B a B 2 Gambaran Umum

download B a B 2 Gambaran Umum

of 36

description

kediri

Transcript of B a B 2 Gambaran Umum

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 1 dari 36 Tahun20092013

    1. KONDISI GEOGRAFIS

    a) Luas wilayah dan letak geografis

    Secara geografis Kota Kediri terletak di bagian tengah Jawa Timur

    terletak pada 11115- 11203 Bujur Timur dan 745 - 755

    Lintang Selatan. Wilayah Kota Kediri berbatasan langsung dengan

    wilayah Kabupaten Kediri. Sebelah barat berbatasan dengan

    Kecamatan Banyakan dan Semen, sebelah timur berbatasan dengan

    Kecamatan Wates dan Gurah, sebelah utara berbatasan dengan

    Kecamatan Gampengrejo dan sebelah selatan berbatasan dengan

    Kecamatan Kandat dan Ngadiluwih.

    Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang mengalir dari Selatan

    ke Utara sepanjang 7 km, terbagi menjadi dua wilayah Barat sungai

    dan Timur sungai. Wilayah sebelah Barat sungai merupakan wilayah

    Kecamatan Mojoroto dan wilayah sebelah Timur sungai merupakan

    wilayah Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.

    Luas wilayah secara keseluruhan 63,40 Km2 secara administrasi

    terdiri dari tiga Kecamatan yaitu : Kecamatan Mojoroto dengan luas

    wilayah 24,60 Km2, Kecamatan Kota seluas 14,90 Km2 dan

    Kecamatan Pesantren 23,90 Km2.

    B A B

    2 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 2 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.1

    Pembagian Wilayah Administrasi Kota Kediri

    No. Kecamatan Jumlah Luas (Ha) Kelurahan Lingkungan 1 Mojoroto 14 36 24,601 2 Kota 17 20 14,900 3 Pesantren 15 29 23,903

    Jumlah 46 85 63,404 Sumber : Kediri Dalam Angka 2008

    b) Topografi

    Ditinjau dari kondisi topografis kota Kediri merupakan dataran rendah

    dengan ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, tingkat

    kemiringan lahan antara 0 sampai 400. Di Kecamatan Kota dan

    Kecamatan Pesantren tingkat kemiringan lahannya antara 0 20,

    sedang untuk Kecamatan Mojoroto kemiringan tanahnya mulai dari

    datar sampai lebih dari 400. Lereng yang lebih dari 400 terdapat di

    Kelurahan Pojok dan Sukorame, merupakan lokasi Gunung Klotok

    dengan ketinggian 672 m dpl dan gunung Maskumambang 300 m dpl.

    Areal Gunung Klotok dan Maskumambang merupakan kawasan

    kehutanan yang telah direboisasi untuk mencegah terjadinya erosi

    dan menjaga fungsi hidrologis lahan. Di samping itu juga merupakan

    kawasan hutan dengan luas 350,36 Ha hutan lindung dan 250 Ha

    hutan rakyat.

    Rata-rata area luas kemiringan lahan wilayah Kota Kediri terdiri dari :

    datar (0-20) seluas 5.737 Ha, bergelombang (3-150) : 197 Ha, Curam

    (16-400): 182 Ha dan sangat curam (>400) : 224 Ha.

    Dari seluruh lahan yang ada, lapisan tanahnya terdiri dari alluvial

    kelabu coklat 68,79%, regusol coklat kekelabuan 26,48% dan litosol

    coklat kemerahan 4,73%. Adapun penggunaan tanahnya antara lain

    sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.2 :

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 3 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Tanah (Ha ) Tahun 2008

    No Jenis Penggunaan Luas %

    1 Perumahan dan Permukiman 2.101,71 33,15 2 Sawah 2.212,18 34,89 3 Lapangan olah raga / taman 47,07 0,74 4 Gudang 121,52 1,92 5 Hutan 351,56 5,55 6 Kuburan 51,50 0,81 7 Tanah Kosong 50,68 0,80 8 Industri 92,62 1,46 9 Perkantoran pemerintah 58,51 0,92 10 Perdagangan 71,26 1,12 11 Fasilitas Pendidikan 63,75 1,01 12 Fasilitas Kesehatan 13,71 0,22 13 Tegalan 544,25 8,58 14 Fasilitas Peribadatan 10,40 0,31 15 Rekreasi dan keluarga 52,52 0,72 16 Tanah Kosong 496,76 7,84

    Jumlah 6.340 100,00Sumber :

    c) Hidrologi dan klimatologi

    Dalam lima tahun hujan makin sering terjadi dikota Kediri. Rata-rata

    curah hujan juga makin meningkat dari 19,81 ditahun 2003 meningkat

    menjadi 171,90 ditahun 2007. Secara umum curah hujan tinggi terjadi

    dibulan Maret dan Desember. Curah hujan terendah terjadi pada

    bulan Agustus dan September.

    Tabel 2.3

    Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan

    No 2003 2004 2005 2006 2007

    1 Hari Hujan 102 77 69 92 228

    2 Curah Hujan 2021 1681 1501 1927 4010

    3 Rata-rata curah hujan

    19,81 21,83 21,75 140,45 171,90

    Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 4 dari 36 Tahun20092013

    d) Luas dan sebaran kawasan budidaya, kawasan lindung dan

    kawasan rawan bencana

    Kawasan yang tergolong rawan terhadap terjadinya bencana alam

    khususnya tanah longsor terdapat di kelurahan Pojok dan Sukorame

    terutama kawasan sekitar Gunung Klotok dan Maskumambang.

    Kemungkinan bencana tanah longsor akan terjadi apabila tingkat

    kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melestarikan kawasan

    hutan yang terdapat di sekitar lereng Gunung Klotok dan

    Maskumambang semakin menurun. Perambahan dan pengrusakan

    hutan secara liar yang tidak diimbangi dengan reboisasi yang tepat

    dan optimal, akan memungkinkan terjadinya tanah longsor, erosi atau

    bencana alam lainnya yang tentunya secara langsung akan

    berdampak pada kehidupan masyarakat Kota Kediri. Bahkan di

    dalam Keppres No. 32 Tahun 1990, Kawasan Gunung Klotok dan

    Gunung Maskumambang ditetapkan sebagai kawasan suaka alam

    yang mencakup lahan seluas 242,73 Ha, di mana pada lereng-lereng

    kawasan tersebut terdapat peninggalan-peninggalan sejarah serta

    bangunan-bangunan yang harus dijaga kelestariannya.

    Wilayah rawan bencana lainnya terdapat pada kawasan DAS Brantas.

    Apabila musim hujan seringkali terjadi banjir dan bahaya longsor di

    daerah aliran sungai. Kondisi ini akan lebih diperparah lagi dengan

    adanya penambangan pasir yang dilakukan secara ilegal.

    Permasalahan banjir dan tanah longsor di aliran DAS Brantas tidak

    dapat sepenuhnya dikendalikan oleh Pemerintah Kota Kediri, karena

    hulu sungai dan daerah penyangga berada di luar kewenangan

    Pemerintah Kota Kediri yaitu Kabupaten Kediri dan Tulungagung.

    Pencegahan terjadinya banjir dilakukan dengan meningkatkan

    kewaspadaan dan antisipasi sedini mungkin terhadap kemungkinan

    terjadinya banjir pada musim penghujan.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 5 dari 36 Tahun20092013

    2. PEREKONOMIAN DAERAH

    a) Pendapatan Daerah Regional Bruto

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

    analisis statistik yang dapat digunakan untuk memperoleh keterangan

    tentang laju pertumbuhan ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi

    secara keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan rata-rata

    tertimbang dari tingkat sektoralnya, artinya apabila salah satu faktor

    mempunyai peranan dan pertumbuhan lambat, maka hal ini

    mengakibatkan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara

    keseluruhan. Sebaliknya apabila salah satu sektor mempunyai tingkat

    pertumbuhan yang tinggi, maka sektor tersebut sekaligus menjadi

    lokomotif yang berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

    Perkembangan perekonomian Kota Kediri dapat dilihat dari

    perkembangan PDRB dengan atau tanpa Gudang Garam atas Dasar

    Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB atas dasar harga konstans.

    Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto di Kota Kediri

    selama 5 (lima) tahun terakhir atas dasar harga yang berlaku tahun

    dasar 2004 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.4 Tabel 2.4

    PDRB Kota Kediri Tahun 2003 2008 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)

    No Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008*

    1 Pertanian 49.941,65 55.045,36 64.317,07 75.089,90 81.026,66

    2 Pertambangan dan Penggalian

    1.385,48 1.523,36 1.841,55 2.103,31 2.273,32

    3 Industri Pengolahan 17.709.282,73 20.485.105,54 23.164.760,57 27.317.281,60 30.351.623,04

    4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 63.914,33 77.582,55 109.878,67 137.519,34 143.861,44 5 Bangunan 45.025,52 51.503,25 59.847,24 66.836,30 72.084,64

    6 Perdagangan, Hotel & Restoran

    4.755.195,12 5.469.802,46 6.961.505,48 8.363.467,26 9.124.533,77

    7 Pengangkutan & komunikasi 184.511,68 205.798,56 251.634,12 293.569,19 322.092,43

    8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Prsahaan

    656.628,18 764.866,57 919.610,98 1.070.485,48 1.221.161,93

    9 Jasa-jasa 276.703,37 309.676,12 360.767,86 417.280,70 465.376,72Jumlah dengan Gudang Garam 23.742.588,06 27.420.903,78 31.894.163,54 37.743.633,08 41.784.033,94 48.260* Tanpa Gudang Garam 6.392.535,15 7.112.992,01 8.188.848,26 9.159.966,70 9.934.803,45

    Sumber Data : Kediri dalam angka 2008

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 6 dari 36 Tahun20092013

    Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih dari 90%

    perekonomian Kota Kediri masih didominasi sektor industri

    pengolahan dan perdagangan hotel dan restaurant. Perkembangan

    PDRB Kota Kediri atas dasar harga yang berlaku selama kurun waktu

    2003 2008 mengalami peningkatan yang cukup berarti dengan rata-

    rata kenaikan sebesar 15,28%. Peningkatan yang terjadi tersebut

    nampak dari semua sektor lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi

    disumbang oleh sektor listrik gas dan air bersih, disusul sector

    perdagangan, hotel dan restauran yang diatas pertumbuhan PDRB

    secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi lapangan

    usaha di Kota Kediri sangat potensial untuk dikembangkan.

    Meskipun demikian prosentase peningkatan tahun 2007 sebesar

    10,70% justru menunjukan penurunan dari tahun 2006 sebesar

    18,34%.

    Tabel 2.5 PDRB Kota Kediri Tahun 2003 2008

    Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)

    No Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 2008*

    1 Pertanian 38.041,26 39.313,13 40.536,07 41.531,53 42.424,61

    2 Pertambangan dan Penggalian

    1.028,78 1.041,02 1.064,57 1.097,89 1.135,88

    3 Industri Pengolahan 13.386.792,25 14.062.705,96 13.771.301,03 14.451.186,70 14.902.751,78

    4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 37.720,31 43.103,86 45.430,18 46.959,58 48.431,69

    5 Bangunan 32.545,24 34.078,77 35.098,08 36.582,73 38.176,38

    6 Perdagangan, Hotel & Restrt 3.390.405,02 3.667.369,20 4.086.747,06 4.444.191,91 4.595.291,91

    7 Pengangkutan & komunikasi 124.859,29 131.675,57 139.232,74 150.888,29 162.862,25

    8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Prsahaan

    529.168,95 573.148,49 595.102,14 619.592,21 645.433,12

    9 Jasa-jasa 185.817,51 193.543,85 203.183,12 212.839,04 223.621,37

    Jumlah 17.726.378,61 18.745.979,85 18.917.694,99 20.004.869,88 20.660.128,99 21.660*

    Tanpa Gudang Garam 5.084.740,01 5.449.315,87 5.684.726,32 5.924.053,30 6.201.298,99

    Sumber Data : Kediri dalam angka 2008

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 7 dari 36 Tahun20092013

    Seperti halnya PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB Kota Kediri

    Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) rata-rata mengalami kenaikan

    sebesar 4,10%% tiap tahunnya. Sektor perdagangan, Hotel dan

    restaurant serta pengangkutan dan komunikasi menyumbang

    pertumbuhan tertinggi diatas pertumbuhan PDRB secara

    keseluruhan.

    b) Pendapatan Perkapita

    Tingkat pertumbuhan Pendapatan per Kapita di Kota Kediri

    berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2003 sampai

    dengan 2008 dengan PT Gudang Garam secara umum meningkat

    terus. Dihitung atas Dasar Harga Berlaku Pendapatan Perkapita

    tahun 2008 sebesar 187,334 juta telah meningkat 93.13 juta atau

    98.85% dibanding tahun 2003 sebesar 94,204 juta. Sedang jika

    dihitung atas dasar harga konstan tahun 2008 sebesar pendapatan

    perkapita mencapai 84,070 juta meningkat 13,73 juta atau 19.52%

    dibanding tahun 2003 sebesar 70,333 juta.

    c) Tingkat inflasi

    Tingkat inflasi di Kota Kediri ditinjau dari Indeks harga Konsumen

    selama periode 2004-2007 mengalami fluktuatif, yaitu tahun 2004

    sebesar 7,52%, tahun 2005 sebesar 8,12%, tahun 2006 sebesar

    7,77%, dan tahun 2007 sebesar 6,85%.

    Sedangkan nilai inflasi bila ditinjau dari rata-rata kenaikan harga

    dalam perhitungan PDRB dengan Gudang Garam, pada tahun 2004

    sebesar 9,19%, tahun 2005 sebesar 15,24%, tahun 2006 sebesar

    11,91%, dan tahun 2007 sebesar 10,95%.

    Pada Semester I/2008, secara umum perkembangan inflasi tahunan

    di Kota Kediri tetap terkendali, bahkan secara rata-rata masih lebih

    rendah dibandingkan tingkat inflasi nasional. Tingkat inflasi (yoy)

    tertinggi pada semester ini terjadi pada bulan April sebesar 8,55%,

    Mei sebesar 9,93% dan Juni sebesar 11,48%. Dilihat dari

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 8 dari 36 Tahun20092013

    perkembangan inflasi tahunan Kota Kediri tersebut, maka tingkat

    inflasi mengalami tren yang meningkat pada semester I/2008.

    Faktor determinan inflasi pada semester I/2008 didominasi oleh faktor

    eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, kenaikan harga energi

    (harga minyak dunia) serta kenaikan harga berbagai komoditas

    pangan dunia sebagai akibat tingginya permintaan terhadap

    beberapa komoditas pangan yang digunakan untuk energi alternatif

    memberikan dampak penyebab tingginya inflasi di Kota Kediri. Dari

    sisi internal, kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar

    Minyak (BBM) juga menjadi penyebab tingginya inflasi pada semester

    I/2008.

    Perkembangan inflasi semesteran Kota Kediri menunjukkan

    peningkatan inflasi yang signifikan pada semester I/2008. Tekanan

    inflasi pada semester I/2008 tercatat sebesar 6,59% meningkat jika

    dibandingkan tingkat inflasi semester sebelumnya sebesar 4,36%.

    Penyumbang inflasi tertinggi semester I/2008 didominasi oleh

    kelompok bahan makanan, kelompok barang perumahan, air, listrik,

    gas dan bahan bakar serta kelompok barang transport, komunikasi

    dan jasa keuangan. Komoditi minyak goreng dan bawang merah

    masih merupakan komoditi penyumbang inflasi terbesar pada

    semester I/2008.

    Sedang pada bulan Desember tahun 2008 secara umum

    perkembangan harga komoditas menunjukan trend penurunan.

    Dengan menggunakan tahun dasar baru (2007) tahun Desember

    2008 justru mengalami deflasi 0,58%. Indeks Harga Konsumen turun

    dari 112,86 di November 2008 menjadi 112,21 di Desember. Tingkat

    inflasi yoy tahun kalender(Jan-Des 2008) mencapai 9,52%. Angka ini

    lebih rendah dari tingkat inflasi Jawa Timur sebesar 9,66% dan angka

    nasional 11,06%.Angka deflasi disumbang dua dari tujuh kelompok

    pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan 2,75% dan transportasi,

    jasa dan komunikasi 3,10%.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 9 dari 36 Tahun20092013

    Kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM yang berlaku

    efektif 15 Januari 2009 serta penurunan Tarif Dasar Listrik berimbas

    penurunan tarif transportasi dan biaya overhead pengusaha,

    diharapkan berdampak pada penurunan tingkat inflasi kedepan dan

    peningkatan daya beli masyarakat.

    Dalam rangka pengendalian tingkat inflasi telah dilakukan identifikasi

    komoditas-komoditas yang mempunyai kontribusi besar pada inflasi,

    dengan demikian diketahui asal pasokan, tata niaga dan jalur

    distribusi sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif ketika harga

    mulai merangkak naik.

    Secara umum rata-rata tingkat inflasi dinilai dari indeks harga

    konsumen Kota Kediri tidak melebihi dua digit. Hal ini menunjukkan

    bahwa stabilitas ekonomi masyarakat relatif cukup mantap.

    d) Investasi

    Tak dapat dipungkiri investasi merupakan salah satu motor

    penggerak perekonomian. Pemerintah kota berusaha keras menarik

    investor melalui langkah-langkah promosi, pembuatan profil investasi

    dan kerjasama investasi. Hasilnya realisasi investasi yang masuk ke

    kota Kediri menigkat dari tahun ke tahun. Tahun 2005 realisasi

    investasi yang masuk mencapai 473.335 USD, tahun 2006 496.839

    USD, tahun 2007 521.730 USD dan terakhir 2008 547.816 USD.

