Auditing Islam Mikro Sofyan

54
Pusat Pengembangan Ekonomi Pusat Pengembangan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dan BMT Hidayatul Muamalah Wonogiri BMT Hidayatul Muamalah Wonogiri WORKSHOP WORKSHOP MERANCANG FORMAT AKUNTANSI KEUANGAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN MERANCANG FORMAT AKUNTANSI KEUANGAN BAGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH MIKRO SYARIAH AUDITING AUDITING UNTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH UNTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Prof. Sofyan S Harahap Prof. Sofyan S Harahap Universitas Trisakti Universitas Trisakti

description

audit

Transcript of Auditing Islam Mikro Sofyan

Page 1: Auditing Islam Mikro Sofyan

Pusat Pengembangan Ekonomi Pusat Pengembangan Ekonomi Universitas Muhammadiyah YogyakartaUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta

dandanBMT Hidayatul Muamalah WonogiriBMT Hidayatul Muamalah Wonogiri

WORKSHOP WORKSHOP MERANCANG FORMAT AKUNTANSI KEUANGAN BAGI LEMBAGA MERANCANG FORMAT AKUNTANSI KEUANGAN BAGI LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO SYARIAHKEUANGAN MIKRO SYARIAH

AUDITING AUDITING UNTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH UNTUK LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH

Prof. Sofyan S HarahapProf. Sofyan S HarahapUniversitas TrisaktiUniversitas Trisakti

Page 2: Auditing Islam Mikro Sofyan

Attestasi, Asertasi, dan Assurance:Attestasi, Asertasi, dan Assurance:

AssuranceAssurance

AttestationAttestation

AuditingAuditing

Page 3: Auditing Islam Mikro Sofyan

Asertasi, Atestasi, AuditingAsertasi, Atestasi, Auditing• Asertasi adalah penyajian atau pernyataan

seseorang tentang suatu keadaan atau hal termasuk informasi.

• Assurance keyakinan akan kebenaran informasi yang disajikan orang lain

• Atestasi adalah pendapat orang terhadap asertasi seseorang untuk meningkatkan kepercayaan publik

• Auditing untuk memberikan atestasi perlu dilakukan proses penelitian kebenaran bukti pendukung informasi

Page 4: Auditing Islam Mikro Sofyan

AuditingAuditing

Kegiatan atau proses untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen sesuai dengan standar akuntansi atau

standar pelaporan keuangan yang berlaku.

Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke (1980):Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke (1980):

“Auditing adalah satu set prosedur yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan yang memberikan informasi sehingga akuntan dapat menyatakan suatu pendapat tentang apakah laporan keuangan yang diperiksa disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akkuntansi yang berlaku.”

Page 5: Auditing Islam Mikro Sofyan

Proses AkuntansiProses AkuntansiDapatkan informasi untuk memahami perusahaan

(Lakukan Tes Analisis dan Tes lainnya)

Kaji sistem pengawasan intern perusahaan (SPI)

Penilaian ulang atas SPIKekuatan

Kelemahan

Tes kesesuaian sistem (Pengamatan dan tes transaksi)

Penilaian ulang atas SPIKekuatan

Kelemahan

Prosedur audit kebenaran bukti (tes transaksi dan tes saldo perkiraan)

Penilaian ulang atas SPIKekuatan

Kelemahan

Selesaikan pemeriksaan gabungkan hasilnya dan ambil kesimpulan

Pendapat akuntan

Proses akuntansi seperti terlihat Proses akuntansi seperti terlihat sebagai berikut:sebagai berikut:

Sumber: Dikutip dari Alvin dan James K. Loebbecke, Applications of statistical Sampling to Auditing

(New Jersey; Prentice Hall, 1981) halaman 8.

Gambar 1-5 Gambar 1-5 Proses AuditProses Audit (belum sempurna) (belum sempurna)

Page 6: Auditing Islam Mikro Sofyan

Akuntansi dan AuditingAkuntansi dan Auditing

Transaksi Bukti Jurnal Buku Besar Neraca Lanjur

Laporan Keuangan

AKUNTANSIAKUNTANSI

AUDITAUDIT

Gambar 2-4 Gambar 2-4 Perbedaan Siklus Akuntansi dan AuditingPerbedaan Siklus Akuntansi dan Auditing

Page 7: Auditing Islam Mikro Sofyan

Auditing dan MasyarakatAuditing dan Masyarakat

Badan Usaha(Organisasi)

