Aw january 2014 indonesian

48
01 - 2014 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Kristus adalah Kita Pekabaran 8 Tiatira: Berpeganglah 27 PERGESERAN ADVENT MISI PANDANGAN Lebih dari Agenda 20 Mengejutkan

description

Indonesian adventist world

Transcript of Aw january 2014 indonesian

01 - 2014

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Kristus adalahKitaPekabaran

8 Tiatira:Berpeganglah

27

PERGESERANAdvENtMiSiPANdANGAN

Lebih dariAgenda

20

Mengejutkan

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 One-Day Church

C E R I T A S A M P U L

16 Pergeseran Pandangan

Misi AdventOleh G. T. NgDunia tidak lagi sama seperti 50 tahun lalu, bahkan dengan lima tahun lalu.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Kristus adalah Pekabaran Kita Oleh Ted N. C. Wilson Kita harus menghidupkan apa yang kita ajarkan.

12 R E N U N G A N

Pagar Oleh Tim Matsis Apa artinya beribadah kepada Allah yang suci?

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Trinitas Oleh Walter Steger Misteri dan keagungan Allah yang tak terbayang-

kan.

20 K I S A H O R A N G A D V E N T

Lebih dari Agenda Mengejutkan Oleh John M. Fowler Pergerakan Injil dalam salah satu negara yang

paling padat penduduknya di dunia.

22 M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Ellen White dan Penginjilan Kota Oleh Ivan Leigh Warden dan J. L. Thompson Penginjilan kota yang baik selalu membutuhkan

pendekatan yang seimbang.

24 K E H I D U P A N A D V E N T

Strategi Tuhan Oleh Hannele Ottschofski Kita mungkin tidak mengerti hal itu, tapi kita selalu

bisa bekerja sama dengan hal itu.

11 K E S E H A T A N S E D U N I A

Depresi Pascalahir

26 P E R T A N Y A A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Waktu: Dulu dan Sekarang

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Tiatira: Berpeganglah

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

01 - 2014

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Kristus adalahKitaPekabaran

8 Tiatira:Berpeganglah

27

PERGERAKANAdvENtMisiPANdANGAN

Lebih dariAgenda

20

Mengejutkan

01 - 2014

www.adventistworld.orgTersedia dalam 12 bahasa secara online

2 Adventist World | 01 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

B e r s amb ung k e h lm . b e r i kut

D E P A R T E M E N T A L

■ Tanggal 3 November 2013, adalah hari yang baik bagi Priscah Jeptoo, 29 tahun. Jeptoo, seorang Advent Hari Ketujuh dari Kenya, tidak hanya ber-partisipasi dalam ING New York City Marathon pertama kalinya, tapi dia urutan pertama di antara para wanita, dengan waktu 2:25:07. Dia melewati batas 49 detik lebih cepat dari pelari wanita urutan kedua itu. Dengan ke-menangan tersebut, Jeptoo meraih gelar wanita World Marathon Majors, dan 500.000 dolar AS sebagai bonus diperoleh.

Pendeta Jeptoo, Noah Kipkoeth Chumo, mengatakan, “Kami bersyukur karena Priscah. Dia dan suaminya berdedikasi dan berkomitmen untuk ge-reja.“ Chumo menjelaskan bahwa suami Jeptoo telah dipanggil untuk menjadi seorang diaken di jemaat tahun depan, dia menambahkan, “Ketika dia kembali dari New York, kita akan memiliki perayaan khusus.“

Jeptoo tidak berlatarbelakang Advent. Pertama kali Dia mulai bersaing di kompetisi papan atas di tahun 2008, dan bertemu seorang pelari Advent, Abel Kirui, di sebuah pelatihan di Iten, Kenya. (Kirui adalah peraih medali perak Maraton Olimpiade 2012; kisahnya muncul di edisi Maret 2013 Ad­ventist World, dan online di http://bit.ly/IeQvaX). Kirui mengundang Jep-too untuk mengunjungi gereja Advent. Segera ia menjadi pengunjung re-guler, dan bertemu calon suaminya.

Jeptoo dibaptis dan menikah. Kemudian kariernya meluas. Dia mem-bawa pulang medali perak di Daegu World Championships pada tahun 2011, diikuti oleh medali perak di Olimpiade London, dan urutan pertama

Cara Salib Itu

Orang Muda Advent Memenangkan

Maraton NYC

AP

/K

At

hy

W

il

le

ns

LARI UNTUK MENANG: Priscah Jeptoo (tengah), seorang Advent, berpose dengan sesama pelari setelah memenangkan gelar pelari putri di New York City Marathon pada 3 November. Jeptoo adalah anggota dari Adventist Athletic Association di Kenya.

Sebuah kisah lama dinyatakan oleh foto keluarga saya pada pertemuan antara guru

matematika dan seorang anak berusia 10 tahun:

GURU: Johnny, jika Anda memiliki dua buah apel, dan saya meminta satu, berapa ba-nyak yang akan Anda miliki?

JOHNNY: Dua.Kita tersenyum karena kita tahu terlalu ba-

ik kekikiran yang melekat di hati manusia. Da-ri saat awal, kita telah memahami kekuatan yang berasal dari kemampuan untuk menolak orang lain dari hal yang mereka minta. Dengan demikian anak-anak secara rutin menolak per-mintaan untuk bermain dengan mainan mere-ka—bukan karena kekurangan mainan, tetapi karena roh berdosa membawa ketidakbaikan untuk dapat mengatakan “tidak.“ Orang dewa-sa—bahkan orang percaya—menolak setiap permintaan orang lain yang masuk akal untuk dukungan, dorongan, dan pengampunan, kadang-kadang tanpa alasan yang tepat dengan rasa sakit hati mengatakan “tidak.“ Yang satu telah diminta setidaknya untuk sementara di-kategorikan menjadi seorang yang lebih besar, memegang otoritas atas hal-hal sepele seperti boneka dan dolar.

“Tidaklah demikian di antara kamu,“ Yesus memberitahu murid-murid-Nya. Dalam baha-sa yang sangat jelas, Yesus menuntut etika yang berbeda dari orang yang akan membawa na-ma-Nya di dunia ini: “Barangsiapa ingin men­jadi besar di antara kamu, hendaklah ia menja­di pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya“ (Markus 10:43, 44).

Hal penting dari ajaran Yesus tidak dapat didengar cukup sering di antara kita karena ki-ta dekat dengan konflik menentukan pada hari-hari terakhir bumi. Kecuali kita secara ter-atur saling mengulangi kata-kata ini—mempe-lajarinya, mendoakannya, membangun proses pergerakan ini di atas kata-kata itu—kita pasti akan meniru struktur kekuasaan menyakitkan di dunia yang sudah luka dan akan terlalu ba-nyak menindas.

Ketika Anda membaca edisi tentang profil perubahan misi Advent internasional, dan mempertimbangkan implikasi untuk bagaima-

na pergerakan ini bergerak, minta-lah suatu hati dan semangat dari

Yesus untuk membantu Anda menjadi seseorang yang lebih “besar “—orang yang mem-beri, mengampuni, dan

benar-benar hidup.

01 - 2014 | Adventist World 3

L A P O R A N S E D U N I A

di Maraton 2013, London.Chumo mengatakan bahwa para pe-

lari maraton di gereja Advent telah mem-bentuk Adventist Athletic Association. Ke-tika para atlet pergi untuk untuk perte-muan besar, gereja melaksanakan pela-yanan khusus, di mana Chumo mengi-ngatkan mereka bahwa mereka berlari dengan kuasa Allah.—Oleh Kimberly Luste Maran, dengan la­poran dari Claude Richli

Konferens Montenegro Mempelajari Jangkauan kepada Pascamodern

■ “PERGI SECARA TIDAK LAZIM: Membuat Allah Dikenal di Eropa“ adalah tema dari konferensi tiga hari tentang sekularisme dan pascamodernisme yang diselenggarakan di Montenegro, 12-14 November 2013, yang disponsori oleh Divisi Trans Eropa.

Menurut Miroslav Pujic, Direktur Departemen Pelayanan Pascamodern, dan penyelenggara konferensi ini, Tuhan telah memberikan gereja Advent kesem-patan besar untuk menjangkau generasi yang kecewa dengan institusi agama, tapi yang mencari makna hidup, dan terbuka untuk mendengar “cerita“: Terbuka un-tuk mendengar “cerita“ asalkan itu bersi-fat pribadi dan disebarkan melalui hu-bungan murni atau sarana teknologi mo-dern.

Konferensi ini berbicara kepada tiga tema utama: “Budaya, intisari, dan prak-sis.“

“Budaya“ dianggap sebagai penolak-an pascamodern perihal kebenaran mut-lak, dan pemaksaan (manusia adalah pu-sat segala sesuatu).

“ Esensi “ meneliti mengapa ada pas-camodern, dan apa yang membuatnya (kegagalan lembaga modern seperti aga-ma dan ideologi yang terorganisasi).

Di bawah “praksis,“ peserta memba-has bagaimana orang percaya berkomu-

mengkontekstualisasikan apa yang telah kita dengar di sini demi pengaturan wila-yah mereka sendiri. Saya berharap bahwa orang tidak akan membuat dalam men-jangkau para pascamodern atau siapa pun menjadi terlalu rumit. Karena itu benar-benar membutuhkan pendekatan yang sangat berhubungan dan proaktif untuk benar-benar hanya keluar dan mencoba untuk bersahabat dengan orang banyak.“

Raafat Kamal, field secretary Divisi Trans Eropa, dan salah satu penyelengga-ra, bersama harapannya bahwa daripada menunggu lima atau enam tahun untuk memiliki sebuah konferensi seperti ini la-gi, ini bisa dilakukan setiap dua tahun untuk “memelihara hal ini pada radar ki-ta dan membawa beberapa elemen baru untuk didiskusikan.“—Associate Publisher Adventist World Claude Richli melaporkan dari Becici, Montenegro

Universitas Sahmyook Tuan Rumah Para Pemimpin Sekolah Swasta

■ Pada tanggal 11 Oktober 2013, pe-mimpin tertinggi komunitas pendidikan di Republik Korea menghadiri Korea Pri­vate University Presidents Conference (KPUPC) kesebelas, diadakan di Univer-sitas Sahmyook di Seoul. Sekolah ini di-miliki oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

nikasi dalam budaya pascamodern. Lebih dari 140 peserta terlibat dalam diskusi presentasi itu.

Menurut John Surridge, Ketua Misi Welsh, “Salah satu hal yang kita sadari adalah bahwa kita harus jujur, untuk mengakui bahwa ada jalan yang panjang untuk pergi dengan berbagai jemaat kita. Tapi ada banyak strategi individu yang dapat kita coba bahkan sekarang. Misal-nya, gaya formal ibadah yang dikurangi; membuat orang dari luar, mereka yang pascamodern, lebih merasa di rumah; membawa pelayanan kita ke masyarakat, daripada mencoba untuk membuat gere-ja kita menjadi pusat komunitas, misal-nya, memiliki pelajaran Alkitab di kafe.“

Anne-May Müller, seorang pendeta di Denmark, menambahkan bahwa “te-lah menjadi tantangan, karena itu meng-ubah cara kita memandang banyak hal, cara kita menata gereja. Ini menekankan perlunya bagi kita untuk memikirkan kembali metode yang kita gunakan. Hal ini sangat penting bahwa gereja harus re-levan dalam budaya di mana gereja itu berada. Budaya kita sekular dan pas-camodern, dan gereja harus belajar ba-gaimana untuk menjangkau orang pada budaya yang kita masuki.“

Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Mase-hi Advent Hari Ketujuh General Confe­rence, menghadiri konferensi, bukan se-bagai pembicara, tetapi sebagai peserta yang tertarik akan hal ini. Ia mengatakan, “Ada banyak hal yang mendorong pemi-kiran semua orang. Setiap orang harus

FOKUS PASCAMODERN: Peserta pertemuan Divisi Trans Eropa mendiskusikan pelayanan kepada komunitas pascamodern.

te

D

Ph

ot

o

4 Adventist World | 01 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

Nam-soo Seo, Menteri Pendidikan negara itu, bersama wakil menteri dan le-bih dari 100 pemimpin perguruan tinggi swasta hadir. KPUPC adalah organisasi pendidikan konsultasi yang dibentuk un-tuk mempromosikan pembangunan pendidikan seimbang melalui kerjasama antara 158 perguruan tinggi swasta.

Kepada peserta konferensi diperke-nalkan mengenai sejarah dan falsafah Universitas Sahmyook dalam kata sam-butan Rektor Sanglae Kim. Juni Young Kim, Rektor Universitas Sungkyunkwan dan ketua KPUPC, mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan pemberian pia-gam penghargaan kepada Rektor Kim. Diskusi difokuskan pada isu-isu yang ter-tunda dari perguruan tinggi swasta, ter-masuk organisasi kembali akan struktur universitas dan dukungan keuangan dari pemerintah. Pertemuan diatur dengan menteri pendidikan untuk sesi tanya ja-wab tentang masalah-masalah yang akan datang yang mempengaruhi perguruan tinggi swasta.

Menteri Pendidikan Seo mengatakan, “Saya terkejut bahwa sejarah Universitas Sahmyook telah 107 tahun. Saya me-ngunjungi kampus Sahmyook 40 tahun yang lalu ketika saya masih seorang ma-hasiswa, dan sejak itu kampus ini telah begitu indah. Saya berharap sukses besar dalam pengembangan Universitas Sah-

ya reformasi yang dipimpin untuk me-nyebarkan tulisan suci. Namun, Kaisar Maximillian II, seorang Katolik Roma, juga secara finansial mendukung pence-takan dan distribusi penjilidan tersebut, dan setidaknya satu mantan uskup Kato-lik, yang sudah bergabung dengan Refor-masi, mendukung usaha ini juga.

Perjanjian Baru ini dicetak dalam al-fabet Glagolitic, alfabet yang unik untuk Kroasia dan digunakan oleh Kroasia sampai beberapa ratus tahun yang lalu. Edisi lain dicetak dalam abjad Cyrillic. Diterbitkan di Cyrillic karena beberapa orang Kroasia (terutama di Dalmatia dan bagian dari Bosnia) di tahun 1600-an menggunakannya. Cyrillic juga diguna-kan oleh orang Serbia, Bulgaria dan be-berapa orang Turki dari Kekaisaran Otto-man. Dua huruf digunakan sehingga Al-kitab dapat dibaca oleh semua penduduk Balkan Selatan.

Asisten dekan untuk pengembangan dari Adriatic Union College, Dragutin Matak, mencatat bahwa Glagolitic Perjan-jian Baru diterbitkan dengan tujuan dan niat untuk membuat teks Alkitab tersedia untuk semua orang: “Karena pada waktu itu dicetak di Glagolitic dan Cyrillic , telah menjadi bagian integral dari budaya dan identitas Kroasia,“ kata Matak.—Dilaporkan oleh Mark A. Kellner , edit­or berita, di Zagreb, dengan informasi dari Darko Kovaccevic, Uni Konferens Adriatic.

myook.“Universitas menyediakan makanan

vegetaris untuk para rektor. Pada jamuan makan siang tersebut para rektor itu ber-sukacita dan membuat komentar positif mengenai hidangan vegetaris Advent. Mereka juga menyampaikan pengharga-an atas sambutan yang hangat dan keka-guman keindahan kampus.—Suk Hee Han, Divisi Asia Pasifik Utara, melaporkan dari Seoul.

Para Ahli Alkitab Rayakan HUT 450 dari Glagolitic Perjanjian Baru

■ Pada musim gugur, Sabat sore di Za-greb, masyarakat Advent dari Kroasia, Amerika Serikat, dan di tempat lain ber-gabung dengan para ahli Alkitab dan ahli penerbitan untuk merayakan ulang ta-hun ke-450 dari rilis Perjanjian Baru da-lam bahasa Glagolitic, suatu hal yang umum di daerah itu.

Meskipun ayat-ayat Kitab Suci telah tersedia pada awal abad pertengahan, ini adalah yang pertama kalinya Perjanjian Baru tersedia secara lengkap, dan itulah alasannya untuk sebuah perayaan, baik pada saat peluncurannya dan hari ini, ber abad-abad kemudian.

Presiden Kroasia, Ivo Josipovic, yang berhalangan hadir dalam upacara, me-ngatakan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di acara bahwa “ini adalah usaha yang layak yang telah datang pada [tumit] Reformasi,“ yang menyatakan bahwa karya asli “akan pasti [ditempat-kan] dalam warisan budaya dan intelek-tual Kroasia.“

Para ahli Alkitab dari Adriatic Union College milik gereja Advent, serta Fakultas Filsafat University of Zagreb, menyeleng-garakan seminar yang dihadiri oleh pu-luhan mahasiswa, dosen, dan orang lain yang tertarik dalam sejarah unik dari Glagolitic Perjanjian Baru. Karya ini disu-sun dan dicetak di Bad Urach, Jerman, dekat Tübingen, sebagai bagian dari upa-

ns

D

Ph

ot

o

KONFERENSI UNIVERSITAS: Pemimpin perguruan tinggi swasta di Republik Korea berkumpul di Universitas Sahmyook milik gereja Advent untuk sebuah konferensi kepemimpinan.

MArK A. Kellner/ADVENTIST WORLD

PEMBICARA SEMINAR: Seorang ahli Alkitab Advent Nikolaus Satelmajer (kiri) dengan penerjemah Dragutin Matak dari Adriatic Union College, menekankan sebuah simposium pada HUT 450 dari Glagolitic Perjanjian Baru di Zagreb, Kroasia.

01 - 2014 | Adventist World 5

L A P O R A N S E D U N I A

Para pemimpin Advent di Inter-Amerika terhubung dengan ribuan guru, kepala sekolah, dan pendidik

untuk menegaskan kembali komitmen terus menerus untuk pendidikan Advent saat sidang virtual yang diselenggarakan pada tanggal 16 November 2013, di Divi-si Inter-Amerika (IAD).

Program lima jam mempertemukan lebih dari 120 pendidik dari sekolah Ad-vent di seluruh 22 wilayah gereja di wila-yah itu. Ribuan lainnya menyaksikan acara online dari puluhan situs sekolah dasar dan menengah, serta auditorium dan ruang konferensi di seluruh IAD.

“Hari ini kita mengakui dan mem-perkuat komitmen kita kepada Allah, ko-mitmen kita ke gereja, dan komitmen ki-ta untuk menuntun anak-anak dan orang muda untuk datang ke kaki Yesus dan mempersiapkan mereka untuk kera-jaan,“ kata Gamaliel Florez, Direktur Pendidikan Divisi Inter-Amerika, saat pe-ristiwa online dimulai.

Guru didorong untuk terus mencari hikmat Allah dan berkomitmen untuk tanggung jawab tinggi dan akuntabilitas karena mereka terus tumbuh, berkem-bang, dan memperluas pendidikan Ad-vent dan mempengaruhi kehidupan ri-buan siswa.

“IAD telah mendedikasikan peristiwa lima tahunan ini sejak 2010-2015 untuk memperbaiki pendidikan dan bekerja untuk memberikan setiap anak Advent dan orang muda kesempatan untuk me-nerima pendidikan Advent,“ kata Florez. Dia menghargai para administrator atas upaya berkomitmen mereka untuk mem-perkuat pendidikan dengan meningkat-kan kampus sekolah, penguatan kualitas pendidikan, pelatihan guru, penawaran buku teks Alkitab baru, dan banyak lagi.

Lisa Beardsley-Hardy, Direktur Pen-didikan gereja Advent sedunia, mengu-capkan selamat kepada pemimpin gereja dan pendidik untuk kemajuan yang di-buat dalam meningkatkan pendidikan di Divisi Inter-Amerika dan berbicara pada

rumah dan sekolah,“ kata Leito. “Gereja Anda mengakui nilai Anda dan tahu bah-wa tanpa pengaruh Anda generasi ini akan sulit untuk diselamatkan.“

Memastikan pendidikan Advent yang kuat adalah apa yang mendorong admi-nistrator gereja untuk mengatasi tan-tangan dan menuangkan jutaan dolar mendukung lembaga pendidikan di selu-ruh wilayah IAD.

Filiberto Verduzco, bendahara di In-ter-Amerika, memperlihatkan pertum-buhan pendidikan Advent di seluruh IAD sejak tahun 1920-an dan tantangan yang dihadapi sistem pendidikan. Ver-duzco juga menyoroti komitmen admi-nistrator gereja untuk menghadapi tan-tangan-tantangan tersebut.

prinsip-prinsip inti dari pendidikan Ad-vent.

“Pendidikan Advent mengajarkan le-bih dari pengetahuan akademik, melain-kan berubah, itu mendorong perkem-bangan seimbang seluruh pribadi, spirit-ual, intelektual, fisik, dan sosial,“ kata Beardsley-Hardy.

Ketua Divisi Inter-Amerika, Israel Leito mengingatkan guru peran mereka sebagai mitra utama dengan orangtua dalam membangun karakter siswa di du-nia yang menantang.

“Orangtua mempercayakan anak-anak mereka dalam pemeliharaan Anda setiap hari, mereka mempercayai gereja dan organisasi dalam kemitraan ini dari

SIDANG DIBUKA: Divisi Inter-Amerika menjadi tuan rumah Sidang Pendidikan Virtual di mana lebih dari 120 guru, kepala sekolah dan pendidik berkumpul untuk peristiwa online bersejarah pada tanggal 16 November 2013, di Miami, Florida. Peristiwa online lima jam ini menarik ribuan penonton dari seluruh situs sekolah dasar dan menengah serta auditorium dan ruang konferensi di seluruh wilayah IAD.

