B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A...
Transcript of B U P A T I T E M A N G G U N G S A M B U T A...
B U P A T I T E M A N G G U N G
S A M B U T A N
Assalamu „alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut
gembira atas terbitnya buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2014 yang
merupakan salah satu informasi perkembangan perekonomian Kabupaten Temanggung tahun
2014. Hal ini merupakan satu sumbangan bahan pemikiran yang cukup berarti dalam
menentukan arah pembangunan yang akan datang.
Dari angka-angka PDRB dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan, perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran dan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Temanggung.
Saya berharap agar buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat
diterbitkan secara berkala. Untuk itu kepada semua Dinas/Instansi/Lembaga baik pemerintah
maupun swasta di Kabupaten Temanggung diminta kesediaannya membantu penyusunan PDRB
dengan cara memberikan/menyediakan data pendukung penghitungan sebagaimana mestinya.
Semoga buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung
Tahun 2014 ini bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat yang memerlukannya.
Wassalamu „ alaikum Wr. Wb.
Temanggung, 20 Juli 2015
B U P A T I T E M A N G G U N G
Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Pelaksanaan Pembangunan Daerah secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai
bagian integral dari Pembangunan Nasional merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten
Temanggung, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Temanggung secara menyeluruh.
Untuk mengukur sejauh mana hasil-hasil pembangunan daerah tersebut secara luas dan
nyata mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah maka disusun buku Gambaran
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung Tahun 2014, yang diharapkan dapat
menjadi salah satu parameter/alat ukur tingkat keberhasilan pembangunan daerah setiap
tahunnya, sekaligus sebagai bahan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembangunan dalam satu
tahun dan untuk perencanaan pembangunan tahun mendatang.
Dengan diterbitkannya buku Gambaran Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunannya. Semoga buku ini bermanfaat bagi peningkatan keberhasilan
pembangunan daerah ke depan.
Wassalamu „ alaikum Wr. Wb.
Temanggung, 20 Juli 2015
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN TEMANGGUNG
Ir. BAMBANG DEWANTORO
NIP. 19581023 198503 1 005
DAFTAR ISI
Hal.
SAMBUTAN ................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Umum .................................................................................................................. 1
1.2 Pengelompokan Sektor Lapangan Usaha ............................................................. 1
1.3 Analisa dan Kegunaan Data PDRB ...................................................................... 6
1.4 Sistematika Laporan ............................................................................................ 10
BAB II. KONSEP DAN DEFINISI .......................................................................................... 11
2.1 Domestik dan Regional ........................................................................................ 11
2.2 Produk Domestik dan Produk Regional ................................................................ 11
2.3 Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ........................................................... 12
2.4 Agregat PDRB Atas Dasar Harga Konstan ........................................................... 15
BAB III. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL ............................... 19
3.1 Metode Pendekatan Produksi ............................................................................... 19
3.2 Pendekatan Pendapatan ........................................................................................ 20
3.3 Pendekatan Pengeluaran ....................................................................................... 20
3.4 Metode Alokasi ................................................................................................... 21
BAB IV. ULASAN SINGKAT PENDAPATAN REGIONAL
KABUPATEN TEMANGGUNG .............................................................................. 23 4.1 Pertumbuhan PDRB Tahun 2014 .......................................................................... 23
4.2 Distribusi PDRB / Struktur Ekonomi ................................................................... 26
4.3 PDRB Perkapita ................................................................................................... 30
4.4 Indeks Perkembangan .......................................................................................... 32
4.5 Indeks Berantai ..................................................................................................... 33
4.6 Inflasi .................................................................................................................... 34
4.7 Perkembangan PDRB Sektoral ............................................................................ 35
LAMPIRAN :
TABEL-TABEL PENDAPATAN REGIONAL KABUPATEN TEMANGGUNG
Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Juta Rupiah) ........................................ 55
Tabel 2. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Juta Rupiah) ........................................ 56
Tabel 3. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Persen) ................................................. 57
Tabel 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Persen) ................................................. 58
Tabel 5. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 ( Tahun 2000 = 100 ) ........................... 59
Tabel 6. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 ( Tahun 2000 = 100 ) .......................... 60
Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Persen) ................................................. 61
Tabel 8. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 (Persen) ................................................ 62
Tabel 9. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010 - 2014 ( Tahun sebelumnya = 100 ) ......................................................... 63
Tabe 10. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung Atas dasar harga Konstan
Tahun 2010 - 2014 ( Tahun sebelumnya = 100 ) ......................................................... 64
Tabel 11. Indeks Implisit PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014
(Tahun 2000 = 100) ...................................................................................................... 65
Tabel 12. Inflasi PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 ...................................... 66
Tabel 13. Beberapa Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2010 - 2014 ............................. 67
Tabel 14. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 – 2014 (Juta Rupiah) ........................................ 68
Tabel 15. Distribusi Persentase PDRB Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 – 2014 (Persen) ............................................... 69
Tabel 16. Indeks Perkembangan Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 – 2014 ( Tahun 2000 = 100 ) ........................... 70
Tabel 17. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 – 2014 (Persen) ............................................ 71
Tabel 18. Indeks Berantai PDRB Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 – 2014 ( Tahun Sebelumnya = 100 ) ......................................................... 72
Tabel 19. Indeks Implisit Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 – 2014 ( Tahun 2000 = 100 ).. ..................... ............................................. 73
Tabel 20. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010 – 2014 .............................................................. 74
B A B I
P E N D A H U L U A N
1.1 Umum
Pembangunan pada hakekatnya dilaksanakan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat baik dari aspek kualitas maupun kuantitasnya. Demikian juga halnya dalam hal
pembangunan di bidang ekonomi. Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi, maka
diharapkan taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, tingkat kemakmuran semakin
tinggi, ketimpangan pendapatan terus berkurang, kesempatan kerja semakin luas dan juga
kualitas sumber daya manusia terus membaik. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan
pembangunan di bidang ekonomi yang telah dilaksanakan maka diperlukan adanya alat
bantu statistik yang dapat memberikan gambaran tingkat keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi tersebut.
Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi
yang sudah dilaksanakan adalah tersedianya data statistik Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Dengan menggunakan data tersebut akan dapat diketahui tingkat pertumbuhan
ekonomi, struktur perekonomian daerah dan juga tingkat kemakmuran penduduk. Selain itu
bagi para pengambil keputusan sebelum menentukan kebijakan lebih lanjut, data PDRB
dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi, analisa dan bahan perencanaan yang selanjutnya
akan bermanfaat untuk menentukan sasaran pembangunan di masa mendatang sehingga dapat
berdaya guna dan tepat guna bagi masyarakat luas .
1.2 Pengelompokan Sektor Lapangan Usaha
1.2.1. Kelompok Sektor
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan,
meratakan pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
mengoptimalisasikan kegiatan ekonomi yang ada baik dari kelompok sektor, sektor dominan
maupun sektor produktif/potensial yang ada.
Sedangkan yang dimaksud kelompok sektor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelompok Sektor Primer
a. Sektor pertanian
b. Sektor pertambangan dan penggalian
2. Kelompok Sektor Sekunder
a. Sektor industri pengolahan
b. Sektor listrik, gas dan air bersih
c. Sektor bangunan/konstruksi
3. Kelompok Sektor Tersier
a. Sektor perdagangan, hotel dan restoran
b. Sektor pengangkutan dan komunikasi
c. Sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
d. Sektor Jasa-jasa
1.2.2. Pengelompokan Lapangan Usaha (Sektor).
Dalam PDRB, sektor ekonomi dikelompokkan menjadi 9 sektor.
Pengelompokan sektor tersebut didasarkan pada :
1. Klasifikasi rekomendasi System of National Account (SNA)
Klasifikasi ini lebih umum dan bermanfaat membandingkan data PDRB dari suatu
negara dengan negara lainnya baik secara total maupun sektoral.
2. Klasifikasi baru dimana pada umumnya lebih terinci sektornya, dengan tujuan agar
lebih berorientasi pada kemudahan bagi pengguna data.
Pengelompokan sektor secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Sektor Pertanian, meliputi subsektor :
1.1. Pertanian Tanaman Bahan Makanan
Sub-sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung,
ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele,
kacang-kacangan lainnya; sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan
makanan lainnya
1.2. Pertanian Tanaman Perkebunan
Sub-sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang
diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan
yang berbadan hukum. Komoditi yang dicakup antara lain cengkeh, jahe,
jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa
sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung, tebu,
tembakau, teh serta tanaman perkebunan lainnya.
1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya
Sub-sektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala
jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan,
dibesarkan, dipotong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat
maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah : sapi,
kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur dan susu sapi.
1.4. Kehutanan
Sub sektor kehutanan mencakup kegiatan penebangan kayu yang dilakukan di wilayah
hutan negara dan tanaman yang dikelola oleh rakyat serta pengambilan hasil hutan
lainnya. Kegiatan penebangan kayu menghasilkan kayu gelondongan dan kayu bakar,
sedangkan hasil kegiatan pengambilan hasil hutan lainnya berupa getah pinus, telur
sutera alam dan sebagainya.
1.5. Perikanan
Komoditi yang dicakup adalah semua hasil kegiatan perikanan darat yang meliputi
perikanan kolam, mina padi, ikan sungai dan ikan waduk/cekdam.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian, meliputi subsektor :
2.1. Pertambangan Migas
2.2. Pertambangan Bukan Migas
2.3. Penggalian
Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang
galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada
pada permukaan bumi.
3. Sektor Industri Pengolahan, terdiri dari sembilan sub sektor yaitu :
3.1. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau.
3.2. Industri Tekstil, Barang dari Kulit dan Alas Kaki.
3.3. Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan.
3.4. Industri Kertas dan Barang Cetakan.
3.5. Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet.
3.6. Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam.
3.7. Industri Logam Dasar Besi dan Baja.
3.8. Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya.
3.9. Industri Barang Lainnya.
4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, meliputi subsektor :
4.1. Listrik
Sub sektor ini mencakup produksi dan distribusi listrik, baik yang diusahakan oleh PT
PLN (Persero), maupun listrik non PLN. Produksi listrik meliputi yang dijual, dipakai
sendiri, hilang dalam transmisi dan listrik yang dicuri.
4.2. Air Bersih
Sub sektor yang dicakup adalah kegiatan air minum yang diusahakan oleh Perusahaan
Air Minum (PAM).
5. Sektor Bangunan / Konstruksi
Sektor Bangunan mencakup kegiatan pembangunan fisik konstruksi, berupa gedung,
jembatan, jalan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi, jaringan listrik, air, telepon dan
sebagainya. Kegiatan bangunan/konstruksi mencakup kegiatan fisik yang dilakukan di
Kabupaten Temanggung tanpa melihat asal kontraktor.
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan meliputi subsektor :
6.1. Perdagangan Besar dan Eceran
Sub sektor Perdagangan mencakup kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang
baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/pendistribusian tanpa merubah bentuk
barang tersebut. Sub sektor Perdagangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Perdagangan Besar dan Perdagangan Eceran.
Perdagangan besar mencakup kegiatan pembelian dan penjualan kembali barang baru
atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang besar lainnya,
pedagang eceran, perusahaan, dan lembaga yang tidak mencari untung. Sedangkan
perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen
perorangan atau rumah tangga tanpa merubah bentuk, baik barang baru maupun
barang bekas.
6.2. Hotel
Sub sektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang, maupun tidak berbintang serta
berbagai jenis penginapan lainnya.
6.3. Rumah Makan
Sub sektor ini mencakup semua rumah makan dan restoran serta warung /kedai yang
berusaha di wilayah Kabupaten Temanggung.
7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, meliputi subsektor :
7.1. Angkutan
Sub sektor ini mencakup dua kegiatan yaitu angkutan jalan raya dan jasa penunjang
angkutan.
7.2. Komunikasi
Sub sektor ini mencakup dua kegiatan, yaitu : Pos & Giro dan Telekomunikasi
8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, meliputi subsektor :
8.1. Bank
Cakupan sub sektor bank selain kegiatan bank umum baik pemerintah maupun swasta,
juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berusaha di wilayah Kabupaten
Temanggung.
8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
Sub sektor ini melakukan kegiatan di luar kegiatan bank, meliputi asuransi, koperasi
simpan pinjam dan pegadaian.
8.3. Persewaan Bangunan
Sub sektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut
bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti perkantoran, pertokoan
serta usaha persewaan tanah persil.
Persewaan bangunan tempat tinggal mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan
rumah/bangunan sebagai tempat tinggal oleh rumah tangga tanpa memperhatikan
apakah rumah itu milik sendiri atau rumah yang disewa, dikontrak, sewa beli atau
rumah dinas.
Persewaan bangunan bukan tempat tinggal mencakup kegiatan usaha persewaan jual
beli barang-barang tidak bergerak (bangunan dan tanah), termasuk agen real estate,
broker dan makelar yang mengurus persewaan, pembelian, penjualan dan penaksiran
nilai tanah/bangunan atas dasar balas jasa atau kontrak.
8.4. Jasa Perusahaan
Cakupan kegiatan jasa perusahaan meliputi : advokat, notaris, konsultan, persewaan
alat-alat pesta dan jasa perusahaan lainnya
9. Sektor Jasa-Jasa, meliputi subsektor :
9.1. Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan
Sub sektor ini mencakup kegiatan pemerintahan dan pertahanan dalam menyediakan
jasa pelayanan umum kepada masyarakat yang tidak dapat dinilai secara ekonomi,
misalnya dalam mengatur negara. Kegiatan pemerintah sebagian besar hasilnya
digunakan oleh pemerintah sendiri sebagai konsumen akhir.
9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan
Mencakup kegiatan jasa pendidikan dan jasa kesehatan swasta yang beroperasi di
Kabupaten Temanggung. Jasa pendidikan swasta mulai dari Taman Kanak-kanak (TK)
sampai Perguruan Tinggi.
9.3. Jasa Hiburan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor ini meliputi kegiatan perusahaan swasta yang
bergerak dalam jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan, seperti pertunjukan pentas,
penyiaran radio, pemutaran film dan jasa hiburan lainnya.
9.4. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Sub sektor ini meliputi kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan
rumah tangga seperti jasa perbengkelan/reparasi kendaraan, jasa reparasi lainnya, jasa
pembantu rumah tangga dan jasa perorangan lainnya.
1.3 Analisa dan Kegunaan Data PDRB
1.3.1. Analisa Data PDRB :
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data
kuantitatif menjadi suatu bentuk penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan, sehingga
analisa dapat diartikan sebagai berikut :
1. Menguraikan suatu masalah baik secara keseluruhan (general) ataupun secara sebagian
(parsial).
2. Memperhitungkan besarnya pengaruh perubahan suatu kejadian terhadap kejadian
lainnya.
Dalam kaitannya dengan perhitungan PDRB, analisa dapat dilakukan dengan
menurunkan parameter yang merupakan beberapa indikator ekonomi makro, seperti:
- Laju pertumbuhan ekonomi
- Pendapatan per kapita
- Tingkat inflasi dan sebagainya.
Parameter-parameter tersebut dapat diturunkan melalui tabel agregasi PDRB yang
berupa nilai nominal. Untuk memperoleh informasi mengenai parameter yang akan dianalisa
dapat digunakan metode statistik seperti :
- Distribusi persentase
- Indeks perkembangan
- Indeks berantai, dan
- Indeks implisit.
Tujuan utama dari analisa ini adalah untuk menggambarkan hasil penghitungan
PDRB ke dalam bentuk yang relatif sederhana, dengan menggunakan pendekatan metode
statistik deskriptif. Selain dari tujuan tersebut, analisa data PDRB juga bertujuan untuk :
1. Mempelajari pola ekonomi daerah.
2. Menguraikan pengaruh dari suatu kejadian terhadap kejadian lainnya dalam suatu daerah
dan dalam waktu yang sama.
3. Melakukan perbandingan antar komponen dan relatifnya.
4. Dasar evaluasi hasil pembangunan serta menentukan penyusunan kebijakan di masa
mendatang.
1.3.2. Kegunaan Data PDRB
Data PDRB dapat digunakan untuk mengetahui berbagai kebutuhan, antara lain :
1. Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi baik regional maupun sektoral merupakan suatu
indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Untuk menghitung
laju pertumbuhan (Rate of growth) biasanya dipakai formula sebagai berikut :
[
]
Dimana :
G : Laju pertumbuhan
P t : PDRB adhk tahun ke t
P t-1
: PDRB adhk tahun sebelum t
2. Tingkat Produktivitas Penduduk Suatu Daerah
Tinggi rendahnya tingkat produktivitas penduduk suatu daerah biasanya diukur
dengan besar kecilnya angka PDRB per kapita yang diperoleh dari pembagian antara
pendapatan regional dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, formulasinya sebagai
berikut :
3. Tingkat Perubahan Harga Agregat (Inflasi)
PDRB pada dasarnya merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
daerah dalam waktu (tahun) tertentu. PDRB ini dihitung atas dasar harga berlaku dan atas
dasar harga konstan. Sedangkan perbandingan antara harga berlaku dan harga konstan
merupakan angka indeks implisit, yang mana dapat digunakan untuk mengetahui adanya
perubahan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Indeks harga implisit dapat
diperoleh/dihitung dengan formula sebagai berikut :
Sedangkan inflasi berdasarkan perhitungan dari PDRB dapat di formulasikan sebagai
berikut :
Dimana :
= Indeks implisit
= Indeks implisit tahun t
= Indeks implisit tahun t-1
Inflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga di pasaran. Jika
terjadi fluktuasi harga yang tinggi maka akan sangat berpengaruh terhadap daya beli
konsumen dan dengan demikian maka konsumen akan merasakan pengaruhnya dimana akan
terjadi ketidak seimbangan antara daya beli dengan pendapatan masyarakat.
