audit bab 2

28
PROFESI AKUNTAN PUBLIK I. Kantor Akuntan Publi k (KAP) Kantor akuntan publik ( KAP ) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. K antor akuntan publi k juga memberikan banyak jasa lain , seperti jasa pajak dan konsultasi. Empat kategori ukuran yang digunakan untuk menggambarkan KAP, yaitu: 1. Kantor internasional Empat Besar Kantor Empat Besar mengaudit hampir semua perusahaan besar, baik di Amerika Serikat, maupun dunia, serta juga banyak perusahaan yang lebih kecil juga. 2. Kantor nasional Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti kantor Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap kantor nasional berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain sehingga mempunyai kemampuan bertaraf internasional. 3. Kantor regional dan kantor lokal yang besar Kantor regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapatkan klien dengan KAP lainnya, termasuk kantor nasional dan Empat Besar. Banyak kantir regional dan lokal yang besar berafiliasi dengan asosiasi KAP untuk 1

Transcript of audit bab 2

Page 1: audit bab 2

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

I. Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin

dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya.

Kantor akuntan publik juga memberikan banyak jasa lain, seperti jasa pajak dan

konsultasi.

Empat kategori ukuran yang digunakan untuk menggambarkan KAP, yaitu:

1. Kantor internasional Empat Besar

Kantor Empat Besar mengaudit hampir semua perusahaan besar, baik di Amerika

Serikat, maupun dunia, serta juga banyak perusahaan yang lebih kecil juga.

2. Kantor nasional

Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti kantor Empat Besar dan bersaing

secara langsung dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap kantor nasional

berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain sehingga mempunyai kemampuan

bertaraf internasional.

3. Kantor regional dan kantor lokal yang besar

Kantor regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapatkan klien dengan KAP

lainnya, termasuk kantor nasional dan Empat Besar. Banyak kantir regional dan lokal

yang besar berafiliasi dengan asosiasi KAP untuk berbagi sumber daya untuk hal-hal

seperti informasi teknis dan pendidikan berkelanjutan.

4. Kantor lokal kecil

Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan audit, terutama jasa akuntansi, serta

perpajakan bagi klien-kliennya.

II. Kegiatan Kantor Akuntan Publik

KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa

tambahan yang biasanya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan,

jasa perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen. KAP juga terus mengembangkan

produk dan jasa baru, termasuk perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi

forensik, audit internal yang disubkontrakkan (outsourcing), serta jasa penasihat

teknologi informasi.1

Page 2: audit bab 2

Terdapat tiga jasa tambahan KAP, yaitu:

1. Jasa akuntansi dan pembukuan

Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk

menyusun laporan keuangannya dan jasa atestasi serta akuntansi dan pembukuan

adalah sumber pendapatan utama bagi kebanyakan KAP besar.

2. Jasa perpajakan

KAP menyiapkan SPT pajak perusahaan dan perorangan baik untuk klien audit

maupun non-audit. Hampir setiap KAP melakukan jasa perpajakan yang mungkin

mencakup Pajak Bumi dan Bangunan, pajak hadiah, serta pajak perencanaan pajak.

3. Jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat manajemen

Sebagian besar KAP memberikan jasa tertentu yang memungkinkan klien

mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini dengan memberikan saran singkat

untuk memperbaiki sistem akuntansi.

III. Struktur Kantor Akuntan Publik

Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasi semua KAP, yaitu:

1. Kebutuhan akan independensi dari klien

2. Pentingnya struktur untuk memicu kompetensi

3. Meningkatnya resiko tuntuntan hukum yang dihadapi auditor

Tersedia 6 struktur organisasi bagi KAP, yaitu:

1. Perusahaan perorangan (propietorship)

Hanya kantor dengan pemilik tunggal yang dapat beroperasi dalam bentuk ini. Secara

tradisional, semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan sebagai perusahaan

perorangan (proprietorship), tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini sebagian besar

sudah berubah menjadi bentuk organisasi yang memiliki kewajiban yang lebih

terbatas akibat risiko tuntutan hukum.

2. Persekutuan umum (general partnership)

Bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan peroranga, kecuali bahwa bentuk ini

menyangkut banyak pemilik. Struktur organisasi ini juga semakin kurang populer

karena bentuk kepemilikan lain yang menawarkan perlindungan hukum tertentu telah

diperbolehkan menurut hukum negara bagian.

