Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

19
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng EDISI AGUSTUS 2011 “ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE” Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

description

e-Paper Bulan Agustus 2011. © 2011. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov

Transcript of Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

Page 1: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

EDISI AGUSTUS 2011

“ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Didi Saptawibawa Sekretaris : Siti Chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Teguh Prihadi : 4. Listyati PR

: 5. Kumarsi : 6. Subandi : 7. Faria Suryani

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Sekapur Sirih

Awasi Produk Pangan Jelang Lebaran

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Kegiatan pengawasan

terhadap produk

pangan merupakan

program nasional yang

perlu mendapatkan

dukungan dari semua

pihak temasuk lembaga konsumen dan pelaku

usaha serta konsumen / masyarakat sebagai

pihak yang mengkonsumsi produk tersebut,

diperlukan langkah strategis dan penyusunan

action plan pengawasan secara terpadu dengan

melibatkan Kementerian Perdagangan

Perindustrian, Pertanian, Badan POM, Korwas

PPNS, dan Pimpinan Asosiasi Produk Pangan.

Yang menjadi sasaran pengawasan adalah

produk makanan, minuman, daging segar yang

tidak mencantumkan ijin edar, sudah

kadaluwarso, rusak secara fisik dan tidak layak

konsumsi. Seperti pada tahun sebelumnya

pada lingkup provinsi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah bersama

dengan Instansi terkait melakukan pengawasan

terpadu terhadap produk makanan, minuman

dan daging pada bulan Ramadhan dan jelang

Lebaran 2011 , hal ini dilakukan karena tingkat

konsumsi produk pangan meningkat dengan

tajam dikhawatirkan moment tersebut

Page 3: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

dimanfaatkan oleh pedagang dan produsen

nakal untuk memperjual belikan makanan yang

sudah kadaluarsa. Dan tidak layak konsumsi

Kegiatan ini ditujukan untuk melindungi

masyarakat / konsumen dari produk-produk

pangan yang sudah tidak layak konsumsi.

Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat

bersama Instansi terkait harus lebih proaktif

melakukan serangkaian pengecekan dan

pengawasan ke lokasi - lokasi seperti pasar

tradisional , mall dan juga tempat pemotongan

hewan untuk menjamin keamanan produk

makanan dan daging sehingga masyarakat

dapat aman mengkonsumsinya. Apalagi hari

Raya Idul Fitri kian dekat, sehingga harus

dipastikan tak ada lagi produk pangan

berbahaya bagi masyarakat. Hal ini dilakukan

karena kita masih sering mendengar adanya

produk makanan yang sudah kadaluarso dan

disisipkan dalam parcel, sementara kita juga

sering mendengar adanya daging yang sudah

busuk dijual dengan harga murah sehingga

merugikan konsumen yang tidak bisa mengenali

/ tidak mengerti bahwa daging tersebut sudah

tidak layak konsumsi. Disamping kegiatan

pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah

diperlukan peran serta masyarakat / konsumen

untuk berhati-hati dalam memilih produk-

produk makanan dan daging pada saat ini

jangan hanya tergiur dengan harga murah

sehingga melupakan mutu dan kualitas dari

produk pangan dimaksud. Kekurang telitian

dalam membeli / mengkonsumsi produk

pangan akan berdampak buruk bagi kesehatan

konsumen itu sendiri baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang. Diharapkan

masyarakat menjadi pembeli yang teliti dan

tahu tentang jenis dan kualitas produk yang

akan dibelinya tersebut.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Agustus 2011

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 4: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

Tajuk Rencana Pemerintah memastikan stok kebutuhan bahan

pangan untuk menghadapi Idul Fitri tahun ini

yang diprediksikan tidak sama perayaan

lebarannya akan sangat tercukupi. Masyarakat

tidak perlu khawatir dengan suplay barang

khususnya bahan pangan. Pada bulan puasa

menjelang lebaran tahun 2011 beberapa

komoditi Kepokmas tetap mengalami kenaikan

disebabkan karena permintan yang meningkat

tajam sementara suplaynya tetap beberapa

bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu :

daging sapi, ayam dan kelompok cabe. Harga

mulai naik ketika lebaran kurang 4 hari atau (H-

4) Lebaran, daging sapi murni dari harga normal

Rp. 59.000,-/ kg menjadi Rp. 61.000,-/kg

(3,38%), Daging Ayam Broiler dari Rp. 24.000,-

/kg menjadi Rp. 26.600,-/kg (8,33%), Daging

Ayam Kampung dari Harga Normal Rp. 40.000,-

/kg menjadi Rp. 47.000,-/kg (17,5%), untuk

kelompok Cabe mengalami kenaikan yang

cukup signifikan (diatas 100%) walaupun masih

dalam level harga yang relatife murah, Cabe

Merah Keriting dari harga Rp. 6.500,-/kg

menjadi Rp. 14.000,-/kg (115,38%), Cabe Merah

Biasa dari Rp. 7.000,-/kg menjadi 18.000,-/kg

(157,14%), Cabe Rawit Merah dari Rp. 10.000,-

/kg menjadi Rp. 21.000,-/kg (110%) dan Cabe

Rawit Hijau dari Rp. 7.000,-/kg menjadi Rp.

14.400,-/kg (105%). Berbagai langkah dilakukan

untuk menjaga kecukupan pasokan pangan dan

stabilitas harga bahan pangan, selama masa

ramadhan dan menjelang Idul Fitri dengan

memberikan informasi kepada masyarakat akan

ketersediaan bahan pokok menghadapi puasa

dan lebaran, dengan informasi yang memadai

masyarakat diharapkan tidak perlu melakukan

pembelian dalam jumlah yang besar bersama

sama sehingga memicu kenaikan harga.

Seperti biasanya saat menjelang lebaran

setiap tahunnya hampir seluruh kebutuhan

pangan dan sandang akan mengalami lonjakan

yang begitu drastis. Lonjakan harga yang terjadi

dipengaruhi oleh beberapa hal yakni

ketersediaan bahan baku maupun bahan pokok

dalam jumlah terbatas, adanya permainan

harga dari pedagang yang memanfaatkan

kesempatan dan tidak sesuainya antara

permintaan dengan ketersediaan terhadap

barang tersebut. Untuk meminimalkan adanya

praktek dagang yang tidak fair diperlukan

pengawasan dari Tim Terpadu Pengawasan

Barang Beredar termasuk terhadap barang

kadaluwarsa.

