autokoid

download autokoid

of 23

description

FARMAKOLOGI

Transcript of autokoid

BAB IPENDAHULUAN

Autakoid berasal dari bahasa yunani yaitu autos artinya sendiri dan akos artinya menyembuhkan. Autakoid adalah segolongan zat yang terdapat dalam tubuh yang mempunyai reseptor yang beraneka macam yang dapat menimbulkan efek sistemik. Fungsinya seperti hormon lokal dan dihasilkan oleh jaringan. Yang termasuk autakoid yaitu histamine, serotonin, dan obat-obat yang digunakan untuk mengobati nyeri kepala migrain.Histamin dan serotonin adalah amine yang secara biologis aktif, dapat ditemukan pada berbagai jaringan, mempunyai efek patologis dan fisiologis melalui berbagai subtipe reseptor, dan sering dirilis secara lokal. Karena efeknya yang luas dan banyak tidak diinginkan, baik histamine ataupun serotonin tidak mempunyai aplikasi klinis dalam pengobatan penyakit.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HISTAMIN

Pada awal abad ke 19 histamin dapat diisolasi dari jaringan hati dan paru-paru segar. Histamin juga ditemukan pada berbagai jaringan tubuh, oleh karena itu diberi nama histamin (histos-jringan). Kemudian terbukti bahwa pada penggoresan kulit di lepaskan zat yang sifatnya mirip histamine (A-Subtance) yang kemudian terbukti histamin.

A. FARMAKODINAMIK

RESEPTOR HISTAMIN

Histamin berinteraksi dengan reseptorspesifik pada berbagai jaringan target. Reseptor histamine dibagi menjadi histamine 1(H1) dan histamine 2 (H2). Pengaruh histamine terhadap sel dari berbagai jaringan tergantung pada fungsi sel dan rasio reseptor H1:H2.

`Aktifasi reseptor H1 menyebabkan kontraksi otot polos, meningkatkan permeabilitas pembulu darah, dan sekresi mucus. Sebagian dari efek tersebut mungkin diperantarai oleh peningkatan cyclicguannosine monophospht (cGMP) di dalam sel. HIstamin juga berperan sebagai neurotransniter dalam susunan saraf pusat.

Aktifasi reseptor H2 terutama menyebabkan sekresi asam lambung. Selain itu juga berperan dalam menyebabkan vasodilatasi dan flushing. Histamin menstimulasi asam lambung, meningkatkan kadar cAMP dan menurunkan kadar cGMP, sedangkan antihistamin H2 memblokade efek tersebut. Pada otot polos bronkus aktifasi reseptor H1 oleh histamine menyebabkan bronkokonstriksi sedangkan aktifasi reseptor H2 oleh agonis reseptor H2 akan menyebabkan relaksasi.

Selain itutelah ditemukan pula reseptor H3, berfungsi menghambat saraf kolinergik dan non kolinergik yang merangsang saluran nafas. Blokade terhadap reseptor ini membatasi terjadinya bronkokonstiksi yang di induksi oleh histamine.

SISTEM KARDIOVASKULARDilatasi kapiler, efek histamine yang terpenting pada manusia ialah dilatasi kapiler (arteriol dan venul), dengan akibat kemerahan dan rasa panas di wajah (blushing area), menurunnya resistensi perifer dan tekanan darah. Afinitas histamine terhadap reseptor H1amat kuat, efek vasodilatasi cepat timbul dan berlangsung singkat.Histamin terhadap reseptor H2, menyebabkan vasodilatasi yang timbul lebih lambatdan berlangsung lebih lama. Akibatnya pemberian AH1, dosisi kecil hanya dapat menghilangkan efek dilatasi oleh histamine dalam jumlah kecil, sedangkan efek histamine dalam jumlah llebih besar hanya dapat dihambat oleh kombinasi AH1 dan AH2.

Triple Response. Bila histamine di suntikan Intradermal pada manusia akan timbul 3 tanda khas yang disebut triple response dari lewis, yaitu: (1) becak merah setempat beberapa mm sekeliling 4 suntikan yang timbul beberapa detik setelah suntikan. (2) fare, berupa kemerahan yang lebih terang dengan bentuk tidak teratur dan menyebar 1-3 cm sekitar bercak awal.(3) udem setempat (wheal) yang dapat dilihat setelah 1-2 menit pada daerah bercak awal.

Pembuluh darah Besar. Histamin cenderung menyebabkan konstriksi pembuluh darah besar yang intensitasnya berbeda antar spesies.