Oleh Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika, melaporkan dari Miami, Florida.

Para Pemimpin Advent Terhubung dengan Ribuan Guru Saat

“Sidang Virtual” menghubungkan 120 pendidik di 22 wilayah; ribuan menyaksikannya secara online.

Peristiwa Online Bersejarah

li

bn

A

st

ev

en

s/

iA

D

6 Adventist World | 01 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

Di antara 30 komitmen yang dibuat untuk meningkatkan pendidikan Advent adalah: Meningkatkan pendaftaran ma-hasiswa, pertumbuhan pola belajar ang-gota, mempersiapkan siswa untuk mem-pelajari konsep misi, meningkatkan jum-lah guru Advent dengan persiapan gereja Advent, meningkatkan situasi kampus se-kolah, menawarkan pelatihan kepemim-pinan bagi para guru, memasukkan lebih banyak proyek penjangkauan masyarakat ke dalam kurikulum, mempromosikan pengembangan profesional, meningkat-kan integrasi antara iman dan pembela-jaran, sekolah pasar yang lebih baik dan membuat sekolah itu lebih terjangkau, dan membuat setiap sekolah pusat pe-ngaruh di masyarakat.

Misi pendidikan telah mendorong ge-reja Advent di Republik Dominika untuk memperbaiki sekolah-sekolah dan admi-nistrasi sekolah, kata Cesario Acevedo,

pemimpin gereja di Republik Dominika.Ratusan guru telah meninggalkan sis-

tem sekolah Advent di Republik Domini-ka untuk bayaran pekerjaan di sekolah umum yang lebih tinggi. Hal ini telah menyebabkan struktusisasi kembali sis-tem sekolah gereja di pulau itu, kata Ace-vedo.

“Tujuan kami adalah untuk mening-katkan sekolah-sekolah akademis kita, memberikan gaji yang lebih baik bagi pa-ra guru, dan melindungi falsafah pendi-dikan Advent, semuanya dikelola di ba-wah badan administrasi pendidik,“ kata Acevedo. Kantor Pendidikan Advent se-cara nasional yang bertanggung jawab untuk kantor wilayah tertentu akan me-ngelola semuanya dari 90 sekolah utama dan sekunder—sebagaimana pemerintah menjalankan pelayanan pendidikannya. Kantor nasional itu akan menyatukan dana dan menjamin pembayaran kepada 1.000 guru secara konsisten dan me-mungkinkan untuk pengembangan pro-fesional lebih langsung dan insentif, jelas-nya.

Strategi revolusioner untuk mening-katkan pendidikan di Republik Domini-ka membawa pemimpin tertinggi untuk menghargai para pemimpin gereja di pu-lau ini dengan sebuah plakat pengharga-an khusus.

Kepemimpinan Uni Meksiko Utara menerima plakat khusus investasi di bi-dang pendidikan, untuk mendirikan se-buah model pendidikan baru, untuk standardisasi gaji bagi guru melalui peng-awasan lokal, dan membuat komitmen serius untuk meningkatkan pendidikan.

Acara online itu juga melihat finalis tantangan pertandingan matematika yang terjadi di seluruh sekolah Advent di 12 uni di Inter-Amerika awal tahun ini. Lebih dari 300 siswa berpartisipasi dalam pertandingan tersebut, kata Faye Patter-son, direktur asosiasi pendidikan bagi ge-reja di Inter-Amerika dan penyelenggara tantangan itu.

Sebagai tanda dedikasi untuk me-ningkatkan pendidikan Advent, guru dari tingkat dasar dan menengah membaca dan menandatangani komitmen atas na-ma ribuan guru di Spanyol, Inggris, dan Perancis.

Selama lebih dari 35 tahun Rachelle Romain telah menjadi guru dalam sistem Advent di wilayah Antilles Perancis. Dia melakukan pelayanan dari SMP di Uni­versitas Lycee La Perseverance di Guade-loupe, dan senang mendengar bahwa pa-ra pemimpin gereja serius tentang mem-pekerjakan lebih banyak guru di sekolah Advent . “Misi kami tidak pernah jelas se-bagai guru,“ kata Romain. “Semangat ka-mi selalu mengenai menyentuh kehidup-an siswa kami dengan kasih Allah.“

Iraida Lopez dari Andres Bello Adven­tist School di Bolivar, Venezuela, telah bersemangat untuk melakukan perjalan-an ke Miami untuk acara tersebut. Dia telah mengajar dalam sistem Advent sela-ma 21 tahun dan telah yakin bahwa kasih Yesus yang ia gambarkan membuat per-bedaan dalam kehidupan siswa. Sebagai guru kelas, Lopez telah melihat beberapa murid-muridnya menjadi dokter, dan melihat anak-anak siswa datang melalui kelasnya. “Saya memuji Tuhan untuk memberikan saya kesempatan untuk membentuk anak-anak untuk kerajaan kekal,“ kata Lopez.

Laporan singkat datang dari puluhan situs yang menyaksikan langsung pro-gram online: Lebih dari 400 guru ber-kumpul di beberapa situs regional di se-luruh Guatemala, sekitar 420 guru ber-kumpul di seluruh Chiapas, di Meksiko, lebih dari 39 sekolah yang terhubung di seluruh wilayah Inter-Oceanic di Meksi-ko, dan ratusan terhubung di Amerika Tengah, Kolombia, Venezuela, Karibia, Antilles Perancis, dan banyak lagi.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Inter-America mengoperasikan ham-pir 1.000 sekolah dasar, menengah, dan tinggi, dan mengawasi hampir 10.000 gu-ru dan lebih dari 153.000 siswa. n

PEMENANG GUATEMALA: Adolfo Rolando Salazar dari El Progreso Adventist School di Guatemla City, Guatemala, dengan bangga memegang sertifikat dan penghargaan untuk menjadi pemenang atas tantangan pertandingan matematika. Salazar bertanding melawan puluhan mahasiswa dari 24 sekolah menengah di Guatemala selama kompetisi tahun ini.

“Sidang Virtual” menghubungkan 120 pendidik di 22 wilayah; ribuan menyaksikannya secara online.

li

bn

A

st

ev

en

s/

iA

D

01 - 2014 | Adventist World 7

P A N O R A M A S E D U N I A

Kata-kata Yesus terakhir yang terca-tat kepada murid-murid-Nya pe-nuh makna baik bagi mereka dan

bagi kita hari ini: “Tetapi kamu akan me-nerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi sak-si-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).

Kita sekarang hidup di “ujung bumi.“ Berita Injil akan berada di mana-mana, namun ada jutaan orang yang belum pernah mendengar tentang Kristus, apa-lagi pekabaran tiga malaikat. Tuhan me-miliki pekerjaan besar bagi kita untuk di-lakukan sebagai murid-Nya pada zaman modern ini.

Satu-satunya Tujuan GerejaKitab Kisah Para Rasul di Alkitab, dan

buku yang ditulis oleh Ellen White de-ngan nama yang sama, menggambarkan misi besar yang dipercayakan kepada hamba-hamba Allah yang dimulai pada era awal Kekristenan.“ Gereja adalah agen yang ditunjuk Allah bagi keselamat-an manusia. Ini diselenggarakan untuk pelayanan, dan misinya adalah untuk membawa Injil ke seluruh dunia.“1

Misi ini berlanjut hari ini dengan umat sisa Allah, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, karena Wahyu 12:17 me-nunjukkan, “yang menuruti hukum-hu-kum Allah dan memiliki kesaksian Ye-sus;“ yang tahu bahwa Yesus akan segera datang, dan hidup dengan harapan itu di

tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.“ (Kisah Para Rasul 2:32, 33).

Dalam keselarasan yang lengkap, Ibrani 8:1, 2 menunjukkan, “Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mem-punyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Ma-habesar di sorga, dan yang melayani iba-dah di tempat kudus, yaitu di dalam ke-mah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.“

Kristus adalah Pekabaran dan Misi Kita

Ketika para rasul memberitakan Injil, tidak terbatas pada berita lama; hal itu termasuk kebenaran kuat saat itu! Injil bukan hanya cerita tentang apa yang Ye-sus lakukan, itu adalah kebenaran dari apa yang Yesus lakukan sekarang di Tem-pat mahakudus dan dalam hati kita sen-diri. Kisah Para Rasul 24:25 mencatat pe-kabaran Paulus tentang Injil di hadapan Feliks dan bagaimana ia “berbicara ten-tang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang.“

Injil adalah lebih dari sekadar sebuah cerita; itu adalah Juruselamat. Injil adalah Yesus Kristus secara keseluruhan-Nya. Dialah yang Alkitab nyatakan bahwa “da-lam Dialah berdiam secara jasmaniah se-luruh kepenuhan ke-Allahan,“ (Kolose 2:9). Dia adalah pekabaran kita, Dia ada-

dalam hati mereka dan di bibir mereka saat mereka melayani orang lain dalam nama Yesus, umat yang berbagi Injil da-lam kata dan perbuatan. Tanpa pertanya-an lagi, satu-satunya tujuan keberadaan gereja adalah untuk membawa Injil ke se-luruh dunia.

Apakah Injil Itu?Ada beberapa perdebatan tentang apa

Injil yang kita bagikan dengan dunia. Tentu saja, Injil adalah “kabar baik“ ten-tang Yesus, tapi apa sebenarnya artinya? Inkarnasi Yesus? Kebenaran tentang hi-dup tanpa dosa Yesus dan pelayanan yang setia? Pengorbanan tanpa pamrih Kristus di kayu salib?

Anda mungkin berkata, dan saya se-tuju, bahwa hal ini adalah aspek dari In-jil, tetapi kebenaran itu sendiri tidak me-ngandung seluruh pekabaran Injil yang kita harus bagikan dengan dunia. Rasul Paulus menjelaskan: “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sia-lah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” “Dan jika Kristus ti-dak dibangkitkan, maka sia-sialah keper-cayaan kamu dan kamu masih hidup da-lam dosamu.“ (1 Kor. 15:14, 17). Menu-rut Paulus, Injil tanpa kebangkitan sama sekali tidaklah Injil!

Dan Injil meluas lebih jauh. Dalam khotbahnya pada hari Pentakosta Petrus menambahkan kebenaran posisi Kristus yang hadir dalam pengadilan surga: “Ye-sus inilah yang dibangkitkan Allah, dan

Tidak cerita belaka

KristusPekabaran

adalah

Kita

Oleh Ted N. C. Wilson

P A i n t i n g b y e l g r e c o8 Adventist World | 01 - 2014

lah misi kita.Injil lengkap ini, proklamasi tegas pe-

rihal kebenaran Kristus dikombinasikan dengan demonstrasi sederhana dari ka-rakter Kristus, adalah pekerjaan panggil-an kita sebagai orang Advent. Jangan bi-arkan “Injil“ yang lain memasuki pikiran Anda khotbah Anda atau hidup Anda.

Satu Pekabaran, Berbagai Metode

Pekabaran ini, kebenaran Yesus Kris-tus masa kini dan kekal, adalah tugas pa-ra rasul menyajikannya ke dunia. Bebera-pa orang bersaksi di hadapan sidang be-sar, yang lain kepada masing-masing in-dividu. Beberapa berdebat dengan para filsuf, yang lainnya berkhotbah di rumah-rumah ibadat dan pasar. Sementara situ-asi berubah dan setiap pendengar meme-rlukan metode pendekatan yang berbeda, pekabaran Injil tetap sama.

Mungkin tidak ada individu yang le-bih baik untuk memberi contoh namun halus dan seimbang antara adaptasi me-tode dengan kemurnian pekabaran se-perti yang Rasul Paulus lakukan. Ellen White menjelaskan bagaimana Paulus, di kota metropolitan budaya dan filosofi Atena, kebenaran Kristus disajikan: “ke-kuatan intelektualnya menghadikan rasa hormat dari merela yang sedang belajar; sementara keseriusannya, penalaran lo-gisnya dan kekuatan pidatonya meme-gang perhatian semua pendengar. Pende-ngarnya mengakui fakta bahwa ia bukan-lah seorang pemula, tapi mampu meme-

belumnya yang telah disaksikan di Efesus, dan sangat berkarakter sehingga hal itu tidak bisa ditiru.“3

Di mana-mana Paulus pergi, ia me-nemui kendala baru, pola pikiran, dan pola hidup yang memerlukan metode pendekatan yang baru. Kita, sebagai gere-ja sedunia, harus fokus pada kreativitas, dan mendukung segala upaya secara efektif mengkomunikasikan kebenaran saat ini bagi mereka dengan pandangan pascamodern. Kita harus sangat berhati-hati, bagaimanapun, tidak hanyut ke da-lam sihir Efesus pada zaman kita. Allah telah berjanji bahwa saat kita mengikuti nasihat-Nya dan jalan-Nya, pekerjaan-Nya akan maju dan gereja-Nya akan me-nang.

Pekabaran dan PengalamanKekristenan adalah sebuah pekabar-

an, bukan sekadar pengalaman. Allah sendiri memegang masa depan, dan da-lam kasih karunia-Nya Dia telah mem-buat kehendak-Nya dikenal melalui hala-man Alkitab. Sebagai umat Advent kita harus tetap teguh setia pada mandat yang telah diberi—untuk memberitakan peka-baran tiga malaikat kepada setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum.

Kita berjanji bahwa “sementara la-pangan demi lapangan dimasuki, metode baru dan rencana baru akan muncul dari situasi baru. Pikiran-pikiran baru akan datang dengan para pekerja baru yang menyerahkan diri pada pekerjaan. Ketika

nuhi semua kelas dengan argumen yang meyakinkan untuk mendukung doktrin-doktrin yang diajarkan.“2

Di Korintus, sebuah kota perdagang-an, Paulus bersaksi kepada sesama pem-buat tenda yaitu Akwila dan Priskila. Se-lama itu, Paulus bertekad untuk mengu-bah metode pendekatan Injil. Dia menca-tat dalam 1 Korintus 2:1, 2: “Demikian pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang de-ngan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah me-mutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.“ Jelas, dalam situasi baru diperlukan pendekatan baru. Tetapi pekabaran tetap sama: Kristus dan Dia yang disalibkan.

Dalam Efesus, sebuah kota yang ter-kenal akan takhyul dan penyembahan berhalanya, namun dengan metode lain, menangkap perhatian orang banyak. Roh Kudus mengizinkan Paulus sebuah tan-dingan berkuasa kepada pengaruh setan yang begitu meluas di Efesus. Kisah Para Rasul 19:11, 12 mencatatan bagaimana Paulus “mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipa-kai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah pe-nyakit mereka dan keluarlah roh-roh ja-hat.“ Komentar Ellen White: “Manifestasi ini adalah dari kuasa supranatural yang jauh lebih kuat daripada yang dimiliki se-

Allah telah menjanjikan kuasa bagi peperangan rohani.

01 - 2014 | Adventist World 9

mereka mencari Tuhan untuk bantuan, Dia akan berkomunikasi dengan mereka. Mereka akan menerima rencana yang di-buat oleh Tuhan sendiri.“4 Dalam sema-ngat sebagai gereja di seluruh dunia un-tuk menjangkau yang hilang dan mem-bangkitkan umat beriman, kita harus in-gat bahwa rencana kita untuk pekerjaan yang kreatif dan ide-ide perlu didirikan pada prinsip-prinsip Alkitab yang jelas, doa yang sungguh-sungguh, dan suara bimbingan Roh Nubuat.

Mengirim murid-Nya yang sederha-na ke dalam dunia yang akan membenci mereka, doa Kristus adalah agar mereka akan teguh berdiri dalam firman. Semen-tara kita menghadapi tipuan canggih dari Setan, Allah telah menjanjikan kuasa un-tuk peperangan rohani. “Allah telah me-nyediakan sarana yang melimpah untuk peperangan yang berhasil melawan keja-hatan yang ada di dunia. Alkitab adalah gudang senjata di mana kita dapat diper-lengkapi demi perjuangan.“5 Mari kita menghabiskan lebih banyak waktu dalam Firman Allah, yang merupakan satu-sat-unya sumber yang akan memberi kita ke-arifan spiritual ketika penipuan terakhir datang dari Setan.

Tuhan ingin kita diisi oleh Roh Ku-dus, saksi yang kuat bagi-Nya di abad ke-duapuluh satu, mencari perlindungan dalam keselamatan Firman Allah. Segera Yesus akan datang, dan gerakan Kristen yang telah dimulai pada saat Kisah Para Rasul akan berujung dengan berakhirnya pertentangan besar antara Kristus dan Setan. Betapa suatu hari besar! n1 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 9.2 Ibid., hlm. 235.3 Ibid., hlm. 287.4 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 6, hlm. 476.5 E. G. White, The Acts of the Apostles, hlm. 502.

P A N O R A M A S E D U N I A

One -Day ChurchDeruan Yasur

Ada 31 One-Day Church di pulau Vanuatu di Samudera Pasifik Selatan. Sebagian besar telah dibangun oleh umat Advent setempat. Masing-masing merupakan pusat komunitas Advent yang berkembang. Beberapa gereja telah dibangun di Pulau Tanna, di mana gunung berapi Yasur melemparkan granat lava ribuan meter ke udara sepanjang hari, setiap hari.

Tidak jauh dari gunung berapi Yasur, di jalur hutan hijau dekat laut, One-Day Church berdiri menjadi konfirmasi bahwa jemaat ini belum dilupakan oleh jemaat induknya di Amerika Serikat.

“Kami mengatakan kepada orang sekitar kami bahwa gereja induk itu suatu hari akan membawa kepada pembangunan gereja,“ salah satu anggota melaporkan. ”Mereka menertawakan kami dan mengatakan bahwa gereja induk bahkan tidak tahu kita ada di sini. Kemudian suatu hari sebuah truk besar datang di sekitar gunung berapi dan menuruni jalan menuju desa kecil kami. Truk itu penuh dengan baja. Baja untuk gereja!“

Jika Anda pernah di Tanna, berjalan ke puncak gunung berapi dan memandang ke kawah lava yang sedang terbakar. Kemudian, menuruni lereng dan mengikuti jalur tipis yang mengarah ke laut, ke arah Manuwapen. Jika itu pagi atau saat matahari terbenam, Anda akan mendengar musik, anak-anak Allah menyanyikan pujian kepada Sang Pencipta.

Berjalanlah menuju suara musik itu dan Anda akan melihat gereja Advent yang dinding dan atapnya memperkuat suara-suara bahagia sampai musik Allah menjadi lebih keras dari deru Yasur-.

ASI dan Maranatha Volunteers International berkolaborasi mendanai dan memfasilitasi proyek One-Day Church dan One-Day School. Sejak proyek itu dilaksanakan pada Agustus 2009, lebih dari 1.600 proyek One-Day Church telah dibangun di dunia.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference.

KEGANASAN ALAM: Di sebelah kanan gunung berapi, dekat laut, ada One Day Church yang berdiri menjadi saksi kuasa Allah.

Ph

ot

os

b

y

ri

ch

Ar

D

Du

er

Ks

en

Sebuah

10 Adventist World | 01 - 2014

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

K E S E H A T A N S E D U N I A

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Depresi pascalahir dapat bervariasi antar individu dalam intensitas-nya. Beberapa wanita menderita

psikis pascalahir yang ekstrem, di mana proses berpikir dapat menjadi benar-benar rusak. Realitas kemudian dapat menjadi hilang, dan suara-suara halusi-nasi dapat membawa paranoia dan peri-lakunya terlihat skizofrenia. Kondisi ini diakui secara internasional, yang mempe-ngaruhi wanita dalam semua budaya.

Depresi, keadaan yang paling umum, memiliki implikasi serius bagi ibu dan anaknya. Kegagalan untuk mengenali dan mengobati kondisi ini dapat mengakibat-kan hasil yang parah, bahkan kematian. Bayi dari ibu tersebut sering mengalami penelantaran dan mungkin menunjuk-kan keterlambatan perkembangan dan kekurangan gizi, dan tumbuh lebih lam-bat.

Risikonya lebih besar dengan keadaan depresi pascalahir yang dikenali, bahwa seorang ibu mungkin berjuang sampai mencapai titik puncaknya yang dapat disalurkannya ke dalam hal yang merugi-kan dirinya atau bayinya.

Hal untuk memprediksi siapa yang akan mendapatkan depresi pascalahir ini tidaklah mudah. Faktor-faktor yang tam-paknya berbagi beberapa validitas pre-disksi adalah riwayat depresi, termasuk depresi pascalahir; kurangnya dukungan sosial, dan sering dalam status imigrasi baru.

Sementara faktor-faktor ini dapat

dungan Anda, serta spesialis kesehatan mental Anda, tentang keinginan istri An-da untuk anak lain.

Kehamilan kedua sering kurang ber-masalah daripada kehamilan pertama, karena begitu banyak adaptasi datang le-bih mudah. Depresi pascalahir dapat ter-jadi lagi, meskipun tidak selalu.

Kesadaran akan potensi yang terlibat dapat memberikan dukungan yang lebih besar, rutinitas yang lebih baik, lebih ce-pat dan identifikasi masalah. Sebaliknya, bagaimanapun, sang ibu sekarang memi-liki dua anak untuk dipelihara, yang kadang-kadang bisa tampak melebihi ke-mampuan.

