AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN...

50
AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ILMIDA HUSNIANA G0006093 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN...

Page 1: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ILMIDA HUSNIANA

G0006093

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan nikmat, rahmat, hidayah, serta ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Analgesik Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.) Pada Mencit”.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan pengahargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. A.A. Subijanto, dr., MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS. 2. Tim skripsi yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini. 3. Endang Sri Hardjanti, dr., PFark. sebagai pembimbing utama yang telah

berkenan memberikan waktu, bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis. 4. Achmad Subakir, dr., PFark. sebagai pembimbing pendamping yang telah

sudi memberikan waktu, bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis. 5. DR. Muchsin Doewes, dr., MARS. sebagai penguji utama yang telah

memberikan nasehat, koreksi, kritik, dan saran untuk menyempurnakan penyusunan skripsi.

6. Samigun, dr., S.U. sebagai anggota penguji yang telah memberikan nasehat, koreksi, kritik, dan saran untuk menyempurnakan penyusunan skripsi.

7. Muthmainah, dr., M.Kes selaku tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan dalam pelaksanaan skripsi.

8. Keluarga besar Lab. Farmakologi UNS untuk segala bantuan & kemudahan. 9. Pak Sigit dan semua staf Laboratorium Farmakologi Universitas Setia Budi

yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian. 10. Kedua orang tua tercinta atas segala do’a restu yang tiada habis dan dukungan

baik moril dan materiil, Mbak Nuria untuk semua motivasinya, Wawan dan Lia atas semua keceriaannya.

11. Seseorang di Jakarta untuk semua support, motivasi, doa dan semangat yang selalu diberikan. Thanks for everythings.

12. Teman-teman kelompok PBL D3 untuk kerjasama yang indah. 13. Anak-anak kos Sakinah atas semua cerita, bantuan, dan saran selama ini. 14. Teman-teman FK UNS 2006, Beta Ratri sebagai teman seperjuangan selalu

dan selamanya. 15. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya

penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari kekurangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dibutuhkan saran dan masukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Februari 2010

Ilmida Husniana

Page 3: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Februari 2010

Ilmida Husniana

NIM. G.0006093

Page 4: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Efek Analgesik Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.) Pada Mencit

Ilmida Husniana, NIM / Semester : G0006093/VIII, Tahun : 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Selasa, Tanggal 16 Februari 2010

Pembimbing Utama Nama : Endang Sri Hardjanti, dr., PFark NIP : 194710071976112001 (………………………….) Pembimbing Pendamping Nama : Achmad Subakir, dr., PFarK. NIP : 194505161976031001 (………………………….)

Penguji Utama Nama : DR. Muchsin Doewes, dr., MARS. NIP : 194805311976031001 (………………………….) Anggota Penguji Nama : Samigun, dr., S.U. NIP : 194707071976091009 (………………………….)

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi

Sri Wahjono, dr., MKes., DAFK NIP : 19450824 197310 1 001

Dekan Fak. Kedokteran UNS

Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS. NIP : 19481107 197310 1 003

Page 5: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA.................................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................. v

DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Perumusan Masalah............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka................................................................... 6

B. Kerangka Pemikiran.............................................................. 14

C. Hipotesis................................................................................ 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian....................................................................... 16

B. Lokasi Penelitian.................................................................... 16

C.Obyek Penelitian.................................................................... 16

D. Hewan Uji ............................................................................. 16

Page 6: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

E. Klasifikasi Variabel .............................................................. 16

F. Definisi Operasional Variabel............................................... 17

G. Rancangan Penelitian............................................................ 18

H. Alat dan Bahan Penelitian .................................................... 20

I. Metode Induksi Nyeri Hot Plate............................................ 21

J. Cara Kerja.............................................................................. 22

K. Penentuan Dosis……............................................................. 23

L. Teknik Analisis Data Statistik .............................................. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian...................................................................... 26

B. Analisis Data.......................................................................... 28

BAB V PEMBAHASAN........................................................................ 36

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan................................................................................ 39

B. Saran...................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 40

LAMPIRAN

Page 7: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah jingkatan mencit selama 5 menit pada suhu 50 0C

sebelum dan setelah diberi perlakuan............................................. 27

Tabel 2. Hasil Uji Anova (Analisis of Varians) tentang Efek Analgesik

Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.) ...................….. 30

Tabel 3. Hasil Uji Post Hoc .......................................................................... 31

Page 8: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Mekanisme Kerja Aspirin ………………………… 9

Page 9: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan telah Dilaksanakan Penelitian

Lampiran 3 Surat Hasil Penelitian

Lampiran 4 Ethical Clearance

Lampiran 5 Perhitungan Uji One-way Anova dengan SPSS 16

Lampiran 6 Perbandingan Kekuatan Analgesik antara Air Perasan Daun

Seledri per oral dengan Aspirin pada Mencit

Lampiran 7 Tabel Konversi Dosis untuk Manusia dan Hewan

Lampiran 8 Tabel Volume Maksimum Larutan Obat yang Dapat

Diberikan pada Berbagai Hewan

Lampiran 9 Gambar daun seledri (Apium graveolens L.)

Lampiran 10 Foto Jalannya Penelitian

Page 10: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

ABSTRAK Ilmida Husniana, G0006093, 2010. EFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA. Tujuan Penelitian : Daun seledri mengandung zat flavonoid yang memiliki aktivitas biologis, diantaranya adalah efek analgesik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efek analgesik air perasan daun seledri pada mencit dan efektivitas analgesiknya dibandingkan dengan aspirin dosis terapi. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium sederhana dengan metode post test only control group design, yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi Universitas Setia Budi Surakarta. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss Webster dengan usia 2-3 bulan dan berat 20-30 gram, sebanyak 30 ekor yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan teknik acak sederhana (simple random sampling), yaitu kelompok kontrol negatif (aquadest), kelompok kontrol positif (aspirin), kelompok uji dosis 1 (0,5 ml air perasan daun seledri dosis 1), kelompok uji dosis 2 (0,5 ml air perasan daun seledri dosis 2), kelompok uji dosis 3 (0,5 ml air perasan daun seledri dosis 3). Efek analgesik ditentukan dengan menghitung jumlah jingkatan mencit pada hot plate selama 5 menit pada suhu hasil homogenisasi (500C). Data yang diperoleh diuji statistik dengan uji Anava untuk membandingkan perbedaan antara kelima macam kelompok perlakuan kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc.

Hasil Penelitian : Hasil uji Anava menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok perlakuan, sedangkan hasil uji Post Hoc menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok bahan uji, dan kelompok kontrol positif dengan kelompok bahan uji tidak memiliki perbedaan yang bermakna.

Simpulan Penelitian : Simpulan dari penelitian ini adalah air perasan daun seledri memiliki efek analgesik pada mencit dan efektifitasnya sebanding dengan aspirin dosis terapi.