2

Page 3: audit bab 2

3. Korporasi umum

Keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya bertanggung

jawab sampai sebatas investasi mereka dalam korporasi itu. Sebagian KAP tidak

diorganisasikan sebagai korporasi umum karena hukum di kebanyakan Negara bagian

melarang bentuk ini.

4. Korporasi profesional

Korporasi professional (professional corporation atau PC) memberikan jasa-jasa

professional dan dimiliki oleh satu atau lebih pemegang saham. Hukum PC di

beberapa negara bagian menawarkan perlindungan kewajiban pribadi yang sama

dengan perlindungan oleh korporasi umum, sedangkan perlindungan di negara-negara

bagian lain sangat rendah. Perbedaan ini menyulitkan KAP memiliki klien-klien di

Negara bagian yang berbeda untuk beroperasi sebagai suatu PC.

5. Limited liability company

Limited Liability Company (LLC) menggabungkan atribut-atribut yang paling

menguntungkan dari korporasi umum dan persekutuan umum. LLC biasanya

memakai struktur dan dikenai pajak seperti persekutuan umum, tetapi para pemiliknya

memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas yang mirip dengan kewajiban dalam

korporasi umum. Semua Negara bagian memiliki hukum LLC, dan sebagian besar

juga mengizinkan KAP untuk beroperasi sebagai LLC.

6. Limited liability partnership

Limited Liability Partnership (LLP) dimiliki oleh satu atau lebih partner. Struktur

ddan pajaknya sama seperti persekutuan umum, tetapi perlindungan kewajiban pribadi

dalam LLP lebih rendah ketimbang dalam korporasi umum atau LLC. Para partner

dalam LLP lebih rendah ketimbang dalam korporasi umum atau LLC. Para partner

dalam LLP secara pribadi ikut bertanggung jawab atas utang dan kewajiban

persekutuan, tindakan mereka sendiri, dan tindakan orang-orang lain di bawah

supervisi mereka. Para partner tidak secara pribadi bertanggung jawab atas kewajiban

yang berasal dari tindakan ceroboh partner lain dan pegawai yang tidak berada di

bawah supervisinya. Jadi, tidaklah mengejutkan bahwa semua kantor Empat Besar

dan banyak kantor yang lebih kecil sekarang beroperasi sebagai LLP.

3

Page 4: audit bab 2

Tingkat dan Tanggung Jawab Staf

Tingkat StafPengalaman

Rata-rataTanggung Jawab Utama

Asisten Staf 0-2 tahun Melakukan sebagian besar pekerjaa audit yang terinci.

Auditor senior

atau

penanggung

jawab

2-5 tahun

Mengoordinasikan dan bertanggung jawab atas pekerjaan

lapangan audit, termasuk mengawasi dan mereview

pekerjaan staf.

Manajer 5-10 tahun

Membantu penanggung jawab merencanakan dan mengelola

audit, mereview pekerjaan penanggung jawab, serta

membina hubungan dengan klien. Seorang manajer mungkin

bertanggung jawab atas lebih dari satu penugasan pada saat

yang sama.

Partner10 tahun ke

atas

Mereview keseluruhan pekerjaan audit dan terlibat dalam

keputusan-keputusan audit yang signifikan. Seorang partner

adalah pemilik KAP dan karenanya mengemban tanggung

jawab akhir dalam melaksanakan audit dan melayani klien.

IV. Sarbanes-Oxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board

Dipicu oleh banyaknya kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibatkan

perusahaan-perusahaan seperti Enron dan WorldCom, Sarbanes-Oxley Act disahkan pada

tanggal 30 Juli 2002. Ketentuan dalam UU ini, yang oleh banyak pihak dianggap sebagai

peraturan terpenting yang mempengaruhi profesi auditing sejak Securities Act tahun 1933

dan 1934, secara dramatis mengubah hubungan antara perusahaan terbuka dan kantor

akuntan yang mengauditnya.

Sarbanes-Oxley Act membentuk Public Company Accounting Oversight Board

(PCAOB), yang ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange Commission (SEC).

PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standar auditing

dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan

atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-

kegiatan ini tadinya merupakan tanggung jawab AICPA.

Sebelum diberlakukannya Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standards Board (ASB) dari

AICPA menetapkan standar auditing untuk perusahaan terbuka dan perusahaan swasta.