    Dalam periode tersebut investasi naik hampir 74.481 USD atau

    15.74%.

    e) Pajak dan retribusi daerah

    Realisasi pendapatan daerah dan retribusi daerah periode tahun

    2004 sampai 2008 adalah sebagai berikut pada Tabel 2.6:

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 10 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.6 PAD Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Pendapatan Asli Daerah 2004 2005 2006 2007 2008

    1 Pajak Daerah 8.926.642 9.226.830 10.053.467 11.494.201 12.895.136 2 Retribusi

    Daerah 4.555.879 5.096.210

    5.545.140 49.301.512 48.350.618

    3 Hasil BUMD dan Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan

    115.333

    240.033

    312.302

    622.443

    996.452

    4 Lain Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

    23.844.535 25.571.958

    36.995.382

    11.067.594

    12.553.071

    JUMLAH PAD 37.442.390 40.135.033 52.906.292 72.485.751 74.775.278 Sumber data : DPPKA Kota Kediri

    Dari tabel diketahui bahwa kemampuan pemerintah kota dalam

    menghasilkan PAD meningkat dari tahun ke tahun. Pendapatan Asli

    Daerah tahun 2008 mencapai 74.775,278 juta meningkat tajam

    sebesar Rp 37.332,888 juta atau 99.71% dibanding tahun 2004.

    Peningkatan signifikan terjadi pada penerimaan retribusi daerah yang

    meningkat 961.28% diperiode yang sama.

    f) Pembiayaan Daerah

    Realisasi Pembiayaan Daerah periode tahun 2004 sampai 2008

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 2.7 Pembiayaan Daerah Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Pembiayaan Daerah 2004 2005 2006 2007 2008

    1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) Awal

    12.992.944

    19.805.635 17.613.730

    83.793.395 80.471.895

    2 Pencairan Dana Cadangan

    0.00 0.00 0.00

    24.696.022 0.00

    3 Penerimaan Pinjaman dan Obligasi

    5.000.000

    20.000.000 0.00

    0.00 0.00

    Jumlah 17.992.944 39.805.635 17.613.730 108.489.418 80.471.895

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 11 dari 36 Tahun20092013

    g) Dana Perimbangan

    Sebagai konsekwensi dari kebijakan revenue sharing pemerintah

    daerah setiap tahun menerima alokasi anggaran dari pusat dalam

    bentuk dana perimbangan. Penerimaan dana tersebut terus

    mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Tahun 2008

    pemerintah Kota Kediri menerima dana sebesar Rp 505 milyar, naik

    332,608 milyar atau 192.81% dibanding tahun 2004. Namun

    demikian kenaikan sebesar 192.81% lebih disebabkan peningkatan

    DAU bukan dari bagi hasil pajak/ bukan pajak yang lebih dapat

    diprediksikan

    Tabel 2.8 Pendapatan Dana Perimbangan Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Pendapatan

    Dana Perimbangan

    2004 2005 2006 2007 2008

    1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan pajak

    26.473.280

    22.065.422

    27.780.925

    32.003.957

    45.687.097

    2 Dana Alokasi Umum

    119.259.000

    131.453.000

    359.132.000

    350.377.000

    400.161.615

    3 Dana Alokasi Khusus

    5.500.000

    6.810.000

    17.640.000

    23.891.000

    23.891.000

    4 Dana Penyesuaian 7.251.975 0.00 0.00 11.062.740 11.835.903

    5 Bagi Hasil Pajak dan bantuan Keuangan dari Propinsi

    14.069.233 16.983.587 23.352.682 21.770.873 23.585.858

    JUMLAH 172.553.489 177.312.010 427.905.607 439.105.571 505.161.473

    h) Ekspor daerah

    Nilai ekspor Kota Kediri dari tahun ketahun terus mengalami

    peningkatan. Melalui berbagai upaya promosi yang telah dilakukan

    semisal dengan mengikuti pameran-pameran baik berskala lokal,

    regional maupun nasional telah mampu meningkatkan nilai ekspor

    produk Kota Kediri. Tahun 2008 kota Kediri merealisasikan ekpor

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 12 dari 36 Tahun20092013

    senilai US $86.181, meningkat $20.593 atau 31.4% dibanding tahun

    2004 yang mampu mencatat nilai ekspor sebesar US. $65.588.

    Sedang ekspor tahun 2005-2007 masing masing tercatat US $81.952,

    US $81.985 dan US $ 82.181.

    i) Ketenagakerjaan

    Aspek Ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan

    yang sangat menentukan keberhasilan proses pembangunan itu

    sendiri. Permasalahan yang timbul dalam aspek ketenagakerjaan

    adalah apabila ternyata SDM di usia produktif lebih banyak yang

    menjadi pengangguran. Hal ini akan menimbulkan permasalahan

    sosial yang memerlukan penanganan tersendiri. Tabel berikut

    menggambarkan jumlah angkatan kerja yang ada , kesempatan

    kerja yang tersedia dan pengangguran :

    Tabel 2.9 Keadaan Tenaga Kerja per Kecamatan Tahun 2007

    Kecamatan AK BAK TPAK TKK TPT Mojoroto 52.461 36.997 58,64 83,58 16,42 Kota 40.638 27.078 60,01 85,47 14,53 Pesantren 41.104 20.937 66,25 88,66 11,34 Kota Kediri 134.203 85.012 61,22 85,71 14,29

    Sumber : BPS (Susoda 2007)

    Penduduk kota Kediri yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan

    mencapai 134.203 orang, dengan prosentase penduduk usia kerja

    yang menjadi angkatan kerja pada periode tertentu (TPAK) mencapai

    61,22%. TPAK diukur dengan didasarkan pada angkatan kerja

    dibandingkan dengan penduduk usia kerja (penduduk dengan usia

    lebih dari 15 tahun). Sedang penduduk angkatan kerja, 85,71

    persennya melakukan kegiatan bekerja (Tingkat Kesempatan Kerja =

    TKK) dan sekitar 14,29 persen tidak bekerja/menganggur (Tingkat

    Pengangguran Terbuka = TPT). Pengangguran terdiri dari mereka

    yang sedang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha dan termasuk

    yang pesimis untuk mendapatkan kerja/yang belum mulai bekerja.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 13 dari 36 Tahun20092013

    3. SOSIAL BUDAYA DAERAH

    a) Kependudukan

    Jumlah Penduduk Kota Kediri sampai dengan tahun 2008 mencapai

    284.938 jiwa, atau bertambah rata-rata 18.15% dalam periode 5

    tahun terakhir. Peningkatan signifikan terjadi tahun 2008 sebanyak

    36.187 penduduk atau tumbuh 14.55%. Hal ini selain dipicu oleh

    karena faktor kelahiran juga disebabkan karena perpindahan

    penduduk (urbanisasi). Komposisi penduduk pada akhir tahun 2008

    terdiri dari 143.192 jiwa laki-laki dan 141.746 jiwa perempuan,

    dengan sex ratio 101.02 %. Artinya dalam setiap 100 penduduk

    perempuan terdapat penduduk laki-laki 101 jiwa. Tingginya jumlah

    penduduk perempuan di Kota Kediri menunjukkan sangat perlunya

    pembangunan yang lebih banyak melibatkan peran serta perempuan

    dalam proses pembangunan (pengarusutamaan gender).

    Kepadatan penduduk tahun 2008 mencapai 4.494 jiwa/ km2 jauh

    meningkat 18.14% dibanding periode 2004-2007 yang mencapai

    3.808 jiwa/km2. Kecamatan Kota tercatat sebagai wilayah terpadat

    dengan 6.192 jiwa/ km2 diikuti kecamatan Mojoroto 4.453 jiwa/ km2

    dan Pesantren 3.478 jiwa/ km2. Tingginya tingkat kepadatan

    penduduk di Kecamatan Kota dikarenakan aglomerasi aktivitas

    ekonomi masyarakat sebagian besar tersentral di Kecamatan Kota

    khususnya pada kawasan sekitar CBD (Central Bussiness District),

    yang padat dengan aktivitas perdagangan dan jasa.