Masyarakat(Pengguna Laporan)

Auditor(Attestation)

Laporan keuangan

Page 8: Auditing Islam Mikro Sofyan

Reliability LaporanReliability Laporan

Perusahaan Lembaga Prepare/Penyaji

Masyarakat Pemakai laporan Keuangan

(User)

Tanpa Audit

Tingkat Reliability rendah

Pemilik, Manajemen Publik, PemerintahKreditor, dan lain-lain

Page 9: Auditing Islam Mikro Sofyan

Proses atau Tahap AuditingProses atau Tahap Auditing 1. Memahami Perusahaan2. Mengetahui sistem pengawasan yang ada3. Mengetahui efektivitas internal control4. Melakukan pemeriksaan substantif5. Memberikan pendapat

Page 10: Auditing Islam Mikro Sofyan

TAHAP TAHAP AUDITINGTAHAP TAHAP AUDITING

1.Tahap pembicaraan dengan klien.2.Tahap perencanaan audit.3.Tahap pelaksanaan audit.4.Tahap supervisi hasil audit.5.Tahap perumusan hasil audit/penyusunan

laporan akuntan.6.Tahap mengamati respon terhadap laporan

tersebut

Tahap Audit Harahap (1989)

Page 11: Auditing Islam Mikro Sofyan

Diagram Proses AuditDiagram Proses AuditInformasi yang perlu diketahui:- Bidang Usaha -Tujuan Perusahaan - Struktur Organisasi - Sistem Akuntansi - Kontrak-kontrak - Sistem pengawasan Intern- Laporan Keuangan

Pembicaraan Dengan Klien

Mencakup :- Mengenal perusahaan - Menjelaskan fungsi audit- Menentapkan waktu pelaksanaan audit- Menentapkan biaya audit- Menandatangani kontrak kerja

Untuk perencanaan audit perusahaan perlu diketahui :- Waktu pelaksanaan audit- Kesiapan perusahaan - Skala perusahaan - Tujuan perusahaan - Resiko perusahaan - Sistem proses informasi perusahaan

Yang dinilai :- Keberadaan - Kelengkapan - Hak dan kwewajiban - Penilaian dan lokasi - Penyajian dan pengungkapan

Melihat langkah-langkah yang belum sempurna

Pendapat akuntan-Wajar - Wajar dengan kualifikasi - Tidak wajar- Tidak wajar dengan kualifikasi

Pedoman untuk mempngaruhi mutu audit di masa yang akan datang

Perencanaan Auditing Disusun dalam Program Auditing

Pelaksanaan Auditing

Pengujian Kesesuaian

Pengujian Kebenaran Bukti

Supervisi Hasil Audit

Perumusan Laporan Akuntan

Menunggu Respon Dari Pemakai Laporan

Yang dilakukan :- Pemeriksaan Fisik - Konfirmasi - Infeksi - Voucher - Penelusuran - Perhitungan kembali - Scanning - Tanya Jawab- Pengamatan - Proses Analisis

Isi Laporan Akuntan 1. Persyaratan Akuntan 2. Laporan Keuangan 3. Penjelasan laporan keuangan 4. Analisis laporan keuangan 5. Lampiran-lampiran 6. Data tambahan

Gambar 6-3 Diagram Proses AuditGambar 6-3 Diagram Proses Audit

Page 12: Auditing Islam Mikro Sofyan

Gambar 6-1 Proses AuditGambar 6-1 Proses Audit Pelajari sifat jenis usaha, sifat resiko dan pentingnya perkiraan tertentu. Dapatkan

informasi tetang sistem akuntansi perusahaan

Pilih dan atur strategi audit untuk setiap perkiraan dan tentukan apakah sistem pengawasan dapat dipecaya atau tidak

Lengkapi dokumen yang detail dan nilai apakah sistem pengawasan

intern dapat dipercaya

Lengkapi dokumen yang detail dan nilai apakah sistem pengawasan

intern dapat dipercaya

Apakah sistem masih dapat

dipercaya

Lakukan pengujian kesesuaian

Apakah sistem masih dapat

diyakini

Lakukan pengujian kebenaran bukti yang dibatasi

Revisi strategi audit

Pengujian kebenaran

buku

Revisi strategi audit

Tidak Tidak

Tidak Tidak

YaYa

YaYa

Sistem Pengawasan Sistem Pengawasan

Tidak dipercayaTidak dipercaya

Meyakini sebagian/seluruhMeyakini sebagian/seluruh

Sistem pengawasanSistem pengawasan

Page 13: Auditing Islam Mikro Sofyan

Teknik AuditingTeknik Auditing

Pengunpulan bukti keyakinanPengunpulan bukti keyakinan GAAS yang kedua berbunyi: GAAS yang kedua berbunyi:

“Sufficient competent evidential matter is to be obtained through inspection, observation, inquires and confirmation to afford a reasonable basis for an opinion regarding the financial statement under examination.”

