Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

24
Azzahra Afifah 0411181419011 Learning Issue Skenario B Blok 8 METABOLISME PROTEIN DAN HUBUNGAN ANTAR METABOLISME Metabolisme protein Protein merupakan polimer asam amino. Protein struktural adalah protein yang berfungsi struktural misalnya kolagen, keratin, dan lain-lain. Protein fungsional adalah yang mengerjakan fungsi tertentu misalnya enzim, hormon. Fungsi Protein a. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh. b. Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori. c. Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya. d. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh. e. Penyusun protoplasma Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk: - Struktur basa nitrogen DNA dan RNA - Heme dan struktur lain yang serupa s eperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim dll. - Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya. - Hormon dan fosfolipid

description

aaa

Transcript of Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Page 1: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Azzahra Afifah

0411181419011

Learning Issue Skenario B Blok 8

METABOLISME PROTEIN DAN HUBUNGAN ANTAR

METABOLISME

Metabolisme protein

Protein merupakan polimer asam amino. Protein struktural adalah protein yang berfungsi

struktural misalnya kolagen, keratin, dan lain-lain. Protein fungsional adalah yang

mengerjakan fungsi tertentu misalnya enzim, hormon.

Fungsi Protein

a.      Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.

b.      Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1

kalori.

c.      Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.

d.      Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

e.      Penyusun protoplasma

Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk:

- Struktur basa nitrogen DNA dan RNA

- Heme dan struktur lain yang serupa s eperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim

dll.

- Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.

- Hormon dan fosfolipid

Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai

sumber energi jika nitrogen dilepas.

75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh

dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi

ini merupakan proses kontinu karena protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti

Page 2: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

(protein turnover). Contoh dari protein turnover, tercantum pada tabel berikut.

Contoh protein turnover.

Protein Turnover rate (waktu paruh)

Enzim

Di dalam hati

Di dalam plasma

Hemoglobin

Otot

Kolagen

7-10 menit

10 hari

10 hari

120 hari

180 hari

1000 hari

Jalur metabolik utama dari asam amino

Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari

pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua,

pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino

menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil

sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.

Jalur-jalur metabolik utama asam amino

Katabolisme Protein

Proses katalisis protein menjadi asam amino terjadi pada saluran pencernaan di dalam tubuh.

Proses pencernaan ini terjadi di mulut, lambung, dan usus halus hingga asam amino di

angkut ke dalam darah. Di dalam mulut terjadi pencernaan protein secara mekanik dan

enzimatis oleh enzim saliva menjadi polipeptida protein, selanjutnya polipeptida protein di

dalam lambung dikatalisis oleh enzim pepsin mendegradasi protein dengan memutuskan

Page 3: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

ikatan peptida yang ada di sisi NH2 bebas dari asam amino aromatik, hidrofobik, atau

dikarboksilat. Kemudian di dalam usus protein juga didegradasi oleh protease khas seperti

tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan elastase.

Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka oleh proses absorpsi melalui

dinding usus, asam amino tersebut sampai ke dalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini

ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Produk ini kemudian melalui dinding

usus halus masuk ke dalam aliran darah menuju ke berbagai organ termasuk ke dalam sel.

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino

berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan

menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam

amino menghasilkan amonia sebagai hasil deaminasi oksidatif, zat ini merupakan bahan yang

bersifat racun dan harus dikeluarkan dari tubuh.

Pada makhluk hidup, sebagian besar dikeluarkan melalui dua jalan kecil dalam tubuhnya

yaitu:

a. Amonia dengan asam glutamat dalam hati, untuk membentuk glutamin membutuhkan

ATP , ditransfer ke ginjal dan kemudian dipisahkan kembali menjadi glutamat dan

amonia. Akhirnya dieksresikan ke urine sebagai garam ammonium (NH4+.)

b. Amonia dengan karbondioksida untuk membentuk carbamil, yang kemudian

difosforilasi menjadi karbokmoil fosfat, sebuah reaksi yang membutuhkan dua ATP.