4. Siklus Kegiatan Ekonomi.
Apabila diperhatikan secara seksama, transaksi ekonomi yang dilakukan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok produsen
2. Kelompok konsumen
Kelompok produsen menggunakan faktor produksi yang berasal dari kelompok
konsumen dan digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebaliknya barang dan jasa
yang dihasilkan produsen dibeli oleh konsumen dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Transaksi dari kedua kelompok ini yang satu memakai barang dan jasa, dan satunya
mengadakan barang dan jasa, sehingga berkesinambungan dan saling membutuhkan yang
akhirnya membentuk suatu siklus perekonomian. Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Skema Siklus Ekonomi Sederhana
a. Faktor Produksi
(Tanah, Tenaga, Modal, Skill)
b. Balas Jasa Faktor Produksi
(Sewa tanah, Upah/gaji, Bunga, Keuntungan)
c. Pembelian untuk konsumsi/investasi
(Arus uang)
d. Barang dan Jasa
(Arus barang/jasa)
Kelompok konsumen memiliki :
a. Faktor produksi berupa (tanah, tenaga, modal dan kewiraswastaan/skill yang
diberikan kepada perusahaan
b. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa dari produsen untuk dikonsumsi.
Sedangkan dari pihak produsen
a. Memberikan balas jasa kepada faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen,
berupa sewa tanah, upah/gaji, bunga dan keuntungan.
b. Pengadaan barang dan jasa hasil produksi yang dikonsumsi oleh pihak konsumen.
Perusahaan /
Produsen
Rumah Tangga/
Investor
1.4. Sistematika Laporan
Untuk kemudahan bagi para pembaca, sistematika publikasi PDRB disajikan dengan tata
urutan sebagai berikut :
I. Pendahuluan
II. Konsep dan Definisi
III. Metode Penghitungan Pendapatan Regional
IV. Ulasan Singkat Pendapatan Regional Kabupaten Temanggung
V. Penutup
Lampiran :
Tabel-Tabel Pendapatan Regional Kabupaten Temanggung.
B A B I I
K O N S E P D A N D E F I N I S I
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda perlu disampaikan beberapa pengertian
dasar yang berkaitan dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Secara umum
PDRB dapat diartikan sebagai seluruh nilai produksi bruto/kotor atas barang dan jasa yang
dihasilkan oleh semua faktor produksi yang ada di suatu wilayah tertentu dan dihitung
pada suatu periode tertentu (biasanya satu tahun).
2.1. Domestik dan Regional
Wilayah perekonomian yang digunakan sebagai acuan untuk membuat suatu
perhitungan nasional adalah suatu negara, sedang untuk perhitungan suatu regional adalah
suatu region dari suatu negara. Pengertian Region disini dapat berupa propinsi,
kabupaten/kota atau daerah administrasi lain yang lebih rendah.
2.2. Produk Domestik dan Produk Regional
2.2.1. Produk Domestik
Adalah seluruh produk barang dan jasa dari hasil kegiatan ekonomi yang diproduksi
di suatu wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau
dimiliki oleh penduduk region tersebut atau tidak. Yang dimaksud wilayah Domestik suatu
region adalah meliputi wilayah yang berada di dalam batas geografis region tersebut
(provinsi, kabupaten/kota, ataupun kecamatan).
2.2.2. Produk Regional
Adalah merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh
penduduk suatu region atau produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari
luar daerah/luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah/luar negeri.
2.2.3. Penduduk Suatu Daerah
Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang per orang atau anggota rumah tangga
yang bertempat tinggal secara menetap di wilayah domestik daerah tersebut.
Kecuali :
1. Wisatawan Asing (Wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang tinggal di wilayah
domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan atau yang bertujuan tidak menetap.
2. Awak dari kapal laut dan awak kapal udara luar negeri atau luar region yang sedang
masuk dok atau singgah di daerah region tersebut.
3. Pengusaha asing dan pengusaha daerah lain yang berada di daerah tersebut kurang dari
6 bulan.
4. Anggota Korps Diplomat, Konsulat, yang ditempatkan di wilayah domestik daerah tersebut.
5. Pekerja musiman yang bekerja di wilayah domestik, yang bekerja sebagai pekerja musiman
saja.
6. Pegawai Badan Internasional/Nasional yang bukan penduduk daerah tersebut yang
melakukan misi kurang dari 6 bulan.
Orang-orang tersebut di atas dianggap sebagai penduduk dari negara atau daerah di mana dia
biasanya bertempat tinggal.
2.2.4. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
Yang dimaksud dengan jumlah penduduk pertengahan tahun adalah jumlah penduduk
pada akhir bulan Juni atau didekati dari jumlah penduduk awal tahun ditambah penduduk
akhir tahun dibagi dua.
Dalam menghitung Pendapatan perkapita, pembagi dari produk domestik atau produk
regional adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun, hal ini dilakukan sebab untuk
menghindari kejadian vital (lahir, mati, datang dan pergi) yang fluktuatif tidak menentu
sepanjang tahun, maka kita pakai penduduk pertengahan tahun dengan maksud agar jumlah
penduduk tersebut betul-betul mencerminkan keadaan tahun tersebut. Juga karena PDRB
dihitung dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang bersangkutan.
2.3. Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
2.3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah (region). Yang dimaksud Nilai Tambah adalah nilai yang
ditambahkan kepada barang dan jasa yang dihasilkan atas sebuah proses produksi yang terjadi di
dalam suatu kegiatan ekonomi. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa atas ikut
sertanya faktor produksi dalam proses produksi tersebut.
Nilai tambah Bruto (NTB) didapat dari Nilai Produksi (Output) dikurangi Biaya Antara
(BA). Dengan formulasi sebagai berikut :
NTB = Nilai Produksi (Output) – Biaya Antara
a) Komponen-komponen Nilai Tambah Bruto (NTB) antara lain :
1. Faktor pendapatan, terdiri dari :
- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai.
- Bunga modal sebagai balas jasa modal.
- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.
- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan.
2. Penyusutan barang modal tetap.
3. Pajak tidak langsung netto.
b) Nilai Produksi (Output) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode
waktu tertentu. Barang dan jasa yang dihasilkan meliputi :
1. Produksi Utama
2. Produksi Ikutan, maupun
3. Produksi Sampingan
c) Biaya Antara (BA) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang/jasa yang
tidak tahan lama dan barang/jasa yang habis digunakan dalam proses produksi. Barang
tidak tahan lama adalah barang yang mempunyai perkiraan umur penggunaan kurang dari
1 tahun.
Contoh :
- Barang baku dan penolong untuk menghasilkan output.
- Peralatan dan perlengkapan kerja karyawan.
- Pengeluaran jasa kesehatan, obat-obatan dan rekreasi.
- Perbaikan kecil dan penggantian suku cadang yang aus.
- Iklan, riset pemasaran dan hubungan masyarakat.
- Biaya administrasi.
2.3.2. Produk Domestik Regional Netto (PDRN adhb)
Perbedaan antara konsep Netto ini dan konsep Bruto di atas, ialah karena konsep bruto
masih ada penyusutan di dalamnya, sedangkan untuk nettonya penyusutan harus
dikeluarkan. Formulasinya sebagai berikut :
PDRN adhb = PDRB adhb - Penyusutan
Sedangkan Penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai atas susutnya (ausnya)
barang-barang modal yang terjadi selama barang modal tersebut ikut serta dalam proses
produksi.
2.3.3. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (PDRN adbf)
Adalah PDRN adhb dikurangi pajak tidak langsung netto. Pajak tidak langsung
berupa pajak penjualan, bea ekspor/impor, cukai dan lain-lain pajak, kecuali pajak pendapatan
dan pajak perorangan. Biasanya pemerintah memberikan subsidi kepada unit-unit produksi,
yang akhirnya mengakibatkan penurunan harga (contoh subsidi Pupuk, BBM, Obat dan lain-lain).
Karena ada subsidi tersebut maka pajak tidak langsung netto merupakan pajak tidak
langsung dikurangi subsidi tersebut.
PDRN adbf sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut
serta dalam proses produksi di suatu daerah. Jadi PDRN adbf merupakan jumlah dari
pendapatan yang berupa :
- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai
- Bunga modal sebagai balas jasa modal
- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah
- Keuntungan sebagai balas jasa kewiraswastaan
Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan tersebut di atas, tidak seluruhnya menjadi
milik/pendapatan penduduk region tersebut, sebab ada pendapatan yang diterima oleh
penduduk region lain atas kepemilikan faktor produksi di region tersebut.
2.3.4. Pendapatan Regional
Pendapatan Regional adalah PDRN adbf dikurangi dengan pendapatan yang mengalir
keluar region dan ditambah dengan pendapatan yang masuk dari region lain (nett export).
Dengan kata lain bahwa Produk Regional Netto (Pendapatan Regional) adalah jumlah
pendapatan yang benar-benar diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di
region/wilayah/daerah di mana dia berdomisili.
2.3.5. Pendapatan Perkapita (Income Per Capita)
Bila pendapatan-pendapatan di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
yang tinggal di daerah tersebut,maka akan diperoleh suatu pendapatan perkapita, di antaranya
sebagai berikut :
a.
b.
c.
2.4. Agregat PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)
Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto adhk dari tahun ke tahun
menggambarkan perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam volume produksi
barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan tingkat harganya. Sedangkan untuk dapat
mengukur perubahan volume produk atau perkembangan produktifitas secara nyata, faktor
pengaruh perubahan harga perlu dihilangkan yaitu dengan cara menghitung PDRB Atas Dasar
Harga Konstan.
Penghitungan atas dasar harga konstan ini, hasilnya dapat dipergunakan untuk
perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan
maupun sektoral. Dalam penghitungan atas dasar harga konstan ini, selalu berkaitan dengan
harga-harga pada tahun dasar. Sebab harga-harga pada tahun dasar tersebut digunakan
untuk menentukan angka indeks dasar yang besarnya = 100%, dan difungsikan sebagai
pembanding harga-harga pada tahun-tahun tertentu yang akan diselidiki.
2.4.1. Perubahan Tahun Dasar 1993 Menjadi 2000
Tahun dasar merupakan perangkat penting yang secara spesifik digunakan untuk
penghitungan PDRB. Tekanan tahun dasar adalah dalam penggunaan harga, yang dalam
penghitungan PDRB diistilahkan PDRB atas dasar harga konstan (adhk). PDRB atas dasar
harga konstan menggambarkan perubahan nilai PDRB yang hanya dipengaruhi oleh volume
atau kuantum. Secara total PDRB tersebut menggambarkan perubahan ekonomi secara “riil” di
suatu wilayah.
Menurut rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagaimana tertuang
dalam buku Sistem Neraca Nasional dinyatakan bahwa estimasi PDRB/PDB atas dasar
harga konstan sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan tahun
referensi yang berakhiran “0” atau “5”. Hal itu dimasudkan agar besaran angka-angka
PDRB/PDB dapat saling diperbandingkan antar negara, wilayah dan antar waktu guna keperluan
analisis kinerja perekonomian nasional atau wilayah.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang saling
mempengaruhi dan mengakibatkan perubahan struktur ekonomi secara terus menerus.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat selama sepuluh tahun terakhir, telah
memberikan dampak yang besar terhadap cara pandang dan konversi harga dalam pembangunan
ekonomi. Penggunaan tahun dasar 1993 selama 10 tahun lebih dianggap tidak representatif lagi
digunakan sebagai tahun dasar penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Perlu dilakukan
perubahan tahun dasar dari tahun 1993 menjadi tahun dasar 2000.
Untuk itu, pemutakhiran tahun dasar penghitungan PDRB/PDB dari tahun 1993 ke
tahun dasar baru (tahun 2000) menjadi perlu dilakukan agar hasil estimasi PDRB/PDB
akan menjadi lebih realistis, dalam pengertian mampu memberikan gambaran yang jelas
terhadap fenomena pergeseran struktur produksi lintas sektor.
Dalam penetapan tahun dasar penghitungan PDRB kondisinya haruslah representatif
dengan memenuhi beberapa pertimbangan/persyaratan antara lain :
- Kondisinya ekonomi relatif stabil (aspek riil dan moneter).
- Awal dari suatu peristiwa besar dimana semua hasil pembangunan ekonomi akan
dibandingkan dengan kondisi saat itu.
- Kelengkapan data dasar cukup memadai.
Tahun dasar yang dianggap representatif untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi
adalah tahun 2000 karena tahun tersebut dianggap sebagai tahun yang relatif stabil.
Demikian juga di tahun 2000 telah tersedia tabel I-O (input-Output) baik tingkat nasional
maupun di tingkat provinsi. Di samping itu ketersediaan data dasar baik cakupan, harga maupun
volume tahun 2000 tersedia secara rinci pada setiap sektor ekonomi. Dengan dukungan data
yang lebih lengkap dan rinci diharapkan estimasi PDRB dengan tahun dasar 2000 dapat
disusun lebih akurat dan konsisten.
2.4.2. Penghitungan Atas Dasar Harga Konstan
Secara konsep nilai atas dasar harga konstan dapat juga mencerminkan kuantum
Produksi pada tahun yang berjalan yang di nilai atas dasar harga pada tahun dasar. Dari segi
metode statistik , suatu nilai atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan beberapa cara,
sedangkan pemakaiannya sangat tergantung dari data yang tersedia di masing-masing
sektor/sub sektornya.
Cara yang lazim digunakan antara lain :
a. Revaluasi
b. Ekstrapolasi
c. Deflasi
d. Deflasi berganda
a. Revaluasi
Revaluasi diartikan menilai kembali produksi (volume) tahun berjalan dikalikan
dengan harga tahun dasar, akan menghasilkan nilai produksi atas dasar harga konstan.
NILAI PRODUKSI adhk = x
Dimana :
= Jumlah kuantum komoditi y pada tahun berjalan ( )
= Harga komoditi y pada tahun dasar ( )
b. Ekstrapolasi
Yang perlu diperhatikan dengan cara ini ialah penentuan ekstrapolatornya.
Ekstrapolator yang paling baik adalah jumlah produksi dari masing-masing sektor atau
subsektor. Sedangkan nilai tambah adhk yang dihitung dengan ekstrapolasi diperoleh dengan
cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks kuantum dibagi 100. Indeks
kuantum yang dipakai adalah Indeks Laspeyres, yaitu :
IK LASPEYRES =
Nilai Tambah Bruto tahun berjalan ( ) adhk adalah sebagai berikut :
NTB adhky = NTBo
y X
Dimana :
NTB adhky = NTB komoditi y pada tahun berjalan ( )
NTBoy = NTB komoditi y pada tahun dasar ( )
IKny = Indeks kuantum Laspeyres pada tahun berjalan ( )
Q n = Jumlah/Kuantum pada tahun berjalan ( )
Q o = Jumlah / Kuantum pada tahun berjalan ( )
c. Deflasi
NTB adhk yang diperoleh dengan cara ini ialah dengan mendeflate NTB adhb dengan
indeks harga dari barang yang bersangkutan.
Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan mendeflate adalah membagi nilai
tambah adhb dengan indeks harga dari masing-masing sektor atau subsektor. Sehingga NTB
adhk tahun berjalan komoditi y adalah :
NTB adhky =
x 100
Dimana :
NTB adhk y = Nilai Tambah Bruto Atas dasar harga konstan komoditi y pada
tahun berjalan ( )
= Nilai Tambah Bruto Atas dasar harga berlaku komoditi y pada tahun
berjalan ( )
= Indeks Harga komoditi y pada tahun berjalan ( )
d. Deflasi Berganda
Disebut ganda karena dilakukan deflasi dua kali, yaitu :
1. Membagi nilai produksi atas dasar harga berlaku dengan indeks harga produksi.
2. Membagi biaya antara atas dasar harga berlaku dengan indeks harga biaya antara.
Selisih antara nomor 1 dan 2 di atas merupakan nilai tambah bruto atas dasar harga
konstan. Dengan formulasi sebagai berikut :
=[
x 100
Atau :
NTB adhky
n =NPky – NBAk
y
Dimana :
NTB adhkyn = Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan komoditi y pada tahun
berjalan (tn).
NPky = Nilai produksi atas dasar harga konstan komoditi y.
NBAky = Nilai Biaya Antara atas dasar harga konstan komoditi y.
B A B I I I
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL
Di dalam penghitungan PDRB Kabupaten dapat dihitung melalui dua metode yaitu metode langsung
dan metode tidak langsung. Yang dimaksud metode langsung adalah metode penghitungan dengan menggunakan
data yang ada baik yang bersumber dari daerah sendiri maupun data dari wilayah yang lebih tinggi. Metode ini
menggunakan 3 macam cara pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach).
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach).
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach).
Penghitungan metode tidak langsung ini biasanya hanya ada satu metode yakni Metode alokasi
(Allocation Approach). Metode penghitungan dengan cara alokasi dilakukan dengan mengalokasikan PDRB
Provinsi untuk Kabupaten/Kota atau PDRB Kabupaten untuk Kecamatan dengan menggunakan variabel yang
cocok sebagai alokatornya, seperti data produksi, jumlah penduduk, luas lahan, mata pencaharian, dan lain-lain.
3.1 Metode Pendekatan Produksi
Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi
oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto
tiap-tiap sektor atau subsektor.
Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi
dalam proses produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa faktor produksi
atas keikutsertaannya dalam proses produksi.
Barang dan jasa yang diproduksi dengan harga produsen, yaitu yang belum termasuk biaya transport
dan keuntungan pemasaran. Penggunaan harga produsen ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang benar-
benar diterima oleh produsen sedang biaya transport akan dihitung sebagai nilai tambah pada sektor
transportasi dan keuntungan pemasaran akan dihitung pada sektor perdagangan. Nilai barang dan jasa pada
harga produsen ini merupakan nilai produksi bruto, sebab masih terdapat biaya untuk memproduksi barang
dan jasa yang dibeli dari sektor lain.
Formulasi Nilai Tambah Bruto dengan pendekatan produksi adalah
Nilai Tambah Bruto (NTB) = Nilai produksi bruto - Biaya antara
Pendekatan ini banyak digunakan pada produksi yang berbentuk barang, seperti sektor pertanian,
pertambangan penggalian dan industri pengolahan. Sedangkan jika penyusutan dikeluarkan dari NTB maka
akan diperoleh Nilai Tambah Netto.
3.2. Pendekatan Pendapatan
Dalam pendekatan dari segi Pendapatan, nilai tambah dari setiap kegiatan ekonomi dihitung dengan cara
menjumlahkan semua balas jasa faktor produksi, yang terdiri dari komponen-komponen diantaranya :
1. Faktor pendapatan, terdiri dari :
- Upah dan Gaji sebagai balas jasa pegawai.
- Bunga modal sebagai balas jasa modal.
- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.
- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan.
2. Penyusutan barang modal tetap.
3. Pajak tidak langsung netto.
Untuk jasa pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari keuntungan, surplus usaha tidak
diperhitungkan. Yang termasuk surplus usaha disini adalah bunga, sewa tanah dan keuntungan.
Dari hasil penjumlahan seluruh balas jasa faktor produksi tersebut akan diperoleh Nilai Tambah Netto
atas biaya faktor produksi. Sedangkan untuk memperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
pasar harus ditambah dengan nilai penyusutan dan pajak tak langsung netto. Metode ini banyak dipakai pada
sektor pemerintahan, bank/lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa.
3.3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang
diproduksi dalam wilayah kabupaten/kota. Jadi produk domestik regional dihitung dengan cara menghitung
berbagai komponen pengeluaran akhir yang berbentuk produk domestik regional tersebut. Secara umum
pendekatan pengeluaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :
1. Melalui pendekatan penawaran yang terdiri dari metode arus barang, metode
penjualan eceran dan metode penilaian eceran.
2. Melalui pendekatan permintaan yang terdiri dari pendekatan survei pendapatan dan
pengeluaran rumah tangga, metode anggaran rumah tangga, metode balance sheet
dan metode statistik perdagangan luar daerah/luar negeri.
Pada prinsipnya kedua cara ini dimaksudkan untuk memperkirakan komponen-komponen permintaan akhir
seperti :
- Konsumsi rumah tangga.
- Konsumsi pemerintahan.
- Konsumsi lembaga swasta non profit.
- Perubahan stok.
- Pembentukan modal bruto.
- Perdagangan antar wilayah (termasuk eskpor dan impor).
Dengan menghitung komponen-komponen ini kemudian menjumlahkannya akan diperoleh Produk
Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku/pasar.
3.4. Metode Alokasi
Yang dimaksud dengan metode Alokasi PDRB adalah menghitung PDRB tingkat provinsi atau tingkat
kabupaten dengan cara mengalokasikan angka PDRB dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat di bawahnya,
dengan menggunakan alokator tertentu.
Alokator yang dapat dipergunakan dapat didasarkan atas :
1. Nilai produksi bruto dan netto.
2. Jumlah produksi/output.
3. Jumlah tenaga kerja.
4. Penduduk.
5. Alokator lain yang dianggap cocok untuk masing-masing daerah.
Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari alokator tersebut dapat diperhitungkan persentase
bagian masing-masing daerah yang mendapat alokasi terhadap nilai tambah setiap sektor atau subsektor.
Metode alokasi dipakai jika dari ketiga metode sebelumnya sudah tidak mungkin lagi diterapkan. Suatu
contoh bila suatu unit produksi yang mempunyai kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat berlokasi di
daerah lain, sedangkan kantor cabang ini tidak dapat mengetahui nilai tambah yang diperolehnya, oleh karena
perhitungan neraca rugi/laba dilakukan oleh kantor pusat. Untuk mengatasi hal semacam itu, penghitungan
nilai tambahnya terpaksa dilakukan dengan alokasi menggunakan indikator-indikator yang dapat menunjukkan
peranan suatu cabang terhadap kantor pusat.
Dari keempat metode di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pengeluaran/ permintaan akhir akan
sama dengan produk akhir dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Demikian juga nilai tambah
produk barang dan jasa akan sama pula dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
yang terlibat. Selanjutnya produk domestik regional bruto seperti yang dimaksudkan diatas disebut Produk
Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.
Tabel 3.1 di bawah ini akan diperlihatkan metode yang dipakai dalam penghitungan PDRB menurut sektor.
Tabel 3.1 Metode Pendekatan
Penghitungan PDRB Menurut Sektor
No. S e k t o r Metode Yang Dipakai
I.
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Pertanian
1.1. Tanaman Bahan Makanan
1.2. Perkebunan
1.3. Peternakan
1.4. Kehutanan
1.5. Perikanan
Pertambangan / Penggalian
Industri Pengolahan
3.1. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau.
3.2. Industri Tekstil, Barang dari Kayu.
3.3. Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan.
3.4. Industri Kertas dan Barang Cetakan.
3.5. Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet.
3.6. Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam.
3.7. Industri Logam Dasar Besi dan Baja.
3.8. Industri Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya.
3.9. Industri Barang Lainnya.
Listrik dan Air Bersih
4.1. Listrik
4.2. Air Bersih
Bangunan / Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
6.1. Perdagangan Besar & Eceran
6.2. Hotel
6.3. Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
7.1. Pengangkutan
7.2. Komunikasi
Keuangan, Sewa Bangunan, Jasa Perusahaan
8.1. Bank
8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
8.3. Sewa Bangunan
8.4. Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
9.1. Administrasi Pemerintah & Pertahanan
9.2. Jasa Sosial Kemasyarakatan
9.3. Jasa Hiburan & Rekreasi
9.4. Jasa Perorangan & rumah Tangga
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendapatan Produksi
Pendapatan Produksi
Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi
BAB IV
ULASAN SINGKAT PENDAPATAN REGIONAL
KABUPATEN TEMANGGUNG
Penghitungan dan penyajian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten
Temanggung disajikan secara series sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran
kinerja ekonomi secara makro dari waktu ke waktu. Berdasarkan kondisi tersebut
selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan acuan oleh pengguna data untuk membuat alat
monitoring, evaluasi, kajian, perencanaan serta keputusan yang lebih bermanfaat dan tepat
sasaran.
4.1 Pertumbuhan PDRB Tahun 2014
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah perbandingan pencapaian kinerja perekonomian
suatu daerah pada periode waktu tertentu terhadap periode waktu sebelumnya. Untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung dapat diketahui dari
besaran PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari tahun ke tahun baik menurut harga
berlaku maupun menurut harga konstan.
Di bawah ini akan diperlihatkan besarnya PDRB dan laju pertumbuhan Kabupaten
Temanggung baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000 dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 4.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Kabupaten Temanggung
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2014
Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Nilai (Juta Rp) Pertumbuhan % Nilai (Juta Rp) Pertumbuhan %
(1) (2) (3) (4) (5)
2010
2011
2012
2013
2014
5.069.020,30
5.603.983,71
6.198.351,81
6.915.876,33
7.679.241,74
12,58
10,55
10,61
11,58
11,04
2.409.386,40
2.521.439,02
2.648.488,46
2.781.320,87
2.917.973,80
4,31
4,65
5,04
5,02
4,91
Pada tahun 2014 besaran PDRB menurut harga berlaku di Kabupaten Temanggung secara
agregat sebesar 7.679.241,74 juta rupiah. Dengan angka sebesar itu menunjukkan adanya
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 6.915.876,33 juta rupiah,
sehingga terjadi pertumbuhan sebesar 11,04 persen. Pertumbuhan PDRB adhb sebesar 11,04
persen tersebut sebenarnya belum mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya karena
masih terpengaruh adanya faktor kenaikan harga (inflasi).
Pertumbuhan ekonomi yang lebih mendekati keadaan riil atau telah menghilangkan pengaruh
inflasi diperoleh dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Berdasarkan PDRB atas
dasar harga konstan 2000, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung untuk tahun 2014
sebesar 4,91 persen, lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2013
yang tumbuh sebesar 5,02 persen.
Dari Tabel di atas tampak bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir pertumbuhan tertinggi
menurut harga berlaku adalah tahun 2010 yang mencapai 12,58 persen, sedangkan pertumbuhan
terendah 10,55 persen terjadi pada tahun 2011. Sedangkan untuk PDRB atas dasar harga
konstan tampak bahwa pertumbuhan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami
kenaikan, namun pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung turun 0,02
persen dari tahun sebelumnya, dan di tahun 2014 pertumbuhannya kembali turun menjadi 4,91
persen.
Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Temanggung, Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2010 – 2014
Tahun Pertumbuhan Ekonomi (persen)
Temanggung Jawa Tengah Nasional
(1) (2) (3)
2010
2011
2012
2013
2014
4,31
4,65
5,04
5,02
4,91
5,84
6,01
6,34
5,81
5,42*)
6,10
6,46
6,23
5,78
5,02*)
Ket.
*) : Tahun dasar yang digunakan Propinsi Jawa Tengah dan Nasional sudah menggunakan
tahun dasar 2010
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung pada tahun 2014 lebih rendah bila
dibandingkan dengan laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional yang sebesar 5,42
persen dan 5,02 persen. Hal ini disebabkan karena perekonomian Kabupaten Temanggung adalah
perekonomian agraris. Sehingga bila kontribusi produksi pertanian turun secara signifikan, maka
dimungkinkan pertumbuhan ekonominya juga akan mempunyai kecenderungan untuk turun.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional tahun 2010 -
2014 dapat dilihat pada tabel 4.2 diatas.
Tabel 4.3 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor di Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 – 2014 (persen)
Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan RM
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa
3,66
-5,76
3,78
8,86
2,80
3,74
6,20
4,10
7,29
0,70
-6,58
6,28
5,76
5,31
4,74
9,72
7,37
8,18
5,11
-9,44
4,36
9,14
8,21
4,50
4,92
5,75
5,61
2,48
2,09
6,36
7,42
5,23
7,03
5,61
9,75
4,41
2,49
3,39
5,19
4,87
5,43
7,58
5,68
7,51
5,00
PDRB 4,31 4,65 5,04 5,02 4,91
Pada tabel 4.3 di atas diperlihatkan laju pertumbuhan seluruh sektor ekonomi atas dasar
harga konstan tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2014 semua sektor tumbuh
positif. Dari sembilan sektor yang mengalami pertumbuhan positif tersebut, ada enam sektor
yang mengalami pertumbuhan diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung
yang sebesar 4,91 persen. Keenam sektor tersebut adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah
Makan yang mencapai 7,58 persen, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yang
sebesar 7,51 persen, sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 5,68 persen, sektor Bangunan
5,43 persen, sektor Industri Pengolahan 5,19 persen dan sektor Jasa-jasa yang sebesar 5,00
persen. Untuk tiga sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan di bawah rata- rata pertumbuhan
kabupaten adalah sektor Listrik dan Air Bersih sebesar 4,87 persen, sektor Pertambangan dan
Penggalian 3,39 persen dan sektor Pertanian yang tumbuh 2,49 persen.
Sektor Pertanian pada tahun 2014 pertumbuhannya hampir sama dengan tahun 2013 yang
tumbuh sebesar 2,48 persen. Di tahun 2014 semua sub sektor dalam sektor Pertanian mengalami
pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sub sektor Peternakan dan hasil-
hasilnya yang tumbuh sebesar 4,97 persen sedangkan pertumbuhan terendah dialami oleh sub
sektor Perikanan yang hanya tumbuh sebesar 1,69 persen. Pertumbuhan tertinggi berikutnya
adalah sub sektor Tanaman Bahan Makanan yang tumbuh sebesar 2,03 persen disusul kemudian
sub sektor Kehutanan dan Tanaman Perkebunan masing-masing tumbuh sebesar 2,02 persen dan
1,80 persen.
Grafik 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014
4.2 Distribusi PDRB/Struktur Ekonomi
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan struktur perekonomian
suatu daerah adalah distribusi sektoral terhadap PDRB secara keseluruhan. Distribusi sektoral ini
juga menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian.
Sektor yang dominan atau diandalkan mempunyai nilai yang paling besar dalam struktur
tersebut, dan dapat menjadikan ciri khas perekonomian di suatu daerah.
Angka agregat PDRB terbentuk dari berbagai kegiatan sektor ekonomi, mengikuti
perjalanan waktu dan adanya perubahan faktor internal maupun eksternal. Perubahan
teknologi, keberadaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, perubahan orientasi
kebijakan pemerintah maupun perubahan ekonomi nasional dan internasional akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja tiap sektor ekonomi. Akibatnya, perkembangan output tiap
sektor akan berbeda satu dengan yang lainnya sehingga distribusi sektor ekonomi dalam
komposisi PDRB juga mengalami pergeseran atau perubahan.
Dalam periode waktu lima tahun terakhir, sektor Pertanian dan sektor Industri
Pengolahan masih merupakan sektor andalan bagi perekonomian Kabupaten Temanggung,
karena keduanya memberikan kontribusi terbesar dalam penyusunan PDRB. Hal ini dapat
12,58
10,55 10,61 11,58
11,04
4,31 4,65 5,04 5,02
4,91
0
2
4
6
8
10
12
14
2010 2011 2012 2013 2014
adhb adhk
dilihat pada persentase distribusi PDRB menurut sektor baik menurut harga berlaku maupun
harga konstan, dimana sektor Pertanian menyumbang di atas 30 persen dari nilai total
PDRB dan sektor Industri Pengolahan memberikan konstribusi lebih dari 18 persen. Tabel
Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2014
(persen) dapat dilihat pada tabel 4.4.
Pada tahun 2014, sumbangan terbesar untuk PDRB atas dasar harga berlaku adalah
dari sektor Pertanian sebesar 30,69 persen. Sehingga jika produksi Pertanian mengalami
kenaikan secara signifikan maka dimungkinkan besaran PDRB juga akan mengalami
kenaikan demikian juga apabila produksi sektor Pertanian mengalami penurunan maka
besaran PDRB mempunyai kecenderungan untuk turun. Di tahun 2014 peranan sektor Pertanian
yang sebesar 30,69 persen mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
karena di tahun 2013 sektor Pertanian memberikan kontribusi sebesar 32,03 persen. Perhatian
yang besar pada sektor Pertanian ini sangat diperlukan demi kesejahteraan dan
kemakmuran, serta terjaminnya ketersediaan pangan bagi masyarakat Kabupaten Temanggung.
Tabel 4.4 Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2010 - 2014 (persen)
Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan,Persewaan dan Jasa Perush.
9. Jasa-Jasa
33,11
1,05
17,68
1,05
5,60
16,64
5,23
4,11
15,53
32,75
0,96
17,26
1,05
5,52
16,63
5,28
4,23
16,32
32,57
0,86
17,61
1,06
5,60
16,63
5,16
4,19
16,32
32,03
0,85
17,80
1,09
5,61
16,78
5,20
4,38
16,26
30,69
0,85
18,34
1,09
5,67
17,17
5,33
4,52
16,34
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Kontribusi terbesar kedua diberikan oleh sektor Industri Pengolahan 18,34 persen dan
diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan dengan memberikan andil sebesar
17,17 persen. Sedangkan sumbangan terkecil adalah dari sektor Pertambangan dan Penggalian
yakni sebesar 0,85 persen.
Dari tabel 4.4 struktur ekonomi Kabupaten Temanggung di atas terlihat bahwa ke sembilan
sektor selama lima tahun terakhir memperlihatkan peranannya dari waktu ke waktu terhadap
total PDRB. Namun selama tiga tahun terakhir terlihat bahwa kontribusi sektor Pertanian
memiliki kecenderungan menurun, sedangkan kontribusi sektor Industri Pengolahan, sektor
Bangunan, sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan, sektor Pengangkutan dan Komunikasi
serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan cenderung meningkat walaupun dengan
peningkatan yang relatif kecil.
Sektor yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam kontribusi PDRB Kabupaten
Temanggung tahun 2014 adalah sektor Industri Pengolahan dengan kenaikan kontribusi
sebesar 0,54 persen dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan dalam lima tahun terakhir tidak
terjadi pergeseran struktur ekonomi yang berarti, masing-masing sektor masih dalam posisi yang
sama.
Grafik 4.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014
Menurut harga konstan, andil terbesar pada PDRB tahun 2014 adalah sektor Pertanian
sebesar 28,46 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang memberikan
sumbangan sebesar 29,13 persen. Andil terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan yang
memberikan sumbangan sebesar 20,26 persen. Sektor berikutnya adalah sektor Perdagangan,
Hotel dan Rumah Makan yang memberikan sumbangan sebesar 17,78 persen mengalami
peningkatan 0,44 persen jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang memberikan andil sebesar
17,34 persen. Sedangkan andil terkecil diberikan oleh sektor Pertambangan dan Penggalian yang
hanya memberikan kontribusi sebesar 0,65 persen.