Perihal bukti diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, wawancaara, dan konfirmasi untuk mendukung keyakinan yang wajar sebagai dasar untuk memberikan pendapat tentang laporankeuangan yang diaudit.

Page 14: Auditing Islam Mikro Sofyan

KEGIATAN AUDITKEGIATAN AUDIT

-Penilaian tehradap sistem pengawasan internal perusahaan Pemeriksaan Fisik - Konfirmasi - Inpeksi - Vouching - Tracing (menelusuri) - Recomputation disebut juga, recalculating, recounting atau reperformance- Scanning- Tanya jawab (inguiry). - Observasi (pengamatan). - Prosedur Pemeriksaan Analitis

Kegiatan yang dilakukan dalam audit adalah:Kegiatan yang dilakukan dalam audit adalah:

Page 15: Auditing Islam Mikro Sofyan

PENILAIAN LAPORAN KEUANGANPENILAIAN LAPORAN KEUANGAN

1. Eksistensi/kejadian (existence/Occurence1. Eksistensi/kejadian (existence/Occurence) ) transaksitransaksi2. Kelengkapan (Completeness2. Kelengkapan (Completeness) bukti) bukti3. Hak dan kewajiban entitas3. Hak dan kewajiban entitas..4. Penilaian dan Alokasi dalam laporan4. Penilaian dan Alokasi dalam laporan..5. Penyajian dan Pengungkapan5. Penyajian dan Pengungkapan dalam dalam laporanlaporan

Page 16: Auditing Islam Mikro Sofyan

Working PapersWorking Papers

Seorang auditor dalam melaksanakan fungsi auditnya Seorang auditor dalam melaksanakan fungsi auditnya harus menggunakan track record dalam bentuk kertas harus menggunakan track record dalam bentuk kertas

kerja (working paper). Kertas kerja ini merupakan bukti kerja (working paper). Kertas kerja ini merupakan bukti sejarah bagaimana dia melaksanakan pemeriksaan. sejarah bagaimana dia melaksanakan pemeriksaan.

Kertas Kerja ini merupakan defence dari auditor dalam Kertas Kerja ini merupakan defence dari auditor dalam hal dia direview atau di sue dipengadilan.hal dia direview atau di sue dipengadilan.

Page 17: Auditing Islam Mikro Sofyan

Audit FilesAudit Files

1. Permanent file adalah file yang dipergunakan secara terus menerus dalam mengaudit laporan keuangan perusahan.2. Current files file yang hanya diperlukan dalam tahun pelaksanaan audit saja

Page 18: Auditing Islam Mikro Sofyan

Management LetterManagement Letter

Adalah saran saran yang diberikan oleh auditor kepada Adalah saran saran yang diberikan oleh auditor kepada perusahaan/manajemen untuk perbaikan aspek perusahaan/manajemen untuk perbaikan aspek

administrasi dan keuangan yang merupakan temuannya administrasi dan keuangan yang merupakan temuannya selama pemeriksaan. Hal ini berfungsi sebagai bagian dari selama pemeriksaan. Hal ini berfungsi sebagai bagian dari

service yang diberikannya service yang diberikannya

Page 19: Auditing Islam Mikro Sofyan

Representation LetterRepresentation Letter

Adalah pernyataan dari manajemen atau direksi tentang kebenaran atau kewajaran dari laporan

keuangan yang disajikannya

Page 20: Auditing Islam Mikro Sofyan

Subsequent EventSubsequent Event

Adalah peristiwa atau transaksi setelah tanggal Adalah peristiwa atau transaksi setelah tanggal laporan keuangan yang diaudit tetapi sebelum laporan keuangan yang diaudit tetapi sebelum

laporan audit atau sebelum kegiatan audit selesai laporan audit atau sebelum kegiatan audit selesai yang kemungkinan mempengaruhi posisi dan hasil yang kemungkinan mempengaruhi posisi dan hasil

keuangan perusahaankeuangan perusahaan

Page 21: Auditing Islam Mikro Sofyan

Syarat AuditorSyarat Auditor

1.  Pemeriksaan dilakukan oleh orang yang sudah melalui pelatihan dan memiliki keahlian sebagai auditor2.  Dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan sikap mental independen (bebas dari segala kepentingan) harus selalu dipelihara atau dijaga oleh auditor3. Sikap seorang ahli yang hati-hati (due professional care) harus diterapkan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyajian laporan.