Jantung. Histamin mempengaruhi langsung kontraktilitas dan elektrisitas jantung. Obat ini mempercepat depolarisasi diastol di nodus SA sehingga frekuensi denyut jantung meningkat.

Tekanan Darah. Pada manusia dan beberapa spesies lain, dilatasi arteriol dan kapiler akibat histamine dosis sedang menyebabkan penurunan tekanan darah sistemik yang kembali normal setelah terjadi reflex kompensasi atau setelah histamine dihancurkan. Bila dosis histamine sangat besar maka potensi tidak dapat diatasi dan dapat terjadi syok histamine.

OTOT POLOS NONVASKULARHIstamin merangsang atau menghambat kontraksi berbagai otot polos. Kontraksi otot polos terjadi akibat aktifasi reseptor H1, sedangkan relaksasi otot polos sebagian besar akibat aktifasi reseptor H2.

KELENJAR EKSOKRINKelenjar lambung. Histamin dalam dosis lebih rendah dari pada yang berpengaruhterhadap tekanan darah akan meningkatkan sekresi asam lambung. Pada manusia histamine menyebabkan pengeluaran pepsin, bertambah sejalan dengan meningkatkan sekresi HCI.

Kelenjar Lain. HIstamin meninggikan sekresi kelenjar liur, pancreas, bronchial, dan air mata tetapi umumnya efek ini lemah dan tidak tetap.

UJUNG SARAF SENSORISNyeri dan gatal.flare oleh histamine disebabkan oleh pengaruhnya pada ujung saraf yang menimbulkan reflex akson. Ini merupakan kerja histamine merangsang reseptor H1 di ujung saraf sensorik. Histamine intradermaldengan cara goresan, suntikan atau iontoforesis akan menimbulkan gatal, sedangkan pemberian SK terutama dengan dosislebih tinggi akan menimbulkan nyeri disertai gatal.

MEDULA ADRENAL DAN GANGLIASelain merangsang ujung saraf sensorik, histamine dosis besar juga langsung merangsang sel romafin medulla adrenal dan sel ganglion otonom. Pada pasien feokromositoma pemberian IV histamine akan meningkatkan tekanan darah.B. HISTAMIN ENDOGENDistribusi

Histamin terdapat pada hewan antara lain pada bisa ular, zat beracun, bakteri dan tanaman. Hampir semua jaringan mamalia mengandung prekursor histamin. Kadar histamin tertinggi ditemukan pada kulit, mukosa usus dan paru-paru.Sumber, Sintesis dan PenyimpananHistamin yang asal makanan atau yang dibentuk bakteri usus bukan merupakan sumber histamin endogen karena sebagian besar histamin ini di metabolisme dalam hati, paru-paru serta jaringan lain dan dikeluarkan melalui urin. Setiap sel Jaringan mamalia yang mengandung histamin, misalnya leukosit, dapat membentuk histamin dari histidin. Ezim penting untuk sintesis histamin adalah L-Histidindekarboksilase. Depot utama histamin adalah mast cell dan juga basofil dalam darah. Histamin disimpan sebagai kompleks dengan heparin dalam secretory granules.Fungsi Histamin Endogen Reaksi anafilaksis dan alergi. Reaksi antigen-antibodi menyebabkan kulit melepaskan hitamin sehingga terjadi vasodilatasi, gatal dan udem.

Penglepasan histamine oleh zat kimia dan obat. Banyak obat atau zat kimia bersifat antigenik sehingga akan melepaskan histamin dari mast cell dan basofil.

Pelepasan histamin oleh sebab lain. Proses fisik seperti mekanik, termal atau radiasi cukup untuk merusak sel terutama mast cell yang akan melepaskan histamine. Pada beberapa orang, pendinginan akan menyebabkan kemerahan local, flare, gatal-gatal dan udem.C. HISTAMIN EKSOGEN