Kata kunci : efek analgesik, air perasan daun seledri, flavonoid

Page 11: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

ABSTRACT

Ilmida Husniana, G0006093, 2010. ANALGESIC EFFECT OF CELERY (Apium graveolens L.) DISTILLATION WATER AT MICE, Faculty Of Mediciness, Sebelas Maret University, Surakarta Objective : Celery (Apium graveolens L.) contains of flavonoid that has biological activities, one of it is analgesic effect. The aim of this research is knowing the existence of analgesic effect from distillation water of celery (Apium graveolens L.) at mice and its analgesic efficacy compared to aspirin therapy dose. Methods : The type of this research is simple experimental laboratory research with “post test only group control design” method, done in Pharmacology Laboratory of Setia Budi University Surakarta. Animal trial that is used is male mice of Swiss groove with age 2-3 months and weight 20-30 grams much as 30 and divided into 5 treatment groups by simple random sampling technique, i.e. negative control group (aquadest), positive control group (aspirin), first treated group (0,5 ml of celery distillation water 1st dose), second treated group (0,5 ml of celery distillation water 2nd dose), third treated group (0,5 ml of celery distillation water 3rd dose). Analgesic effect is determined by counting the mice jump on hot plate during 5 minutes at the result of homogeneity temperature (50°C). Obtained data is tested statistically by Anova test to compare the difference among five treatment groups and then continued with Post Hoc test. Results : Result of Anova test shows that there are significant differences among five treatment groups, while the result of Post Hoc test shows that there are significant difference between negative control group with tested control group and positive control group with tested group have not the significant differences.

Conclusion: Celery (Apium graveolens L.) distillation water has analgesic effect at mice and the effectivity is the same with aspirin therapy dose.

Key words : analgesic effect, celery distillation water, flavonoid

Page 12: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan

berdasarkan pengalaman (UU No. 23 tahun 1992). Dalam Sistem Kesehatan

Nasional disebutkan bahwa obat tradisional yang terbukti berhasil guna harus

dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan (Sinambela, 2000).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit. Selain

itu, juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari

obat tradisional. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman

daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional

memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit (Sari, 2006) dan relatif lebih

aman dari pada obat modern (Katno dan Pramono, 2002).

Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di

negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi

penyakit kronik meningkat dan semakin luasnya akses informasi mengenai obat

herbal di seluruh dunia (WHO dalam Sari, 2006). Selain itu, dengan adanya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, obat tradisional juga mengalami

Page 13: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

perkembangan dalam bentuk formulasi sediaan misalnya serbuk, pil, kapsul dan

lain-lain (Pudjiastuti et al., 1996).

Dalam perkembangannya, berbagai temuan riset pengobatan tradisional

mampu menemukan beberapa alternatif bagi penyembuhan berbagai penyakit,

diantaranya adalah sebagai obat penghilang rasa nyeri. Sakit kepala, nyeri otot dan

nyeri sendi (artritis rematoid) adalah beberapa contoh penyakit yang menimbulkan

nyeri (Biworo, 2008). Nyeri, dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu

gejala yang paling sering dikeluhkan penderita (Soelistiono, 2008), yang

fungsinya adalah melindungi dan memberikan tanda bahaya tentang adanya

gangguan-gangguan pada tubuh. Penyebabnya adalah adanya pelepasan berbagai

mediator nyeri pada tubuh yang diantaranya adalah prostaglandin. Obat untuk

menghilangkan rasa nyeri adalah obat yang mengandung fungsi analgesik.

Analgesika/obat-obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang

mengurangi/melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (Tjay &

Rahardja, 1986).

Ada berbagai macam obat analgesik yang biasa digunakan oleh

masyarakat, baik berupa obat tradisional maupun sintetik. Beberapa contoh obat

analgesik sintetis misalnya aspirin, ibuprofen, dan asam mefenamat. Efek samping

yang sering terjadi dapat berupa efek ringan dan efek yang lebih berat. Efek yang

ringan contohnya seperti reaksi alergi maupun rash dan efek yang lebih berat,

berupa gangguan pada sistem sistem gastrointestinal, misalnya dispepsi, nyeri

epigastrik, mual dan muntah hingga perdarahan lambung (Soelistiono, 2008).

Page 14: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Melihat efek samping yang ditimbulkan oleh obat sintetik di atas, berbagai

cara bisa dilakukan oleh masyarakat dalam rangka memperoleh derajat kesehatan

yang optimal, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman obat (Katno dan

Pramono, 2002). Beberapa hal yang dapat meningkatkan kembali penggunaaan

obat tradisional oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang

ada di sekitar, antara lain :

a. Melonjaknya harga obat sintetis dan efek sampingnya bagi kesehatan

(Kuntorini, 2005)

b. Adanya back to nature maupun krisis yang berkepanjangan (Katno dan

Pramono, 2002)

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

terbesar di dunia dengan lebih dari 30 ribu spesies tanaman berkhasiat obat yang

telah diteliti secara ilmiah, namun hanya sekitar 180 spesies yang telah

dimanfaatkan oleh industri obat tradisional (Herlina et al., 2006).

Diantara sekian banyak tanaman obat yang terdapat di Indonesia, ada

beberapa jenis tanaman yang difungsikan untuk menghilangkan rasa nyeri. Salah

satunya adalah tanaman seledri. Seledri, dapat difungsikan sebagai obat analgesik

karena mengandung senyawa flavonoid. Senyawa-senyawa flavonoid, baik

bioflavonoid maupun flavonoid sintetik, menunjukkan lebih dari 100 jenis

bioaktivitas. Salah satu diantaranya adalah efek analgesik (Achmad et al., 1990).

Flavonoid bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase, yang

merupakan langkah pertama terbentuknya prostaglandin (Robinson, 1995).

Page 15: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa obat analgesik dibagi

menjadi dua macam yaitu obat sintetis dan obat alami. Maka dari itu, peneliti

ingin menguji, apakah obat analgesik alami yang dalam penelitian ini digunakan

air perasan daun seledri, mampu memberikan efek analgesik yang cukup baik

dalam menghilangkan rasa nyeri, jika dibandingkan dengan aspirin dosis terapi

sebagai obat sintetik standar, yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat

analgesik.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah penelitian ini, yaitu:

1. Apakah ada efek analgesik dari air perasan daun seledri (Apium

graveolens L.) pada mencit?

2. Bagaimana efektivitas analgesik air perasan daun seledri (Apium

graveolens L.) jika dibandingkan dengan aspirin dosis terapi pada mencit?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya efek analgesik air perasan daun seledri

(Apium graveolens L.) pada mencit.

2. Untuk mengetahui efektivitas analgesik air perasan daun seledri (Apium

graveolens L.) dibandingkan dengan aspirin dosis terapi pada mencit.