Pertanian; 30,69 %
Pertambangan & Penggalian; 0,85 %
Industri Pengolahan;
18,34 %
Listrik & Air Bersih; 1,09 %
Bangunan; 5,67 %
Perdagangan, Hotel & RM;
17,17%
Pengangkutan & Komunikasi;
5,33 %
Keuangan, Persw & Js Perush.; 4,52 %
Jasa-jasa; 16,34%
Struktur ekonomi Kabupaten Temanggung atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.5 Struktur Ekonomi Kabupaten Temanggung Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2010 - 2014 (persen)
Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan,Persewaan dan Jasa Perush.
9. Jasa-jasa
31,00
0,89
19,78
0,95
5,24
17,08
5,71
3,94
15,41
29,83
0,79
20,09
0,96
5,27
17,10
5,98
4,04
15,94
29,85
0,68
19,96
1,00
5,43
17,01
5,98
4,06
16,03
29,13
0,66
20,21
1,03
5,44
17,34
6,01
4,25
15,93
28,46
0,65
20,26
1,03
5,47
17,78
6,05
4,35
15,95
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bila kesembilan sektor tersebut dibagi menurut kelompok sektor primer, sekunder dan tersier,
dengan rincian sebagai berikut :
1. Kelompok Primer : - Sektor Pertanian
- Sektor Pertambangan dan Penggalian
2. Kelompok Sekunder : - Sektor Industri Pengolahan
- Sektor Listrik dan Air Bersih,
- Sektor Bangunan
3. Kelompok Tersier : - Sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan
- Sektor Pengankutan dan Komunikasi
- Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
- Sektor Jasa-jasa
Tabel di bawah ini memperlihatkan distribusi persentase menurut kelompok sektor PDRB :
Tabel 4.6 Distribusi Persentase Kelompok Sektor PDRB
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Tersier
PDRB
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Kelompok Primer
2. Kelompok Sekunder
3. Kelompok Tersier
PDRB
34,16
24,33
41,51
100,00
31,89
25,97
42,14
100,00
33,71
23,83
42,46
100,00
30,62
26,32
43,06
100,00
33,43
24,27
42,30
100,00
30,53
26,39
43,08
100,00
32,88
24,50
42,62
100,00
29,79
26,68
43,53
100,00
31,54
25,10
43,36
100,00
29,11
26,76
44,13
100,00
Dari ketiga kelompok sektor pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa jika dibandingkan antara
tahun 2014 terhadap tahun 2013 baik menurut harga berlaku maupun harga konstan tidak
banyak terjadi pergeseran kontribusi. Berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan pada
kelompok primer terjadi penurunan kontribusi. Untuk harga berlaku kontribusi kelompok ini
turun sebesar 1,34 persen, dan untuk harga konstan turun sebesar 0,68 persen. Sedangkan
kelompok tersier dan kelompok sekunder kontribusinya mengalami peningkatan. Berdasarkan
harga berlaku kelompok sekunder meningkat sebesar 0,60 persen dan kelompok tersier
meningkat sebesar 0,74 persen. Sedangkan berdasarkan harga konstan kelompok sekunder
meningkat sebesar 0,08 persen dan kelompok tersier meningkat sebesar 0,60 persen.
4.3 PDRB Perkapita
Meskipun belum dapat mencerminkan tingkat pemerataan, PDRB perkapita dapat dijadikan
salah satu tolok ukur guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian khususnya
tingkat kemakmuran penduduk pada suatu wilayah secara makro. PDRB perkapita
menggambarkan rata-rata besarnya output barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap
penduduk pada suatu daerah selama satu tahun. Semakin besar PDRB perkapita
suatu daerah dapat menggambarkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk
daerah tersebut. Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Temanggung dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 PDRB per Kapita Kabupaten Temanggung dan Pertumbuhannya
Tahun 2010 – 2014
Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas dasar Harga Konstan 2000
Nilai (Rp) Pertumbuhan (%) Nilai (Rp) Pertumbuhan (%)
(1) (2) (4) (3) (5)
2010
2011
2012
2013
2014
7.064.501,89
7.738.502,63
8.482.526,56
9.381.988,23
10.392.591,49
11,55
9,54
9,61
10,60
10,77
3.357.870,71
3.481.837,83
3.624.491,54
3.773.103,86
3.948.997,92
3,35
3,69
4,10
4,10
4,66
Menurut harga berlaku kenaikan harga dan output dari berbagai barang dan jasa dari beberapa
sektor ekonomi telah meningkatkan PDRB perkapita. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
selama ini selalu menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 PDRB
perkapita Kabupaten Temanggung tercatat sebesar 10.392.591,49 rupiah. Angka ini mengalami
pertumbuhan sebesar 10,77 persen dibandingkan PDRB perkapita tahun 2013 yang sebesar
9.381.988,23 rupiah. Sedangkan menurut harga konstan, besarnya PDRB perkapita tahun 2014
tumbuh sebesar 4,66 persen sehingga mencapai 3.948.997,92 rupiah meningkat dari tahun 2013
yang tercatat sebesar 3.773.103,86 rupiah.
Jika memperhatikan tabel dan grafik perkembangan PDRB perkapita dapat diketahui bahwa nilai
PDRB perkapita selalu naik yang menandakan bahwa kemakmuran penduduk Kabupaten
Temanggung semakin meningkat. Namun demikian data tersebut belum dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya, karena produk barang dan jasa yang dihasilkan di Kabupaten
Temanggung tidak hanya dimiliki/dinikmati oleh warga Temanggung saja, akan tetapi ada juga
yang dimiliki/dinikmati oleh penduduk dari luar Kabupaten Temanggung yang melakukan
investasi di Kabupaten Temanggung.
Grafik 4.3 di bawah ini menunjukkan PDRB per kapita Kabupaten Temanggung dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014.
Grafik 4.3 PDRB Perkapita Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 – 2014
4.4 Indeks Perkembangan
PDRB Kabupaten Temanggung pada tahun 2014 atas dasar harga berlaku mencapai
7.679.241,74 juta rupiah dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 2.917.973,80 juta rupiah.
Nilai indeks perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku tercatat sebesar 461,83 persen
dan atas dasar harga konstan tercatat 175,49 persen. Nilai Indeks Perkembangan
menggambarkan perkembangan secara agregat PDRB tahun berjalan terhadap tahun dasar 2000.
Hal ini berarti selama kurun waktu empat belas tahun terakhir nilai PDRB atas dasar harga
berlaku secara agregat telah meningkat sebesar 461,83 persen atau meningkat 4,61 kali lipat
PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2000. Demikian juga nilai PDRB atas dasar harga konstan
selama kurun waktu empat belas tahun terakhir telah meningkat 175,49 persen atau meningkat
1,75 kali lipat nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000. Untuk diketahui bahwa PDRB
tahun 2000 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan sebesar 1.662.794,54
juta rupiah.
Tabel 4.8 Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung
3.357.870,71 3.481.837,83 3.624.491,54 3.773.103,86 3.948.997,92
7.064.501,89
7.738.502,63
8.482.526,56
9.381.988,23
10.392.591,49
2010 2011 2012 2013 2014
adhk
adhb
Tahun 2010 – 2014
Tahun
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan
2000
Jumlah
(Juta Rupiah)
Perkembangan
(Persen)
Jumlah
(Juta Rupiah)
Perkembangan
(Persen)
(1) (2) (3) (4) (5)
2010
2011
2012
2013
2014
5.069.020,30
5.603.983,71
6.198.351,81
6.915.876,33
7.679.241,74
304,85
337,02
372,77
415,92
461,83
2.409.386,40
2.521.439,02
2.648.488,46
2.781.320,87
2.917.973,80
144,90
151,64
159,28
167,27
175,49
4.5 Indeks Berantai
Angka-angka PDRB juga dapat menunjukkan perkembangan per tahun baik secara agregat
maupun per sektor yaitu dengan membuat tabel turunan yang berupa tabel indeks berantai
baik menurut harga berlaku maupun menurut harga konstan. Secara umum nilai indeks
berantai diperoleh dari perbandingan nilai PDRB tahun berjalan dengan PDRB tahun
sebelumnya. Bila nilai indeks berantai ini dikurangi 100 akan diperoleh juga laju pertumbuhan.
Indeks berantai menurut harga berlaku diperoleh dengan cara membagi NTB adhb tahun (t)
dengan NTB adhb tahun (t-1) dikalikan 100. Nilai indeks berantai menurut harga berlaku ini
menggambarkan besarnya perkembangan agregat atau sektoral yang dikarenakan oleh
adanya perkembangan harga dan produksi. Sedangkan indeks berantai berdasarkan harga
konstan diperoleh dengan cara membagi NTB adhk tahun (t) dengan NTB adhk tahun (t-1)
dikalikan 100. Pergerakan indeks ini mencerminkan perkembangan nilai riil produksi
masing-masing sektor, dengan demikian indeks berantai adalah juga merupakan laju
pertumbuhan PDRB apabila indeks tersebut dikurangi 100.
Dari hasil pengolahan PDRB tahun 2014 indeks berantai yang terjadi di Kabupaten
Temanggung adalah sebesar 111,04 persen adhb dan 104,91 persen adhk. Indeks berantai
tertinggi atas dasar harga berlaku menurut sektoral dicapai oleh sektor Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan sebesar 114,63 persen dan terkecil adalah sektor Pertanian sebesar
106,39 persen. Sedangkan menurut harga konstan indeks berantai terkecil adalah sektor
Pertanian sebesar 102,49 persen dan tertinggi adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah
Makan yakni sebesar 107,58 persen.
Grafik 4.4 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 – 2014
4.6 Inflasi
Kondisi perekonomian makro suatu daerah dapat bergerak secara dinamis atau stagnan.
Kondisi tersebut dapat terlihat secara umum dari besaran inflasinya, hal ini sangat
berpengaruh terhadap perekonomian makro. Jika terjadi inflasi tinggi akan berpengaruh
terhadap daya beli konsumen, yakni turunnya tingkat daya beli masyarakat, sebaliknya jika
tidak ada inflasi bahkan terjadi deflasi, hal ini juga tidak menguntungkan bagi para pelaku
ekonomi dan bila terjadi deflasi terus menerus akan menyebabkan terjadinya stagnasi
ekonomi dan bahkan bisa menimbulkan resesi ekonomi.
Inflasi dapat dihitung dengan menggunakan dua metode, pertama metode Indeks Harga
Konsumen (IHK) dengan menggunakan sampel lebih kurang 322 komoditi, yang dihitung baik
setiap bulan maupun setiap tahun, seperti yang telah dipublikasikan oleh Badan Pusat
Statistik Kabupaten Temanggung. Kedua, inflasi dihitung dengan memakai indek implisit
PDRB.
Dari kedua metode tersebut hasilnya tidak akan sama, sebab komoditi yang diamati
jumlahnya berbeda serta metodologinya pun berlainan. Untuk penghitungan inflasi dengan
metode implisit dari PDRB dilakukan dengan rumus membagi indeks implisit tahun t dengan
indeks implisit tahun t-1 dikurangi satu dikalikan seratus persen.
Grafik 4.5 Inflasi PDRB Kabupaten Temanggung
104,31 104,65 105,04 105,02 104,91
112,58
110,55 110,61
111,58
111,04
100
102
104
106
108
110
112
114
2010 2011 2012 2013 2014
adhk adhb
Tahun 2010 – 2014
Dari hasil pengolahan indeks implisit PDRB, selama kurun waktu lima tahun terakhir
perekonomian Kabupaten Temanggung terus mengalami inflasi dengan pergerakan yang
cukup berfluktuasi pada kisaran 5,30 persen sampai 7,93 persen. Seperti terlihat pada grafik
4.5 diatas. Pada tahun 2010 inflasi tahunan tercatat sebesar 7,93 persen, kemudian turun
menjadi 5,64 persen pada tahun 2011 kemudian turun lagi menjadi 5,30 persen pada tahun
2012. Namun pada tahun 2013 inflasi kembali naik menjadi sebesar 6,25 persen, lebih tinggi
dibanding inflasi tahun 2014 yang sebesar 5,84 persen. Adanya inflasi yang besarannya
masih satu digit selama kurun waktu tersebut menandakan perekonomian Kabupaten
Temanggung bergerak secara dinamis dan memberikan ekspektasi yang mengembirakan
bagi pelaku ekonomi, namun tidak memberatkan bagi para konsumen
4.7 Perkembangan PDRB Sektoral
4.7.1 Sektor Pertanian
Sampai saat ini sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan dalam
memberikan sumbangannya terhadap PDRB Kabupaten Temanggung, terbukti dari cerminan
persentase distribusi pertanian yang paling besar. Sektor pertanian yang terdiri dari beberapa
sub sektor, yakni sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan
hasil-hasilnya, kehutanan dan sub sektor perikanan. Pada tahun 2014 besarnya sumbangan sektor
Pertanian dalam PDRB sebesar 30,69 persen adhb dan 28,46 persen adhk. Pertumbuhan
sektor pertanian pada tahun 2014 sebesar 6,39 persen adhb dan 2,49 persen adhk.
4.7.1.1 Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
7,93
5,64 5,30
6,25
5,84
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
2010 2011 2012 2013 2014
Inflasi (%)
Data produksi padi, palawija, buah dan sayur diperoleh dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Temanggung, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang
dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tabel 4.9 berikut ini menyajikan produksi
beberapa komoditi yang mempunyai nilai produksi terbesar.
Tabel 4.9 Produksi Padi dan Palawija Utama Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 (Ton)
Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Padi 176.389 161.086 159.689 150.288 162.121
2. Jagung 154.642 111.080 139.395 111.327 104.493
3. Ketela Pohon 96.470 85.164 56.521 61.554 52.639
4. Ketela Rambat 4.667 5.639 1.784 3.586 4.324
5. Kacang Tanah 1.749 1.401 936 699 281
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan pendekatan produksi yaitu
dengan cara mengalikan kuantum produksi dari setiap jenis komoditi dengan harga masing-
masing komoditi, kemudian hasilnya dikurangi dengan nilai biaya antara atas dasar harga
berlaku. Rasio biaya antara diambil dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang telah di
update.
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan
produksi pada tahun yang dihitung dengan harga pada tahun 2000. Kemudian dikurangi dengan
biaya antara atas dasar harga konstan 2000. Tabel 4.10 memperlihatkan nilai tambah bruto padi
dan beberapa jenis palawija atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000.
Sub sektor tanaman bahan makanan memberikan andil sebesar 20,68 persen adhb dan 18,90
persen adhk. Pertumbuhan sub sektor tanaman bahan makanan tahun 2014 adhb mengalami
penurunan jika dibanding dengan tahun 2013 sedangkan adhk mengalami kenaikan. Berdasarkan
harga berlaku pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 6,17 persen, sedangkan pada
tahun 2013 pertumbuhannya sebesar 9,16 persen. Sedangkan menurut adhk pada tahun 2013 sub
sektor ini mengalami pertumbuhan 1,46 persen, pada tahun 2014 sub sektor ini mengalami
pertumbuhan sebesar 2,03 persen.
Tabel 4.10 Nilai Tambah Bruto Padi dan Palawija Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Padi 508.671,64 488.396,56 511.704,56 539.976,52 592.158,79
2. Jagung 285.971,43 259.694,03 332.499,86 365.478,23 366.412,53
3. Ketela Pohon 72.431,37 73.475,81 69.383,61 78.453,23 70.247,76
4. Ketela Rambat 2.581,31 4.229,60 1.605,28 3.497,41 4.364,94
5. Kacang Tanah 14.193,02 15.649,99 11.680,09 11.282,65 10.475,77
adhk
1. Padi 204.904,51 189.673,93 188.029,12 185.711,75 196.839,09
2. Jagung 126.035,41 92.840,13 116.505,42 115.551,19 108.502,57
3. Ketela Pohon 27.119,39 24.335,61 16.150,88 18.017,97 15.408,96
4. Ketela Rambat 1.161,59 1.384,23 437,80 880,47 1.060,79
5. Kacang Tanah 10.398,25 8.391,68 5.604,03 5.387,80 5.055,91
4.7.1.2 Sub Sektor Tanaman Perkebunan
Sub sektor Tanaman Perkebunan meliputi perkebunan rakyat dan perkebunan besar yang
diusahakan perusahaan berbadan hukum. Data produksi tanaman perkebunanan diperoleh dari
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Temanggung. Adapun data harga
produsen diperoleh dari survei harga yang dilaksanakan oleh BPS. Produksi beberapa jenis
tanaman perkebunan rakyat dapat dilihat pada tabel 4.11.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi. Rasio
biaya antara menggunakan rasio Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000. Nilai tambah atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi. Produksi dan Nilai Tambah Bruto beberapa
jenis tanaman perkebunan rakyat atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000
dapat dilihat pada tabel 4.11 dan Tabel 4.12.
Sub sektor tanaman perkebunan memberikan andil sebesar 4,01 persen adhb dan 3,90 persen
adhk. Pertumbuhan sub sektor tanaman perkebunan tahun 2014 menurut harga konstan lebih
rendah bila dibanding tahun 2013. Jika pada tahun 2013 sub sektor ini mengalami pertumbuhan
4,59 persen, di tahun 2014 sub sektor ini pertumbuhannya sebesar 1,80 persen. Jika dilihat
menurut harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 5,94 persen, lebih rendah dibandingkan tahun
2013 yang pertumbuhannya sebesar 10,98 persen.
