Ayam Pelung

10
Ayam Pelung USAHA TERNAK AYAM PELUNG — Masa pensiun bukan berarti berhenti segala aktivitas dan pekerjaan, bahkan masa pensiun bisa dijadikan sebagai waktu yang produktif segaligus menyenangkan. Itulah yang dilakukan oleh H. Martedjo, warga Jalan Majapahit No 56 Kelurahan Doplang, Purworejo, Jawa Tengah. Setelah Pensiun dari pekerjannnya sebagai karyawan PT Perkebunan Jawa Barat H.Martedjo disibukkan dengan kegiatan usaha ternak ayam Pelung. Puluhan ayam pelung berbagai ukuran ada di rumahnya. Dawami berjuang untuk memajukan organisasi ayam pelung Jumat, 6 April 2012 | 15:45 WIB Majalahburungpas.com online, penggemar ayam pelung DIY tentu tidak asing dengan peternak ayam pelung yang satu ini, Sebab Bapak Dawami yang tinggal di Jalan Palagan

description

ayam 1

Transcript of Ayam Pelung

Ayam Pelung

USAHA TERNAK AYAM PELUNG Masa pensiun bukan berarti berhenti segala aktivitas dan pekerjaan, bahkan masa pensiun bisa dijadikan sebagai waktu yang produktif segaligus menyenangkan. Itulah yang dilakukan oleh H. Martedjo, warga Jalan Majapahit No 56 Kelurahan Doplang, Purworejo, Jawa Tengah. Setelah Pensiun dari pekerjannnya sebagai karyawan PT Perkebunan Jawa Barat H.Martedjo disibukkan dengan kegiatan usaha ternak ayam Pelung. Puluhan ayam pelung berbagai ukuran ada di rumahnya.

Dawami berjuang untuk memajukan organisasi ayam pelung

Jumat, 6 April 2012 | 15:45 WIB

Majalahburungpas.com online, penggemar ayam pelung DIY tentu tidak asing dengan peternak ayam pelung yang satu ini, Sebab Bapak Dawami yang tinggal di Jalan Palagan Sleman, merupakan bagian dari konkurs ayam pelung yang makin ramai di Yogyakarta.Memilih babon ayam berkualitas

Selasa, 2 Oktober 2012 | 18:37 WIB

BABON AYAM BESAR DAN GEDE

Berita ayam pelung sajian majalahburung pas.com, memilih ayam terutama induk betina perlu cermat dan teliti.Bagian dari tips memilih itu ialah lakukan penyortiran dengan baik, ambil dan pilih yang memiliki postur tubuh yang besar dan panjang atau bisa juga dengan metode pemilihan yang terlebih dahulu melihat dari katurangggannya. Lihat bentuk tubuhnya apakah ada yang cacat atau tidak bila kurang lengkap maka jangan di pilih. Selain dengan cara demikian itu, tips yang lain juga bisa anda pertimbangkan semisal dari segi kegarangan babon, artinya bila ayam itu galak atau sangat liar, maka abaikan terlebih dahulu dan mencari induk yang agak lembut atau jinak. Penentuan pemilihan induk atau babon yang sehat juga menjadi bagian penting, Ayam pelung yang istimewa matanya sipit ?

Senin, 24 Desember 2012 | 21:39 WIB

AYAM PELUNG ISTIMEWA MATANYA TIDAK MELOTOT

Majalahburungpas.com warta ayam pelung mania, berikut ini adalah tips memilih ayam jago pelung untuk di ternak dan di lombakan.Memilih ayam tak perlu tergesa gesa ada baiknya anda atau calon penggemar perlu tahu apa tips yang jitu untuk memilihnya. Muatan ini hasil dari rangkuman dan analisa media PAS dan salah satu nara sumber Ketua (Hippapi Bantul Agus warsito) Himpunan peternak dan penggemar ayam pelung Indonesia Bantul, bahwa ayam istimewa dapat di ketahui lewat kelopak matanya, Artinya mata tidak melotot atau agak sipit, sedang jenggger lurus dan suara juga berlagu dan memiliki cengkok yang mendayu. Ayam istimewa juga dapat di amati dari segi kokoknya yaitu ketika berbunyi kepalanya tidak belok belok dan tenang selain suaranya jelas dan merdu.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang HIPPAPI Pusat serta rencana kontes ayam pelung regional/treks besar bulanMaret 2013 dapat meghubungi Ketua HIPPAPI Bantul, Agus Warsito No HP 087838482929 AnjarTernak Ayam Bangkok F1