Page 16: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai adanya efek

analgesik air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) pada mencit,

serta efektivitas analgesiknya jika dibandingkan dengan aspirin dosis

terapi.

2. Aspek Aplikatif

Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya pada hewan

yang tingkatannya lebih tinggi, serta untuk mencari dosis yang tepat dan

efektif.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Nyeri

a. Definisi

Nyeri merupakan suatu keluhan yang sering menyebabkan

seseorang pergi ke dokter. International Association for the Study of

Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai sensasi yang tidak

Page 17: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

mengenakkan dan biasanya diikuti oleh pengalaman emosi tertentu

yang erat kaitannya dengan derajat kerusakan. Dengan demikian, nyeri

merupakan komponen fisiologik (diskriminatif) dan psikologik

(afektif) yang kemudian secara nyata dibedakan pada nyeri akut dan

kronis. Keadaan ini tidak selalu berarti bahwa suatu obat pasti

diperlukan, melainkan umumnya disepakati bahwa suatu obat

golongan analgesik berperan penting dalam mengatasi nyeri, apapun

sebabnya (Sujatno, 1998).

b. Patofisiologi

Nyeri merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

berabagai serabut saraf aferen dan eferen. Nyeri seringkali dikatakan

sebagai respon terhadap stimulus yang merusak jaringan (traumatik,

mekanik, kimiawi, termal, penyakit) dan kemudian menimbulkan

aktivasi reseptor nyeri (nosiseptor). Transmisi impuls dari nosiseptor

dilakukan melalui serabut aferen A-delta dan serabut aferen C. Serabut

A-delta adalah serabut besar, bermielin, konduksi cepat dan

stimulasinya menghasilkan nyeri yang jelas, tajam, terlokalisasi.

Sedangkan aferen C adalah serabut kecil, tidak bermielin, konduksi

lambat dan stimulasinya menghasilkan nyeri yang tumpul, tidak

terlokalisasi dan persisten. Serat-serat saraf rasa sakit mengadakan

sinaps dengan neuron-neuron lain di sumsum tulang belakang yang

menyeberangi chorda spinalis naik ke atas melalui traktus

Page 18: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

spinothalamicus, (radiasi thalamokortikal), kemudian ke tingkat lebih

atas untuk integrasi dan interpretasi (Sujatno, 1998).

Aktivasi reseptor nyeri ini dimungkinkan karena pada setiap

kerusakan jaringan akan dihasilkan zat mediator seperti prostaglandin,

bradikinin, leukotrien, histamin dan serotonin yang kemudian akan

menghasilkan sensitisasi reseptor (Sujatno, 1998).

2. Aspirin

a. Sifat Fisikokimia

Aspirin adalah analgesik antipiretik dan antiinflamasi yang

sangat luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Selain

sebagai prototip, obat ini merupakan obat standar dalam menilai efek

obat sejenisnya.

Aspirin banyak digunakan oleh masyarakat karena dosis 80 mg

sehari telah cukup mampu untuk menghambat enzim siklooksigenase

pada trombosit manusia, dimana tanpa adanya enzim ini, mediator

prostaglandin yang dapat menimbulkan rasa sakit tidak dapat

terbentuk.

Aspirin, yang merupakan golongan salisilat ini bersifat sangat

iritatif (Wilmana, 1995).

b. Farmakokinetik

Aspirin diserap dalam bentuk utuh, dihidrolisis menjadi asam

salisilat terutama dalam hati, sehingga hanya kira-kira 30 menit

terdapat dalam plasma (Wilmana, 1995). Waktu paruhnya meningkat

Page 19: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

dengan dosis sehingga kenaikan dosis dapat menimbulkan kenaikan

ambang plasma darah yang tidak sebanding. Variasi metabolisme antar

individu juga besar (Lastari dan Herman, 1995).

c. Farmakodinamik

Aspirin menimbulkan efek analgesik dengan cara menghambat

sintesis prostaglandin, bukan dengan blokade langsung. Prostaglandin

inilah yang menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulasi

mekanik dan kimiawi sehingga menimbulkan keadaan hiperalgesia

yang akan merangsang pelepasan mediator-mediator seperti bradikinin

dan histamin yang akan menimbulkan nyeri secara nyata (Wilmana,

1995).

Mekanisme kerja aspirin dapat digambarkan sebagai berikut :

Trauma/luka pada sel

Gangguan pada membran sel

fosfolipid

Asam arakidonat Dihambat kortikosteroid Enzim fosfolipase

Enzim lipoksigenase Enzim siklooksigenase

hidroperoksid Endoperoksid PGG2/PGH

Dihambat obat AINS (“serupa-aspirin”)

Page 20: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

(Wilmana, 1995)

Gambar 1. Mekanisme kerja aspirin

Keterangan gambar : merangsang

menghambat

d. Efek samping

Aspirin ini menimbulkan efek samping, terutama pada sistem

gastrointestinal yang berupa dispepsi, nyeri epigastrik, mual dan

muntah hingga perdarahan lambung (Lastari dan Herman, 1995).

Selain itu, aspirin juga dapat menyebabkan kerusakan hepar, berupa

peningkatan aktivitas aminotransferase plasma (Soelistiono, 2008),

menurunkan fungsi ginjal dan efek urikosurik, serta tinnitus dan tuli

yang merupakan tanda awal keracunan pada orang dewasa dapat

digunakan untuk menentukan dosis harian maksimal yang bisa

diterima. Pada anak-anak perlu monitor ambang plasma karena sulit

menilai efektivitas obatnya (Lastari dan Herman, 1995).

e. Kontra indikasi

Aspirin tidak boleh diberikan pada penderita dengan kerusakan

hati berat, hipoprotrombinemia, defisiensi vitamin K dan hemofilia,

karena dapat menimbulkan perdarahan. Selain itu, aspirin juga tidak

leukotrien PGE2, PGF2, PGD2

Tromboxan A2

Prostasiklin

Page 21: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

dianjurkan diberikan kepada penderita penyakit hati kronik. Hal ini

berkaitan dengan hubungan antara salisilat dan sindrom Reye. Pada

pemakaian obat antikoagulan dalam waktu lama, sebaiknya hati-hati

jika aspirin juga diberikan, karena aspirin menyebabkan perpanjangan

masa perdarahan (Wilmana, 1995).