Tabel 4.11 Produksi Beberapa Jenis Tanaman Perkebunan Rakyat
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014 (Ton)
Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tembakau 6.373,99 9.126,38 9.978,50 7.146,12 6.922,92
2. Randu 3,60 1.94 4,83 1,70 1,36
3. Kelapa (000 bt) 5.030,00 1.046,53 1.150,85 1.193,23 1.784,30
4. Kopi 5.434,71 3.045,54 3.396,64 8.415,9 11.560,27
5. Cengkeh 163,11 67,38 74,21 167.14 203,78
6. Panili 28,28 11,93 13,68 6,39 5,32
7. Lada 7,87 8,33 9,14 8,54 7,44
8. Aren 1.044,04 730,63 922,06 877,62 1.054,39
9. Kayu Manis 28,39 14,73 23,30 21,42 24,59
10. Jahe 256,45 129,62 374,94 722,62 1.204,52
11. Kemukus 50,56 41,48 34,51 35,82 38,86
12. Kapulogo 1.949,90 1.310,96 1.135,58 1.259,43 1.373,99
13. Kakao 61,44 73,47 181,14 46,12 40,50
Tabel 4.12 Nilai Tambah Bruto Beberapa Jenis Tanaman Perkebunan Rakyat
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(Jutaan Rupiah)
Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb 1. Tembakau 118.736,61 170.008,69 182.263,82 212.236,54 190.630,12
2. Randu 55,06 26,71 77,57 28,86 23,15
3. Kelapa 12.057,52 2.508,65 2.758,73 3.451,83 3.421,05
4. Kopi 54.533,52 39.920,59 45.116,40 56.352,71 56.104,16
5. Cengkeh 5.669,25 2.343,52 2.409,07 3.302,85 3.450,46
6. Panili 1.413,30 602,17 690,50 345,99 315,93
7. Lada 263,68 274,56 348,33 265,32 216,76
8. Aren 8.143,30 5.699,43 6.022,61 6.966,87 7.188,30
9. Kayu Manis 115,63 60,83 101,57 97,31 102,09
10. Jahe 117,47 759,34 2.196,48 3.668,16 3.752,67
11. Kemukus 936,08 761,35 633,42 645,98 684,48
12. Kapulogo 7.543,74 7.072,67 4.619,85 1.732,12 448,14
13. Kakao 839,72 1.011,38 2.909,16 2.661,39 737,79
adhk 1. Tembakau 48.593,91 69.577,43 72.261,91 63.247,72 65.365,52
2. Randu 28,45 13,80 34,35 12,09 9,67
3. Kelapa 2.411,50 501,73 551,75 572,06 589,84
4. Kopi 24.340,75 13.647,03 15.220,30 19.787,62 19.978,60
5. Cengkeh 5.102,32 2.109,17 2.323,03 3.666,79 3.843,33
6. Panili 2.643,06 1.126,13 1.291,32 603,18 549,38
7. Lada 407,47 424,28 465,53 247,23 251,61
8. Aren 3.669,56 2.568,10 2.713,72 3.084,75 3.164,50
9. Kayu Manis 106,51 56,03 88,63 81,48 85,40
10. Jahe 115,12 582,89 1.686,07 2.350,16 2.403,67
11. Kemukus 2.176,40 1.770,14 1.472,70 1.528,60 1.615,65
12. Kapulogo 6.317,88 5.923,36 3.869,13 1.132,38 292,84
13. Kakao 268,71 323,64 797,94 643,67 178,41
4.7.1.3 Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya
Data ternak, produksi susu dan telur diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Temanggung, sedangkan data harga ternak diperoleh dari BPS. Nilai tambah atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara mengalikan nilai produksi
dengan rasio nilai tambah berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update.
Sub sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya memberikan andil sebesar 4,97 persen adhb dan 4,93
persen adhk. Pertumbuhan sub sektor ini berdasarkan adhb mengalami penurunan jika
dibandingkan tahun 2013. Jika pada tahun 2013 sub sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar
10,57 persen maka pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 7,72 persen. Demikian
juga menurut adhk pertumbuhannya mengalami penurunan dari 5,17 persen pada tahun 2013
menjadi 4,97 persen di tahun 2014. Tabel 4.13, 4.14, dan 4.15 menyajikan data populasi
beberapa jenis peternakan dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan 2000 di Kabupaten Temanggung.
Tabel 4.13 Populasi Beberapa Jenis Peternakan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 (Ekor)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kuda 439 439 444 447 451
2. Sapi 36.191 40.518 43.762 27.546 29.384
3. Kerbau 2.363 1.355 1.392 1.411 1.426
4. Kambing/Domba 307.230 307.948 329.229 351.853 356.100
5. Babi 231 215 209 83 84
6. Ayam 2.305.930 2.320.535 2.337.687 2.339.860 2.543.896
7. Itik 101.067 101.575 101.805 101.942 102.147
Tabel 4.14 Nilai Tambah Bruto Beberapa Jenis Peternakan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kuda 0,00 0,00 41,39 393,91 319,03
2. Sapi 17.749,93 43.954,06 38.709,16 49.518,26 58.861,67
3. Kerbau 107,78 5.457,70 217,56 408,95 433,88
4. Kambing/Domba 11.323,76 12.288,92 24.382,21 32.191,38 35.044,94
5. Babi 3,10 10,21 3,83 8,97 8,07
6. Ayam 159.604,98 174.997,58 187.714,92 199.174,44 199.545,44
7. Itik 286,61 319,60 318,75 459,74 613,80
Tabel 4.15 Nilai Tambah Bruto Beberapa Jenis Peternakan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kuda 0,00 0,00 7,66 71,97 56,66
2. Sapi 6.149,08 13.323,57 11.378,15 14.295,45 16.792,89
3. Kerbau 35,35 1.398,54 53,74 100,40 104,64
4. Kambing/Domba 5.284,42 5.376,40 10.535,52 12.518,87 14.430,27
5. Babi 0,89 2,37 0,89 1,93 1,78
6. Ayam 69.542,17 76.248,94 76.337,40 75.935,26 79.040,73
7. Itik 77,11 96,31 93,55 129,88 171,24
4.1.7.4 Sub Sektor Kehutanan
Data produksi dan harga sub sektor ini diperoleh dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Temanggung dan dari Perum Perhutani KPH Kedu Utara. Nilai tambah
bruto dihitung dengan menggunakan rasio yang diperoleh dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun
2000 yang di update. Beberapa produksi kehutanan tahun 2010- 2014 dapat dilihat pada tabel
4.16.
Tabel 4.16 Produksi Beberapa Jenis Hasil Kehutanan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014
Rincian Sat 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Kayu Jati Pertukangan M3 749,57 0,00 6,80 0,45 5,28
2. Kayu Mahoni Pertukangan M3 390,39 3.992,67 2.359,60 2.626,28 2.354,65
3. Kayu Rimba Pertukangan M3 3.309,48 6.146,97 3.160,12 193,47 522,48
4. Kayu Bakar SM 0,00 0,00 127,50 0,00 0,00
5. Getah Pinus Ton 305,67 320,75 339,90 355,50 290,96
6. Telur Sutera Alam Box 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Output sub sektor kehutanan dihitung dengan mengalikan produksi dan harga setiap komoditi.
Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun
2000 yang di update. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000
diperlihatkan dalam Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Nilai Tambah Bruto Beberapa Jenis Hasil Kehutanan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (3) (4) (5) (6) (7)
adhb
1. Kayu Jati Pertukangan 1.507,69 0,00 14,90 1,06 13,65
2. Kayu Mahoni Pertukangan 289,49 2.226,13 1.745,68 2.182,34 2.086,17
3. Kayu Rimba Pertukangan 881,49 1.175,11 973,68 58,08 401,77
4. Kayu Bakar 0,00 0,00 9,78 0,00 0,00
5. Getah Pinus 771,54 885,48 1.248,98 1.314,69 3.567,73
adhk
1. Kayu Jati Pertukangan 749,43 0,00 4,91 0,34 4,10
2. Kayu Mahoni Pertukangan 169,17 1.753,30 897,24 1.084,53 933,39
3. Kayu Rimba Pertukangan 166,56 336,62 193,03 10,38 41,72
4. Kayu Bakar 0,00 0,00 1,08 0,00 0,00
5. Getah Pinus 158,61 182,04 192,91 201,76 544,27
Sub sektor Kehutanan memberikan andil sebesar 0,66 persen adhb dan 0,39 persen adhk.
Pertumbuhan sub sektor ini menurut adhb mengalami penurunan bila dibanding tahun 2013. Jika
pada tahun 2013 sub sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 13,93 persen pada tahun 2014
turun menjadi 6,37 persen. Namun bila dilihat menurut adhk pertumbuhan sektor ini mengalami
peningkatan, pada tahun 2013 pertumbuhannya tercatat sebesar 0,28 persen dan pada tahun
2014 pertumbuhannya sebesar 2,02 persen.
4.1.7.5 Sub Sektor Perikanan
Data mengenai produksi diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Temanggung. Perhitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah
terhadap output, rasio nilai tambah itu diperoleh dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di
update.
Besarnya Produksi dan Nilai Tambah Bruto sub sektor Perikanan dapat dilihat pada Tabel 4.18
dan Tabel 4.19 berikut ini :
Tabel 4.18 Produksi Perikanan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 (Ton)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Ikan Kolam 1.086,62 1.314,70 1.864,08 2.302,15 2.859,92
2. Ikan Mina Padi 876,56 1.060,80 1.151,68 1.469,26 1.768,51
3. Ikan Sungai 46,87 67,77 104,51 156,76 160,50
4. Ikan Waduk/Cekdam 7,29 11,74 16,78 25,42 78,51
Tabel 4.19 Nilai Tambah Bruto Perikanan Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Ikan Kolam 9.578,27 11.470,18 12.935,88 12.933,06 12.858,73
2. Ikan Mina Padi 9.130,11 10.950,39 11.233,06 12.910.55 14.200,32
3. Ikan Sungai 494,03 574,36 721,99 843,33 1.216,21
4. Ikan Waduk/Cekdam 70,99 88,18 113,92 131,24 183,33
adhk
1. Ikan Kolam 4.548,85 4.935,59 5.511,17 5.445,04 5.512,01
2. Ikan Mina Padi 3.614,62 3.957,83 3.845,86 4.004,14 4.091,83
3. Ikan Sungai 229,71 248,94 292,83 307,47 314,75
4. Ikan Waduk/Cekdam 37,63 39,95 49,50 52,51 55,94
Sub sektor Perikanan memberikan andil sebesar 0,37 persen adhb dan 0,34 persen adhk.
Pertumbuhan sub sektor ini pada tahun 2014 tumbuh sebesar 6,12 persen adhb dan 1,69 persen
adhk. Sedangkan di tahun 2013 sub sektor ini pertumbuhannya sebesar 7,25 persen adhb dan
1,13 persen adhk.
4.7.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Data produksi dan harga diperoleh dari laporan data penunjang pendapatan regional yang
dikumpulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan se Kabupaten Temanggung. Output
diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga masing-masing komoditi. Perkiraan
output atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi. Biaya antara masing-
masing komoditi diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output hasil
penyusunan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update.
Tabel 4.20 Produksi Beberapa Jenis Penggalian di Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 (M3)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Tanah Liat 1.345.185 1.117.363 1.027.974 1.130.772 1.182.170
2. Batu 565.458 469.691 366.359 406.659 421.313
3. Kerikil 289.083 240.124 187.296 189.169 206.026
4. Pasir 591.147 491.030 358.217 394.038 411.949
Perhitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah terhadap output,
rasio nilai tambah itu diperoleh dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai
tambah bruto sektor Penggalian baik adhb maupun adhk dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Nilai Tambah Bruto Beberapa Jenis Penggalian Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Tanah Liat 9.732,66 9.165,37 10.594,22 11.032,53 13.923,84
2. Batu 10.703,70 12.842,42 12.636,94 14.540,19 15.064,16
3. Kerikil 6.323,34 7.575,60 7.248,33 7.559,54 8.233,16
4. Pasir 17.406,62 17.763,44 16.575,23 19.890,27 22.527,24
adhk
1. Tanah Liat 3.734,62 3.102,124 2.853,954 3.139,35 3.282,05
2. Batu 4.947,49 4.109,575 3.205,468 3.558,07 3.686,29
3. Kerikil 2.723,90 2.262,579 1.764,812 1.782,46 1.941,29
4. Pasir 6.025,18 5.004,747 3.903,704 4.294,07 4.489,26
Sektor Penggalian memberikan andil sebesar 0,85 persen adhb dan 0,65 persen adhk. Sektor
ini pertumbuhannya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh
sebesar 9,92 persen adhb dan 2,09 persen adhk, tumbuh meningkat menjadi 11,46 persen adhb
dan 3,39 persen adhk.
4.7.3 Sektor Industri Pengolahan
Pengelompokan dari kegiatan industri dibuat berdasarkan jenis komoditi utama yang dihasilkan
oleh masing-masing perusahaan. Secara garis besarnya sektor Industri Pengolahan
dikelompokkan menjadi sembilan sub sektor.
Ruang lingkup dan metode penghitungan nilai tambah bruto industri pengolahan atas dasar harga
berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu dengan mengalikan rata-rata output per
tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor Industri Pengolahan. Sedangkan
nilai tambah diperoleh dengan cara mengalikan persentase nilai tambah terhadap output
berdasarkan survei rutin dan khusus. Perhitungan atas dasar harga konstan 2000 dengan cara
revaluasi. Khusus sub sektor Industri Logam Dasar Besi dan Baja tidak ada penghitungannya
karena di Kabupaten Temanggung industri tersebut tidak ada. Nilai tambah bruto dari industri
pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.22.
Tabel 4.22 Nilai Tambah Bruto Industri Pengolahan Kabupaten Temanggung
Tahun 2010 - 2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Makanan, Minuman & Tembakau 356.598,92 376.376,82 434.335,94 493.475,31 582.586,59
2. Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 3.327,40 3.574,07 3.880,39 4.427,16 4.807,45
3. Brg. dr Kayu & Hasil Hutan Lainnya 488.768,81 534.640,89 593.957,79 666.542,16 748.290,89
4. Kertas & Brg. Cetakan 3.317,05 3.490,22 3.964,50 4.405,14 5.210,05
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 9.592,56 10.431,20 11.943,83 13.191,51 14.277,17
6. Semen & Brg. Lain Bukan Logam 12.119,96 13.338,78 15.094,59 16.820,09 18.254,85
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 -
8. Alat Angkutan, Mesin & Peralatan 4.004,96 4.299,15 4.626,62 5.216,25 5.290,84
9. Barang Lainnya 18.771,27 21.045,35 23.779,05 27.310,28 29.448,68
adhk
1. Makanan, Minuman & Tembakau 192.807,70 200.522,84 211.898,80 223.053,23 387.153,41
2. Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 1.743,19 1.835,14 1.874,47 1.991,03 3.331,35
3. Brg. dr Kayu & Hasil Hutan Lainnya 255.377,27 275.667,17 284.966,04 305.764,24 514.061,51
4. Kertas & Brg. Cetakan 1.785,85 1.849,57 1.939,40 2.030,87 3.520,74
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 5.146,62 5.520,45 5.877,24 6.099,43 10.354,56
6. Semen & Brg. Lain Bukan Logam 6.766,85 7.191,78 7.561,42 7.873,78 13.336,60
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,00 0,00 0,00 0,00 -
8. Alat Angkutan, Mesin & Peralatan 2.141,77 2.253,43 2.284,22 2.407,98 3.882,56
9. Barang Lainnya 10.769,78 11.623,01 12.147,83 12.924,19 21.205,24
Pada tahun 2014 sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terhadap pembentukan
PDRB Kabupaten Temanggung sebesar 18,34 persen atas dasar harga berlaku, peranan sektor ini
meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 17,80 persen. Pada tahun 2014 sektor ini
tumbuh sebesar 5,19 persen lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar
6,36 persen.
4.7.4 Sektor Listrik dan Air Bersih
4.7.4.1 Listrik
Data produksi dan harga sub sektor Listrik diperoleh dari PT PLN Temanggung dan Parakan.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian produksi dan harga berlaku. Output atas
dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan revaluasi. Nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku dan konstan 2000 menggunakan rasio Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang telah
dilakukan update.
4.7.4.2 Air Minum
Data produksi dan harga sub sektor Air Minum diperoleh dari PDAM Kabupaten Temanggung.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian produksi dan harga berlaku. Perhitungan
nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 menggunakan pendekatan revaluasi. Nilai tambah
bruto atas dasar harga berlaku dan konstan 2000 menggunakan rasio Tabel I-O Jawa Tengah
tahun 2000 yang telah di update. Tabel 4.23 memperlihatkan kuantitas produksi dan tabel 4.24
memperlihatkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000.
Tabel 4.23. Produksi Listrik dan Air Minum Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014
Rincian Sat 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Listrik Kwh 202.407.610 215.030.367 235.580.710 253.964.561 276.776.144
2. PDAM M3 10.748.198 10.880.101 11.423.018 11.808.859 12.019.057
Tabel 4.24. Nilai Tambah Bruto Listrik dan Air Minum (PDAM) Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Listrik 47.877,71 53.241,07 59.302,95 68.453,10 76.665,71
2. PDAM 5.415,83 5.604,11 6.194,71 6.666,44 6.849,73
adhk
1. Listrik 20.808,83 22.106,53 24.219,24 26.109,22 27.454,41
2. PDAM 2.177,63 2.204,36 2.314,35 2.392,53 2.435,11
Kontribusi sektor Listrik dan Air Minum terhadap PDRB Kabupaten Temanggung tahun 2014
sebesar 1,09 persen adhb dan 1,03 persen adhk. Sedangkan untuk laju pertumbuhannya pada
tahun 2014 sebesar 11,18 persen mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang besarannya
mencapai 14,69 persen adhb. Demikian pula bila dilihat menurut adhk laju pertumbuhan sektor
ini menurun dari 7,42 persen pada tahun 2013 menjadi 4,87 persen di tahun 2014.