Salah satu yang menjadi obyek

pengawasan adalah penggunaan label pada

kemasan makanan, kegunaan label adalah

memberkan infomasi yang benar, jelas dan

lengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas

maupun hal-hal lain yang diperlukan mengenai

barang yang diperdagangkan. Manfaat label

bagi konsumen adalah agar konsumen dapat

memperoleh informasi yang benar, jelas, dan

baik mengenai kuantitas, isi, kualitas mengenai

barang / jasa beredar dan dapat menentukan

Page 5: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi

barang tersebut.

Dalam rangka membina UKM IKM

makanan dan minuman agar dapat

memproduksi makanan yang sehat, aman dan

mempunyai penampilan yang menarik , pada

tahun 2011 ini, untuk pertama kalinya Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa

Tengah menyelenggarakan seleksi IKM pangan

award tingkat Jawa Tengah. Seleksi IKM pangan

award ini, diharapkan dapat membangun

kesadaran produsen pangan olahan untuk

memenuhi hak-hak konsumen antara lain

kenyamanan, keamanan, keselamatan dalam

mengkonsumsi produk sesuai dengan aturan

undang-undang perlindungan pangan sekaligus

dapat menghasilkan produk makanan yang

berdaya saing di pasar global. Upaya seleksi ini,

juga penting dilakukan oleh pemerintah, dalam

arti memberikan informasi kondisi dan

permasalahan serta solusi bagi pembinaan IKM

pangan yang lebih tepat dan bermanfaat.

Pemerintah melalui Dinas Perindustrian

dan Perdagangan, serta Balai POM proaktif

melakukan serangkaian pengecekan dan

pengawasan serta sidak ke lokasi-lokasi seperti

pasar, mall dan tempat pemotongan hewan

untuk menjamin keamanan produk makanan

dan daging dikonsumsi masyarakat.

Masyarakat / konsumen juga dituntut

lebih berhati-hati dalam memilih produk-

produk makanan seperti daging pada saat ini,

karena jika kurang teliti akan berdampak

kurang baik bagi masyarakat itu sendiri. Intinya,

perlu pengawasan terhadap pangan kedaluarsa,

pangan ilegal, tidak berlabel, pangan rusak, dan

lain-lain termasuk pengawasan terhadap

penggunaan bahan berbahaya dalam pangan.

Permasalahan mengenai produk

pangan yang kadaluwarsa, rusak, tidak berlabel

menjadi tangung jawab bersama antara

Pemerintah, produsen, dan konsumen.

Diperlukan niat baik dari ketiga elemen untuk

menciptakan rasa aman dalam mengkonsumsi

produk makanan dan minuman termasuk

kemajuan usaha dari produsennya. Untuk itu

dalam rangka mencegah peredaran produk

makanan dan minuman yang bermasalah.

Tindakan pencegahan sejak dini serta

pemberian sanksi hukum pidana dan

administrasi sangat penting untuk ditegakkan

agar produsen mentaati peraturan yang berlaku

dan masyarakat lebih hati – hati dalam

menentukan pilihan untuk makanan dan

minuman khususnya di hari raya Idul Fitri ini.

Page 6: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 15 16 18 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5

1 BERAS

- Cisadane II kg 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,860 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940 7,940

- IR 64 (I) kg 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,560 7,520 7,520 7,520 7,520 7,520 7,540 7,540 7,540 7,540 7,540 7,540 7,600 7,600 7,600 7,600 7,600 7,600 7,600 7,600 7,600 7,580

2 GULA PASIR

- Impor kg - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

- DN (kw medium) kg 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,440 9,440 9,440 9,400 9,380 9,380 9,320 9,320 9,320 9,320 9,320 9,320 9,320 9,300 9,320 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,360

3 MINYAK GORENG

- Bimoli botol 620cc/bt 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360 9,360

- Bimoli botol 1 liter 13,840 13,840 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660 13,660

- Tanpa Merk. kg 9,340 9,340 9,380 9,380 9,380 9,380 9,380 9,440 9,380 9,320 9,200 9,300 9,300 9,340 9,340 9,360 9,360 9,360 9,360 9,400 9,400 9,460 9,560 9,580 9,760 9,580 9,580 9,760 9,860 9,920 9,920 9,920

4 DAGING

- Daging Sapi Murni. kg 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,200 59,600 59,600 59,600 59,600 60,000 60,400 61,800 61,800 61,800 61,800 61,800 61,800 61,800 61,400

- Daging Ayam Broiler kg 26,200 26,000 25,800 25,800 25,200 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 24,600 25,000 25,200 25,000 25,000 25,000 25,200 25,400 26,000 26,200 26,600 26,600 26,600 26,600 26,600 27,000 27,000 27,000

- Daging Ayam Kampung kg 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 41,000 41,000 41,000 41,000 41,000 41,000 41,000 41,000 41,000 47,000 47,000 47,000 47,000 47,000 47,000 47,000 48,000

5 TELUR

- Telur Ayam Ras. kg 15,500 15,500 15,300 15,300 15,300 15,300 15,100 15,100 14,860 14,660 14,660 14,200 14,200 14,200 14,200 14,000 14,500 14,600 14,700 16,100 16,500 16,000 16,100 16,000 15,800 15,800 15,800 15,800 15,500 15,400 15,200 15,200

- Telur Ayam Kampung. kg 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400 27,400

6 SUSU

Kental Manis

- Merk Bendera 397gr/kl 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930 8,930

- Merk Indomilk. 390gr/kl 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660 7,660

Susu Bubuk

- Merk Bendera 400gr/kl 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720 25,720

- Merk Dancow 400gr/kl 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750 25,750

7 JAGUNG PIPILAN KERING kg 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500 3,500

8 GARAM BERYODIUM

- Bata 1/buah 480 480 480 480 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

- Halus/hancur 250gr 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680

9 TEPUNG TERIGU

- Segitiga Biru (kw medium) kg 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900 6,900

10 KACANG KEDELAI

- Ex .Impor. kg 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,425 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400 6,400

- Lokal kg 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400 7,400

11 MIE INSTANT bungkus 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360

12 CABE MERAH BESAR

- Keriting kg 6,500 6,600 6,600 6,600 6,500 6,100 5,800 6,400 6,500 6,600 6,300 6,400 6,400 6,500 6,800 7,000 7,600 8,900 9,200 9,200 10,600 12,200 13,100 14,200 14,000 14,000 14,000 14,000 14,200 13,300 10,800 10,100