3. Daun Seledri (Apium graveolens L.)

a. Klasifikasi Tumbuhan

1) Kingdom : Plantae

2) Divisi : Spermatophyta

3) Sub divisi : Angiospermae

4) Kelas : Dicotyledonae

5) Ordo : Umbelliflorae

6) Familia : Umbelliferae

7) Genus : Apium

8) Spesies : Apium graveolens L. (Syamsuhidayat dan

Hutapea,1991)

b. Nama Umum / Nama Dagang

Seledri (Syamsuhidayat dan Hutapea,1991).

c. Nama Daerah

1) Sumatra : Seledri (Melayu)

2) Jawa : Saladri (Sunda) Seledri (Jawa Tengah)

(Syamsuhidayat dan Hutapea,1991)

d. Deskripsi Tanaman

Page 22: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Habitatnya di semak, tingginya ± 50 cm. Batangnya tidak

berkayu, bersegi, beralur, beruas, bercabang, tegak, berwarna hijau

pucat. Memiliki akar tunggang yang berwarna putih kotor. Daunnya

majemuk, menyirip ganjil, anak daun 3-7 helai, pangkal dan ujungnya

runcing, tepi beringgit, panjangnya 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm,

pertulangan menyirip, panjang tangkainya 1-2,7 cm, berwarna hijau

keputih-putihan, hijau. Sedangkan bunganya berbentuk payung,

tangkai 2 cm, delapan sampai dua be!as, tangkai kelopak 2,5 cm, hijau,

benang sari lima, berlepasan, berseling dengan mahkota, ujung

runcing, mahkota berbagi lima, bagian pangkal berlekatan, putih.

Buahnya berbentuk kerucut, panjangnya 1-1,5 mm, dan berwarna hijau

kekuningan (Syamsuhidayat dan Hutapea,1991).

e. Bagian Tumbuhan yang Digunakan

Seluruh bagian tanaman ini bisa dijadikan obat (Purwadaksi R, 2007).

f. Kandungan Kimia

Daun seledri (Apium graveolens L.) mengandung saponin,

flavonoida, polifenol (Syamsuhidayat dan Hutapea,1991), protein,

belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1, dan C (Chanan, 2008).

g. Efek Farmakologis

Page 23: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Ekstrak seledri memiliki kemampuan membersihkan racun dari

sistem pencernaan tubuh dan dapat digunakan untuk kasus penyakit

gout dimana kristal asam urat mengalami pembekuan.

Akar tanaman seledri merupakan bagian yang paling efektif

untuk mengobati kencing batu. Selain itu, akarnya juga cukup ampuh

merawat kondisi liver yang terganggu serta darah tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung

psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas biang penyebab

kanker. Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai

obat untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan

daun seledri ke kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri

yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat mendinginkan

kepala (Chanan, 2008).

Seledri juga mengandung selenium yang berefek merangsang

sel saraf otak sehingga sangat baik untuk meningkatkan intelegensia,

apialkali yang berefek menurunkan tekanan darah, sodium yang

merupakan mineral yang berguna untuk dinding lambung dan saluran

usus, memperlambat proses penuaan, menjaga kelenturan dan aktivitas

otot, serta kalium, sodium, dan sulfur yang sangat baik untuk diabetes

(Wijayakusuma, 2000).

Para penderita osteoarthritis, terutama wanita menggunakan

suplemen vitamin yang mengandung ekstrak seledri, minyak ikan, dan

Page 24: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

ekstrak bawang putih untuk manghilangkan rasa sakit yang

dirasakannya (Zochling et al., 2003).

h. Komponen Daun Seledri (Apium graveolens L.) yang Memiliki Efek

Analgesik

Komponen daun seledri (Apium graveolens L.) yang memiliki

efek analgesik adalah flavonoid. Flavonoid adalah golongan metabolit

sekunder yang tersebar merata dalam dunia tumbuhan (Achmad et al.,

1990). Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan

senyawa C6-C3-C6 yang artinya kerangka karbon flavonoid terdiri

atas dua gugus C6 atau cincin benzana tersubstitusi disambungkan

oleh rantai alifatik tiga karbon. Flavonoid mencakup banyak pigmen

yang paling umum terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari

fungus sampai angiospermae. Pada tumbuhan tinggi, flavonoid dapat

ditemukan baik dalam bagian vegetatif maupun bunga. (Robinson,

1995). Beberapa aktifitas flavonoid diantaranya adalah sebagai

analgetik, antibiotik, anti konvulsan dan lain-lain (Achmad et al.,

1990).

Flavonoid ini dapat berfungsi analgetik karena dapat

menghambat sintesis prostaglandin yang mengakibatkan tidak

terjadinya pelepasan mediator-mediator nyeri (Robinson, 1995).

B. Kerangka Pemikiran

perlakuan kontrol positif kontrol negatif

Page 25: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

C. Hipotesis

1. Ada efek analgesik dari air perasan daun seledri (Apium graveolens L.)

pada mencit.

2. Efektivitas air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) sebanding

dengan aspirin dosis terapi.

Mencit Mencit Mencit

Aspirin

Aquades

Air perasan daun seledri (mengandung flavonoid)

Mencari adanya efek analgesik

Mencari adanya efek analgesik

Hambat biosintesis prostaglandin (+)

Hambat biosintesis prostaglandin (+)

Hambat biosintesis prostaglandin (-)

Bandingkan

Analisis Data Statistik

Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (+)

Page 26: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sederhana dengan

post-test only control group design karena pengukuran hanya dilakukan pada

waktu tertentu setelah pemberian perlakuan pada hewan uji. Jenis penelitian ini

ekonomis dan secara teknis lebih mudah dilakukan (Taufiqurohman, 2004).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas

Setia Budi, Surakarta.

C. Obyek Penelitian

Daun seledri yang masih segar, berwarna hijau dan tidak berlubang,

diperoleh di Pasar Gede, Surakarta.

D. Hewan Uji

Hewan percobaan berupa mencit putih galur Swiss jantan, usia + 2-3

bulan dengan berat badan + 20 gram, kemudian diambil 30 ekor dan dibagi

menjadi 5 kelompok terdiri atas 6 ekor mencit yang dipilih secara acak

sederhana (simple random sampling).

E. Klasifikasi Variabel

1. Variabel Bebas : Air perasan daun seledri

Page 27: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

2. Variabel Terikat : Efek analgesik

3. Variabel Pengganggu :

a. Terkendali :

1) Stres, dikendalikan dengan cara adaptasi terhadap lingkungan

percobaan.

2) Umur mencit, dikendalikan dengan cara restriksi (pembatasan

kriteria inklusi) umur 2-3 bulan.

3) Berat badan mencit, dikendalikan dengan cara restriksi

(pembatasan kriteria inklusi) 20-30 gram.

b. Tak terkendali : Variasi kepekaan mencit terhadap zat dan

obat yang digunakan, adanya zat

perangsang endogen, adanya zat

penghambat endogen, keadaan lambung

mencit.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Air perasan daun seledri

Air perasan daun seledri adalah bahan uji yang dibuat dengan

menambahkan sedikit air pada tumbukan daun seledri sehingga didapatkan

air perasannya. Air perasan daun seledri ini merupakan variabel bebas yang

berskala ordinal. Cara pemberiannya yaitu diberikan per oral dengan sonde

lambung. Dosis pemberiannya sebanyak 0,5 ml/20 g BB dengan jumlah

bahan masing-masing sebesar 0,13 g, 0,195 g, dan 0, 26 g.

