Avian Influenza

5
Nama : Cici Maisyaroh Nst NIM : 091001047 SGD : 7 AVIAN INFLUENZA → Merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A subtipe H5N1 CIRI-CIRI VIRUS Family orthomyxoviridae dari genus influenza Ukuran diameter virus 80-120 nm yang berbentuk filamen. Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi burung unggas yang merupakan pejamu alami nya. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah kelompok H1,H2,H3 dan N1,N2 dan disebut human influenza. Sifat-sifat virus influenza A H5NI Pada unggas dapat bertahan hidup diair sampai 4 H pada suhu 22 °C dan lebih dari 30 H pada suhu 0 °C. Didalam tinja dan didalam tubuh unggas sakit dapat hidup lebih lama Virus mati pada pemanasan 60 °C selama 30 menit atau 56 °C selama 3 jam dan pemanasan 80 °C selama 1 menit Virus akan mati dengan detergen,disinfektan misalnya formalin 255,cairan yang mengandung iodin dan alkohol. PROTEIN PETANDA VIRUS AVIAN protein hemaglutinin protein kedua protein ini menghasilkan banyak sekali varian subtype

description

ok

Transcript of Avian Influenza

Nama : Cici Maisyaroh NstNIM : 091001047SGD : 7

AVIAN INFLUENZA Merupakan penyakit infeksi akibat virus influenza tipe A subtipe H5N1CIRI-CIRI VIRUS Family orthomyxoviridae dari genus influenza Ukuran diameter virus 80-120 nm yang berbentuk filamen.

PROTEIN PETANDA VIRUS AVIAN INFLUENZA

protein hemaglutinin (H) protein neuraminidase(N)

kedua protein ini menghasilkan banyak sekali varian subtype dari virus influenza tipe A.

Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi burung unggas yang merupakan pejamu alami nya. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah kelompok H1,H2,H3 dan N1,N2 dan disebut human influenza.

Sifat-sifat virus influenza A H5NI Pada unggas dapat bertahan hidup diair sampai 4 H pada suhu 22 C dan lebih dari 30 H pada suhu 0 C. Didalam tinja dan didalam tubuh unggas sakit dapat hidup lebih lama Virus mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit atau 56 C selama 3 jam dan pemanasan 80 C selama 1 menit Virus akan mati dengan detergen,disinfektan misalnya formalin 255,cairan yang mengandung iodin dan alkohol. Replikasi virus terjadi selama 4-6jam Masa inkubasi sangat pandek yaitu 3 hari,dengan rentang 2-4 hari

MEDIA PEMBAWA VIRUS Ayam sakit Kotoran ayam Alat transportasi Rak telur Peralatan yang tercemar Unggas yang sakit dapat mengeluarkan virus dalam jumlah besar dalam kotorannya.

CARA PENULARAN Langsung : melalui kontak dengan unggas mati Tidak langsung : melalui kandang unggas

CIRI-CIRI UNGGAS YANG TERINFEKSI Unggas lemah Nafsu makan berkurang Jenger berwarna merah kehitaman sampai biru Kematian terjadi sangat cepat Mengeluarkan cairan dari mata dan hidung

PATOGENESISPenyebaran virus melalui udara(droplet infection Masuk kedalam saluran nafas Tertanam dimukosa saluran nafas Virus terpajan dengan mukoprotein yang mengandung asam sialat Virus diikat oleh 2.3 linkage Virus mempunyai neuraminade pada permukaan Memecah ikatan tersebut Virus melekat pada epitel permukaan sal.nafas Virus melakukan replikasi didialam sel sel-sel mengalami piknosis Terjadinya disentegrasi dan hilangnya silia Terbentuk badan inklusi.

MANIFESTASI KLINIS Batuk Filek Demam >38 C. Sefalgia Nyeri tenggorokan Mialgia Malaise Diare konjungtivitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK Uji konfirmasi:-kultur dan identifikasi virus H5N1-uji RT PCR untuk H5-uji serologi *imunofluorecence(IFA)test.ditemukan antigen positif dengan menggunakan antibodi monoklonal influenza A H5N1*uji netralisasi:didapatkan kenaikan titer antibodi spesifik influenza A H5N1 sebanyak 4 X dalam paired serum dengan uji netralisasi.*uji penapisan:a).rapid test untuk mendeteksi influenza A. b).HI test dengan darah kuda untuk mendeteksi H5 c).ELISA untuk mendeteksi H5NI Pemeriksaan labolatorium -pemeriksaan darah:lekopenia,limfopenia,trombositopenia.-pemeriksaan urine:peningkatan ureum dan kreatinin Pemeriksaan radiologi : inflitrat bilateral luas infiltrat difus,multilokal,atau tersebar(patchy) atau dapat berupa kolaps lobar.

KELOMPOK RESIKO TINGGI Pekerja peternakan unggas Pekerja labolatorium yang memperoses sampel pasien/unggas terjangkit Pengunjung pertternakan Pernah kontak dengan unggas yang sakit/mati mendadak yang tidak diketahui penyebabnya. Pernah kontak dengan penderita avian influenza komfirmasi dalam 7 hari terakhir.

KRITERIA DIRAWATSuspek flu burung dengan gejala klinis berat yaitu Sesak nafas dengan frekuensi nafas >30 kali/menit Nadi >100kali/menit Gangguan kesadaran Kondisi umum lemah Suspek dengan leukopenia Suspek dengan gambaran radilologi pneumonia

Derajat penyakit avian influenza Derajat 1 : Pasien tanpa gejala pneumonia. Derajat 2 : Pasien pneumonia ringan tanpa gagal nafas. Derajat 3 : Pasien pneumonia berat dan gagal nafas. Derajat 4 : Pasien pneumonia berat dan ARDS atau dengan kegagalan organ ganda (multiple organ failure ).

PENATALAKSANAAN Karantina Istirahat meningkatan daya tahan tubuh Pengobatan antiviral Pengobatan antibiotik Perawatan respirasi Pengobatan anti inflamasi Pengobatan imunomodulator Antiviral sebaiknya diberikan pada awal infeksi yakni pada 48 jam pertama.Departemen kesehatan RI dalam pedomannya memberikan petunjuk sebagai berikut: Diberikan oseltamivir (tami-flu) 2 x 75 mg 5 hari.Sebagai profilaksis,bagi yang beresiko tinggi,digunakan oseltamivir dosis 75 mg sekali sehari selama >7 hari(hingga 6 minggu).