4

Page 5: audit bab 2

Sekarang PCAOB bertanggung jawab atas standar auditing untuk perusahaan terbuka,

sedangkan ASB terus menyediakan standar-standar auditing bagi perusahaan swasta.

PCAOB menggunakan standar auditing yang sudah ada, yang ditetapkan oleh ASB,

sebagai standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar auditing untuk

perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada standar-

standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang PCAOB mengeluarkan standar

auditingnya sendiri mencakup menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas

pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut disebut sebagai

Standar Auditing PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya diterapkan pada audit

atas perusahaan terbuka. Statements on Auditing Standards yang dikeluarkan oleh ASB

setelah dibentuknya PCAOB tidak harus selalu diikuti dalam audit atas perusahaan

terbuka. Akan tetapi, bila ada rujukan pada Statemet on Auditing Standards (SAS) yang

dikeluarkan ASB, diasumsikan bahwa standar itu berlaku baik untuk perusahaan terbuka

maupun swasta kecuali dinyatakan sebaliknya.

PCAOB melakukan inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai

ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC, standar professional, serta kebijakan

pengendalian mutu kantor itu sendiri. PCAOB mensyaratkan inpeksi tahunan atas kantor-

kantor lain yang terdaftar setidaknya setiap tiga tahun sekali. Setiap pelanggaran dapat

mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan

akuntansi negara bagian.

V. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga (Bapepam-LK)

1. Pengertian Bapepam-LK

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga

di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang

bertugas membina, mengatur, dan mengawasi

sehari-hari kegiatan pasar modal serta

merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan.

5

Page 6: audit bab 2

2. Sejarah Bapepam-LK

Pada tahun 1976, ketika pasar modal Indonesia diaktifkan kembali pemerintah

membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal. Menurut Keppres No.52/1976, Bapepam

bertugas :

Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual

saham-sahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan dan sehat serta baik;

Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien;

Terus-menurus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual

saham-sahamnya melalui pasar modal.

Pada awal berdiri, selain sebagai penyelenggara, Bapepam juga merupakan

pembina dan pengawas pasar modal.  Namun akhirnya dualisme yang ada Bapepam

ditiadakan pada tahun 1990 dengan keluarnya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu

No. 1548/1990, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada pengawasan

pembinaan pasar modal.

3. Visi dan Misi Bapepam-LK

3.1 Visi Bapepam-LK

Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan

profesional, yang mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga

keuangan non bank sebagai penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan

berdaya saing global.

3.2 Misi Bapepam-LK

3.2.1 Misi di bidang ekonomi

Menciptakan iklim yang kondusif bagi perusahaan dalam memperoleh

pembiayaan dan bagi pemodal dalam memilih alternatif investasi pada

industri Pasar Modal dan Jasa Keuangan Non Bank.

3.2.2 Misi di bidang kelembagaan

Mewujudkan Bapepam-LK menjadi lembaga yang melaksanakan tugas dan

fungsinya memegang teguh pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,

independensi, integritas dan senantiasa mengembangkan diri menjadi

lembaga berstandar internasional.

6

Page 7: audit bab 2

3.2.3 Misi di bidang sosial budaya

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang memahami dan berorientasi pasar

modal dan jasa keuangan non bank dalam membuat keputusan investasi dan

pembiayaan.

4. Tugas Bapepam-LK

Bapepam dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas membina, mengatur, dan

mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan

kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

5. Fungsi Bapepam-LK

Penyusunan peraturan di bidang pasar   modal ;

Penegakan peraturan di bidang pasar  modal;

Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,

persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;

Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan

Publik;

Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh

Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian;

Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;

Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku;

Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga

keuangan;

Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;

Pelaksanaan tata usaha Badan.