Page 28: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

2. Aspirin

Aspirin adalah obat analgesik standar yang sering dipakai di masyarakat.

Dalam percobaan ini, aspirin digunakan sebagai kontrol positif.

Pemberiannya yaitu dengan dosis 1,3 mg/20 g berat badan mencit.

3. Aquades

Aquades adalah air hasil destilasi. Aquades dalam percobaan ini

digunakan sebagai kontrol negatif, yaitu sebanyak 0,5 ml.

4. Efek analgesik

Efek analgesik adalah efek penurunan rasa sakit yang diukur dengan

cara menghitung frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit di atas hot plate

yang terjadi setelah pemberian bahan uji, dengan suhu rata-rata hasil

percobaan yang merupakan respon terhadap rangsang panas. Efek analgesik

yang ditunjukkan dengan jumlah jingkatan mencit di atas hot plate

merupakan variabel terikat dalam penelitian ini dan berskala rasio.

G. Rancangan Penelitian

Mencit putih galur Swiss Webster jantan sebanyak 30 ekor dibagi

menjadi 5 kelompok secara acak, yaitu sebagai berikut :

Page 29: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Keterangan :

K-1 : 6 ekor mencit sebagai kelompok kontrol positif.

K-2 : 6 ekor mencit sebagai kelompok kontrol negatif.

K-3 : 6 ekor mencit sebagai kelompok uji dosis pertama.

K-4 : 6 ekor mencit sebagai kelompok uji dosis kedua.

K-5 : 6 ekor mencit sebagai kelompok uji dosis ketiga.

P-1 : Pemberian aspirin dengan dosis 1,3 mg/20 g BB mencit

P-2 : Pemberian aquades (pelarut) sebanyak 0,5 ml.

P-3 : Pemberian air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) dosis I

P-4 : Pemberian air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) dosis II

P-5 : Pemberian air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) dosis III

R : Rangsangan panas hot plate.

K-2

K-3

K-4

K-5

P-2

P-3

P-4

P-1

P-5

R

R

R

R

U-3

U-2

U-4

U-5

B

R U-1 K-1

Page 30: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

U-1 : Pengukuran hasil (frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit)

kelompok 1.

U-2 : Pengukuran hasil (frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit)

kelompok 2.

U-3 : Pengukuran hasil (frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit)

kelompok 3.

U-4 : Pengukuran hasil (frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit)

kelompok 4.

U-5 : Pengukuran hasil (frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit)

kelompok 5.

B : Bandingkan frekuensi jingkatan mencit selama 5 menit antara 5

kelompok perlakuan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat :

a. Kandang mencit : untuk tempat mengadaptasikan mencit pada

tempat percobaan.

b. Timbangan hewan : untuk mengetahui berat badan mencit.

c. Spuit pencekok / oral 1 ml : untuk memasukkan sampel uji ke

mencit per oral

Page 31: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

d. Hot plate (plat panas) : untuk memberi perlakuan berupa rangsang

panas pada mencit

e. Bekker glass: untuk tempat air perasan daun seledri (Apium

graveolens L.)

f. Termometer : untuk mengukur suhu hot plate yang digunakan.

g. Stopwatch digital : untuk mengukur waktu saat mencit dimasukkan

hot plate.

h. Mangkok porselen : untuk menumbuk daun seledri.

2. Bahan :

a. Aspirin dosis 1,3 mg/20 kg BB mencit sebagai kontrol positif

b. Aquadest sebagai kontrol negatif

c. Air perasan daun seledri

d. Makanan BR-II (pellet)

I. Metode Induksi Nyeri Hot Plate

1. Prinsip Metode

Hewan uji (mencit) diletakkan di atas hot plate dengan suhu 500 C yang

merupakan suhu hasil homogenisasi mencit pertama kali menjingkat. Stimulus

nyeri berupa panas pada mencit akan menimbulkan respon dalam bentuk

mengangkat atau menjingkat kaki depan.

2. Pengukuran Efek Analgesik

Pengukuran efek analgesik berupa reaksi mencit terhadap rangsang

panas hot plate, yaitu frekuensi jingkatan mencit dalam 5 menit. Mencit

Page 32: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

disebut menjingkat bila mengangkat kedua kaki depannya atau meloncat ke

atas.

3. Hasil Pengukuran

Efek analgesik dinyatakan positif jika frekuensi jingkatan mencit setelah

pemberian obat atau bahan uji lebih sedikit dibandingkan sebelum pemberian.

J. Cara Kerja

1. Pembuatan Air perasan daun seledri (Apium graveolens L.)

Air perasan daun seledri diperoleh dari daun seledri segar sebanyak 0,13

g, 0,195 g, dan 0,26 g yang dipotong-potong lembut, kemudian ditumbuk di

mangkok porselen dan diberi air secukupnya. Kemudian hasil tumbukan

tersebut dimasukkan ke dalam kain flanel untuk diperas. Dosis pemberian air

perasan daun seledri sebanyak 0,5 ml/20 g BB.

Langkah Penelitian

a. Mencit dipuasakan ± 18 jam sebelum perlakuan, air minum tetap

diberikan, setelah diadaptasikan selama ± 3 hari di tempat percobaan.

b. Mencit ditimbang berat badannya, kemudian dikelompokkan secara

acak menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas 6

ekor mencit.

c. Masing-masing kelompok tersebut terlebih dahulu diadakan

homogenisasi dengan diletakkan di atas hot plate, dicatat pada suhu

berapa mencit pertama kali menjingkat, kemudian dibuat rata-rata.

Page 33: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Hasilnya digunakan sebagai suhu hot plate sesudah mencit mendapat

perlakuan, yang berarti pada suhu tersebut dianggap semua mencit

sudah mulai menjingkat sebagai upaya menghindar dari rasa nyeri.

d. Setelah 5-10 menit, masing-masing kelompok diberi perlakuan yaitu

pemberian aquadest sebagai kontrol negatif (Kelompok I), aspirin dosis

1,3 mg / 20 gram BB mencit (Kelompok II), air perasan daun seledri dosis

I sebanyak 0,5 ml / 20 gram BB (Kelompok III), air perasan daun seledri

dosis II sebanyak 0,5 ml / 20 gram BB (Kelompok IV), air perasan daun

seledri dosis III sebanyak 0,5 ml / 20 gram BB (Kelompok V) masing-

masing per oral dengan menggunakan kanul. Kapasitas cairan yang

dapat diminum mencit adalah 1 ml / 20 gram BB mencit. (Ngatidjan,

1991).

e. Setelah 2 jam mencit diletakkan di atas hot plate.

f. Tiap mencit diletakkan di atas hot plate dengan suhu hasil

homogenisasi, lalu dihitung berapa kali mencit menjingkat selama 5

menit. (Ngatidjan, 1991).

g. Semua data yang diperoleh ditabulasi, dibuat rata-rata dan dievaluasi.

