b-140511041142-phpapp02

28
MENGENAL TEKS ANEKDOT Disusun Oleh : Debby Zalina Rizka Rahmawati

description

power point

Transcript of b-140511041142-phpapp02

Mengenal Teks Anekdot

Mengidentifikasi struktur teks anekdot dan gambar anekdotDisusun Oleh :Debby ZalinaRizka RahmawatiMateri PembelajaranMengidentifikasikan struktur teks anekdot dan gambar anekdotMembedakan struktur dan ciri dua contoh teks anekdotContoh teks anekdotBaju TermahalDisebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal. Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.

Struktur teks anekdot keduaAbstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. Krisis Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.Reaksi Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal.KodaDan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut. Contoh gambar anekdot

PETUNJUK : BUATLAH CERITA BERDASARKAN GAMBAR TERSEBUT DAN TENTUKAN STRUKTURNYA !

Buaya dan Anjing Vs Para Khafilah

Disuatu padang pasir, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada pagi itu.Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya. Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan maling, penyamun, dan perampok.Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah.

Struktur teksAbstraksi Disuatu padang pasir, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada pagi itu.Orientasi Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.Krisis Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan maling, penyamun, dan perampok.Reaksi Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.Koda Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah.

Membedakan struktur dan ciri dua contoh teks anekdot Materi KeduaContoh teks anekdot pertamaPeternak SapiAda seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor sapi.Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?Peternak menjawab Oh saya beri makan rumput-rumput saja.Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak. kata si petugas. Bapak saya denda 2 juta.Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini? kata si petugas.Si peternak menjawab Saya beri makan keju, hamburger dan susu.Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas sewajarnya!! kata si petugas.Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?? tanya si petugas.Begini Pak jawab si peternak, setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di mana!!

Struktur teks anekdot pertamaAbstraksi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor sapi.Orientasi Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar Krisisdan bertanya Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?Peternak menjawab,Oh saya beri makan rumput-rumput saja.Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak kata si petugas, Bapak saya denda 2 juta Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini? kata si petugas.Reaksi Si peternak menjawab Saya beri makan keju, hamburger dan susu.Si petugas berkata,Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas sewajarnya!! kata si petugas. Dan akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepada si peternak. Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?? tanya si petugas.Begini Pak jawab si peternak, setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di mana!!

Koda Tidak adaCiri teks anekdot pertamaLucuUnsur lucu di teks ini digambarkan dengan jawaban dari si peternak yang mengatakan bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari untuk membeli makanan mereka sendiriContoh teks anekdot keduaBaju TermahalDisebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal. Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.

Struktur teks anekdot keduaAbstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. Krisis Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya ujar Adam sambil menyeruput kopinya. Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal jawab Adam. Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia. Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal? tanya Adam dengan raut wajah bingung. Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK jawab Igbal santai. Kok baju tahanan KPK? tanya Adam yang masih belum mengerti. Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus nyolong uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK ujar Igbal menjelaskan.Reaksi Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman. ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu ajak Igbal.KodaDan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut. Ciri teks anekdot keduaLucuUncur lucu didalam teks ini digambarkan dengan jawaban salah satu politikus yang mengatakan bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPKMenyindirSindiran didalam teks ini digmbarkan dengan perkataan salah satu politikus yang merasa iba dengan nasib teman mereka yang telah mendapat baju termahal di Indonesia, dalam arti mereka adalah koruptorPertanyaanIdentifikasilah persamaan struktur isi kedua teks tersebut!Identifikasilah perbedaan struktur isi kedua teks tersebut!Identifikasilah persamaan ciri kedua teks tersebut!Identifikasilah perbedaan ciri kedua teks tersebut!