- Biasa kg 7,200 6,800 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,600 6,800 7,000 8,800 9,600 10,600 12,800 16,000 18,000 18,000 17,200 17,200 17,200 15,600 14,600 14,400 10,800 9,500

- Rawit Merah kg 9,200 9,600 9,600 9,600 9,500 8,800 8,600 9,000 9,200 9,800 9,400 9,800 10,000 10,200 10,300 11,800 11,800 11,400 11,400 11,600 11,600 12,000 14,200 21,000 19,800 19,800 19,800 17,400 16,400 14,600 13,000 11,100

- Rawit Hijau kg 6,800 7,000 7,200 7,200 7,200 6,800 6,000 6,400 6,600 6,500 6,500 6,500 6,600 6,600 6,600 7,200 6,800 8,000 8,000 7,800 8,000 8,000 8,200 14,400 14,000 14,000 14,000 14,000 13,400 13,600 12,900 11,500

13 BAWANG MERAH kg 9,300 9,700 9,700 9,700 9,600 8,800 8,500 8,900 8,900 8,900 8,700 8,700 8,700 8,700 8,900 9,000 9,400 10,000 10,000 10,100 10,600 11,200 11,200 11,200 11,200 11,200 11,200 11,200 11,200 10,300 10,200 10,000

14 BAWANG PUTIH kg 10,800 10,200 9,800 9,800 9,700 9,700 9,700 9,700 9,700 9,700 9,200 9,200 9,100 9,100 9,200 9,700 9,700 10,200 10,200 10,200 10,400 10,800 10,800 11,000 11,000 11,000 11,000 11,000 11,000 10,400 10,400 10,400

15 IKAN ASIN TERI kg 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 30,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400 31,400

16 KACANG HIJAU kg 16,200 16,000 15,800 15,200 14,600 14,600 14,400 14,200 14,200 14,200 14,200 13,900 13,900 13,900 13,900 13,900 13,900 13,900 14,000 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100 14,100

17 KACANG TANAH kg 16,600 16,600 16,600 16,400 16,200 16,200 16,200 16,000 16,000 16,000 16,000 15,900 15,800 15,900 15,900 15,900 15,900 15,900 16,000 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100 16,100

18 KETELA POHON kg 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,600 1,650 1,650

19 Elpiji / Gas 3 kg 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000 14,000

20 SEMEN GRESIK 40kg/zk 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 42,900 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700 45,700

SEMEN NUSANTARA 40kg/zk 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 42,600 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200 45,200

SEMEN TIGA RODA 40kg/zk 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 42,500 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375 44,375

Sumber : Pantauan di Pasar Tradisional Kota Semarang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jateng

INFORMASI PERKEMBANGAN HARGA KEPOKMAS

PERIODE BULAN AGUSTUS S/D 5 SEPTEMBER 2011

Informasi Harga Rata-Rata Harian

Agustus 2011No. Nama Barang Sat Sep-11

Page 7: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

HARGA KEPOKMAS SELAMA BULAN PUASA DAN LEBARAN 1432 H. RELATIF STABIL

Menjelang bulan Puasa tahun 2011 beberapa

komoditi Kepokmas mengalami kenaikan yaitu :

Daging Ayam Broiler dan Telur Ayam Ras,

namun memasuki bulan Puasa harga komoditi

tersebut mengalami penurunan dan stabil pada

saat bulan Puasa. Harga mulai naik ketika

lebaran kurang 4 hari atau (H-4) Lebaran, untuk

Lebaran tahun ini hanya beberapa komoditi

yang mengalai kenaikan yaitu Kelompok Daging

dan Kelompok Cabe : Daging Sapi murni dari

harga normal Rp. 59.000,-/ kg menjadi Rp.

61.000,-/kg (3,38%), Daging Ayam Broiler dari

Rp. 24.000,-/kg menjadi Rp. 26.600,-/kg

(8,33%), Daging Ayam Kampung dari

Harga Normal Rp. 40.000,-/kg menjadi Rp.

47.000,-/kg (17,5%), untuk kelompok Cabe

mengalami kenaikan yang cukup signifikan

(diatas 100%) walaupun masih dalam lefel

harga yang relatife murah, Cabe Merah Keriting

dari harga Rp. 6.500,-/kg menjadi Rp. 14.000,-

/kg (115,38%), Cabe Merah Biasa dari Rp.

7.000,-/kg menjadi 18.000,-/kg (157,14%), Cabe

Rawit Merah dari Rp. 10.000,-/kg menjadi Rp.

21.000,-/kg (110%) dan cabe rawit Hijau dari

Rp. 7.000,-/kg menjadi Rp. 14.400,-/kg (105%).

Sedangkan untuk komoditi yang lain relatife

stabil, diperkirakan harga akan mulai normal

lagi setelah H+8 atau setelah Bakdo Sawal

(Bakdo Kupat).

Page 8: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

PENGHARGAAN IKM PANGAN AWARD JAWA TENGAH 2011 IKM pangan di Jawa Tengah berkembang cukup pesat. Berbagai produk pangan olahan, diolah dari berbagai sumber bahan baku lokal di daerah. Keberadaan IKM pangan olahan di Jateng ini sudah dikenal dan diakui di kalangan nasional. Berbagai jenis makanan olahan tradisional yang ada di daerah sudah menjadi branding di tingkat nasional, seperti : getuk goreng dari Banyumas, enting-enting dari Salatiga, Telur asin Brebes, getuk Magelang, bandeng presto Semarang, Serabi Solo, abon Boyolali dsb. Potensi IKM makanan olahan di Jateng telah menjadi tolok ukur / barometer pusat makanan tradisional tingkat nasional. Citra industri makanan Jateng perlu dipertahankan dan menjadi perhatian kita bersama. Proses produksi yang masih sangat tradisional dan sederhana menjadikan makanan olahan ini kurang memiliki daya saing dan inovasi. Berbagai aturan untuk meningkatkan mutu dan citra pelaku usaha di bidang makanan olahan ini diharapkan menjadi pedoman bagi proses produksi yang berkualitas, seperti aturan PiRT , SNI, GMP, sampai dengan HaCCP. Namun demikian, saat ini masih banyak IKM makanan olahan yang belum mampu mengaplikasikan pedoman-pedoman tersebut.