Penggaron Lor Rt.04/02 Genuk Semarang Telp : 081390492829 / 08995671221

Ayam Pelung Sebagai Pedaging

Selain dikenal dengan kokoknya yang panjang dan merdu, ayam pelung memiliki kelebihan dari ukuran postur tubuhnya. Ukuran dan berat badan ayam pelung dewasa bisa mencapai 5-7 kg per ekornya. Lebih berat dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Tidak heran jika para peternak ayam kampung pedaging menjadikan ayam pelung jantan sebagai pejantan untuk indukan ayam kampung. Harapannya anak-anak ayam kampung memiliki postur lebih besar dan lebih cepat besar.

Berdasarkan penelitian dari Balai Penelitian Ternak Bogor, menunjukkan bahwa bobot badan silangan Ayam Pelung x Ayam Kampung lebih tinggi dibandingkan dengan ayam Kampung biasa. Pada masa pemeliharaan 3 bulan dengan perlakuan yang sama perbandingan bobot ayam silangan pelung x kampung dengan ayam kampung murni adalah 1009gram vs 923 gram.

Selain sebagai upaya memperbaiki ayam kampung pedaging, potensi usaha ternak ayam pelung juga berasal dari merdu kokoknya. Kokok ayam pelung yang merdu, panjang dan bergelombang turut menjadi daya tarik bagi pecinta ayam berkokok. Tidak heran harga ayam pelung dengan kualitas bagus bisa mencapai jutaan rupiah apalagi jika sudah menang dala perlombaan.

Apa itu Ayam PelungIndonesia mempunyai banyak kekayaan alam baik flora maupun fauna. Salah satu jenis fauna asli indonesia adalah ayam pelung. Ayam Pelung merupakan ayam peliharaan asal Cianjur, sejenis ayam asli Indonesia dengan tiga sifat genetik, yaitu suara berkokok yang panjang mengalun, pertumbuhannya cepat dan postur badannya yang besar. Secara fisik, ayam yang menjadi ciri khas Cianjur ini memang terkesan besar, beratnya saja bisa mencapai 5-6 kg untuk ayam jantan dewasa dan tingginya antara 40 sampai 50 centimeter, Dengan bulu yang agak tebal.Ayam pelung merupakan hewan peliharaan yang banyak dipelihara sebagai kegemaran ataupun menjadi usaha. Kelebihan yang dimili ayam pelung dengan ayam yang lain membuat ayam pelung sering dijadikan arena kontes untuk dinilai, baik dari bentuk, warna dan suaranya. Pada mulanya kontes ini diselenggarakan antar teman yang sama-sama penggemar ayam pelung. Dahulu ajang ini disebut kongkur (conqour) dan sampai sekarang sebutan tersebut masih sering dipakai oleh para penggemar ayam pelung.Acara kongkur biasanya diadakan antara bulan April sampai Juni dan diadakan di lapangan yang luas dan rimbun dari pepohonan serta tidak berisik. Setiap penyelenggaraan kongkur selalu ramai disaksikan oleh penduduk setempat. Kriterian penilaian mulai dari kesehatan, bentuk, umur, dan suara.

Secara fisik ayam pelung tidak terlalu beda dengan ayam kampung biasa, yang menjadi ciri khas dan keunikan ayam pelung ini adalah suara berkokoknya. Bila ayam ini dirawat dan dilatih dengan baik, maka akan menghasilkan suara berkokoknya yang begitu merdu didengar. Ada yang berkokok dengan suara yang panjang, ada yang berirama dan ada juga yang bersuara unik di tengah kukurannya, contohnya ela-elu-ela oooooook.

Ayam pelung yam mempunyai kelebihan inilah yang menjadikan ayam pelung dikenal banyak orang, bahkan sampai keluar negeri. Untuk itulah, guna melestarikan dan mengangkat nama ayam pelung ini serta untuk memberikan daya tarik daerah, setiap tahun diadakan kontes ayam pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa-Barat dan DKI Jakarta. Ayam pelung terbaik yang menjadi juara kontes harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

Sifat Genetik Ayam Pelung

Jenis Unggas Ayam pelung ini sebagai ayam asli Indonesia memiliki tiga kelebihan sifat secara genetika, yaitu suara berkokok yang panjang dan mengalun, pertumbuhannya yang pesat dan postur badannya yang besar.