General standard dari GAAS menyatakan sebagai berikut:

Page 22: Auditing Islam Mikro Sofyan

Audit SamplingAudit Sampling

Tidak efektif jika pemeriksaan dilakukan 100%, biayasanya objek yang diperiksa adalah sampling artinya kita mentest sample yang meruypakan representasi dari

populasi.

Page 23: Auditing Islam Mikro Sofyan

Materiality LimitMateriality Limit

Dalam audit harus ditetapkan Dalam audit harus ditetapkan materiality limit untuk menentukan materiality limit untuk menentukan

batas toleransi variance yang batas toleransi variance yang dibenarkandibenarkan

Page 24: Auditing Islam Mikro Sofyan

Audit RiskAudit Risk 1. Inherent Risk2. Control Risk3. Sampling Risk4. Detection Risk

Page 25: Auditing Islam Mikro Sofyan

Objek audit adalah Laporan KeuanganObjek audit adalah Laporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca2. Laba Rugi3. Arus Kas 4. Pembiayaan Alqardhul

Hasan5. Lap. Zakat Infaq dan

Shadaqah

Page 26: Auditing Islam Mikro Sofyan

Lembaga MikroLembaga Mikro• Lembaga mikro beda dgn Lembaga

Besar• Auditnya juga beda• Sistem Kontrolnya • Manajemen • Sruktur Organisasi beda• Size

Page 27: Auditing Islam Mikro Sofyan

Sifat Lembaga MikroSifat Lembaga Mikro• Pemilikan ditangan seseorang• Tidak ada pemisahan tugas• Pemilik aktif dalam manajemen• Kegiatan lokal• Pengawasan informal• Kemampuan terbatas• Modal dan resorsis terbatas

Page 28: Auditing Islam Mikro Sofyan

Internal ControlInternal Control

Sistem yang didesain dan dilaksanakan oleh perusahaan untuk menjamin bahwa administrasi berjalan baik, dan

efisien dan kekayaan terjamin laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi yang berlaku

Kuat lemahnya internal control menentukan luas sempitnya sample yang akan di test.

Page 29: Auditing Islam Mikro Sofyan

Internal AuditInternal Audit

Adalah unit yang bertugas melaksanakan Adalah unit yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern dan menjamin sistem internal pemeriksaan intern dan menjamin sistem internal

control berjalan dengan baik.control berjalan dengan baik.

Efektivitas fungsi internal audit menentukan kuat lemahnya internal control dan luas sempitnya test yang dilakukan.

Page 30: Auditing Islam Mikro Sofyan

Dewan KomisarisDewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ organisasi yang berfungsi sebagai pengawas direksi. Dewan ini dipilih dan ditetapkan oleh RUPS dan

merupakan organi diatas Dewan Direksi yang juga berhakmemberhentikan Dewan Direksi

Page 31: Auditing Islam Mikro Sofyan

Auditing Dalam Perspektif IslamAuditing Dalam Perspektif Islam

Dalam proses untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen sesuai dengan standar akuntansi dan standar pelaporan keuangan

yang berlaku DITAMBAH DENGANsesuai standar yang ditetapkan oleh DPS serta

ketentuan Alquran dan Sunnah.

Page 32: Auditing Islam Mikro Sofyan

Beberapa ayat AlquranBeberapa ayat AlquranYang relevan dengan AudtingYang relevan dengan Audting

1. Perlunya Kesaksian (Attestation)

Surat Al-Baqarah ayat 282:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah

penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa

kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akal atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu

mengimlakkan, maka hendaklah wakilnya mengimlakkan dengan jujur dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang laki-laki diantara kamu. Jika tidak ada dua orang laki-laki maka bolehlah

seorang laki-laki dan dua orang perempuan dari saksi yang kamu ridhoi, supaya jika seorang lupa seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka

dipanggil, dan janganlah kamu jemu menuliskan utang itu, baik kecil maupun besar sampai waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguan. (Tulislah muamalahmu itu) kecuali jika muamalahmu

itu perdagangan tunai yang kamu jalankan diantara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli, dan janganlah penulis dan saksi

saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan yang demikian itu maka sesungguhnya hal itu adalah kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah. Allah mengajarmu dan Allah maha mengetahui

segala sesuatu.”

