AWAN DAN PRESIPITASI

42
AWAN DAN PRESIPITASI AWAN DAN PRESIPITASI Tujuan Instruksional Khusus : Mampu mengemukakan secara deskriptif konsep dasar pembentukan awan dan presipitasi, serta mengenali jenis- jenis awan dan presipitasi

description

AWAN DAN PRESIPITASI. Tujuan Instruksional Khusus : Mampu mengemukakan secara deskriptif konsep dasar pembentukan awan dan presipitasi, serta mengenali jenis-jenis awan dan presipitasi. SIKLUS HIDROLOGI. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of AWAN DAN PRESIPITASI

Page 1: AWAN DAN PRESIPITASI

AWAN DAN PRESIPITASIAWAN DAN PRESIPITASITujuan Instruksional Khusus :

Mampu mengemukakan secara deskriptif konsep dasar pembentukan awan dan presipitasi, serta mengenali jenis-jenis awan dan presipitasi

Page 2: AWAN DAN PRESIPITASI

SIKLUS HIDROLOGISIKLUS HIDROLOGISiklus hidrologi adalah tahap-tahap yang dilalui oleh air dalam berbagai bentuk, dari atmosfer, ke bumi dan kembali ke atmosfer (Wilson, 1969; Seyhan, 1977).

Page 3: AWAN DAN PRESIPITASI

AWAN DAN PRESIPITASI

Awan adalah suatu bentukan hasil proses kondensasi yang digambarkan sebagai kumpulan butiran air atau kristal es kecil (Lutgens dan Tarbuck, 1982)

Presipitasi adalah istilah yang digunakan untuk seluruh air dalam bentuk cair atau padat (kristal es) yang berukuran cukup besar untuk jatuh ke permukaan bumi (Stull, 2000)

Hydrometeor meliputi bentuk butir awan dan kristal yang sangat kecil hingga presipitasi terbesar seperti hail.

Virga adalah hidrometeor yang cukup besar dan berat untuk keluar dari awan tapi menguap sebelum mencapai permukaan bumi

Page 4: AWAN DAN PRESIPITASI

PROSES PEMBENTUKAN AWAN PROSES PEMBENTUKAN AWAN DAN PRESIPITASIDAN PRESIPITASI

proses dinamik dan proses mikrofisikproses dinamik dan proses mikrofisik faktor-faktor penting : faktor-faktor penting :

1.1. kadar uap air di atmosfer (kadar uap air di atmosfer (~ ~ evaporasi)evaporasi)

2.2. distribusi aerosol higroskopis distribusi aerosol higroskopis

3.3. gerak udara vertikalgerak udara vertikal

gerak udara yang memberikan kondisi umum untuk pembentukan awan proses pembentukan

butiran individu melalui kondensasi uap dan

tumbuh oleh interaksi antar individu

Page 5: AWAN DAN PRESIPITASI

DISTRIBUSI AEROSOL HIGROSKOPISDISTRIBUSI AEROSOL HIGROSKOPIS

Atmosfer mengandung partikel-partikel yang disebut aerosol,Atmosfer mengandung partikel-partikel yang disebut aerosol, sebagian aerosol bersifat higroskopis artinya mampu sebagian aerosol bersifat higroskopis artinya mampu

menyerap air, dan menjadi inti kondensasi. menyerap air, dan menjadi inti kondensasi. Sumber aerosol dapat berupa kebakaran hutan, sisa Sumber aerosol dapat berupa kebakaran hutan, sisa

pembakaran, percikan gelombang laut, serbuk sari (pollen), pembakaran, percikan gelombang laut, serbuk sari (pollen), dan sebagainya. dan sebagainya.

Ukuran jejari aerosol adalah sekitar 10Ukuran jejari aerosol adalah sekitar 10-4-4 - 10 μm. - 10 μm.

( Wallace dan Hobbs 1977)( Wallace dan Hobbs 1977) Aerosol terkecil dengan diameter < 0.2 μm disebut Aitken, Aerosol terkecil dengan diameter < 0.2 μm disebut Aitken,

sesuai dengan nama penemunya John Aitken seorang ahli sesuai dengan nama penemunya John Aitken seorang ahli fisika dari Scottlandia. fisika dari Scottlandia.