Karbamoil fosfat kemudian masuk ke dalam siklus ornithine urea.

Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:

Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino

dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino

dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam

piruvat, as.ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam

amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Reaksi transaminasi terjadi

didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma.

Page 4: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat.

Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.

Deaminasi

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium. Dalam proses ini asam

glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat

dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam

glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamate dehidrogenase

merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D- asam

oksidase.

Glutamat juga dapat memindahkan amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan

asam amino baru.

Contoh reaksi deaminasi oksidatif. Perhatikan glutamat mengalami deaminasi

menghasilkan amonium (NH4+). Selanjutnya ion amonium masuk ke dalam siklus urea.

Page 5: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif

Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus

asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam. Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung

antara metabolisme asam amino dengan siklus asam sitrat. Ada dua jalur metabolik menuju

kepada pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam

asetoasetat.

Page 6: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk

ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang

melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas

beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2

menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-

ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan

3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat

menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP

4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat

dan L-arginin

5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan

L-ornitin dan urea.

Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea

Anabolisme Protein

Biosintesis protein yang terjadi dalam sel merupakan reaksi kimia yang kompleks dan

Page 7: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

melibatkan beberapa senyawa penting, terutama DNA dan RNA.molekuk DNA merupakan rantai

polinukleutida yang mempunyai beberapa jenis basapurin dan piramidin, dan berbentuk

heliks ganda. Dengan demikian akan terjadi heliks ganda yang baru dan proses terbentunya

molekul DNA baru ini disebut replikasi, urutan basa purin dan piramidin pada molekul DNA

menentukan urutan asam amino dalam pembentukan protein

Peran dari DNA itu sendri sebagai pembawa informasi genetic atau sifat-sifat keturunan pada

seseorang. Dua tahap pembentukan protein:

a. Tahap pertama disebut transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang

diberikan oleh DNA.

b. Tahap kedua disebut translasi, yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika

kedalam proses pembentukan protein.

Di samping itu, asam amino dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam

amino nonesensial.

a. Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat

diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel

tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino esensial hanya dapat

disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin,

histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.

b. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh

manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin.

Sintesis asam amino

Semua jaringan memiliki kemampuan untuk mensintesis asam amino non esensial,

melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi

asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat

utama metabolisme nitrogen. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui

jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan

dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu asam amino glukogenik,

ketogenik serta glukogenik dan ketogenik.

a. Asam amino glukogenik, adalah asam amino dimana rangka karbon diuraikan menjadi

Page 8: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

piruvat, αketoglutarat, suksinil Co-A, fumarat atau oxaloasetat, yang merupakan prekursor

dari glukosa. Alanin misalnya, apabila mengalami transaminasi menghasilkan piruvat yang

dapat diubah menjadi glukosa dalam glukoneogenesis.

b. Asam amino ketogenik, adalah asam amino dimana rangka karbon diuraikan menjadi

asetil CoA atau asetoasetat yang selanjutnya diubah menjadi asam lemak atau bodi keton.

Leusin misalnya, rangka karbonya akan diubah menjadi asetil Co-A atau asetoasetat. Hewan

tidak mempunyai jalur metabolisma yang dapat mengubah asetil Co-A atau asetoasetat

menjadi prekursor glukogenik, sehingga tidak mungkin mengubah leusin atau lisin menjadi

karbohidrat. Isoleusin, phenilalanin, threonin, thryptofan, dan tyrosine bersifat glukogenik

dan ketogenik. Isoleusin misalnya, diuraikan menjadi suksinil Co-A dan asetil Co-A yang

merupakan prekursor dari karbohidrat maupun bodi keton. 13 asam amino sisanya adalah

glukogenik murni.

Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin, triptofan, dan

tirosin bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal bahwa ada 3

kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan rangka

karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses oksidasi menjadi CO2 dan H2O.

Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga harus ada

di dalam makanan yang kita makan. Asam amino ini dinamakan asam amino esensial.

Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain. Asam amino ini

dinamakan asam amino non-esensial.

Asam amino

non-esensial

Alanine, Asparagine, Aspartate, Cysteine, Glutamate, Glutamine,

Glycine, Proline, Serine, Tyrosine

Asam amino

esensial

Arginine*, Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine*,

Phenylalanine*, Threonine, Tyrptophan, Valine

Page 9: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8
Page 10: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Biosintesis glutamat dan aspartat

Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi

sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan selanjutnya oleh

aspartat aminotransferase, AST.

Reaksi biosintesis glutamat

Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase. Peran penting

glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk reaksi transaminasi.

Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin untuk siklus urea.

Biosintesis alanin

Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot.

Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan transaminasi

yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan

dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot. Proses ini

dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul,

alanin, jaringan perifer mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon

didaur ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir.

Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:

1. Secara langsung melalui degradasi protein

2. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase, ALT (juga

dikenal sebagai serum glutamat-piruvat transaminase, SGPT).

Glutamat + piruvat α-ketoglutarat + alanin

Page 11: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Siklus glukosa-alanin

Biosintesis sistein

Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan metionin

dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).

Biosintesis S-adenosilmetionin (SAM)

SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya konversi

norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan SAM menjadi S-

adenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi homosistein dan

adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubah kembali

menjadi metionin oleh metionin sintase.

Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam kasus ini peran

S-adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder untuk produksi homosistein (secara

esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari

ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP.

Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan

sistationin dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim sistationin

Page 12: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

liase sistationin diubah menjadi sistein dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini

dikenal sebagai trans-sulfurasi.

Peran metionin dalam sintesis sistein

Biosintesis tirosin

Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari

fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini akan

mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.

Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen

digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan

adalah tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi

oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase (DHPR).

Page 13: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

Biosintesis tirosin dari fenilalanin

Biosintesis ornitin dan prolin

Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat semialdehid menjadi

intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan salah satu

dari 20 asam amino yang digunakan untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran

signifikan sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran

penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamat

penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas.

Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler. Produksi ornitin

dari semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen transaminasi. ketika konsentrasi arginin

meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang

menghambat reaksi aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid. Semialdehid

didaur secara spontan menjadi Δ1pyrroline-5-carboxylate yang kemudian direduksi menjadi

prolin oleh NADPH-dependent reductase.

Biosintesis serin

Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat. NADH-

linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-

fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan

glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin

fosfatase.

Biosintesis glisin

Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin

Page 14: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk

kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.

Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin

Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis oleh

glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat juga dihasilkan

oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam

amino lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino.

Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat

transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto aspartat, oksaloasetat, dan

glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga dapat dibentuk dengan deaminasi asparagin

yang dikatalisis oleh asparaginase.

Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi asparagin dan

glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari glutamat dengan

inkorporasi langsung amonia dan ini merupakan reaksi fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin

terbentuk oleh reaksi amidotransferase.

Albumin

Albumin merupakan komponen protein yang terbesar dari plasma darah, yaitu lebih

dari separuhnya. Protein ini disintesa oleh hati. Dalam serum darah albumin merupakan

protein yang memegang tekanan onkotik terbesar untuk mempertahankan cairan vaskuler,

membantu metabolisme dan transportasi obatobat, anti peradangan, anti oksidan,

keseimbangan asam basa, mempertahankan integritas mikrovaskuler sehingga mencegah

kuman masuk dari usus ke pembuluh darah dan efek anti koagulasi. Penurunan kadar albumin

dalam darah (hipoalbuminemia) mengakibatkan cairan keluar dari pembuluh darah, keluar ke

dalam jaringan menyebabkan terjadinya “oedema”. Selanjutnya, banyak penurunan pada

syntesis di hepar merupakan kompensasi yang besar dengan penurunan katabolisme. Waktu

paruhnya cukup panjang yaitu 19 – 22 hari (Marzuki S, 2003).