K. Penentuan Dosis

1. Dosis Aspirin

Berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis untuk berbagai jenis

hewan uji dari berbagai spesies dan manusia, maka konversi dosis manusia

dengan berat badan 70 kg pada mencit dengan berat badan 20 g adalah

0,0026. Dosis aspirin yang dipakai untuk orang dewasa adalah 500 mg, jadi

Page 34: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

dosis untuk mencit = 500 mg x 0,0026 / 20 g BB mencit = 1,3 mg / 20 g BB

mencit (Ngatidjan, 1991).

2. Dosis dan Volume Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.)

Volume maksimal yang dapat diberikan per oral pada mencit adalah 1

ml / 20 g BB (Ngatidjan, 1991). Jadi dalam memperkirakan dosis perasan

daun seledri yang akan diuji tidak boleh melebihi 1 ml / 20 g BB.

Penggunaan empiris daun seledri untuk pengobatan di masyarakat adalah

50-100 g diperas dengan ditambah air secukupnya (Hapsoh dan Rahmawati,

2007).

Faktor konversi untuk manusia dengan berat badan 70 kg pada mencit

dengan berat badan 20 g adalah 0,0026 (Ngatidjan, 1991). Dosis daun

seledri untuk manusia yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 50 g, 75 g,

dan 100 g, maka dosis untuk mencit yaitu:

Dosis I = 0,0026 x 50 g = 0,13 g

Dosis II = 0,0026 x 75 g = 0,195 g

Dosis III = 0,0026 x 100 g = 0,26 g

Setiap dosis diberikan sebanyak 0,5 ml sehingga tidak melebihi dosis maksimal

yang bisa diberikan pada mencit.

L. Teknik Analisis Data Statistik

Page 35: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Rancangan penelitian ini termasuk dalam rancangan experimental

sederhana (post-test only control group design). Uji statistik yang biasa

digunakan untuk rancangan experimental sederhana adalah uji Anova

(Taufiqurohman, 2004). Anova digunakan untuk membandingkan perbedaan

mean lebih dari 2 kelompok (Murti, 1994).

Data yang terkumpul dianalisis secara statistik dengan uji Anova (One-way

analysis of variance) dengan α = 0,05 . Digunakan uji Anova karena terdapat

lebih dari 2 kelompok perlakuan. Persyaratan Anova yang harus dipenuhi adalah

berdistribusi normal dan variansinya homogen (Dahlan, 2008). Sebaran

(distribusi) data normal dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk Uji Shapiro-

Wilk hasilnya lebih akurat jika jumlah sampel kurang dari 50 jika dibandingkan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Varians data dianalisis menggunakan uji

homogenitas Levene statistic. Setelah uji Anova, dilanjutkan dengan uji post-hoc

untuk mengetahui manakah di antara kelompok perlakuan yang mempunyai

nilai signifikan paling berbeda. Analisis statistik diolah dengan menggunakan

program SPSS 16.0 for Windows Evaluation Version.

Page 36: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Telah dilakukan penelitian efek analgesik air perasan daun seledri

(Apium graveolens L.) dibandingkan dengan aspirin dosis terapi pada mencit.

Penelitian dilakukan pada 5 kelompok dengan pemberian air perasan daun

seledri dosis 0,13 g, 0,195 g dan dosis 0,26 g per oral. Satu kelompok dengan

pemberian aspirin sebagai kontrol positif dan satu kelompok sebagai kontrol

negatif dengan pemberian aquadest. Aspirin diberikan dengan dosis terapi,

yaitu 1,3 mg / 20 g BB mencit. Penelitian dilakukan selama 5 menit setelah

pemberian perlakuan.

Hasil pengamatan pada penelitian efek analgesik air perasan daun

seledri pada mencit ini adalah sebagai berikut :

Page 37: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Tabel 1. Jumlah jingkatan mencit selama 5 menit pada suhu 50 0C sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Mencit K1 K2 K3 K4 K5

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 81 43 69 93 68 56 87 35 76 46

2 75 51 70 69 95 73 84 58 81 71

3 78 37 90 88 81 61 74 41 80 34

4 85 61 81 74 78 74 101 63 79 27

5 91 46 76 77 79 65 63 45 64 38

6 80 68 93 104 82 44 83 31 88 65

Jumlah 490 306 479 505 483 373 492 273 468 281

Mx 81,67 51 79,83 84,17 80,5 62,17 82 45,5 78 46,83

Keterangan :

K1 = kelompok kontrol positif (pemberian aspirin dosis 1,3/20 g BB mencit)

per oral

K2 = kelompok kontrol negatif (pemberian aquadest per oral)

K3 = kelompok perlakuan pemberian air perasan daun seledri dosis 1

K4 = kelompok perlakuan pemberian air perasan daun seledri dosis 2

K5 = kelompok perlakuan pemberian air perasan daun seledri dosis 3

Mx = Mean

Page 38: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

B. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, diuji apakah ada

perbedaan yang bermakna antara tiap-tiap kelompok pada hasil post

testnya menggunakan uji One-Way ANOVA. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and

Service Solution) 16.0 for Windows.

Syarat menggunakan uji One-Way ANOVA:

1. Variabel data berupa variabel numerik/kontinu/rasio. Data pada

penelitian ini adalah jumlah jingkatan kaki mencit selama 5 menit yang

dinyatakan dengan angka rasio.

2. Sebaran data harus normal, dibuktikan dengan nilai uji Kolmogorov-

Smirnov atau Saphiro-Wilk yang memiliki nilai p lebih besar daripada

nilai alfa. Misal, alfa = 0,05 maka nilai p untuk uji sebaran data

harus > 0,05.

3. Varians data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan

uji Homogeneity of Variances, dimana untuk varians data yang sama

akan memiliki nilai p > nilai alfa.

4. Jika ketiga syarat di atas tidak terpenuhi maka dapat digunakan uji

hipotesis alternatif yaitu berupa uji hipotesis non-parametrik Kruskall-

Wallis.

5. Jika pada uji Anova atau Kruskal Wallis menghasilkan nilai p < 0,05,

maka dilanjutkan dengan melakukan analisis Post Hoc (Dahlan, 2008).

Page 39: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Metode analitik yang dapat digunakan untuk menentukan sebaran

data normal atau tidak normal adalah uji Kolmogorov-Smirnov

(sampel > 30) atau uji Saphiro-Wilk (sampel ≤ 30). Penelitian ini

menggunakan 30 sampel, maka digunakan uji Saphiro-Wilk untuk

menentukan apakah sebaran data normal atau tidak. Hasil uji Saphiro-Wilk

dapat dilihat pada lampiran 4.