Page 6: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 7: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 8: AWAN DAN PRESIPITASI

GERAK UDARA VERTIKAL GERAK UDARA VERTIKAL Stabilitas atmosfer Stabilitas atmosfer

adalah kecenderungan suatu paket udara untuk bergerak adalah kecenderungan suatu paket udara untuk bergerak secara vertikal, yang dibagi menjadi stabil, tidak stabil dan secara vertikal, yang dibagi menjadi stabil, tidak stabil dan netral. netral.

stabilstabil jika suatu massa udara, yang dianggap merupakan jika suatu massa udara, yang dianggap merupakan suatu paket udara, bertahan pada posisinya secara vertikal. suatu paket udara, bertahan pada posisinya secara vertikal. Hal ini terjadi ketika suhu paket udara lebih rendah Hal ini terjadi ketika suhu paket udara lebih rendah dibandingkan dengan suhu lingkungandibandingkan dengan suhu lingkungan

tidak stabiltidak stabil jika massa udara dapat berkembang secara jika massa udara dapat berkembang secara vertikal, yang terjadi ketika suhu paket udara lebih tinggi vertikal, yang terjadi ketika suhu paket udara lebih tinggi dibandingkan suhu lingkungannyadibandingkan suhu lingkungannya

Kondisi netralKondisi netral ditunjukkan oleh laju penurunan suhu yang ditunjukkan oleh laju penurunan suhu yang sama antara paket udara dan lingkungannyasama antara paket udara dan lingkungannya

Page 9: AWAN DAN PRESIPITASI

STABILITAS ATMOSFERSTABILITAS ATMOSFER Stabilitas atmosfer ditentukan dengan mengasumsikan bahwa pergerakan paket Stabilitas atmosfer ditentukan dengan mengasumsikan bahwa pergerakan paket

udara secara vertikal berlangsung secara adiabatik. udara secara vertikal berlangsung secara adiabatik.

Proses adiabatik adalah proses perubahan tanpa ada pertukaran energi panas Proses adiabatik adalah proses perubahan tanpa ada pertukaran energi panas (penambahan maupun pengurangan) dengan lingkungannya, tetapi akibat (penambahan maupun pengurangan) dengan lingkungannya, tetapi akibat pemampatan atau pengembangan (Lutgens dan tarbuck, 1982). pemampatan atau pengembangan (Lutgens dan tarbuck, 1982).

Prinsip : perbedaan suhu antara paket udara dan lingkungannya akan Prinsip : perbedaan suhu antara paket udara dan lingkungannya akan mempengaruhi perbedaan kerapatan, sehingga mempengaruhi gaya apung mempengaruhi perbedaan kerapatan, sehingga mempengaruhi gaya apung ((bouyancybouyancy). Udara yang lebih hangat akan cenderung mengembang vertikal, ). Udara yang lebih hangat akan cenderung mengembang vertikal, sebaliknya udara yang lebih dingin akan cenderung mengendap (sebaliknya udara yang lebih dingin akan cenderung mengendap (sinksink). ).

Udara yang tidak jenuh akan mengalami laju penurunan suhu tetap sebesar 1Udara yang tidak jenuh akan mengalami laju penurunan suhu tetap sebesar 1ooC C setiap naik 100 m (sebagian sumber literatur menggunakan - 9.8setiap naik 100 m (sebagian sumber literatur menggunakan - 9.8ooC per km) atau C per km) atau dikenal sebagai dikenal sebagai laju penurunan suhu adiabatik kering (laju penurunan suhu adiabatik kering (dry adiabatic lapse dry adiabatic lapse raterate; DALR); DALR). .