Histamin eksogen bersumber dari daging, dan bakteri dalam lumen usus atau colon yang membetuk histamin dari histidin. Sebagian histamin ini diserap kemudian sebagian besar akan dihancurhan dalam hati.FarmakokinetikHistamin diserap secara baik setelah pemberian SK atau IM. Efeknya tidak ada karena histamin cepat dimetabolisme dan mengalami difusi jaringan. Histamin ynag diberikan oral tidak efektif karena di ubah oleh bakteri usus (E. coli) menjadi N-asetil-histamin yang tidak aktif. Sedangkan histamin yang diserap dinaktivasi dalm dinding usus atau hati.IntoksikasiGejala utama berupa vasodilatasi umum, tekanan darah turun sampai syok, gangguan penglihatan dan sakit kepala (histamin chepalgia). Juga dapat terjadi muntah, diare, rasa logam, sesak napas dan bronkospasme. Pengobatan keracunan histamin yang paling baik ialah dengan memberikan adrenalin. AH1 hanya bermanfaat bila diberikan setengah jam sebelum keracunan terjadi.SediaanHistamin fosfat tersedia sebagai obat suntuk yang mengandung 0,275 atau 0,55 mg/ml (sesuai dengan 0,1 0,2 mg dan 2,75 mg/ml histamin basa).IndikasiHistamin digunakan untuk beberapa prosedur diagnostik : (1)Penetapan kemampuan skresi asam lambung. Basa histamin 0,3 -0,7 mg diberikan SK sesudah puasa satu malam, setelah 60-90 menit akan terjadi sekresi asam lambung yang maksimal. Pada tukak duodenum dan sindrom zollinger Ellison ditemukan hipersekresi asam lambung dengan tes ini. H2 agonis asam misalnya dimaprit dan impromidin bekerja lebih selektif dari histamin dalm mensekresi asam lambung. (2)Tes intregitas serabut saraf sensoris pada kelainan neurolgis dan lepra. Penyuntikan intradermal histamin akan menimbulkan flare melalui reflaksi akson; (3)Inhalasi histamin juga digunakan untuk menilai reaktifitas bronkus; (4)Diagnosa feokromositoma. Histamin 0,025-0,05 mg IV sewaktu tekanan darah turun akanmeninggikan tekanan darah.Peninggian tekanan darah ini disebabkan karena histamin merangsang medula adrenal sehingga adrenalin dilepaskan dalam jumlah besar.Kontraindikasi dan Efek SampingHistamin tidak boleh diberikan pada pasien asma brankial atau hipotensi. Dosis kecil histamin (0,01 mg /kg BB, SK) untuk tes sekresi asam lambung akan menimbulkan kemerahan diwajah, sakit kepala dan penurunan tekanan darah.Hipotensi ini biasanya bersifat postural (hipotensi ortostatik) dan pulih sendiri bila pasien dibaringkan.2.2 ANTIHISTAMIN

Efinefrin merupakan antagonis faalan pertama yang digunakan. Antihistamin misalnya antergan, neonergan, difenhidramin, dan trifelenamin, dalam dosis terapi efektif utuk mengobati udem, eritem dan pruritus tetapi tidak dapat melawan efek hipersekresi asam lambung akibat histamin.FarmakologiAntagonisme terhadap HistaminAH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos; selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai penglepasan endogen histamin berlebihan.

Otot polos. Secara umum AH1 efektif menghambat kerja histamin pada otot polos(usus, bronkus). Bronkokonstriksi akibat histamin dapat dihambat oleh AH1 pada percobaan marmot.Permibialitas kapiler. Peninggian permibialitas kapiler dan udem akibat histamin, dapat dihambat dengan efektif oleh AH1.

Reaksi anafilaksi dan alergi. Reaksi anafilaksi dan beberapa reaksi alergi refrakter terhadap pemberian AH1 karena disini bukan histamin saja yang berperan tetapi autakoid lain juga gejala akibat histamin.

Kelenjar eksokrin.Efek perangsangan histamin terhadap sekresi cairan lambung tidak dapat dihambat oleh AH1. AH1 dapat mencegah asfiksi pada marmot akibat histamin, tetapi hewan ini mungkin mati karena AH1 tidak mencegah perforasi lambung akibat hipersekresi cairan lambung. AH1 dapat menghambat sekresi saliva dan sekresi kelenjar eksokrin lain akibat histamin.Efek SampingEfek samping yang paling sering adalah sedasi, yang justru menguntungkan bagi pasien yang dirawat di RS atau pasien yang perlu banyak tidur. Astemizon, terfenadin, loratadin tidak atau kurang menimbilkan sedasi.

Efek samping yang berhubungan dengan efek sentral AH1 ialah vertigo, tinitus, lelah, penat, inkoordinasi, penglihatan kabur, diplopia, euforia, gelisah, insomnia, dan trmor. Efek samping yang termasuk sering juga ditemukan ialah nafsu makan berkurang, mual, keluhan pada efigastrium, konstifasi atau diare; efek samping ini akan berkurang bila AH1 diberikan sewaktu makan.Intoksikasi Akut AH1.