Paling dikenal dari ayam pelung adalah suara kokoknya yang indah dan panjang.Untuk mempertahankan ciri khas ini, para penggemar sering mengadakan kontes ayam pelung yang sering di sebut kongkur (conqour).Biasanya kriteria yang dinilai pada kontes ini adalah kesehatan, bentuk, warna dan suaranya.Beberapa aspek penampilan dinilai dengan melihat keadaan tubuh bagian depan dan belakang. Bentuk dan warna jengger, bentuk dan keadaan mata, hidung, bentuk paruh, leher, tembolok dan paruh juga mendapatkan penilaian.

Beberapa aspek penilaian suara meliputi volume, durasi kokok (kebat), suara angkatan (kokok depan), suara tengah dan suara akhir (tungtung). Ayam pelung memiliki kokok depan baik bila volume suara awal besar, bersih dan panjang.Dalam suara kokok tengah dikatakan baik bila suara tengah bervolume besar, bersih dan terjadi perubahan suara antara suara awal menuju suara tengah. Perubahan volume ini disebut bitu. Sedangkan suara akhir yang merupakan suku kata kokok akhir harus bervolume besar, bersih dan lunyu.

Dalam memenangkan kontes, kunci keberhasilan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan kebutuhan pokok ayam, seperti pemilihan idukan, perawatan bibit, pemilihan dan pemberian pakan, penanggulangan penyakit sampai perawatan menjelang kontes. Selain itu, para hobiis harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam memelihara, merawat dan melatih ayam pelung agar kualitasnya lebih baik.Seandainya memenangkan kontes, bukan hanya piala juara yang diperoleh. Harga ayam hingga keturunannya pun menjadi mahal. Untuk mendapatkan ayam pelung yang bertitel juara, siap-siap merogoh kocek dalam hingga Rp 10-20 juta per ekor. Harga yang tidak murah dibandingkan ayam biasa. Namun bagi hobiis harga ini sebanding dengan kelebihannya.Ayam pelung Sekarang ini,semakin terkenal dan diminati masyarakat umum, wisatawan nusantara dan mancanegara. Bahkan, seorang Putra Kaisar Jepang tertarik dengan ayam pelung hingga mengunjungi desa Warungkondang untuk melihat peternakan ayam tersebut. Ayam pelung sebagai sumberdaya genetik hewan (plasma nutfah), penting untuk dikembangkan dan dilestarikan, serta menjaganya sebagai warisan asli dari Indonesia.

Sejarah Ayam Pelung

Cerita tentang asal muasala yam pelung ini ada dua pendapat.Pendapat pertama, ayam pelung mulai dipelihara dan dikembang biakan pada tahun 1850 oleh seorang Kiai bernama H. Djarkasih, seorang penduduk Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang. Suatu ketika ia bermimpi bertemu dengan Eyang Suryakancana, yang merupakan putera Bupati Cianjur pertama. Dalam mimpi tersebut H. Djarkasih disuruh Eyang Suryakancana mengambil seekor ayam jantan yang disimpan di suatu tempat. Keesokan harinya saat sedang mencangkul di kebun, ia menemukan seekor anak ayam jantan yang besar dan tinggi. Kemudian ayam itu dipelihara dan setahun kemudian kokoknya terdengar enak dan berirama merdu.

Pendapat yang kedua, menyatakan bahwa pada 1940 seorang penduduk Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang yang bernama H. Kosim sedang bertamu kepada Gurunya. Saat itulah ia melihat seekor ayam betina sedang bersama anak-anaknya. Salah satu anak ayam tersebut terlihat berbeda, terlihat lebih besar, tinggi dan berbulu jarang. Kemudian ayam tersebut dipelihara dan dirawat dengan baik sehingga menghasilkan suara yang merdu.

Sekarang ayam pelung sudah banyak dikembangbiakkan di daerah pedesaan di Cianjur. Untuk mendapatkan bibit ayam ini bisa datang ke Kecamatan Warungkondang, Pacet, Cugenang, Cianjur dan Cempaka. Sedangkan untuk mendapatkan ayam pelung yang sudah menghasilkan suara bagus, Anda harus merogoh kocek lumayan besar, karena harganya bisa mencapai 10-20 juta per ekor. Sedangkan untuk ayam betinanya yang masih berproduksi bernilai 500 ribu sampai 800 ribu. Harga yang tidak murah bila dibandingkan dengan ayam biasa. Tapi bagi yang hobi dan mencintai keunikan, harga ayam pelung ini sudah sebanding dengan kelebihan yang dimiliki.

(**berbagai sumber)

Diposkan oleh Ayam Pelung Di Jogja Yogyakarta di 08.54