Aurora

3
PROSES TERJADINYA AURORA Aurora adalah pancaran cahaya pada langit daerah lintang tinggi, sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari oleh magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer. Matahari, disebut juga bintang merah yang menjadi pusat orbit planet- planet tata surya kita hanyalah satu di antara milyaran bintang lainnya di Galaksi Bimasakti. Pada inti pusatnya, matahari kita memiliki suhu 14 juta Kelvin dengan tekanan 100 milyar kali lipat tekanan atmosfer di bumi, ga kebayang panasnya ya temans. Cahaya yang dipancarkan matahari berasal dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi pada inti bintang, hasil energinya dialirkan secara konveksi ke permukaan hingga tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan matahari. Daerah-daerah medan magnet tersebut relatif gelap (artinya lebih dingin) dari pada sekitarnya, hingga dinamakan bintik matahari atau sunspot. Sunspot dianggap sebagai bendungan, ketika kekuatannya sudah tak sanggup lagi menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. ‘Jebol’nya sunspot ini akan memuntahkan kandungan energi. Energi yang dilontaran keluar matahari ituah yang disebut sebagai angin matahari. Jika dengan intensitas yang besar maka dinamakan badai matahari. Perjalanan angin matahari menuju bumi, dapat ditempuh selama 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa. Ketika melewati Merkurius dan Venus, angin matahari akan langsung begitu saja menerpa atmosfernya, sehingga planet tersebut mengalami peningkatan suhu yang luar biasa akibat dari terpaan aliran proton dan elektron yang dibawanya. Tapi berbeda halnya ketika angin matahari itu menghantam bumi. Bumi ini seperti magnet yang berukuran sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah apel,

description

pengertian aurora

Transcript of Aurora

Page 1: Aurora

PROSES TERJADINYA AURORA

 Aurora adalah pancaran cahaya pada langit

daerah lintang tinggi, sebagai akibat atas pembelokan

partikel angin matahari oleh magnetosfer ke arah kutub,

serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer.

Matahari, disebut juga bintang merah yang

menjadi pusat orbit planet-planet tata surya kita hanyalah

satu di antara milyaran bintang lainnya di Galaksi

Bimasakti. Pada inti pusatnya, matahari kita memiliki

suhu 14 juta Kelvin dengan tekanan 100 milyar kali lipat

tekanan atmosfer di bumi, ga kebayang panasnya ya temans. Cahaya yang dipancarkan matahari

berasal dari reaksi fusi termonuklir yang terjadi pada inti bintang, hasil energinya dialirkan

secara konveksi ke permukaan hingga tercipta medan magnet yang sangat kuat di permukaan

matahari. Daerah-daerah medan magnet tersebut relatif gelap (artinya lebih dingin) dari pada

sekitarnya, hingga dinamakan bintik matahari atau sunspot.

Sunspot  dianggap sebagai bendungan, ketika kekuatannya sudah tak sanggup lagi

menahan tekanan arus, maka ia akan ‘jebol’. ‘Jebol’nya sunspot ini akan memuntahkan

kandungan energi. Energi yang dilontaran keluar matahari ituah yang disebut sebagai angin

matahari. Jika dengan intensitas yang besar maka dinamakan badai matahari.

Perjalanan angin matahari menuju bumi, dapat ditempuh

selama 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa. Ketika melewati

Merkurius dan Venus, angin matahari akan langsung begitu saja

menerpa atmosfernya, sehingga planet tersebut mengalami

peningkatan suhu yang luar biasa akibat dari terpaan aliran proton dan

elektron yang dibawanya. Tapi berbeda halnya ketika angin matahari

itu menghantam bumi. Bumi ini seperti magnet yang berukuran

sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan

dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan

magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip

dengan buah apel, di mana bumi berada pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit

buah apel. Magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan terbawahnya, sabuk

radiasi Van Allen yang berada di sekitar ekuator (khatulistuwa). Seperti sebuah perisai,

Magnetosfer dan Sabuk Van Allen melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari.

Dari gambar di samping, angin matahari

ditunjukkan pada garis kuning sedang medan magnet

bumi ditunjukkan pada garis biru.

Page 2: Aurora

Ketika angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan

tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam

lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub

medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang

dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di

atmosfer, dapat dilihat secara visual melalui pendar cahaya yang berwarna-warni di langit, inilah

yang kita sebut sebagai Aurora. Di kutub utara bumi, aurora ini disebut sebagai Aurora

Borealis, dan di kutub selatan, disebut sebagai Aurora Australis.

Reaksi antara partikel angin matahari dengan atmosfer bumi, menghasilkan berbagai

macam warna pada aurora. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh jenis atom yang berinteraksi

dengan proton dan elektron, karena pada ketinggian-ketinggian tertentu, jenis atom penyusun

atmosfer tidaklah sama.Pada ketinggian di atas 300 km, partikel angin matahari akan

bertumbukan dengan atom-atom Hidrogen sehingga terbentuk warna aurora kemerah-

merahan. Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel angin matahari bereaksi

dengan atom Oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu. Sementara

itu, pada ketinggian 100 km proton dan elektron bersinggungan dengan atom Oksigen dan

Nitrogen sehingga aurora tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda.  

Kalau ingin melihat aurora secara langsung bisa berkunjung

ke daerah-daerah lintang tinggi, seperti Kanada, New Zeland,

Antartika, dll. Ketika aktivitas matahari dalam keadaan stabil,

frekuensi terbentuknya aurora lebih sering pada bulan-bulan

ekuinoks. (ekuinoks musim semi jatuh pada tanggal 23 Maret, dan

ekuinoks musim gugur adalah tanggal 21 September). Tapi kalau

aktivitas matahari meningkat, sehingga intensitas angin matahari

tinggi,  cahaya aurora pun akan terbentuk semakin terang

MANFAAT AURORA

Aurora memiliki keindahan yang luar biasa yang dapat disaksikan oleh mata telanjang. Manfaat aurora hampir sama dengan pelangi. Tetapi aurora juga berdampak negatif terhadap bumi. dampak negatif aurora itu merusak jaringan sistem, seperti jaringan telpon, internet, ataupun listrik..negara bagian amerika pernah dilanda badai aurora dan kerugianya di taksir milyaran atau mungkin sampai triliunan karena jaringan listrik di negara bagian amerika padam