    Derasnya tingkat urbanisasi yang tidak diimbangi dengan penyediaan

    lapangan kerja yang cukup berdampak timbulnya permasalahan

    sosial antara lain bertambahnya jumlah masyarakat miskin. Dalam

    periode 5 tahun terakhir angka kemiskinan cenderung menurun baik

    angka mutlak maupun rasionya. Jumlah orang miskin tahun 2008

    mencapai 37.216 jiwa atau 13.06% turun dibanding tahun 2004

    sebanyak 42.291 jiwa atau 17.54% dari total penduduk. Berikut

    perkembangan penduduk miskin :

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 14 dari 36 Tahun20092013

    Grafik 2.1

    Perkembangan angka kemiskinan

    42,29140,176

    35,411 35,41137,216

    30,000

    35,000

    40,000

    45,000

    Jumlah orang Miskin 42,291 40,176 35,411 35,411 37,216

    2004 2005 2006 2007 2008

    Salah satu faktor yang penting dalam pembangunan adalah

    pembangunan manusia itu sendiri. Gambaran kemajuan suatu

    daerah dapat diukur dari tingkat pendidikan penduduknya. Oleh

    sebab itu peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui

    pendidikan merupakan prasyarat yang harus ditempuh dalam

    pembangunan. Secara umum tingkat pendidikan penduduk Kota

    Kediri lulusan SLTA atau sederajat. Jumlahnya mencapai 84.343 jiwa

    atau 29.90%, diikuti SD sederajat 57.744 jiwa (20,47%), SLTP

    sederajat 48.586 jiwa (17,22%), PT (akademi, Diploma dan sarjana)

    sebanyak 27.294 jiwa (9,68%) dan belum tamat SD sederajat 25.705

    jiwa (9,11%) serta sisanya belum bersekolah 38.415 jiwa (13,62%).

    b) Kondisi Sosial Budaya

    Kondisi social budaya masyarakat secara makro dapat dilihat dari

    Indeks Pembangunan Manusia yang diukur dengan tiga indikator,

    yaitu : indeks kesehatan, indeks pendidikan dan indeks daya beli.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 15 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.10 IPM Kota Kediri Tahun 2003 2008

    No Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 Index Harapan

    Hidup 73,50 73,50 73,50 74,16 74,20 74,71*

    2 Index Pendidikan 84,04 84,40 84,01 82,86 86,23 86,74*

    3 Index Daya Beli 55,17 56,17 56,74 58,53 71,85 58,66*

    IPM 70,89 71,36 71,42 71,85 72,57 73,37*

    IPM Provinsi 63,66 64,49 65,89 66,44 66,84 68,92*

    Sumber Bappeko Kediri (* angka perkiraan sangat sementara)

    Meskipun masih belum mencapai Nilai maksimum standar global

    (UNDP) sebesar 85, Indeks harapan hidup penduduk Kota Kediri

    selama periode 2003-2008 relatif meningkat dengan kisaran 73,50

    sampai 74,71. Kondisi pelayanan kesehatan kota Kediri yang

    semakin baik memberikan peluang hidup yang lebih lama bagi

    masyarakat. angka harapan hidup masyarakat Kota Kediri tahun

    2008 mencapai 69,52 tahun meningkat dibanding tahun 2003 yang

    mencapai 69,10 tahun. Hal ini tidak lepas dari besarnya perhatian

    pemerintah dan masyarakat Kota Kediri terhadap pentingnya

    kesehatan serta adanya kemudahan dalam mengakses sarana dan

    prasarana kesehatan.

    Indeks Pendidikan periode tahun 2003-2008 naik meskipun fluktuatif

    dalam kisaran 82,86 sampai 86,74. Pada tahun 2007, komponen

    Angka Melek Huruf mencapai 96,61 dan Rata-rata Lama Sekolah

    9,82 tahun. Dengan kata lain persentase jumlah penduduk yang

    masih buta huruf sebesar 3,39% dan rata-rata telah lulus sekolah

    setingkat SMP. Hasil ini relatif cukup apabila dibandingkan dengan

    batasan maksimal UNDP yang harus dicapai 100 untuk angka melek

    huruf dan 15 tahun untuk rata-rata lama sekolah.

    Sedang Indeks Daya Beli masyarakat meningkat selama periode

    tahun 2003-2008. Tahun 2008 IDB mencapai 58,66 naik 3,49 point

    dari tahun 2003 sebesar 55,17. Kota Kediri dalam standar UNDP

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 16 dari 36 Tahun20092013

    masuk dalam kategori menengah keatas .Nilai daya beli masyarakat

    Kota Kediri tahun 2007 telah mencapai Rp. 607.880 atau dalam

    range nilai konsumsi per kapita minimum Rp.300.000 dan maksimum

    Rp.837.500.

    c) Kondisi Kesehatan

    Indikator kesehatan Kota Kediri selama lima tahun terakhir

    menunjukan perkembangan yang dinamis. Sebagian indikator

    mengalami peningkatan kinerja sebagian lain justru menurun.

    Seperti yang tergambar pada tabel berikut :

    Tabel 2.11a Indikator Kesehatan Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

    1 Prosentase balita gizi buruk 0,1 0,06 0,08 0,1 0,12 2 Prosentase Kecamatan Bebas rawan Gizi 66,67 100 100 100

    100

    3 Prosentase Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik 72 100 94 94

    4 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup 1,91 3,67 6,04 7,25

    11,2 5 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup 0 0,31 5,08 0,6

    2,59

    6 Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran 127 122 127 151

    65 7 NDR 23,27 24,55 15,91 25,34 38,36 8 GDR 57,77 58,89 56,83 56,58 77,19

    Dari segi sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia tahun 2008

    jumlah rumah sakit meningkat 5 unit dibanding tahun 2004 , demikian

    pula jumlah kamar rumah sakit, tahun 2008 mencapai jumlah 1.484

    atau meningkat 525 kamar atau 54,74% dibanding tahun 2004. Hal

    tersebut berimplikasi pada peningkatan jumlah tenaga kesehatan

    yang ditahun 2008 telah mencapai 1.742 atau meningkat 74,37%

    dibanding tahun 2004. Lihat Tabel 2.11b.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 17 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.11b

    Sarana Kesehatan Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah RS/ Puskesmas

    1 Rumah sakit Umum Pemerintah 1 1 1 1 1

    2 Rumah Sakit Khusus Kusta 1 1 1 1 13 Rumah Sakit TNI/ Polri 2 2 2 2 24 Rumah Sakit Swasta Khusus 5 5 4 4 45 Rumah Sakit Swasta 2 2 5 5 86 Puskesmas 7 7 9 9 97 Puskesmas Pembantu 26 26 25 25 25 Jumlah 44 44 47 47 48 Jumlah Kamar

    1 Rumah sakit Umum Pemerintah 199 199 209 * 211

    2 Rumah Sakit Khusus Kusta 100 100 100 * 673 Rumah Sakit TNI/ Polri 279 279 279 * 3684 Rumah Sakit Swasta Khusus 151 151 168 * 365 Rumah Sakit Swasta 230 263 315 * 401 Jumlah 959 992 1071 1484 Jumlah Tenaga Kesehatan

    1 Medis 135 143 252 188 2832 Paramedis 703 668 674 812 13083 Administrasi 151 151 151 151 151 Jumlah 999 962 1077 1151 1742

    Dari tabel diatas jumlah sarana kesehatan menunjukan trend

    meningkat, Puskesmas sebagai ujung tombak layanan kesehatan

    telah menjangkau seluruh kecamatan dan desa yang ada. Namun

    demikian sebaliknya tingkat kunjungan dari tahun ke tahun

    menunjukan penurunan, meski kembali meningkat ditahun 2008.

    Tabel 2.12 Sarana Puskesmas dan Pustu Kota Kediri tahun 2004-2008

    No Kecamatan Puskesmas Puskesmas Pembantu Kunjungan

    2007 2007 2004 2005 2006 2007 2008 1 Mojoroto 3 8 101865 56042 59433 47886 653482 Kota 3 7 67776 61635 56567 59257 692463 Pesantren 3 10 81301 81777 83778 78332 91072 9 25 250942 199454 199778 185475 225666

    Sumber Kediri dalam angka tahun 2008

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 18 dari 36 Tahun20092013

    d) Kondisi Pendidikan

    Dalam rangka mewujudkan Kota Kediri sebagai Kota pendidikan

    maka ketersediaan sarana dan prasarana serta kualitas

    penyelenggaraan pendidikan mutlak harus lebih mendapatkan

    perhatian dari pemerintah kota. Pembangunan di bidang pendidikan

    dari tahun ke tahun ditunjukkan oleh perkembangan institusi/lembaga,

    jumlah guru, murid, maupun tingkat partisipasi sekolah dari tahun

    ketahun.

    Jumlah sekolah baik tingkat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MI/SMK di kota

    Kediri relatif tidak banyak berubah meskipun demikian jumlah kelas

    yang dibuka menunjukan kecenderungan menurun untuk tingkat SD.

    Hal ini disebabkan adanya re-grouping terhadap beberapa SD/MI

    yang kekurangan murid. Tingkat SLTP/MTs jumlah ruang kelas naik

    26,99 % dari 326 buah di tahun 2004 menjadi 414 buah di tahun

    2008. Untuk Tingkat SMA/MA kenaikan mencapai 29,93% dari 274

    ditahun 2004 menjadi 356 ditahun 2008. Sedang untuk SMK terjadi

    kenaikan dari 335 buah pada tahun 2006 menjadi 354 buah pada

    tahun 2008 atau naik sebesar 5,67 %.