Page 33: Auditing Islam Mikro Sofyan

Alquran (continued)Alquran (continued)2. Sempurnakan ukuran jangan curang:

Dalam Alqur’an surah Asy syuura 26:

“Sempurnakanlah takaran (measure) dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan (181). Dan timbanglah (weigh) dengan timbangan yang lurus (182). Dan janganlah kamu merugikan (mischief) manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela dimuka bumi dengan membuat kerusakan (183). Dan bertakwalah kepada

Allah yang telah menciptakan kamu dan ummat-ummat yang dahulu (184).”

Page 34: Auditing Islam Mikro Sofyan

Alquran (continued)Alquran (continued)Alqur’an surat Al Muthaffifiin (83; 1-6):

“Kecelakaan bagi orang-orang yang curang (fraud) (1), yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran (measure) dan timbangan (weigh) dari orang lain mereka minta dipenuhi (2),

dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi (3), Tidakkah orang-orang ini menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan (call to account) (4)

pada suatu hari yang besar (5), ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam (6).”

Al A’raaf (7) ayat 85:

“Sempurnakanlah takaran (measure) dan timbangan (weigh) dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya (their due) dan janganlah kamu membuat kerusakan (mischief) dimuka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih

baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.”

Al An’aam 6 ayat 152.

“...Dan sempurnakanlah takaran (measure) dan timbangan (weigh) dengan adil....”

Page 35: Auditing Islam Mikro Sofyan

Alquran (continued)Alquran (continued)Menurut Dr. Umer Chapra:

Kebenaran dan keadilan dalam mengukur ini juga menyangkut pengukuran kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya dan laba perusahaan. Akuntan wajib

mengukur kekayaan secara benar dan adil.

Page 36: Auditing Islam Mikro Sofyan

Alquran (continued)Alquran (continued)3. Periksa berita

Al Hujuraat (49) ayat 6 yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita “maka periksalah dengan teliti” agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum

tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

4. Kewajiban Tabayyun:

Dalam surat Al Hujuraat (49) ayat 6 berbunyi:

““Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum

tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

Page 37: Auditing Islam Mikro Sofyan

Alquran (continued)Alquran (continued)5. Berlaku adil dan jujur

An Nur 24:11:

““Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golonganmu Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golonganmu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu “Tiap-tiap juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu “Tiap-tiap

seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita

bohong itu baginya azab yang besar.”bohong itu baginya azab yang besar.”

An Nur (24) ayat 12:

““Mengapa diwaktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’min dan Mengapa diwaktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’min dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa tidak mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa tidak

berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata”.berkata: “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata”.

Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah

orang-orang yang berdusta.orang-orang yang berdusta.

Page 38: Auditing Islam Mikro Sofyan

6. Pertanggungjawaban:6. Pertanggungjawaban:

Al Qiyaamah 36:

“Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?”

Al Israa’ 36:

““Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta

pertanggungjawabannya.”pertanggungjawabannya.”

7. Memegang Amanah:

Dalam Alqur’an surat An Nisaa 58 menyatakan:

““Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara kamu menetapkan dengan adil.” Lihat juga menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara kamu menetapkan dengan adil.” Lihat juga

Surat 23 (8) dan 70 (32).Surat 23 (8) dan 70 (32).

Alquran (continued)Alquran (continued)

Page 39: Auditing Islam Mikro Sofyan

8. Penegak Keadilan:8. Penegak Keadilan:

Surat An Nisaa’ 135 dinyatakan

““Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang-orang yang benar-benar penegak keadilan Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang-orang yang benar-benar penegak keadilan menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya

maupun miskin maka Allah lebih tahu kemashlahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa maupun miskin maka Allah lebih tahu kemashlahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu enggan menjadi saksi maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu

kerjakan.”kerjakan.”

9. Kesaksian

Dalam surat Al Furqaan (25) ayat 72:

“Dan orang-orang yang memberikan persaksian palsu dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang tidak berfaedah mereka lalui saja dengan menjaga

kehormatan dirinya.”