Pada anak, keracunan terjadi karena kecelakaan, sedangkan pada orang dewasa akibat usaha bunuh diri. Dosis 20-30 tablet AH1 sudah bersifat letal pada anak. Pada anak kecil efek yang dominan ialah perangsangan dengan manivestasi halusinasi, eksitasi, aktasis, inkoorddinasi, atetosis, dan kejang. Kejang ini kadang-kadang disertai tremor dan pergerakan atetoid yang bersifat tolik-klonik yang sukar dikontrol. Gejala lain mirip gejala keracunan atropik misalnya midriasis, kemerahan dimuka dan sering juga timbul demam. Pengobatan. Pengobatan diberikan secara simtomatik dan suportif karena tidak ada antidotum spesifik. Defresi SSP oleh AH1 tidak sedalam yang ditimbulkan oleh barbiturat. Pernapasan biasanya tidah mengalami gangguan yang berat dan tekanan darah dapat dipertahankan secara baik. Bila terjadi gagal napas, maka dilakukan nafas buatan, tindakan ini lebih baik daripada memberikan analeftik yang justru akn mempermudah timbulnya konfulsi.Efek SampingInsidens efek samping kedua obat ini rendah dan umumnya berhubungan dengan penghambat terhadap reseptor H2; bebrapa efek samping lain tidak berhungan dengan penghambatan reseptor. Efek samping ini antara lain nyeri kepala, pusing, malaise, malgia, mual, diare, konstipasi, ruam kulit, priritus, kehilangan libido dan impoten.Interaksi ObatAntasid dan metoklopramid mengurangi biovailaibilitas oral simetidin sebanyak 20-30%. Interaksi ini mungkin tidak bermakna secara klinis, akan tetapi di anjurkan selang waktu minimal 1 jam antara penggunaan antasid atau metoklopramid dan simetidin oral.

Ketakonazol harus diberikan 2 jam sebelum pemberian simetidin karena absorbsi ketakonazol berkurang sekitar 50% bila diberikan bersama simetidin. Selain itu ketazonol membutuhakan pH asam untuk dapat bekerja dan kurang rfektif pada pH lebih tinggi yang terjadi pada pasien yang juga mendapat AH2.

Simetidin terikat sitokrom P-450 sehingga menurunkan aktivitas enzim mikrosom hati, jadi obat lain akan terakumulasi bila diberikan bersama simetidin. Obat yang metabolismenya dipengaruhi simetidin adalah warfarin, fenitoin, teofilin, fenobarbidin, karbamazefin, diazepam, propranol, metoprolol dan imipramin.. Nifedin warfarin, teotilin dan metoprolol dilaporkan berinteraksi dengan ranitidin. Selain penghambatan pada sitokrom P- 450 diduga ada mekanisme lain yang berperan dalam interaksi obat.Ranitidin dapat menghambat absorbsi diazepam dan mengurangi kadar plsmanya sejumlah 25%. Obat ini diberikan minimal dalam selang waktu 1 jam.

FAMOTIDIN

FarmakodinamikSeperti hanya dengan simetidin dan ranitidin, famotidin, merupakan AH2 sehingga dapat menghambat sekresi asam lambung pada keadaan basal, malam dan akibat stimulasi oleh pentagastin. Famotadin tiga kali lebih poten daripada ranitidin dan 20 kali lebih poten daripada simetidin.

IndikasiEfektifitas obat untuk ini tukak duedonum dan tukak lambung setelah 8 minggu pengobatan sebanding dengan ranitidin dan simetidin. Pada [penelitian berpembanding selama 6 bulan, famotidin juga mengurangi kekambuhan tukak duodenum yang secara ikhlas klinis bermakana. Famotidin kira-kira sama efektif dengan AH2 lainnya pada pasien sindrom zollinger- ellison, meskipun untuk keadaan ini omeprazol merupakan obat terpilih. Efektivitas famotidin untuk profilaksis tukak lambung, refluks esofagitis dan pencegahan tukak stress pada saat ini sedang diteliti.