    Tabel 2.13

    Data Perkembangan Pendidikan di Kota Kediri Tahun 2004 2008

    JENIS TAHUN KEGIATAN 2004 2005 2006 2007 2008

    1 Tenaga Pendidik - TK 383 438 438 523 634 - SD/MI 1381 1429 1466 1408 1.432 - SMP/MTs 926 928 955 851 1.052 - SMA /MA 794 799 826 828 897 - SMK 977 990 9902 Jumlah Sekolah - TK 96 99 99 99 102 - SD/MI 143 138 138 144 157 - SMP/MTs 29 30 30 30 38 - SMA /MA 20 21 21 21 26 - SMK 23 22 223 Jumlah Kelas - TK 268 275 285 287 287 - SD/MI 888 894 880 880 993 - SMP/MTs 326 327 341 355 414

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 19 dari 36 Tahun20092013

    - SMA/ MA 274 283 297 279 356 - SMK 335 738 3544 Angka Kelulusan Siswa

    SD/MI 99,91 99,91 100 99,91 100 SMP/MTs 99,88 99,95 93,96 97,42 96.88 SMA/ MA 99,80 99,97 97,21 97,58 98,66 - SMK 98,10 97,24 99,88 99,35 98,05

    5 Nilai Rata-Rata UN dan UASBN SD/MI 7,50 7,50 7,60 7,62 7,7 SMP/MTs 6,40 6,58 6,58 7,21 7,0 SMA /MA 6,40 6,44 7,80 6,14 6,9 SMK 4,30 4,50 5,50 7,77 6,25

    6 Prosentase yang diterima di PT

    7,86 9,61 50,01 50,00 50,68

    Jumlah yang diterima di PT

    370 450 2243 2704 2352

    Total Jumlah siswa yang lulus

    4710 4684 4485 5408 4703

    7 Angka Partisipasi Kasar (%) - SD-SMA 130,45 131,49 131,70 129,95 131,778 Angka Partisipasi Murni (%) - SD/MI 123,94 119,49 120,26 123,35 120,09 - SMP/MTs 97,82 91,71 93,98 95,03 92,1 - SMA/SMK/MA 107,18 108,00 104,68 107,00 57,629 Angka Putus Sekolah - SD/MI 0 0 0 0 0 - SMP/MTs 0,87 0,43 0,50 0,34 0,1 - SMA /MA 0,86 0,53 0,40 1,78 0,25 - SMK 1,78 1,91 2,02 1,83 1,13

    Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Kediri

    Indikator APM untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA

    meningkat lima tahun terakhir masih dibawah angka tahun 2004.

    Sedang angka putus sekolah dalam periode 2004-2008 fluktuatif

    dalam kisaran 0,1-0,87 untuk tingkat SMP/Mts dan 1,13-2,02 untuk

    SMK. Sedang untuk SMA/MA APS dalam kisaran 0,25-1,78..

    Penyelenggaraan pendidikan tinggi di Kota Kediri diselenggarakan

    oleh lembaga pendidikan negri maupun beberapa lembaga

    pendidikan swasta. Jumlah Mahasiswa yang terdaftar sebagai

    mahasiswa sampai dengan akhir 2007 berjumlah 17.160 orang

    meningkat 25.16% dibanding 2003 sebanyak 13.710 orang.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 20 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.14 Data Jumlah Mahasiswa di Kota Kediri

    Tahun 2003 2007

    Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa 2003 2004 2005 2006 2007 1 Universitas Kadiri 4381 4335 4121 3769 44802 Univerasitas Pawyatan Dhaha 1360 1148 916 682 8923 Universitas Islam Kadiri 2157 2157 916 1820 4 Institut Agama Islam Tribakti 777 879 1186 1544 14165 Universitas Nusantara 105826 STAIN Kediri 961 1320 1026 1127 15777 STIT Muhamadiyah 1130 862 1005 798 8138 STIE Kota Kediri 279 241 207 207 2249 Akper Dharma Husada 378 269 298 352 348

    10 Akper RS Baptis 260 232 253 223 25711 Poltekkes Malang di kota

    Kediri 120 203 240 244 265

    12 Stikes Mitra Husada 271 389 71313 Akbid Dharma Husada 107 48 191 22214 Pendidikan Bhakti Wiyata 743

    3.128 17.160Sumber Data : Kota Kediri dalam angka

    e) Kesejahteraan Sosial

    Secara umum peningkatan dan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri

    belum sepenuhnya dinikmati masyarakat. Sebagian masyarakat yang

    kurang beruntung belum dapat bangkit dari keterpurukan social dan

    ekonomi akibat krisis. Kenaikan harga BBM yang mengakibatkan

    kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan hidup masyarakat yang

    secara otomatis menambah beban hidup, sulitnya lapangan

    pekerjaan dan terbatasnya keterampilan masyarakat mengakibatkan

    bertambahnya masyarakat yang menyandang masalah

    kesejahteraan social. Hal ini tidak terlepas dari posisi Kota Kediri

    yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah sekitarnya

    yang secara otomatis memicu arus urbanisasi ke Kota Kediri.

    Data empat tahun terakhir menunjukan jumlah PMKS (anak jalanan,

    anak nakal, anak autis, korban narkoba, bayi terlantar, lansia terlantar,

    penyandang cacat fisik, pengemis, gelandangan dan lain sebagainya)

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 21 dari 36 Tahun20092013

    terus meningkat. Tahun 2008 PMKS mencapai 15.615 atau 5,48%

    dari total penduduk sebanyak 248.938, naik 5.995 orang dari tahun

    2004. Rasio PMKS tahun 2004 mencapai 3.99% dari jumlah

    penduduk 241.170 jiwa.

    f) Agama Kondisi sosial budaya Kota Kediri tidak lepas dari beragaman

    masyarakatnya, termasuk didalamnya agama. secara umum kondisi

    kehidupan beragama lima tahun terakhir cukup kondusif. Prasarana

    tempat ibadah dari agama yang ada relative telah tersedia agar

    masyarakat dapat menjalankan keyakinannya dengan baik. Berikut

    jumlah tempat ibadah dan jumlah pemeluknya :

    Tabel 2.15 Data Tempat Agama dan Pemeluk di Kota Kediri

    Tahun 2003 2007

    Uraian Jumlah 2003 2004 2005 2006 2007 Tempat ibadah 1 Masjid 171 172 188 188 1892 Langgar 363 348 346 348 3473 Mushola 85 98 105 88 884 Gereja Kristen 40 36 38 35 365 Gereja Katholik 2 2 3 2 26 Pura/Wihara 3 3 3 3 3 Jumlah 664 659 683 664 665 Pemeluk Agama 1 Islam 216.178 215.102 217.574 227.601 234.1542 Kristen 14.572 16.097 14.373 13.393 12.7343 Katholik 7.441 7.402 7.293 7.537 6.9804 Hindu 826 817 829 1982 9625 Budha 1782 1752 1182 864 341 Jumlah 240.799 241.170 241.251 251.377 255.171 g) Pemuda dan Olah Raga

    Sebagai pelajar Kota Kediri tentunya didominasi kalangan generasi

    muda. Karang Taruna sebagai sebuah organisasi yang dirancang

    untuk menampung aktivitas kepemudaan mempunyai peran yang

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 22 dari 36 Tahun20092013

    sangat strategis dalam pembinaan generasi muda. Jumlah karang

    taruna yang ada diKota Kediri tiga tahun terakhir tidak bertambah

    yaitu sebanyak 46 organisasi, pembinaan oleh pemerintah kota lebih

    diarahkan merevitalisasi organisasi yang ada dalam bentuk

    pemberian pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha.

    Tahun 2008 dari 46 organisasi yang ada 9 karang taruna sudah

    berprestasi. Disamping organisasi, aktivitas keolahragaan dikota

    Kediri juga cukup maju. Keberadaan klub olah raga terutama

    bulutangkis yang berlevel nasional turut mengharumkan kota Kediri.

    Secara umum perkembangan klub olah raga tidak signifikan, tahun

    2007 mencapai 179 meningkat hanya 9 klub dibanding 2004. Dari

    jumlah klub yang ada 105 atau 58.66% telah dibina oleh pemerintah

    kota. Ini menunjukan bahwa kepedulian pemerintah kota Kediri cukup

    besar pada pemuda dan olah raga meskipun belum seluruhnya

    tercover. Hasil pembinaan pemerintah tergambar dari prestasi yang

    ditorehkan pemuda Kediri diajang regional maupun nasional sebagai

    berikut :

    Tahun 2005 sebanyak 2 kejuaraan tingkat JawaTimur Tahun 2006 sebanyak 2 kejuaraan, 1 tingkat Jawa Timur dan 1

    tingkat Nasional

    Tahun 2007 sebanyak 4 kejuaraan tingkat Jawa Timur Tahun 2008 sebanyak 10 kejuaraan 2 tingkat nasional dan 1

    tingkat Jawa Timur

    h) Kebudayaan dan Pariwisata

    Selain dikenal sebagai kota industri dan jasa, Kota Kediri dikenal

    memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dan beragam.

    Potensi yang tersebar di seluruh wilayah tersebut meliputi Wisata

    alam, Wisata Budaya dan Wisata Minat Khusus. meliputi Kawasan

    Selomangleng, Dermaga Joyoboyo, Sumber Bulus, Sumber Cakarsi ,

    Sumber Lo, Gunung Klotok, Sumber Gayam, Sumber Jiput, Jalan

    tembus Lebak Tumpang merupakan contoh Wisata alam. Disamping

    itu terdapat pula wisata budaya seperti Museum Erlangga, Makam

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 23 dari 36 Tahun20092013

    Bancolono, Makam Aulia Syeh Wasil, Makam Sunan Geseng,

    Kesenian Jaranan, Gereja Merah, Klenteng Tri Dharma, Komplek

    Masjid Setono Gedong, Masjid Agung, Goa Selobale, Goa Padedean,

    Goa Selomangleng, Aula Muktamar Lirboyo, Upacara Adat Manusuk

    Sima, Larung Sesaji, Pura Sekartaji, Mujahadah Kubro Kedung Lo

    dan Grebeg Sura Sunan Geseng.