Ketika paket udara tersebut mengalami kondensasi maka laju penurunan suhu Ketika paket udara tersebut mengalami kondensasi maka laju penurunan suhu menjadi berkurang : 0.5menjadi berkurang : 0.5ooC per 100 m untuk udara yang kandungan C per 100 m untuk udara yang kandungan kelembabannya tinggi hingga 0.9kelembabannya tinggi hingga 0.9ooC per 100 m untuk udara yang kandungan C per 100 m untuk udara yang kandungan kelembabannya rendah. Laju penurunan suhu ini disebut dengan kelembabannya rendah. Laju penurunan suhu ini disebut dengan laju penurunan laju penurunan suhu adiabatik basah (suhu adiabatik basah (wet adiabatic lapse ratewet adiabatic lapse rate; atau ; atau saturatedsaturated adiabatic adiabatic lapse ratelapse rate; SALR); SALR). .

laju penurunan suhu lingkungan dikenal sebagai laju penurunan suhu lingkungan dikenal sebagai environmental lapse rateenvironmental lapse rate (ELR).(ELR).

Page 10: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 11: AWAN DAN PRESIPITASI

100 m

100 m

22.1521.1520.15 21.6520.65

z

T

20.6520.15

21.15 21.15

22.1521.65

Laju penurunan suhu lingkungan (γ)

Laju adiabatik kering (Γ)

STABILSTABILELR < DALR

Page 12: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 13: AWAN DAN PRESIPITASI

TIDAK STABILTIDAK STABIL

TIDAK STABIL MUTLAK : ELR > DALR

T22.121.1

100 m

100 m

22.419.9

22.4

21.1 21.1

z Laju penurunan suhu lingkungan (γ)

Laju adiabatik kering (Γ)

20.1

22.1 19.1

20.1

Page 14: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 15: AWAN DAN PRESIPITASI

NETRALNETRAL

T22.121.1

20.1

100 m

100 m

20.120.1

21.15 21.1

22.122.1

z

Laju penurunan suhu lingkungan (γ)

Laju adiabatik kering (Γ) ELR = DALR

Page 16: AWAN DAN PRESIPITASI

PROSES PENGANGKATAN PROSES PENGANGKATAN MASSA UDARAMASSA UDARA

Page 17: AWAN DAN PRESIPITASI

PROSES PENGINTIAN AWAN PROSES PENGINTIAN AWAN ((NUCLEATIONNUCLEATION))

Massa udara terangkat, butir-butir aerosol higroskopis menyerap uap air Massa udara terangkat, butir-butir aerosol higroskopis menyerap uap air dari sekitarnya dan saat mencapai kejenuhan terjadi kondensasi. dari sekitarnya dan saat mencapai kejenuhan terjadi kondensasi.

proses kondensasi yang terjadi pada lingkungan yang murni tanpa inti proses kondensasi yang terjadi pada lingkungan yang murni tanpa inti kondensasi maka disebut pengintian homogen (kondensasi maka disebut pengintian homogen (homogeneoushomogeneous atau atau spontaneous nucleisationspontaneous nucleisation) , ) ,

jika terjadi pada inti kondensasi disebut pengintian heterogen. jika terjadi pada inti kondensasi disebut pengintian heterogen. Pengintian homogen dicapai pada keadaan lewat jenuh sangat tinggi, Pengintian homogen dicapai pada keadaan lewat jenuh sangat tinggi,

sedangkan pengintian heterogen dicapai pada keadaan lewat jenuh rendah sedangkan pengintian heterogen dicapai pada keadaan lewat jenuh rendah dan berperan penting di atmosfer (Rogers, 1979).dan berperan penting di atmosfer (Rogers, 1979).

Adanya partikel aerosol sebagai zat terlarut menyebabkan tekanan uap di Adanya partikel aerosol sebagai zat terlarut menyebabkan tekanan uap di atas permukaan tetes cairan akan menurun. Jika tetes berbentuk bola atas permukaan tetes cairan akan menurun. Jika tetes berbentuk bola dengan jari-jari r, maka perbandingan tekanan uap jenuh antara tetes cairan dengan jari-jari r, maka perbandingan tekanan uap jenuh antara tetes cairan dan larutan dapat dicari dengan persamaan pendekatan (Rogers, 1979) :dan larutan dapat dicari dengan persamaan pendekatan (Rogers, 1979) :

Page 18: AWAN DAN PRESIPITASI

31

(~)