Efek SampingEfek samping famotidin biasanya ringan dan jarang terjadi, misalnya sakit kepala, pusing, konstipasi dan diare. Seperti halnya dengan ranitidin, famotidin nampaknya lebih baik dari simetidin karena belum pernah dilaporkan terjadinya efek antiandrogenik. Famotidin harus digunakan hati-hati pada wanita menyusui karena beluim diketahui pakah obat ini disekresi kedalam air susu ibu.Interaksi ObatFamotidin tidak mengganggu oksidasi diazepram, teofilin, warfarin ataufenitoin di hati. Ketokonazol membutuhkan pH asam untuk bekerja sehingga kurang efektif bila diberikan bersama AH2.NIZATIDIN

FarmakodinamikPotensi nizatidin dalm menghambat sekresi asam lambung kurang lebih sama dengan ranitidine.IndikasiEfektivitas untuk pengobatan gangguan asam lambung sebanding dengan ranitidin dan simetidin. Dengan pemberian satu atau dua kali sehari biasanya dapat menyembuhkan tukak duodonum dalm 8 minggu dan dengan pemberian satu kali sehari nizaridin mencegah kekambuhan. Meskipun data nizatidin masih terbatas efektivitasnya pada tukak lambung nampakny asama dengan AH2 lainnya. Pada refluks esopagitis, sindrom Zolinger-Ellison dan gangguan asam lambung lainnya nizatidin diperkirakan sama efektif dengan ranitidin meskupin masih diperlukan pembuktian lebih lanjut.

Efek SampingEfek samping ringan saluran pencernaan dapat terjadi. Peningkatan kadar asam urat dan transaminase serum ditemukan pada beerapa pasien dan nampaknya tidak menimbulkan gejal klinik yang bermakna. Seperti halnya dengan AH2 lainnya, potensi nizatidin untuk menimbulkan hipatoksisitas rendah. Pada tikus nizatidin dosis besar berefek antiandrogenik, tetapi efek tersebut belum terlihat pada uji klinik. Nizatidin dapat mengahmbat alkohol dehidrogenase pada mukosa lambung dan menyebabkan kadar alkohol yang lebih tinggi dalm serum. Dalam dosis ekuivalen simetidin, niszatidin tidak menghambat enzim mikrosom hati yang memetabolisme obat. Pada sukarelawan sehat tidak dilaporkan terjadinya interkasi obat pada nizatidin bila diberikan bersam teofilin, lidokain, warfarin, klordiazepokside, diazepam, atau lorazepam. KETOTIFENEfek SampingEfek samping ketotifen sama seperti efek samping AH1. Pernah dilaporkan ketotifen meningkatkan nafsu makan dan menambah berat badan. Kombinasi ketotifen dengan antidiabetik oral telah dilaporkan dapat menurunkan jumlah trombosit secara reversibel, karena itu kombinasi kedua obat itu harus dihindarkan. Ketotofen harus diberikan secara hati-hati pada penderita yang alergi pada obat ini.

IndikasiKetotifen telah digunakan untuk profilaksis asma bronkial. Untuk tujuan ini ketotifen digunakn secara oral untuk jangka waktu 12 bulan.

SediaanKetotifen tersedia dalm tablet 1 mg dan sirup 0,2 mg/ml. Satu mg ketotifen identik dengan 1,38 mg ketotifen fumarat. Dosis dewasa ketotifen fumarat untuk propilaksis asma bronkial ialah 2 kali 1,38-2,76 mg.SIPROHEPTADIN

FarmakologiSiproheptadin merupakan antagonis histamin(H1) dan siproheptadin yang kuat. Siproheptadin melawan efek bronkokonstriksi akibat pemberian histamin pada marmot, dengan potensi yang menyamai atau melampaui anti histamin yang paling kuat. Obat ini juga menghambat efek bronkonstiktor, simulasi rahim dan udem oleh serotonin pada hewan coiba dengan aktivitas yang sebanding atau melebihi LSD. Selain itu siproheptadin mempunyai aktivitas anti kolinergik dan efek defresi SSP yang lemah.

Shiproheptadin bermanfaat untuk pengobatan alergi kulit seperti deramtotis pruitik yang tidak teraatasi dengan antihistamin.Berdasarkan efek antiserotoninnya, obat ini digunakn pada dumping syndrom pasca gastrektomi dan hipermotilitas usus pada kasrsinoid. Efek SampingYang paling menonjol ialah perasaan ngantuk. Efek samping lain yang jalan terjadi ialah : mulut kering, anoreksi, muyal, pusing, dan pada dosis tinggi menyebabkan antaksia. Yang menarik perhatian, siproheptadin sering menyebabkan berat badan bertambah, yang pada anak-anak disertai dengan percepatan pertumbuhan. Mekanismenya mungkon melalui perubahan pengaturan sekresi hormon pertumbuhan. Penggunaanya dalam klinik sebagai penambah nafsu makan diragukan