    Wisata Minat khusus seperti Kolam renang Selomangleng, THR

    Tirtoyoso, THR Paggora, Taman Sekartaji, Alun-alun kota, Agri

    Wisata Mangga, Pendakian Boncolono, Pabrik tahu, Pendakian

    Gunung Klotok, Pondok Lirboyo, Gudang Garam, Brawijaya Stadion,

    GOR Sanjaya, GOR Halim, Pertokoan Jalan Dhoho, PG. Meritjan, PG.

    Pesantren baru dan Pondok Kedung Lo merupakan daya tarik yang

    dapat dimanfaatkan pemerintah kota untuk menarik sebanyak-

    banyaknya wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Sektor

    ini Sangat potencial mengingat keterbatasan sumberdaya alam kota

    Kediri.

    Disamping kaya akan obyek pariwisata Kota Kediri juga memiliki daya

    tarik seni dan budaya baik seni tradicional, musik, lukis maupun tari.

    Beberapa jenis seni tradicional seperti Jemblong, Campursari,

    wayang maupun jaranan masih perlu dikembangkan sebagai aset

    budaya. Sampai dengan tahun 2008 terdapat 70 padepokan seni

    yang masih eksis dan memerlukan pembinaan.

    4. PRASARANA DAN SARANA DAERAH

    Dalam rangka menunjang berbagai kegiatan pembangunan daerah

    dibutuhkan kesiapan dalam penataan ruang dan berbagai sarana

    prasarana fisik. Sarana dan prasarana di bidang transportasi, pelayanan

    air minum, pendidikan, kesehatan dan perumahan menjadi hal yang

    sangat penting demi terwujudnya peningkatan perekonomian dan

    kesejahteraan masyarakat. Kondisi prasarana dan sarana fisik juga

    penting diketahui agar strategi pembangunan daerah ke depan dapat

    terarah dan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masyarakat.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 24 dari 36 Tahun20092013

    a) Penataan Ruang

    Dalam rangka menindak lanjuti Undang-Undang No. 26

    Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka upaya penyiapan ruang

    dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan

    perkotaan dipandang perlu untuk menyusun rencana yang lebih

    terinci agar dapat dipergunakan sebagai acuan (advice planning)

    dalam perencanaan, penataan dan pengendalian pemanfaatan

    ruang perkotaan.

    Di samping itu, Undang-Undang tersebut juga telah

    mengatur bahwa semua Peraturan Daerah tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah harus disusun atau menyesuaikan dengan undang-

    Undang dimaksud paling lambat pada tahun 2010.

    Oleh sebab itu, pada tahun 2009 sesuai amanah UU 26

    Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pemerintah Kota Kediri

    melalui Bappeda telah melaksanakan Program Perencanaan Tata

    Ruang melalui kegiatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

    (RTRW), berupa Revisi terhadap RTRW Kota Kediri Tahun 2003-

    2013 menjadi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kediri

    Tahun 2010 2030 dan telah mendapat rekomendasi substansi dari

    Gubernur Jawa Timur melalui surat nomor 414.34/8274/202.6/2009

    tanggal 16 Desember 2009, dan ditargetkan dapat disahkan dalam

    Peraturan Daerah Kota Kediri pada tahun 2010.

    Adapun tujuan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

    Kota Kediri adalah :

    a. Terwujudnya Kota Kediri sebagai sentra Pendidikan, Industri,

    Perdagangan Jasa dan Pariwisata, yang mampu mendorong

    pertumbuhan Kota Kediri dan kawasan sekitarnya.

    b. Terwujudnya keseimbangan pertumbuhan antara wilayah pusat

    dengan wilayah Barat dan Timur Kota Kediri.

    c. Terwujudnya Penataan Ruang yang lebih nyaman bagi

    masyarakat Kota Kediri.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 25 dari 36 Tahun20092013

    Sedangkan sasaran yang akan dicapai dalam penyusunan

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri adalah :

    1. Mengevaluasi RTRW yang telah ada, sehingga dapat diketahui

    tipologi, simpangan dan kriteria revisi yang akan dilaksanakan;

    2. Memantapkan kawasan yang berfungsi lindung, meliputi : kawasan

    perlindungan setempat, kawasan suaka alam dan cagar budaya

    serta kewasan rawan bencana;

    3. Memberikan arahan pengembangan kawasan budidaya, meliputi :

    kawasan permukiman, kawasan pertanian, pertambangan, industri,

    pariwisata dan kawasan lainnya;

    4. Memberikan arahan pengembangan sistem pusat-pusat

    permukiman;

    5. Memberikan arahan sistem pengembangan prasarana wilayah,

    meliputi prasarana transportasi, pengairan, energi, telekomunikasi

    dan lainnya;

    6. Memberikan arahan pengembangan kawasan yang perlu

    diprioritaskan pengembangannya selama jangka waktu

    perencanaan;

    7. Menetapkan tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara dan

    tata guna sumberdaya lainnya;

    8. Menetapkan kebijaksanaan penunjang ruang (aspek

    institusi/kelembagaan, pendanaan dan aspek hukum) untuk dapat

    mewujudkan tata ruang yang direncanakan;

    9. Mensinergikan program pembangunan Kabupaten Kediri dengan

    Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri yang berbatasan

    langsung dengan Kota Kediri agar pembangunan serasi dan

    selaras.

    b) Sarana Jalan, Jembatan dan Irigasi

    Sarana dan prasarana transportasi Kota Kediri secara umum

    berkondisi baik. Dari total panjang jalan 313.186 km, 281.867 atau

    90% dalam kondisi baik dan 31,319 km dalam kondisi sedang.

    Peningkatan panjang jalan dalam periode 2004-2008 meningkat

    139,446 km atau 80.26% ditunjang kegiatan pembangunan jalan

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 26 dari 36 Tahun20092013

    ditahun 2008 yang cukup signifikan. Peningkatan panjang jalan

    perkotaan selain dikarenakan adanya penyerahan fasilitas umum dari

    pengembang perumahan juga peningkatan status jalan yang

    kondisinya semakin membaik. Peningkatan jalan kota yang baik terus

    diupayakan melalui kegiatan pembangunan berupa laston, lapen

    serta perbaikan jalan. Perbaikan jalan lingkungan berupa pavingisasi

    mulai tahun 2007 dikerjakan secara swakelola oleh kelompok

    masyarakat melalui pembangunan berbasis masyarakat (Sistem

    Manajemen Pembangunan Partisipatif).

    Hal ini sejalan dalam rangka mendukung peran Kota Kediri sebagai

    pusat jalur distribusi dan mobilisasi barang dan jasa di SWP Jawa

    Timur Barat Daya. Jalan sebagai modal transportasi utama berperan

    penting dalam mendukung pembangunan serta mempunyai

    kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun

    distribusi komoditi perdagangan dan industri.

    Tabel 2.16

    Panjang Jalan menurut Kondisi Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 1 Baik 160.810 155.638 160,111 245.867 281.8672 Sedang 12.931 27.170 26.011 43.285 31.3193 Rusak 0 0 0 0 04 Rusak Berat 0 0 0 0 0 Jumlah 173.741 182.808 186.122 289.152 313.186

    Panjang jembatan yang kondisinya baik juga semakin meningkat

    yakni dari 511,10 m pada tahun 2007 menjadi 637,23 m pada tahun

    2008 (24.67%). Jumlah jembatan pada tahun 2008 sebanyak 40

    buah, tiga jembatan utama yang menghubungkan kawasan barat dan

    timur sungai sebagai sarana lalu lintas kendaraan angkutan regional

    cukup bagus, hanya jembatan brantas lama tidak memenuhi

    persyaratan untuk pelintasan angkutan berat. Prasarana tranportasi

    seperti stasiun dan jalur lintasan kereta api serta terminal penumpang

    maupun terminal barang berfungsi dengan baik.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 27 dari 36 Tahun20092013

    c) Sarana Jaringan Listrik.

    Produksi listrik PLN yang dibangkitkan, dijual dan dipakai terus

    meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2008 telah angka pemakaian

    listrik mencapai 216.861.397 Kwh dengan jumlah pelanggan

    sebanyak 61.361 pelanggan. Jumlah pelanggan tersebut naik 13.47

    % dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada tahun 2004

    sebanyak 54.078 pelanggan. Rasio elektrifikasi bagi rumah tangga

    juga relatif baik karena mayoritas rumah tangga sudah menggunakan

    sumber penerangan PLN yaitu sebanyak 52.423 rumah tangga.