Nilai p dari hasil uji Saphiro-Wilk berturut-turut untuk kelompok

kontrol positif, kontrol negatif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3

adalah 0,813; 0,765; 0,650; 0,606, dan 0,480 dimana keempat nilai di atas

lebih besar dari alfa (0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa:

1. Sebaran data kelompok kontrol positif normal.

2. Sebaran data kelompok kontrol negatif normal.

3. Sebaran data kelompok perlakuan 1 normal.

4. Sebaran data kelompok perlakuan 2 normal.

5. Sebaran data kelompok perlakuan 3 normal.

Syarat kedua untuk menggunakan uji One-Way ANOVA terpenuhi,

selanjutnya dilakukan uji Homogeneity of Variances untuk mengetahui

apakah varians data sama atau tidak. Hasil uji Homogeneity of Variances

dapat dilihat pada lampiran 4.

Nilai p yang didapatkan dari uji Homogeneity of Variances adalah

0,625 di mana nilai ini lebih besar dari 0,05 dan dapat diartikan bahwa

varians data antar kelompok sama. Syarat ketiga untuk menggunakan uji

Page 40: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

One-Way ANOVA terpenuhi sehingga uji One-Way ANOVA bisa

dilakukan.

Hasil uji One-Way ANOVA dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Nilai p dari hasil uji One-Way ANOVA adalah 0,000 (p<0,05), jadi terdapat

perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif, kelompok

kontrol negatif, kelompok perlakuan 1, kelompok perlakuan 2 dan

kelompok perlakuan 3.

Tabel 2. Hasil Uji Anova (Analisis of Varians) tentang Efek Analgesik Air Perasan Daun Seledri (Apium graveolens L.)

Kelompok n Mean Standar Deviasi F p

Kontrol positif (aspirin)

6 51.0000 11.61034 8.535 0.000

Kontrol negatif (aquades)

6 84.1667 13.19722

Bahan uji dosis I 6 62.1667 11.26795

Bahan uji dosis II 6 45.5000 12.67675

Bahan uji dosis III 6 46.8333 17.61155

Total 30 57.9333 19.23168

Uji statistik kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple

Comparisons yang dapat dilihat pada tabel 3 dan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji LSD.

Page 41: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Tabel 3 : Hasil Uji Post Hoc

No. Pasangan Kelompok Beda Mean p

1 Kontrol positif dan kontrol negatif 33.17 0.000

2 Kontrol positif dan bahan uji dosis I 11.17 0.163

3 Kontrol positif dan bahan uji dosis II 5.50 0.486

4 Kontrol positif dan bahan uji dosis III 4.17 0.597

5 Kontrol negatif dan bahan uji dosis I 22.00 0.009

6 Kontrol negatif dan bahan uji dosis II 38.67 0.000

7 Kontrol negatif dan bahan uji dosis III 37.33 0.000

8 Bahan uji dosis I dan bahan uji dosis II 16.67 0.042

9 Bahan uji dosis I dan bahan uji dosis III 15.33 0.060

10 Bahan uji dosis II dan bahan uji dosis III 1.33 0.865

Dari uji Post Hoc didapatkan hasil:

a. Pada kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif, didapatkan nilai p = 0.000, lebih kecil dari alfa (0,05)

dan terdapat beda mean 33.17.

Nilai p yang lebih kecil dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang bermakna antara

kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif. Dari hasil

perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok kontrol

positif dan kelompok kontrol negatif terdapat perbedaan jumlah rata-

rata jingkatan sebanyak 33,17 jingkatan.

Page 42: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

b. Pada kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis I, didapatkan nilai p = 0.163, lebih besar dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 11.17.

Nilai p yang lebih besar dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang tidak bermakna

antara kelompok kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis I. Dari

hasil perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok

kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis I terdapat perbedaan

jumlah rata-rata jingkatan sebanyak 11,17 jingkatan.

c. Pada kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis II, didapatkan nilai p = 0.486, lebih besar dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 5.50.

Nilai p yang lebih besar dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang tidak bermakna

antara kelompok kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis II. Dari

hasil perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok

kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis II terdapat perbedaan

jumlah rata-rata jingkatan sebanyak 5,50 jingkatan.

d. Pada kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis III, didapatkan nilai p = 0.597, lebih besar dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 4.17.

Page 43: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Nilai p yang lebih besar dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang tidak bermakna

antara kelompok kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis III. Dari

hasil perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok

kontrol positif dan kelompok bahan uji dosis III terdapat perbedaan

jumlah rata-rata jingkatan sebanyak 4,17 jingkatan.

e. Pada kelompok kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis I, didapatkan nilai p = 0.009, lebih kecil dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 22.00.

Nilai p yang lebih kecil dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang bermakna antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok bahan uji dosis I. Dari hasil

perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok kontrol

negatif dan kelompok bahan uji dosis I terdapat perbedaan jumlah rata-

rata jingkatan sebanyak 22,00 jingkatan.

f. Pada kelompok kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis II, didapatkan nilai p = 0.000, lebih kecil dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 38.67.

Nilai p yang lebih kecil dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang bermakna antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok bahan uji dosis II. Dari hasil

perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok kontrol

Page 44: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

negatif dan kelompok bahan uji dosis II terdapat perbedaan jumlah

rata-rata jingkatan sebanyak 38,67 jingkatan.

g. Pada kelompok kontrol negatif dibandingkan dengan kelompok bahan

uji dosis III, didapatkan nilai p = 0.000, lebih kecil dari alfa (0,05) dan

terdapat beda mean 37.33.

Nilai p yang lebih kecil dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang bermakna antara

kelompok kontrol negatif dan kelompok bahan uji dosis III. Dari hasil

perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok kontrol

negatif dan kelompok bahan uji dosis III terdapat perbedaan jumlah

rata-rata jingkatan sebanyak 37,33 jingkatan.

h. Pada kelompok bahan uji dosis I dibandingkan dengan kelompok

bahan uji dosis II, didapatkan nilai p = 0.042, lebih kecil dari alfa

(0,05) dan terdapat beda mean 16.67.

Nilai p yang lebih kecil dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang bermakna antara

kelompok bahan uji dosis I dan kelompok bahan uji dosis II. Dari hasil

perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara kelompok bahan uji

dosis I dan kelompok bahan uji dosis II terdapat perbedaan jumlah

rata-rata jingkatan sebanyak 16,67 jingkatan.

i. Pada kelompok bahan uji dosis I dibandingkan dengan kelompok

bahan uji dosis III, didapatkan nilai p = 0.060, lebih besar dari alfa

(0,05) dan terdapat beda mean 15.33.