Alquran (continued)Alquran (continued)

Page 40: Auditing Islam Mikro Sofyan

10. Persangkaan:

Yunus 10: 36:

““Dan kebanyakan mereka tidak mengakui kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaaan itu Dan kebanyakan mereka tidak mengakui kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang mereka kerjakan.”yang mereka kerjakan.”

Orang yang Curang:

Alqur’an surah Al-mutaffifiin (orang yang curang): 83: 1-6 yang artinya kira-kira sebagai berikut:

““Neraka weil bagi orang-orang yang curang. Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran Neraka weil bagi orang-orang yang curang. Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran ((measurementmeasurement) dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang ) dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang

untuk orang lain mereka mengurangi. Tidak kah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya untuk orang lain mereka mengurangi. Tidak kah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. Yaitu pada ketika manusia berdiri mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. Yaitu pada ketika manusia berdiri

berhadapan dengan Tuhan semesta Alam.”berhadapan dengan Tuhan semesta Alam.”

Alquran (continued)Alquran (continued)

Page 41: Auditing Islam Mikro Sofyan

Perumusan Teori Auditing IslamPerumusan Teori Auditing Islam

Pendekatan AAOIFI ini tercantum dalam SFA # 1 yang menyatakan 2 tahap pendekatan dalam merumuskan Tujuan Akuntansi dan Auditing Islam:

1. 1. Menentukan tujuan berdasarkan prinsip Islam dan ajarannya kemudian Menentukan tujuan berdasarkan prinsip Islam dan ajarannya kemudian menjadikan tujuan ini sebagai bahan pertimbangan dengan mengaitkannya dengan menjadikan tujuan ini sebagai bahan pertimbangan dengan mengaitkannya dengan pemikiran akuntansi yang berlaku saat ini.pemikiran akuntansi yang berlaku saat ini.

2.2. Memulai dari tujuan yang ditetapkan oleh teori akuntansi kapitalis, kemudian Memulai dari tujuan yang ditetapkan oleh teori akuntansi kapitalis, kemudian mengujinya menurut Hukum Syari’ah menerima hal-hal yang konsisten dengan mengujinya menurut Hukum Syari’ah menerima hal-hal yang konsisten dengan hukum syari’ah dan menolak hal-hal yang bertentangan dengan hukum syari’ahhukum syari’ah dan menolak hal-hal yang bertentangan dengan hukum syari’ah

Page 42: Auditing Islam Mikro Sofyan

Dewan Pengawas SyariahDewan Pengawas Syariah

Dalam lembaga keuangan syariah, biasanya ada Dalam lembaga keuangan syariah, biasanya ada Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi

menjamin agar semua produk, operasi dan menjamin agar semua produk, operasi dan praktek yang dilakukan oleh manajemen sesuai praktek yang dilakukan oleh manajemen sesuai

dengan syariah dan aturn lain yang ditetapkannya.dengan syariah dan aturn lain yang ditetapkannya.

Page 43: Auditing Islam Mikro Sofyan

Prinsip Umum Audit AAOIFI:Prinsip Umum Audit AAOIFI:

1. Auditor lembaga keuangan Islam harus mematuhi “Kode etik professi akuntan” yang dikeluarkan oleh AAOIFI dan the International Federation of Accountants yang tidak bertentangan dengan aturan dan prinsip Islam. 2. Auditor harus melakukan auditnya menurut standar yang dikeluarkan oleh Auditing Standard for Islamic Financial Institutions (ASIFIs).3. Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan kemampuan professional, hati-hati, dan menyadari segala keadaan yang mungkin ada yang menyebabkan laporan keuangan salah saji.

Page 44: Auditing Islam Mikro Sofyan

PSA SyariahPSA SyariahPSA Syariah IAIPSA Syariah IAI

Sedang dibentuk atas prakarsa Bank Indoensia dan kerjasama antara BI dan IAI dan sudah mulai bekerja

Definisi dan Prinsip Pemeriksaan Syari’ah

Pemeriksaan syari’ah adalah pemeriksaan atas kesesuaian atau kepatuhan suatu Pemeriksaan syari’ah adalah pemeriksaan atas kesesuaian atau kepatuhan suatu lembaga keuangan dalam seluruh aktivitasnya dengan syari’ah Islam. Pemeriksaan lembaga keuangan dalam seluruh aktivitasnya dengan syari’ah Islam. Pemeriksaan termasuk kontrak, perjanjian, kebijakan, produk, transaksi, memorandum dan akte termasuk kontrak, perjanjian, kebijakan, produk, transaksi, memorandum dan akte

