Audit Energi 2

21
AUDIT ENERGI

description

agan

Transcript of Audit Energi 2

Page 1: Audit Energi 2

AUDIT ENERGI

Page 2: Audit Energi 2

Definisi

Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi (PP No. 70 tahun 2009)

Pengguna energi adalah perseorangan, badan usaha,bentuk usaha tetap, lembaga pemerintah, dan lembaganon pemerintah, yang memanfaatkan energi untukmenghasilkan produk dan/atau jasa.

Pengguna sumber energi adalah perseorangan, badanusaha, bentuk usaha tetap, lembaga pemerintah, danlembaga non pemerintah, yang menggunakan sumberenergi.

Page 3: Audit Energi 2

Tujuan Audit Energi

• Untuk mengevaluasi penggunaan energi yang dapat dihemat dari suatu aktivitas dan untuk mengidentifikasi peluang konservasi energi (International Energy Agency, 1987).

• Hasil dari audit energi adalah laporan tentang bagian yang mengalami pemborosan energi. Umumnya bentuk energi yang di-audit adalah energi listrik dan energi dalam bentuk bahan bakar.

Page 4: Audit Energi 2

Metodologi Audit Energi

Berdasarkan lingkup audit energi yang dilakukan maka audit energi bisa dibedakan menjadi dua jenis audit energi yaitu :1. Audit energi awal (walkthrough energy audit) 2. Audit energy detail.

Page 5: Audit Energi 2

Audit Energi Awal• Audit awal dilakukan untuk memperoleh gambaran umum pola

penggunaan energi, melakukan benchmarking dan identifikasi kasar potensi penghematan serta menyusun rekomendasi awal yang sifatnya segera dapat dilakukan.

• Audit awal menggunakan data-data sekunder dan questioner sebagai dasar untuk melakukan evaluasi penggunaan energi secara umum dan cepat.

• Pengukuran dibutuhkan untuk verifikasi beberapa angka yang dianggap kurang rasional.

• Pengamatan lapangan dan interview dengan operator dilakukan guna memperkaya dan memperdalam isi audit.

• Jangka waktu untuk audit awal di satu lokasi (industri maupun bangunan) sekitar 1-2 minggu mulai dari survei hingga keluar laporan.

Page 6: Audit Energi 2

Audit Energi Detail

• Audit detail/rinci dilakukan untuk menginvestigasi lebih lanjut lokasi terjadinya pemborosan energi dan melakukan analisis besarnya peluang penghematan energi yang dapat dilakukan secara lebih spesifik.

• Dalam audit rinci dicantumkan lokasi dan besar peluang penghematan serta rekomendasi tindak lanjut yang dapat dilakukan berdasarkan kriteria: no/low cost, medium cost dan high cost.

• Dalam audit rinci dilakukan pengukuran-pengukuran lebih rinci, sebagai dasar untuk melakukan evaluasi lebih lengkap.

• Jangka waktu yang dibutuhkan untuk audit rinci sekitar 1-2 bulan untuk satu lokasi (tergantung dari besar dan karakteristik lokasi yang diaudit)

Page 7: Audit Energi 2

• Audit energi yang dilakukan akan memberikan rekomendasi potensi penghematan energi yang masuk dalam kategori tanpa biaya, biaya rendah dan biaya tinggi untuk implementasinya.

• Hasil rekomendasi tersebut (kategori medium dan high cost) ditindak lanjuti dengan studi kelayakan untuk implementasi proyek penghematan energi yang telah direkomendasikan.

Page 8: Audit Energi 2

Teknik Audit Energi• Pada tahap pengumpulan data dilakukan beberapa pekerjaan

diantaranya adalah :A. Kuesioner

a) Data Umum meliputi : Nama, Alamat, Struktur organisasi, Sejarah, Kapasitas Produksi, dll

b) Data Proses dan Peralatan, meliputi : Diagram alir proses (produksi, kelistrikan, pasokan energi,

instrumentasi,dll) Jenis-jenis peralatan utama dan spesifikasinya Jenis-jenis peratatan utilitas dan spesifikasinya

Page 9: Audit Energi 2

c) Data Produksi (bulanan, tahunan) Jenis produk (nama, spesifikasi) dan volume produksi

(bulanan,tahunan) Jenis bahan baku (nama, spesifikasi) dan volume penggunaan

bahan baku (bulanan, tahunan)d) Data Penggunaan Energi (bulanan, tahunan)

Bahan bakar (jenis, biaya, dan volume penggunaan) Penggunaan Energi (per lokasi, per alat,) Biaya Energi (kontrak, biaya satuan)

e) Status Manajemen Energi Komitmen Manajemen (kebijakan, organisasi, personil) Audit Energi dan Evaluasi Kinerja Program Efisiensi Energi Sistem Monitoring Penggunaan Energi Peningkatan Kesadaran (Sosialisasi, Kampanye, Insentif, Disinsentif)

Page 10: Audit Energi 2

Teknik Audit EnergiB. Data Sekunder, Pengamatan dan Interview

a) Data sekunder : Rekening penggunaan energi (bbm, bbg, listrik, air, udara) Denah gedung, disain proses dan peralatan, single line diagram kelistrikan Data bahan baku, spesifikasi produk Log-sheet operasional peralatan

b) Pengamatan : Indikator-indikator pemborosan energi Aliran proses dan setting operasi Penerapan kaidah-kaidah efisiensi energi Keberadaan dan kondisi alat ukur

c) Interview Cara pengoperasian (SOP, standard keselamatan) Masalah-masalah dalam pengoperasian Komunikasi antar jenjang staf Pembinaan pegawai