Page 45: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Nilai p yang lebih besar dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang tidak bermakna

antara kelompok bahan uji dosis I dan kelompok bahan uji dosis III.

Dari hasil perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara

kelompok bahan uji dosis I dan kelompok bahan uji dosis III terdapat

perbedaan jumlah rata-rata jingkatan sebanyak 15,33 jingkatan.

j. Pada kelompok bahan uji dosis II dibandingkan dengan kelompok

bahan uji dosis III, didapatkan nilai p = 0.865, lebih besar dari alfa

(0,05) dan terdapat beda mean 1.33.

Nilai p yang lebih besar dari alfa menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan banyaknya jingkatan kaki mencit yang tidak bermakna

antara kelompok bahan uji dosis II dan kelompok bahan uji dosis III.

Dari hasil perhitungan beda mean, dapat dilihat bahwa antara

kelompok bahan uji dosis II dan kelompok bahan uji dosis III terdapat

perbedaan jumlah rata-rata jingkatan sebanyak 1,33 jingkatan.

Page 46: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) memiliki efek analgesik terhadap

mencit.

2. Efek analgesik air perasan daun seledri (Apium graveolens L.) sebanding dengan

aspirin dosis terapi.

B. Saran

Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, penulis memberi

saran sebagai berikut :

1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai zat-zat yang terkandung

dalam daun seledri (Apium graveolens L.) yang berfungsi sebagai

analgesik.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis air perasan daun

seledri yang efektif untuk analgesik dengan metode penelitian yang

berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Page 47: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Achmad S.A., Hakim E.H., Makmur L. 1990. Flavonoid dan phyto medika, kegunaan dan prospek. Phyto Medica. Vol.I. No.2, p : 121.

Azizi, Mohamad Syahrir. 2004. Uji Efektifitas Analgesik Maserasi Ekstrak Daun Kamboja (Plumeira acuminate Ait.) dibanding Aspirin pada Mencit. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Biworo A. 2008. Analgesika.

http://farmakologi.files.wordpress.com/2008/05/analgetika.pdf(28 Juli 2009)

Chanan E. 2008. Seledri, Penyedap yang Juga Jadi Obat.

http://sman1payakumbuh.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=44 (14 Juli 2009)

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika, pp : 84-95.

Hapsoh dan Rahmawati N. 2007. Textbook Universitas Sumatra Utara. http://e-course.usu.ac.id/content/budidaya/agronomi/textbook.pdf (22 Juli

2009) Herlina T., Supratman U., Subarnas A., Sutardjo S., Hayashi H. 2006. Alkaloid eritrina

yang bersifat anthelmintik dari biji dadap ayam (Erythrina variegata). Prosiding Seminar Nasional Himpunan Kimia Indonesia. Pp:55-58.

http://www.scribd.com/doc/2559001/Prosiding-Seminar-Nasional-HKI-2006?autodown=pdf (4 Juli 2009)

Imono A. D. dan Nurlaila, 1986. Obat Tradisional dan Fitoterapi Uji Toksikologi. Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta. pp : 4-11.

Page 48: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Katno dan Pramono S. 2002. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. http://cintaialam.tripod.com/keamanan_obat%20tradisional.pdf (4 Juli 2009)

Kuntorini E.M. 2005. Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kotamadya Banjarbaru. Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan. http://www4.webng.com/bioscientiae/v2n1/v2n1_kuntorini.pdf (15 Juli 2009)

Lastari P., Herman M.J. 1995. Obat-obat Anti Inflamasi Non Steroid. Cermin Dunia Kedokteran. No. 104. Jakarta. pp : 20-1

Middleton, Elliot JR, Kandaswami C., Theoharides Theoharis C. 2000. The Effects of Plants Flavonoids on Mammalian Cells: Implications for Inflammation, Heart Disease, and Cancer. Massachusetts: The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, pp: 682-3.

Murti B. 1994. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik Dalam Ilmu-Ilmu Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium Metode Laboratorium dalam Toksikologi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM. Yogyakarta, pp : 94-152.

Nugroho, Aji. 2004. Perbandingan Efek Analgesik Ekstrak daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan Aspirin pada Mencit. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pudjiastuti, Dzulkarnain B., Nuratmi B.. 1996. Uji Analgetik Infus Rimpang Lempuyang Pahit (Zingiber americana BL) pada Mencit Putih.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/14UjiAnalgetikInfusRimpangLempuyangPahit129.pdf/14UjiAnalgetikInfusRimpangLempuyangPahit129.html

(25 Juli 2009)

Page 49: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Purwadaksi R. 2007. Memanfaatkan Pekarangan untuk Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penerbit Agromedia, pp : 56-7.

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : Penerbit ITB, pp : 191-3.

Sari L.O.R.K. 2006. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol.III. No.1. pp: 1-7

Sinambela J.M. 2000. Langkah-Langkah Strategis untuk Menjadikan Tanaman Obat Asli Indonesia menjadi Sediaan Fitofarmaka.

http://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File%20Prosiding/Kesehatan/Risalah%202000/2000/James-m.pdf

(31 Juli 2009)

Soelistiono. 2008. Analgesics in Dental Pain. Bagian Ilmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

http://bakesbangpol.malangkab.go.id/admin/files/analgesik.pdf

(3 Agustus 2009)

Sujatno M. 1998. Tinjauan farmakologi obat analgesik narkotik dan analgesik non-narkotik serta kombinasinya untuk rasa nyeri. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 48. No.3. Bandung, pp: 135-140.

Syamsuhidayat S.S., Hutapea J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta, pp: 62-3.

Taufiqurohman M.A. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Klaten Selatan: CSGF. pp: 99-101

Page 50: AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium .../Azefek...AZEFEK ANALGESIK AIR PERASAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MENCIT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Tjay T.H., Rahardja K. 1986. Obat-obat Penting, Khasiat dan Penggunaannya, Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. pp : 231-246.

Undang-undang No.23. 1992. Jakarta.

http://sjsn.menkokesra.go.id/dokumen/peruu/1992/uu23_1992_ind.pdf

(30 Juli 2009)

Wijayakusuma H. 2000. Potensi Tumbuhan Obat Asli Indonesia Sebagai Produk

Kesehatan.

http://digilib.batan.go.id/e-prosiding/File%20Prosiding/Kesehatan/Risalah%202000/2000/Hembing-Wijaya.pdf (26 Juli 2009)

Wilmana F. 1995. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai. Farmakologi dan terapi. 4th ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp : 207-213.

Zochling J., March L., Lapsley H., Cross M., Tribe K., Brooks P. 2003. Use of Complementary Medicines for Osteoarthritis—a Prospective Study.

http://ard.bmj.com/content/63/5/549.abstract (19 Januari 2010)