perjanjian asosiasi, laporan keuangan, laporan lain khususnya laporan internal auditor perjanjian asosiasi, laporan keuangan, laporan lain khususnya laporan internal auditor dan bank sentral, surat intern dan lain lain. Dewan Pengawasn syari’ah harus dan bank sentral, surat intern dan lain lain. Dewan Pengawasn syari’ah harus

melengkapi dan membuka akses kepada seluruh catatan, transaksi dan informasi dari melengkapi dan membuka akses kepada seluruh catatan, transaksi dan informasi dari semua sumber termasuk nasehat professional dan karyawan lembaga keuangan Islam.semua sumber termasuk nasehat professional dan karyawan lembaga keuangan Islam.

Page 45: Auditing Islam Mikro Sofyan

Elemen dasar laporan DPS

a.  Judul•b.      Alamat•c.      Alinea pendahuluan atau pengantar•d.      Alinea paragraf yang menjelaskan tentang sifat dari

pekerjaan yang dilakukan•e.      Alinea pendapat yang berisi pernyataan pendapat tentang

kepatuhan lembaga keuangan Islam itu pada aturan dan prinsip syariat Islam.

•f.        Tanggal laporan•g. Tandatangan dari anggota DPS

Page 46: Auditing Islam Mikro Sofyan

Laporan Pendapat DPSLaporan Pendapat DPS Bismillahirrahmaanirrahiim Kepada:Yth Para pemegang saham PT Bank Barakah SipangkoJalan Sembada No 56 Jakarta Assalamu’ alaikum Wr Wb. “Kami telah memeriksa prinsip dan kontrak yang berhubungan dengan transaksi dan aplikasi yang diperkenalkan oleh lembaga keuangan Islam PT Bank X selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001. Kami juga melakukan review untuk memberikan pendapat apakah Lembaga Keuangan Islam PT X telah mematuhi aturan dan prinsip syari’ah, fatwa, ketentuan yang kami telah keluarkan. Manajemen Lembaga keuangan Islam PT Bank X bertanggungjawab untuk melaksanakan bisnisnya sesuai dengan aturan dan prinsip syari’ah Islam. Adalah merupakan tanggungjawab kami untuk memberikan pendapat independen berdasarkan review terhadap kegiatan dan operasi Lembaga Keuangan Islam PT X dan melaporkannya kepada anda” “Kami telah melakukan review termasuk pemeriksaan berdasarkan pengujian atas transaksi, dokumen yang relevan dan prosedur yang dilakukan oleh PT Bank X. Kami merencanakan dan melaksanakan review untuk mendapatkan seluruh informasi dan penjelasan yang kami anggap penting agar kami mendapat cukup bukti untuk mendapatkan keyakinan yang wajar bahwa PT Bank Barkah Sipangko tidak melanggar aturan dan prinsip syari’ah Islam”. Menurut pendapat kami

Page 47: Auditing Islam Mikro Sofyan

a.   a.  Kontrak, transaki dan bisnis yang dilakukan oleh PT Bank X selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember XX yang telah kami review sudah sesuai dengan aturan dan prinsip syari’ah Islam

b.      Alokasi laba dan pembebanan rugi yang berkaitan dengan pos investasi telah sesuai dengan dasar ketentuan yang disetujui oleh Dewan Pengawas Syari’ah dan sesuai dengan aturan dan prinsip syari’ah Islam.

 (Dan jika dianggap tepat) c.       Seluruh pendapatan yang telah direalisir dari sumber dan cara yang dilarang oleh aturan dan prinsip syari’ah Islam

telah diserahkan kepada lembaga wakaf dan sosiald.      Perhitungan zakat sudah sesuai dengan aturan dan prinsip syar’iah Islam. Kami memohon Allah SWT memberikan kepada kita keberhasilan dan kemajuan dimasa yang akan datang.  Wassalamu’ alaikum Wr Wb. Nama nama dan tandatangan Dewan Pengawas Syari’ah. Jakarta, 28 Februari 200x

Page 48: Auditing Islam Mikro Sofyan

Jenis Pendapat AkuntanJenis Pendapat Akuntan

I.  Pendapat tan[a kualifikasi (Unqualified Opinion)II.  Pendapat kualifikasi (qualified opinion)III. Menolak memberikan Pendapat (disclaimer of opinion)IV. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Page 49: Auditing Islam Mikro Sofyan