Depresi pascalahir, dalam banyak ka-sus, terbatas pada jangka waktu tertentu, dan setelah ada konsultasi medis, Anda dan istri Anda mungkin dapat membuat keputusan bersama-sama dengan jamin-an dan perencanaan yang lebih besar ten-tang bagaimana Anda bisa mengatasi kondisi tersebut, jika perlu. n

* Canadian Medical Association Journal 185, no. 13 (17. Sept. 2013): 1129-1135.

meningkatkan risiko, ketidakhadiran fak-tor itu tidak menjamin masa pascalahir aman. Telah menjadi dalil bahwa peruba-han hormonal yang menyertai periode pascalahir yang paling sering memicu pe-ristiwa itu. Hilangnya plasenta serta kon-tribusinya yang besar akan hormon, ting-kat lonjakan prolaktin, dan kontribusi ovarium yang relatif tidak aktif, semua mengarah ke arah penyesuaian hormonal yang signifikan.

Perempuan yang mengalami stres yang tinggi di tahun-tahun sebelum me-lahirkan atau telah menderita kekerasan antarpribadi atau isolasi sosial berada pa-da risiko yang lebih besar.

Sebuah studi terbaru yang dipublika-sikan dalam Jurnal Asosiasi Medis Kanada menemukan prevalensi orang Kanada menjadi sedikit secara tradisional dila-porkan dibandingkan di negara maju.* Para peneliti menemukan prevalensi 7,4 persen, dibandingkan dengan tingkat ± 13 persen di negara-negara lain.

Menariknya, penelitian ini juga me-nyarankan bahwa perempuan pedesaan mungkin menderita sedikit depresi dari perempuan di kota besar.

Apa yang penelitian ini katakan kepa-da kita adalah bahwa dukungan, kesadar-an, dan campur tangan yang cepat dapat mengurangi risiko depresi tersebut.

Karena begitu banyak faktor individu yang terlibat dalam setiap situasi, kita akan menyarankan bahwa Anda sebaik-nya berkonsultasi dengan dokter kan-

Pascalahir

Istri saya memiliki depresi pascalahir setelah bayi pertama kami lahir. Dia telah pulih, tapi depresi itu adalah tiga bulan penderitaan. Dia sekarang menginginkan bayi lagi, tapi saya sangat khawatir. Apakah yang Anda rekomendasikan?

Depresi

P h o t o b y r i c K K i M P e l 01 - 2014 | Adventist World 11

R E N U N G A N

Ketika bekerja dengan cara saya untuk ke sekolah berasra-ma, saya diberitahu mengenai banteng dengan kesan yang sangat berbahaya. Banteng itu sangat besar dan

berotot, dan menyerang pada apa pun yang datang yang diang-gapnya mamasuki daerah kekuasaannya. Ketika harus memin-dahkan banteng ke lahan pertanian, pemiliknya tidak pernah masuk lokasi banteng itu secara pribadi; mereka melakukannya dari wilayah aman dekat truk. Kadang-kadang truk itu semakin buruk karena dipakai.

Bayangkan saja kerusakan yang binatang ini bisa lakukan ji-ka lolos dari kandangnya dan menuju keramaian orang, atau ke jalan raya utama. Untungnya ada alasan yang baik bahwa ban-teng itu tidak pernah keluar. Sekeliling kandangnya ada kawat berduri yang dialiri arus listrik! Meskipun kemarahan hewan tersebut ada pada para pekerja pertanian, truk, dan hal-hal lain, hewan itu menunjukkan rasa hormat pada pagar listrik terse-but!

Sumber energi yang sama yang memberi kita cahaya, rasa hangat, dan berbagai kemudahan lainnya diketahui oleh hewan gila tersebut menjadi suatu yang layak dihormati. Bahkan, siapa pun yang mengetahui sesuatu mengenai listrik tahu bahwa lis-trik itu adalah untuk menjadi dihargai dan ditakuti.

Gunung SinaiKetika Tuhan turun di Gunung Sinai untuk bertemu dengan

umat-Nya, Dia juga memerintahkan agar pagar didirikan. Dia berkata: “Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab sia-pa pun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati. Tangan seorang pun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik bina-tang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabi-la sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu” (Kel. 19:12, 13).

Hal ini tidaklah pertemuan biasa; peristiwa itu adalah anta-ra para pendengar Ilahi dengan Pencipta yang berkuasa, dan

umat Allah yang sedang menunjukkan sikap yang tepat untuk pertemuan khidmat itu. Mereka mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah dengan menguduskan diri dan mereka pun mencuci pakaiannya (Kel. 19:14).

Alkitab mencatat bahwa pada hari ketiga “Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sa-ngat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di per-kemahan.... Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, ka-rena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sa-ngat“ (Kel. 19:16-18).

Allah mencoba untuk mengajar umat-Nya bahwa Allah penciptaan yang besar itu, memiliki tempat berlindung, hangat, dan memimpin mereka dalam tiang awan di siang hari dan api pada malam hari, juga adalah Tuhan yang harus ditakuti dan dihormati. Allah yang cukup mengasihi mereka untuk menyela-matkan mereka dari musuh-musuh mereka dan memberi me-reka makan dengan roti surga juga Allah yang menuntut rasa hormat dari mereka.

Allah tahu bahwa kesediaan-Nya untuk merendahkan, ber-diam, dan berbicara dengan manusia yang jatuh juga akan menjadi jalan Setan untuk mengeksploitasi dengan mengem-bangkan sikap kekeluargaan dan tidak hormat. Namun, seperti listrik, tetapi dengan berkat-berkat tambahan kepribadian Ilahi, Allah ingin agar disadari bahwa Dia untuk dikasihi dan ditakuti.

Allah berulang kali mengatakan kepada Musa untuk mem-peringatkan umat kudus-Nya dan kemampuan luar biasa-Nya (Keluaran 19:24). Sayangnya, beberapa waktu kemudian umat-Nya lupa pelajaran penting ini (Kel. 32). Kekhidmatan yang adalah untuk memberikan karakter ibadah mereka dari Sang Pencipta digantikan dengan pesta pora. Ada musik dan tarian, dan bukannya berdandan untuk bertemu dengan Allah, mereka menanggalkan pakaiannya. Konsep mereka tentang Allah yang suci dikurangi menjadi patung hewan—anak lembu emas. Jika Anda tergoda untuk berpikir bahwa penggambaran Allah ini ti-dak begitu buruk, yang terbuat dari emas, bayangkan saja me-

PagarMenghargai kesatuan kedekatan Allah dan kebesaran-Nya

Oleh Tim Matsis

12 Adventist World | 01 - 2014

mesan gambar wajah diri Anda dari seorang seniman melalui telepon, kemudian dikirim gambar sapi emas!

Orang Lewi benar-benar menolak untuk berpartisipasi da-lam ibadah yang rusak ini dan mereka dihormati oleh Allah de-ngan keimamatan mereka, sementara banyak dari mereka yang memimpin dalam kebangunan memikat tapi palsu ini, tewas. Saya bertanya-tanya tentang hubungan erat antara hilangnya rasa hormat dan penghargaan bagi Allah dan meningkatnya ra-sa kemerdekaan manusia kadang-kadang hadir dalam penga-laman ibadah kita.

Gunung HorebTidak hanya bangsa itu yang perlu diajarkan untuk menga-

sihi dan hormat kepada Allah. Musa, sebelum dipanggil untuk memimpin umat Allah, harus berkenalan dengan rahmat Tu-han yang penuh kasih dan keagungan-Nya yang luar biasa. Da-lam percakapan di semak yang terbakar di Horeb, Allah menya-takan kepada Musa rencana belas kasihan-Nya untuk membe-baskan umat-Nya. Namun pada saat yang sama janji mukjizat-Nya yang didahului oleh peringatan tegas: “‘Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.’ Lagi Ia berfirman: ‘Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.’ Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah’” (Keluaran 3:5, 6).

Dalam pernyataan terakhirnya ke Israel sebelum kematian-nya, Musa memperingatkan umat itu: “Hati-hatilah, supaya ja-ngan kamu melupakan perjanjian TUHAN, Allahmu.... Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.“ (Ul. 4:23, 24).

Bagaimana dengan Saat Ini?Pelajaran diajarkan Allah kepada Israel agar tidak kehilang-

an rasa hormat. Mengapa harus mereka? Tuhan tidak berubah (Mal. 3:6; Ibr. 13:8). Surat kepada orang Ibrani, mengingatkan kita penampilan serius Allah di Gunung Sinai, mengingatkan: “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan,

marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menu-rut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Se-bab Allah kita adalah api yang menghanguskan“ (Ibrani 12:28, 29).

“Dari kesucian,” tulis Ellen White, “yang melekat pada bait suci duniawi, orang Kristen dapat belajar bagaimana mereka harus menganggap tempat di mana Tuhan bertemu dengan umat-Nya.“1 Gantinya kehilangan penghargaan dan rasa hormat untuk me-nyembah Allah karena kita tidak lagi melihat bukti nyata dari hadi-rat-Nya, kita harus sadar bahwa di mana pun kita bertemu dengan Allah, kita harus menganggap tempat itu suci. Dan, Ellen White meneruskan, “rumah adalah tempat yang suci bagi keluarga, dan toilet atau kebun adalah tempat yang paling sering untuk ibadah individual, tetapi gereja adalah tempat suci bagi jemaat.“2

Penghormatan terhadap Allah, untuk umat Kristen Advent, ha-rus hidup dalam setiap aspek ibadah kita, apakah pada publik atau pribadi. Allah memanggil kita untuk melakukan lebih dari sekadar mematuhi peraturan untuk penghormatan yang didikte kepada umat-Nya dalam Perjanjian Lama. Ia ingin menulis hukum-Nya dalam hati dan pikiran kita. Kemudian kesaksian kita kepada dunia akan benar-benar menjadi “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air” (Wahyu 14:7).

Saya rindu untuk menyembah Juruselamat dan Pencipta saya yang kudus dengan segala sesuatu dari diri saya. n

1 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 491.2 Ibid.

Pagar

Tim Matsis beribadah di Jemaat Wicklow Street di Invergargill, Selandia Baru. Seorang pengajar bagian hukum, kepemimpinan, dan etika di Southern Institute of Technology, dia

menikahi Leslea dan dia adalah ayah yang bangga akan kedua anaknya, Samuel dan Benjamin.

Menghargai kesatuan kedekatan Allah dan kebesaran-Nya

01 - 2014 | Adventist World 13

K E P E R C A Y A A N D A S A R

dia! Terus terang, saya bahkan tidak berpikir banyak tentang mengapa hal itu begitu penting bagi saya! Sedikit yang saya ta-hu, saya seperti orang baru, sedang membingungkan perspektif Keilahian.

Mengapa Sangat PentingTrinitas bukan hanya sebuah konsep falsafah ngawur dan

terisolasi. Apa yang kita percaya tentang kepribadian dan sifat Bapa, Anak, dan Roh Kudus memiliki dampak yang besar pada banyak ajaran dan keyakinan lainnya. Ini bukan sesuatu yang kita dapat sisihkan dengan mudah tanpa mempengaruhi bebe-rapa aspek penting dari pengalaman Kristen kita, seperti:

Keselamatan: Jika di salib “Kasih dan kesetiaan akan berte-mu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman“ (Mzm. 85:11), maka Kristus haruslah sepenuhnya Ilahi, bagian dari Allah Trinitas. Jika tidak, maka Allah akan tergantung pada hal yang rendah, menciptakan makhluk untuk menunjukkan kasih-Nya dan memuaskan keadilan-Nya. Tuhan akan memba-wa murka-Nya pada pihak ketiga yang tidak bersalah, menim-bulkan pertanyaan dari seluruh tindakan keadilan semacam itu. Sebaliknya, pada Allah/manusia Kristus, Allah telah memenuhi kebutuhan keadilan melalui Diri-Nya sendiri yang rela membe-rikan pengorbanan Ilahi. Karena “Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus“ (2 Kor. 5:19)! Dan, tentu saja, ha-nya makhluk yang secara alami memiliki keabadian dapat me-nawarkan hidup yang kekal kepada mereka yang mengambil manfaat dari kuasa penyelamatan dari penebusan kematian-Nya (Yohanes 11:25). Terima kasih kepada Tuhan karena kesela-

Oleh Walter Steger

Sangat pentingkah?

Apa perbedaannya? Saya berpikir. Mengapa konsep Alki­tabiah tentang Trinitas begitu penting?

Saya telah mempelajari Alkitab dengan Miguel, pria yang bersimpati dengan Saksi Yehovah. Istri Miguel, adalah seo-rang Saksi Yehovah yang taat, baru saja meninggal. Istrinya telah mengatakan kepadanya bahwa Kristus dan Roh Kudus bukan Allah; bahwa tidak ada yang namanya Trinitas. Dia telah mene-rima kata-kata istrinya.“

Saya berusaha sangat keras untuk meyakinkan dia sebalik-nya, dengan percaya diri menunjukkan setiap bukti kecil dari linguistik, sintaksis, semantik, dan tata bahasa yang bisa saya te-mukan di Alkitab untuk mendukung Trinitas—tetapi tidak ber-hasil. Miguel hanya tidak tertarik pada bukti penafsiran Alkitab dalam mendukung kepribadian dan Keilahian Anak dan Roh Kudus. Itu semua terlalu abstrak dan impersonal kepadanya.

Sebenarnya apa perbedaannya? Saya berpikir. Kemudian, ti-ba-tiba, saya sadar: Saya telah kehilangan inti keseluruhannya. Apa yang saya harus lakukan adalah menunjukkan Miguel me­ngapa konsep Allah Trinitas sangat penting, terutama untuk

Trinitas14 Adventist World | 01 - 2014

matan kita tidak tergantung pada hal yang lebih rendah, makh-luk ciptaan, tetapi pada Trinitas kekal yaitu Allah sendiri!

Pengetahuan Allah: Banyak yang kita ketahui tentang Allah berasal dari apa yang Kristus ungkapkan melalui ajaran-Nya dan teladan-Nya (Yohanes 1:18; 14:9). Namun, hanya satu yang adalah Allah dalam arti sepenuhnya dari kata itu yang secara efektif menunjukkan kepada kita seperti apa Allah itu. Jika ti-dak, wahyu Kristus mengenai Bapa akan cacat dan tidak leng-kap. Hanya “Orang Dalam“ dan Ilahi yang benar-benar bisa menunjukkan kepada manusia kebenaran tentang Allah. Dan hanya Allah Roh Kudus, yang telah selamanya terikat di hati melalui kasih yang mengorbankan diri dalam Bapa dan Anak, yang sepenuhnya dapat mengkomunikasikan kasih seperti itu kepada manusia yang hilang. Lebih lanjut, fakta bahwa Roh Ku-dus adalah oknum yang sepenuhnya Ilahi , dan bukan hanya “kekuatan“ atau “kekuasaan,“ yang signifikan. Kita tidak bisa paksakan pola seperti yang kita lakukan untuk seseorang. Sebu-ah “kuasa” impersonal dapat dengan mudah dimanipulasi, teta-pi tidak bagi seseorang. Hanya Oknum Ilahi yang nyata, yang dapat menghibur kita, mengajar kita, dan membimbing kita (Yohanes 14:16; 16:13).

Rekonsiliasi: Rekonsiliasi manusia dengan Tuhan hanya da-pat dicapai oleh seseorang yang setara dengan Allah, yang me-miliki sifat Ilahi yang akan mengizinkan Dia menjadi penganta-ra atas nama manusia kepada Allah yang tak terbatas dan juga mewakili Tuhan untuk dunia yang jatuh. Dia juga harus meng-alami sifat manusia kita sendiri, hubungan dengan keluarga be-sar manusia yang Dia wakili, untuk menjadi Sang Mediator an-tara Allah dan manusia (Ibrani 4:14-16). Selain itu, hanya Roh yang hadir di mana-mana, yang benar-benar tahu keadaan hati Perantara Imam Besar kita itu, yang dapat menghibur kita dan memberikan berkat-berkat pengantaraan Kristus yang terus menerus atas nama kita sebagai manusia.

Pengudusan: Dosa telah merusakkan ciptaan Allah sedemi-kian rupa dan satu-satunya yang bisa memperbaikinya tidak la-in dari Sang Mahapencipta yang asli. Yesus Sang Pencipta men-jadi dokter besar jiwa manusia. Dia sendiri memiliki kuasa un-tuk menciptakan kembali citra Allah dalam setiap orang berdo-sa yang rela dan dengan rendah hati datang kepada-Nya untuk dipulihkan. Namun, Kristus tidak lagi hadir secara fisik untuk melakukan pekerjaan ini. Satu-satunya yang mampu bekerja sama dengan Kristus dalam mewujudkan transformasi ini ada-lah Allah Roh Kudus, yang juga bekerja sama dengan Anak da-lam penciptaan.

Kesatuan: Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya setiap saat, meminta “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau” (Yo-hanes 17:21). Jika Anak dan Bapa tidak sepenuhnya sama da-lam kekuasaan, alam, dan atribut, jenis kesatuan seperti apakah yang Kristus minta? Ini adalah “kesatuan.“ Tapi sejak Ia dan Ba-

pa (dan Roh) yang saling bergantung dalam kasih Ilahi mereka, keberadaan, dan pekerjaan, kesatuan yang sama dimohon bagi murid-Nya: bahwa mereka juga dapat menjadi satu dalam sa-ling ketergantungan yang sama dan pelayanan kasih.

Pernikahan dan kesetaraan: Pada mulanya, Allah mencip-takan manusia “menurut gambar-Nya“ sebagai laki-laki dan perempuan (Kej. 1:27). Cita-cita dinyatakan dalam penciptaan pria dan wanita untuk membentuk suatu kesatuan di mana mereka akan saling melengkapi dan saling bergantung, mengi-kuti pola hubungan dalam Keilahian (Yohanes 17:24). Seandai-nya ada perbedaan hirarki di alam dan sifat dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus, telah diciptakan “menurut gambar-Nya sendi-ri“ tidak akan masuk akal saat diterapkan pada kesetaraan pria dan wanita (Galatia 3:28).

Tidak TerhindarkanUntuk beberapa orang, Ketuhanan adalah paradoks utama.

Bagaimanapun Mereka itu terpisah, namun tak terpisahkan; Bagaimanapun Mereka adalah tiga, namun mereka adalah satu. Tapi saat Anda telah melihat berbagai alternatif, doktrin Trini-tas tidak dapat dihindari. Kita mungkin tidak dapat sepenuh-nya memecahkan misteri Trinitas dalam kehidupan ini, dan mungkin juga tidak mengerti pada saat berikutnya. Tapi satu hal yang pasti: Tidak ada Tuhan lain selain Dia. Dia datang ke-pada kita dalam tiga oknum kemegahan-Nya, dan tiga dalam satu Tuhan inilah yang kita butuhkan. n

Walter Steger adalah editor di Spanyol Pu-blishing House Amerika Selatan diBuenos Aires, Argentina.

TrinitasAda satu Tuhan: Bapa, Anak, dan Roh Kudus,

satu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah

adalah abadi, mahakuasa, mahatahu, di atas segala

sesuatu, dan selalu hadir. Dia tidak terbatas dan di luar

pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan

diri-Nya. Dia selamanya layak disembah, dipuji, dan

dilayani oleh seluruh ciptaan. (Ul. 6:4; Mat. 28:19;

2 Korintus 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Petrus 1:2; 1 Tim. 1:17;

Wahyu 14:7).

01 - 2014 | Adventist World 15

C E R I TA S A M P U L

PERGESERANPANdANGAN

Bagaimana kita me nanggapi realitas baru

Oleh G. T. Ng

dUA PER tiGALebih dari

semua Kristen hidup di Afrika, Amerika Latin, dan Asia.

Kita hidup dalam zaman perubah-an. Pepatah dari filsuf Yunani Heraclitus bahwa “perubahan

adalah satu-satunya yang konstan“ ada-lah lebih kenyataan dari sebelumnya. Ha-nya sedikit orang yang menyadari bahwa selama dekade terakhir ini ada enam dari 10 negara dengan pertumbuhan ekono-mi tercepat di dunia dan itu adalah orang Afrika, dan di delapan dari 10 tahun ter-akhir, Afrika telah tumbuh lebih cepat dari Asia Timur, termasuk Jepang.1

Hal ini tidak hanya di arena pertum-buhan ekonomi di mana dunia berkem-bang sangat baik, pertumbuhan gereja juga maju dengan kecepatan sangat ting-gi, dan pandangan keagamaan sedang di-gambar ulang. Sejarawan gereja Philip

Selatan“ menunjukkan Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang sebelumnya diakui sebagai ladang misi.4 Distribusi kembali akan keanggotaan Kristen ini berhasil ka-rena penginjilan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, dan sebagian kepada pe-nurunan Kekristenan yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi di Eropa.

Pergeseran dalam empat bidang pen-ting, termasuk keanggotaan, misi, teolo-gi, dan sumber daya finansial menarik perhatian kita. Pada risiko yang terlalu menyederhanakan dalam dunia yang be-ragam dan kompleks, kita harus menya-dari bahwa ada pengecualian untuk seti-ap tren. Kekristenan adalah tubuh kolek-tif Kristen di seluruh dunia. Setiap ca-bang komunitas Kristen menganut tradi-si yang beragam, yang berbeda bahkan dalam pandangan persuasif masing-ma-sing. Meskipun kompleks, ada kecende-rungan yang dilihat dan terukur. Tidak semua tren ini akan tercermin dalam Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh; namun keberadaan hal itu menantang kita untuk berpikir di luar tingkat lokal dan melihat gambaran secara global.