6. Wewenang Bapepam-LK

7

Page 8: audit bab 2

Memberi:

Izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat

Investasi, dan Biro Administrasi Efek

Izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara

Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi

Persetujuan bagi Bank Kustodia

Mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat

Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk

sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru

Menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta menyatakan,

menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran

Mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi

peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang dan atau

peraturan pelaksanaanya

Mewajibkan setiap Pihak untuk

Menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan

dengan kegiatan di Pasar Modal

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang

timbul dari iklan atau promosi dimaksud

Melakukan pemeriksaan terhadap

Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan

menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam

Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan,

persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang

Menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka

pelaksanaan wewenang Bapepam

Mengumumkan hasil pemeriksaan

Membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau

menghentikan transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna

melindungi kepentingan pemodal

8

Page 9: audit bab 2

Menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu

dalam hal keadaan darurat

Memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa

Efek, Lembaga Kliring dsan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalakan atau menguatkan

pengenaan sanksi dimaksud

Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian

serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal

Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat

sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal

Memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UUPM atau peraturan

pelaksanaannya

Menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal

1 angka 5 UU PM

Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang Pasar Modal

VI. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

1. Pengertian IAPI

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

merupakan organisasi akuntan publik di Indonesia yang

memegang prinsip bahwa kejujuran adalah modal dasar

dan modal sosial untuk anggota IAPI dalam melakukan

praktik audit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik bahwa setiap akuntan publik di Indonesia wajib menjadi anggota

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

2. Sejarah IAPI

9

Page 10: audit bab 2

Didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada 23 Desember 1957 di Aula

Universitas Indonesia yang merupakan perkumpulan akuntan Indonesia yang

pertama.

Pada 7 April 1977 IAI membentuk Seksi Akuntan Publik sebagai wadah para

akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan program-program

pengembangan akuntan publik.

Dalam Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI sepakat untuk memberikan

hak otonomi kepada akuntan publik dengan merubah Seksi Akuntan Publik

menjadi Kompartemen Akuntan Publik.

Pada 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai

organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum

yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI.

3. Keanggotaan IAPI

Anggota IAPI diwajibkan untuk selalu menjaga dan melakukan peningkatan

kompetensi secara berkelanjutan dengan mengikuti Program Pendidikan dan Pelatihan

(PPL) secara berkelanjutan sekurang-kurangnya 30 jam setahun. Dan untuk yang

berpraktik di Pasar Modal sekurang-kurangnya 40 jam setahun. Anggota yang tidak

memenuhi jumlah jam pelatihan yang diwajibkan tersebut, dikenakan sanksi bahkan

sampai dengan pencabutan keanggotaannya. Kewajiban menjaga profesionalitas

dalam melakukan audit adalah bersifat mutlak dan melekat sepanjang yang

bersangkutan berpraktek sebagai akuntan publik, dimanapun akuntan publik tersebut

berpraktek di wilayah Indonesia.

4. Fungsi IAPI

Penyusunan dan penetapan standar profesional akuntan publik dan kode etik

Standar auditing

Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (DSPAP) bertanggungjawab

untuk menerbitkan pernyataan tentang masalah audit semua perusahaan.

Pernyataan yang diterbitkan oleh DSPAP disebut Pernyataan Standar

Akuntansi (PSA).

Standar review dan kompilasi

10

Page 11: audit bab 2

IAPI menerbitkan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSJAR),

yang memberikan dasar tentang jasa review dan kompilasi yang diberikan.

Dalam jasa kompilasi, akuntan membantu klien menyiapkan laporan keuangan

tanpa memberikan penjaminan apapun.

Penyelenggara sertifikasi akuntan publik

Untuk melewati ujian akuntan publik, IAPI memberikan berbagai pelatihan dan

pendidikan bagi anggotanya, termasuk di dalamnya adalah petunjuk audit untuk

Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Wadah asosiasi akuntan publik

IAPI memberikan sejumlah pelatihan dan seminar untuk anggotanya dengan

berbagai materi yang berkaitan dengan jasa penjaminan, atestasi, konsultasi

manajemen dan pajak, untuk peningkatan kualitas akuntan publik.

VII. Standar Audit yang Berlaku Umum

Standar audit merupakan pedoman umum untuk membantu membantu auditor

memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keungan historis.

Standar auditing adalah standar yang ditetapkan dan disyahkan institut akuntan tidak

hanya itu standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki

auditor.

1. Pelatihan dan Kecakapan Teknis yang Memadai

Standar umum yang pertama biasanya diinterpretasikan sebagai keharusan bagi

auditor untuk memiliki pendidikan formal dibidang auditing dan akuntansi,

pengalaman praktik yang memadai bagi pekrjaan yang sedang dilakukan, serta

mengikuti pendidikan profesional yang berkelanjutan.