Begitu banyaknya jumlah IKM makanan olahan di Jateng, diperlukan dukungan /motivasi bagi peningkatan proses produksi sesuai dengan aturan yang berlaku dan didukung oleh segenap stakeholder terkait sejak dari penyediaan bahan baku sampai dengan pemasaran. Untuk memberikan dorongan dan motivasi bagi IKM makanan tersebut, maka perlu dilakukan penghargaan bagi IKM makanan potensial dan unggulan daerah untuk senantiasa memperbaiki proses dan meningkatkan kualitas produk makanannya dan mampu berkembang dengan baik, sehingga diharapkan IKM tersebut dapat menjadi contoh bagi IKM makanan yang lainnya.

Pada tahun 2011 ini, untuk pertama kalinya Dinas Perindag Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan seleksi IKM pangan award tingkat Jawa Tengah. Seleksi IKM pangan award ini, diharapkan dapat membangun kesadaran produsen pangan olahan untuk memenuhi hak-hak konsumen antara lain kenyamanan, keamanan, keselamatan dalam mengkonsumsi produk sesuai dengan aturan undang-undang perlindungan pangan sekaligus dapat menghasilkan produk makanan yang berdaya saing di pasar global. Upaya seleksi ini, juga penting dilakukan oleh pemerintah, dalam arti memberikan informasi kondisi dan permasalahan serta solusi bagi pembinaan IKM pangan yang lebih tepat dan bermanfaat. Hasil dari seleksi IKM makanan di Jateng ini, dapat diketahui bahwa pembinaan IKM makanan belum dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan, sehingga keberhasilan kemandirian IKM makanan masih sangat terbatas. Seleksi yang dilakukan di Provinsi untuk usulan 35 Kab/Kota, ternyata hanya 26 Kab/Kota yang mengajukan usulan calon IKM pangan award dengan pemenuhan beberapa kualifikasi, termasuk pemenuhan aturan / persyaratan yang berlaku bagi perijinan proses produksi. Keberanian Kab/Kota untuk mencalonkan IKM pangan award , juga bersifat asal-asalan, mengingat pemenuhan kualifikasi persyaratan tidak dapat dipenuhi, sesuai dengan pedoman / kriteria yang telah ditetapkan, sehingga dari 26 usulan kab/kota. Ternyata hanya 19 IKM makanan yang benar-benar telah memenuhi aturan yang berlaku dan

Page 9: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

memenuhi kriteria sebagai produsen makanan yang legal. Memperhatikan kondisi tersebut di

atas, pembinaan IKM makanan masih perlu dilakukan secara lebih intensif dan berkelanjutan. Kemandirian IKM makanan perlu ditingkatkan. Sifat wirausaha dan keberanian berjuang dari awal, juga menjadi salah satu kriteria penting bagi penetapan IKM pangan award. Semangat inovasi dengan diversifikasi produk makanan olahannya termasuk kreasi bahan baku, kreasi proses sampai dengan kemasan, menjadi tolok ukur penilain tim juri pada saat presentasi langsung di hadapan Tim Juri. Tim juri yang terpilih berasal dari berbagai latar belakang kompetensi yaitu dari kompetensi motivasi, kewirausahaan, kepraktisan berusaha, pengetahuan bahan dan proses, pengetahuan kemasan, keahlian pemilihan bahan baku, pemilihan jenis produk dan kreasi kemasan. Akhirnya dengan seleksi yang super ketat terhadap 19 IKM makanan terpilih, diperoleh 6 nominator yang memperebutkan gelar ikm pangan award I s/d VI tingkat Jateng pada event Festival Industri makanan olahan pada bulan Juli yang baru lalu di Java Mall. Presentasi 6 nominator, sangat menarik dengan display produk, display kemasan dan display film kondisi proses masing-masing IKM, yang digelar di hadapan segenap tim juri dan tamu undangan. Kelebihan dan kelemahan IKM

pangan nominator mulai terlihat saat pertanyaan dewan juri mengarah pada berbagai ketentuan profesionalisme pengelolaan usaha masing-masing. Melalui diskusi segenap tim juri, akhirnya sepakat untuk menetapkan pemenang sebagai berikut :

Pemenang Nama IKM Jenis produk

Juara I IKM Yuasafood Berkah Makmur, Wonosobo

IKM Mkn aneka olahan Carica

Juara II IKM Kopmir Karsa, Kendal

IKM Mkn aneka olahan Bandeng

Juara III IKM Muria Jaya, Kudus

IKM jenang

Juara IV IKM Maha, Pemalang

IKM Aneka Kripik buah

Juara V IKM Wana Lestari, Purworejo

IKM Gula Aren Kristal

Juara VI IKM Bara Snack, Banjarnegara

IKM aneka kripik & snack

Pemenang I memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan yang lain dalam hal pemanfaatan bahan baku local, diversifikasi produk, kreasi kemasan dan legalitas produksi serta keprofesionalan pengelola usaha . Pemenang I ini akan dikirim untuk mengikuti ajang seleksi IKM pangan Award tingkat nasional di Bali pada bulan November 2011 yang akan datang. Bimbingan terhadap pemenang ini masih terus dilakukan oleh segenap tim klaster industri makanan berbasis ketela. Dengan doa restu segenap masyarakat Jawa Tengah, diharapkan IKM carica ini dapat mengangkat nama baik Jawa Tengah di tingkat nasional.

Page 10: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

PENTINGNYA LABEL PADA PRODUK PANGAN

Apa yang dimaksud dengan Label ?

Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupa gambar, tulisan dan atau kombinasi keduanya

atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan.

Kegunaan Label adalah memberi kan informasi yang benar, jelas dan lengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang diperlukan mengenai barang yang diperdagangkan. Label bagi Konsumen adalah agar konsumen akan memperoleh informasi yang benar, jelas dan baik mengenai kuantitas, isi, kualitas mengenai barang / jasa beredar dan dapat menentukan pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa. Bagaimana Kewajiban Pelaku Usaha mencantumkan Label?

Pelaku Usaha yang memproduksi dan atau memperdagangkan barang ke pasar dalam negeri wajib mencantumkan label dalam dan atau luar kemasan. Pencantuman label di kemasan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas, tidak mudah luntur atau rusak dan letaknya mudah untuk dilihat dan dibaca Dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 8 ayat 1 dijelaskan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagang- kan barang dan/atau jasa yang tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih

atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang / dibuat.

Sedangkan dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, dijelaskan bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wilayah Indonesia pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan.

Dalam UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal disebutkan Semua barang dalam keadaan terbungkus yang diedarkan, dijual, ditawarkan atau dipamerkan wajib diberitahukan atau dinyatakan pada bungkus atau pada labelnya dengan tulisan yang singkat, benar dan jelas mengenai : nama barang dalam bungkusan itu, ukuran, isi, atau berat bersih barang dalam bungkusan itu dengan satuan atau lambang yang telah ditetapkan, jumlah barang dalam bungkusan itu jika barang itu dijual dengan hitungan.