KeanggotaanDalam kecepatan yang luas, jumlah

orang Kristen di global Utara telah terasa

menyusut, sedangkan keanggotaan di Se-latan telah tumbuh secara konsisten da-lam dekade terakhir. Almarhum statistik Christian David Barrett memperkirakan bahwa pada tahun 2000 terdapat 1,9 mil-iar orang Kristen di dunia, 59 persen di antaranya hidup di Afrika, Asia, atau Amerika Latin, dibandingkan dengan 28 persen di Eropa dan hanya 11 persen di Amerika Utara. Barrett memperkirakan bahwa pada tahun 2005, orang Kristen di Afrika, Asia, dan Amerika Latin akan mewakili 68 persen dari total dunia, de-ngan hanya 30 persen yang tinggal di Eropa dan Amerika Utara.5 Dana Robert menyimpulkan perubahan demografi se-perti berikut: “Ciri khas Kristen abad ke-20 terakhir buka lagi orang Eropa, tetapi seorang dari Amerika Latin atau wanita Afrika.“6

Perubahan penting dari pergeseran demografi dalam Kekristenan kepada “dua per tiga dunia“ juga terbukti di Ge-reja Masesi Advent Hari Ketujuh.7 Pada tahun 1962 gereja di Selatan beranggota-kan 818.716 (60 persen dari keanggotaan sedunia yaitu1.362.775). Pada tahun 2012 keanggotaan global Selatan melesat hingga 16.380.066,8 mewakili 92 persen dari keanggotaan sedunia. Global Utara memiliki 544.059 anggota pada tahun

Jenkins menyebut pergeseran ini “salah satu saat transformasi dalam sejarah aga-ma di seluruh dunia.“2

Selama 50 tahun terakhir atau lebih, pusat Kekristenan telah bergeser dari Amerika Utara dan Eropa ke Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Distribusi kembali yang menakjubkan dari keanggotaan Kristen telah merumuskan kembali ben-tuk misi sedunia. Tampaknya jantung Kristen di Eropa menyusut, dan Afrika, Asia, dan Amerika Latin berkembang pe-sat, menyebabkan pusat Kekristenan ber-alih dari apa yang disebut global Utara ke global Selatan.3 Ungkapan “global Utara“ yang digunakan di sini adalah Eropa dan Amerika, yang digunakan untuk menjadi industri dan benua yang mengirimkan misionaris tradisional, sementara “global

16 Adventist World | 01 - 2014

AdvENtMiSi

Bagaimana kita me nanggapi realitas baru

60%1962

2012 mencapai92%

umat Advent hidup lebih banyak di Selatan

1962 dan mencapai 1.501.425, atau ha-nya 8 persen dari total keanggotaan, pada tahun 2012.

Keanggotaan meningkat seiring de-ngan baptisan. Pada tahun 1962, baptis-an di global Utara mewakili 24 persen, dan di Selatan mewakili 76 persen dari baptisan sedunia. Pada tahun 2012, bap-tisan di Selatan meningkat tiga kali lipat kepada 96 persen yang luar biasa dari se-mua baptisan tahun itu.

Di seluruh dunia tingkat pertumbuh-an gereja telah melampaui pertumbuhan penduduk dalam 50 tahun terakhir. Glo-bal Utara dan global Selatan telah bekerja dengan baik mengingat pertumbuhan penduduk yang sangat besar di negara berkembang. Lima puluh tahun yang lalu di global Utara ada satu Advent untuk 1.380 orang yang tidak percaya, sedang-kan pada tahun 2012 jumlah itu menu-run menjadi 1 dalam 692. Pertumbuhan yang cepat dalam keanggotaan global Se-latan mengurangi rasio anggota banding bukan anggota dari 1 banding 2.918 pada tahun 1962 menjadi 1 banding 368 pada tahun 2012.

Pada tahun 1962 global Utara memi-liki 47 persen dari jumlah total gereja. Se-tengah abad kemudian jumlah tersebut menyusut menjadi 13 persen. Sebaliknya,

di gereja global Selatan meningkat 53-87 persen selama periode yang sama. Ke-cenderungan yang sama juga tercermin dalam jumlah para pendeta. Persentase jumlah global Utara, jumlah pendeta berkurang dari 64 persen (5.334) pada tahun 1962 menjadi 25 persen (6.708) pada tahun 2012, sedangkan di global Selatan jumlah para pendeta meningkat dari 36 persen (3.017) hingga 75 persen (20.115) selama 50 tahun.

MisiGlobal Selatan telah dikenal untuk

semangat misionarisnya. Salah satunya adalah kemungkinan menemukan misi-onaris Korea Selatan di Eropa, misio-naris Brasil di Timur Tengah, atau misionaris Filipina di Afrika. Gereja di Selatan sekarang mengirim misionaris ke glo-bal Utara. Lebih dari 10.000 pelayan Kristen asing hari ini yang be-kerja di Inggris, Peran-cis, Jerman, dan Ita-lia—lebih dari 35.000 di Amerika Serikat.9 Korea Selatan memi-liki hampir 22.000 misionaris yang mela-

yani di luar negeri, banyak dari mereka adalah “pembuat tenda.“10 Nigeria telah mengirimkan 5.200 misionaris di seluruh dunia. Mereka berharap untuk mening-katkan 50.000 misionaris yang akan be-kerja di Afrika Utara.11

Dalam pergerakan terbalik dari mi-sio naris dari belahan bumi Selatan ke be-lahan bumi Utara, pengertian sebelum-nya “negara pengirim“ dan “negara pene-rima“ telah dikesampingkan. Pada tahun 1962, Gereja Masehi Advent Hari Ketu-juh mengirimkan 490 misionaris jangka panjang, mayoritas (443, atau 90 persen) 12 orang di antaranya berasal dari negara global Utara. Pada tahun 2012, tren itu terbalik sendiri. Pembagian misionaris global Utara turun menjadi 53 persen,13 sementara misionaris bagian global Sela-tan melintasi budaya (diwakili oleh top tiga divisi pengirim, Divisi Asia Pasifik Selatan, Divisi Amerika Selatan, dan Di-visi Inter-Amerika) meningkat menjadi 47 persen. Pandangan misionaris Advent terlihat sangat berbeda daripada 50 ta-hun yang lalu, mencerminkan gravitasi pergeseran serupa dari global Utara ke global Selatan.

Selain dari gerakan misionaris yang terbalik, global Selatan terkenal karena pergerakan intramisionarisnya.

Contoh kasusnya adalah gereja di Ci-na. Kemajuan Injil dalam beberapa deka-

01 - 2014 | Adventist World 17

C E R I TA S A M P U L

de terakhir ini disebabkan kecerdikan dan ketekunan para misionaris adat dan pemimpin gereja. Ketika semua misiona-ris asing meninggalkan Cina antara ta-hun 1949 dan 1952, semua sekolah Ad-vent dan rumah sakit, seminari, dan ru-mah penerbitan dapat beroperasi. Orang percaya Cina mengemban tanggung ja-wab dan kepemilikan gereja. Mereka

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pengabaian terang-terangan akan supra-natural dalam Alkitab adalah langka.

Bagi orang Kristen di Selatan, perde-batan teologi yang asing dan tidak rele-van untuk realitas sehari-hari. Mereka ta-hu bahwa mereka hidup di dunia supra-natural. Mereka prihatin tentang pertem-puran antara malaikat dan Setan. Bagi mereka, peristiwa supranatural adalah normatif. Mimpi dan penglihatan adalah bagian dari realitas masa kini mereka. Kristen di Selatan menempatkan nilai tinggi pada aktivitas malaikat. Pendeta global Selatan menyadari kuasa besar si-hir dan menghadapinya dengan memba-kar jimat.

Di sebagian besar dunia, orang Kris-ten lebih selaras dengan Alkitab karena mereka membacanya dalam konteks ek-sistensial mereka. Ketika mereka memba-ca narasi penyembuhan, mereka melihat Tuhan yang peduli tentang penderitaan mereka. Ketika mereka membaca tentang hal yang ajaib, mereka bersyukur kepada Allah atas campur tangan Ilahi. Alkitab adalah sekaligus holistik dan relevan. Di Afrika, “Anda tidak perlu menafsirkan kekristenan Perjanjian Lama kepada ma-syarakat Afrika; Mereka hidup dalam du-nia Perjanjian Lama.“14

Sumber Daya FinansialPergeseran dalam populasi membawa

perubahan dalam distribusi kekayaan. The London School of Economics mem-perkirakan bahwa pada tahun 1980 pusat ekonomi global terletak di tengah-tengah Atlantik. Pada tahun 2050 “gravitasi pu-sat ekonomi dunia akan berada di antara India dan Cina.“15

Pembangunan ekonomi dan akumu-lasi kekayaan berada di “dua per tiga du-nia“ meskipun, negara-negara Barat te-tap makmur dan berbeda dengan yang lain. Global Sselatan memiliki keanggota-an yang besar tetapi ditantang harus le-bih ekonomis. Dengan penurunan ke-anggotaan dalam pertumbuhan global Utara dan eksponensial di negara ber-kembang, distribusi sumber daya tetap tidak seimbang.

Saat ini minoritas Kristen di Utara te-rus melakukan sumber daya yang sub-stansial untuk global Selatan yang miskin

karena “pendanaan dominan untuk misi masih berasal dari Barat.“16 Dalam Gere-ja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Amerika Utara, komponen utama dari global Utara, tetap menjadi tulang pung-gung pendanaan untuk anggaran gereja sedunia. Berdasarkan data terbaru yang tersedia, persepuluhan dari gereja Advent di global Utara meningkat dari 57.600.000 dolar AS pada tahun 1962 menjadi 1.220.000.000 dolas AS pada ta-hun 2011. Jumlah 1.220.000.000 dolar AS ini pada 2011 mewakili 53,8 persen dari total pendapatan persepuluhan dari gere-ja Advent sedunia. Dengan kata lain, 8,5 persen dari keanggotaan dunia dalam global Utara menyumbang 53,8 persen dari persepuluhan sedunia.

Gereja Advent di Selatan, di sisi lain, telah memberikan kontribusi peningkat-an jumlah selama bertahun-tahun. Da-lam setengah abad, persepuluhan mereka telah meningkat jauh lebih cepat daripa-da global Utara, meskipun global Utara masih memberikan kontribusi lebih be-sar dalam hal jumlah dolar. Global Sela-tan memberikan hanya sekitar 7.400.000 dolas AS (11 persen persepuluhan sedu-nia) pada tahun 1962, tetapi pada tahun 2011 memberikan kontribusi 1.047.000.000 dolar AS, atau sekitar 46,2 persen dari persepuluhan sedunia.

Implikasi PentingApakah ayunan penting dari inti Ke-

kristenan dari Eropa dan Amerika Seri-kat ke Afrika, Asia, dan Amerika Latin berarti Gereja Masehi Advent Hari Ketu-juh?

Salah satu implikasi dari pergeseran pandangan adalah bahwa global Selatan telah cukup berhasil dalam penginjilan, dan banyak keberhasilan yang dikaitkan dengan kaum awam yang terlatih dan ak-

1

12,918

368

1962 rasio anggota dengan bukan anggota

2012 mencapai

:

:

75%tahun

pendeta Advent melayani di global Selatan.

2012

mulai dari akar rumput, disebarkan dari akar rumput, dan menjadi aspirasi baik, pergerakan akar rumput. Dengan sendi-ri, mereka, tanpa bantuan finansial atau personel dari luar negeri, membawa misi ke dalam hati dan melakukan pengor-ganisasian dan pelatihan pemimpin gere-ja pada skala yang dianggap tidak terpi-kirkan oleh dunia luar.

TeologiPandangan teologi antara global Uta-

ra dan global Selatan sangat kontras da-lam wilayah utama dan bahkan di deno-minasi evangelis Kristen. Para ahli global Utara, dipengaruhi oleh pencerahan ber-basis pendidikan dan kebudayaan, cende-rung mengajukan pertanyaan falsafah yang berkaitan dengan topik-topik seper-ti sifat Kristus dan Calvinisme versus Ar-minianisme. Mereka cenderung meng-abaikan kisah ajaib atau yang berbau lambang. Mereka mengecilkan mukjizat dalam Injil sebagai legenda dan tidak ma-suk akal secara historis. Untungnya, di

18 Adventist World | 01 - 2014

tif. Misi adalah bagian besar DNA dari global Selatan, dan penerimaan dari po-pulasi di negara berkembang adalah ke-untungan tambahan.

Dalam hal tantangan, global Selatan umumnya lebih miskin dibandingkan rekan di global Utara; kemandirian fi-nansial adalah mimpi yang jauh bagi ba-nyak orang. Semakin bertumbuh, meski-pun, global Selatan telah melaksanakan kepengurusan yang serius dan pening-katan dalam beberapa tahun terakhir ini dalam persepuluhan dan persembahan, dengan cepat mendekati tingkat yang sa-ma yang diberikan Utara.

Tantangan lain dari global Selatan adalah pelayanan perkotaan. Penginjilan pedesaan telah lama menjadi modus te-tap operasi. Kita telah menobatkan juta-an dari pegunungan dan desa-desa, teta-pi relatif sedikit yang bertobat di kota-kota. Urbanisasi yang cepat adalah tren global di negara berkembang, lebih dari setengah populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan. Semakin bertum-buh global Selatan harus memprioritas-kan misi perkotaan ketika kota “telah di-abaikan begitu lama.“17

Sementara dengan berbagi kebutuh-an pelayanan perkotaan, global Utara ju-ga sedang dihadapkan dengan tantangan yang berbeda. Dalam menghadapi kema-juan sekularisme, iman Kristen, dan praktik di bekas jantung Kekristenan yang menurun. Warisan Kristen berhar-ga sedang dalam bahaya hilang. Gereja juga sangat dipengaruhi oleh pertum-

buhan yang lambat atau stagnan. Hal ini mengejutkan bahwa semua 10 uni de-ngan keanggotaannya yang menurun an-tara tahun 2008 dan 2012 yang ditemu-kan dalam tiga divisi Eropa. Keanggota-an global Utara dengan cepat menua, dan kebutuhan untuk menanamkan da-rah baru telah menjadi sangat penting.

Mengingat bahwa global Selatan me-miliki keanggotaan dan global Utara me-miliki dana, apa implikasinya? Pemisah-an lebar antara keduanya jelas tetapi ti-dak sering dibicarakan, setidaknya tidak di depan umum. Di manakah gereja ini sekarang? Orang bisa berdebat, “gereja adalah di mana para anggota berada,“ atau “gereja adalah di mana uang itu be-rada.“ Lalu bagaimana kita harus memi-lih? Apakah kita memilih dengan dom-pet atau angka? Menanyakan pertanyaan ini adalah menanyakan pertanyaan yang salah, karena angka dan dompet tidak saling eksklusif atau terpisah. Memiliki dompet tanpa angka kehilangan sasaran, dan angka tanpa dompet bisa melemah-kan pertumbuhan.

Mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah “bagaimana dompet dan angka harus saling melengkapi dengan cara berkolaborasi dan saling melengkapi un-tuk mencapai misi gereja? “Dengan dina-mika dan kekayaan yang tumbuh dari global Selatan dan kemakmuran dari global Utara, gereja bisa mencapai ba-nyak hal pada skala yang belum pernah dibayangkan. Global Utara dan global Selatan memiliki banyak hal untuk diba-wa ke meja. Peluang berlimpah untuk tingkat yang lebih besar untuk berkola-borasi antara global Utara dan global Se-

latan. Tidak pernah tugas misiologi ini lebih didesak, atau kebutuhan un-

tuk kolaborasi antara Utara dan Selatan lebih mendesak.

Dengan berdiri pada awal tahun 2014, kita sadar bah-wa miliaran orang belum mendengar pekabaran tiga malaikat. Wilayah jendela 10/40 yang besar tetap gersang. Ratusan kota pe-nuh terus menantang kita. Namun kita diingatkan bahwa kita tidak sendirian

dalam upaya ini. Roh Kudus siap untuk memberdaya kan gereja. Kebangunan dan reformasi akan mendahului hujan akhir. Memang, hujan akhir akan dicurahkan dalam ukuran penuh, dan “akan dilaku-kan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera” (Roma 9:28).

Saya rindu menunggu untuk saat se-perti ini. n1 “The Hopeful Continent: Africa Rising,” The Economist, 3 Des. 2011, hlm. 15.2 Philip Jenkins, The Next Christendom: The Coming of Global Christianity, rev. and expanded edition (Oxford: Oxford University Press 2011), hlm. 1.3 Ibid., hlm. 2-4.4 Dalam artikel ini Global Utara adalah Eropa, Amerika Utara, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.5 David Barrett, George Kurian, and Todd Johnson, eds., World Christian Encyclopedia: A Comprehensive Survey of Churches and Religions in the Modern World, 2nd ed. (Oxford: Oxford University Press, 2001).6 Dana Robert, “Shifting Southward: Global Christianity Since 1945,” International Bulletin of Missionary Research 24 (April 2000): 50.7 Dua per tiga dunia: Selama lebih dari tiga dekade “dua per tiga dunia” telah digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan dunia, meliputi dua per tiga wilayah bumi.8 2013 Annual Statistical Report (Silver Spring, Md.: Office of Archives, Statistics, and Research, General Conference of Seventh-day Adventists, 2013), hlm. 5.9 David Barrett, Todd Johnson, and Peter Crossing, “Missionmetrics 2007,” International Bulletin of Missionary Research 31 (Januari 2007): 31. Lihat juga Michael Jaffarian, “The Statistical State of the Missionary Enterprise,” Missiology 30 (Januari 2002): 15-32. 10 Pembuat tenda: Ahli misi menggunakan istilah “pembuat tenda” untuk menggambarkan relawan misionaris yang melayani dalam profesi mereka di negara yang sulit ditembus pendeta Kristen atau misionaris. Istilah ini didasarkan pada pelayanan Rasul Paulus, yang ahli membuat tenda untuk membiayai perjalanan misinya dan cara yang sering dilakukan untuk menjangkau penduduk kota yang belum terjangkau.11 Howard Brant, “Seven Epicenters of Emerging Mission Movements,” SIMS, 30 Okt. 2008, tersedia daring di www.sim.org/index.php/content/seven-epicenters-of-emerging-mission-movements.12 Ada 303 orang dari Divisi Amerika Utara, 53 orang dari Divisi Eropa Utara, 50 orang dari Divisi Australia, dan 37 orang dari the Divisi Eropa Selatan.13 Dengan 33 persen datang dari Divisi Amerika Utara, 7 persen dari Divisi Trans-Eropa, 8 persen dari Divisi Euro-Afrika, dan 5 persen dari Divisi Pasifik Selatan.14 Philip Jenkins, The New Faces of Christianity: Believing the Bible in the Global South (Oxford: Oxford University Press, 2006), hlm. 46.15 Ibid.16 “Faith and Conflict: The Global Rise of Christianity,” Pew Forum on Religion and Public Life, 2 Maret 2005. tersedia daring di www.pewforum.org/Christian/Faith-and-Conflict-The-Global-Rise-of-Christianity.aspx.17 Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 3, hlm. 220.

G. T. Ng, Ph.D., adalah Sekretaris Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.

Seorang mantan profesor universitas, dekan teologi, dan eksekutif sekretaris divisi, dia berdomisili bersama istrinya, Ivy, di Laurel, Maryland, A.S.

90%53%

1962misionaris jangka panjang Advent berasal dari negara global Utara.

2012 mencapai

01 - 2014 | Adventist World 19

Kisah Orang AdventD i v i s i A s i A s e l A t A n

Jeyaselvi tinggal sendirian di rumah sederhana yang baru dibangun itu di Kannankurichi, sebuah kota kecil di

India Selatan. Dia adalah seorang peng-usaha sukses, seorang pedagang grosir kacang tanah, tanaman utama daerah. Selain itu, dia memimpin anggota jema-atnya keluar setiap hari Sabat sekitar 30 orang dewasa—gereja Advent lahir dari berbagai percobaannya dan pimpinan Tuhan yang luar biasa.

Bagaimana Hal Itu DimulaiKisah dimulai sembilan tahun lalu.Putus asa, tunawisma, dan lapar, Jeya-

selvi berpikir bahwa dia telah mencapai ujung jalan itu. Hidup bagi ibu tunggal ini tidak adil, dan anak laki-lakinya ham-pir tidak bisa memahami perbedaan an-

membawa orang banyak mendekatinya. Banyak yang kasihan, beberapa orang menunjukkan kese-dihan, beberapa orang de-ngan kata-kata bijak seper-ti bagaimana untuk tidak digigit anjing saat melewatinya, tapi tidak ada satu pun yang berhubungan dengan roti; bahkan tidak ada yang rela untuk membungkus luka dan menghentikan pendarahan itu.

Ketika semua suara kasihan berhenti, wanita terluka ditinggalkan sendirian di trotoar. Dia menyeret dirinya ke “rumah-nya“—tempat untuk berbaring di bawah jembatan layang—dan menunggu untuk apa pun “nasib“ yang akan membawa mereka.

Isak tangisnya menahan dua pria membagikan makanan bagi orang mis-kin setelah layanan Sabat.

Begitu ia sampai di sana, Jeyaselvi menemukan sekali lagi apa yang dia tahu dalam semua kehidupannya: “Keberun-tungan“ tidak pernah di sisinya. Makan-an telah habis, dan kekecewaan berubah lagi menjadi air mata. Seorang relawan Hope Channel tidak tahan memandang kesedihan ini, dia memberinya 20 rupee, dan menyarankan agar wanita itu men-dapatkan makanan dari beberapa tempat di pinggir jalan. Wanita tak berpengha-rapan itu menyadari bahwa harapan me-miliki caranya sendiri menyatakan ha-rapan, dan bergegas dengan anak laki-lakinya untuk membeli makanan. Dalam perjalanan ia harus melewati beberapa rumah, dan pada suatu langkah ia berdi-ri, ada seorang wanita setengah baya de-ngan bungkusan yang dibungkus daun pisang. Wanita setengah baya itu sedang menunggu untuk memenuhi sumpah yang ia buat bahwa setiap Sabtu dia akan memberi makan kepada orang yang membutuhkan—pemikirannya yang me-nyentil dunia yang lapar. Jeyaselvi dan anaknya memiliki makanan layak perta-ma mereka untuk beberapa hari.