FLUOKSETINFarmakologiFluoksetin ialah penghambat ambilan 5- HT yang sangat selektif dan poten. Obat ini diabsorbsi secara baik pada pemberian per oral, biovaliabilitasnya tidak di pengaruhi makanan. Fluoksetin dimetabolisme terutama dengan N-demetilasi menjadi nurfluoksetin yang sama potennya.Waktu paruh plasma setelah pemberian dosis tunggal ialah 48-72 jam, sedangkan bila ditambah metabolit menjadi 7-15 hari. Obat ini terikat protein sebanyak 50-95%. Tidak ada hubungan antar kadar plasma fluoksetin dengan efek terapinya. Gangguan fungsi ginjal ringan tidak mempengaruhi kinetik fluoksetin secara bermakna. Bersihkan fluoksetin dan nor fluoksetin berkurang pada pasien dengan gangguan faal hati yang berat.

Efek SampingEfek samping fluoksetin yang berbahaya jarang terjadi, tetapi pernah dilaporkan terjadinya faskulitis, eritemamultiporme dan serum siknes. Vaskulitis jika mengenai organ penting misaknya paru-paru, ginjal atau hatidapat berakibat patal. Penggunaan fluoksetin dalam dosis tinggi juga dapat menimbulkan mual, muntah, agitasi, kegelisahan, hipomania dan gejala-gejal perangsangan SSP. Tidak ada anti dotum spesipik untuk keracunan fluoksetin. Peananganan keracunan karena kelebihan dosis dilakukakan secara sintomatik (oksigenasi, fentilasi, pemberian karbon aktif, bilas lambung dan sebagainya).

Efek samping fluoksetin pada dosis biasa dapat berupa: keluhan SSP ( cemas, imsomia, mengantuk, lelah, astenia, tremor) berkeringat, gangguan saluran cerna(anoreksia, mual, muntah, diare), sakit kepala dan rash kulit.Gejala lain juga dapat berupa demam, leukositosis, artralgia,edema,sindrom karpal, gangguan faal hati, dan sebagainya.

KontraindikasiFluoksetin tidak boleh diberikan bersama penghambat MAO. Walaupun tidak menimbulkan kelainan reproduksi pada hewan coba, fluoksetin sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena data pada manusia belum cukup. Obat ini tidak dianjurkan penggunaanya pada anak dan usia lanjut. Fluoksetin dapat berinteraksi dengan obat lain yaitu anti depresan, litium, diazepam, warfarin,digitoksin, obat-obat SSP, sehingga penggunaanya bersamaan harus dilakukan secara lebih berhati-hati. Penggunaanya dilakukan secara hati-hati pada penyakit kardiovaskular, penyakit hati dan diabetes melitus.

Indikasi

Fluoksetin di indikasikan pada defresi mental terutama bila sedasi tidak diperlikan atau pasien bulinia.

SERTRALIN

FarmakokinetikAbsorbsi oral lambat, kadar puncak plasma baru tercapai 6-8 jam setelah pemberian. Pada pemberian bersama makanan area dibawah kurpa (AUC) mrningkat 30% dan Cmax 32% dibanding dengan pemberian pada lambung kosong. Kenyataanya ini mungkin berhubungan berkurangnya eliminasi presistemik, bila obat diberi bersama makanan. Obat ini mengalami metabolisme presistemik. FarmakologiSertralin menghambat ambilan seritonin. Obat ini merupakan salah satu inhibitor ambilan serotonin selektif. Potensinya sebagai penghambat ambilan 5-HT lebihn kuat dibanding dengan klomipramin dan amitriptilin yaitu secar berurutan 1:0,16:0,02.

Susunan saraf pusat. Pengaruh sertralin terhadap EEG yang mitip pengaruh desipramin paling jelas 6 jam setelah pemberian, sewaktu kadar plasma puncak tercapai. Efek sedatif tidak terlihat samapi dosis 150 mg, tetapi dengan dosis 400 mg sedasi ringan terjadi. Ditinjau dari pengaruhnya terhadap EEG, sertralin berada antara obat antidepresan dan oabat angiolitik.

Psikomotor. Secara umum sertralin dengan dosis 100 mg tidak mempengaruhi fungsi psikomotor.

Kardivaskular. Sertralin 3x50 mg tidak menimbulkan kelainan EKG pada orang sehat. Pengaruhnya terhadap jantung diduga kurang dari anti depresan trisiklik.

IndikasiObat ini di indikasikan pada depresi. Indikasi pada obesitas dan gangguan kompulsit-obsesif masih dal tarap penjajagan.Efek SampingEfek samping jarang (