Yang perlu diperhatikan dalam label pangan adalah :

1. Nama makanan / nama produk;

2. Komposisi/daftar ingredien;

3. Berat, isi bersih netto;

4. Nama dan Alamat Pabrik/Importir; 5. Nomor Pendaftaran; 6. Kode Produksi; 7. Tanggal Kadaluarsa; 8. Petunjuk atau Cara Penyimpanan; 9. Petunjuk atau Cara Pengunaan.

(Tim PBBJ)

Page 11: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

EKSPOR JAWA TENGAH KE KAWASAN ASIA MENINGKAT TAJAM

Trend Ekspor Jawa Tengah sampai

pertengahan tahun 2011 mengalami

peningkatan terutama ekspor ke negara-negara

di kawasan Asia seperti Jepang, China dan Korea

Selatan serta ke Malaysia dan Singapura ,

kondisi ini menunjukkan upaya yang ditempuh

pemerintah mendapat respon yang positif dari

dunia usaha khususnya esksportir dimana

ketergantungan ekspor ke negara – negara

besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa

mulai berkurang, beberapa keuntungan ekspor

ke negara di kawasan Asia antara lain harga

yang kompetitif, biaya dan waktu freight lebih

effisien serta resiko diatas kapal berkurang

karena waktu pengapalan yang relative singkat.

Nilai ekspor Jawa Tengah ke China pada

periode Januari –Juni 2011 meningkat tajam

sebesar 120,92 persen atau US$ 56.200.449

dari US $ 46.474.497 pada tahun 2010 menjadi

US $ 102.674.946 kemudian disusul Jepang

meningkat sebesar 71,11 persen atau US $

67.233.035 dari US $ 94.482.567 pada tahun

2010 menjadi US $ 161.715.602 pada tahun

2011, pada urutan ke tiga Korea Selatan dari US

$66.101.573 pada tahun 2010 menjadi US

$91,703.789 meningkat sebesar 38,73 persen

atau US $ 25.602.236, dan urutan ke empat

Singapura dengan kenaikan sebesar 21,12

persen atau US $ 6.004.880 dan terakhir

Malaysia dengan kenaikan nilai ekspor sebesar

15,67 persen atau sebesar US $ 8.599.167.

Perkembangan ekspor Jawa Tengah ke

negara-negara tersebut merupakan dampak

dari diberlakukannya kerjasama baik bilateral,

regional maupun multilateral dengan

menerapkan Free Trade Area (FTA), dengan

Jepang Indonesia mempunyai kerjasama

Bilateral yang tertuang dalam IJ EPA (Indonesia

Jepang Economic Partnertship Agreement)

dengan Malaysia dan Singapura dibawah

payung kerjasama ATIGA (Asean Trade in Good

Agreement) merupakan kerjasama dalam satu

area perdagangan negara-negara ASEAN,

kemudian dengan China Indonesia merupakan

bagian kerjasama ACFTA (Asean China Free

Trade Area) serta dengan Korea Selatan

tertuang dalam AK FTA (Asean Korea Free Trade

Agreement)

Secara umum perkembangan ekspor

Jawa Tengah sampai dengan semester I (Januari

– Juni) 2011 berdasarkan nilai ekspor, Jawa

Tengah mengalami peningkatan sebesar 25,18

persen atau US $ 492.280.370 bila

dibandingkan periode yang sama tahun 2010,

kenaikan ekspor Jawa Tengah didukung oleh

meningkatnya ekspor migas sebesar 96,84

dengan nilai ekspor untuk migas sebesar US $

267.741.875 dan kenaikan ekspor non migas

sebesar 19,82 persen dengan nilai ekspor non

migas sebesar US $ 2.179.520.677. Jika

dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Mei)

nilai ekspor Jawa Tengah mengalami

Page 12: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

peningkatan sebesar 3,59 persen atau sebesar

US $ 13. 648.980 kenaikan yang relative kecil

disebabkan karena nilai ekspor pada bulan Mei

sudah cukup tinggi.

Nilai ekspor non migas Jawa Tengah

pada tahun 2011 sampai dengan bulan Juni

sebesar US $ 3.179.520.677 meningkat sebesar

US $ 360.557.571 atau 19,82 persen dibanding

nilai ekspor non migas pada periode yang sama

tahun 2010 sebesar US $ 1.818.963.106,

dibandingkan dengan kenaikan ekspor secara

nasional Jawa Tengah masih dibawah, ekspor

nasional mengalami peningkatan ekspor

sebesar 33,29 persen sedangkan share /

kontribusi ekspor jawa tengah terhadap ekspor

nasional sebesar 3 persen. Meningkatnya

ekspor Jawa Tengah disebabkan meningkatnya

kebutuhan barang terutama produk garment,

kayu olahan, kopi dan ikan di negara tujuan

ekspor kita, ekspor komoditi garment menjadi

komoditi urutan pertama dengan nilai terbesar.

Sedangkan ekspor Jawa Tengah

berdasarkan komoditi untuk periode Januari –

Juni 2011 masih didominasi oleh Tektil dan

Produk Tekstil, dan Kayu Olahan. Komoditi

Tekstil dan Produk Teksil mengalami

peningkatan yang sebesar 259 persen atau US $

275.991.999 dari sebesar US $ 695.603.777

pada tahun 2010 menjadi US $ 971.595.776

pada tahun 2011, untuk Kayu Olahan pada

periode yang sama mengalami kenaikan

sebesar 34,63 persen atau sebesar US $

78.427.659. Untuk komoditi kopi nilai ekspor

Jawa Tengah meningkat 226,57 persen dari US

$ 3.819.728 pada tahun 2010 menjadi US $

12.474.247 pada tahun 2011, selanjutnya untuk

komoditi ikan meningkat 24,12 persen dari

sebesar US $ 18.800.825 pada tahun 2010

meenjadi US $ 23.336.186 sampai dengan

pertengahan tahun 2011. Kenaikan ekspor

komoditi ikan disebabkan meningkatnya

permintaan ikan dari China yang merupakan

negara tujuan ekspotir produk ikan dari daerah

Rembang.