2. Independensi Sikap Mental

Standar umum yang kedua KAP diharuskan mengikuti praktik-praktik tertentu untuk

meningkatkan kemungkinan indepedensi semua personil.

3. Kecermatan Profesional

Standar umum yang ketiga menyangkut kecermatan dalam melakukan semua aspek

auditing. Secara sederhana, ini berarti bahwa auditor adalah profesional yang

bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tekun dan seksama, kecermatan

mencangkup pertimbangan mengenai kelengkapan dokumentasi audit, kecukupan

bukti audit, serta ketepatan laporan audit.

11

Page 12: audit bab 2

4. Perencanaan dan Pengawasan yang Memadai

Pengawasan sangat penting dalam auditing karna sebagiaan besar pekerjaan lapangan

dilakukan oleh anggota staf yang kurang berpengalaman.

5. Memahami Entitas dan Lingkunganya, termasuk Pengendalian Internasional

Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan industri

klien. Salah satu konsep yang paling diterima luas dalam teori dan praktik auditing

adalah pentingnya sistem pengendalian internal klien untuk mengurangi risiko bisnis

klien, menjaga aktiva dan catatan, serta menghasilkan informasi keuangan yang andal.

Jika auditor yakin bahwa klien memiliki sistem pengendalian internal yang sangat

baik yang mencangkup pengendalian internal yang memadai untuk menyadiakan data

yang andal, jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan akan lebih jauh sedikit

ketimbang bila pengendaliannya tidak memadai.

6. Bukti yang Mencukupi dan Tepat

Keempat standar pelaporan GAAS mengharuskan auditor menyiapkan laporan

mengenai laporan keungan secara keseluruhan, termasuk pengungkapan informatif.

Karena PCAOB menetapkan standar auditing untuk audit perusahaan publik. Standar

pelaporan juga mensyaratkan bahwa laporan auditor harus menyatakan apakah

laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang

berlaku umum (GAAP) dan juga mengidentifikasikan keadaan dimana GAAP tidak

diterapkan secara konsisten dalam tahun berjalan jika dibanding dengan tahun

sebelumnya.

Standar Auditing yang Berlaku Umum

Standar Umum

1. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki

kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.

2. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang

berhubungan dengan audit.

3. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan

menyusun laporan.

Standar Pekerja Lapangan

1. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan mengawasi semua asisten

12

Page 13: audit bab 2

sebagai mana mestinya.

2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entititas serta

lingkunganya, termasuk pengendaliaan internal, untuk menilai risiko salah saji

material dalam laporan keuangan karna kesalahan atau kecurangan, dan untuk

merangcang sifat, waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya.

3. Auditor herus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan melakukan prosedur

audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut

laporan keungan yang diaudit.

Standar Pelaporan

1. Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan telah

disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

2. Auditor harus mengindentifikasikan dalam laporan auditor mengenai keadaan dimana

prinsip-prinsip tersebut tidak secara konsisten diikuti selama priode berjalan jika

dikaitkan dengan priode sebelumnya.

3. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan yang informatif belum memadai,

auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.

4. Auditor harus menyatakan pendapat mengenai laporan keuangan, sesecara

keseluruhan, atau menyatakan bahwa suetu pendapat tidak bisa diberikan, dalam

laporan auditor. Jika tidak dapat menyatakan satu pendapat secara keseluruhan,

auditor harus menyatakan alasan – alasan yang mendasari dalam laporan audit.

VIII. Pernyataan Standar Audit (PSA)

Kesepuluh standar audit yang berlaku umum (GAAS) masih terlalu umum untuk

memberikan pedoman yang berarti, sehingga auditor beralih ke SAS yang diterbitkan

ASB sebagai pedoman yang lebih khusus. Statements on Auditing Standars (SAS) atau

Pernyataan-pernyataan yang diterbitkan oleh AICPA untuk menginterpretasikan standar

audit yang berlaku secara umum. SAS juga menginterpretasikan kesepeluh standar

auditing yang berlaku umum dan merupakan referensi yang paling otoritatif yang tersedia

bagi auditor.