Page 11: Audit Energi 2

C. Pengukuran a) Pengukuran Sesaat :

Untuk parameter-parameter yang tidak banyak berubah selama operasi

Pengukuran dengan rentang waktu yang jarang Verifikasi indikator alat ukur di lapangan Kebutuhan pengukuran secara cepat

b) Pengukuran kontinyu Untuk kebutuhan melihat fluktuasi dan profil Melihat korelasi antara beberapa parameter secara

simultan

Teknik Audit Energi

Page 12: Audit Energi 2

a) Benchmarking Membandingkan dengan standard efisiensi untuk proses/alat yang

sama. b) Incremental Cost Analysis

Menghitung biaya energi terkait dengan seluruh proses yang menjadi fokus audit

c) Mass and Energy Balance Menyusun neraca energi dan neraca masa untuk mencari

pemborosan energi d) Sankey Diagram

Diagram skematik yang menggambarkan aliran dan besaran energi di keseluruhan proses

e) Analisis Manajemen Energi Mengevaluasi status manajemen energi yang diterapkanTools: matrix manajemen energi

Analisis Hasil Audit Energi

Page 13: Audit Energi 2

Diagram Sankey Untuk Sistem Pembangkit Listrik

Page 14: Audit Energi 2

Kesimpulan Hasil Audit Energi

a) Efektifitas manajemen energi yang telah dilakukan

b) Pola penggunaan energi (neraca, intensitas dan biaya energi)

c) Tingkat efisiensi penggunaan energi (secara umum dan per jenis peralatan yang diaudit)

d) Lokasi dan besar peluang-peluang penghematan yang dapat dilakukan dalam bentuk energi (kJ/day, kJ/bl, kJ/th) maupun dalam rupiah (Rp/day, Rp/bln, Rp/th)

Page 15: Audit Energi 2

Rekomendasi Hasil Audit Energi• Rekomendasi disusun sebagai pedoman untuk menindaklanjuti hasil audit energi. • Rekomendasi sebaiknya ditabulasi dan disusun dalam skala prioritas :

a. Cost/Benefit b. Kemudahan instalasi dan operasional c. Sesuai kemampuan • Rekomendasi dapat berupa : Pembenahan manajemen energi (No / low cost) :

- Manajemen Perawatan (Good house keeping) - Memperbaiki pola dan manajemen operasi

- Penunjukan penanggung jawab manajemen energi (sistem organisasi, kewenangan, personil, SOP, dll)

- Pencatatan data energi, pelaporan dan evaluasi secara kontinyu Pemanfaatan teknologi informasi

- Kampanye dan sosialisasi kesadaran hemat energi Modifikasi/penyempurnaan proses dan peralatan konversi (medium cost) Penggantian proses / penerapan teknologi baru (high cost)

Page 16: Audit Energi 2

Peralatan Audit Energi• Peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran

pengumpulan data pada audit energi terdiri dari peralatan ukur parameter thermal dan listrik seperti : thermometer, flowmeter, RH-meter, Infrared Thermography, steam trap detector, gas analyser, power meter, dll.

• Beberapa contoh peralatan audit energi yang digunakan, antara lain :

Page 17: Audit Energi 2

1. Power MeterFungsi dan penggunaan : a. Untuk mengukur besaran tegangan listrik, arus listrik, daya

listrik aktif, reaktif dan nyata, juga untuk mengukur besar harmonisa, frekuensi dan faktor daya. b. Merekam semua besaran pengukuran hingga beberapa hari

dan minggu dengan menggunakan eksternal memory, yang dilakukan pada panel distribusi utama tegangan menengah dan tegangan rendah.

Page 18: Audit Energi 2

2. Clamp on Power MeterFungsi : - Untuk mengukur besaran tegangan listrik,

arus listrik, daya listrik aktif dan nyata, juga untuk mengukur besar faktor daya.

- Pengukuran dengan menggunakan alat ini dilakukan dengan cara spot atau langsung tanpa direkam pada panel-panel distribusi tegangan rendah.

Page 19: Audit Energi 2

3. Gas Analyser• Fungsi dan Penggunaan :

- Alat untuk mengukur dan menganalisa pembakaran dan emisi - Beberapa gas yang diukur diantaranya CO, CO2, O2, NO, NO2,

NOx dan temperature gas.

Page 20: Audit Energi 2

4. Ultrasonic FlowmeterFungsi dan Penggunaan : - Alat untuk mengukur laju aliran air yang melalui pipa dengan cara memasang sensor ultrasonic dari alat ini pada bagian luar pipa.

Page 21: Audit Energi 2

5. Infarared Thermography• Kamera yang berfungsi untuk mengukur temperatur benda untuk

mendeteksi adanya problem atau masalah, seperti pada sambungan kabel instalasi listrik, dinding boiler, pipa-pipa uap panas, kebocoran dari area HVAC dengan menampilkan gambar infrared dari benda yang diukur yang mencantumkan besar nilai temperaturnya, yang akan langsung tersimpan pada eksternal memory yang ada pada alat tersebut.