manajemen yang berupaya menciptakan keseimbangan
antara keragaman dan kuatitas persediaan bagi operasi yang efisien
dengan biaya pemilikan persediaan tersebut merupakan faktor yang
paling utama dalam menentukan investasi persediaan
5. Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap perkiraan dan
penyusunan rencana pengendalian produksi
6. Pencatatan persediaan saja tidak akan mencapai pengendalian atas
persediaan
7. Pengendalian bersifat komparatif dan relatif, tidak mutlak
2.1.8 Safety Stock, Reorder Point, Persediaan Max dan Total Inventory Cost
2.1.8.1 Jumlah Persediaan Pengaman Safety Stock (SS)
Pengertian Safety Stock menurut Rangkuty (2004: 10) adalah
"Persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out)."
Sedangkan menurut Assauri (2004:286) pengertian safety stock yaitu
"Persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out)."
Jika terjadi ketidak pastian bahan baku, maka ada kemungkinan terjadi
kehabisan persediaan. Untuk menghindari masalah tersebut, perusahaan
harus memelihara persediaan pengaman (Safety Stock). Persediaan
pengamanan dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengurangi kerugian
yang ditimbulkan akibat kekurangan persediaan (Stock Out), yang
mungkin juga disebabkan karena penggunaan bahan baku yang lebih besar
dari perkiraan semula, atau keterlambatan penerimaan bahan baku yang
dipesan.
Sedangkan faktor yang menentukan besamya persediaan pengamanan
adalah penggunaan bahan baku rata -rata dan waktu tunggu (Lead Time)
2.1.8.2 Reorder Point (ROP)
Pengertian Reorder Point (ROP) menurut Rangkuty (2004:83) adalah
"Strategi operasi persediaan merupakan titik pemesanan yang harus
dilakukan perusahaan sehubungan dengan adanya Lead Time dan Safety
Stock."
Sedangkan Menurut Riyanto (2001:83) Reorder Point adalah
"Saat atau titik dimana harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa
sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah
tepat waktu dimana persediaan diatas Safety Stock sama dengan nol."
Titik ini menunjukk an pada bagaian pembelian untuk mengadakan
pemesanan kembali bahan -bahan persediaan untuk menggantikan
persediaan yang telah digunakan. Untuk menghindari terjadinya kehabisan
atau kekurangan persediaan dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan,
pesanan harus dilakukan pada saat unit terakhir dalam persediaan
digunakan.
2.1.8.3 Persediaan Maksimal (Maximum Inventory)
Persediaan maksimal seringkali tidak didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan keefektifan kegiatan perusahaan, sehingga
persediaan maksimum dalam hal ini hanya didasarkan pada kemampuan
perusahaan saja terutama kemampuan keuangan perusahaan. Dengan
mengetahui persediaan maksimal kita dapat melihat persediaan optimum
dimana perusahaan dapat menghindari kekurangan atau kelebihan bahan
baku.
2.1.8.4 Total Inventory Cost (TIC)
Total biaya bahan baku atau Total Inventory Cost (TIC) merupakan
perbandingan total persediaan bahan baku menurut metode Economic
Order Quantity (EOQ) dan total persediaan bahan baku menurut
perusahaan
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu atau Sebelumnya
Penelitian dilakukan oleh Kukuh Dwiah Setiowati, Mahasiswi
Universitas Airlangga Surabaya, tahun 2006. Dengan judul penelitian
"Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Sistem Persediaan
Bahan Baku Untuk Menunjang Pengendalian Fisik Bahan Baku Pada
UD Legong Bali Di Sidoarjo" dengan hasil penelitian sebagai berikut :
Persediaan bahan baku merupakan aktiva yang bemilai tinggi bagi
UD legong Bali - Sidoarjo. Hal ini disebabkan persediaan merupakan
bahan utama perusahaan dalam melakukan aktivitas operasionalnya.
Selain itu persediaan merupakan bahan utama perusahaan dalam
melakukan aktivitas operasionalnya. Selain itu persediaan bahan baku juga
berperan penting untuk kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu segala
kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan akan persediaan bahan
baku harus ditangani dengan benar.
Serangkain prosedur pengelolaan bahan baku diperlukan untuk
menanggani persediaan bahan baku tersebut, yang meliputi prosedur
pembelian bahan baku, prosedur penyimpanan bahan baku, dan prosedur
pengeluaran bahan baku untuk proses produksi. Agar prosedur
pengelolaan persediaan bahan baku berjalan dengan tertib dan benar maka
diperlukan struktur pengendalian intern.
Struktur pengendalian intern menurut Arens & Loebbecke
(1996:261) mencakup lima kategori dasar kebijakan dan prosedur yang
dirancang dan digunakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi. Kelima
kategori ini disebut sebagai komponen struktur pengendalian intern yang
terdiri dari (1) Lingkungan pengendalian, (2) Penetapan resiko oleh
manajemen, (3) Sistem informasi dan komunikasi akuntansi, (4) Aktivitas
pengendalian, (5) Pemantauan
Persamaan:
Sama - sama membahas mengenai pengelolaan persediaan bahan baku
Perbedaan:
Subyek Penelitian berbeda
Tidak meneliti mengenai pengendalian fisik bahan baku
Penelitian dilakukan oleh Finny Tanu Wijaya, Mahasiswi
Universitas Katolik Darma Cendika, tahun 2013. Dengan judul penelitian
"Manajemen Persediaan untuk Efisiensi Biaya pada PT Ketabangkali
Electronics" dengan hasil penelitian sebagai berikut :
Perusahaan belum cukup efisien dalam melakukan perencanaan
persediaan. Hal ini dapat diketahui dari total biaya actual yang lebih besar
dari pada total persediaan bila menerapkan metode EOQ. Dengan
menerapkan metode EOQ maka perusahaan akan memperoleh
penghematan yang cukup berarti terhadap total biaya yang timbul oleh
karena pengadaan persediaan tersebut.
Perhitungan yang tepat dalam menentukan jumlah persediaan yang
optimal dapat diketahui dengan jelas jumlah bahan baku yang sebaiknya
dibeli, jumlah persediaan pengamanan yang sebaiknya disediakan, dan
kapan sebaiknya pemeblian dilakukan kembali.
Manajemen persediaan yang terencana dan terkendali akan
menjaga arus produksi agar dapat berjalan dengan lancar, sehingga
kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan dapat
dipertahankan, bahkan bisa ditingkatkan. Dengan demikian pendapatan
yang diperoleh perusahaan menjadi optimal.
Persamaan:
Sama - sama membahas tentang persediaan bahan baku
Sama sama membahas bagaimana cara perusahaan membuat
persediaan menjadi lebih efektif dan efisien
Perbedaan:
Subyek penelitian berbeda
Tidak membahas mengenai manajemen persediaan
2.3 Rerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Survey
Pendahuluan
Masalah
Pengadaan Persediaan
\I
Studi Literatur
V
Pembahasan
\I
Analisis Pengadaan
Persediaan Hasil
Analisis Simpulan
dan Saran