)(

r

b

r

aS

e

re

s

s

a = 3.3 x 10-5 T disebut sebagai faktor kelengkungan (a = 3.3 x 10-5 T disebut sebagai faktor kelengkungan (curvature termcurvature term))b = 4.3 x im/Ms sebagai faktor zat terlarut (b = 4.3 x im/Ms sebagai faktor zat terlarut (solution termsolution term))i = efek kelvin yaitu efek lengkungan yang menyatakan kenaikan tekanan uap di atas i = efek kelvin yaitu efek lengkungan yang menyatakan kenaikan tekanan uap di atas permukaan cembung (konveks)permukaan cembung (konveks)m = massa zat terlarutm = massa zat terlarutT = suhuT = suhuMs = berat molekul zat terlarutMs = berat molekul zat terlarut

Page 19: AWAN DAN PRESIPITASI

PROSES PERTUMBUHAN BUTIR AWANPROSES PERTUMBUHAN BUTIR AWAN

Page 20: AWAN DAN PRESIPITASI

RH RH , butir akan tumbuh hingga mencapai keseimbangan , butir akan tumbuh hingga mencapai keseimbangan kembali, proses ini dapat berlangsung terus hingga melewati RH kembali, proses ini dapat berlangsung terus hingga melewati RH 100%. 100%.

Puncak kurva dicapai ketika jejari mencapai jejari kritis r* dan Puncak kurva dicapai ketika jejari mencapai jejari kritis r* dan rasio jenuh kritis S*. rasio jenuh kritis S*.

Tetes dengan jejari r < r* akan tumbuh pada perbandingan jenuh Tetes dengan jejari r < r* akan tumbuh pada perbandingan jenuh S < S*, maka uap air akan berdifusi ke arah tetes, dan tetes akan S < S*, maka uap air akan berdifusi ke arah tetes, dan tetes akan tumbuh menjadi ukuran tetes awan (sekitar 0.02 mm). tumbuh menjadi ukuran tetes awan (sekitar 0.02 mm).

Tetes dengan jejari r < r* hanya tumbuh karena kenaikan Tetes dengan jejari r < r* hanya tumbuh karena kenaikan kelembaban nisbi, dan disebut partikel kelembaban nisbi, dan disebut partikel hazehaze

inti kondensasi : aktif jika tetes yang terbentuk pada inti dapat inti kondensasi : aktif jika tetes yang terbentuk pada inti dapat tumbuh mencapai jejari kritis r*. tumbuh mencapai jejari kritis r*.

Secara teoritis, sekali tetes melewati jejari kritis, maka Secara teoritis, sekali tetes melewati jejari kritis, maka pertumbuhan akan terus berlanjut. pertumbuhan akan terus berlanjut.

Secara alami dalam awan banyak sekali mengandung tetes yang Secara alami dalam awan banyak sekali mengandung tetes yang bersaing mendapatkan uap air, maka pertumbuhan terus-bersaing mendapatkan uap air, maka pertumbuhan terus-menerus tidak terjadi. menerus tidak terjadi.

PROSES PERTUMBUHAN BUTIR AWANPROSES PERTUMBUHAN BUTIR AWAN

Page 21: AWAN DAN PRESIPITASI

JENIS DAN KLASIFIKASI AWANJENIS DAN KLASIFIKASI AWANBerdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal, secara umum terbentuk dua jenis awan Berdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal, secara umum terbentuk dua jenis awan

(Neiburger, 1976) yaitu :(Neiburger, 1976) yaitu :

StratiformStratiform ; ; dangkal dan menyebar (disebut juga awan berlapis (dangkal dan menyebar (disebut juga awan berlapis ( layercloudslayerclouds)))) kecepatan gerak vertikal 1-10 cm per detik. kecepatan gerak vertikal 1-10 cm per detik. Dihasilkan oleh pengangkatan udara konvergensi horizontal atau akibat perputaran atau Dihasilkan oleh pengangkatan udara konvergensi horizontal atau akibat perputaran atau

turbulensi ireguler yang meluas sehingga gerak vertikalnya kecil dan awan tersebar lebih turbulensi ireguler yang meluas sehingga gerak vertikalnya kecil dan awan tersebar lebih seragam untuk wilayah yang luas.seragam untuk wilayah yang luas.