Persamaan struktur isikedua teks akedotKedua teks tersebut memiliki abstraksiKedua teks tersebut memiliki orientasiKedua teks tersebut memiliki krisisKedua teks tersebut memiliki reaksi

Perbedaan struktur kedua teks anekdotAbstraksi pada teks pertama membahas tentang kehidupan seorang peternak yang kaya dan punya banyak sapi, sedangkan abstraksi pada teks kedua membahas tentang sebuah warung kopi yang mulai ramai di datangi oleh pelanggan di pagi hariOrientasi pada teks pertama ditandai dengan datangnya seorang petugas peternakan yang menyamar ke peternakan si peternak yang kaya, sedangkan orientasi pada teks kedua ditandai dengan perbincangan dua politikus muda yang sedang minum kopi di warung kopi tersebutKrisis pada teks pertama ditandai dengan di petugas peternakan yang menanyakan makanan apa yang diberikan si peternak kepada sapi-sapinya, sedangkan krisis pada teks kedua ditandai dengan pertanyaan salah satu politikus muda kepada temannya tentang baju termahal di IndonesiaReaksi pada teks pertama ditandai dengan si peternak yang menjawab bahwa ia memberikan sapi-sapinya uang setiap hari dan membiarkan mereka membeli makanan sendiri, sedangkan reaksi pada teks kedua ditandai dengan politikus kedua yang mengangguk paham saat temannya berkata bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPKTeks pertama tidak memiliki koda, sedangkan teks kedua memiliki koda berupa kedua politikus tersebut yang melanjutkan mengopi di warung tersebut.Persamaan ciri kedua teks anedotMengandung unsur lucu.

Perbedaan ciri kedua teks anekdotUnsur lucu di teks pertama digambarkan dengan jawaban dari si peternak yang mengatakan bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari untuk membeli makanan mereka sendiri sedangkan pada teks kedua digambarkan dengan jawaban salah satu politikus yang mengatakan bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPKTeks pertama tidak berunsur sindiran sedangkan teks kedua berunsur sindiran. Sindiran di dalam teks kedua ini ditujukan kepada koruptor yang banyak menghabiskan uang negara.

Membuat Teks anekdotPanggilan Rahasia

Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru nya tidak datang ke kelas mereka. Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu yang berbeda?ucap Rudi sang penanya.Memang apa yang berbeda? Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya. Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih. Ini yang berbeda, kita belum pernah kan mencobanya, selagi tidak ada yang melihatnya kita coba shabu iniRudi pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan Nadhil. Tidak ah,aku takut di panggilucap Nadhil.Siapa yang manggil, kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar penakut.jawab Rudi dengan santainya.Mau tau siapa yang manggil?Rudi yang mendengar,merasa penasaran,Siapa?apa ada yang mengintip kita?.Yang manggil itu yang maha kuasa, kan gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba-tiba karena Allah lagi murka-murkanya ke kita,emang mau seperti itu?Rudi bergidik ngeri mendengar nya,Aku belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena mendengar ucapan ku yang tadi.nyebut lah RudNadhil memberi nasihat kepada Rudi.Rudi yang memang telah ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh NadhilNyebut..,nyebut..,nyebut..Nadhil menggelengkan kepalanya,maksud aku itu nyebut AstaghfirullahaladzimRudi hanya ber Oh ria mendengarnya.

Karya:Rizka Rahmawati

Abstraksi Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru nya tidak datang ke kelas mereka.Orientasi Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu yang berbeda?ucap Rudi sang penanya.Memang apa yang berbeda?Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya.Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.Ini yang berbeda,kita belum pernahkan mencobanya,selagi tidak ada yang melihatnya kita coba shabu iniRudi pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan Nadhil. Tidak ah,aku takut di panggilucap Nadhil.Siapa yang manggil,kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar penakut.jawab Rudi dengan santainya.

Krisis Mau tau siapa yang manggil?Rudi yang mendengar,merasa penasaran,Siapa?apa ada yang mengintip kita?.Yang manggil itu yang maha kuasa,kan gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba-tiba karena Allah lagi murka-murkanya ke kita,emang mau seperti itu?

Reaksi Rudi bergidik ngeri mendengar nya,Aku belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena mendengar ucapan ku yang tadi.nyebut lah RudNadhil memberi nasihat kepada Rudi.

Koda Rudi yang memang telah ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh NadhilNyebut..,nyebut..,nyebut..Nadhil menggelengkan kepalanya,Maksud aku itu nyebut Astaghfirullahaladzim .Rudi hanya ber Oh ria mendengarnya.Membuat teks anekdotsekianDisusun Oleh :Debby ZalinaRizka Rahmawati