4.7.5 Sektor Bangunan/Konstruksi
Nilai tambah bruto diperoleh dari perkalian suatu rasio dengan output tahun berjalan. Rasio
tersebut diperoleh dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai tambah atas
dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi dengan IHPB Bangunan sebagai
deflatornya. Nilai tambah bruto bangunan atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000
disajikan dalam tabel 4.25.
Sektor Bangunan pada tahun 2014 pertumbuhannya mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2013 pertumbuhan sektor ini sebesar 11,67 persen adhb dan
5,23 persen adhk, sedangkan pada tahun 2014 tumbuh sebesar 12,35 persen adhb dan 5,43 persen
adhk.
Kontribusi sektor Bangunan pada tahun 2014 sebesar 5,67 persen adhb dan 5,47 persen adhk,
mengalami peningkatan sebesar 0,06 persen menurut adhb dan 0,03 persen adhk bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 5,61 persen adhb dan 5,44 persen adhk.
Tabel 4.25 Nilai Tambah Bruto Bangunan Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
NTB Bangunan 283.801,44 309.408,43 347.255,69 387.782,34 435.682,78
adhk
NTB Bangunan 126.300,37 133.002,63 143.920,69 151.447,74 159.669,15
4.7.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan
Sektor ini terdiri dari tiga sub sektor yaitu :
4.7.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran
Penghitungan nilai tambah sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran dilakukan dengan
pendekatan arus barang yaitu dengan cara menghitung besarnya nilai komoditi pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri dan impor yang diperdagangkan.
Berdasarkan nilai komoditi yang diperdagangkan dihitung nilai margin perdagangan. Margin
perdagangan ini merupakan output perdagangan dan dipakai untuk menghitung nilai tambahnya.
Rasio nilai barang-barang yang diperdagangkan, margin perdagangan, rasio nilai tambah
menggunakan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. NTB atas dasar harga konstan
2000 dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas, dengan output perdagangan atas dasar
harga konstan 2000 dari barang-barang pertanian, pertambangan dan penggalian, industri dan
barang-barang impor.
4.7.6.2 Hotel
Data mengenai jumlah kamar dan taripnya diperoleh dari hasil pengolahan Survei Hotel baik
berbintang maupun non bintang di Kabupaten Temanggung.
Sedangkan rasio nilai tambah didasarkan pada Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di
update. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan metode revaluasi.
4.7.6.3 Rumah Makan
Data penghitungan sub sektor Rumah Makan/Restoran bersumber dari hasil inventarisasi data
penunjang yang dikumpulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan, cakupan data meliputi
jumlah tenaga kerja sub sektor Restoran/Rumah Makan.
Output tahun 2000 dihitung berdasarkan besarnya pemasukan Pajak Pembangunan I, apabila
dibagi dengan banyaknya tenaga kerja maka akan menghasilkan rata-rata output per tenaga kerja.
Penghitungan output digerakkan dengan IHK Kelompok Makanan. NTB diperoleh dengan cara
mengalikan rasio NTB (Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000) terhadap output. NTB atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode deflasi, sebagai deflatornya IHK
Kelompok Makanan. Nilai tambah bruto per sub sektor dari sektor perdagangan, hotel dan
rumah makan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dapat dilihat pada tabel
4.24.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan merupakan sektor yang cukup potensial karena
kontribusi yang diberikan sektor ini menduduki peringkat ketiga setelah sektor Pertanian dan
Industri Pengolahan. Pada tahun 2014 kontribusi sektor ini dalam pembentukan PDRB sebesar
17,17 persen adhb dan 17,78 persen adhk. Pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Rumah
Makan tahun 2014 adalah 13,61 persen adhb dan 7,58 persen adhk.
Tabel 4.26 Nilai Tambah Bruto Perdagangan Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Perd. Besar/Eceran 671.336,87 748.388,42 834.135,65 942.618,49 1.064.962,12
2. Hotel 2.659,75 4.379,04 4.775,22 5.408,47 6.070,07
3. Restoran/ RM 169.840,27 179.226,68 192.114,20 212.785,69 247.812,34
adhk
1. Perd. Besar/Eceran 328.496,55 345.492,01 362.627,95 388.944,49 419.288,56
2. Hotel 1.093,45 1.117,41 1.139,89 1.188,56 1.258,21
3. Restoran/ RM 81.989,03 84.475,92 86.733,98 92.060,59 98.208,92
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang terdiri dari tiga sub sektor, berdasarkan harga
berlaku pertumbuhan sub sektor perdagangan sebesar 12,98 persen, sub sektor hotel sebesar 12,23
persen dan sub sektor rumah makan sebesar 16,46 persen. Menurut harga konstan 2000 sub sektor
perdagangan mengalami pertumbuhan sebesar 7,80 persen, sub sektor hotel 5,86 persen
sedangkan sub sektor rumah makan mengalami pertumbuhan sebesar 6,68 persen.
4.7.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini terdiri dari 2 (dua) sub sektor, yaitu :
4.7.7.1 Sub Sektor Pengangkutan
Sub sektor ini mencakup dua kegiatan yaitu :
a. Angkutan Jalan Raya.
Kegiatan ini mencakup angkutan umum yang meliputi kendaraan bermotor dan tidak bermotor.
Sumber data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Temanggung
berupa data banyaknya populasi kendaraan angkutan bermotor meliputi kendaraan bus,
truck/pick up dan mikrolet. Sedangkan data populasi ojek dan dokar didapat dari Data Penunjang
Regional yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung.
Penghitungan nilai tambah bruto dengan Pendekatan Produksi, yaitu : pertama menghitung nilai
produksi dengan mengalikan banyaknya armada dengan rata-rata output per armada untuk
masing-masing jenis kendaraan. Rata-rata output per armada datanya diperoleh melalui Survei
Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Setelah nilai produksi dikurangi biaya antara diperoleh
nilai tambah bruto. Rasio biaya antara dan penyusutan didasarkan pada Tabel I-O Jawa Tengah
tahun 2000 yang di update. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
Metode deflasi dengan deflatornya IHK kelompok transport.
b. Jasa Penunjang Angkutan.
Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar usaha pengangkutan, yaitu :
pelayanan jasa terminal dan parkir. Sumber data diperoleh dari Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Temanggung berupa data hasil pelayanan jasa terminal dan parkir.
Dari pengolahan data diatas diperoleh output (nilai produksi) dari kegiatan jasa penunjang
angkutan.
Dari nilai produksi setelah dikurangi biaya antara didapatkan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku. Setelah dikurangi lagi dengan penyusutan maka akan diperoleh nilai tambah neto. Rasio
biaya antara dan penyusutan berdasarkan Tabel Input Output Jawa Tengah tahun 2000 yang di
update. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan Metode
Deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok transport.
4.7.7.2 Sub Sektor Komunikasi
Sub sektor ini mencakup dua kegiatan, yaitu :
a. Pos dan Giro
Kegiatan ini meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman surat,
wesel, paket pos, jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya. Penghitungan nilai tambah bruto
dengan Metode Produksi melalui Pendekatan Perusahaan. Output (nilai produksi) atas dasar
harga berlaku merupakan penjumlahan dari penerimaan atas kegiatan Pos dan Giro di wilayah
Kabupaten Temanggung. Setelah output dikurangi dengan biaya antara didapatkan nilai tambah
bruto. Rasio biaya antara berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 penghitungannya dengan Metode Deflasi sebagai
deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum.
b. Telekomunikasi
Jenis kegiatan ini meliputi kegiatan pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman
berita melalui telepon, telex dan telegram serta kegiatan lainnya yang diusahakan oleh
Perusahaan Telekomunikasi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Temanggung. Penghitungan
nilai tambah bruto, menggunakan Metode Produksi dengan
pendekatan Perusahaan. Dari perusahaan-perusahaan komunikasi diperoleh data tentang jumlah
penerimaan dari kegiatan telekomunikasi. Setelah dijumlahkan dari masing-masing perusahaan
maka akan diperoleh output (nilai produksi) sub sektor telekomunikasi atas dasar harga berlaku.
Rasio biaya antara berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000. Nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan Metode Deflasi sebagai deflatornya Indeks Harga
Konsumen (IHK) Umum.
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan kontribusi sebesar 5,33 persen adhb dan 6,05
persen adhk terhadap total PDRB, namun walaupun demikian sektor ini berperan cukup penting
dalam kelancaran kegiatan perekonomian Kabupaten Temanggung untuk kelancaran distribusi
barang dan jasa produsen ke konsumen. Tabel 4.27 di bawah ini menyajikan nilai tambah bruto
Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Temanggung.
Sub sektor pengangkutan pada tahun 2014 mengalami pertumbuhannya positif yaitu masing-
masing sebesar 13,35 persen adhb dan 2,54 persen adhk. Sedangkan kontribusinya terhadap
PDRB sebesar 4,06 persen adhb dan 4,18 persen adhk.
Sub sektor komunikasi pada tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 1,27 persen adhb dan
1,87 persen adhk. Sedangkan untuk pertumbuhannya sub sektor ini mengalami pertumbuhan
positif yaitu sebesar 15,26 persen adhb dan 13,45 persen adhk.
Tabel 4.27 Nilai Tambah Bruto Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Angkutan Jalan Raya 197.727,85 223.100,10 241.074,71 273.779,89 310.406,83
2. Terminal dan Parkir 941,91 956,23 1.009,26 1.080,01 1.156,69
3. Pos dan Giro 6.727,65 8.678,68 8.988,51 9.333,66 10.733,71
4. Telkom 59.763,30 63.402,13 68.315,80 75.038,08 86.511,41
adhk
1. Angkutan Jalan Raya 97.272,05 107.365,53 112.654,99 118.376,36 121.375,52
2. Terminal dan Parkir 521,89 524,68 542,66 558,31 574,40
3. Pos dan Giro 3.698,95 4.771,65 4.749,64 4.792,98 5.377,49
4. Telkom 35.991,15 38.182,56 40.315,24 43.413,98 49.312,30
4.7.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor ini meliputi empat sub sektor, yaitu :
4.7.8.1 Sub Sektor Bank
Angka nilai tambah bruto sub sektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Bank
Indonesia. Cakupan sub sektor bank selain kegiatan bank umum baik pemerintah maupun
swasta, juga bank perkreditan rakyat (BPR) yang berusaha di wilayah Kabupaten Temanggung.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara Deflasi, dimana Indeks
Harga Konsumen (IHK) Umum sebagai deflatornya.
4.7.8.2 Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank
Sub sektor ini melakukan kegiatan di luar kegiatan bank, meliputi asuransi, koperasi simpan
pinjam dan pegadaian.
a. Asuransi
Nilai tambah kegiatan Asuransi dihitung dengan Pendekatan Produksi. Penghitungan output
asuransi didapatkan dari jumlah premi yang masuk dikurangi klaim yang dibayarkan dari semua
lembaga asuransi di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung. Besarnya biaya antara diambil
dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000. Setelah dikurangi biaya antara, didapatkan nilai tambah
bruto. Nilai tambah bruto asuransi atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan
Metode Deflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum sebagai deflatornya.
b. Koperasi Simpan Pinjam
Untuk mendapatkan besarnya output diperoleh dari laporan Data Penunjang Pendapatan
Regional yang dikumpulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan se-Kabupaten Temanggung
dan dari Dinas Perindag, Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung.
Struktur biaya diambil dari Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Besarnya nilai
tambah atas dasar harga konstan 2000, dihitung dengan cara Deflasi dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) Umum sebagai deflatornya.
c. Pegadaian
Data mengenai output pegadaian diperoleh dari Perum Pegadaian yang melakukan kegiatan
usahanya di Kabupaten Temanggung. Nilai tambah bruto diperkirakan dari hasil perkalian rasio
nilai tambah bruto terhadap output, sedangkan rasio tersebut diambil dari
Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan
2000 dihitung dengan cara Deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum.
4.7.8.3 Sub Sektor Sewa Bangunan
Perkiraan nilai tambah bruto didasarkan pada laporan Data Penunjang Pendapatan Regional yang
dikumpulkan oleh Koordinator Statistik Kecamatan se-Kabupaten Temanggung. Dari hasil
pengolahan data tersebut didapatkan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku. Nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan 2000 diperkirakan dengan cara deflasi dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) Umum sebagai deflatornya.
4.7.8.4 Sub Sektor Jasa Perusahaan
Cakupan kegiatan jasa perusahaan meliputi : advokat, notaris, konsultan, persewaan alat-alat
pesta dan jasa perusahaan lainnya. Perkiraan output didasarkan dari tenaga kerja yang bersumber
dari laporan Data Penunjang, sedangkan output per tenaga kerja didapatkan dari Survei Khusus
Pendapatan Regional (SKPR). Besarnya biaya antara diambilkan dari Tabel I-O Jawa Tengah
tahun 2000 yang di update. Setelah biaya antara dikeluarkan dari output akan didapatkan nilai
tambah bruto. Nilai tambah atas dasar konstan 2000 diperkirakan dengan cara ekstrapolasi
dengan ekstrapolatornya Indeks Jumlah Tenaga Kerja.
Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2014 sebesar 14,63 persen adhb dan 7,51 persen adhk,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan karena pada tahun 2013 tercatat
sebesar 16,91 persen adhb dan 9,75 persen adhk.
Kontribusi sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan terhadap PDRB Kabupaten
Temanggung mengalami peningkatan baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Pada
tahun 2013 kontribusi sektor ini tercatat 4,38 persen adhb dan 4,25 persen adhk meningkat
menjadi sebesar 4,52 persen adhb dan 4,35 persen adhk di tahun 2014.
Tabel 4.28 Nilai Tambah Bruto Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Bank 96.869,45 108.687,53 119.995,38 147.108,57 168.851,72
2. LK. Bukan Bank 20.300,50 23.339,49 27.212,98 30.013,73 35.370,51
3. Sewa Bangunan 81.496,17 92.525,41 97.931,14 109.602,10 124.808,40
4. Jasa Perusahaan 9.577,60 12.368,21 14.076,84 16.319,03 18.346,27
adhk
1. Bank 41.933,01 45.937,16 49.593,48 55.866,90 59.892,53
2. LK. Bukan Bank 9.513,19 10.699,95 11.433,75 12.041,98 13.874,30
3. Sewa Bangunan 39.156,78 40.785,04 41.895,65 45.114,37 47.762,55
4. Jasa Perusahaan 4.236,94 4.405,35 4.763,24 5.160,21 5.535,06
4.7.9 Sektor Jasa-Jasa
Sektor Jasa-jasa terbagi menjadi empat sub sektor, yaitu :
4.7.9.1 Sub Sektor Jasa Pemerintahan
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dengan menggunakan Pendekatan
Pendapatan, yaitu dengan cara menjumlahkan upah/gaji atau belanja pegawai Pemerintah Desa,
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat serta Hankam yang benar-benar
bekerja di wilayah Kabupaten Temanggung.
Sumber data diperoleh dari Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa dan Pemerintah
Kabupaten Temanggung serta survei lainnya. Dari penjumlahan belanja pegawai tersebut
didapatkan nilai tambah neto. Untuk menjadi nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
ditambahkan penyusutan. Rasio penyusutan berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000
yang di update. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
Metode Deflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Umum sebagai deflatornya.
Kontribusi yang diberikan oleh sub sektor ini pada tahun 2014 sebesar 13,48 persen adhb dan
12,55 persen adhk 2000. Sedangkan untuk pertumbuhannya sub sektor ini mengalami
pertumbuhan positif yaitu sebesar 10,96 persen adhb dan 4,68 persen adhk
4.7.9.2 Sub Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan
Mencakup kegiatan jasa pendidikan dan jasa kesehatan swasta yang beroperasi di Kabupaten
Temanggung. Jasa pendidikan swasta mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan
Tinggi.
Jasa Kesehatan mencakup segala macam lembaga kesahatan swasta seperti rumah sakit, rumah
bersalin, poliklinik, dokter praktek swasta dan jasa kesehatan lainnya. Menghitung nilai
tambahnya dengan Pendekatan Produksi.
Sumber data untuk jasa pendidikan adalah jumlah murid dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Temanggung dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung, sedangkan output per murid
diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Dari hasil perkalian jumlah
murid dengan output per murid didapatkan nilai produksi.
Sedangkan untuk jasa kesehatan, jumlah pasien yang menikmati jasa pelayanan kesehatan dan
tarip per pasien untuk masing-masing kegiatan. Sumbernya dari Data Penunjang dan Survei
Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Dari hasil perkalian jumlah pasien dan tarif per pasien
maka diperoleh nilai produksi dari kegiatan jasa kesehatan. Setelah diperoleh nilai produksi
kemudian dikurangi dengan biaya antara akan didapatkan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku.
Rasio biaya antara berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan Metode Ekstrapolasi dengan
ekstrapolatornya Indeks Jumlah Murid dan Pasien.