Walaupun GAAS dan SAS merupakan pedoman auditing yang otoritatif bagi anggota

profesi, keduanya memberikan lebih sedikit arahan kepada auditor ketimbang yang dapat

diasumsikan. Hampir tidak ada prosedur audit spesifik yang disyaratkan oleh standar-

13

Page 14: audit bab 2

standar itu, dan tidak ada persyaratan khusus bagi keputusan auditor seperti menentukan

sampel, memilih item sampel dari populasi untuk diuji, atau mengevaluasi hasil. GAAP

dan SAS dipandang oleh praktisi sebagai standar minimum kinerja, dan bukan merupakan

standar maksimum atau yang ideal. Apabila menginginkan pedoman yang lebih spesifik,

auditor harus melihat sumber-sumber yang kurang otoritatif, termasuk buku teks, jurnal,

dan publikasi teknis.

IX. Standar Auditing Internasional

International Standards on Auditing (ISA) dikeluarkan oleh International Auditing

Practices Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC

adalah organisasi profesi akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara,

yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAPC berupaya meningkatkan

keseragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait di seluruh dunia dengan mengeluarkan

persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan mendorong

penerimaannya di seluruh dunia.

ISA secara umum serupa dengan GAAS di A.S., meskipun ada beberapa perbedaan.

Jika auditor di Amerika Serikat mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan ISA,

auditor itu harus memenuhi semua persyaratan ISA yang jauh di luar cakupan GAAS.

ISA tidak mengesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang

mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya, karena peraturan setiap

negara itu sendiri biasanya mengatur praktik-praktik audit. Peraturan ini mungkin berupa

ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan operasional,

seperti Australian Auditing & Assurance Standards Board atau Instituto de Contabilidad y

Auditoria de Cuentas di Spanyol.

X. Pengendalian Mutu

Bagi sebuah KAP, pengendalian mutu terdiri atas metode-metode yang digunakan

untuk memastikan bahwa kantor itu memenuhi tanggung jawab profesionalnya kepada

klien dan pihak-pihak lain. Metode-metode ini meliputi struktur organisasi KAP itu serta

prosedur yang ditetapkannya. Sebagai contoh, suatu KAP mungkin memiliki struktur

organisasi yang menjamin dilakukannya review teknis atas setiap penugasan oleh partner

yang ahli dalam industri klien.

14

Page 15: audit bab 2

Pengendalian mutu berkaitan erat tetapi berbeda dengan GAAS. Untuk memastikan

bahwa standar auditing yang berlaku umum diikuti dalam setiap audit, KAP mengikuti

prosedur pengendalian mutu khusus yang membantu memenuhi standar-standar itu secara

konsisten pada setiap penugasan.

Pada tahun 1978, AICPA membentuk Quality Control Standards Committee dan

memberinya tanggung jawab untuk membantu KAP mengembangkan serta

mengimplementasikan standar-standar pengendalian mutu.

Lima Unsur Pengendalian Mutu

Unsur Ikhtisar Persyaratan Contoh Prosedur

Independensi,

integritas, dan

objektivitas

Seluruh personel yang bertugas harus

mempertahankan independensi dalam

fakta dan penampilan, melaksanakan

semua tanggung jawab profesional

dengan integritas, serta

mempertahankan objektivitas dalam

melaksanakan tanggung jawab

profesional mereka.

Setahun sekali setiap partner

dan pegawai hanya

menjawab “kuesioner

independensi” yang

menanyakan hal-hal seperti

kepemilikan saham dan

keanggotaan dalam dewan

direksi.

Manajemen

kepegawaian

Kebijakan dan prosedur harus

ditetapkan untuk memberi KAP

kepastian yang wajar bahwa:

Semua personel baru memiliki

kualifikasi untuk melakukan

pekerjaan secara kompeten.

Pekerjaan diserahkan kepada

personel yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis

yang memadai.

Semua personel ikut serta dalam

pendidikan profesi

berkelanjutan serta kegiatan

pengembangan profesi yang

memungkinkan mereka

Setiap profesional harus

dievaluasi atas setiap

penugasan dengan memakai

laporan penilaian penugasan

individu dari KAP yang

bersangkutan.

15

Page 16: audit bab 2

memenuhi tanggung jawab yang

diberikan.

Personel yang terpilih untuk

promosi kenaikan jabatan

memiliki kualifikasi yang

diperlukan untuk memenuhi

tanggung jawab yang diberikan.