    Tabel 2.17 Kelistrikan Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 1 Kwh dibangkitkan 205.892.165 211.077.742 232.719.408 234.759.951 2 Kwh dijual 182.624.491 193.329.826 198.051.319 209.400.923 216.861.397

    3 Kwh hilang/dicuri 9.421.754 9.659.049 23.318.485 17.898.554 4 Jumlah Pelanggan

    54.078 55.419 56.452 57.885 61.361

    5 Pemakaian 182.624.491 193.329.826 198.051.319 209.400.923 216.861.397

    Hal ini disebabkan adanya program listrik masuk desa sehingga

    listrik yang dapat dinikmati oleh masyarakat perdesaan disamping

    menunjukkan bahwa makin masyarakat semakin sadar akan

    pentingnya penerangan listrik yang dikelola oleh PLN.

    d) Pos dan Telekomunikasi.

    Sarana pelayanan pos dan telekomunikasi terdiri dari 1 Kantor Pos

    Induk, beberapa Kantor Pos Tambahan dan Kantor Pos Pembantu,

    jumlah pelanggan telepon sebanyak 28.618 SST dan

    Wartelnet/Kiospon/Telepon Umum Tunggu/ telepon umum kartu

    sebanyak 1.446 SST. Sedang dibidang telekomunikasi seiring

    dengan berkembangnya teknologi komunikasi nir kabel/ seluler telah

    masuk beberapa operator telpon seluler seperti indosat, telkomsel,

    axis, Esia dll telah memberi alternative media kepada warga Kota

    Kediri.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 28 dari 36 Tahun20092013

    e) Sarana Perdagangan dan perbankan

    Secara umum sarana perdagangan yang ada di kota Kediri relative

    telah memadai. Prasarana baik berupa pasar permanen/semi

    permanen sampai pusat perbelanjaan/ mal telah tersedia untuk

    memenuhi kebutuhan penduduk kota maupun dari luar kota. Rincian

    sarana perdagangan yang ada di kota Kediri, sebagai berikut :

    Tabel 2.18 Prasarana Perdagangan Kota Kediri Tahun 2008

    No Uraian Mojoroto Kota Pesantren Total 1 Mal - 3 - 32 Toko 20 100 20 1403 Pasar 4 2 2 84 Mini Market 2 4 2 85 Restoran 8 4 2 146 Warung 10 10 10 30

    Terkait dengan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan

    permodalan dibutuhkan sarana perbankan yang menghubungkan

    pemilik modal dan kalangan pengusaha/ pihak yang membutukan.

    Sarana perbankan yang terdapat di kota Kediri sebagai berikut :

    Tabel 2.19 Sarana perbankan/ lembaga Keuangan Kota Kediri Tahun 2007

    No Uraian Kantor Pusat Kantor Cabang KCP

    Kantor Kas

    Payment Point

    Unit & Kas

    Mobil Total

    1 Bank Sentral 0 1 0 0 0 0 1 2 Bank Pemerintah 0 8 4 15 1 41 69 3 Bank Swasta 0 14 4 3 2 0 23 4 BPD 0 2 0 10 2 0 14 5 BPR 22 10 0 53 0 0 85

    f) Koperasi

    Jumlah koperasi yang berbadan hukum di kota Kediri sampai dengan

    31 Desember 2008 sedang yang aktif 231 atau 71,96% dari 321

    koperasi yang ada. Secara umum terdapat 2 kelompok koperasi di

    kota Kediri yang tersebar di 3 kecamatan yaitu meliputi koperasi

    masyarakat : KSU, KSP. KOPPAS, KOPPONTREN dll serta koperasi

    fungsional : KPRI, Primkoppad, Primkopol dll. Pada sektor ini

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 29 dari 36 Tahun20092013

    sebanyak 58.055 orang terdaftar sebagai anggota dan 602 orang

    terserap sebagai tenaga kerja. Aset yang berhasil dihimpun dari

    koperasi yang ada mencapai Rp.177,6 milyar dengan dengan

    volume/ peredaran usaha sebesar Rp. 319,7 milyar dan Sisa hasil

    usaha (SHU) Rp.17,5 milyar. Selain koperasi, terdapat pula Usaha

    Kecil dan Menengah sebanyak 400 lembaga dengan jumlah tenaga

    kerja yang terserap sebanyak 847 orang.

    Tabel 2.20

    Koperasi Primer Kota Kediri Tahun 2003 2008

    No Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1 Jasa-jasa 22 23 26 3 23 242 Serba usaha 104 107 115 83 87

    102

    3 Fungsional 52 52 52 52 52 504 ABRI 9 9 9 8 8 85 Wanita 9 9 9 9 9 126 Karyawan 39 39 39 40 40 427 Lain-lain 31 31 31 92 87 83

    Jumlah 266 270 281 287 306 321

    g) Sarana Pendukung Pariwisata

    Untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kota Kediri telah

    tersedia sarana pendukungnya antara lain 5 hotel berbintang 16 hotel

    melati dan 2 hotel tidak berkelas dengan jumlah kamar 875 buah dan

    jumlah tempat tidur sebanyak 1.374 buah serta menyerap tenaga

    kerja sebanyak 626 orang.

    h) Sarana Air Bersih

    Secara umum kemampuan pemerintah kota dalam menyediakan

    kebutuhan air bersih masyarakat Kota Kediri dapat dikatakan masih

    terbatas. Pemerintah Kota melalui PDAM baru dapat memenuhi

    kebutuhan sebagian wilayah permukiman, perdagangan dan

    perkantoran dan sekitarnya. Sebagian masyarakat yang tidak

    terlayani umumnya memenuhi kebutuhan air bersih (mandi dan

    mencuci) dari sumber-sumber air tanah yang relatif tidak dalam

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 30 dari 36 Tahun20092013

    (sumur bor) maupun sumber lain. Mengingat hal tersebut kesadaran

    dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan

    perlu ditumbuhkan agar penurunan jumlah dan kualitas sumber mata

    air dan air permukaan dapat dikurangi.

    Tabel 2.21

    Pelanggan dan Pemakaian Air PDAM Kota Kediri Tahun 2004 2008

    No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 1 Pelanggan 11.326 12.108 12.456 12.503 12.6702 Pemakaian 2.973.730 3.021.195 3.045.143 2.938.577 2.813.3043 Rata-rata

    pemakaian air

    262.56 249.52 244.47 235.03 222.04

    Lima Tahun terakhir kemampuan PDAM dalam dalam melayani

    hanya meningkat 1.344 pelanggan atau 11.87%. Angka pemakaian

    air cenderung stagnan sehingga rata-rata pemakaian air justru

    semakin turun. Tahun 2008 pemakaian rata-rata mencapai 222,04

    turun 40.52 m3 dibanding tahun 2004 sebesar 262,56 m3.

    Tabel 2.22 Jumlah Pelanggan dan Volume Pemakaian

    Air Minum PDAM Tahun 2008

    Jenis Pelanggan Pelanggan Jumlah Pemakaian (M3)1. Rumah Tempat Tinggal (RT) 11.674 2.211.5682. Toko/Objek Wisata (N1) 400 70.7123. Badan Sosial/Rumah Sakit dan

    Tempat Peribadatan (S2) 186 138.324

    4. Sarana Umum (S1) 10 5.9525. Industri Perusahaan / Hotel (N2) 30 4.8176. Dinas Jawatan (IP) 397 381.9317. Susut/hilang dalam Penyaluran - -

    Jumlah 12.503 2.813.304 Sumber : PDAM Kota Kediri

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 31 dari 36 Tahun20092013

    i) Sarana Pengelolaan sampah

    Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan yang membawahi 46 Kelurahan

    dengan luas 63.40 km2. Sampah sebagai produk manusia modern

    meningkat dari tahun ketahun seiring pertumbuhan jumlah penduduk,

    sehingga kebutuhan prasarana pengelolaan sampahpun selayaknya

    bertambah. Berikut perkembangan pengelolaan sampah dan

    sarananya : Tabel 2.23

    Pengelolaan sampah dan sarana angkut sampah Tahun 2003-2007

    No Uraian 2003 2004 2005 2006 20071 Volume sampah/ hari 604,8 669,1 683,3 700 8582 Rumah Tangga dilayani 11.500 14.050 5.338 * *3 Bak Sampah 0 0 0 100 1004 Tong sampah 0 0 0 0 2005 Transfer depo 23 23 23 19 316 Bak container 20 18 20 33 387 TPS Bergerak 0 0 0 0 08 Truk 15 15 14 23 219 Gerobak dorong 200 220 240 275 389

    10 Gerobak sampahh satgas desa 100 120 135 135 15011 Shoevel lauder 0 0 0 0 012 Alat-alat besar 2 2 2 2 2

    Sumber : Kediri dalam angka 2008

    j) Perumahan

    Penyelenggaraan pembangunan perumahan sangat diperlukan

    sebagai fungsi keberlanjutan dan keserasian antara manusia dengan

    lingkungan sekitarnya, serta perlu didasarkan pada azas manfaat,

    sehingga diperlukan adanya skenario perencanaan penyelenggaraan

    pembangunan perumahan yang mudah dimengerti dan dilaksanakan

    oleh berbagai pihak.

