Awas Pembiayaan Melorot KINERJA...

1

Transcript of Awas Pembiayaan Melorot KINERJA...

Page 1: Awas Pembiayaan Melorot KINERJA MULTIFINANCEbigcms.bisnis.com/file-data/1/1735/99ce8747_Jun16-BankYudhaBakti.pdf · dialami PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF). PEMBIAYAAN

21Kamis, 28 Juli 2016 A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N

Fitri Sartina [email protected]

Salah satu multifinance yang mencatatkan penurunan penyaluran pembiayannya ialah PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN).

Sekretaris Perusahaan Mandala Finance Mah rus mengatakan sampai dengan semes-ter I/2016 realisasi pembiayaan yang telah di salurkan mencapai Rp1,7 triliun atau tu run hingga 30% jika dibandingkan dengan ca-paian pada periode yang sama tahun lalu.

“Faktor penurunan disebabkan menu run-nya daya beli masyarakat dan lesunya kinerja industri otomotif,” kata Mahrus kepada Bis-nis, Rabu (27/7).

Kendati demikian, pihaknya belum beren-cana merevisi target pembiayaan tahun ini lan taran Mandala Finance masih optimistis pe nyaluran pembiayaan pada semester kedua bisa lebih baik.

Menurutnya, untuk mengejar target pem-biayaan pada tahun ini perseroan akan meningkatkan produktivitas dan memak-simalkan jaringan.

Selain itu, Mandala Finance juga akan

memperluas wilayah pemasaran dengan menambah jumlah kantor cabang khususnya di luar Pulau Jawa.

Sepanjang 2016 Mandala Finance menar-getkan bisa membukukan pembiayaan Rp5,1 triliun atau tumbuh 13% dibandingkan den-gan realisasi pada tahun lalu.

Pada 2015 total pembiyaan yang disalur-kan mencapai Rp4,5 triliun atau turun 10% dibandingkan dengan realisasi pada 2014.

Mahrus mengungkapkan meskipun reali-sasi pembiayaan masih belum mencapai tar-get yang diharapkan, pihaknya tidak akan mengendorkan kebijakan dan persyaratan dalam pengajuan kredit untuk mencegah kenaikan non performing financing (NPF).

“Di tengah kondisi seperti ini, kami ju ga tidak ingin memaksa meningkatkan pe-nyaluran karena akan berefek pada NPF. Per usahaan berkomitmen untuk lebih selektif da lam menyalurkan pembiayaan kepada kon-sumen,” ujarnya.

Mahrus mengatakan dengan penerapan strategi tersebut, perseroan berhasil menjaga kestabilan NPF.

Rasio NPF Mandala Finance pada kuartal I/2016 1,31% atau le bih tinggi ketimbang akhir tahun lalu yang tercatat 1,29%.

Penurunan realisasi pembiayaan juga dialami PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF).

PEMBIAYAAN BARUSampai dengan semester I/2016 piutang

pembiayaan ADMF turun 8% menjadi Rp44,6 triliun. Jumlah pembiayaan baru yang telah disalurkan ADMF sampai dengan Juni 2016 men capai Rp14,9 triliun.

Presiden Direktur Adira Finance Willy S. Dharma mengatakan realisasi itu cenderung datar jika dibandingkan angka pembiayaan pada periode yang sama tahun lalu.

Dia menuturkan penyaluran pembiayaan sulit bertumbuh lebih tinggi lantaran dipicu penjualan kendaraan bermotor roda dua yang secara nasional mengalami penurunan hing-ga 7%. Padahal penjualan kendaraan bermo-tor roda empat hanya tumbuh 1%.

“Melihat kondisi penjualan kendaraan seperti saat ini, kami perkirakan pertumbuhan pembiayaan secara year-on-year akan berada pada kisaran 7%,” ujar Willy.

Menurutnya, target pertumbuhan berada di bawah target yang ditetapkan perseroan yakni di kisaran 15%.

Adira Finance sebelumnya menargetkan

pembiayaan tahun ini bisa mencapai Rp35 triliun atau tumbuh 15% jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan pada 2015 yang mencapai Rp30,5 triliun.

Willy mengungkapkan untuk mengejar target pembiayaan tahun ini perseroan akan menciptakan saluran baru sekaligus meng-optimalkan jaringan yang ada.

Selain itu, adanya program pengampunan pajak yang dicanangkan pemerintah juga di-harapkan berdampak positif terhadap kinerja multifinance.

“Dengan adanya program tax amnesty, kami berharap anggaran belanja pemerintah bisa meningkat, sehingga pertumbuhan eko-nomi dan daya beli masyarakat bisa kembali pulih. Dengan demikian, kinerja multifi-nance bakal ikut terpacu.”

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia sebelumnya menyatakan pertumbuhan pem-biayaan yang semula diperkirakan bisa men-capai kisaran 5%—10% pada tahun ini, ke mung kinan hanya akan berada di kisaran 3%—5%.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan revisi target dilakukan lantaran piutang pembiayaan sampai dengan Mei 2016 masih mengalami penurunan.

�KINERJA MULTIFINANCE

Awas Pembiayaan Melorot

�Multifi nance enggan mengen-dorkan kebijakan dan persyarat-an dalam pengajuan kredit untuk mencegah kenaikan NPF.

JAKARTA — Sinyal bakal melorotnya kinerja penyaluran pembiayaan pada tahun ini terlihat di semester I/2016. Sejumlah multifinance menyatakan realisasi pada enam

bulan pertama 2016 lebih rendah ketimbang periode yang sama pada 2015.

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, Media, 28 Juli 2016