CumuliformCumuliform ; ; awan dengan dimensi vertikal dan horizontal hampir seragam sekitar 1-10 km. awan dengan dimensi vertikal dan horizontal hampir seragam sekitar 1-10 km. Gerak vertikal dengan kecepatan 1-10 m per detik terus menerus untuk periode pendek Gerak vertikal dengan kecepatan 1-10 m per detik terus menerus untuk periode pendek

sekitar 30 menit sekitar 30 menit Dihasilkan oleh gerak konvektif karena ketidakstabilan hidrostatik; secara potensial udara Dihasilkan oleh gerak konvektif karena ketidakstabilan hidrostatik; secara potensial udara

yang lebih ringan terangkat dalam pusat sel konvektif dan udara lebih berat turun.yang lebih ringan terangkat dalam pusat sel konvektif dan udara lebih berat turun. Selama itu paket udara mengalami gerakan ke atas dan ke bawah, beberapa di antaranya Selama itu paket udara mengalami gerakan ke atas dan ke bawah, beberapa di antaranya

dipindahkan ke atas sekitar 5 km atau bahkan untuk thunderstorm lebih dari 10 km. dipindahkan ke atas sekitar 5 km atau bahkan untuk thunderstorm lebih dari 10 km. Pada kondisi atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu, bahkan awan menjadi tidak Pada kondisi atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu, bahkan awan menjadi tidak

potensial untuk turunnya presipitasi. potensial untuk turunnya presipitasi.

Page 22: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 23: AWAN DAN PRESIPITASI

cirrostratus

cirrocumulus

cirrus

Tidak ada presipitasi

Page 24: AWAN DAN PRESIPITASI

AltocumulusHujan

AltostratusHujan / salju

nimbostratusIntensitas hujan/salju lebih tinggi

Page 25: AWAN DAN PRESIPITASI

Stratocumulus :drizzle

Stratus: drizzle

Cumulus :Hujan/salju

Cumulonimbus :hujan deras, badai, petir

Page 26: AWAN DAN PRESIPITASI

KabutKabut

KabutKabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara di adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara di permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%). permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%).

Kabut radiasi atau kabut permukaanKabut radiasi atau kabut permukaan ( (Radiation fog Radiation fog atauatau ground fog ground fog) ) dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang hingga sore gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang hingga sore hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi menghilang karena hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi menghilang karena pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.

Kabut lerengKabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang ; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan sering lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan sering ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windwardwindward) dari suatu pegunungan.) dari suatu pegunungan.

Kabut adveksiKabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu permukaan ; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu permukaan yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat menghasilkan kabut jika yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat menghasilkan kabut jika melalui suatu permukaan yang dingin.melalui suatu permukaan yang dingin.

Kabut evaporasiKabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk ketika ; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk ketika udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat baik itu udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat baik itu tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari permukaan menguap tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari permukaan menguap masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut jenis ini disebut juga masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut jenis ini disebut juga steam steam fog fog atau atau sea smokesea smoke..

Kabut frontal (Kabut frontal (frontal frogfrontal frog)) adalah jenis kabut yang timbul akibat adanya adalah jenis kabut yang timbul akibat adanya front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke dalam front front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke dalam front panas akan mengalami evaporasi sehingga akan menambah kandungan uap panas akan mengalami evaporasi sehingga akan menambah kandungan uap air di atmosfer. Kabut terbentuk ketika jumlah air di atmosfer di atas front air di atmosfer. Kabut terbentuk ketika jumlah air di atmosfer di atas front mencapai titik jenuh (RH 100%) mencapai titik jenuh (RH 100%)

Page 27: AWAN DAN PRESIPITASI

Kabut evaporasi

Kabut di pegunungan

Kabut radiasiKabut adveksi

Kabut di lembah

Kabut di lereng

Kabut es

Page 28: AWAN DAN PRESIPITASI

PRESIPITASIPRESIPITASI Presipitasi terjadi ketika populasi awan tidak stabil dan Presipitasi terjadi ketika populasi awan tidak stabil dan

beberapa butir tumbuh lebih besar dari butir yang lain beberapa butir tumbuh lebih besar dari butir yang lain (Rogers, 1979). (Rogers, 1979).

Jari-jari relatif butir hujan r = 103 μm dengan kecepatan Jari-jari relatif butir hujan r = 103 μm dengan kecepatan akhir (akhir (terminal velocityterminal velocity) sekitar 650 cm per detik. ) sekitar 650 cm per detik.