Kehidupan Setelah KelaparanRasa lapar hilang, Jeyaselvi memiliki

masalah praktis: Apakah yang harus dila-kukan dengan 20 rupee itu? Bahkan yang

yang sedang lewat. Mereka berbalik un-tuk melihat apa yang terjadi. Tidak butuh waktu penyelidikan ilmiah untuk menge-tahui apa yang dibutuhkan wanita yang menderita itu: Yang satu membungkus luka itu dan yang lain menyediakan ma-kanan untuk dimakan. Mereka memban-tunya dengan hal yang pertama, dan ke-mudian mereka untuk pergi ke tempat pertemuan kecil satu blok jauhnya, di mana pada Sabat sore, makanan disaji-kan kepada siapa saja yang membutuh-kannya. Itulah “Injil“ yang Jeya sedang tunggu didengarkan. Dia membawa anaknya dan bergegas ke pusat studi Al-kitab Hope Channel, di mana relawan

tara adil dan tidak adil; yang ia inginkan saat itu adalah sepotong roti. Untuk roti ini Jeya berangkat hari itu sembilan kali musim panas yang lalu di jalan-jalan sempit Kannankurichi. Saat ia mencari beberapa orang baik hati yang akan memberikan satu atau dua rupee untuk proyeknya hari itu—sepotong roti—dia tidak mengantisipasi pengunjung yang tak terduga yang membebaninya dan memberinya gigi tajam di otot betisnya yang dalam.

Jaya terhuyung-huyung, dan jatuh di trotoar semen. Tangisan wanita tunawis-ma, putus asa, lapar, dan sekarang luntur bercampur dengan teriakan anaknya

Orang Advent di Asia Selatan

Oleh John M. Fowler

Mengejutkan:

LebihAgenda

dari

20 Adventist World | 01 - 2014

termiskin dari yang miskin memiliki hati nurani yang menimbulkan beberapa per-tanyaan aneh. Atau apakah pikiran itu adalah beberapa refleksi dari gambar Al-lah, namun redup atau kusam, yang telah ditanamkan dalam setiap hati orang? Jey-aselvi tidak mengetahui rahasia wawasan teologi seperti itu, tapi dia adalah seorang yang memiliki etikanya sendiri. Sekarang rasa laparnya sudah hilang, dan uang itu bisa digunakan untuk orang lain. Dia kembali ke pusat studi Alkitab Hope Channel dan mengembalikan uang terse-but kepada relawan yang menunjukkan padanya kasih sayang. “Tuhan memberi-kan kebutuhan saya untuk hari itu,“ ka-tanya; “Mungkin uang ini dapat mem-bantu orang lain.“

John Prakasam, pekerja bagi Alkitab, tertegun pada aksi wanita tunawisma, putus asa, dan tidak lapar lagi itu. Dia mungkin merasa cukup, tapi John meli-hat dalam dirinya suatu semangat men-cari lebih dari makanan. Ia mulai belajar Alkitab dengan dia, dan dia mendalami Firman Allah. Dalam beberapa minggu,

ketika tim Hope Channel memiliki ke-sempatan untuk baptisan, wanita ini in-gin dibaptis. “Kasihnya pada kebenaran begitu kuat,“ kata S. Johnson, seorang pelopor pelayanan TV Advent di Divisi Asia Selatan dan sekarang menjadi peng-injil di uni konferens dan koordinator Hope Channel, “kita merasa tidak ragu-ragu untuk membaptisnya.“

Baptisan selesai, Johnson dan rekan-nya berencana untuk menempatkan Je-yaselvi pada dukungan kehidupan eko-nomi. Benar, seseorang tidak akan hidup dari roti saja, tetapi membutuhkan roti untuk hidup. Kasih sayang Kristen dan rasa praktis ditanam di hati mereka, dan tim Johnson memandang di sekitar kota dan mendorong Jeyaselvi untuk menjadi penjual kacang. Seluruh wilayah ini ter-kenal karena pertumbuhan kacang. De-ngan kerja keras, sedikit perencanaan, dan iman dalam janji-janji Allah yang sa-ngat besar, pedagang skala kecil ini suatu waktu menjadi pedagang grosir kacang terkemuka di daerah itu. Dalam sembi-lan tahun dia tidak lagi tunawisma, pu-tus asa, dan lapar. Dari berkat Tuhan ia membangun rumahnya sendiri, dengan ruang pertemuan untuk kelompok Ad-vent di kota itu.

Sebuah gereja lahir! Sebuah kasih sa-yang, berbagi kabar baik, pikiran untuk merencanakan cara untuk hidup—se-muanya diarahkan kepada seorang wani-ta tunawisma, putus asa, dan lapar ini. Yang dianggap kotor di bumi ini dapat menjadi alat untuk membangun sebuah gereja bagi Sang Pencipta dan Penebus dunia. Segera Jeyaselvi telah memenang-kan 30 orang untuk beribadah dengan dia di rumahnya. Seorang yang pernah tunawisma itu memberikan sebuah ru-mah bagi Allah!

Baris KeajaibanMukjizat seperti itu, yang lama dan

baru, menandai sejarah dan misi gereja di Asia Selatan. Salah satu misionaris Ad-vent pertama adalah seorang wanita, Georgia Burrus, yang datang ke India pa-da tahun 1895; seorang yang pertama ka-li bertobat dari hasil kerjanya adalah seo-rang wanita. Mulai dari Georgia sam-pai Jeyaselvi, gereja telah menyaksi-kan ribuan perempuan dan laki-laki, pe-kerja yang dibayar dan anggota awam, muda dan tua, yang hidup dalam harap-

an, menabur dengan tangisan, dan me-nuai dalam sukacita. Gereja yang dimulai dengan 23 anggota pada tahun 1899 saat ini siap untuk mencapai 2 juta jiwa pada saat sidang General Conference berikut-nya. Perkotaan dan pedesaan di seluruh pos-pos di wilayah tersebut penuh de-ngan ajaran Advent.

Pertumbuhan tersebut tidak dalam keanggotaan saja. Siaran radio, pernah ti-dak tersedia untuk proklamasi Injil, seka-rang sudah di jangkauan kita. Hope Channel dan pelayanan TV disiarkan da-lam enam bahasa, mencapai massa yang luas di seluruh negeri.

Penginjilan bukan lagi monopoli ka-um pria. Perempuan dan anak muda se-makin terlibat dalam pertumbuhan dan pembangunan gereja. Pendidikan Advent telah dimediasi melalui tujuh perguruan tinggi dan 356 sekolah K-12 untuk 175.000 siswa.

Nepal dan Bhutan mencicipi sukacita Injil tanpa hambatan untuk pertama ka-linya. Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah Divisi Asia Selatan telah begitu banyak dicapai oleh sedikit orang demi keselamatan begitu banyak orang.

Namun, apa yang harus dilakukan naik bagaikan Gunung Everest dalam perbandingan kepada kesederhanaan yang telah dilakukan sejauh ini. Berdiri pada prestasi sederhana itu, pemimpin dan orang percaya di Asia Selatan merasa berhadapan dengan seribu puncak untuk didaki: Audit keanggotaan, menggerak-kan penatalayanan naik dari persepuluh-an per kapita yang terendah (3,23 dolar AS pada tahun 2011) di dunia, memberi-kan upah yang layak kepada pendeta dan guru, dan membangun jalan raya bagi Allah kita yang akan membawa angin melalui ribuan desa dan kota yang belum tersentuh oleh Advent.

Agenda tersebut mengejutkan. Tapi kuasa itu ada. Roh menunggu untuk menggunakan mereka—seperti Jeyasel-vi—yang datang kepada-Nya untuk me-nyelesaikan tugas. n

Atas, Kiri: TABUR BENIH: Hope Channel melakukan lebih dari memproklamasikan Injil melalui televisi. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menabur benih untuk pertemuan-pertemuan kelompok kecil yang akhirnya menghasilkan panen. Bawah, Kiri: SEL BERTUMBUH: Kelas Pemuridan, doa syafaat, dan sesi kelompok kecil membuka peluang yang mungkin tidak dapat dilakukan yang lain. Atas: PAHLAWAN TANPA TANDA JASA: Perempuan telah muncul sebagai kekuatan yang kuat dalam kesaksian, ibadah, dan kehidupan doa dari gereja di Asia Selatan, memberikan arti baru untuk penginjilan dan memenangkan jiwa.

John M. Fowler, baru saja pensiun setelah 53 tahun melayani gereja, termasuk 21 tahun di General Conference.

01 - 2014 | Adventist World 21

M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Tulisan-tulisan Ellen White menampilkan desakan men-colok dan semangat misionaris untuk penginjilan perko-taan. Memang, setelah menghabiskan waktu yang signifi-

kan di kota-kota Amerika Utara dan Eropa (1874-1901), ia menjadi lebih sangat prihatin dengan kebutuhan di New York dan perkotaan besar lainnya.1 Bahkan, dia “memiliki beban bahwa gereja telah mengabaikan Injil di kota-kota. Memperba-iki kelalaian itu adalah titik fokus pelayanannya antara 1901 dan 1910.“2 Kuat sekali yang dia rasakan pada isu tersebut, sehingga untuk sementara dia menolak untuk berdiskusi dengan Ketua General Conference, A.G. Daniels sampai ia menggambarkan se-buah strategi agresif.3 Tahun 1908 White menulis, “Ada cara yang sekarang telah terikat yang harus digunakan untuk kota-kota yang tidak dilayani di Eropa, Australia, dan Amerika, dan di daerah luar.“4

Bukan Hanya Satu PendekatanPerspektif kehidupan pedesaan dan model penginjilan “out­

post“ 5* seringkali menjadi nasihat yang disoroti dari tulisan-tu-lisannya pada subjek ini. Dalam model ini misionaris tersebut tinggal di negara dan bolak-balik ke kota untuk bersaksi. Tapi George Knight mencatat pernyataan lain, “bahkan hal yang sa-ma-sama benar dan penting, telah diabaikan. Umat Advent umumnya telah menyoroti hanya satu setengah dari perspektif Ellen White.“6

Ellen White juga mencatat dukungannnya pada model penginjilan “in­post“**: “Dekat di sekitar kita adalah kota-kota di mana tidak ada upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan jiwa.“ Keluarga “yang tahu kebenaran ini [seharusnya] menetap di kota-kota dan desa-desa, untuk mendirikan standar Kristus di sana.“7

Dua nasihat ini sebenarnya tidak bertentangan satu sama la-in, dan selanjutnya hal itu menggambarkan antara penempatan institusional dan tempat tinggal. Ellen White berusaha meng-hindari sejumlah besar keluarga yang tidak perlu menetap di kota-kota karena penempatan institusional. Dia tidak mene-kankan pendekatan outpost dalam kaitannya dengan gereja-ge-reja lokal,8 dan selanjutnya, nasihatnya mengenai migrasi ke pe-desaan diekspresikan di dalam tulisan pribadi dan pemelihara-an tuntunan Ilahi.

Laporan SeimbangSalah satu pernyataannya yang pertama kali agar berpindah

dari perkotaan ke pedesaan, ditulis pada tahun 1885, secara efektif menggambarkan: “Sementara pengepungan Yerusalem oleh tentara Romawi adalah sinyal untuk pergi ke Yudea Kris-ten, sehingga asumsi kuasa pada bagian dari bangsa kita dalam dekret menegakkan Sabat kepausan akan menjadi peringatan bagi kita. Hal ini kemudian akan menjadi waktu tepat untuk meninggalkan kota-kota besar, persiapan untuk meninggalkan yang lebih kecil untuk rumah pensiun di tempat-tempat ter-pencil di antara gunung-gunung.“9 Oleh Ivan Leigh Warden dan J. L. Thompson

Ellen

PenginjilanWhite &

k o t a

22 Adventist World | 01 - 2014

Nasihat praktis dan bersifat berangsur ini juga meluas ke lo-kasi gereja lembaga, seperti yang ditunjukkan oleh penggunaan frase berkualitas berikut ini: “Sampai telah memungkinkan bagi mereka untuk pergi“ atau “sementara jalan itu terbuka di ha-dapan mereka untuk melakukannya.“10 Bukti dari kedua kutip-an ini adalah nasihat praktis Ellen White, bukan keadaan dog-ma, dan kepentingan personal, arahan Ilahi dalam keputusan pindah ke daerah terpencil.

Ellen White mendesak orang percaya untuk menumbuhkan pendekatan yang seimbang: “Sementara hal ini adalah perintah Tuhan, para pelayan pilihan diasingkan dan talenta harus di-tempatkan di pusat-pusat penduduk untuk membawa upaya publik, demikian jugalah tujuan-Nya agar anggota gereja yang tinggal di kota-kota ini akan menggunakan talenta yang diberikan Tuhan dalam bekerja bagi jiwa-jiwa.“11 Da-lam bidang lain ia menekankan bahwa “se-cara khusus anggota gereja yang hidup di kota-kota mempraktikkan, dalam segala kerendahan hati, talenta yang diberikan Tuhan kepada mereka bekerja bagi mereka yang bersedia untuk mendengar pekabaran yang harus datang ke dunia pada saat ini.... Sementara para pe-layan tersebut memenangkan jiwa bagi Yesus, mereka akan me-nemukan bahwa banyak orang yang tidak pernah dapat dicapai dengan cara lain akan menanggapi usaha pribadi yang cemer-lang.“12

Ellen White melakukan nasihat dukungan hidup dan men-dirikan lembaga-lembaga gereja di luar kota bila mungkin; dan pandangannya pada keluarga yang tidak “memanfaatkan sarana yang ditunjuk Allah, dan keluar dari kota“13 telah cukup jelas. Dalam tulisan-tulisannya, ia mengritik beberapa keluarga yang “berkeliaran“ dan “tidak membuat tekad upaya“ untuk pindah jauh dari kota.14

Buktinya, nasihat berangsur-angsur perihal pindah ke pede-saan bukan mengabaikan perintah Allah untuk pindah, namun, sementara keluarga menunggu petunjuk Allah atau sinyal-Nya, dia menyangsikan model penginjilan kota “in­post“: “Selama mereka tetap berada di kota, mereka harus paling aktif dalam melakukan pekerjaan misionaris, walaupun pengaruh mereka terbatas.... Tuhan akan memberkati mereka dengan hikmat dan kebijaksanaan, dan dengan cara dan waktu-Nya sendiri, Dia akan memungkinkan mereka untuk menempatkan diri mereka sendiri di mana mereka tidak akan dikelilingi terus-menerus dengan pengaruh mencemarkan dari kehidupan kota mo-dern.“15

Tidak ada KontradiksiNasihat Ellen White tidak menunjukkan kontradiksi antara

instruksinya pada kehidupan pedesaan dan penginjilan perko-taan. Ajarannya tentang masalah ini dapat diringkas sebagai berikut: (1) Allah secara personal mengarahkan orang percaya

pada “saat/kapan“ berpindah, (2) Dia juga memanggil beberapa orang percaya pergi ke kota untuk mewartakan Injil, (3) orang percaya yang baru akan bangkit di kota-kota karena model penginjilan “in­post“ dan “outpost;” (4) Allah akan menerangi orang percaya yang baru di perkotaan ini, untuk model pengin-jilan pilihan mereka sendiri (“outpost” atau “in­post“).

Pengalaman Nyonya White sendiri di Amerika Utara, Eropa, dan Australia—dan pekabaran yang dia miliki bagi mereka yang terlibat dalam pelayanan perkotaan dalam zamannya16—menunjukkan kerinduannya untuk penginjilan perkotaan.“ Pa-ra pendeta yang diurapi saja tidak cukup untuk tugas memperi-ngatkan kota-kota besar. Allah memanggil tidak hanya para

pendeta, tetapi juga dokter, perawat, penginjil literatur, pekerja Alkitab, dan kaum awam yang diasingkan dengan talenta ber-variasi yang memiliki kesadaran tentang Firman Allah dan yang tahu kuasa kasih karunia-Nya, untuk mempertimbangkan ke-butuhan kota-kota yang diabaikan. Waktu cepat berlalu, dan ada banyak yang harus dilakukan. Setiap agen harus segera be-kerja, sehingga kesempatan ini dapat ditingkatkan dengan bi-jaksana.“17 n

* “Outpost” atau “pos luar” yang dimaksudkan di sini adalah pos penginjilan yang berlokasi di luar atau jauh dari perkotaan atau terpencil. Melakukan penginjilan dengan mendatangi kota tersebut tetapi tidak tinggal di kota.** “In­Post” atau “pos dalam” yang dimaksudkan di sini adalah pos penginjilan yang berlokasi di dalam kota besar tersebut. Melakukan penginjilan dengan tinggal di kota tersebut.

1 Ellen White mencatat “pekerjaan di Greater New York harus memiliki pertolongan pekerja yang baik yang dapat aman” (Evangelism [Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946], hlm. 384).2 George Knight, “Another Look at City Mission,” Adventist Review, 6 Desember 2001.3 Arthur White, Ellen G. White: The Later Elmshaven Years, 1905­1915 (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1982), hlm. 223-228.4 E. G. White, Evangelism, hlm. 428.5 Ibid., hlm. 76; Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), jld. 2, hlm. 358. 6 Knight, “Another Look.” 7 Ellen G. White, Christian Service (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1925), hlm. 180.8 Knight, “Another Look.”9 Ellen White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948),jld. 5, hlm. 464, 465.10 Ellen G. White, “Behold, What Manner of Love!” Review and Herald, 27 September 1906.11 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 158.12 Ellen G. White, Medical Ministry (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1932), hlm. 332.13 Ellen G. White, Country Living (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1946), hlm. 6. 14 Ibid.15 E. G. White, “Behold, What Manner of Love!”16 Stephen N. Haskell, yang memulai pekerjaan di New York City tahun 1901, salah satu yang Ellen White nasihati sehubungan pekerjaan di kota(lihat Hetty Haskell to E. G. White, 29 Juli 1901; dan S. N. Haskell to E. G. White, 18 Juli 1901; 29 Juli 1901). 17 E. G. White, The Acts of the Apostles, hlm. 158, 159.

Ivan Leigh Warden adalah Associate Direktur Ellen G. White Estate;

J. L. Thompson pendeta GMAHK Jemaat Vallejo Berea di Vallejo, California.Oleh Ivan Leigh Warden dan J. L. Thompson

White &Nyonya White menyangsikan satu model penginjilan kota ‘ in-post.’

01 - 2014 | Adventist World 23

K E H I D U P A N A D V E N T

Sementara pada hari libur di Fin-landia musim panas lalu, suami saya dan saya mengunjungi teman-te-

man dan kerabat yang kami tidak temui dalam waktu yang lama. Kami memiliki banyak kunjungan yang harus dilakukan. Misalnya, saya tidak tahu bahwa teman saya Tytti telah mengalami kecelakaan yang mengancam jiwa dua tahun sebe-lumnya dan akibatnya telah sakit untuk waktu yang lama. Dia mengatakan kepa-da saya bagaimana Tuhan menyembuh-kan penyakit hemiplegianya—kelum-puhan satu sisi tubuh—dan bahwa ia te-lah belajar berjalan lagi karena doa syafa-at.

Tytti bertanya tentang kejadian saat ini dalam hidup saya, dan saya mengata-kan kepadanya bahwa saya telah diun-dang untuk merekam program Kristen untuk Hope Channel Ukraina. Saya benar-benar baru saja menyelesaikan re-kaman sebelum berlibur. Mata Tytti me-lebar saat ia mendengarkan dengan pe-nuh perhatian. Dia kemudian menjelas-kan bahwa ia telah diminta untuk menja-di bagian dari sebuah program di sebuah stasiun televisi Kristen di Finlandia, di mana ia menceritakan pengalamannya dengan kecelakaan dan bagaimana ia te-lah disembuhkan. Dia memberikan ke-saksian pribadi tentang bagaimana Allah

Atas: MENGUNJUNGI: Tytti dan Hannele

menikmati kunjungan bersama di Finlandia.

Kanan: SAHABAT BARU: Tytti dan Satu

bersahabat saat pertama mereka

bertemu.

telah mendengar doanya dan apa doa syafaat yang dilakukan.

Tytti yakin bahwa pertemuan kami pada waktu tertentu bukanlah sebuah ke-sempatan belaka. Saya mampu untuk mendorong dia dan memberikan bebera-pa wawasan ke dalam teknik rekaman studio. Saya juga melihat ke depan untuk melihat programnya.

Dua bulan kemudian, Tytti mengi-rimi saya link internet untuk program ini, dan saya bisa menonton dia memberikan kesaksian pribadinya. Dia tampak ber-seri-seri dan bahagia, dan kata-katanya jelas mengalir dari hati yang tulus. Dia memberi semua kemuliaan kepada Allah bagi kesembuhannya .

Strate giTuhan

Tidak selalu seperti yang kita pikirkan

P h o t o s c o u r t e s y o f t h e A u t h o r24 Adventist World | 01 - 2014

Berbagi Link TersebutSetelah menonton acara tersebut, saya

memikirkan sahabat saya yang bernama Satu, yang juga berasal dari Finlandia ta-pi tinggal di Jerman, seperti saya. Satu adalah seorang Kristen, dan saya pikir dia mungkin tertarik dalam melihat program ini. Jadi saya mengirimnya link situs itu dan menyebutkan bahwa Tytti adalah sa-habat saya.