Sementara itu impor Jawa Tengah

sampai dengan bulan Juni 2011 secara akumulif

sebesar US $ 6.089.651.092 meningkat sebesar

20 ,78 persen atau senilai US $ 1,602,451,191

bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar

US $ 1.818.963.106, kenaikan impor didorong

oleh kenaikan impor barang migas sebesar

40,30 persen tetapi impor non migas

mengalami penurunan sebesar 3,00 persen.

kenaikan impor migas menunjukan konsumsi

bahan bakar minyak mengalami peningkatan

yang signifikan. Meningkatnya impor

menyebabkan neraca perdagangan Jawa

Tengah negative sebesar US $ 3.642.388.540.

Impor non migas Jawa Tengah terbesar untuk

sektor industri ini artinya industri pengolahan

kita masih sangat tergantung akan komponen

Page 13: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

impor, industri pengguna komponen impor

terbesar saat ini adalah industri PMA dimana

produk mereka akan diekspor dan memerlukan

bahan baku impor yang berkualitas dan belum

bisa diganti oleh barang dalam negeri.

Sedangkan negara pengimpor terbesar Jawa

Tengah khususnya impor non migas sampai

dengan 2011 adalah Cina dengan nilai sebesar

US$ 658.466.624 meningkat sebesar 12,45

persen bila dibandingkan periode tahun 2010,

berikutnya AS sebesar US$ 245.805.912

meningkat sebesar 72,11 persen, sedangkan

Jepang mengalami penurunan yang drastis

sebesar -81,40 persen hal itu disebabkan

beberapa alat berat yang akan digunakan oleh

PLTU Tanjung Jati B Kabupaten Jepara sudah

dikirim pada akhir tahun 2010.

PANEN RAYA, HARGA BAWANG MERAH ANJLOK

Puluhan karung transparan warna merah berisi bawang merah teronggok di ruko milik Titik, salah satu pedagang besar bawang merah di Pasar Bawang Klampok, Wanasari, Brebes. Berton-ton bawang merah itu siap diangkut ke truk, lalu dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk dikirim ke beberapa kota di Pulau Sumatera, seperti Medan, Pekanbaru, Padangpanjang, Jambi dan Lampung. Begitulah aktivitas perdagangan di pasar di pusat transaksi bawang di Brebes. Saat musim panen raya, pedagang besar mampu memasok bawang merah dalam partai besar hingga ke luar pulau. Dalam sehari, pedagang besar bisa mengirim tiga hingga empat truk bawang merah dengan kapasitas tujuh ton per truk. Sebaliknya, saat paceklik, stok distributor hanya sanggup memenuhi permintaan di pasar lokal. Namun sudah lazim terjadi, harga bawang merah merosot tajam saat panen raya. Titik menuturkan harga bawang merah anjlok menjadi Rp7.000 per kg, bahkan Rp5.000 per kg untuk pembelian dalam partai besar minimal satu ton. Dia menceritakan sejak awal Juli, harga bawang merah di tingkat distributor turun berangsur-angsur dari Rp20.000 per kg menjadi menjadi Rp 9.000 pada awal Agustus. Penurunan harga bawang merah semakin tajam memasuki medio Agustus hingga mencapai Rp7.000 per kg, padahal biasanya harga bawang merah “berkilau” menjelang Lebaran. “Saya ambil dari pengepul Rp6.500 per kg. Biasa, kalau panen raya memang seperti ini,”

Page 14: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

kata pemilik UD Budi Hasil Tani itu. Kondisi puasa dan menjelang Lebaran, ujar dia, tak memengaruhi harga di pasaran karena stok yang cukup melimpah. Harga yang merosot tajam di tingkat distributor berdampak pula pada harga di tingkat eceran. Di Pasar Pagi, Kota Tegal, harga bawang merah dipatok Rp9.000 per kg, atau turun drastis dari semula Rp22.000 per kg. Bahkan di pasar ini, bawang merah impor dari China juga dijual dengan harga lebih murah antara Rp 6.000-Rp 7.000 per kg. Demikian pula di Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan. Harga bawang merah sejak Juli turun bertahap dari semula Rp 23.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg, dan sekarang mencapai Rp 8.000 per kg.

“Harga bawang merah turun karena di Brebes sedang panen raya,” ungkap Riyanto, penjual bawang di Pasar Grogolan Baru. Sekretaris Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari, mengatakan panen raya berlangsung hingga September dengan luas areal panen 14.000 hektare. Meskipun Brebes tengah panen raya, daerah itu ternyata juga mendapat pasokan bawang merah dari Sukomoro, Jawa Timur, rata-rata sebanyak 160 ton per hari, sehingga stok bawang merah menjadi sangat melimpah. Menurut dia, pemerintah harus membantu petani agar harga bawang merah tidak semakin turun, misalnya dengan membeli bawang hasil panen petani.

Page 15: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

TREND DI BULAN RAMADHAN DAN TIPS-TIPS BELANJA

Pemerintah menjamin harga pangan selama Ramadhan tidak terpengaruh oleh upaya spekulan, mengingat stok kebutuhan menjelang bulan puasa sangat mencukupi. Jika ada spekulasi, pemerintah akan meminta aparat menindak tegas mereka yang berupaya menyengsarakan rakyat.

Pemerintah juga berharap selama bulan puasa tidak terjadi penimbunan yang kemudian mengerek naik harga komoditas. Untuk mengantisipasi gejolak harga, kementerian terkait terus mengawasi tindakan spekulan yang bisa menaikkan harga kebutuhan pangan.

Saat ini stok beras telah mencukupi, karena Indonesia sudah mendekati swasembada beras dengan produksi mencapai 98,2 persen dari kebutuhan.

Bahkan, Indonesia mampu mengekspor beras jenis premium. Pemerintah juga mengandalkan ekspor sebagian beras untuk menandakan swasembada telah berlangsung. Namun demikian, Bulog telah siap untuk menambah stok persediaan beras sebagai cadangan dan antisipasi adanya kegagalan panen, karena iklim yang tidak dapat diprediksi.

Kementerian Pertanian menjamin bahwa produksi pangan sesuai dengan perencanaan. Kementerian Perdagangan dan Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan operasi pasar dan menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin). Sebagai bentuk tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR), BUMN dan perusahaan swasta juga menggelar pasar murah, dengan dikoordinasi oleh Kemendag.

Kendati demikian tidak bisa dimungkiri, harga kebutuhan pokok pangan di sejumlah daerah terus merangkak naik, melebihi daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Masyarakat cemas, kenaikan harga kebutuhan pokok itu akan terus berlanjut

selama Ramadhan hingga mendekati Hari Raya Lebaran.