Page 29: AWAN DAN PRESIPITASI

PROSES MIKROFISIKPROSES MIKROFISIK1. Proses awan dingin atau proses kristal es1. Proses awan dingin atau proses kristal es

((proses Bergeron – Findeisen)proses Bergeron – Findeisen) awan dengan suhu sebagian atau seluruhnya < 0oC awan dengan suhu sebagian atau seluruhnya < 0oC

(campuran tetes air dan kristal es. (campuran tetes air dan kristal es. tekanan uap di atas es kurang dari tekanan uap di atas butir tekanan uap di atas es kurang dari tekanan uap di atas butir

air, sehingga air menguap dan butiran es bertambah besar air, sehingga air menguap dan butiran es bertambah besar oleh difusi.oleh difusi.

Pertumbuhan kristal es mengorbankan tetes air lewat dingin Pertumbuhan kristal es mengorbankan tetes air lewat dingin ((supercooled watersupercooled water), karena adanya gradien tekanan uap. ), karena adanya gradien tekanan uap.

Ketika tumbuh lebih besar dan jatuh, kristal es menyapu butir Ketika tumbuh lebih besar dan jatuh, kristal es menyapu butir lain. lain.

Ketika melalui isoterm 0oC kristal es melebur menjadi tetes Ketika melalui isoterm 0oC kristal es melebur menjadi tetes hujan. hujan.

Jika jatuh sebelum terjadi peleburan, maka akan turun Jika jatuh sebelum terjadi peleburan, maka akan turun sebagai salju atau butir es (sebagai salju atau butir es (hailhail). ).

Proses ini melibatkan 3 fase padat, cair dan gas, sehingga Proses ini melibatkan 3 fase padat, cair dan gas, sehingga seringkali disebut proses tiga fase.seringkali disebut proses tiga fase.

Page 30: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 31: AWAN DAN PRESIPITASI

2.2. Proses awan hangat Proses awan hangat (proses Bowen-Ludlam)(proses Bowen-Ludlam)

Proses ini terjadi pada awan yang bersuhu > Proses ini terjadi pada awan yang bersuhu > 00OOC, melibatkan dua fase gas dan cair.C, melibatkan dua fase gas dan cair.

Adanya gaya gravitasi menyebabkan butir yang Adanya gaya gravitasi menyebabkan butir yang lebih besar jatuh dan menumbuk (lebih besar jatuh dan menumbuk (collidecollide) butir ) butir lain sepanjang lintasannya, sebagian lain sepanjang lintasannya, sebagian bergabung (bergabung (coalescecoalesce) sehingga butiran ) sehingga butiran menjadi lebih besar dan jatuh sebagai butir menjadi lebih besar dan jatuh sebagai butir hujan. hujan.

PROSES MIKROFISIKPROSES MIKROFISIK

Page 32: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 33: AWAN DAN PRESIPITASI

Gravitational Force, W Gravitational Force, W Bouyancy Force, Bouyancy Force, Drag Force, Drag Force,

Page 34: AWAN DAN PRESIPITASI

JENIS PRESIPITASIJENIS PRESIPITASI Presipitasi dalam bentuk cair adalah hujan (Presipitasi dalam bentuk cair adalah hujan (rainrain) dan ) dan drizzledrizzle, yang , yang

dibedakan hanya dari ukuran butir airnya saja. dibedakan hanya dari ukuran butir airnya saja. Drizzle Drizzle berukuran berukuran diameter < 0.5 mm. diameter < 0.5 mm.

presipitasi dalam bentuk padat yaitu : presipitasi dalam bentuk padat yaitu : salju (salju (snowsnow), ), sleetsleet, , glaze glaze ((freezing rain), dan hailfreezing rain), dan hail. .

SnowSnow adalah kristal es yang tumbuh sejalan dengan pertumbuhan adalah kristal es yang tumbuh sejalan dengan pertumbuhan

awan. Pada suhu > -5 oC, kristal es biasanya berkelompok awan. Pada suhu > -5 oC, kristal es biasanya berkelompok membentuk membentuk snowflakesnowflake. .