Kontribusi yang diberikan oleh sub sektor ini pada tahun 2014 sebesar 1,59 persen adhb dan 2,12
persen adhk. Sedangkan untuk pertumbuhannya sub sektor ini mengalami pertumbuhan positif
yaitu sebesar 12,67 persen adhb dan 6,45 persen adhk
4.7.9.3 Sub Sektor Jasa Hiburan
Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor ini meliputi kegiatan perusahaan swasta yang bergerak
dalam jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan, seperti pertunjukan pentas, penyiaran radio,
pemutaran film dan jasa hiburan lainnya. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku dengan Pendekatan Produksi, yaitu menghitung dahulu nilai produksi dengan cara
mengalikan banyaknya indikator produksi dengan output per indikator produksi. Data indikator
produksi dan rata-rata output per indikator produksi diperoleh dari Data Penunjang dan Survei
Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Nilai tambah bruto diperoleh dengan mengurangkan biaya
antara dari nilai produksinya.
Rasio biaya antara berdasarkan Tabel I-O Jawa Tengah tahun 2000 yang di update. Nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan metode deflasi dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) Kelompok Pendidikan, rekreasi dan olah raga sebagai deflatornya.
Kontribusi yang diberikan oleh sub sektor ini pada tahun 2014 hanya sebesar 0,02 persen baik
adhb dan 0,03 persen adhk. Sedangkan untuk pertumbuhannya sub sektor ini mengalami
pertumbuhan sebesar 11,89 persen adhb dan 7,26 persen adhk
4.7.9.4 Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga.
Sub sektor ini meliputi kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumah
tangga seperti misalnya tukang cukur, salon kecantikan, tukang sol sepatu, jasa pembantu rumah
tangga dan jasa perorangan lainnya. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
maupun konstan 2000 seperti pada penghitungan nilai tambah sub sektor jasa hiburan.
Kontribusi yang diberikan oleh sub sektor ini pada tahun 2014 sebesar 1,25 persen baik adhb
maupun adhk dalam pembentukan PDRB Kabupaten Temanggung. Sedangkan untuk
pertumbuhannya sub sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 16,91 persen adhb dan 5,76
persen adhk. Tabel 4.27 di bawah ini memuat NTB atas dasar harga berlaku dan konstan 2000
untuk setiap sub sektor dari sektor Jasa-jasa.
Tabel 4.29 NTB Jasa-jasa di Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Rincian 2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
adhb
1. Pemerintahan 645.546,55 762.071,62 842.053,20 932.779,49 1.035.044,90
2. Sosial Kemasyarakatan 81.496,38 86.915,94 96.989,51 108.215,53 121.924,08
3. Hiburan 914,64 1.022,45 1.097,57 1.237,21 1.384,33
4. Perorangan & RT 58.611,91 64.584,32 71.481,91 82.451,44 96.397,45
adhk
1. Pemerintahan 292.327,38 318.936,92 337.357,59 349.878,36 366.236,45
2. Sosial Kemasyarakatan 48.683,64 51.899,73 54.437,63 58.063,69 61.809,63
3. Hiburan 549,37 571,73 586,15 639,02 685,41
4. Perorangan & RT 29.885,74 30.436,37 32.022,10 34.550,50 36.542,04
Kontribusi yang diberikan oleh sektor Jasa-jasa pada tahun 2014 sebesar 16,34 persen adhb dan
15,95 persen adhk. Sumbangan yang diberikan dari sektor ini terhadap PDRB Kabupaten
Temanggung tidak banyak mengalami pergeseran dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2014 sektor Jasa-jasa tumbuh sebesar 11,56 persen adhb dan 5,00 persen adhk.
Dibanding tahun sebelumnya pertumbuhan sektor ini meningkat baik menurut harga berlaku
maupun harga konstan karena pada tahun 2013 tercatat sebesar 11,18 persen adhb dan 4,41
persen adhk.
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan Besar & Eceran
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
1.678.614,52
1.160.442,02
213.125,38
250.371,29
35.402,42
19.273,41
52.999,07
896.500,93
356.598,92
3.327,40
488.768,81
3.317,05
9.592,56
12.119,96
0,00
4.004,96
18.771,27
53.293,54
47.877,71
5.415,83
283.801,44
843.836,89
671.336,87
2.659,75
169.840,27
265.160,71
198.669,76
66.490,95
208.243,72
96.869,45
20.300,50
81.496,17
9.577,60
786.569,48
645.546,55
81.496,38
914,64
58.611,91
1.835.196,48
1.241.890,91
236.136,44
292.506,75
41.579,28
23.083,10
53.690,89
967.196,48
376.376,82
3.574,07
534.640,89
3.490,22
10.431,20
13.338,78
0,00
4.299,15
21.045,35
58.845,18
53.241,07
5.604,11
309.408,43
931.994,14
748.388,42
4.379,04
179.226,68
296.137,14
224.056,33
72.080,81
236.920,64
108.687,53
23.339,49
92.525,41
12.368,21
914.594,33
762.071,62
86.915,94
1.022,45
64.584,32
2.019.365,08
1.370.093,00
262.038,66
320.629,95
41.598,62
25.004,85
53.398,79
1.091.582,71
434.335,94
3.880,39
593.957,79
3.964,50
11.943,83
15.094,59
0,00
4.626,62
23.779,05
65.497,66
59.302,95
6.194,71
347.255,69
1.031.025,07
834.135,65
4.775,22
192.114,20
319.388,28
242.083,97
77.304,31
259.216,34
119.995,38
27.212,98
97.931,14
14.076,84
1.011.622,19
842.053,20
96.989,51
1.097,57
71.481,91
2.215.117,40
1.495.577,74
290.816,18
354.513,79
47.391,51
26.818,18
58.697,76
1.231.387,90
493.475,31
4.427,16
666.542,16
4.405,14
13.191,51
16.820,09
0,00
5.216,25
27.310,28
75.119,54
68.453,10
6.666,44
387.782,34
1.160.812,65
942.618,49
5.408,47
212.785,69
359.231,64
274.859,90
84.371,74
303.043,43
147.108,57
30.013,73
109.602,10
16.319,03
1.124.683,67
932.779,49
108.215,53
1.237,21
82.451,44
2.356.672,54
1.587.827,95
308.093,60
381.883,22
50.409,18
28.458,59
65.423,63
1.408.166,52
582.586,59
4.807,45
748.290,89
5.210,05
14.277,17
18.254,85
0,00
5.290,84
29.448,68
83.515,44
76.665,71
6.849,73
435.682,78
1.318.844,53
1.064.962,12
6.070,07
247.812,34
408.808,64
311.563,52
97.245,12
347.376,90
168.851,72
35.370,51
124.808,40
18.346,27
1.254.750,76
1.035.044,90
121.924,08
1.384,33
96.397,45
PDRB 5.069.020,30 5.603.983,71 6.198.351,81 6.915.876,33 7.679.241,74
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Juta Rupiah )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
746.849,38
518.963,85
97.301,00
111.172,42
10.981,28
8.430,83
21.362,04
476.539,03
192.807,70
1.743,19
255.377,27
1.785,85
5.146,62
6.766,85
0,00
2.141,77
10.769,78
22.986,46
20.808,83
2.177,63
126.300,37
411.579,03
328.496,55
1.093,45
81.989,03
137.484,04
97.793,94
39.690,10
94.839,92
41.933,01
9.513,19
39.156,78
4.236,94
371.446,13
292.327,38
48.683,64
549,37
29.885,74
752.103,97
507.698,23
100.537,34
122.522,30
12.163,78
9.182,32
19.956,13
506.463,39
200.522,84
1.835,14
275.667,17
1.849,57
5.520,45
7.191,78
0,00
2.253,43
11.623,01
24.310,89
22.106,53
2.204,36
133.002,63
431.085,34
345.492,01
1.117,41
84.475,92
150.844,42
107.890,21
42.954,21
101.827,50
45.937,16
10.699,95
40.785,04
4.405,35
401.844,75
318.936,92
51.899,73
571,73
30.436,37
790.558,82
532.734,38
106.813,50
130.150,57
11.161,01
9.699,36
18.072,00
528.549,42
211.898,80
1.874,47
284.966,04
1.939,40
5.877,24
7.561,42
0,00
2.284,22
12.147,83
26.533,59
24.219,24
2.314,35
143.920,69
450.501,82
362.627,95
1.139,89
86.733,98
158.262,53
113.197,65
45.064,88
107.686,12
49.593,48
11.433,75
41.895,65
4.763,24
424.403,47
337.357,59
54.437,63
586,15
32.022,10
810.127,15
540.529,04
111.711,09
136.885,75
11.192,11
9.809,16
18.449,18
562.144,75
223.053,23
1.991,03
305.764,24
2.030,87
6.099,43
7.873,78
0,00
2.407,98
12.924,19
28.501,75
26.109,22
2.392,53
151.447,74
482.193,64
388.944,49
1.188,56
92.060,59
167.141,63
118.934,67
48.206,96
118.183,46
55.866,90
12.041,98
45.114,37
5.160,21
443.131,57
349.878,36
58.063,69
639,02
34.550,50
830.313,46
551.511,64
113.721,75
143.686,96
11.418,58
9.974,53
19.074,12
591.294,18
240.934,54
2.073,18
315.739,15
2.191,04
6.443,88
8.299,67
0,00
2.416,21
13.196,51
29.889,52
27.454,41
2.435,11
159.669,15
518.755,69
419.288,56
1.258,21
98.208,92
176.639,71
121.949,92
54.689,79
127.064,44
59.892,53
13.874,30
47.762,55
5.535,06
465.273,53
366.236,45
61.809,63
685,41
36.542,04
PDRB 2.409.386,40 2.521.439,02 2.648.488,46 2.781.320,87 2.917.973,80
Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
(Persen)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
33,11
22,89
4,20
4,94
0,70
0,38
1,05
17,68
7,03
0,07
9,64
0,06
0,19
0,24
0,00
0,08
0,37
1,05
0,94
0,11
5,60
16,64
13,24
0,05
3,35
5,23
3,92
1,31
4,11
1,91
0,40
1,61
0,19
15,53
12,74
1,61
0,02
1,16
32,75
22,16
4,21
5,23
0,74
0,41
0,96
17,26
6,71
0,06
9,54
0,06
0,19
0,24
0,00
0,08
0,38
1,05
0,95
0,10
5,52
16,63
13,35
0,08
3,20
5,28
4,00
1,28
4,23
1,94
0,42
1,65
0,22
16,32
13,60
1,55
0,02
1,15
32,57
22,10
4,23
5,17
0,67
0,40
0,86
17,61
7,01
0,06
9,58
0,07
0,19
0,24
0,00
0,08
0,38
1,06
0,96
0,10
5,60
16,63
13,45
0,08
3,10
5,16
3,91
1,25
4,19
1,94
0,44
1,58
0,23
16,32
13,59
1,56
0,02
1,15
32,03
21,62
4,21
5,13
0,68
0,39
0,85
17,80
7,14
0,06
9,64
0,06
0,19
0,24
0,00
0,08
0,39
1,09
0,99
0,10
5,61
16,78
13,63
0,08
3,07
5,20
3,98
1,22
4,38
2,13
0,43
1,58
0,24
16,26
13,49
1,56
0,02
1,19
30,69
20,68
4,01
4,97
0,66
0,37
0,85
18,34
7,59
0,06
9,74
0,07
0,19
0,24
0,00
0,07
0,38
1,09
1,00
0,09
5,67
17,17
13,87
0,08
3,22
5,33
4,06
1,27
4,52
2,20
0,46
1,62
0,24
16,34
13,48
1,59
0,02
1,25
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tabel 4. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
(Persen)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
31,00
21,54
4,04
4,61
0,46
0,35
0,89
19,78
8,00
0,07
10,60
0,08
0,21
0,28
0,00
0,09
0,45
0,95
0,86
0,09
5,24
17,08
13,63
0,05
3,40
5,71
4,06
1,65
3,94
1,74
0,39
1,63
0,18
15,41
12,13
2,02
0,02
1,24
29,83
20,14
3,99
4,86
0,48
0,36
0,79
20,09
7,95
0,07
10,93
0,08
0,22
0,29
0,00
0,09
0,46
0,96
0,87
0,09
5,27
17,10
13,71
0,04
3,35
5,98
4,28
1,70
4,04
1,82
0,43
1,62
0,17
15,94
12,65
2,06
0,02
1,21
29,85
20,12
4,03
4,91
0,42
0,37
0,68
19,96
8,00
0,07
10,76
0,07
0,22
0,29
0,00
0,09
0,46
1,00
0,91
0,09
5,43
17,01
13,69
0,04
3,28
5,98
4,28
1,70
4,06
1,87
0,43
1,58
0,18
16,03
12,74
2,06
0,02
1,21
29,13
19,43
4,02
4,92
0,40
0,36
0,66
20,21
8,02
0,07
10,99
0,07
0,22
0,28
0,00
0,09
0,47
1,03
0,94
0,09
5,44
17,34
13,99
0,04
3,31
6,01
4,28
1,73
4,25
2,01
0,43
1,62
0,19
15,93
12,58
2,09
0,02
1,24
28,46
18,90
3,90
4,93
0,39
0,34
0,65
20,26
8,26
0,07
10,82
0,08
0,22
0,28
0,00
0,08
0,45
1,03
0,94
0,09
5,47
17,78
14,37
0,04
3,37
6,05
4,18
1,87
4,35
2,05
0,47
1,64
0,19
15,95
12,55
2,12
0,03
1,25
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tabel 5. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Tahun 2000 = 100 )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
298,65
303,44
217,54
332,74
1.005,10
664,20
301,27
272,21
269,62
287,96
275,79
331,42
270,21
220,78
0,00
319,31
253,33
440,16
438,97
450,89
339,65
311,92
300,22
424,28
366,93
316,95
314,83
323,44
311,60
345,79
401,69
264,64
322,74
331,74
351,78
247,68
274,05
287,98
326,51
324,73
241,03
388,73
1.180,47
795,49
305,21
293,67
284,57
309,31
301,67
348,73
293,83
242,98
0,00
342,76
284,02
486,01
488,15
466,57
370,30
344,51
334,68
698,54
387,20
353,97
355,07
350,63
354,51
387,98
461,82
300,46
416,78
385,74
415,27
264,15
306,35
317,33
359,27
358,26
267,47
426,11
1.181,02
861,71
303,55
331,44
328,40
335,82
335,14
396,11
336,44
274,96
0,00
368,87
320,91
540,95
543,73
515,74
415,59
381,12
373,03
761,74
415,05
381,77
383,63
376,04
387,87
428,34
538,46
318,01
474,36
426,66
458,86
294,76
328,86
351,22
394,10
391,07
296,84
471,14
1.345,48
924,20
333,67
373,89
373,11
383,14
376,09
440,14
371,59
306,40
0,00
415,88
368,57
620,42
627,62
555,01
464,10
429,09
421,54
862,76
459,71
429,39
435,57
410,42
453,45
525,13
593,88
355,91
549,92
474,35
508,30
328,88
370,70
405,12
419,28
415,19
314,48
507,51
1.431,16
980,74
371,90
427,56
440,49
416,05
422,22
520,56
402,17
332,53
0,00
421,83
397,43
689,76
702,92
570,27
521,42
487,51
476,25
968,30
535,38
488,65
493,74
473,04
519,79
602,74
699,88
405,29
618,23
529,21
564,03
370,54
414,78
473,64
PDRB 304,85 337,02 372,77 415,92 461,83
Tabel 6. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Tahun 2000 = 100 )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
132,87
135,70
99,32
147,74
311,77
290,54
121,43
144,69
145,78
150,86
144,10
178,43
144,97
123,27
0,00
170,76
145,35
189,85
190,79
181,30
151,16
152,14
146,90
174,43
177,13
164,34
154,98
193,07
141,91
149,69
188,24
127,15
142,78
156,66
159,30
147,96
164,60
146,84
133,81
132,76
102,62
162,83
345,34
316,44
113,44
153,78
151,61
158,82
155,54
184,80
155,50
131,01
0,00
179,66
156,86
200,79
202,69
183,52
159,18
159,35
154,50
178,25
182,50
180,31
170,98
208,95
152,37
163,98
211,72
132,44
148,45
169,48
173,80
157,73
171,30
149,55
140,65
139,30
109,03
172,97
316,87
334,26
102,73
160,48
160,21
162,22
160,79
193,78
165,55
137,74
0,00
182,12
163,94
219,14
222,06
192,68
172,24
166,53
162,17
181,84
187,38
189,17
179,39
219,21
161,13
177,03
226,24
136,05
160,51
179,00
183,84
165,44
175,63
157,34
144,13
141,34
114,03
181,92
317,75
338,04
104,87
170,68
168,65
172,31
172,53
202,91
171,81
143,43
0,00
191,98
174,42
235,40
239,39
199,19
181,25
178,24
173,94
189,60
198,89
199,79
188,48
234,50
176,84
199,43
238,27
146,50
173,89
186,90
190,66
176,46
191,47
169,76
147,72
144,21
116,08
190,96
324,18
343,74
108,43
179,53
182,17
179,42
178,15
218,92
181,51
151,19
0,00
192,64
178,10
246,86
251,72
202,73
191,09
191,76
187,51
200,71
212,17
211,14
193,26
266,03
190,13
213,80
274,53
155,10
186,52
196,23
199,57
187,85