    Adapun kebijakan penyelenggaraan perumahan ditetapkan untuk

    mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan

    masyarakat, sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia serta

    mendukung pemukiman yang sehat, aman, harmonis, dan

    berkelanjutan guna mendukung pengembangan jati diri, kemandirian

    dan produktifitas masyarakat.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 32 dari 36 Tahun20092013

    Indikator keberhasilan program-program yang dilaksanakan pada

    urusan perumahan dapat tergambar dalam capaian indikator sebagai

    berikut :

    1. Peningkatan kualitas penanganan kebakaran

    Pada kurun waktu tahun 2004, 2008 dan 2009, capaian kinerja

    peningkatan kualitas penanganan kebakaran terjadi tren selalu

    tecapainya target (100%).

    Hal ini dapat dilihat dari realisasi waktu yang dibutuhkan untuk

    penanganan kebakaran yaitu selama 50 menit, sedangkan target

    peningkatan kualitas penanganan kebakaran yaitu selama 50

    menit.

    Target ini tercapai disebabkan dari kesiap-siagaan personil PMK

    dalam menjalankan tugas, di samping itu, pencapaian tersebut

    juga didukung dengan adanya koordinasi antara petugas

    pemadam kebakaran, masyarakat dan kepolisian sebagai pihak

    aparat keamanan serta ketersediaan sarana prasarana pemadam

    kebakaran.

    2. Meningkatnya Efektifitas Pencegahan Bahaya Kebakaran

    Pencapaian tersebut ditunjukkan dengan indikator berupa :

    a. Gedung, pasar/plasa yang memiliki sistem pengaman kebakaran

    sesuai standar.

    Pencapaian kinerja pada tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi

    36 unit jika dibandingkan dengan tahun 2004 ataupun tahun 2008

    sebesar 34 Unit, sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan

    efektifitas pencegahan bahaya kebakaran sebesar 2 unit atau

    5,9%.

    b. Ketersediaan unit pos pelayanan kebakaran

    Pencapaian indikator kinerja dari tahun 2004 adalah sebanyak 1

    unit. Adapun capaian pada Tahun 2008 adalah sama yaitu

    sebesar 1 unit, begitu pula hingga Tahun 2009 kondisi tetap tidak

    berubah yaitu sebanyak 1 unit.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 33 dari 36 Tahun20092013

    3. Program lingkungan Sehat Perumahan

    Indikator kinerja sasaran ini adalah peningkatan prasarana dan

    sarana air bersih dan penyehatan lingkungan di area

    pembangunan MCK sehingga dapat tercipta lingkungan yang

    bersih dan sehat. Sampai dengan tahun 2009 realisasi lingkungan sehat perumahan

    adalah terbangun sebanyak 69 unit sanimas. Terjadi peningkatan

    sebesar 35,29% jika dibandingkan pada tahun 2008 sebanyak 51

    unit.

    4. Menurunnya Back Lock perumahan

    Untuk menurunkan back lock perumahan ini antara lain dilakukan

    dengan mengupayakan terbangunnya rumah-rumah layak huni,

    khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

    5. PEMERINTAHAN UMUM Kepegawaian Berdasarkan kewenangan yang dimiliki sesuai dengan PP Nomor 41

    Tahun 2007, Pemerintah Kota Kediri bersama dengan DPRD telah

    terbentuk Kelembagaan Daerah yang terdiri atas 2 Sekretariat yaitu

    Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, 12 Dinas, 3 Badan, 7 Kantor

    dan 1 inspektorat. Sampai dengan tahun 2009 jumlah kelembagaan

    Perangkat Daerah tersebut telah diperdakan.

    Penataan Aparatur Pemerintah Daerah secara terpadu telah dilakukan

    pembenahan-pembenahan baik dari sisi rekrutmen pegawai, maupun

    penempatannya (Job Description) sesuai dengan kualifikasi, kualitas, dan

    profesionalisme yang dimiliki. Disadari bahwa masih dijumpai penempatan

    yang masih kurang sesuai dengan harapan karena keterbatasan figur

    yang sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan organisasi, untuk itu dalam

    ke depan akan segera disesuaikan dan diharapkan dapat memperlancar

    pelaksanaan aktivitas organisasi di Pemerintah Kota Kediri.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 34 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.24 Rekapitulasi PNS Daerah

    Tahun 2004-2008

    No Gol/Eselon TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 1. Jumlah PNS 1) Golongan I 189 197 172 200 312 2) Golongan II 1.299 1.348 1.172 1.405 1.627 3) Golongan III 2.708 2.784 2.573 2.622 2.589 4) Golongan IV 992 1021 1233 1309 1.517 Jumlah 5.188 5.350 5.150 5.536 6.045 2. Jumlah Pejabat

    Struktural

    1) Eselon II 17 18 18 19 21 2) Eselon III 72 82 80 87 94 3) Eselon IV 382 493 304 348 384 3. Jumlah Pejabat

    Fungsional 2.970 2.978 2.801 3.151 *

    4. Jumlah Staf PNS 1.612 1.631 1.837 1.931 * Jumlah 5.053 5.199 5.040 5.536 * 5. Jumlah Pensiunan

    PNS 135 151 110 157 *

    Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah

    Perkembangan jumlah aparatur Pemerintah Kota Kediri lima tahun terakhir

    fluktuatif dalam kisaran 5.150 orang hingga 6.045 orang pegawai. Struktur

    organisasi cenderung bertambah gemuk. Tahun 2004 dari total 5053

    pegawai 58.78% merupakan pejabat fungsional, 31.9% staf dan 9.32%

    struktural. Sedang tahun 2008 dari total pegawai 6.045 orang 8,25%

    pejabat struktural sisanya 91,75% pejabat fungsional dan staf.

    Kondisi perkembangan kelembagaan di Pemerintah Kota Kediri terus

    berkembang setiap waktu, seiring dengan semakin kompleksnya tingkat

    kebutuhan instansi akan kualitas Sumberdaya Manusia, terkait dengan hal

    tersebut Pemerintah Kota Kediri memberikan Ijin Belajar kepada Pegawai

    dan mengikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan sesuai

    dengan kemampuannya.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 35 dari 36 Tahun20092013

    Tabel 2.25 Jumlah PNS Daerah

    Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2004-2008

    No Tingkat Pendidikan Golongan Kepangkatan 2004 2005 2006 2007 2008 1. SD 255 255 199 199 2472. SLTP 170 170 167 172 1793. SLTA 1.660 1.588 1.388 1.396 14604. Diploma II 300 532 577 510 5915. Sarjana Muda/ D III 807 516 651 711 4826. S-1 1.850 2.091 1.929 2.276 2.7267. Pasca Sarjana/ S-2 146 198 239 272 3598. S-3 0 0 0 0 1

    Jumlah 5.188 5.350 5.150 5.536 6.045

    Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah

    Data di atas menunjukan bahwa rata-rata tingkat pendidikan pegawai dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2008 jumlah pegawai Pemerintah kota Kediri yang sudah mengenyam pendidikan tinggi mencapai 68.8% atau meningkat 10.8% dibanding tahun 2004 sebesar 58%. Ini menunjukan bahwa kapasitas sumber daya manusia yang ada di kota Kediri mengarah lebih baik

    Kependudukan

    Dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Kediri sesuai salah satu tupoksinya bertugas memberikan pelayanan terkait administrasi kependudukan. Secara umum pelayanan yang diberikan dalam lima tahun terakhir menunjukan adanya peningkatan. Pelayanan KTP tahun 2008 mencapai 75,240 permohonan meningkat 10.281 atau 15.83% dibanding tahun 2004. Perkembangan pengurusan periode 2004-2007 berturut-turut 64.959, 55.579, 60.082 dan 82.682 pemohon. Hal yang sama terjadi pada akta kelahiran yang tahun 2008 mencapai 9.600 permohonan naik 1.625 atau 20.38% dibanding tahun 2004. Jumlah permohonan terus meningkat ; tahun 2004 mencapai 7.975, tahun 2005 10.034, tahun 2006 10.000 dan 2007 10.560 permohonan. Demikian pula dengan KSK, bernagai jenis akta dan surat keterangan.

  • GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

    ______________________________________________________________________________________________Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah Kota Kediri

    Tahun 2010 -2014 Bab 2/Hal. 36 dari 36 Tahun20092013

    Perijinan

    Perkembangan pelayanan perijinan yang ditangani oleh Kantor Pelayanan Perijinan Kota Kediri tahun 2004 - 2008 menunjukan peningkatan. IMB sebagai contoh di tahun 2008 pengurusan IMB oleh masyarakat telah mencapai 725 permohonan naik 317 atau volumenya 77.7% dibanding tahun 2004 sebanyak 408 pemohonan. Hal ini menunjukan makin membaiknya kesadaran masyarakat dalam memenuhi aturan perijinan yang telah ditetapkan.

    Pelayanan dari Kecamatan dan Kelurahan

    Dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat Kota Kediri, di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa disediakan layanan administrasi umum pemerintahan. Layanan yang diberikan antara lain: pemberian surat keterangan, akte, ijin-ijin, KTP, KSK, dan surat-surat lain yang akan diurus lebih lanjut ditingkat Kota.