Snow pelletsSnow pellets atau atau graupelgraupel adalah butiran es berbentuk bundar, adalah butiran es berbentuk bundar, konikal maupun bulat tipis berwarna putih dengan diameter 2 – 5 konikal maupun bulat tipis berwarna putih dengan diameter 2 – 5 mm. Biasanya terjadi dalam hujan ringan ketika suhu di dekat mm. Biasanya terjadi dalam hujan ringan ketika suhu di dekat permukaan mendekati 0 oC. permukaan mendekati 0 oC.

Snow grainSnow grain ukurannya sangat kecil < 1 mm, putih, bulat tipis. ukurannya sangat kecil < 1 mm, putih, bulat tipis. SleetSleet atau atau ice pelletsice pellets adalah fenomena khas musim dingin berupa adalah fenomena khas musim dingin berupa

partikel es kecil dengan diameter < 5 mm dan transparan. partikel es kecil dengan diameter < 5 mm dan transparan. Terbentuk karena adanya lapisan udara hangat di atas lapisan Terbentuk karena adanya lapisan udara hangat di atas lapisan udara yang lebih dingin di dekat permukaan (profil suhu inversi). udara yang lebih dingin di dekat permukaan (profil suhu inversi). Ketika butir air terbentuk dan jatuh memasuki lapisan di bawahnya, Ketika butir air terbentuk dan jatuh memasuki lapisan di bawahnya, butiran itu membeku dan jatuh dalam bentuk butiran es kecil yang butiran itu membeku dan jatuh dalam bentuk butiran es kecil yang tidak lebih besar dari butir hujan sebelumnya. tidak lebih besar dari butir hujan sebelumnya.

Page 35: AWAN DAN PRESIPITASI

SNOWFLAKE

Page 36: AWAN DAN PRESIPITASI

GlazeGlaze ( (freezeng rainfreezeng rain) ) bentuk hujan yang membeku ketika tiba di permukaan. bentuk hujan yang membeku ketika tiba di permukaan. Kondisinya hampir menyerupai kondisi pembentukan sleet, Kondisinya hampir menyerupai kondisi pembentukan sleet, tetapi lapisan dingin di dekat permukaan tidak terlalu tebal tetapi lapisan dingin di dekat permukaan tidak terlalu tebal sehingga butiran air yang jatuh dapat melaluinya tanpa sehingga butiran air yang jatuh dapat melaluinya tanpa membeku hanya menjadi membeku hanya menjadi supercooledsupercooled. Namun ketika . Namun ketika menumbuk benda padat akan membeku, sehingga menjadi menumbuk benda padat akan membeku, sehingga menjadi lapisan es tebal yang membungkus benda-benda padat lapisan es tebal yang membungkus benda-benda padat yang ditumbuknya, yang cukup berat untuk mematahkan yang ditumbuknya, yang cukup berat untuk mematahkan batang-batang pohon. batang-batang pohon. HailHail presipitasi dalam bentuk butir-butir es yang tidak beraturan, presipitasi dalam bentuk butir-butir es yang tidak beraturan, dengan diameter sekitar 1 cm dengan variasi dari 5 hingga dengan diameter sekitar 1 cm dengan variasi dari 5 hingga 75 mm. Hail dihasilkan hanya oleh awan cumulonimbus 75 mm. Hail dihasilkan hanya oleh awan cumulonimbus yang ketika terangkat sangat kuat dan mengandung air yang ketika terangkat sangat kuat dan mengandung air superdingin yang berlimpah.superdingin yang berlimpah.

Page 37: AWAN DAN PRESIPITASI

Freezing rainSleet

Page 38: AWAN DAN PRESIPITASI

SleetSnow grainSnow grain

Snow pelletsSnow pellets atau atau graupelgraupelGlazeGlaze ( (freezeng rainfreezeng rain))

Page 39: AWAN DAN PRESIPITASI

HAILSTONE

Page 40: AWAN DAN PRESIPITASI
Page 41: AWAN DAN PRESIPITASI

ALAT PENGUKURALAT PENGUKUR

Penakar cura hujan manual

Penakar curah hujan otomatis

Page 42: AWAN DAN PRESIPITASI