Penerimaan dan

kelanjutan klien

serta penugasan

Kebijakan dan prosedur harus

ditetapkan untuk memutuskan apakah

akan menerima atau melanjutkan

hubungan dengan klien. Kebijakan dan

prosedur ini harus meminimalkan

resiko yang berkaitan dengan klien

yang manajemennya tidak memiliki

integritas. KAP juga harus hanya

menerima penugasan yang dapat

diselesaikan dengam komptensi

profesional.

Sebuah formulir penilaian

klien, yang berkaitan dengan

hal-hal seperti komentar

audit terdahulu dan evaluasi

atas manajemen, harus

disiapkan untuk setiap klien

baru sebelum penerimaan.

Kinerja penugasan

konsultasi

Kebijakan dan prosedur harus

memastikan bahwa pekerjaan yang

dilaksanakan oleh personel penugasan

memenuhi standar profesi yang

berlaku, persyaratan peraturan, dan

standar mutu itu KAP sendiri.

Direktur akuntansi dan

auditing KAP siap

memberikan konsultasi serta

harus menyetujui semua

penugasan sebelum

penugasan itu sendiri.

Pemantauan

prosedur

Harus ada kebijakan dan prosedur

untuk memastikan bahwa keempat

unsur pengendalian mutu lainnya

diterapkan secara efektif.

Partner bagian pengendalian

mutu harus menguji prosedur

pengendalian mutu

setidaknya setahun sekali

untuk memastikan kepatuhan

KAP.

AICPA telah membentuk dua seksi praktik (practice sections) yaitu: Center for

Public Company Audit Firms (CPCAF) dan Private Companies Practice Section (PCPS),

16

Page 17: audit bab 2

yang juga disebut sebagai AICPA Alliance for CPA Firms. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kualitas praktik oleh KAP sesuai dengan standar pengendalian mutu

AICPA.

KAP harus mendaftarkan diri dalam program pemantauan praktik yang disetujui

AICPA agar para anggota KAP memenuhi syarat keanggotaan AICPA. Pemantauan

praktik, yang juga dikenal sebagai peer review, adalah review oleh akuntan publik atas

ketaatan KAP pada sistem pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuannya adalah untuk

menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu telah mengembangkan

kebijakan dan prosedur yang memadai bagi kelima unsur pengendalian mutu, dan

mengikuti kebijkan serta prosedur itu dalam praktik.

Review diadakan setiap tiga tahun, dan biasanya dilakukan oleh KAP yang dipilih

oleh yang direview, meskipun kantor akuntan dapat meminta agar ditunjuk seorang

peninjau melalui perkumpulan penyelenggara review negara bagian. Setelah review

selesai, para peninjau mengeluarkan laporan yang menyebutkan kesimpulan dan saran

mereka. Hasil dari peer review ini oleh AICPA dimasukkan dalam arsip publik.

Peer review menguntungkan bagi KAP karena membantu memenuhi standar

pengendalian mutu, yang selanjutnya, menguntungkan profesi melalui peningkatan kinerja

para praktisi dan peningkatan mutu audit sehingga memperbaiki reputasi dan efektivitas

KAP, sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya tuntutan hukum.

Hubungan antara GAAS, pengendalian Mutu, AICPA Practice Sections, dan Peer

Review.

17

Page 18: audit bab 2

Sta

DAFTAR PUSTAKA

18

Standar Pengendalian Mutu

Standar yang diberlakukan pada suatu KAP untuk membantu memenuhi standar auditing yang berlaku umum.

Standar auditing yang berlaku umum

Standar yang diberlakukan pada setiap audit.

AICPA Practice Sections

Center for Public Company Audit Firms

Private Companies Practice Section

Organisasi yang dimaksudkan untuk membantu KAP memenuhi standar pengendalian mutu dan GAAS.

Peer Review

Metode untuk menentukan apakah suatu KAP memenuhi standar pengendalian mutu.

Standar auditing yang berlaku umum

Page 19: audit bab 2

http://ayakucipoon-aya.blogspot.com/2009/12/peran-akuntan-publik-dalam-melakukan.html

http://kerockan.blogspot.com/2010/10/fungsi-dan-cara-kerja-akuntansi-publik.html

http://ekonomi.kabo.biz/2011/10/badan-pengawas-pasar-modal-dan-lembaga.html

http://bapepam.go.id/bapepamlk/visi_misi/index.htm

http://www.iapi.or.id/iapi/sejarah_iapi.php

19