Keesokan harinya Satu menulis: “Te-rima kasih untuk menjadi mata rantai berkat Allah.“ Dia kemudian menjelas-kan bahwa ia telah berdoa tanpa henti se-lama berbulan-bulan untuk dua orang yang sangat sayang padanya. Dia telah menangis dan berduka dengan mereka. Dia bahkan menghadiri pekan doa syafa-at dan berada di gereja dan berdoa de-ngan sungguh-sungguh di sana untuk te-man-temannya. Tuhan, bagaimanapun, tampaknya tidak akan menjawab doa-doanya. Situasi tampaknya semakin pa-rah, dan dia menjadi sangat putus asa. Dia bilang dia merasa seperti Raja Daud dalam Mazmur 38:8, 9 ketika ia menulis: “Sebab pinggangku penuh radang, tidak ada yang sehat pada dagingku; aku keha-bisan tenaga dan remuk redam, aku me-rintih karena degap-degup jantungku.“ Dia butuh tanda, katanya, agar doa-do-anya tidak sia-sia.

Saat itulah ia menerima link situs ke-saksian sahabat saya. Dia mengatakan ke-pada saya bahwa program ini adalah ber-kat dan penghiburan kepadanya bahwa ia tidak bisa mengungkapkan kegembiraan-nya dengan kata-kata. Dia menonton program tersebut beberapa kali dan ber-terima kasih kepada Tuhan atas pekabar-an kasih-Nya. Satu kemudian menghu-bungi Tytti via Facebook, dan mereka de-ngan cepat menjadi sahabat.

Pengalaman Satu membuktikan bah-wa waktu Tuhan itu sempurna. Satu dan Tytti sekarang memiliki persahabatan yang indah. Mereka berbagi pengalaman mereka dengan Tuhan dan mendorong satu sama lain. Mereka berharap untuk menemukan apa lagi yang Tuhan sedia-kan bagi mereka di masa depan.

Instrumen AllahTuhan dapat memakai kita untuk tu-

juan-Nya bahkan ketika kita tidak me-nyadarinya. Saya merasa sangat istimewa bahwa saya mampu untuk memainkan peran kecil dalam membangun hubung-an melalui mana berkat Tuhan dapat mengalir.

Saya mengagumi banyak langkah ke-cil yang diperlukan untuk membawa ha-sil ini. Tampaknya seolah-olah Allah menggunakan strategi yang rumit untuk menempatkan kita dalam posisi yang te-pat pada saat yang tepat sehingga kita bi-sa menjadi berkat bagi orang lain. Itu ter-jadi 10 tahun yang lalu saat tampil di konser selama perjalanan paduan suara ke Rosenheim di mana saya pertama kali bertemu Satu. Kami tidak pernah bisa membayangkan selanjutnya bahwa kami berdua suatu hari akan berdiri di hadap-an Allah dengan takjub dan pujian, dipe-nuhi oleh kasih dan kebaikan-Nya.

Allah memerintahkan Abraham: “Aku akan membuat engkau... dan engkau akan menjadi berkat“ (Kej. 12:2). Tuhan ingin semua anak-Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain . Kita bisa mem-percayai-Nya untuk memimpin kita dan melakukan apa yang terbaik bagi kita dan orang yang kita kasihi. Dia kemudian da-pat memakai kita sebagai alat-Nya yaitu kasih dan anugerah.

Sebuah alat, atau instrumen, tidak dapat melakukan apa-apa dengan sendirinya sendiri, tetapi ketika Tuan itu membawanya ke tangan-Nya, hal-hal baik terjadi. Dia adalah seorang ahli pengrajin, dan kita bisa mempercayai-Nya untuk melakukan semua hal dengan baik. n

Tuhan, jadikanlah aku alat damai-Mu;

Di mana ada kebencian, biarkan aku menabur kasih;

Di mana ada sakit hati, ada maaf;Di mana ada keraguan, ada iman;Di mana ada keputusasaan, ada

harapan;Di mana ada kegelapan, ada

cahaya;Di mana ada kesedihan, ada

sukacita.

Oh Guru Ilahi, jawablah sehingga aku tidak terus mencari

Agar terhibur, untuk menghibur;Agar mengerti, untuk memahami;Agar dicintai, untuk mencintai.Karena dalam memberi kita

menerima; dalam mengampuni kita diampuni;

Dan dalam kematian kita dilahirkan untuk hidup kekal.

— dikutip dari doa Francis dari Assisi, tetapi penulis sebenarnya dari bait ini tidak diketahui.

Hannele Ottschofski tinggal di Jerman Selatan dengan suaminya, seo-rang pendeta pensiunan.

Dia adalah pembicara Hope Channel Ukraina dan pelayanan wanita.

Strate gi Oleh Hannele Ottschofski

01 - 2014 | Adventist World 25

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Pertanyaan Anda tentang be-rapa lama Yesus di dalam ku-

bur. Beberapa orang percaya bahwa Dia sudah mati selama 72

jam, yang lainnya berpendapat kurang dari tiga hari penuh dan malam. Ini adalah kasus di mana itu penting untuk mengetahui bagaimana hari

dihitung pada zaman Alkitab. Untuk menghindari kesalahpa-haman, itu selalu penting untuk memeriksa konteks dan peng-gunaan istilah yang sama di tempat lain dalam Alkitab.

1. Tiga Hari Tiga Malam: Naskah itu tampaknya cukup jelas: “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam” (Matius 12:40). Bagi kita, ini merupakan pernyataan yang tepat waktu: tiga hari 24 jam pe-nuh. Belum tentu begitu bagi penulis Alkitab, yang hanya me-nekankan bahwa itu adalah tiga hari.

Suatu hari di Alkitab didasari oleh hari/cahaya dan malam/gelap. Oleh karena itu “tiga hari tiga malam” adalah cara lain untuk mengatakan “tiga hari.” Matius mengatakan bahwa Yesus berpuasa “empat puluh hari dan empat puluh malam” (Matius 4:2) tapi Markus mengatakan “empat puluh hari” (Markus 1:13). Para penulis Alkitab tidak berpikir tentang periode yang tepat dari 24 jam. Ini bukan urusan mereka, karena mereka ti-dak memiliki jam tangan seperti yang kita saat ini. Dua frasa adalah sinonim, tapi yang pertama menekankan jumlah hari, tidak sejauh tepat dalam hitungan jam. Apakah kita lebih tepat dari segi waktu? Ya!

2. Frasa Lainnya: Injil menggunakan ekspresi waktu yang berbeda terkait dengan kebangkitan Yesus. Beberapa dari hal itu tampak bertentangan: “Sesudah [meta] tiga hari Ia akan bangkit”(lihat Markus 9:31; 10:34; Mat. 27:63); “Dalam tiga ha-ri“ (dengan preposisi en “pada/dalam,“ Matius 27:40; tanpa preposisi, lihat Matius 16:21; 17:23; 20:19; Lukas 9:22; 18:33; 1 Korintus 15:4), dan “dalam/setelah [dia] tiga hari“ (lihat Matius 26:61). Dalam kasus terakhir ini, preposisi dia dapat diterje-mahkan “dalam/pada hari yang ketiga“ (lihat Hosea 6:2). “Sesu-dah“ menunjukkan bahwa kebangkitan itu terjadi pada hari ke-empat, tapi ini ditolak oleh frasa lainnya. Jadi pertanyaannya adalah: Apakah artinya “sesudah (meta)” (Matius 27:63)?

Dalam penggunaan frasa Yahudi “sesudah tiga hari “berarti “lusa,“ dan inilah yang dipahami banyak orang. Menurut Mati-us 27:63, orang yang mendengar Yesus mengerti bahwa Ia akan dibangkitkan pada hari ketiga dan bahwa kubur-Nya “harus di-jaga sampai [Heos, “sampai, hingga“] hari ketiga.“ Ini berarti bahwa “sesudah tiga hari“ mengacu pada periode waktu yang mencakup setiap bagian dari tiga hari, dan dapat digunakan se-tara “pada hari ketiga.“ Dalam Matius, Yesus menyebutkan tiga hari hanya dalam pasal 12:40—“tiga hari tiga malam,“ menun-jukkan pemahaman umum Yesus mengatakan “dalam jangka waktu tiga hari.“

3. Perhitungan Inklusif: Penelitian kita dari frasa yang ber-beda menunjukkan bahwa frasa idiom “tiga hari“ itu dihitung dari satu hari penuh. Sebagai ungkapan idiom, tidak dapat di-pahami secara harfiah. Kita menemukan penggunaan yang sa-ma dalam Perjanjian Lama. Ungkapan “tiga hari tiga malam“ berarti “tiga hari“ (1 Sam. 30:12, 13). Esther meminta orang un-tuk berpuasa bersama-sama dengan dia “tiga hari, siang atau malam“ (Ester 4:16). Kemudian “pada hari ketiga“ dia muncul di hadapan raja (Ester 5:1). Ini adalah perhitungan inklusif; tiga hari termasuk bagian dari beberapa hari dihitung sebagai hari. Rehabeam meminta orang untuk “pergi sampai lusa“ dan kem-bali kepadanya. Mereka kembali pada “hari lusanya“ (1 Raja-ra-ja 12:5, 12). Kita menemukan fenomena yang sama di kalangan bukan Israel. Sebuah abad ke-18 Tarikh Masehi. Raja Mesopo-tamia bercerita tentang kedatangannya di kota: “Aku menunggu di Kota Azlayanu selama tiga hari, dan pada hari ketiga mereka mendekat.“ Bagian dari hari pertama ditambah bagian hari ke-tiga dihitung menjadi tiga hari.

Dalam rangka untuk menafsirkan Alkitab dengan benar, ki-ta harus menghitung hari dengan cara penulis Alkitab menghi-tungnya. Yesus mati pada hari Jumat dan dibangkitkan pada ha-ri ketiga! n

Apakahartinya

“tiga hari tiga malam?”

Sebelum ia pensiun Angel Manuel Rodríguez melayani gereja sebagai pendeta dan profesor, dan dalam waktu lama sebagai Direktur Biblical Research Institute, General Conference.

DuluWaktu:

dan Sekarang

26 Adventist World | 01 - 201426 Adventist World | January 2014

P E L A J A R A N A L K I T A B

Pekabaran untuk masing-masing Wahyu tujuh jemaat me-ngandung pelajaran penting bagi jemaat Tuhan saat ini. Mereka juga berbicara kepada kita sebagai orang Kristen.

Mereka mengungkapkan prinsip-prinsip hidup yang saleh dan nasihat tentang apa artinya hidup sebagai orang Kristen di du-nia nyata. Pekabaran Yesus ini bukan risalah teologi utama, sulit bagi kebanyakan orang untuk memahami dan mendebatkan para teolog di institusi akademik. Pekabaran itu adalah surat penggembalaan dari Yesus untuk anggota jemaat yang rata-rata bertumbuh dalam kehidupan Kristen dan berpegang teguh pa-da iman dalam kesulitan, dan menantang. Hal ini terutama ber-laku dalam pekabaran Yesus kepada jemaat di Tiatira.

1 Baca Wahyu 2:19. Apakah pujian yang Tuhan be-rikan ke Jemaat Tiatira? Sebutkan lima kualitas puji-an dari jemaat ini. Mengapa hal ini begitu penting?Pada permukaan kelihatannya bahwa jemaat di Tiatira sedang berkembang dalam komunitas spiritual. Mereka dipuji karena mereka “bekerja, kasih, pelayanan, iman, dan kesabaran.” Mere-ka tampaknya secara aktif terlibat dalam masyarakat dengan “perbuatan baik.” Mereka melakukan pelayanan masyarakat yang mengagumkan. Tapi ada masalah.

2 Baca Wahyu 2:20. Bagaimanakah Yesus menje-laskan masalah di jemaat di Tiatira?

3 Siapakah wanita Izebel itu? Apakah yang dia wakili? Apakah penjelasan simbol perzinahan itu? Bacalah teks berikut untuk petunjuk tentang masalah nyata di Tiatira: 1 Raja-raja 16:30-33, 19:1, 2; 21:25, Ya-kobus 4:1-4, Wahyu 17:1, 2.Raja Israel, Ahab, bertentangan dengan perintah Allah, meni-kahi Izebel, putri Ethbaal, raja orang Sidon. Dia lebih jauh me-langgar kehendak Allah dengan memasuki Baal. Ahab mencam-pur agama Israel dengan ibadah Baal, integritas dikompromi-kan, dan memimpin umat Allah ke dalam kemurtadan. Pe-nyembahan berhala membanjiri Israel.

Izebel, istri Ahab, merupakan perzinahan rohani, pencam-puran palsu dengan yang benar, dan murtad dari Allah yang be-

nar. Jemaat di Tiatira merupakan percampuran kebenaran dan kesalahan, dikompromikan, iman dirusak, hanya memperta-hankan kulit luar kekristenan.

4 Apakah tanggapan Allah terhadap kemurtadan Tiatira itu? Baca Wahyu 2:21, 22.Allah kita yang penuh belas kasihan dan pengampun memberi-kan Tiatira waktu untuk bertobat. Tapi kemurahan Allah selalu dicampur dengan penghakiman-Nya bagi mereka yang meng-hina kasih-Nya dan menolak anugerah-Nya. Ungkapan “Dan anak-anaknya akan Kumatikan” (ayat 23) harus dipahami da-lam konteks kematian rohani bagi mereka yang terus-menerus melanggar perintah Allah. Kemurtadan dan pemberontakan di-wariskan dari satu generasi ke hasil berikutnya dengan kehi-langan kekal. Namun siklus kematian bisa dipatahkan oleh per-tobatan.

5 Baca Wahyu 2:24. Apakah ada di Tiatira yang menolak tren kemurtadan dan tetap setia kepada Kristus?Ungkapan “orang-orang lain di Tiatira” mengingatkan kita dari sisa-sisa, atau “keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus” (Wahyu 12:17). Sekali lagi di akhir zaman, Yesus akan memiliki umat sisa yang setia yang tidak menyerah pada tekanan dari kompromi.

6 Nasihat apakah yang Yesus berikan ke jemaat di Tiatira, dan bagaimana penerapannya dalam hari-hari terakhir? Bandingkan Wahyu 2:25 dengan Matius 24:13, 42.

7 Baca Wahyu 2:26-28. Janji apakah yang Tuhan berikan kepada pemenang dalam Tiatira?Salah satu pelajaran yang jelas dalam pekabaran kepada tujuh jemaat Wahyu hanyalah ini: Dalam keadaan apa pun kita temu-kan diri kita, adalah mungkin untuk mengatasinya melalui anu-gerah kasih Kristus. Tidak ada tantangan dalam hidup ini terla-lu besar bagi anugerah Allah.

Itu berita yang sangat baik. n

Oleh Mark A. Finley

BerpeganglahTiatira:

01 - 2014 | Adventist World 27

Monteiro masih dipenjara (“Cuplikan Terbaru Menunjukkan Keluarga dari Pendeta Terpenjara di Togo,“ Juni 2013). Untuk membantu berpartisipasi dalam tujuan membebaskan Monteiro, saya ti-dak hanya akan menandatangani petisi (ia adalah bagian dari keluarga gereja ki-ta)—Saya akan berdoa untuk pembebas-annya. Saya mengundang semua anggota gereja saya berdoa untuk dia juga.

Charles AbdonelGonaives , Haiti

Permulaan Sebuah PergerakanTerima kasih untuk menerbitkan edisi khusus peringatan “Permulaan Sebuah Pergerakan“ (Mei

2013). Saya dan keluarga saya sangat se-nang untuk membaca tentang sejarah awal Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan tentang khayal pertama Ellen White yang dimiliki di sekitar permulaan gereja. Hal ini bagus untuk mengetahui semua rincian dari visi tersebut.

Angie AnAyA

Barrancabermeja, Kolombia

Pusaka KeluargaBetapa sukacita indah untuk melihat gambar leluhur kakek saya, Julio (Jules) Dupertuis dan Ida Arn de Dupertuis, un-tuk pertama kalinya dalam hidup saya dalam artikel Silvia Scholtus Roscher “Pe-meliharaan Tuhan yang Melimpah“ (Ok-tober 2013)!

Dalam set yang menarik dari kesem-patan itu, tanggal 19 Oktober 2013, ke-baktian di gereja Universitas Loma Linda adalah tentang sejarah J.N. Andrews se-bagai yang misionaris Advent resmi per-tama. Niels-Erik Andreasen berbicara, serta cucu perempuan Andrews, Jeanne Andrews-Willumson. Adalah hal yang in-dah untuk berbagi cerita keluarga saya dengan seorang wanita yang luar biasa ini, dan untuk berterima kasih atas pela-yanan misionaris keluarganya karena mengubah sejarah keluarga saya selama-

nya. Saya telah menunjukkan surat Julio pada tahun 1889 ke Advent Review and Sabbath Herald (sekarang Adventist Re­view) di mana ia mengucapkan terima kasih kepada General Conference untuk mengirimkan surat dukungan, meng-gambarkan kondisi sebagai pemelihara Sabat, dan meminta pekerja untuk diki-rim ke wilayah mereka.

Lebih dari 100 tahun kemudian, pa-man saya mengajar di Universitas An-drews, kakak saya adalah Ketua Konfe-rensi Arizona, dua keponakan saya se-dang belajar untuk menjadi pendeta, ke-ponakan saya belajar di Universitas An-drews, dan saya melayani sebagai maha-siswa misionaris di Haiti sementara bela-jar pada gelar keperawatan.

Saya bertanya-tanya bagaimana Julio dan Ida menerima Signs of the Times per-tama kali, pertanyaan artikel ini menja-wabnya. Sungguh menakjubkan untuk menyaksikan bagaimana pilihan waktu Allah bekerja.

Graciela Elvira Anobile(Dupertuis)Loma Linda, California, AS

Berdoa bagi Antonio MonteiroSaya sangat kecewa setelah mengetahui bahwa pendeta yang dituduh, Antonio

Saya dan istri saya prihatin tentang putri kami. Tolong berdoa agar Tuhan memban-tu dia menemukan seorang Kristen muda yang baik untuk merencanakan masa de-pan bersama dan membentuk sebuah ke-luarga yang menghormati Allah. Terima kasih banyak!

Victor, Argentina

P E R T U K A R A N I D E

Surat

Sungguh ajaib menyaksikan pilhan waktu Allah bekerja.

— Graciela Elvira Anobile (Dupertuis), Loma Linda, California, Amerika Serikat

Saya belajar teologi di universitas, tetapi telah keluar dari sekolah selama lebih dari dua semester karena kekurangan dana. To-long berdoa agar Tuhan membuat mung-kin bagi saya untuk kembali ke sekolah.

Humphrey, Zambia

Tolong doakan saya untuk mempero-leh sponsor untuk pendidikan teologi saya.

Chisomo, Malawi

Saya dalam kesehatan yang buruk dan membutuhkan bantuan finansial. Tolong doakan saya.

Mylabathula, India

PUJIANDoaw

28 Adventist World | 01 - 2014

Terima KasihSaya berterima kasih kepada Adventist World untuk memelihara anggota jemaat baik melalui informasi halaman majalah yang ajaib dan tindakan Allah yang pe-ngasih dan Bapa kita. Artikel tersebut menunjukkan bagaimana pekerjaan Tu-han mencakup dunia. Selamat untuk ba-han yang sangat baik!

Setelah Yesus Kristus, tokoh Alkitab favorit saya adalah Rasul Paulus, karena kesetiaannya untuk mengikuti perintah Tuhan untuk membawa Injil kepada se-mua orang, terlepas dari hal-hal buruk yang terjadi padanya .

Heitor Aparecido dos SantosMogi das Cruzes, São Paulo, Brasil

Adventist World adalah publikasi yang baik. Saya mengucapkan selamat kepada Anda pada pekerjaan ini. Majalah ini di-keluarkan oleh sebuah tim yang baik, dan itu terbukti.

Saya pikir itu majalah terbaik di du-nia. Kami mendapatkannya di sini setiap bulan.

Gustavo Rafael SantajulianaDichato, Chile

Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan didistri­busikan kepada anggota secara gratis. Ka­mi juga ada di internet di www.adventist­world.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini mengisi kebutuhan Anda.

—Editor

Anak saya bekerja di Beijing, Cina, dan kesepian, hilang, dan tertekan. Berdoalah baginya—dan bagi saya. Saya rencana di-baptis ulang dan merasa bahwa Setan me-nyerang saya. Saya sangat lelah, dan saya merindukan Yesus datang.

Adele, melalui e­mail

Tolong doakan negara saya.Moses, Kenya

Situs web Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—

www.adventist.org—telah didesain ulang untuk menarik pembaca sekuler

serta pembaca rohani. Tulisan tentang kehidupan Advent

seperti yang ditunjukkan dalam kerohanian kita,

vitalitas, dan layanan yang tersedia dalam bahasa

Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis.