Albumin serum akan meningkat pada keadaan : pasca infuse albumin, dan dehidrasi

(peningkatan hemoglobin dan hematokrit).Sedangkan albumin serum akan menurun pada

keadaan :

(a) gangguan sintesa albumin (penyakit hati, alcoholism, malabsorbsi, starvasi penyakit

kronis),

(b) kehilangan albumin (sindroma nefrotic, luka bakar, dll.),

(c) status gizi jelek, akibat rasio albumin dan globulin rendah (peradangan kronik, penyakit

Page 15: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

kolagen, kakeksia, infeksi berat).

BIOSINTESIS γ-AMINOBUTIRAT (GABA)

γ-Aminobutirat (GABA) berfungsi di jaringan otak sebagai neurotransmitter

inhibitorik dengan mengubah perbedaan potensial transmembran. Zat ini dibentuk melalui

dekarboksilasi L-glutamat, suatu reaksi yang dikatalis oleh L-glutamat dekarboksilase.

Transaminasi γ-aminobutirat membentuk suksinat semialdehida yang kemudian dapat

mengalami reduksi menjadi γ-hidroksibutirat, dalam reaksi yang dikatalis oleh L-laktat

dehidrogenase, atau oksidasi menjadi suksinat dan kemudian melalui siklus asam sitrat

menjadi CO2 dan H2O.

γ-Aminobutirat terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai belahan otak, yaitu

sekitar 1.000 kali lebih tinggi daripada kadar neurotransmiter monoamina lainnya, pada

tempat yang sama. Defisiensi γ-aminobutirat dapat menyebabkan

halusinasi, delusional, histeria, emosional, hipotonia, ataksia, keterbelakangan mental, dan

peningkatan rasio asam 4-OH-butirat di dalam urin.

Page 16: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

HUBUNGAN ANTAR METABOLISME

Biosintesis Glikogen dan Trigliserida dari Asam Amino

Biosintesis Glikogen dari Asam Amino

Glikogen disebut juga sebagai gula otot. Glikogen adalah molekul polisakarida yang

tersimpan dalam sel-sel hewan bersama dengan air dan digunakan  sebagai sumber energi.

Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah menjadi glukosa, sumber energi energi yang

paling penting. Dalam proses glikolisis yang berakhir dengan hasil 2 piruvat, glukosa

menghasilkan zat antara pada proses glikolisis tersebut dan siklus asam trikarboksilat yang

digunakan untuk sintesis asam amino dan gugus gliserol serta asam lemak pada triasilgliserol.

Biosintesis Trigliserida dari Asam Amino

Trigliserida merupakan lipida yang memiliki struktur ester, yang tersusun oleh tiga

Page 17: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

molekul asam lemak bebas dan satu molekul gliserol. Untuk menjadi asam amino, trigliserida

harus memalui proses perubahan menjadi molekul glukosa atau gliserol. Reaksi hidrolisis

pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung

dalam suasana asam atau basa atau dapat pula dengan bantuan enzim.

Proses biosintesis asam amino ini bermacam-macam dan biasanya bervariasi antara

satu organisme dengan organisme yang lainnya. Akan tetapi semuanya memiliki ciri khusus

yaitu merupakan turunan dari suatu daur metabolisme seperti siklus asam sitrat, glikolisis

atau pentosa phospat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Azzahra Afifah LI Skenario B Blok 8

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK20436/table/A3096/ diakses pada 19 April 2015

http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma%20asam%20amino.pdf diakses pada 19 april

2015

Murray, Robert K. dkk. 2006. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC

Nugroho, Heru Santoso Wahito. Metabolisme Asam Amino

(static.schoolrack.com/files/21642/61391/metabolisme_protein.doc diakses pada 19 April

2015

Supriyanta. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-supriyanta-5290-3-

babii.pdf diakses pada 29-04-2014)