awellll

8
A. Pengertian Bahasa 1. Bahasa adalah alat yang sistematik untukmenyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda – tanda , bunyi, getar, atau tanda- tanda yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami. 2. Bahasa adalah sisrem symbol vocal yang arbitar yang menunjukkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu , berkomunikasiatau berinteraksi 3. Bahasa adalah sistem lambing bunyi yang arbitar yang dioergunakan oleh para anggota kelompok social untuk bekerja sama , berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. 4. Bahasa adalah sistem bunyi dan urutan bunyi vocal yang terstruktur yang digunakan atau dapat digunakan dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia. B. Objek Kajian Bahasa C. Karakteristik Bahasa 1.Oral

description

hhhh

Transcript of awellll

Page 1: awellll

A. Pengertian Bahasa

1. Bahasa adalah alat yang sistematik untukmenyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda – tanda , bunyi, getar, atau tanda-tanda yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami.

2. Bahasa adalah sisrem symbol vocal yang arbitar yang menunjukkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu , berkomunikasiatau berinteraksi

3. Bahasa adalah sistem lambing bunyi yang arbitar yang dioergunakan oleh para anggota kelompok social untuk bekerja sama , berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.

4. Bahasa adalah sistem bunyi dan urutan bunyi vocal yang terstruktur yang digunakan atau dapat digunakan dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia.

B. Objek Kajian Bahasa

C. Karakteristik Bahasa

1. OralCiri bahasa adalah bunyi . Wajar mengingat kenyataan bahwa pengalaman bahasa yang paling umum pada manusia adalah berbicara dan menyimak. Kehadiran bunyi bahasa lebih dulu dari npada hadirnya tulisan. Sehubungan dengan itu Bloom Field (1979) menyatakan bahwa bahasa pada hakikatnya adalah lisan (Oral).Tulisan atau sistem tulasan hanyalah mampu mewakili sebagian dari isyarat penting yangterdapat dalam ucapan . bahkansistem tulisan bisa mewakili bunyi yang berbeda, baik dalam bahasa yang berbeda.

2. Sistematis dan Komplit

Page 2: awellll

Bahasa memiliki sifat sistematis yangberarti bahwa dalam bahasa itu terdapat aturan atau khaidah. Beroperasinya bahasa selalu terikat pada aturan –aturan khaidah bahasa yangberlaku. Karena itu dapat dikatakan bahwa bahasa itu teratur.Sifats sistematis dapat diartikan bahwa sejumlah satuan bahasa yang terbatas hanya dapat berkombinasi dalam sejumlah cara yangterbatas. Sistem yang berlaku pada bahsa bukanlah sistem yangsederhana. Didalam sistem itu terdapat sub-sub sistem. Berdasarkan tatanannya sub sistem itumencakupa. Subsistemb. Subsistem Gramatika

3. Abritar dan Simbolis

Ciri abritar ini tampak pada hubungan antara lambang dan yang dilambangi dalam pengertian bahwa tidak ada hubungan langsung antara lambang orang yang berprofesi mengambil milik orang lain tanpa mintak izin dan tanpa setahu pemiliknya. Tidak dapat dinalar mengapa lambang yang digunakan adalah kata pencuri, dan bukanperampok, pengambil atau pembajak. Pelambangan seperti itu dalam bahasa Inggris disebut thief.

Lambang-lambang bahasa itumenggambarkan objek-objek yang kongkret, simbolis, berbagai kegiatan, pengalaman dan gagasan. Sifat-sifat simbolis yang dimiliki bahasa itu memungkinkan kita mengabstraksikan ide-ide dan pengalaman, berbicara tentang Grand Canyon, Kutub Utara, Arafah, bahkan tentang surga dan neraka, meskipun kita belumpernah mengalaminya secara langsung.

4. KonvensionalSifat itu merupakan hasil kesepakatan masyarakat karena itulah bahasa dapat disebut bersifat konvensional sebagai hasil kesepakatan itu. Hal

Page 3: awellll

yang perlu dipahami adalah kenyataan bahwa kesepakatan itu. Hal yang perlu dipahami adalah kenyataanbahwa kesepakatan itu bukanlah format yang dinyatakan bahwa kesepakatn itu bukanlah format yang dinyatakan melalui musyawarah,sidang , rapat, atau kongres, atau rapat raksasa, untuk menentukan lambang tertetu. Walauoun forum formal tidak ada, dan harus tidak ada,setiap pemakai bahasa harus tunduk kepada kesepakatan atau konvensi itu.