Di beberapa daerah, kenaikan harga kebutuhan pokok dipicu oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan barang. Menjelang Ramadhan, permintaan meningkat signifikan, tetapi tak diimbangi oleh pasokan bahan pangan ke pasar. Akibatnya, harga beberapa bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir naik signifikan.

Di Brebes, Jawa Tengah, harga daging ayam terus melonjak. Di sejumlah pasar tradisional, harga daging ayam ras naik Rp 2.500 menjadi Rp 23.000 per kg, sedangkan harga daging ayam kampung naik Rp 4.000 menjadi 38.000 per kg.

Bahkan, harga bawang merah menembus Rp 15.000 per kg. Kalangan pedagang menyebutkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh lonjakan permintaan, sedangkan pasokan tidak berubah.

Ramadhan sudah seminggu berjalan. Pada bulan suci yang menuntut kita untuk menahan menahan hawa nafsu ini, kita perlu mengatur pengeluaran. Seperti biasa, di bulan puasa dan menjelang hari raya, kebutuhan bertambah. Walaupun cuma makan dua kali sehari, umumnya kita justru merogoh kocek lebih banyak untuk membeli dan memasak makanan selama Ramadhan. Selain itu, kita juga berbelanja untuk keperluan hari raya, mulai dari pakaian baru hingga kue-kue suguhan. Berbelanja bisa jadi “lampu kuning” jika kita tergiur dengan aneka diskon Lebaran yang marak ditawarkan mall dan toko. Pengeluaran juga lazimnya bertambah seiring dengan harga bahan-bahan kebutuhan pokok yang mendadak menanjak. Belum lagi

Page 16: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

pengeluaran sampingan untuk menikmati ngabuburit. Praktis, uang akan mengalir keluar seperti air dari dompet kita. Jika tak cermat mengatur belanja dan pengeluaran, bisa-bisa tunjangan hari raya atau THR terkuras, bahkan tak jarang pengeluaran lebih besar dari pendapatan alias besar pasak daripada tiang

Agar itu tak terjadi, ada baiknya, kita simak tips-tips belanja Ramadhan berikut. Mari berbelanja dengan pintar Sebisa mungkin hindari penyakit compulsive shopper atau belanja mendadak karena lapar mata. Ini berbahaya karena tanpa kita sadari tiba-tiba struk belanja sudah menguras dompet. Jadi, usahakanlah berbelanja dengan perencanaan. Tidak sulit kok, cukup membuat daftar belanja terlebih dulu dan patuhi daftar itu. Nah, khusus pada bulan puasa ini, belilah bahan-bahan makanan pokok yang sering dibutuhkan, misalnya daging, telur, beras dan bumbu-bumbuan. Bila perlu kita menyetoknya, sebab biasanya harga bahan pangan ini akan semakin melonjak mendekati akhir Ramadhan. Menjelang Lebaran pula, kita akan bertemu dengan banyak kata ‘sale’di mana-mana. Nah, pikir baik-baik apakah kita memang membutuhkan barang itu atau tidak. Masih susah menahan nafsu belanja? Trik lainnya adalah membawa uang secukupnya saat belanja. Tinggalkan kartu kredit di rumah. Hindari pula berbelanja ketika perut lapar, lelah, dan terburu-buru, karena kita akan cenderung berbelanja lebih banyak. Akan lebih baik jika kita berbelanja dalam kondisi perut kenyang, misalnya pada pagi hari.

Membuat budget pengeluaran

Pertama, buatlah neraca sederhana untuk pengeluaran satu bulan. Buatlah tabel kiri dan kanan. Di sisi kiri, tulislah pendapatan atau gaji plus THR yang diperoleh bulan ini. Di sisi kanan,

tuliskan daftar pengeluaran dan perkiraan belanja. Yang perlu diingat, sisi kanan tidak boleh lebih besar dari sisi kiri. Karenanya, dalam merencanakan pengeluaran, susunlah menurut prioritas, mana yang lebih penting cantumkan di awal. Tulis dulu tabungan dan pengeluaran rutin seperti cicilan utang, belanja kebutuhan pokok, hingga kebutuhan zakat. Setelahnya baru pengeluaran untuk hari raya. Tapi, upayakan agar pengeluaran belanja baju plus hadiah Lebaran, kue-kue, dan biaya mudik tidak diambil dari gaji, tetapi idealnya dari THR. Menahan diri dan disiplin

Dua hal yang paling penting, baik pada saat merencanakan pengeluaran maupun ketika menjalankan planning tersebut. Jangan merencanakan belanja berlebihan di luar kemampuan kita, misalnya berbelanja baju Lebaran yang mewah dengan alasan setahun sekali atau sekadar tak mau kalah dari tetangga sebelah. Banyak dari kita juga yang membeli berbagai barang elektronik dan hadiah untuk dibawa mudik. Ingat, kita puasa sejatinya menahan diri, termasuk menahan diri dari belanja berlebihan dan menahan sifat ingin pamer.

Page 17: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

Tas Eceng Gondok yang Mendunia

Masuk ke dalam Webe Galery, mata Anda akan tertumbuk pada koleksi tas warna-warni, mulai dari tas natural (berbahan alami) hingga tas kanvas, mulai dari tas untuk orang dewasa (fashion bag) hingga anak-anak (blinkforkids).

Semua begitu menakjubkan. Tas-tas apik itu tak kalah dari yang dijajakan di Bandung. Jangankan disandingkan dengan kualitas Kota Kembang, tas dengan merek Webe itu sudah berkualitas ekspor alias sudah mampu bersaing di negara manca.

Adalah PT Webe Inter Tirzada yang bergerak di sektor industri manufaktur fashion bag berbahan dasar eceng gondok, akar wangi dan mendong. Selain itu, ada juga produk pabrikasi dari polyester.

“Hasil karya dari eceng gondok bisa bernilai jual tinggi jika kita mampu mengkreasi tumbuhan yang dianggap sebagian besar orang tidak bermanfaat itu,” ungkap pemilik sekaligus Presiden Direktur PT Webe Inter Tirzada Wenny Sulistyowati Hartanto soal pilihannya pada eceng gondok.

Ternyata apa yang diyakininya itu tidak meleset. Order pertama yang diterimanya seusai mengikuti pameran di luar negeri adalah 100 unit tas bahan alami yang dipesan buyer asal Jepang.