Bunyi Standar Laporan Audit IndependenBunyi Standar Laporan Audit Independen Kantor Akuntan Ali Abdolmohammadi & RekanJalan Sembada No. 56 Jakarta No :Perihal : Laporan Audit Independen KepadaYth Direksi PT Citra Hasanah PratamaJalan Pahlawan No 250Jakarta Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu’alikum Wr. Wb. “Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan berikut dari lembaga yang beroperasi secara Islami per 31 Desember 20xx dan Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas (dan laporan lainnya yang ditetapkan oleh FAS No. 1 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan keuangan Bank dan lembaga keuangan Islam) untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 20xx Laporan keuangan dan lembaga keuangan yang harus beroperasi sesuai dengan aturan dan prinsip syariat Islam ini merupakan tanggungjawab manajemen. Tanggungjawab kami adalah untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen berdasarkan audit kami. Kami telah melakukan audit sesuai dengan Standar Auditing untuk lembaga keuangan Islam (dan aturan standar dan praktek nasional lainnya). Standar dimaksud mewajibkan kami harus merencanakan dan melaksanakan audit untuk mendapatkan keyakinan yang wajar tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit yang dilakukan termasuk memeriksa secara testing, bukti yang mendukung angka dan penyajian laporan keuangan. Audit juga termasuk menilai prinsip akuntansi yang digunakan, taksiran signifikan yang dibuat manajemen dan juga menilai penyajian secara menyeluruh laporan keuangan, Kami yakin bahwa audit yang kami lakukan memberikan dasar yang wajar atas pendapat yang kami keluarkan Menurut pendapat kami, laporan keuangan memberikan informasi yang benar dan wajar tentang posisi keuangan lembaga keuangan Islam PT...-pada akhir periode dan hasil usahanya serta arus kas (dan laporan keuangan lainnya jika ada) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20xx sesuai dengan aturan dan prinsip syari’ah sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan pengawas Syari’ah PT .... dan sesuai dengan standar akuntansi yang dikeluarkan AAOIFI dan sesuai dengan.... (standar, aturan, UU, dan standar akuntansi nasional) Auditor, Ali Abdolmohammadi Tanggal 5 Februari 20xxTandatangan

Page 50: Auditing Islam Mikro Sofyan

Kode EtikKode Etik Akuntan selaku kepercayaan masyarakat (terjadinya social

contract) harus memiliki integritas yang tinggi dan berupaya memperthankan dan menjaga kepercayaan publik ini. Salah satu perangkat professi untuk menjaga integritas ini adalah kode etik.

 Kode etik adalah ukuran atau standar perilaku yang terbaik yang harus dilakukan oleh seorang anggota professi dan dijaga oleh organisasi sehingga semua anggota mematuhinya.

Page 51: Auditing Islam Mikro Sofyan

Prinsip Etika Professi:Prinsip Etika Professi:

PeraturanKode Etik

Prinsip UmumKode Etik

LandasanKode Etik

GambarKerangka Kode Etik Akuntan Muslim

Page 52: Auditing Islam Mikro Sofyan

Prinsip Kode EtikPrinsip Kode Etik 1. Dapat dipercaya2. Legitimasi3. Objektivitas4. Kompetensi professi dan rajin5. Perilaku yang didorong keimanan6. Perilaku professional dan Standar Teknik

Page 53: Auditing Islam Mikro Sofyan

Prinsip EtikaPrinsip Etika Prinsip etika yang mengatur professi dan tanggungjawab akuntan adalah:

1. Kebenaran (righteousness)2. Integritas (integrity)3. Dapat dipercaya (trustworthiness)4. Keadilan dan kewajaran (fairness)5. Kejujuran (honestly)6. Bebas dari segala kepentingan (independent)7. Objektif (objectivity)8. Kemampuan professional (professional competence)9. Bekerja hati hati (due care)10. Menjaga kerahasiaan (confidentiality)11. Perilaku professional (professional behaviour)12. Menguasai standar teknis (technical standards)

Page 54: Auditing Islam Mikro Sofyan

Kode Etik Akuntan MuslimKode Etik Akuntan Muslim Beberapa landasan Kode Etik Akuntan Muslim ini adalah:

1. Integritas2. Prinsip kekhalifahan manusia di bumi3. Keikhlasan4. Ketakwaan5. Kebenaran dan bekerja secara sempurna6. Takut kepada Allah dalam setiap hal7. Manusia bertanggungjawab dihadapan Allah

Jazakumullah katsiroMany Thanks