5. Unik dan Universal

Setiap bahasa memiliki cirri khas sendiri yangtidak terdapat pada bahasa lain. Dengan kata lain, setiap bahasa memiliki cirri-ciri yang diskrit, yang memberikan identitas diri, sebagai bahasa yang berbeda dari yang lain. Kata ulang dwiwasana ,misalnya merupakan cirri-ciri khas yang terdapat dalam bahasa Madura, seperti kata lon – alon, nak – kinat , reng-oreng, dan lain-lain. Keunikan itu akan tampak pada sub sistem. Jumlah dan jenis vocal dalam bahasa tertentu tidak sama dengan jumlah dan jenis vocal dalam bahasa lain. Dalam Bahasa Inggris misalnya terdapat bunyi /O/ seperti pada kata think dan that yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.

Disamping memiliki cirri yang unik , bahasa atau setiap bahasa memiliki cirri-ciri universal, misalnya pada setiap bahasa terdapat unsure bunyi-bunyi bahasa itu bersifat simetris. Setiap bahasa memiliki satuu-satuan gramatika, seperti morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.

6. Beragam

Ragam bahasa bermacam-macam bergantung pada dasar klafikasinya. Berdasarkan masyarakat pemakaiannya terdapat ragam yang disebut sosiolek. Berdasarkan klafikasi itu terdapat ragam bahwa masyarakat terdidik , ragam bahasa petani, dan lain-lain. Istilah sosiolek itu sebenarnya kurang begitu popular, dan samsuri (1982;17) menyebut

Page 4: awellll

ragam bahasa yang demikian itu sebagai dialek. Jadi, menurut Sam Suri terdapat dua kategori dialek , yakni dialek berdasarkan wilayah/ daerah pemakaiannya, dan dialek berdasarkan kelompok masyarakat pemakainya.Bahasa juga berkembang karena itu tingkat formalitas pematerinya. MenurutJosc , seperti yang dikutip Nababan (1979;11) , ragam bahasa yang didasarkan tingkat formalitas pemakaiannya terbagi atas :a. Ragam Baku (Frozen)b. Ragam Resmi (Formal)c. Ragam Usah (Consultatife)d. Ragam Santai (Casual)e. Ragam Akrab (Intimate)

7. Berkembang

Perkembangan yang sangat mencolok terdapat pada unsure leksikon. Kata – kata seperti sempadan, dampak ,kiat, pajan, dan senarai. Merupakan kata-kata yang menunjukkan perkembangan leksikon dalam Bahasa Indonesia ,walaupundi antara kata-kata itu dulu pernah ada dalam Bahasa Indonesia , walaupun di antara kata-kata itu dulu pernah ada dalambahasa Indonesia antara Melayu.

8. Produktif atau Kreatif

Kridalaksana mengartikan produktifitas itu dari dalam perbandingan unsure dan daya pemakaiannya dari unsure-unsur yang terbatas, bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemiliknya.

9. Merupakan Fenomena Sosial

Kita tidak dapat memisahkan bahasa dari kebudayaan, sebab hubungan antarkebudayaan sangat erat karena bahasa ituberkembang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kebudayaan, maka setiap bahasa

Page 5: awellll

merefleksikan kebudayaan masyarakat , maka setiap bahasa merefleksikan kebudayaan masyarakat .

10. Bersifat Insani

Bahasa merupakan suatu aspek prilaku yang bisa dipelajari oleh manusia.

D. Hakikat Bahasa Sebagai Objek Lingualistik

Bahasa berfungsi mengganti diri kita, kegiatan kita. Dengan kata lain menggunakan bahasa berarti melakukan proses mengganti.

Menggunakan bahasa berarti mengirimkan lambangnya dari pembicaraan menuju pendengar. Oleh karena bahasa yangberwujud kata-kata dan kalimat yang kita gunakan itu berasal dari pribadi seseorang, maka dapat kita lakukan bahwa bahsa bersifat individual.

Bahasa bersifat personal yang berarti berguna untuk menyatakan pikiran, perasaan dan kemauan individu. Hakikat bahasa yang bersifat individual tadi menjadi kooperatif. Bahasa adalah alat yang sempurna untuk menghubungkan dunia seseorang dengan dunia diluar dirinya.Bahasa sebagai alat mengacu pula pada pengertian bahwa bahasa merupakan alat perekam dan penyampai aktivitas kebudayaan dari satugenerasi ke generasi berikutnya.

1.2 Objek LingualistikObjek lingualistik adalah bahasa. Bahasa dalam artian adalah bahasa manusia. Bahasa sebagai objek kajian lingualistik yangmenyebabkan

Page 6: awellll

lingualistik di putukan menjadi satu disiplin ilmu dapat disebut ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri seperti