Periksalah

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, mak-simum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail.Untuk bergabung, mulai di sini:1 Februari 2014 • Amsal 28

Dibangunkan oleh Firman-Nya

01 - 2014 | Adventist World 29

Hebat Meningkatkan kesehatan jangka pan-jang dan kebugaran dengan mendedi-kasikan hanya 30 menit—setengah jam sehari—guna “aktivitas fisik insi-dentil.” Tindakan ini meliputi mele-wati tangga gantinya lift, mengguna-kan tempat parkir yang jauh dari kantor Anda, berjalan bersama an-jing, menyekop salju, menyapu daun, bekerja di kebun.Sumber: Medicine and Science in Sports and Medicine/Men’s Health

Wanita yang makan tomat tiga atau empat kali seminggu terkena kanker ovarium 70 persen lebih rendah dibanding-kan mereka yang makan sedikit. Bagi pria, makan tomat me-nurunkan peluang mereka terjangkiti kanker prostat.Sumber: www.theatlantic.com/health/archive/2013/02/the-lovely-hill-where-people-live-longer-and-happier/272798

Penulis dan pelayan pertarakan, Sarepta Myrenda Irish Henry meninggal pada tanggal 16 Januari 1900, di Graysville, Tennessee, Ame-rika Serikat.

Putri seorang pendeta Metodis di Illinois, Henry mendampingi ayahnya pada banyak perjalanannya. Dia menghadiri Rock River Seminary dan meni-kah dengan James W. Henry. Suaminya meninggal setelah 10 tahun menikah, meninggalkan dia dengan tiga anak kecil. Dia menghidupi keluarga kecilnya dengan menulis cerita dan puisi untuk dipublikasikan.

Pada usia 35 tahun Henry menjadi aktif dalam gerakan pertarakan, akhir-nya menjadi jurubicara untuk Wanita Christian Temperance Union. Kesehatan yang buruk memaksanya pensiun dini, dan pada tahun 1896 dia adalah seo-rang pasien di Battle Creek Sanitarium, di mana dia memeluk pekabaran Ad-vent dan kesehatannya pulih.

Tahun berikutnya, karya artikelnya mulai bermunculan di Advent Review and Sabbath Herald, dan dia bepergian secara luas, berceramah tentang peran ibu dalam pendidikan moral masyarakat. Pada tahun 1898, General Confer­ence memutuskan untuk memberikan dia pangkat pendeta.

top

Tomat#

Tahun Lalu

Menit30

114

el

le

n

g.

W

hi

te

e

st

At

e

f o t o o l e h g A b r i e l r e z e n D e s o u z Af o t o o l e h s h A r i y A g A n

10 bahasa berikut,dari sekitar 7.000 bahasa, digu-nakan sebagai bahasa utama mereka dengan populasi hampir setengah bumi.

Cina 1.213 juta Spanyol 329 juta Inggris 328 juta Arab 221 juta India 182 juta Bengali 181 juta Portugis 178 juta Rusia 144 juta Jepang 122 juta Jerman 90 juta Sumber: National Geographic

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 01 - 2014

Semi

Sesuatu untuk

Dipikirkan

Sumber: National Geographic

JAWABAN: Betty E. Reynolds (kiri) berpose dengan cucunya, Ann Reynolds, di Tennessee, Amerika Serikat. Foto ini diambil sebelum Betty berpartisipasi dalam pertunjukan memanjat tebing yang diajarkan oleh Ann sebagai bagian dari program olahraga luar ruang di Southern Adventist University.Betty, sekarang sudah tua, 88 tahun, pensiun dantetap aktif di Harrah, Oklahoma, Amerika Serikat, di mana ia menjabat sebagai sukarelawan di gereja setempat.

Di BelahanDunia Manakah Ini?

— Pendeta Graceson Kamei persekutuan para pendeta, Manipur, India.

Satu saat tanpa Yesus, bergerak pada kebingungan.Satu hari tanpa Yesus, selangkah lebih dekat pada

kehancuran.Seminggu tanpa Yesus, suatu perjalanan tanpa tujuan.Setahun tanpa Yesus, sebuah latihan untuk hilang kekal.

Bangunkan AkuSaatMusim

f o t o o l e h A l i t A y l o rf o t o o l e h g A b r i e l r e z e n D e s o u z A

Denyut jantung landak berdetak dari 190 denyut per menit sampai 20 denyutan ketika tidur.

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 10, No. 1

01 - 2014 | Adventist World 31Adventist World 31

dari INDONESIA

Pekan Penyuluhan kesehatanMembangun Rumah Tangga Sehat dan Bahagia

Kalimat indah yakni: “Pelayanan Kesehatan Adalah Tangan Kanan Penginjilan,” itulah yang mendo-rong anggota Jemaat Bandar Jaya untuk melaksa-

nakan pelayanan kesehatan. Dan pada tanggal 10-16 No-vember 2013 yang lalu, telah diadakan pekan pelayanan kesehatan dengan tema “Membangun Rumah Tangga Se-hat Bahagia.” Hadir sebagai sponsor dan pembicara uta-ma adalah dr. Robinson Siahaan dari Bandung. Kemudi-an dari Kantor Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS), Pdt. S. Sitorus yang memberikan dukungan kuat dan secara resmi membuka acara ini, dan dalam sambut-annya beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas ke-hadiran Bapak Siahaan dan ibu yang melayani masyara-kat umum di Lampung Tengah selama seminggu. Dan kepada seluruh hadirin Sitorus menandaskan, “Healhty is not everything, but without health, everything is nothing” (Kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan, se-muanya tidak berarti).

Dalam kesempatan ini, hadir juga Ibu Chandra, me-

wakili pemerintah daerah dan dari Persatuan Ma-syarakat Lampung Tengah (PERMALAT). Dalam sambutannya Ibu Chan-dra menekankan bahwa kedatangan dokter R. Sia-haan sangat bermanfaat menjadi berkat dan diha-rapkan dapat membawa pe-rubahan pola hidup yang akan membuat masyarakat di Lampung Tengah mengalami peningkatan kesehatan dan kebahagiaan rumah tangga dan individu.

Penyuluhan kesehatan ini sangat mendapat perhatian masyarakat umum, hal itu terlihat dari banyaknya warga sekitar yang selalu hadir tiap malam untuk mendengar-kan seminar yang selalu dibawakan dengan baik. Tidak kurang dari 100 tamu yang selalu memenuhi ruangan.

Senin, 11 November 2013, dr. R Siahaan bersa-ma rombongan diundang PERMALAT untuk meng-adakan pemeriksaan kese-hatan kepada kepada war-ga dan pengurus PERMA-LAT yang ada di wilayah itu. Sehari kemudian, tim dari R.S. Advent Bandar Lampung juga telah meng-adakan pengobatan gratis bagi anggota Jemaat Ban-dar Jaya dan warga sekitar-nya. Sebanyak 290 pasien datang untuk berobat umum, dilayani dengan sa-ngat baik di bawah arahan dr. R. Lisal dan dr. Robin-son Siahaan dan turut juga Drg. A. Sagala. Hari beri-kutnya, dokter Siahaan be-serta ibu dan tim kesehat-an dari GMAHK Bandar Jaya, turun langsung ke SD

Dokter R. Siahaan saat menyampaikan seminar kesehatan.

32 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

klinik advent Melayani Pengobatan gratisDistrik Lubuk Linggau

Lubuk Linggau sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan dan

ada satu lembaga kesehatan kecil di kota ini yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Klinik ini sangat dikenal luas sampai ke kam-pung-kampung karena pela-yanan yang baik. Hal itulah yang ingin dipulihkan kem-bali dengan pelayanan ma-syarakat yang Ibu Felicia Wi-jaya dan tim bertugas meng-adakan kegiatan pelayanan masyarakat di lingkungan gereja Jemaat SP7 Cecar.

Keterbatasan tenaga dok-ter Advent tidak menghalangi kegiatan ini, karena selama ini ada seorang dokter bukan Advent, dr. Devy yang prak-tik di klinik itu. Perjalanan dari Linggau ke lokasi acara menghabiskan waktu 2-3 jam. Pelayanan tanpa henti di-mulai sejak pukul 09.30 dan berakhir jam 16.00. Yang berkesan bagi warga di sana adalah ketika saat jam istira-hat, tim juga menyempatkan waktu mengunjungi dua warga yang tidak bisa datang berobat oleh karena terba-ring tak berdaya di rumah masing akibat stroke.

Antusias warga menyambut acara ini, terlihat dari le-bih 140 orang dilayani dan mendapatkan pengobatan ha-

ri itu. Bahkan ada warga yang mengatakan “kalau boleh kegiatan ini dapat dibuat setiap bulannya.” Mendengar harapan dari warga tersebut memotivasi para pekerja kli-nik untuk lebih sering mengadakan kegiatan serupa di waktu yang akan datang.

Pelayanan yang sangat menyentuh seperti ini menjadi kesan yang indah bagi warga sekitar dengan kehadiran umat Advent yang selalu menjadi saluran berkat bagi se-sama. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Iwan Fernandes, Gembala Distrik Lubuk Linggau.

dan SMP Kristen Bandar Jaya guna mengadakan peme-riksaan kepada seluruh tenaga pengajar di sekolah terse-but.

Dalam sambutan menutup seminar kesehatan ini, Perwakilan Bupati Lampung Tengah mengucapkan teri-ma kasih kepada GMAHK Bandar Jaya yang telah mem-prakarsai acara kesehatan ini, dan harapannya kegiatan yang baik seperti ini dapat dilakukan tiap tahun bagi ma-syarakat Lampung Tengah. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Septa D. Eneas, Gembala Distrik Lampung Tengah.

01 - 2014 | Adventist World 33

dari INDONESIA

PerkeMahan sekolah sabat dan Pelayanan Perorangan

anak-anak ‘PerMata’ itu tetaP bersinar

Se­Sulawesi Utara dan Gorontalo

Jemaat Kedaton I, Bandar Lampung

Perkemahan Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorang-an yang dihadiri oleh pe-

serta se-Sulawesi Utara dan Propinsi Gorontalo, diadakan di Bumi Perkemahan Bongohu-lawa, Limboto, Gorontalo, de-ngan jumlah Peserta sekitar 1000 orang.

Perkemahan tersebut men-dapat sambutan yang baik dari Bupati Gorontalo Drs. H. David Bobihoe Akib, dengan hadirnya Bupati Gorontalo dengan jaja-rannya yang sekaligus membu-ka acara perkemahan tersebut pada hari Rabu, 15 Oktober 2013. Dalam acara tersebut, tu-rut serta koor binaan Bupati Gorontalo, dan tarian asal Gorontalo. Lebih dari itu Jemaat Mogoyunggung juga turut menyemarakkan acara pembukaan dengan Tarian Kabela (asal Bolaang Mongondow) yang diba-wakan oleh Rajawali Pathfinder Club, Jemaat Mogoyunggung.

Selama 4 hari dalam perkemahan tersebut, para peserta te-lah dibekali dengan berbagai seminar dan hanya dilakukan pa-da pagi hari, dan di sore harinya diadakan sesi tanya jawab, dan olahraga bersama, sehingga para peserta tidak bosan selama

mengikuti kegiatan perkemahan tersebut. Pada hari Jumat, pa-nitia bekerja sama dengan kepolisian Limboto, mengawal selu-ruh peserta dengan sekitar 100 mobil mengadakan tour ke tem-pat wisata yang berada di Gorontalo, dengan mengunjungi Kantor Gubernur Gorontalo, Pelabuhan Gorontalo dan bera-khir di Benteng Otanaha dengan pemandangan Danau Limbo-to. n

—Dilaporkan oleh Maikel J. Makarewa, Chief Accounting

Suasana haru dan bahagia dirasakan oleh setiap orangtua dari anak-anak ‘permata’ ketika acara khusus pada Sabat, 16 November 2013, Jemaat Kedaton I mengadakan acara

“Children Sabbath Day” yang merupakan program gereja Ad-vent. Perayaan kali itu bertema “Shine The Light.”

Kebaktian Sekolah Sabat dibawakan khusus oleh anak-anak kelas Beginner dan Kindergaten. Hal yang menarik dan indah adalah anak-anak kecil ini dalam perannya mengguna-kan kostum dari beberapa daerah. Pada acara ini anak-anak mengucapkan salam selamat Sabat mereka dari berbagai ba-hasa sesuai kostum yang mereka pakai. Kemudian dilanjutkan dengan acara pelayanan perorangan yang dibawakan oleh ke-las Primary yang menekankan prinsip bahwa kebaikan akan berlanjut bila kita membagikannya dengan sukacita, maka ja-dilah anak terang di mana pun kita berada.

34 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

PerkeMahan dan Pelantikan klub PetualangJemaat Airnona Kupang

Kebaktian khotbah oleh Ibu Reny Nababan diselingi dengan fragmen sing-kat dari kelas Powerpoint. Ada kesan yang akan tertanam kuat di hati anak-anak kecil ini ketika mereka memeran-kan tokoh teladan dari Alkitab, yang se-tia kepada Tuhan, rajin berbuat baik dan suka menolong, akan menjadi karakter mereka kelak sampai nanti menjadi de-wasa.

Pada akhir acara, diadakan doa khu-sus, doa berkat untuk mengurapi semua anak-anak di jemaat yang dipimpin oleh Pdt. R. Pasaribu bersama gembala jema-at. n

—Dilaporkan oleh Melani Lisal, Jemaat Kedaton I Bandar Lampung

Perkemahan dan pelantikan klub petualang Jemaat Airno-na tanggal 7-8 November 2013 berjalan dengan baik. Per-kemahan diadakan di lokasi gereja yang bertujuan untuk

memperkenalkan kepada anak-anak lingkungan gerejanya, le-

bih mencintai gereja dan Tuhan. Walaupun kegiatan ini hanya berlangsung satu hari namun anak-anak petualang begitu ber-semangat dalam mengikuti setiap kegiatan.

Perkemahan dimulai dengan upacara pembukaan yang di-pimpin oleh Direktur Adventure Je-maat Airnona. Puncak dari kegiatan perkemahan ini pada hari Sabat sore saat dilaksanakan pelantikan Klub Petualang. Ada 27 anak yang dilantik oleh Direktur Pemuda Advent Dae-rah Nusa Tenggara, M.G. Pdt. Deni Kana Djo. Dalam amanat pelantik-annya, agar menjadi anak yang me-nurut kepada orangtua dan para pembina serta selalu mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka.

Kegiatan perkemahan dan pelan-tikan klub petualang ini berlangsung dengan baik berkat kerja sama dari para pembina, majelis jemaat dan para orangtua. n

—Dilaporkan oleh Mangara Halomoan Naibaho, Dept. Komunikasi Jemaat Airnona Kupang.

01 - 2014 | Adventist World 35

dari INDONESIA

Peletakan batu PertaMa ruMah JoMPo

Mendoakan kaPolres

Bakti Wanita Advent Tanjung Perak

GMAHK Kalasan, Madiun

Hari Minggu, 24 November 2013, diadakan peletakan batu pertama “Rumah Jompo” BWA Tanjung Perak Surabaya beralamat di Jalan Teluk Kumai Barat, Ke-

lurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan.Dalam renungan singkatnya Pdt. Henky Wijaya mengutip

Ezra 3:11, yang disambut pembacaan secara bersama-sama dengan mengubah sedikit dari kata-kata ayat tersebut, “Seca-ra berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nya-nyian pujian dan syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Jemaat Tanjung Pe-rak!" Itu terbukti pada hari itu Jemaat Tanjung Perak dapat memulaikan peletakan batu pertama “Rumah Jompo” BWA Tanjung Perak. Kita berharap keberadaan panti jompo ini bo-leh menjadi sarana penginjilan dan nama Tuhan semakin di-masyhurkan.

—Dilaporkan oleh David Maart, S.Pd, MM, Direktur Komunikasi Konfrens Jawa Kawasan Timur.

Hari Jumat, 15 Nopember 2013, pukul 14.00-15.00 WIB, Majelis GMAHK Kalasan Madiun melakukan doa dan perlawatan di rumah dinas Kapolres Madiun Kota AK-

BP Anom Wibowo, S.I.K, M.Si. Diawali dengan pernyataan Bpk. Yonathan Triwidiarso sela-

ku ketua jemaat dengan menjelaskan maksud dan tujuan keda-tangan dari Majelis GMAHK Jemaat Kalasan Madiun yaitu mengucapkan terima kasih kepada Kapol res Madiun Kota yang

telah hadir di dalam penah-bisan bangunan gereja Je-maat Gracia di Karang Rejo Magetan dan kehadiran be-liau di dalam acara ibadah Sabat keluarga di GMAHK Kalasan Madiun serta melaksanakan ibadah dan doa bersama dalam rangka pengamanan kegiatan Suran Agung Pencak Silat Setia Hati Winongo, yang diketahui bahwa dalam setiap tahun pen-cak silat ini menyelenggarakan budaya Suran Agung—yang pasti menimbulkan korban harta benda dan jiwa.

Kapolres Madiun Kota memberikan apresiasi, bahwa GMAHK Kalasan Madiun adalah gereja yang penuh rahmat dan kuasa dalam doa, dan Kapolres juga mengucapkan terima kasih atas dukungan doa yang selama ini didoakan Jemaat GMAHK Kalasan Madiun dan selalu dijawab oleh Tuhan de-ngan bukti bahwa sudah ada dua peristiwa besar seperti Pilkada Kota Madiun dan kegiatan budaya 1 Muharam Kota Madiun dapat terlaksana dengan aman dan lancar.

Setelah itu rombongan berdoa bersama Kapolres Madiun Kota kemudian diberikanlah kenang-kenangan berupa buku. n

—Dilaporkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Jemaat Kalasan Madiun.

36 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

PengharaPan di tengah krisis126 jiwa di Pantai Teluk Kupang

Dengan mengambil tema “ Pengharapan di Tengah Kri-sis,” Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang di-pimpin langsung oleh Pdt. J. Lubis, Wakil Ketua Gereja

Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Asia Pasifik Selatan, di lima titik besar sejak tanggal 16-21 September 2013.

Peristiwa ini dilaksanakan serentak di berbagai lokasi, yaitu: Distrik Kupang dengan pembicara Pdt. J. Lubis dan Ibu P. Lu-bis; Distrik Oesao dengan pembicara Pdt. J. Havelar, Pdt. A. Ka-lumbang; Distrik Amarasi Selatan dengan pembicara Pdt. S.P. Rakmeni; Distrik Takari dengan pembicara Pdt. Lindon J. Situ-morang; Distrik Amarasi Tengah dan selaku Ketua Umum KKR adalah Pdt. M. Ataupah.

Diadakan juga pengobatan gratis di lima titik yang dilaksa-nakan oleh Tim R.S.A. Bandung di pimpin oleh Dr. Trihasa bersama dua perawat senior dengan jumlah pengunjung kese-luruhan ada 500 orang. Setiap malam dengan semangat para pembicara di lima titik yang berada di lima distrik besar mema-parkan kebenaran Firman Tuhan dengan total 700 orang tamu dan kebayakan adalah para simpatisan.

Ada mukjizat yang terjadi khusus di Distrik Amarasi Selatan dengan kehadiran 350 para tamu tiap malam yang haus akan pekabaran. Sebagai panitia keamanan dalam KKR ini adalah se-

mua kepala dusun yang diperintahkan oleh Bapak Kepala Desa, Tunbaun dengan jumlah 35 RT—yang terbanyak di tiga Keca-matan Amarasi. Kemudian seorang bernama Bapak Robby, pe-milik restoran Teluk Kupang yang terkenal di Kota Kupang, memberikan gedungnya secara cuma-cuma untuk digunakan sebagai acara penutupan KKR pada hari Sabat yang dihadiri oleh setiap anggota dari lima distrik sekitar 2500 orang bersa-ma jamuan makan siang bagi

semua anggota jemaat yang hadir.Kebaktian penutupan KKR pada hari Sabat disampaikan

oleh Pdt. J. Lubis, menjelaskan bahwa umat Tuhan di akhir za-man harus mengadakan satu pembaruan dan reformasi secara serius dan benar agar layak menerima kecurahan Roh Kudus. Upacara baptisan diadakan setelah selesai kebaktian Sabat si-ang, dengan 104 jiwa dibaptiskan di Pantai Teluk Kupang. n

—Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi Daerah Nusa Tenggara.

01 - 2014 | Adventist World 37

dari INDONESIA

surga kecil di duniaSeri Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)

Kebaktian keba-ngunan Roha-ni dengan te-

ma “Surga Kecil di Dunia Ini” diadakan di Kefamenanu Ibu-kota Kabupaten Ti-mor Tengah Utara (TTU) yang dilaksa-nakan di Hotel Aries-ta pada tanggal 13-19 November 2013 de-ngan pembicara Pdt. Wendell W Mando-lang, Sekretaris GMAHK Uni Indone-sia Kawasan Barat.

Setiap pengunjung KKR ini sangat diber-kati dengan pemba-hasan doktrin yang disampaikan, begitu banyak kesaksian yang menyatakan bahwa bahannya sangat Alkitabiah sederhana namun sangat cocok dengan kehidupan keluarga dan memper-

siapkan keluarga untuk menyambut kedatangan Yesus yang tak lama lagi.

Pada hari Kamis pagi pembicara ditemui oleh salah satu calon baptisan untuk memohon izin agar ia tidak

berdiri saat panggilan karena ia sangat menghargai suami-nya, tapi kenyataan-nya pada malam panggilan, ibu ini berdiri di hadapan puluhan orang yang menyatakan diri un-tuk menerima Yesus. Pada akhir KKR ini ada sepuluh jiwa yang menyerahkan diri un-tuk dibaptis. n

—Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi Daerah Nusa Tenggara.

38 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

JeMaat garuda MeManen JiwaKonferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Menjelang akhir tahun 2013 ini keluarga besar Je-maat Garuda bergembira karena jiwa-jiwa yang telah menyerahkan dirinya untuk bergabung de-

ngan umat Tuhan melalui baptisan kudus. Salah satunya adalah baptisan yang dilaksanakan saat retret.