Kemampuannya untuk terus meningkatkan kualitas dan kepekaannya membaca selera pasar membuat permintaan dari buyer terus meningkat dari tahun ke tahun. Wenny tidak saklek memproduksi tas berbahan dasar alami meskipun produk itu menjadi andalan usahanya. Produksi tetap disesuaikan dengan kondisi negara tujuan, misalnya selama musim panas (summer), Webe akan mengirim tas berbahan

dasar alami. Adapun pada musim dingin (winter), Webe akan memproduksi tas berbahan wool dan nilon.

Sejak 2006, Webe tak hanya dikenal di Jepang, tetapi juga telah merambah Amerika Serikat dan sejumlah negara di kawasan Eropa.

Kapasitas produksi industri yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kawasan Industri Candi Blok 23A No 1 itu pun sudah mencapai 15.000 unit per triwulan atau melesat dibanding sebelumnya yang hanya 7.500 unit per triwulan saat pabrik itu baru berdiri pada 1998.

Namun, karena sering menerima masukan, Wenny memutuskan untuk membidik pasar domestik pula. Sebanyak 30% dari hasil produksi ditujukan untuk mengisi pasar dalam negeri.

Respons konsumen lokal pun bak gayung bersambut. Webe sekarang menjelajah Bali, Jakarta, dan Bandung. Hingga kini tercatat ada 10 reseller yang memenuhi kebutuhan konsumen seantero Nusantara.

Wenny mengaku memang ada yang berubah pada struktur pemasaran sejak terjadi krisis global di AS pada 2008 yang menurunkan daya beli masyarakat di Negeri Paman Sam itu.

“Meskipun kapasitas produksi tetap, sejak 2009 komposisi kami ubah menjadi 70% untuk pasar lokal dan 30% untuk pasar ekspor,” tuturnya.

Saat ini Webe mempekerjakan kurang lebih 250 karyawan yang 90% di antaranya perempuan, sedangkan 10% sisanya laki-laki. Karyawan sebanyak itu juga terdiri atas 30 orang staf dan 60 orang tenaga tetap produksi. Adapun sisanya adalah para pengrajin yang bekerja di rumah dan diawasi langsung dari pabrik.

Karena proses pembuatannya yang cukup rumit dan butuh keterampilan tinggi, tas Webe yang

Page 18: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

memang eksklusif itu dibanderol mulai Rp300.000 per piece hingga jutaan rupiah.

Konsumen tidak perlu terpaku dengan produk Webe yang sudah jadi, sebab mereka dapat memesan sesuai desain sendiri.

Wenny dan Cinta Eceng Gondong

Rasanya sulit membayangkan apa yang akan dilakukan perempuan belia terhadap tanaman eceng gondok yang dipandang sebagian besar orang kurang bermanfaat. Namun, bukan Wenny Sulistiowaty namanya jika tidak berhasil menjadikannya sebagai benda cantik penuh kreasi.

Siapa sangka, tumbuhan yang dianggap sebagai gulma bagi lingkungan perairan itu, justru menginspirasinya untuk menciptakan tas natural hingga tas kanvas. Semua berkualitas ekspor!

“Saya terjun ke dunia kerajinan tangan mulai 1997. Awalnya saya tertarik pada produk kerajinan yang dibuat dari bahan alami, seperti eceng gondok, mendong, rotan, dan akar wangi. Kemudian, saya putuskan untuk mencoba membuat beberapa pernak-pernik dari bahan yang sama,” ujar Wenny, pemilik sekaligus Presiden Direktur PT Webe Inter Tirzada, beberapa waktu lalu.

Perempuan kelahiran Purwokerto, 19 Oktober 1976, ini tertarik dan jatuh cinta pada dunia kerajinan tangan sejak remaja. Ia mengaku senang memadupadankan aksesoris untuk dikreasikan menjadi pernak-pernik. Perasaannya luar biasa gembira saat berhasil memamerkan buah karyanya berupa tas berbahan alami di sejumlah pusat perbelanjaan.

“Sebelum memiliki toko WeBe Art dan WeBe Gallery seperti saat ini, saya masih

menampilkan produk saya ini di stan-stan kecil yang saya sewa di mal,” kenangnya.

Tanggapan yang positif dari pengunjung mall membuat Wenny menyimpan impian untuk melihat produknya berhasil menembus pasar ekspor. Berbekal semangat, kemauan, dan perhatian yang besar untuk mengangkat potensi produk berbahan dasar alami, Wenny muda kemudian mendirikan PT Webe Inter Tirzada.

Dia yang saat itu masih duduk di bangku kuliah semester IV Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga mulai merekrut pegawai untuk dipekerjakan di industri rumah tangganya.

“Saya merekrut ibu-ibu muda di daerah Mranggen (perbatasan Kota Semarang-Demak) untuk menjadi perajin, membantu industri kerajinan tas eceng gondok yang saya rintis pada 1999,” tutur istri Budi Husodo ini.

Kendati sangat disiplin, ibu satu putri ini terbukti dicintai para pegawainya. Keuletan dan kesabarannya melatih dan mendidik para ibu muda selama satu tahun membuahkan hasil yang manis. Seratus orang pegawainya ini memiliki kemampuan yang handal sehingga produksi tasnya pun makin disukai para buyer asing.

“Order pertama untuk pasar ekspor saya terima dari buyer asal Jepang. Jumlah pesanan saat itu sekitar 100 unit tas. Dari buyer ini saya banyak belajar bagaimana meningkatkan kualitas bahan, jahitan, dan ketelitian dalam membaca selera pasar luar negeri,” ungkapnya.

Dari tahun ke tahun, usaha kerajinan tas alaminya makin dilirik dan digemari pasar asing, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa.

Page 19: Awasi Produk Pangan Menjelang Lebaran

EDISI AGUSTUS 2011

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be The

Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id

Kini, kapasitas produksi tas eceng gondok Wenny sudah mencapai angka 5.000 per bulan dengan omzet mencapai 50 juta. Padahal pada 1999, kapasitas produksi tasnya baru mencapai 2.500 unit per bulan.

Wenny menyadari usaha yang ia jalankan tidak main-main. Oleh karena itu, ia memindahkan galerinya yang semula di Jalan Wahid Hasyim No 142 ke Jalan Gatot Subroto Kawasan Industri Candi Blok 23A No 1.

Di kawasan industri itulah, ia kini memusatkan tempat produksi sekaligus galerinya, semata-mata agar buyer tahu bahwa produk tasnya yang sudah moncer di luar negeri itu asli terbuat dari eceng gondok.