205,37
179,55
PDRB 144,90 151,64 159,28 167,27 175,49
Tabel 7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
(Persen)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
17,01
24,14
3,64
10,50
-29,56
11,45
1,51
7,91
5,89
4,56
9,42
5,76
8,61
10,00
0,00
6,16
8,18
13,44
13,42
13,70
9,29
11,96
12,12
12,82
11,35
7,43
7,10
8,41
11,19
12,10
15,00
9,16
11,84
13,89
14,85
8,27
9,18
11,72
9,33
7,02
10,80
16,83
17,45
19,77
1.31
7,89
5,55
7,41
9,39
5,22
8,74
10,06
0,00
7,35
12,11
10,42
11,20
3,48
9,02
10,45
11,48
64,64
5,53
11,68
12,78
8,41
13,77
12,20
14,97
13,53
29,14
16,28
18,05
6,65
11,79
10,19
10,04
10,32
10,97
9,61
0,05
8,33
-0,54
12,86
15,40
8,57
11,09
13,59
14,50
13,16
0,00
7,62
12,99
11,31
11,39
10,54
12,23
10,63
11,46
9,05
7,19
7,85
8,05
7,25
9,41
10,40
16,60
5,84
13,81
10,61
10,50
11,59
7,35
10,68
9,69
9,16
10,98
10,57
13,93
7,25
9,92
12,81
13,62
14,09
12,22
11,11
10,45
11,43
0,00
12,74
14,85
14,69
15,43
7,62
11,67
12,59
13,01
13,26
10,76
12,47
13,54
9,14
16,91
22,60
10,29
11,92
15,93
11,18
10,77
11,57
12,72
15,35
6,39
6,17
5,94
7,72
6,37
6,12
11,46
14,36
18,06
8,59
12,26
18,27
8,23
8,53
0,00
1,43
7,83
11,18
12,00
2,75
12,35
13,61
12,98
12,23
16,46
13,80
13,35
15,26
14,63
14,78
17,85
13,87
12,42
11,56
10,96
12,67
11,89
16,91
PDRB 12,58 10,55 10,61 11,58 11,04
Tabel 8. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
(Persen)
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
3,66
7,16
-6,79
4,08
-35,99
7,24
-5,76
3,78
3,63
1,24
3,89
3,02
3,49
5,23
0,00
2,72
3,81
8,86
9,61
2,20
2,80
3,74
3,81
2,79
3,43
6,20
5,58
7,76
4,10
5,32
7,92
1,87
5,08
7,29
7,90
4,44
6,71
6,17
0,70
-2,17
3,33
10,21
10,77
8,91
-6,58
6,28
4,00
5,27
7,95
3,57
7,26
6,28
0,00
5,21
7,92
5,76
6,24
1,23
5,31
4,74
5,17
2,19
3,03
9,72
10,32
8,22
7,37
9,55
12,47
4,16
3,97
8,18
9,10
6,61
4,07
1,84
5,11
4,93
6,24
6,23
-8,24
5,63
-9,44
4,36
5,67
2,14
3,37
4,86
6,46
5,14
0,00
1,37
4,52
9,14
9,56
4,99
8,21
4,50
4,96
2,01
2,67
4,92
4,92
4,91
5,75
7,96
6,86
2,72
8,12
5,61
5,78
4,89
2,52
5,21
2,48
1,46
4,59
5,17
0,28
1,13
2,09
6,36
5,26
6,22
7,30
4,72
3,78
4,13
0,00
5,42
6,39
7,42
7,80
3,38
5,23
7,03
7,26
4,27
6,14
5,61
5,07
6,97
9,75
12,65
5,32
7,68
8,33
4,41
3,71
6,66
9,02
7,90
2,49
2,03
1,80
4,97
2,02
1,69
3,39
5,19
8,02
4,13
3,26
7,89
5,65
5,41
0,00
0,34
2,11
4,87
5,15
1,78
5,43
7,58
7,80
5,86
6,68
5,68
2,54
13,45
7,51
7,21
15,22
5,87
7,26
5,00
4,68
6,45
7,26
5,76
PDRB 4,31 4,65 5,04 5,02 4,91
Tabel 9. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014
( Tahun Sebelumnya = 100 )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
117,01
124,14
103,64
110,50
70,44
111,45
101,51
107,91
105,89
104,56
109,42
105,76
108,61
110,00
0,00
106,16
108,18
113,44
113,42
113,70
109,29
111,96
112,12
112,82
111,35
107,43
107,10
108,41
111,19
112,10
115,00
109,16
111,84
113,89
114,85
108,27
109,18
111,72
109,33
107,02
110,80
116,83
117,45
119,77
101,31
107,89
105,55
107,41
109,39
105,22
108,74
110,06
0,00
107,35
112,11
110,42
111,20
103,48
109,02
110,45
111,48
164,64
105,53
111,68
112,78
108,41
113,77
112,20
114,97
113,53
129,14
116,28
118,05
106,65
111,79
110,19
110,04
110,32
110,97
109,61
100,05
108,33
99,46
112,86
115,40
108,57
111,09
113,59
114,50
113,16
0,00
107,62
112,99
111,31
111,39
110,54
112,23
110,63
111,46
109,05
107,19
107,85
108,05
107,25
109,41
110,40
116,60
105,84
113,81
110,61
110,50
111,59
107,35
110,68
109,69
109,16
110,98
110,57
113,93
107,25
109,92
112,81
113,62
114,09
112,22
111,11
110,45
111,43
0,00
112,74
114,85
114,69
115,43
107,62
111,67
112,59
113,01
113,26
110,76
112,47
113,54
109,14
116,91
122,60
110,29
111,92
115,93
111,18
110,77
111,57
112,72
115,35
106,39
106,17
105,94
107,72
106,37
106,12
111,46
114,36
118,06
108,59
112,26
118,27
108,23
108,53
0,00
101,43
107,83
111,18
112,00
102,75
112,35
113,61
112,98
112,23
116,46
113,80
113,35
115,26
114,63
114,78
117,85
113,87
112,42
111,56
110,96
112,67
111,89
116,91
PDRB 112,58 110,55 110,61 111,58 111,04
Tabel 10. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Temanggung
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2014
( Tahun Sebelumnya = 100 )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
103,66
107,16
93,21
104,08
64,01
107,24
94,24
103,78
103,63
101,24
103,89
103,02
103,49
105,23
0,00
102,72
103,81
108,86
109,61
102,20
102,80
103,74
103,81
102,79
103,43
106,20
105,58
107,76
104,10
105,32
107,92
101,87
105,08
107,29
107,90
104,44
106,71
106,17
100,70
97,83
103,33
100,21
100,77
108,91
93,42
106,28
104,00
105,27
107,95
103,57
107,26
106,28
0,00
105,21
107,92
105,76
106,24
101,23
105,31
104,74
105,17
102,19
103,03
109,72
110,32
108,22
107,37
109,55
112,47
104,16
103,97
108,18
109,10
106,61
104,07
101,84
105,11
104,93
106,24
106,23
91,76
105,63
90,56
104,36
105,67
102,14
103,37
104,86
106,46
105,14
0,00
101,37
104,52
109,14
109,56
104,99
108,21
104,50
104,96
102,01
102,67
104,92
104,92
104,91
105,75
107,96
106,86
102,72
108,12
105,61
105,78
104,89
102,52
105,21
102,48
101,46
104,59
105,17
100,28
101,13
102,09
106,36
105,26
106,22
107,30
104,72
103,78
104,13
0,00
105,42
106,39
107,42
107,80
103,38
105,23
107,03
107,26
104,27
106,14
105,61
105,07
106,97
109,75
112,65
105,32
107,68
108,33
104,41
103,71
106,66
109,02
107,90
102,49
102,03
101,80
104,97
102,02
101,69
103,39
105,19
108,02
104,13
103,26
107,89
105,65
105,41
0,00
100,34
102,11
104,87
105,15
101,78
105,43
107,58
107,80
105,86
106,68
105,68
102,54
113,45
107,51
107,21
115,22
105,87
107,26
105,00
104,68
106,45
107,26
105,76
PDRB 104,31 104,65 105,04 105,02 104,91
Tabel 11. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Tahun 2000 = 100 )
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
224,76
223,61
219,04
225,21
322,39
228,61
248,10
188,13
184,95
190,88
191,39
185,74
186,39
179,11
0,00
186,99
174,30
231,85
230,08
248,70
224,70
205,02
204,37
243,24
207,15
192,87
203,15
167,53
219,57
231,01
213,39
208,13
226,05
211,76
220,83
167,40
166,49
196,12
244,01
244,61
234,87
238,74
341,83
251,39
269,04
190,97
187,70
194,76
193,94
188,70
188,96
185,47
0,00
190,78
181,07
242,05
240,84
254,23
232,63
216,20
216,62
391,89
212,16
196,32
207,79
167,81
232,67
236,60
218,13
226,86
280,75
227,60
238,94
167,47
178,83
212,19
255,44
257,18
245,32
246,35
372,71
257,80
295,48
206,52
204,97
207,01
208,43
204,42
203,22
199,63
0,00
202,55
195,75
246,85
244,86
267,67
241,28
228,86
230,03
418,92
221,50
201,81
213,86
171,54
240,71
241,96
238,01
233,75
295,53
238,36
249,60
178,17
187,25
223,23
273,43
276,69
260,33
258,99
423,44
273,40
318,16
219,05
221,24
222,36
217,99
216,91
216,27
213,62
0,00
216,62
211,31
263,56
262,18
278,64
256,05
240,74
242,35
455,04
231,14
214,93
231,10
175,02
256,42
263,32
249,24
242,94
316,25
253,80
266,60
186,37
193,61
238,64
283,83
287,90
270,92
265,77
441,47
285,31
343,00
238,15
241,80
231,89
237,00
237,79
221,56
219,95
0,00
218,97
223,16
279,41
279,25
281,29
272,87
254,23
253,99
482,44
252,33
231,44
255,48
177,81
273,39
281,92
254,94
261,31
331,46
269,68
282,62
197,26
201,97
263,80
PDRB 210,39 222,25 234,03 248,65 263,17
Tabel 12. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasil-hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
- Makanan, Minuman & Tembakau
- Tekstil, Brg. Kulit & Alas Kaki
- Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainnya
- Kertas & Barang Cetakan
- Pupuk, Kimia & Barang dr Karet
- Semen & Brg Galian Bukan Logam
- Logam Dasar Besi & Baja
- Alat Angkutan, Mesin & Peralatanya
- Barang Lainnya
4. Listrik dan Air Bersih
- Listrik
- Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,Hotel & Rumah Makan
- Perdagangan
- Hotel
- Rumah Makan
7. Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan Bukan Bank
- Persewaan Bangunan
- Jasa Perusahaan
9. Jasa
- Adm. Pemerintahan & Pertahanan
- Jasa Sosial Kemasyarakatan
- Jasa Hiburan
- Jasa Perorangan & Ruta
12,88
15,84
11,20
6,17
10,05
3,93
7,72
3,98
2,17
3,28
5,32
2,66
4,95
4,54
0,00
3,35
4,20
4,21
3,47
11,25
6,31
7,93
8,00
9,76
7,65
1,15
1,44
0,60
6,81
6,44
6,56
7,16
6,44
6,15
6,44
3,67
2,31
5,23
8,56
9,39
7,23
6,01
6,03
9,96
8,44
1,51
1,49
2,03
1,33
1,60
1,38
3,55
0,00
2,03
3,88
4,40
4,68
2,22
3,53
5,45
5,99
61,11
2,42
1,79
2,28
0,17
5,97
2,42
2,22
9,00
24,20
7,48
8,20
0,04
7,41
8,19
4,68
5,14
4,45
3,19
9,03
2,55
9,83
8,14
9,20
6,29
7,47
8,33
7,55
7,63
0,00
6,17
8,11
1,98
1,67
5,29
3,72
5,86
6,19
6,90
4,40
2,80
2,92
2,22
3,46
2,27
9,11
3,04
5,26
4,73
4,46
6,39
4,71
5,20
7,04
7,58
6,12
5,13
13,61
6,05
7,68
6,07
7,93
7,41
4,59
6,11
6,42
7,01
0,00
6,95
7,95
6,77
7,07
4,10
6,12
5,19
5,36
8,62
4,35
6,50
8,06
2,03
6,52
8,83
4,72
3,93
7,01
6,48
6,81
4,61
3,40
6,90
3,80
4,05
4,07
2,62
4,26
4,36
7,81
8,72
9,30
4,29
8,72
9,63
2,44
2,96
0,00
1,08
5,60
6,01
6,51
0,95
6,57
5,61
4,80
6,02
9,17
7,68
10,55
1,60
6,62
7,07
2,28
7,56
4,81
6,26
6,01
5,84
4,32
10,54
PDRB 7,93 5,64 5,30 6,25 5,84
Tabel 13. Beberapa Agregat Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
a. PDRB (Juta Rp.)
b. Penyusutan (Juta Rp.)
c. PDRN Harga Pasar (Juta Rp.)
d. Penduduk Pertengahan Tahun.
e. PDRB Per kapita (Rp.)
II. Atas Dasar Harga Konstan
a. PDRB (Juta Rp.)
b. Penyusutan (Juta Rp.)
c. PDRN Harga Pasar (Juta Rp.)
d. Penduduk Pertengahan Tahun.
e. PDRB Per kapita (Rp.)
5.069.020,30
349.583,18
4.719.437,12
717.534
7.064.501,89
2.409.386,40
172.475,71
2.236.910,69
717.534
3.357.870,71
5.603.983,71
381.630,44
5.222.353,27
724.169
7.738.502,63
2.521.439,02
184.159,96
2.337.279,06
724.169
3.481.837,83
6.198.351,81
447.987,06
5.750.364,75
730.720
8.482.526,56
2.648.488,46
205.929,04
2.442.559,42
730.720
3.624.491,54
6.915.876,33
501.763,77
6.414.112,56
737.144
9.381.988,23
2.781.320,87
218.639,85
2.562.681,02
737.144
3.773.103,86
7.679.241,74
570.710,23
7.108.531,52
738.915
10.392.591,49
2.917.973,80
233.451,52
2.684.522,28
738.915
3.948.997,92
Tabel 14. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Kelompok Sektor
Kabupaten Temanggung Tahun 2010-2014
( Juta Rupiah )
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
1.731.613,59
1.233.595,91
2.103.810,80
5.069.020,30
768.211,42
625.825,86
1.015.349,12
2.409.386,40
1.888.887,37
1.335.450,09
2.379.646,25
5.603.983,71
772.060,10
663.776,91
1.085.602,01
2.521.439,02
2.072.763,87
1.504.336,06
2.621.251,88
6.198.351,81
808.630,82
699.003,70
1.140.853,94
2.648.488,46
2.273.815,16
1.694.289,78
2.947.771,39
6.915.876,33
828.576,33
742.094,24
1.210.650,30
2.781.320,87
2.422.096,17
1.927.364,74
3.329.780,83
7.679.241,74
849.387,58
780.852,85
1.287.733,37
2.917.973,80
Keterangan :
Sektor Primer : - Sektor Pertanian,
- Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor Sekunder : - Sektor Industri Pengolahan,
- Sektor Listrik dan Air Bersih,
- Sektor Bangunan
Sektor Tersier : - Sektor Perdagangan,
- Sektor Pengangkutan dan Komunikasi,
- Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
- Sektor Jasa-jasa
Tabel 15. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 ( Persen )
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
34,16
24,33
41,51
100,00
31,89
25,97
42,14
100,00
33,71
23,83
42,46
100,00
30,62
26,32
43,06
100,00
33,43
24,27
42,30
100,00
30,53
26,39
43,08
100,00
32,88
24,50
42,62
100,00
29,79
26,68
43,53
100,00
31,54
25,10
43,36
100,00
29,11
26,76
44,13
100,00
Tabel 16. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 ( Tahun 2000 = 100 )
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
298,73
290,25
319,67
304,85
132,53
147,25
154,28
144,90
325,86
314,21
361,58
337,02
133,19
156,18
164,96
151,64
357,58
353,95
398,30
372,77
139,50
164,47
173,35
159,28
392,26
398,65
447,91
415,92
142,94
174,61
183,96
167,27
417,84
453,48
505,96
461,83
146,53
183,72
195,67
175,49
Tabel 17. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 ( Persen )
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
16,47
8,45
12,00
12,58
3,37
3,76
5,38
4,31
9,08
8,26
13,11
10,55
0,50
6,06
6,92
4,65
9,73
12,65
10,15
10,61
4,74
5,31
5,09
5,04
9,70
12,63
12,46
11,58
2,47
6,16
6,12
5,02
6,52
13,76
12,96
11,04
2,51
5,22
6,37
4,91
Tabel 18. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 (Tahun Sebelumnya = 100)
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
II. Atas Dasar Harga Konstan
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
116,47
108,45
112,00
112,58
103,37
103,76
105,38
104,31
109,08
108,26
113,11
110,55
100,50
106,06
106,92
104,65
109,73
112,65
110,15
110,61
104,74
105,31
105,09
105,04
109,70
112,63
112,46
111,58
102,47
106,16
106,12
105,02
106,52
113,76
112,96
111,04
102,51
105,22
106,37
104,91
Tabel 19. Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014 ( Tahun 2000 = 100 )
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
225,41
197,11
207,20
210,39
244,66
201,19
219,20
222,25
256,33
215,21
229,76
234,03
274,42
228,31
243,49
248,65
285,16
246,83
258,58
263,17
Tabel 20. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto
Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Temanggung
Tahun 2010-2014
Kelompok Sektor Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Sektor Primer
2. Sektor Sekunder
3. Sektor Tersier
Produk Domestik Regional Bruto
12,67
4,53
6,28
7,93
8,54
2,07
5,79
5,64
4,77
6,97
4,82
5,30
7,06
6,09
5,97
6,25
3,91
8,11
6,20
5,84