Jemaat Garuda mengadakan retret jemaat tanggal 11-13 Oktober 2013 di Pantai Anyer, Banten tepatnya di Anyer Cot­tages. Seluruh anggota jemaat mengikuti acara termasuk ada beberapa tamu yang ikut berpartisipasi. Setelah acara kebak-tian Sabat diadakan baptisan kudus yang dilaksanakan di kolam renang dan salah satunya adalah Yakob Noalea yang tadinya adalah dari kaum mayoritas dan setelah cukup lama bekerja pada keluarga Aritonang dan belajar Firman Tuhan maka dia telah mengambil keputusan untuk menyerahkan hidupnya bagi Yesus.

Pada tanggal 2 November 2013, di kolam renang Rawa Bebek Cakung diadakan juga baptisan yang luar biasa kare-na calon baptisannya adalah seorang ibu bernama Ang A

Cap yang telah beru-mur sekitar 90 tahun. Ibu ini lahir di Cina pada tahun 1913 yang lalu dan selama ini mengikuti kepercayaan leluhurnya. Acara bap-tisan dilakukan dengan pengawasan yang ketat mengingat usia beliau yang sudah sangat lan-jut.

Kemudian pada Sa-bat, 23 November 2013, ibadah diadakan di rumah keluarga Jer-ry Aritonang. Benda-hara Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya, P. Doloksaribu memba-

wakan khotbah yang berjudul “Siapa dan Dari Manakah Mereka?” Setelah acara kebaktian selesai dilaksanakan baptisan bagi empat jiwa di kolam renang di rumah keluarga ini. Hal ini dilakukan karena kolam baptisan di gereja Jemaat garuda se-dang dalam perbaikan.

Demikianlah sekilas kegiatan Jemaat Garuda secara khusus penarikan jiwa yang membawa su-kacita bagi jemaat dan bagi surga. n

—Dilaporkan oleh Jozef W. Hutapea, Ketua Jemaat GMAHK Jemaat Garuda, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Ibu Ang A. Cap, menerima Yesus pada usia senja, 90 tahun

01 - 2014 | Adventist World 39

dari INDONESIA

ketika wanita MenJangkau wanita

PerteMuan distrik laPango

KKR BWA Jemaat Bagan Batu

Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

Baptisan memang tidak sebanyak yang biasa, namun acara itu sendiri cukup menarik karena pembicaranya adalah kaum wanita. Acara KKR yang berlangsung dari tanggal

10-16 November 2013 ini menuai 2 jiwa wanita yang berlatar belakang bukan Advent.

Seluruh pembicara merasa bahagia karena di samping me-reka menarik jiwa, juga sekaligus merupakan pelatihan bagai-mana mereka menggunakan mimbar untuk berkhotbah,karena menurut pengalaman mereka, bilamana selama ini mereka ter-biasa hanya latihan menyanyi dan kunjungan perlawatan ke se-sama jemaat Advent maka kali ini mereka dilibatkan jangkauan

keluar dan seluruh pembicara menyampaikan khotbahnya be-gitu bersemangat dan sangat menarik. Disajikan dengan penga-laman yang membuat tamu dan anggota jemaat kerohaniannya merasa terbangun kembali.

Setiap malam sebelum acara Firman Tuhan disampaikan, selalu diawali dengan seminar rumah tangga. Bakti Wanita Ad-vent Jemaat Bagan Batu yang dipimpin oleh Ibu T.R. Haloho, semakin yakin bahwa kaum wanita juga akan digunakan Tuhan untuk memenangkan jiwa. n

—Dilaporkan oleh Pdt. E. Pakpahan, Gembala Distrik Bagan Batu.

Pada tanggal 27 Oktober 2013 di Pulau Mahumu diadakan pertemuan Distrik Lapango. Pada Sa-bat itu semua anggota GMAHK Distrik Lapa-

ngo dan Pdt. S. Tatengkeng hadir. Yang memaparkan Firman Tuhan saat itu adalah Pdt. Warno Suleh, Sek-retaris Eksekutif Daerah Misi Nusa Utara bersama de-ngan istri, Ibu Helly Manengkey.

Karena perjalanan yang cukup jauh dengan melin-tasi darat dan lautan maka ibadah pada Sabat itu baru dimulai sekitar pukul 10.00 pagi. Dalam khotbahnya beliau manyampaikan kepada jemaat bahwa: “Kebu-tuhan manusia yang sangat mendasar adalah supaya diterima di tengah masyarakat,” dengan mengutip ayat dari Ro-ma 12:2.

Setelah makan bersama acara seminar rumah tangga di mu-lai pukul 13.00 oleh Pdt. W. Suleh. Kemudian dilaksanakan pe-nerimaan kembali Sdr. Tabadi yang sempat bergabung dengan Advent Metro. Dalam kesaksiannya Sdr. Tabadi menyadari akan

kesalahannya dan menyatakan diri untuk kembali lagi ke gereja Advent yang sah. Penandatanganan surat pernyataan kembali Sdr. Tabadi dilakukan, kemudian diserahkan kepada Sekretaris Daerah Misi Nusa Utara (DMNU). n

—Dilaporkan oleh Pdt. Jeferhar Karel S.Ag, Gembala Wilayah Tamako 2.

40 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

Mencoba+usaha keras=berhasil

kelahiran baru tengah MalaM

Perguruan Advent Purwodadi

Distrik Toraja Utara

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan bekerja sama menyelenggarakan acara lomba kesehatan pada

hari Senin, 18 November 2013 yang diikuti oleh 22 lem-baga pendidikan dari TK, SMP, SMA/MA, SMK se-Kabu-paten Pasuruan.

SMA Advent Purwodadi ditunjuk Puskesmas Keca-matan Purwodadi mengikuti lomba kesehatan untuk tingkat SMA berupa majalah dinding bertemakan Kese-hatan. Waktunya sangat terbatas dan terjadi kesibukan mulai hari Jumat dalam mempersiapkan diri membuat Majalah Dinding (Mading) Kesehatan.

Mengingat hari persediaan dan Sabat, kegiatan pem-buatan Majalah Dinding dilanjutkan pada hari Minggu 17 November 2013 dan segala sesuatu selesai dalam wak-tu 12 jam. Karya ini dihargai oleh panitia lomba kesehat-an yaitu juara dua Lomba Kesehatan se-Kabupaten Pa-suruan. Penghargaan diberikan dalam bentuk piala, piagam dan dana sebesar tiga juta rupiah.

Kepada lima siswa yang berprestasi dalam lomba ini, Seko-lah Lanjutan Advent Purwodadi memberikan penghargaan be-rupa beasiswa satu bulan. Dan kesan yang boleh dimiliki oleh

peserta dan guru pembina adalah selain ada prestasi yang boleh dibanggakan, melatih kepercayaan diri siswa dan tidak tetap ti-dak tinggi hati. n

—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas, Direktur Pelayanan Kesehatan Jemaat Slapur.

Pada tanggal 20-26 Oktober 2013 merupakan sukacita yang luar biasa bagi Jemaat Tikala, Distrik Toraja Utara. Acara KKR terlaksana di Kantor Kecamatan Tikala yang

semula direncanakan di gedung gereja Tikala tetapi karena jalan menuju gereja masih berupa pematang sawah sehingga panitia memutuskan untuk memin-dahkannya.

KKR ini banyak mengalami tantangan baik dari dalam maupun dari luar gereja. Di antaranya masalah dana, kemudian salah satu anggota mengalami kecela-kaan hingga sekarat dan dirawat ICU pada malam Minggu sehingga membuat pikiran panitia terbagi.

Pembicara dalam acara KKR yang bertemakan “Suara Nyaring Wahyu Yesus Kristus” tersebut adalah Pdt. H.I. Kabanga, beliau mengajak grup Homily Quartet untuk membawakan lagu pujian. Selain itu ju-ga tidak ketinggalan tangan kanan dari penginjilan adalah pemeriksaan kesehatan, konsultasi, pengobatan

dan seminar kesehatan yang dibawakan oleh Bapak Yusak.Ada dua jiwa yang menyerahkan diri melalui baptisan. Yang

paling menarik dari KKR ini adalah baptisan yang diadakan pa-

01 - 2014 | Adventist World 41

dari INDONESIA

da hari Sabat siang tetapi tidak bagi satu jiwa ini. Kelahiran ba-runya diadakan pada tengah malam pukul 23:30. Ini merupa-

kan suatu mukjizat luar biasa. Roh Kudus memenangkan pergumulan dari Wiwinri Irna Sikalo pada tengah malam. Malam sesudah hari Sabat dia merasa gelisah dan tidak bisa tidur pada tengah malam tersebut dan per-gumulan itu berlanjut sampai pada si-ang dan pada malam berikutnya.

Hari Minggu malam pendeta dan keluarga hendak kembali ke Surabaya tetapi oleh bisikan Roh Kudus, mela-lui Oma Paat, memohon kepada pen-deta untuk singgah di rumah keluarga Paat di mana Wiwinri tinggal. Setelah dia menyampaikan pergumulan yang dihadapinya dia pun menyerahkan di-ri untuk dibaptiskan dan baptisan malam itu diadakan di Hotel Toraja Prince. Ini adalah baptisan tengah malam pertama kalinya di Toraja. n

—Dilaporkan oleh Frans Sissang, Gembala Jemaat Rantepao dan Tikala, Distrik Luwu Tana Toraja.

JeMaat vila indah PerMaiJemaat ke­155 di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Hari Minggu, 17 November 2013 telah "lahir" satu jema-at yang baru, yaitu Jemaat Vila Indah Permai. Jemaat ini merupakan jemaat yang ke-155 di wilayah pelayan-

an Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Sebelumnya jemaat ini merupakan cabang SS dari Jemaat Taman Wisma Asri.

Acara pengorganisasian ini berlokasi di Jemaat Taman Wis-

ma Asri, dan merupakan jemaat yang ke 14 di Wilayah III. Dalam khotbahnya, Pdt. Rony Wenas, sekretaris konferens, mengingat-kan jemaat melalui 1 Korintus 1:1-3 bahwa sebagaimana halnya

42 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

Jemaat Korintus dalam perjalanan pelayanannya menemui ma-salah, “maka jemaat Vila Indah Permai (VIP) janganlah merasa takut bilamana berhadapan dengan masalah, oleh karena yang diandalkan adalah Allah, bukannya kekuatan kelompok seperti

halnya yang terjadi di Jemaat Korintus.” Dalam kesempatan ini Wenas juga mengingatkan bahwa hal yang terpenting ada-lah bukanlah berapa banyak ta-lenta yang dimiliki oleh para anggota jemaat, tetapi berapa banyak talenta yang dimiliki itu digunakan bagi pekerjaan Tu-han. Bilamana semua anggota menyadari akan hal ini, maka je-maat diharapkan akan lebih ma-ju lagi baik dalam pelayanan ter-utama dalam penginjilan.

Diharapkan agar jemaat ini dapat berkembang menjadi je-maat yang sehat dan bertumbuh menjadi jemaat yang besar seca-ra jumlah maupun kuat secara rohani di masa yang akan da-tang. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Adventure/PAthfinder BAsic stAff trAining courseDaerah Sumatera Kawasan Selatan

Salah satu tuntutan untuk dilantik menjadi Master Guide ialah menyelesaikan 10 jam pelatihan dan kelas A/PBSTC. Dan kegiatan ini juga bertujuan untuk menyegarkan kem-

bali kualitas kepahaman para pembina di klub kelas kemajuan di setiap jemaat, agar dapat meningkatkan kualitas pembinaan

bagi setiap siswa kelas kemajuan. Pengurus Kordinator Wilayah Lampung telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Digelar Auditorium R.S. Advent Bandar Lampung pada tanggal 3, 5 dan 9 November 2013. Peserta yang mengikuti pelatihan ini se-banyak 42 orang dan yang berhasil ditamatkan sebanyak 36

orang yang terdiri dari: Para gembala/pendeta, Master Guide, Calon Master Guide dan para instruktur kelas ke-majuan.

Acara penamatan A/PB-STC dilaksanakan dan berja-lan dengan semarak karena dihadiri oleh para siswa Pathfinder dan Adventurer Jemaat Kedaton I pada hari Sabat, 9 November 2013. Acara ini dipimpin langsung oleh Pdt. Victor J. Sinaga (Direktur PA DSKS). Dalam

01 - 2014 | Adventist World 43

dari INDONESIA

amanat penamatan be-liau memberikan moti-vasi dan tantangan ke-pada para pembina dan calon Master Guide, bahwa pelayanan da-lam kegiatan kelas ke-majuan ini akan me-nentukan satu generasi kepemimpinan di wak-tu yang akan datang. n

—Dilaporkan oleh M.G. Rina Pardosi, Sekretaris Acara A/PBSTC Wilayah Lampung.

PenguraPan eMPat PendetaDaerah Misi Sulawesi Tengah

Empat pendeta muda yang melayani 4 daerah besar di Daerah Misi Sulawesi Tengah (DMST) resmi meneri-ma pengurapan. Pengurapan ini dilaksanakan hari Sa-

bat sore, 23 November 2013 dalam kebaktian gabungan se-Kota Palu di Jemaat Maesa, yang dipimpin langsung oleh Pdt. Noldy Sakul, selaku Ketua GMAHK Uni Konferens In-donesia Kawasan Timur (UKIKT), yang didampingi oleh

Pdt. Yotam S. Bindosano dan Bpk. Herry Sumanti, selaku Sekretaris dan Bendahara GMAHK UKIKT.

Keempat pendeta muda yang diurapi menjadi pendeta itu adalah Pdt. Toldier Manarante, Pdt. Stenly H. Karwur, Pdt. Zeth Jumah, dan Pdt. Joy Robert Massie. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Wakil Komunikasi dan Misi Advent DMST.

44 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

Di Desa Kasiala Kebaktian Kebangunan Rohani de-ngan tema “Kasih Karunia

Allah yang Menyelamatkan” dilak-sanakan selama satu minggu pe-nuh dari tanggal 27 Oktober-2 No-vember 2013, dengan pembicara utama ialah Pdt. Ramli Mende, Ke-tua DMST.

Pembukaan KKR dimulai tepat pukul 18.30 yang dihadiri oleh Ba-pak Ramli Peo, Kepala Desa Kasiala juga hampir 300 warga. Yang luar biasa dan paling menggembirakan ialah kehadiran masyakat yang konstan, walaupun mereka harus beralaskan tikar, ada yang rela du-duk di atas rumput. Bahkan ba-nyak ibu yang membiarkan anak-anak mereka tertidur di atas rumput selama KKR berlangsung.

Awalnya penerimaan masyarakat selama KKR berlangsung cukup bagus. Bahkan ada banyak lagu pujian dari berbagai ge-reja yang dilantunkan. Namun memasuki hari kelima saat me-mulai pembahasan mengenai hari Sabat, respons warga mulai nyata menolak keras, yang pada puncaknya beberapa gereja mengadakan protes dengan mengembalikan 33 dari 117 buku Kemenangan Akhir yang telah dibagikan dari malam ke malam.

Aksi penolakan ini diikuti dua buah surat protes dari dua gereja setempat. Namun saat mereka tiba di rumah dan me-nuntut penjelasan, kami mengajak mereka untuk berdoa sebe-lum menjawab semua tuntutan mereka. Sehabis berdoa, sikap

PenginJilan di kasialaDaerah Misi Sulawesi Tengah

mereka yang tadinya kasar dan beringas berubah menjadi alim dan mendengarkan dengan baik sampai akhirnya mereka pu-lang dengan baik juga.

Malam terakhir dari seri KKR ini ditandai dengan berdiri-nya 6 jiwa yang bersedia dibaptiskan pada hari Sabat siang.

—Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Wakil Komunikasi dan Misi Advent DMST.

01 - 2014 | Adventist World 45

dari INDONESIA

tiga acara beruntunReal Camp, KKR, dan Ulang Tahun Jemaat

GMAHK Jemaat Pioneer Timika adalah yang pertama di Timika, diorganisasikan pada tanggal 22 November 1986. Jemaat ini berlokasi sangat dekat dengan pusat

kota dan sekitar 2 km menuju Bandara Internasional Mosez Kilangen Timika, walaupun status bandara tersebut adalah mi-lik P.T. Freeport Indonesia.

Mengakhiri Tahun Pelayanan 2013 Jemaat Pioneer Timika melaksanakan 3 acara berturut-turut di bulan November 2013.

Real CampTanggal 15-17 November 2013, Pathfinder Pioneer Timika

dengan nama klub, Gold Eagle, mengadakan acara Real Camp di Bumi Perkemahan LANAL-LANUD Timika. Total peserta ada 28 orang belum termasuk pembina dan instruktur.

Menurut kesaksian dari salah satu peserta Real Camp, me-ngatakan bahwa “kami berkemah tidak pakai tenda, cuma pa-kai ponco jadi setiap peserta membawa ponco masing-masing. Makanan sayur-sayuran dicari dalam hutan kalau pun mau masak nasi 1 genggam beras dimasak dan dimakan bersama 5-7 orang.”

Banyak kesan yang mereka dapat dari Real Camp ini karena sebagian pesertanya baru duduk di kelas 4 SD.

Kebaktian Kebangunan RohaniMalam harinya, Minggu 17 November 2013, setelah selesai

penutupan Real Camp. Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan tema “Dia Segera Datang” dimulai dan sebagai pembi-cara tunggal adalah Pdt. Frangki Ratulangi, sebagai gembala Je-maat Pioneer Timika.

Satu hal yang sangat unik yang dilakukan oleh panitia bah-wa setiap pukul 05.00 subuh semua orang muda datang berdoa di gereja, dan terbukti setiap malam sepanjang satu minggu ti-dak pernah hujan, lebih daripada itu, dua jiwa telah mengambil keputusan untuk mengikut Yesus, dan pada Sabat, 23 Novem-

ber 2013 acara baptisan dilaksanakan di kolam renang belakang Jamsostek.

Hari Ulang Tahun (HUT)Jemaat Pioneer Timika berulang tahun pada hari Jumat, 22

November 2013, perayaannya dilaksanakan pada hari Sabat 23 november 2013 dan puncaknya hari Minggu 24 November 2013 dengan tema “Bersatu untuk Melayani.”

Ibadah Sabat dikemas sedemikian rupa, seluruh anggota je-maat dan orangtua sampai anak-anak bahkan para tamu dan undangan lainnya hadir pada acara ibadah. Sebelum acara

khotbah dimulai diselingi dengan pemasangan lilin dan pemotongan kue ulang tahun.

Dalam khotbahnya Pdt. Frangki Ratulangi mene-kankan dua hal: (1) Bagaimana kita supaya saling me-layani, hidup rukun dan damai. (2) Selagi kita me-nantikan Tuhan datang mari kita terus bersaksi untuk Tuhan sehingga banyak jiwa yang diselamatkan.

Puncak perayaan HUT yang ke-27 diadakan pada Minggu, 24 November 2013 dengan berbagai acara yang telah disiapkan panitia. Di tengah-tengah acara lomba ada pemberian hadiah kepada para janda dan duda, ini semuanya menandakan kepedulian jemaat kepada mereka.

“Dengan bertambahnya usia jemaat, jemaat dapat terus memperkokoh iman percaya dan persaudaraan

satu dengan yang lain, kita terus terlibat dengan masalah kema-syarakatan dalam kepedulian terhadap pengentasan kemiskin-an, penghentian miras, yang mengganggu lingkungan serta hal-hal lain yang mengarah kepada kriminalitas agar Timika yang kita cintai menjadi daerah yang aman, agar semua orang yang datang akan menjadi rukun damai,” demikian yang dituturkan oleh salah satu pendiri Jemaat Pioneer Timika, Lexy Lintuuran. n

—Dilaporkan oleh Maxy Manueke, Ketua Jemaat Pioneer Timika.

46 Adventist World | 01 - 2014

dari INDONESIA

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. WauranF. Manurung, A. Siahaan

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratA. Pender, Jawa TengahD. Maart, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuF. Macpal, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

berbagi dengan sesaMaGMAHK Jemaat Jatinegara, Jakarta Timur

Pengobatan gratis ini dilaksanakan Minggu, 10 November 2013, pu-kul 10.00 WIB berlokasi di SD/SMP Advent Jatinegara. Sekitar pu-kul 13.30 WIB hampir 175 orang mendaftar (termasuk masyarakat

yang bermukim di lingkungan sekitar gereja) untuk memperoleh pengo-batan gratis dan pelayanan kesehatan dari GMAHK Jemaat Jatinegara.

Dalam pengobatan gratis ini empat dokter berpartisipasi—dr. Leri, dr. Ivon, dr. Ari, dan dr. Parlin. Undangan yang diberikan berkapasitas 400

orang, sampai pu-kul 13.30 WIB te-lah mendaftar 175 orang. Kebanyak-an yang datang mengeluhkan pe-nyakit ISPA, in-feksi saluran per-napasan atas. Na-mun, ada juga yang datang hanya untuk cek kese-hatan. Ada yang minta vitamin anak-anak, ibu

hamil, dan vitamin orang dewasa. Saat mereka mengambil obat, mereka memperoleh informasi tambahan newstart, delapan obat alami yang sa-ngat direkomendasikan. n

—Dilaporkan oleh Pulo Lasman Simanjuntak, GMAHK Jemaat Jatinegara.

01 - 2014 | Adventist World 47

It’s what connects us to our church family.

w w w. a d v e n t i s t w o r l d . o r g

Like us on Facebook

Menghubungkan kita dengankeluarga besar gereja kita